tata cara pelaksanaan nikah & rujuk

18
TATA CARA PELAKSANAAN TATA CARA PELAKSANAAN NIKAH & RUJUK NIKAH & RUJUK Oleh: H. M. Ahmad Muhajir AF Oleh: H. M. Ahmad Muhajir AF Disampaikan pada acara Diklat Disampaikan pada acara Diklat Kepenghuluan Kepenghuluan Tanggal 1 Desember 2008 Tanggal 1 Desember 2008 Di Makassar Di Makassar

Upload: juru-ketik

Post on 12-Dec-2014

148 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

TATA CARA PELAKSANAAN TATA CARA PELAKSANAAN NIKAH & RUJUKNIKAH & RUJUK

Oleh: H. M. Ahmad Muhajir AFOleh: H. M. Ahmad Muhajir AFDisampaikan pada acara Diklat Disampaikan pada acara Diklat

Kepenghuluan Kepenghuluan Tanggal 1 Desember 2008Tanggal 1 Desember 2008

Di Makassar Di Makassar

Page 2: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

PendahuluanPendahuluan

• Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri untuk membentuk keluarga yang bahagia, sakinah, mawaddah wa rahmah.

• Untuk menjaga keabsahan dan kelangsungannya, maka pernikahan harus dicatat berdasarkan peraturan dan Undang-Undang yang berlaku.

Page 3: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

Tujuan PernikahanTujuan Pernikahan

• Menyempurnakan pengamalan agama; karena pernikahan adalah perintah agama yang harus dijalankan oleh manusia yang telah siap berkeluarga.

• Menjaga kehormatan; karena pernikahan, dorongan seksual yang cukup kuat di usia dewasa akan dapat terkendali sehingga kehormatan seseorang tetap terjaga.

Page 4: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

LanjutanLanjutan

• Menggapai ketenangan, kecintaan dan kasih sayang; dengan pernikahan diharapkan dapat memberikan ketenteraman jiwa, memupuk jalinan cinta dan kasih sayang di antara pasangan dan anggota keluarga.

• Melestarikan keturunan; melalui pernikahan diharapkan akan melahirkan keturunan yang saleh/salehah.

Page 5: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

Rukun & Syarat NikahRukun & Syarat Nikah

• Rukun Nikah: (1) Ada calon pengantin laki-laki dan perempuan; (2) Ada wali (dari calon mempelai perempuan); (3) Dua orang saksi yang adil (laki-laki); (4) Ijab dari pihak wali mempelai perempuan atau wakilnya; (5) Kabul dari mempelai laki-laki atau wakilnya

Page 6: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

LanjutanLanjutan• Syarat Nikah: (1) Calon suami (Islam,

bukan banci, tidak dipaksa, tidak beristeri 4 orang, bukan muhrim calon isteri, tidak punya isteri yang haram dimadu dengan calon isteri, mengetahui calon isteri tidak haram dinikahi dan tidak sedang ihram haji atau umrah); (2) Calon isteri (Islam, bukan banci, tidak bersuami dan tidak dalam iddah, bukan muhrim calon suami dan tidak dalam ihram haji atau umrah

Page 7: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

LanjutanLanjutan

(3) Wali (Islam, balig, berakal, tidak dipaksa, terang laki-lakinya, adil, tidak sedang haji atau umrah, tidak dicabut haknya dalam menguasai harta bendanya oleh pemerintah, dan tidak rusak pikirannya);

(4) Saksi (Islam, balig, berakal, adil, mendengar, melihat, tidak bisu, tidak pelupa, menjaga muru’ah, mengerti maksud ijab kabul);

Page 8: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

LanjutanLanjutan

(5) Ijab (dari wali perempuan misalnya: “hai fulan bin…saya nikahkan engkau dengan fulanah anak saya dengan mas kawin …” kemudian kabul dari mempelai laki-laki, misalnya; “saya terima nikahnya fulanah binti…dengan maskawin…”

Page 9: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

Proses Pendaftaran NikahProses Pendaftaran Nikah

1. Calon pengantin datang ke KUA untuk mengisi formulir pendaftaran nikah yang disediakan oleh KUA Kecamatan setempat. (Waktu pendaftaran minimal 10 hari sebelum menikah).

