tata laksana perawatan jenazah

14
Tata Laksana Perawatan Jenazah Menurut Syariat Islam Oleh: Ust H Agung Cahyadi, MA PENDAHULUAN Kesibukan manusia dalam kehidupannya, sering menyebabkan mereka lupa kepada suatu hal yang mesti menjumpainya yaitu mati, sebagaimana Allah tegaskan: %=æä^jîUã k% <> û&1ê$=î) äbî&eãkbte ü Artinya: “Bermegah megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS At-Takatsur: 1-2) Padahal mati bisa datang dengan tiba-tiba tanpa bisa diduga terlebih dahulu, sebagaimana Allah SWT katakan: Ù$ qj%L<ü |ýæ×CZm ú<9% äip Ûã9UèBb% ã:äiCZm ú<9% äip êERç5k~fQufeãlü Artinya: “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati.” (QS Luqman: 34) Mati adalah awal dari kehidupan akhirat, dimana setiap manusia akan menuai hasil dari apa yang telah dikerjakan

Upload: muhammad-azhar-hadi

Post on 31-Jan-2016

45 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Laksana Perawatan Jenazah

Tata Laksana Perawatan Jenazah Menurut Syariat Islam

Oleh: Ust H Agung Cahyadi, MA

PENDAHULUAN

Kesibukan manusia dalam kehidupannya, sering menyebabkan mereka lupa kepada suatu hal yang mesti menjumpainya yaitu mati, sebagaimana Allah tegaskan:

%=æä^jîUã k% <> û&1ê$=î) äbî&eãkbte ü

Artinya: “Bermegah megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS At-Takatsur: 1-2)

Padahal mati bisa datang dengan tiba-tiba tanpa bisa diduga terlebih dahulu, sebagaimana Allah SWT katakan:

Ù$ qj%L<ü |ýæ×CZm ú<9% äip Ûã9UèBb% ã:äiCZm ú<9% äip

êERç5k~fQufeãlü

Artinya: “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati.” (QS Luqman: 34)

Mati adalah awal dari kehidupan akhirat, dimana setiap manusia akan menuai hasil dari apa yang telah dikerjakan di dunia, maka Islam menganjurkan umatnya untuk senantiasa melihat apa yang telah dipersiapkan dalam menghadapi mati, firman Allah SWT:

Û9Ve#i9] äiCZm=Ïnî&îep ufeãã q^î% ãã qniãxo};eã ät} äî}

Page 2: Tata Laksana Perawatan Jenazah

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah SWT, dan hendaklah setiap jiwa melihat apa yang telah dilakukan untuk hari esok (setelah mati).” (QS Al-Hasyr: 18)

Untuk itulah Rasulullah SAW menganjurkan agar kita senantiasa mengingat kematian, yang demikian kita akan terdorong untuk mempersiapkan bekal untuk menghadapinya. Rasulullah SAW bersabda:

$qUã&R}$ã;îeãh:äs =a: ãp=î*a ü

Artinya: “Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan, yakni kematian.” (HR Turmudzi)

äs ã qsuBZm Sçî% üoi ?-äReãp$qîU ã 9RæäUgjQpuBZml

ã:oiC~bîîe ãém äivã ufeã2Q ûnj% p

Artinya: “Seorang yang cerdik ialah yang mengoreksi dirinya dan segera beramal sebagai bekal untuk akhirat, dn orang yang lemah ialah orang yang selalu menurutkan hawa nafsunya dan hanya mengharapkan berbagai angan-angan kepada Allah.” (HR Turmudzi)

Dan untuk merespon anjuran Rasulullah SAW tersebut, hendaklah kita mengambil langkah-langkah persiapan sebagai berikut:

1. Mengimani kalimat Tauhid serta mengamalkan segala konsekuensinya.2. Menjaga keutuhan shalat lima waktu dengan berjamaah di masjid, serta

menjaga kesinambungan shalat-shalat rawatib dan sunah-sunah lainnya.3. Membaca kitabullah dan mentadabburi serta mengamalkannya.4. Menelaah hadits-hadits Nabi dan mangamalkannya.5. Bermajelis dengan orang-orang sholeh.6. Selalu peduli menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar.

