tata cara penggunaan lambang kehormatan nkri

13
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberian penghormatan dan perlakuan sesuai kedudukan  jabatannya itu adalah sikap perlakuan yang bersifat protokol yang harus diberikan kepada seseorang dalam acara kenegaraan atau acara resmi sesuai dengan jabatannya. Dengan adanya sikap dan perlakuan yang bersifat protokol dimaksud, maka diharapkan pejabat negara atau pejabat pemerintah dapat melaksanakan tugasnya secara lebih berhasilguna dan berdayaguna.(Penjelasan Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 1987). Pemberian penghormatan dan perlakuan itu meliputi pemberian perlindungan, ketertiban dan keamanan dalam menjalankan tugas. Hal ini bersifat pengakuan tentang status dan kedudukan protokol seseorang. (Penjelasan UU Nomor 8 Tahun 1987). Penghormatan dimaksud, meliputi juga pemberian tata tempat, pemberian bantuan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan acara dan pemberian penghormatan dengan menggunakan Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya bagi Pejabat Negara tertentu. (Pasal 24 PP No. 62 Tahun 1990). Tata tempat pada hakekatnya mengandung unsur-unsur siapa yang berhak lebih didahulukan, siapa yang mendapat hak menerima prioritas dalam urutan. Orang yang memperoleh urutan untuk didahulukan adalah seseorang karena jabatan, pangkat dan derajatnya di dalam pemerintahan atau masyarakat. Pemberian penghormatan dengan menggunakan Bendera kebangsaan Sang Merah Putih dan Lgu kebangsaan Indonesia Raya hanya diberikan terhadap Presiden dan Wakil Preside, jika melakukan kunjungan ke suatu daerah. (Pasal 24 ayat (2) PP No. 62 Tahun 1990), dengan pengaturannya yaitu sebagai berikut Bangsa Indonesia senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, bentuk daripadanya ialah melalui pemberian

Upload: fitri-cii-cakudtta

Post on 19-Jul-2015

576 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 1/13

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberian penghormatan dan perlakuan sesuai kedudukan

 jabatannya itu adalah sikap perlakuan yang bersifat protokol yang

harus diberikan kepada seseorang dalam acara kenegaraan atau

acara resmi sesuai dengan jabatannya. Dengan adanya sikap dan

perlakuan yang bersifat protokol dimaksud, maka diharapkan pejabat

negara atau pejabat pemerintah dapat melaksanakan tugasnya secara

lebih berhasilguna dan berdayaguna.(Penjelasan Pasal 3 UU Nomor 8

Tahun 1987). Pemberian penghormatan dan perlakuan itu meliputi

pemberian perlindungan, ketertiban dan keamanan dalam menjalankan

tugas. Hal ini bersifat pengakuan tentang status dan kedudukan

protokol seseorang. (Penjelasan UU Nomor 8 Tahun 1987).

Penghormatan dimaksud, meliputi juga pemberian tata tempat,

pemberian bantuan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan acara

dan pemberian penghormatan dengan menggunakan Bendera

Kebangsaan Sang Merah Putih dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

bagi Pejabat Negara tertentu. (Pasal 24 PP No. 62 Tahun 1990).

Tata tempat pada hakekatnya mengandung unsur-unsur siapa

yang berhak lebih didahulukan, siapa yang mendapat hak menerima

prioritas dalam urutan. Orang yang memperoleh urutan untuk

didahulukan adalah seseorang karena jabatan, pangkat dan derajatnyadi dalam pemerintahan atau masyarakat.

