tata kelola lingkungan - the asia foundation · pdf fileber daya mineral atau konversi ke...
TRANSCRIPT
Tata Kelola Lingkungan
DEFORESTASI MELUAS CEPAT,
TINGKAT EMISI MENINGKAT
Indonesia memiliki hutan dengan luas dan keraga-man hayati tropis di antara yang terbesar di dunia,dan sumber daya tersebut sangat penting sebagaimata pencaharian bagi 50-70 juta orang. Namunlaju deforestasi di negara ini juga termasuk yangtertinggi di dunia. Selama 20 tahun terakhir, rata-rata lebih dari satu juta hektar dibabat setiap tahununtuk perluasan lahan pertanian, eksploitasi sum-ber daya mineral atau konversi ke perkebunan kela-pa sawit atau hutan tanaman untuk industri buburkertas. Ini sama dengan sekitar sepertiga ukurannegara Belgia setiap tahunnya. Deforestasi yangmakin meluas, dikombinasikan dengan pen-grusakkan lahan gambut, telah membuat Indonesiamenjadi salah satu dari tiga negara penghasil emisigas rumah kaca terbesar di dunia. Ketika PresidenYudhoyono berjanji untuk secara drastismemangkas emisi karbon Indonesia dari tingkat"bisnis seperti biasa" pada tahun 2020, beliaumembuat komitmen pengurangan terbesar yangpernah diberikan oleh negara berkembang sampaisaat itu. Mengingat sekitar 80 persen dari emisiIndonesia berasal dari pengrusakkan hutan danperubahan penggunaan lahan, maka peluang terbe-sar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca akan
datang dari sektor ini. Dan karena lemahnya tatakelola selama ini juga terbukti berkontribusi ter-hadap laju deforestasi, maka meningkatkan tatakelola lingkungan dapat mengurangi dampakperubahan iklim, sekaligus memberikan manfaatpenting bagi masyarakat adat setempat dan merekayang bergantung pada hasil hutan, sertamelestarikan keanekaragaman hayati. AsiaFoundation mendukung upaya Indonesia mencapaitujuan dan target ambisius tersebut.
PENDEKATAN YANG INOVATIF
Sebuah studi yang dilakukan Asia Foundation tentang penggunaan lahan, perubahan penggunaanlahan dan kehutanan di tingkat lokal di Indonesiamengungkapkan bahwa perencanaan tata ruangdan proses perizinan menjadi isu sentral bagimasalah tata kelola lingkungan di Indonesia.Inisiatif Asia Foundation di bidang tata kelolalingkungan melibatkan mitra yang berasal daripemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta,dan bertujuan mempromosikan transparansi danakuntabilitas dalam perencanaan tata ruang danproses perizinan, dengan fokus yang lebih kuatpada reformasi di tingkat kabupaten. Satu pilarutama dari program ini melibatkan upaya mem-bangun koalisi multi-stakeholder yang kredibel danmemiliki kemampuan dalam menangani isu peng-
Selama lebih dari dua dekade, Asia Foundation telah mendukung inisiatif-inisiatif yang bertujuan menjaminkeberlanjutan dan pelestarian sumber daya alam di kawasan Asia. Bekerja sama dengan organisasi-organisasi masyarakat sipil, pemerintah setempat, dan sektor swasta, Asia Foundation memahami interaksiyang kompleks antara perlindungan lingkungan, pembangunan ekonomi, hubungan antar berbagai tingkatpemerintahan, insentif bagi sektor swasta, dan hak-hak masyarakat. Perbaikan tata kelola adalah komponenpenting dari setiap upaya untuk menangani masalah kerusakan hutan dan lahan dan perubahan iklim.
INDONESIA
Asia Foundation telah
memiliki pengalaman
memfasilitasi
masyarakat sipil dan
pemerintah selama
bertahun-tahun dalam
mempromosikan tata
kelola pemerintahan
yang lebih baik untuk
sektor lingkungan hidup.
Indonesia adalah
penghasil terbesar
ketiga gas rumah kaca
di dunia. Hampir 80
persen dari emisi
berasal dari deforestasi
dan perubahan
penggunaan lahan,
termasuk
pengrusakkan lahan
gambut.
HEADQUARTERS465 California Street, 9th FloorSan Francisco, CA 94104 USATel: (415) 982-4640Fax: (415) [email protected]
WASHINGTON, DC1779 Massachusetts Ave., NWSuite 815Washington, D.C. 20036 USATel: (202) 588-9420Fax: (202) [email protected]
INDONESIA PO BOX 6793 JKSRBJakarta 12067Tel: +62 21 7278 8424
www.asiafoundation.org
gunaan lahan dan kehutanan serta mendorongperubahan kebijakan. Pendekatan pembangunankoalisi digunakan guna mendorong kolaborasi baruantara sejumlah organisasi non pemerintah bidanglingkungan dan organisasi yang berfokus pada tatakelola pemerintahan, di mana sebelumnya banyakdari antara mereka belum terlibat dalam isu-isulingkungan.