Dan agar kita senantiasa termotivasi untuk melakukan itu semua ada hal-hal yang prelu kita lakukan, diantaranya:

1. ZIARAH KUBUR

äs p<p?Yvü <qç^eãÕ< ä}>oQkb&~tm#na

Page 3: Tata Laksana Perawatan Jenazah

Artinya: “Dahulu aku pernah melarang kamu berziarah kubur, namun sekarang berziarahlah kubur, sebab dapat membuat kamu zuhud di dunia dan senantiasa ingat akhirat.” (HR. Muslim, Abu Daud, Nasai dll)

2. MEMBESUK ORANG SAKITMembesuk orang sakit adalah merupakan amalan yan sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW, bahkan ia merupakan kewajiban seorang muslim atas saudaranya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

ÁÁÁ r9RYL=i ã:ü pÁÁÁ á#AkfBîUã2QkfBîUã_1

Artinya: “Hak seorang muslim atas saudaranya muslim ada enam: ......Apabila ia sakit, maka jenguklah .....” (HR Bukhori & Muslim).

Beberapa adab dalam membesuk orang sakit:

1. Mendo’akan, diantara do’a yang diajarkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

Þx

c~ZF}lük~ÏRîeãD=Reãå<k~ÏRe ã ufeãdýAü

2. Menganjurkan agar bersabar dan berbaik sangka kepada Allah SWT.3. Memberikan dorongan moril dan menghibur hatinya, Rasulullah SW bersabda:

uî%ýî~A uæufe Ì1vür ãqA äjiL=ioi ú:ü uç~J}kfBioi äiätî]<p Õ =.FeãÌ2%äa

Artinya:”Tidak ada seorang muslim yang tertimpa penyakit atau penderiataan lainnya, kecuali Allah SWT akan menghapus dosa-dosanya, karena penderitaan itu, sebagaimana gugurnya daun-daun dari pohonnya.” (HR Muslim).

4. Saat menghadapi Sakaratul Maut:Disunahkan di dalam menghadapi seseorang yang sedang ihtidor/ sakaratul maut, untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

Page 4: Tata Laksana Perawatan Jenazah

a. Dibaringkan dengan posisi miring kekanan dan menghadap kiblat, jika dikarenakan sesuatu hal tidak memungkinkan untuk dibaringkan dengan posisi tersebut, maka dibaringkan dengan posisi telentang, dengan kedua telapak kaki, wajah dan kepala menghadap kiblat.

b. Di “talqin” dengan syahadat satu kali, sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW:

êü uîeü vka ä%qiã qn^îe

Artinya: “Talqinlah saudaramu yang sedang ihtidhor dengan “Laa ilaaha illallaah.” (HR Jamaah kecuali Turmudzi)

PETUNJUK DALAM MENGURUS JENAZAHApabila seseorang telah meninggal, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:a. Memejamkan matanya dengan membaca do’a sebagai berikut:

Artinya: “Dengan nama Allah dan atas dasar agama Rasulullah, mudahkanlah urusannya dan bahagiakanlah ia karena bertemu dengan-Mu, dan jadikanlah akhirat lebih baik dari dunianya.”

b. Menutup seluruh tubuhnya dengan kain.c. Menginformasikan kematiannya kepada orang lain, dengan harapan agar lebih

banyak yang ikut mendo’akan.d. Menyelesaikan hutang dan janjinya.e. Melaksanakan wasiatnya.f. Dilarang untuk meratapinya, Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Bukan dari golongan kami, orang yang memukul pipi dan merobek saku dan yang meratap dengan ratapan jahiliyah.”

g. Menyegerakan untuk melaksanakan hak-haknya, sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah SAW:

Artinya: “Ada tiga perkara untuk disegerakan (tidak boleh dita’khirkan) sholat apabila telah datang waktunya, jenazah apabila telah tiba dan anak gadis apabila telah mendapat calon yang kufu.”

Dan yang dimaksud dengan hak-hak mayat adalah:a. Memandikanb. Mengkafani c. Mensholatid. Memakamkan

A. MEMANDIKAN JENAZAH

Alat-alat yang dibutuhkan

1. Penutup hidung.

Page 5: Tata Laksana Perawatan Jenazah

2. Sarung tangan plastik atau karet.3. Sabun dan kapur barus.4. Handuk.5. Penutup aurat.6. Gunting dan pemotong kuku.7. Kapas.8. Plester

Yang berhak memandikan mayat

1. Jika mayat tersebut perempuan, maka yang berhak memandikannya adalah kaum wanita, demikian juga sebaliknya.

2. Suami boleh memandikan istri, demikian juga sebaliknya.

3. Anak boleh memandikan kedua orang tua, demikian juga sebaliknya.

Syarat wajib bagi ghosil (yang memandikan)1. Islam.2. Niat.3. Berakal.