Pemberian penghormatan dengan menggunakan Bendera

kebangsaan Sang Merah Putih dan Lgu kebangsaan Indonesia Raya

hanya diberikan terhadap Presiden dan Wakil Preside, jika melakukan

kunjungan ke suatu daerah. (Pasal 24 ayat (2) PP No. 62 Tahun 1990),

dengan pengaturannya yaitu sebagai berikut

Bangsa Indonesia senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusian, bentuk daripadanya ialah melalui pemberian

Page 2: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 2/13

 

2

penghormatan dan perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan

kedudukan dan/atau jabatannya di dalam negara, pemerintah dan

masyarakat. Penghormatan dan perlakuakn terhadap seseorang

sebagaimana mestinya adalah merupakan salah satu aspek dari hak

asasi manusia. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) menurut Glosari

P-4 (1997) ialah “Serangkaian hak dasar yang secara kodrati melekat 

dalam hakikat manusia yang pada prinsipnya adalah pemberian Tuhan 

Yang Maha Esa yang tidak boleh dirampas oleh siapapun, karena 

sebagai bekal utama untuk pengembangan diri” .

Untuk mengatur pemberian penghormatan dan perlakuan

terhadap seseorang yang berkedudukan sebagai Pejabat Negara,

Pejabat Pemerintah dan Tokoh Masyarakat tertentu serta pengaturan

terhadap penggunaan Lambang-Lambang Kehormatan Negara

Kesatuan Repoublik Indonesia dalam suatu kegiatan acara, maka

Pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia menertibkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang

Protokol yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan

Pemerintah Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan KeprotokolanMengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghorrnatan.

Peraturan Perundang-Undangan itu disebut Undang-undang Protokol

karea pengaturannya menyeluruh yang sifatnya lebih mendalam dan

lebih luas mencakup beberapa aspek yaitu aspek tata tempat, tata

upacara, tata penghormatan, tata pakaian dan tata lambang

kehormatan negara yang kesemuanya itu bertumpu dalam suatu

permasalahan pokok “subject matter ” yakni menyangkut segi-segi“dignity ” atau harga diri/martabat/gengsi.

B. Deskripsi Singkat

Tata Penggunaan Lambang Negara Republik Indonesia adalah

bagian dari materi keprotokolan. Materi ini menjadi sangat penting

bukan hanya karena kedudukan Lambang Negara Republik Indonesia

tetapi terdapat makna tersendiri dalam penggunaan lambang-lambang

Page 3: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 3/13

 

3

negara, setidaknya lambang negara memberikan filosofi bahwa

perjuangan para pahlawan yang gigih dalam menegakkan simbol

negara tersebut sehingga wajib hukumnya untuk dapat dilestarikan,

dan tentunya haruslah ada mekanisme tertentu dalam penggunaannya.

Dari situlah maka menjadi perihal penting untuk mengetahui secara

konsepsional tentang penggunaan Lambang Negara Republik

Indonesia.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti materi diklat ini diharapkan peserta

mampu memahami filosofi dan Tata Penggunaan Lambang Negara

Republik Indonesia.

2. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti materi diklat ini diharapkan peserta dapat:

a. Menjelaskan pengertian Tata Penggunaan Lambang Negara

Republik Indonesia;

b. Menguraikan makna Tata Penggunaan Bendera Kebangsaan;

c. Menjelaskan Kedudukan dan Perlakuan Terhadap Presiden

dan Wakil Presiden;

d. Mendeskripsikan Tata Penggunaan Lagu Kebangsaan Republik

Indonesia.

D. Materi Pokok

Dalam modul ini diuraikan materi pelajaran sebagai berikut:

1. Susunan Lambang Kehormatan NKRI;

2. Tata Penggunaan Bendera Kebangsaan;

3. Kedudukan dan Perlakuan Terhadap Presiden dan Wakil Presiden;

4. Tata Penggunaan Lagu Kebangsaan Republik Indonesia.

Page 4: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 4/13

 

4

BAB II

SUSUNAN LAMBANG KEHORMATAN NKRI 

Susunan lambang Kehormatan Negara Kesatuan Republik

Indonesia adalah Lambang Negara, Bendera Kebangsaan, Presiden dan

Wakil Presiden Republik Indonesia serta lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Urutan tersebut sudah mencerminkan kedudukan dari masing-masing yang

harus diekpresikan dalam setiap penggunaan atau pemasangannya

didalam setiap ruangan dimana upacara akan dilangsungkan. (Pasal 4,

Pasal 35, Pasal 36A dan Pasal 36B Undang Undang Dasar 1945).