2. Membawa surat keterangan untuk nikah (N1), surat keterangan asal-usul (N2), surat persetujuan mempelai (N3), surat keterangan tentang orang tua (N4) dan pemberitahuan kehendak nikah (N7) dari kantor Desa/Kelurahan setempat

Page 10: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

LanjutanLanjutan

• Surat izin kawin bagi calon mempelai anggota ABRI.

• Akta Cerai Talak / Cerai Gugat atau Kutipan Buku Pendaftaran Talak/Cerai jika calon mempelai seorang janda/duda.

• Surat keterangan kematian suami/istri yang dibuat oleh kepala desa yang mewilayahi tempat tinggal atau tempat matinya suami/ istri menurut contoh model N6, jika calon mempelai seorang janda/duda karena kematian suami/istri

Page 11: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

LanjutanLanjutan

• Surat Izin dan dispensasi, bagi calon mempelai yang belum mencapai umur menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 pasal 6 ayat (2) s/d 6 dan pasal 7 ayat (2).

• Surat dispensasi Camat bagi pernikahan yang akan dilangsungkan kurang dari 10 hari kerja sejak pengumuman.

• Surat keterangan tidak mampu dari kepala desanya bagi mereka yang tidak mampu.

• Membawa bukti imunisasi TT bagi calon mempelai perempuan dari puskesmas/rumah sakit setempat.

Page 12: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

LanjutanLanjutan

3. Calon pengantin wajib mengikuti kursus calon pengantin (Suscatin).

4. Pelaksnaan akad nikah dipimpin oleh pegawai pencatat nikah/penghulu.

5. PPN/penghulu menyerahkan buku kutipan akta nikah kepada pengantin setelah akad nikah.

6. Membayar biaya pencatatan nikah sebesar Rp 30.000,- sesuai dengan PP. No. 47 Tahun 2004.

Page 13: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

2. Pemeriksaan Nikah2. Pemeriksaan Nikah

• Pemeriksaan terhadap calon suami, calon istri dan wali nikah sebaiknya dilakukan secara bersama-sama tetapi tidak ada halangannya jika pemeriksaan itu dilakukan sendiri-sendiri. Bahkan dalam keadaan yang meragukan, perlu dilakukan pemeriksaan sendiri sendiri. Pemeriksaan dianggap selesai apabila ketiga-tiganya selesai diperiksa secara benar.

Page 14: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

3. 3. Pengumuman Kehendak NikahPengumuman Kehendak Nikah

• PPN/Pembantu PPN mengumumkan kehendak nikah (dengan model NC) pada papan pengumuman setelah persyaratan dipenuhi.

• Pengumuman dilakukan:- Oleh PPN di KUA Kecamatan tempat pernikahan akan dilangsungkan dan di KUA Kecamatan tempat tinggal masing-masing calon mempelai.- Oleh Pembantu PPN di luar Jawa di tempat-tempat yang mudah diketahui umum

Page 15: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

4. 4. Akad Nikah dan PecatatannyaAkad Nikah dan Pecatatannya

• Akad nikah dilangsungkan di bawah pengawasan/di hadapan PPN. Setelah akad nikah dilangsungkan, nikah itu dicatat dalam Akta Nikah rangkap dua (model N).

• Akad nikah dilaksanakan di KUA, kecuali atas permintaan calon pengantin dan disetujui PPN, akad nikah dapat dilaksanakan di luar KUA.

Page 16: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

Pencatatan RujukPencatatan Rujuk

• Suami dan isteri yang akan melaksnakan rujuk, memberitahukan kepada PPN secara tertulis dengan dilengkapi akta cerai/talak.

• PPN atau petugas memeriksa, meneliti dan menilai syarat-syarat rujuk.

• Suami mengucapkan ikrar rujuk dihadapan PPN atau penghulu atau pembantu PPN.

Page 17: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

Lanjutan Lanjutan

• PPN mencatat peristiwa rujuk dalam akta rujuk yang ditandatangani oleh suami, isteri, saksi-saksi, dan PPN.

• Kutipan buku pencatatan rujuk sah apabila ditandatangani oleh Kepala KUA sebagai PPN.

• Kutipan buku catatan rujuk segera diberikan kepada suami dan isteri setelah akta rujuk disahkan.

• KUA menyampaikan pemberitahuan rujuk kepada Pengadilan Agama untuk pengambilan buku nikah.

Page 18: Tata Cara Pelaksanaan Nikah & Rujuk

Alur Nikah & RujukAlur Nikah & Rujuk