Sunah-sunahnya1. Terpercaya.2. Tidak hadir kecuali yang membantu.3. Mandi setelah yang memandikan.

Syarat wajib bagi mayat yang dimandikan1. Muslim.2. Ada kehidupan sebelumnya (bagi janin).3. Jasadnya ada.4. Tidak mati dalam peperangan.

Memandikan jenazah sama dengan mandi junub (hadats besar), minimal dengan menyiram air (yang suci dan mensucikan) keseluruh tubuh anggota badan satu kali dan akan lebih sempurna apabila dilakukan dengan mengikuti sunah dan mandi.

Persia (pan sebelum memandikan1. Menutup aurat mayit.2. Melepaskan pakaian yang masih melekat di tubuh jenazah dengan ketentuan:

Apabila persendiannya masih lemas sehingga mudah untuk melepaskan pakaiannya, maka cukup dengan membuka perlahan tanpa pakai gunting.

Apabila tubuhnya telah mengeras maka perlu dipergunakan gunting untuk melepas pakaiannya dengan cara yang baik.

3. Menggunting kuku tangan dan kakinya jika panjang.4. Membersihkan hidung dan mulutnya serta menutupnya dengan kapas ketika

memandikan lalu dibuang setelah selesai.

Proses memandikan jenazah

Page 6: Tata Laksana Perawatan Jenazah

Mayat diletakkan dalam ruang tertutup dengan posisi terlentang, kakinya ke arah kiblat dan kepalanya lebih tinggi daripada kakinya (lihat gambar 1).

Mayit dimandikan dalam keadaan tertutup auratnya (lihat gambar 2)

Dalam menggosok badan mayit atau mengeluarkan kotoran darinya, yang memandikan sebaiknya menggunakan tangan kirinya dengan memakai sarung tangan.

Pekerjaan dimulai denganMenyiramkan air dan meratakannya pada mayit serta menggosoknya, menghilangkan kotoran dari kelamin dan duburnya, dengan menekan tangan pada perut mayit, demikian juga menghilangkan kotoran dari kuku, hidung, telinga, mulut dan kelopak mata (lihat gambar 3, 4 dan 5).

Kotoran-kotoran tersebut diusahakan untuk dibersihkan sebersih mungkin, dan untuk menghilangkan bau yang kurang enak dapat digunakan sabun atau yan lainnya.

Kemudian mayit diwudhukan, kemudian dimandikan menurut aturan Islam, dalam hal ini sunahnya mendahulukan kepala, kemudian anggota sisi kanan (bagian muka terlebih dahulu kemudian bagian belakang), selanjutnya membasuh sisi kiri sebagaiman halnya sisi kanan.(lakukan hal ini dengan bilangan ganjil, sempurnanya tiga kali) (lihat gambar 6 dan 7a)

B. MENGKAFANI MAYAT Mengkafani mayat dengan baik sangat dianjurkan oleh Islam, dan sebaik-baik kafan ialah yang berwarna putih, sebagaiman sabda Rasulullah SAW:

Artinya: “Apabila seorang diantara kalian mengkafani saudaranya, hendaklah memperbagus kafannya.” (HR Muslim), dan sabda Rasulullah SAW:

Artinya: “Pakailah pakaian putih, karena ia lebih suci dan lebih baik, dan kafanilah dengan warna itu mayat-mayat kalian.” (HR Ahmad dan yang lainnya)

Batas minimal dalam mengkafani mayat yaitu dengan satu lapis kain penutup seluruh badannya, kecuali kepala bagi yang ihrom, dan untuk lebih sempurnanya disunahkan tiga lapis untuk mayat laki-laki, dan lima lapis kain untuk mayat wanita.

Pada saat mengkafani mayat,hendaknya kaki mayat dalam posisi menghadap kiblat, dan tangan kanannya di atas yangan kirinya.