Penggunaan terhadap lambang-lambang kehormatan negara harus

seleras dengan kedudukannya sebagai lambang-lambang kedaulatannegara Kesatuan Republik Indonesia.

Kegiatan upacara yang bersifat resmi diselenggarakan didalam

ruangan tertutup atau beratap dapat dipasang lambang-lambang

kehormatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan urutannya ialah

lambang negara, bendera kebangsaan, gambar resmi presiden dan wakil

presiden Republik Indonesia.

Uraian di bawah ini meliputi tata penggunaan lambang kehormatan

Republik Indonesia, yaitu :

A. Tata Penggunaan Lambang Negara Republik Indonesia

1. Lambang Negara Republik Indonesia “Garuda Pancasila” dengan

semboyan Bhineka Tungga Ika (Bahasa Jawa Kuno = berbeda-

beda tetap satu jua). Adalah merupakan lambang kedaulatan NKRI

Indikator Keberhasilan: setelah mengikuti pembelajaran ini pesertadiharapkan dapat: menguraikan susunan lambang kehormatan NKRI.

Page 5: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 5/13

 

5

(Pasal 3 ayat (3) UUDS RI, Pasal 36A UUD 1945, dan Pasal 5 PP

Nomor 66 Tahun 1951);

2. Lambang negara terbagi atas tiga bagian, yaitu Burung Garuda

yang menengok dengan kepalanya ke sebelah kanannya, perisai

berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda

dan semboyan ditulis di atas pita yang dicengkram oleh Garuda

(Pasal 1 PP No. 40 Tahun 1951);

3. Burung Garuda yang gantungi perisai itu ialah lambang tenaga

pembangunan “creatif vermogen ”. (Penjelasan Pasal 3 PP No. 66

Tahun 1951);

4. Jika lambang negara diselenggarakan dalam lebih daripada satu

warna, maka harus diindahkan warna-warna dimaksud dalam

Pasal 2 PP No. 66 Tahun 1951 yakni Warna terutama yang dipakai

adalah tiga yaitu Merah, Putih, dan kuning Emas, sedangkan

dipakai pula warna hitam dan warna yang sebenarnya pada alam.

Warna emas dipakai untuk seluruh burung Garuda dan Merah

Putih didapat pada ruangan perisai di tengah-tengah jika hanya

digunakan satu warna, maka warna itu harus layak dan pantas

yaitu warna sawo matang, perunggu, kuningan yang harus

dihindari ialah menggunakan warna hijau, merah dan sebagainya

(Pasal 4 ayat (2) PP No. 43 Tahun 1958);

5. Pada umumnya lambang negara dapat digunakan di dalam semua

gedung negeri, tempat diadakan peristiwa-peristiwa resmi

(upacara-upacara, pertemuan-pertemuan, pameran dan

sebagainya yang diselenggarakan oleh pemerintah), pada gapura

dan bangunan-bangunan yang pantas. (Pasal 10 Peraturan

Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958);

6. Menetapkan ukuran pokok bagi lambang negara yang akan

dipasang padamacam-macam gedung atau ruangan, maka hanya

ditetapkan supaya ukuran itu pantas mengingat besar kecilnyaruangan. (Penjelasan Pasal 4 ayat (1) PP Nomor 43 Tahun 1958);

Page 6: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 6/13

 

6

7. Apabila dalam suatu ruangan, lambang negara ditempatkan

bersama-sama dengan gambar diberi tempat yang paling sedikit

sama utamanya. (Pasal 5 PP No. 43 Tahun 1958).