PROSES PERENCANAAN DAN PERIJINAN
YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
Undang-Undang Keterbukaan Informasi PublikTahun 2008 memberi masyarakat Indonesia tingkatakses ke informasi dari instansi pemerintah yangbelum pernah terjadi sebelumnya. Asia Foundationmenyediakan dukungan teknis kepada pemerintahdaerah dalam mempersiapkan informasi mengenaikebijakan penggunaan lahan dan kehutanan agartersedia bagi umum. Di samping proses tersebut,Asia Foundation juga memfasilitasi mitra masyarakatsipil untuk mendapatkan dan menggunakan infor-masi tentang perencanaan tata ruang dan proses perijinan, supaya meningkatkan kemampuan merekauntuk berpartisipasi secara aktif dalam keputusanmengenai penggunaan lahan.
Menyadari pentingnya anggaran daerah bagi upayaperlindungan dan rehabilitasi lingkungan, AsiaFoundation juga mendukung para mitra untukmelakukan analisis fiskal yang berhubungan dengananggaran pendapatan pemerintah setempat yangterkait sektor lingkungan. Mitra kami mengkaji aliran pendapatan sumber daya alam, distribusimanfaat dari eksploitasi sumber daya alam, sertapemanfaatan anggaran perlindungan lingkungan.Data yang diperoleh dapat memicu diskusi antarapara pemangku kepentingan tentang reformasi dibidang ini dan memberikan masukan positif tentangcara penggunaan anggaran daerah yang efektif bagipelestarian lingkungan.
Tidak konsistennya pemetaan lahan dan tumpangtindihnya kebijakan lahan yang mengaburkan garistanggung jawab antara pemerintah pusat dan daerahsemakin mempersulit perencanaan tata ruang danproses perijinan. Asia Foundation bekerja sama den-gan mitra lokal untuk meningkatkan koordinasimengefektifkan pelaksaan kebijakan antara berbagaitingkat pemerintahan. Penguatan supremasi hukumdan hak-hak masyarakat lokal adalah komponenkunci dari tata kelola lingkungan. Penilaian dampaklingkungan dan sosial, misalnya, memang diwa-
jibkan oleh hukum, tetapi standar yang digunakantidak merata dan kebanyakan kurang menekankanmasalah gender. Para mitra Asia Foundation ditingkat nasional dan lokal membantu meningkatkankepatuhan terhadap undang-undang penggunaanlahan dan kehutanan serta bekerja untuk memas-tikan agar hak-hak masyarakat lokal dan adat diakui.Mitra kami memberikan dukungan kepadamasyarakat, pemerintah daerah, dan organisasimasyarakat sipil untuk memastikan keputusan peng-gunaan lahan dibuat secara transparan dan partisi-patif, dan menghasilkan kesepakatan yangmemuaskan bagi pihak yang terkena dampak. Satuaspek penting dari komponen program ini adalahbekerjasama dengan pemerintah dan para aktor disektor swasta untuk meningkatkan ketaatan merekaterhadap prinsip-prinsip “persetujuan bebas, didahu-lukan, dan diinformasikan.” Asia Foundation besertapara mitranya berkontribusi terhadap upayamasyarakat sipil dan pemerintah untuk mengklari-fikasi isu kepemilikan lahan yang tidak jelas. Upayaini mencakup kontribusi terhadap perdebatan kebi-jakan, mendukung pemerintah dalam meningkatkanpelaksanaan program pengelolaan hutan berbasismasyarakat yang sudah ada, membantu masyarakatdalam memahami dan mengakses program tersebut,dan bekerja untuk mengembangkan model inovatifbagi penanganan pengaduan yang memungkinkanadanya pengawasan ketat oleh masyarakat.
RISET YANG TERARAH
Strategi Asia Foundation tersebut didukung olehpenelitian dalam bidang pemanfaatan lahan dankehutanan guna mengidentifikasi titik masuk dalamupaya memperbaiki tata kelola, serta untuk lebihmemahami serta mampu menangani bagaimana isu-isu tata kelola lingkungan bersinggungan dengankemiskinan, isu gender, dan hak masyarakat adat.Asia Foundation dalam hal ini bekerja sama denganmitra peneliti lokal dari pemerintah dan masyarakatsipil, membantu memperkuat kapasitas mereka danmendukung pembentukan jaringan para penelitilingkungan yang kuat di daerah. Temuan studi-studiini akan disebarluaskan di kalangan jaringan mitraAsia Foundation secara lebih luas, guna memberikankontribusi bagi upaya pemerintah untukmeningkatkan tata kelola lingkungan di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut tentang program Asia Foundation di bidanglingkungan, silahkan hubungi Blair Palmer ([email protected]).
Program Asia Foundation untuk tata kelola lingkungan hidup di Indonesia inididukung oleh UK Climate Change Unit-DFID dan donor lainnya. 09/2012
Asia Foundation adalah
sebuah lembaga
swasta, nirlaba, non-
pemerintah. Melalui
berbagai program, Asia
Foundation mendukung
kepemimpinan,
memperbaiki kebijakan,
dan memperkuat
berbagai lembaga dalam
mewujudkan
keterbukaan dan
kesejahteraan di kawasan
Asia Pasifik. Asia
Foundation didanai oleh
dukungan berbagai
korporasi, yayasan,
perseorangan dan
lembaga pemerintahan
di AS, Eropa, Kanada,
Australia dan Asia dan
melalui apropriasi
tahunan dari
Konggres AS.