Kemudian letakkan kapas pada tempat-tempat tertentu, dan memberikan wangi-wangian pada kain kafan. (dengan menghindari yang mengandung alkohol), (lihat gambar 7b, 8 dan 9)

KAIN YANG DIBUTUHKAN UNTUK JENAZAH WANITAJenazah wanita dibalut dengan lima helai kain kafan terdiri dari: 2 helai kain. (lebar kain 3x lipat lebar tubuh mayit, panjangnya

ditambah 60 cm dari panjang tubuh mayit)

Page 7: Tata Laksana Perawatan Jenazah

1 baju kurung. (ukuran panjang 2x lipat dari panjang mayit yang diukur dari pundak hingga betis, dengan lebar 90 cm, potongan kerah dibuat tepat ditengah-tengah kain)

1 kain sarung: lebar 90 cm, panjang 150 cm. Kerudung: 90 cmx 90 cm. Penutup aurat: 90 cm x 25 cm, dibentu seperti popok bayi. Tali pengikat: panjangnya 3x lebar mayit dengan jumlah ganjil

CARA PENGATURAN KAFAN Letakkan dua helai kain kafan sama rata di atas tali pengikat dengan

menyisakan lebih panjang di bagian kepala. Lipatlah baju kurung menjadi 2, biarkanlah lembaran bawah terbentang

dan lipatlah terlebih dahulu lembaran atasnya. (letakkan baju kurung di atas dua helai kain kafan)

Bentangkan kain sarung di atas bagian bawah baju kurung. Bentangkan kerudung diatas baju kurung Letakkan kain penutup aurat di atas kain sarung, tepat di bawah tempat

duduk mayit, letakkan potongan kapas diatasnya. Bubuhilah wewangian dan kapur barus di atas kain penutup aurat dan

kain sarung serta baju kurung.

PROSES MENGKAFANI MAYIT WANITAPindahkan jenazah ke atas kain kafan yang telah disediakan (dalam keadaan tertutup):

1. Ikatlah kain penutup aurat seperti mengikat popok bayi2. Balutah jenazah dengan kain sarung, mulailah dengan melipat sisi kanan

kemudian kiri sambil menarik penutup jenazah.3. Kenakan baju kurung, mulailah dengan memasukkan kepala melalui

potongan kerah yang telah dibuat, lalu lembaran bagia atas baju kurung yang terlipat tadi dibentangkan sehingga menutupi tubuh mayit, lalu lipatlah sisi kanan dan kiri baju kurung.

4. Kenakanlah kerudungnya sehingga menutupi kepala, rambut dan sebagian wajah

5. Balutlah tubuh mayit dengan kedua helai kain kafan tersebut: Mulailah dengan melipat lembaran pertama sebelah kanan, kemudian

sebelah kiri Demikian pula dilakukan pada lembaran kedua

6. Mengikat dengna tali-tali pengikat: Mulailah mengikat dengan tali bagian atas kepala, dan sisa kafan

bagian atas yang lebih, dilipat ke wajahnyalalu diikat dengan tali tadi Sisa kain kafan bagian bawah yang lebih, dilipat ke kakinya lalu diikat

dengan tali pengikat. Setelah itu ikatlah tali-tali pengikat lainnya. Perlu diperhatikan,

mengikat tali tersebut jangat terlalu kencang dan diusahakan ikatanya terletak di sisi kiri tubuh mayit, agar mudah dibuka ketika jenazah dibaringkan di sisi kanan dalam kubur.

CARA MENGKAFANI MAYIT LAKI-LAKIJenazah laki-lakidibalut dengan tiga lapis kain

1. Cara mempersiapkan kain kafan:

Page 8: Tata Laksana Perawatan Jenazah

Persiapkan tiga helai kain dengan ukuran lebar 180 cm, dengan panjang 180 cm di tambah 60 cm sehingga menjadi 240 cm. (untuk mayit yang ukuran tubuhnya lebar 60 cm dan panjang 180 cm).

Ketiga helai kain tersebut diletakkan sama rata di atas tali pengikat yang sudah terlebih dahulu diletakkan.

2. Mempersiapkan kain penutup aurat: Sediakan kain dengan panjang 100 cm dan lebar 25 cm (untuk mayit

dengan ukuran seperti tersebut di nomer 1 di atas), lalu potonglah sehingga terbentuk seperti popok bayi.

Letakkan di atask ketiga helai kain kafan, tepat di bawah tempat duduk mayit. Ltakkan jug akapas di atasnya

Bubuhilah wewangian.3. Cara memakaikan kain penutup aurat:

Pindahkan mayit di atas kain kafan bersama handuk atau kain penutup aurat

Bubuhilah tubuh mayit degnan wewangian Sediakan kapas dan letakkan pada lipatan-lipatan tubuh Ikatlah kain penutup aurat seperti mengikat popok bayi.