B. Tata Penggunaan Bendera Kebangsaan

1. Sebutan bagi Bendera Negara Indonesia adalah “Sang Merah

Putih” atau bendera Kebangsaan Sang Merah Putih atau Bendera

Kebangsaan. (Pasal 35 UUD 1945 dan Pasal 1 Peraturan

Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958);

2. Bendera Kebangsaan berbetuk segi empat panjang, lebar dua

pertiga dari panjangnya, bagian atas berwarna merah dan bagian

bawah warna putih, kedua bagian tersebut sama lebarnya (Pasal 1

PP No. 40 Tahun 1958);

3. Kedudukan Bendera Kebangsaan adalah Lambang Kedaulatan

dan Tanda Kehormatan NKRI (Pasal 1 PP No. 40 Tahun 1958);

4. Bendera Kebangsaan tidak boleh dipergunakan untuk memberi

hormat kepada seseorang dengan menundukkannya. (Pasal 5 ayat

(2) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958);

5. Bendera Puska ialah Bendera Kebangsaan yang digunakan pada

upacara Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta pada tanggal 17

Agustus 1945 dan Bendera Pusaka hanya dikibarkan pada tanggal

17 Agustus. (Pasal 4 PP No. Tahun 1958);

6. Bendera Kebangsaan dikibarkan pada waktu peringatan nasional,

kunjungan Presiden dan Wakil Presiden RI dan Tamu Negara atau

 jika Daerah merayakan sesuatu hal yang penting. (Pasal 7 ayat (1)

dan (2) PP No. 40 Tahun 1958);

7. Dalam acara kenegaraan atau acara resmi bukan upacara

bendera. Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih dipasang pada

Page 7: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 7/13

 

7

sebuah tiang bendera dan diletakkan disebelah kanan mimbar.

(Pasal 20 ayat (2) PP No. 62 Tahun 1990);

8. Bendera Kebangsaan dikibarkan sampai saat matahari terbenam.

Tiang bendera didirikan di atas tanah di lapangan atau di halaman

gedung (Pasal 20 ayat (1) a dan b PP No. 40 Tahun 1958);

9. Apabila upacara pengibaran Bendera Kebangsaan Sang Merah

Putih bersamaan waktunya dengan penetapan hari berkabung

nasional, dimana Bendera Kebangsaan dikibarkan setengah tiang,

maka pengibaran bendera tetap dilaksanakan satu tiang penuh.

(Pasal 29 PP Nomor 62 Tahun 1990);

10. Pada waktu dibawa atau dikibarkan, Bendera Kebangsaan tidak

boleh menyinggung tanah, air atau benda-benda lain (Pasal 21

ayat (1) PP No. 40 Tahun 1958);

11. Pada waktu pengibaran/penurunan Bendera Kebangsaan segenap

hadirin memberikan penghormatan dengan berdiri tegak, berdiam

diri sambil menghadapkan muka kepada Bendera Kebangsaan.

Mereka yang berpakaian seragam memberi hormat menurut cara

yang telah ditentukan, bagi mereka yang tidak berpakaian

seragam, memberi hormat dengan meluruskan lengan ke bawah

dan meletakkan tapak tangan dengan jari-jari rapat pada paha,

sedang semua jenis penutup kepala harus dibuka, kecuali kopiah,

ikat kepala, sorban dan kudung atau topi wanita yang dipakai

menurut agama atau adat kebiasaan. (Pasal 20 huruf d PP Nomor

62 Tahun 1990);

12. Pengibaran/Penurunan Bendera Kebangsaan dalam suatu upacara

diiringi dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya untuk

menghormati Bendera Kebangsaan itu. (Pasal 4 ayat (1) huruf b

PP Nomor 44 Tahun 1958);

Page 8: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 8/13

 