4. Cara membalut kain kafan Balutlah tubuh mayit dengna tiga helai kain kafan Mulailah dengan melipat lembaran pertama kain kafan sebelah kanan,

balutlah secara merata Lipatlah lembaran pertama kain kafan sebelah kiri. Balutlah dari

kepala hingga kaki secara merata sambil menarik handuk atau kain penutup aurat

Demikianlah lakukan dengan lembaran kain kafan yang kedua dan ketiga

5. Cara mengikat tali Ikatlah tali-tali yang tersedia dengan jarak yang rata, dan usahakan

tidak terlalu kencang serta ikatannya terletak di sisi sebelah kiri tubuh mayit, agar mudah dibuka ketika jenazah dibaringkan ke sisi sebelah kanan dalam kubur.

C. MENSHOLATI JENAZAHSyarat-syarat sholat jenazah sebagaimana syarat sholat pada umumnya, yaitu:

Niat Suci dari hadats dan najis Berdiri bagi yang mampu Menutup aurat Menghadap kiblat

Syarat-syarat bagi mayat yng disholatkan: Islam Ada jasadnya Hadirnya mayat Ada kehidupan sebelumnya Suci Tidak mati syahid

Page 9: Tata Laksana Perawatan Jenazah

Rukun shalat jenazah:1. Empat kali takbir2. Membaca Al Fatihah (setelah takbir pertama)3. Membaca Sholawat Nabi (setelah takbir kedua) dan sebaliknya Sholawat

Ibrohimiyah.4. Berdoa untuk mayat laki (setelah takbir ketiga) diantara do’a-do’anya adalah:

5. Salam sebagaimana salam dalam sholat, dan sebaiknya berdoa sebelumnya (setelah takbir keempat)

Apabila mayatnya laki-laki, maka imamnya berposisi lurus dengan kepala mayat, dan jika wanita, maka imamnya tepat di tengah. Adapun mayat, posisi kepalanya di sebelah utara dihadapkan yang mensholatkannya.(lihat gambar 10 – 11)

Gambar 10Mayat laki-laki)

Gambar 11Mayat wanita

D. MENGUBURKAN MAYAT5. Sesudah mayat disholatkan, maka dianjurkan seera di bawa ke pemakaman

dalam keadaan tenang. Rasulullah SAW, bersabda:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menykai diam dan membaca Al Quran, dalam peperangan dan dalam membawa jenazah. (HR Thobroni)

6. Orang yang berkendaraan hendaklah mengikuti di belakang jenazah, sebagaimana ditegaskan Rasulullah SAW:

Artinya: “Yang berkendaraan di belakang jenazah, dan yang berjalan di depan jenazah sedikit di samping kanan atau di samping kiri” (HR Ahmad dan Abu Daud)

7. Kuburan hendaknya diperdalam dan dibuat lubang lahadnya8. Apabila telah selesai menguburkan mayat, hendaklah mendoakan, sebagaimana

sabda Rasulullah SAW:

Artinya: “Mohonkanlah ampunan untuk saudaramu dan mohonkanlah keteguhan, sesungguhnya sekarang ia akan ditanya” (HR Abu Daud)

Page 10: Tata Laksana Perawatan Jenazah

Cara Menguburkan Mayat:Mayat dimasukkan dari kaki kubur (sebelah Selatan) diletakkan dengan posisi mayat menghadap kiblat pada lambung kanan, dengan membaca doa:

Kemudian tali ujung kafan dilepas dan dibuka pipinya dan letakkan di atas tanah dengan terbuka (lihat gambar 12, 13, dan 14).

TA’ZIAHApabila musibah menimpa seseorang, maka dianjurkan mengucapkan:

Sebagaimana Rasulullah SAW:

Artinya:“Apabila ada seseorang hamba tertimpa musibah, kemudian ia mengucapkan: ‘Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kepadaNyalah kami kembali, Ya Allah berilah pahala dalam musibahku ini dan gantilah dengan keadaan yang lebih baik,’ maka Allah akan memberinya pahala dan akan menggantikan musibahnya dengan keadaan yang lebih baik.”

Ketika ta’ziah, dianjurkan membawa makanan atau yang lainnya untuk keluarga mayat, dan hendaknya menganjurkannya untuk bersabar dan mendoakannya.Ta’ziah sangat dianjurkan, baik sebelum mayat dikuburkan atau sesudahnya, sampai batas tiga hari.Demikianlah ringkasan Perawatan Jenazah ini disajikan untuk pembaca yang budiman, semoga bermanfaat.