8

13. Penggunaan Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih bersama

Bendera Kebangsaan Negara Asing. (Pasal 23 ayat (1) dan (2) PP

No. 40 Tahun 1958), yaitu :

a. Bendera Kebangsaan dikibarkan pada tiang-tiang tersendiri

yang sama tinggi dan sama besarnya;

b. Jika hanya ada sebuah Bendera Kebangsaan Asing, maka

Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih diletakkan disebelah

kananya;

c. Jika ada beberapa Bendera Kebangsaan Negara Asing, maka

semua dipasang pada suatu baris, Bendera Kebangsaan Sang

Merah Putih diletakkan ditengah jika jumlahnya ganjil, atau

dipasang ditengah sebelah kanan (dalam) jika jumlahnya

genap. Urutan pemasangan Bendera kebangsaan Asing

dengan menggunakan rumus “alphabetic order”. 

14. Penggunaan Bendera Kebangsaan Republik Indonesia harus

selaras Lambang Kedaulatan dan Tanda Kehormatan Negara.

(Pasal 5 ayat (1) PP No. 40 Tahun 1958).

C. Kedudukan dan Perlakuan Terhadap Presiden dan Wakil Presiden

1. Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia adalah lambang

kedaulatan dan lambang kehormatan Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

2. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan

menurut Undang-Undang Dasar, dalam melakukan kewajibannya

Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden. (Pasal 4 UUD

1945);

3. Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat,

Angkatan Laut dan Angkatan Udara. (Pasal 10 UUD 1945);

Page 9: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 9/13

 

9

4. Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia berhak

memperoleh penghormatan dengan pengibaran Bendera

Kebangsaan dalam acara kunjunganna ke daerah. (Pasal 7 ayat

(3) PP Nomor 40 Tahun 1958);

5. Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia berhak

memperoleh penghormatan dengan diperdengarkan/ dinyanyikan

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pada kesempatan yang

diadakan Pemerintah atau umum yakni upacara peringatan,

pertemuan dan kunjungan ke daerah. (Pasal 4 ayat (1) PP Nomor

44 Tahun 1958);

6. Apabila dalam suatu ruangan, gambar Presiden dan Wakil

Presiden ditempatkan bersama-sama Lambang Negara dan

Bendera Kebangsaan, maka terhadap lambang negara dan

Bendera Kebangsaan diberi tempat paling sedikit sama utamanya.

(Pasal 5 PP No. 43 Tahun 1958).

D. Tata Penggunaan Lagu Kebangsaan Republik Indonesia

1. Lagu Kebangsaan Republik Indonesia selanjutnya disebut Lagu

Kebangsaan ialah Lagu Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan

Indonesia Raya digunakan sesuai dengan kedudukannya sebagai

Lagu Kebangsaan dan Lambang Kehormatan Negara RI. (Pasal 1

ayat (1) dan Pasal 3 PP No. 44 Tahun 1958);

2. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan/dinyanyikanuntuk menghormati Kepala Negara/Wakil Kepala Negara Republik

Indonesia, Penaikan dan penurunan Bendera Kebangsaan yang

diadakan dalam upacara untuk menghormati Bendera

Kebangsaan, menghormati Negara Asing serta dalam rangkaian

pendidikan/pengajaran. (Pasal 4 PP No. 44 Tahun 1958);

3. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan oleh Korp

musik, dinyanyikan oleh paduan suara atau oleh segenap peserta

Page 10: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 10/13

 

10

upacara. (Pasal 16 ayat (2) dan (3), Pasal 21 huruf e Peraturan

Pemerintah No. 62 Tahun 1990);

4. Pada saat Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan,

maka seluruh peserta upacara mengambil sikap sempurna dan

memberikan penghormatan menurut keadaan setempat. (Pasal

21.c PP No. 62 Tahun 1990);

5. Pada upacara pengibaran Bendera Kebangsaan yang diiringi

dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, tidak dibenarkan

menggunakan musik dari tape recorder atau piringan. (Pasal 21

huruf d PP Nomor 62 Tahun 1990).

E. Rangkuman

Susunan lambang Kehormatan Negara Kesatuan Republik

Indonesia adalah Lambang Negara, Bendera Kebangsaan, Presiden

dan Wakil Presiden Republik Indonesia serta lagu kebangsaan

Indonesia Raya. Urutan tersebut sudah mencerminkan kedudukan dari

masing-masing yang harus diekpresikan dalam setiap penggunaan

atau pemasangannya didalam setiap ruangan serta tempat upacara

akan dilangsungkan.

Lambang negara terbagi atas tiga bagian, yaitu Burung Garuda

yang menengok dengan kepalanya ke sebelah kanannya, perisai

berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda dan

semboyan ditulis di atas pita yang dicengkram oleh Garuda. Sebutan

bagi Bendera Negara Indonesia adalah “Sang Merah Putih” atau

bendera Kebangsaan Sang Merah Putih Bendera Kebangsaan

berbetuk segi empat panjang, lebar dua pertiga dari panjangnya,

bagian atas berwarna merah dan bagian bawah warna putih, kedua

bagian tersebut sama lebarnya.

Page 11: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 11/13

 

11

Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia adalah

lambang kedaulatan dan lambang kehormatan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Lagu Kebangsaan Republik Indonesia selanjutnya

disebut Lagu Kebangsaan ialah Lagu Indonesia Raya. sesuai dengan

kedudukannya sebagai Lagu Kebangsaan dan Lambang Kehormatan

Negara RI.

Page 12: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 12/13

 

12

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan 

Susunan lambang Kehormatan Negara Kesatuan Republik

Indonesia adalah Lambang Negara, Bendera Kebangsaan, Presiden

dan Wakil Presiden Republik Indonesia serta lagu kebangsaan

Indonesia Raya. Urutan tersebut sudah mencerminkan kedudukan dari

masing-masing yang harus diekpresikan dalam setiap penggunaan

atau pemasangannya didalam setiap ruangan serta tempat upacara

akan dilangsungkan.

Lambang negara terbagi atas tiga bagian, yaitu Burung Garuda

yang menengok dengan kepalanya ke sebelah kanannya, perisai

berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda dan

semboyan ditulis di atas pita yang dicengkram oleh Garuda. Sebutan

bagi Bendera Negara Indonesia adalah “Sang Merah Putih” atau

bendera Kebangsaan Sang Merah Putih Bendera Kebangsaan

berbetuk segi empat panjang, lebar dua pertiga dari panjangnya,

bagian atas berwarna merah dan bagian bawah warna putih, kedua

bagian tersebut sama lebarnya.

Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia adalah

lambang kedaulatan dan lambang kehormatan Negara KesatuanRepublik Indonesia. Lagu Kebangsaan Republik Indonesia selanjutnya

disebut Lagu Kebangsaan ialah Lagu Indonesia Raya. sesuai dengan

kedudukannya sebagai Lagu Kebangsaan dan Lambang Kehormatan

Negara RI.

Page 13: Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI

5/17/2018 Tata Cara Penggunaan Lambang Kehormatan NKRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tata-cara-penggunaan-lambang-kehormatan-nkri 13/13

 

13

B. Tindaklanjut

Tata penggunaan lambang kehormatan NKRI merupakan suatu

dinamisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam hal ini

lambang penghormatan bukan hanya sekedar simbol tetapi lebih dari itu

lambang tersebut memiliki filosofi luhur bagi rakyat Indonesia. Oleh

karenanya, modul ini belumnya cukup apalagi kalau hanya sekedar dibaca,

tentu perlu kajian dan pemahaman referensi yang lebih banyak lagi, lebih

dari itu harus ada upaya melihat dan mengamati secara langsung

mekanisme tersebut sehingga pada akhirnya dapat menjadi pelaku dalam

sistem tata aturan keprotokalan yang tepat dan konsisten.