tapak trotoar

5
Kondisi dan Permasalahan Jalur Pedestrian Planologi Pengguna jalan bukan hanya orang-orang yang melewati jalan dengan menaiki kendaraan bermotor mereka. Namun juga orang-orang dengan kendaraan tak bermotor seperti pesepeda dan pejalan kaki. Jalur pedestrian merupakan jalur yang diperuntukan oleh pejalan kaki. Akan tetapi pada kenyataannya sering kali kita melihat jalur pedestrian yang beralih fungsi menjadi tempat untuk berjualan, lalu lalang kendaraan bermotor dan tempat parkir kendaraan. Hal ini sama saja dengan mengambil hak pejalan kaki. Seharusnya sesama pengguna jalan kita perlu saling menghormati hak masing-masing agar tercipta ketertiban di jalan. Seperti halnya jalur pedestrian yang terdapat di sekitar lingkungan kampus Planologi. Jalur pedestrian yang seharusnya memiliki fungsi utama untuk jalur pejalan kaki, saat ini banyak digunakan untuk parkir kendaraan mobil oleh para mahasiswa. Keadaan minimalnya parkir kendaraan roda empat untuk para mahasiswa mungkin menjadi alasan mengapa mereka dengan terpaksa memarkirkan kendaraannya di jalur pedestrian. Sebagai mahasiswa Planologi seharusnya mereka sudah tahu dengan jelas apa fungsi dari sebuah pedestrian. Karena mereka mempelajari bagaimana cara menata ruang sesuai dengan fungsinya yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada masyarakat dalam beraktivitas. Terlebih lagi ini cukup keterlaluan karena sudah dipasang larangan untuk tidak parkir di pedestrian namun tetap saja ada mahasiswa yang tidak menghiraukan larangan tersebut.

Upload: desitta-fathimah-aziz

Post on 27-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN TAPAK PEDESTRIAN DI SEKITAR KAMPUS PLANOLOGI

TRANSCRIPT

Page 1: tapak trotoar

Kondisi dan Permasalahan Jalur Pedestrian Planologi

Pengguna jalan bukan hanya orang-orang yang melewati jalan dengan menaiki

kendaraan bermotor mereka. Namun juga orang-orang dengan kendaraan tak bermotor seperti

pesepeda dan pejalan kaki. Jalur pedestrian merupakan jalur yang diperuntukan oleh pejalan

kaki. Akan tetapi pada kenyataannya sering kali kita melihat jalur pedestrian yang beralih

fungsi menjadi tempat untuk berjualan, lalu lalang kendaraan bermotor dan tempat parkir

kendaraan. Hal ini sama saja dengan mengambil hak pejalan kaki. Seharusnya sesama

pengguna jalan kita perlu saling menghormati hak masing-masing agar tercipta ketertiban di

jalan.

Seperti halnya jalur pedestrian yang terdapat di sekitar lingkungan kampus Planologi.

Jalur pedestrian yang seharusnya memiliki fungsi utama untuk jalur pejalan kaki, saat ini

banyak digunakan untuk parkir kendaraan mobil oleh para mahasiswa. Keadaan minimalnya

parkir kendaraan roda empat untuk para mahasiswa mungkin menjadi alasan mengapa

mereka dengan terpaksa memarkirkan kendaraannya di jalur pedestrian. Sebagai mahasiswa

Planologi seharusnya mereka sudah tahu dengan jelas apa fungsi dari sebuah pedestrian.

Karena mereka mempelajari bagaimana cara menata ruang sesuai dengan fungsinya yang

bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada masyarakat dalam beraktivitas. Terlebih lagi

ini cukup keterlaluan karena sudah dipasang larangan untuk tidak parkir di pedestrian namun

tetap saja ada mahasiswa yang tidak menghiraukan larangan tersebut.

Kondisi jalur pedestrian di sekitar lingkungan kampus bisa dibilang kurang

memberikan kenyamanan bagi para pejalan kaki. Selain jalur pedestrian yang seringkali

digunakan untuk parkir kendaraan bermotor para mahasiswa, kondisi jalannya juga tidak rata.

Kondisi jalur pedestrian yang ada menggunakan paving dengan permukaan yang tidak rata

dan kurang tepat jika digunakan untuk para pengguna jalan yang memiliki kebutuhan khusus

Page 2: tapak trotoar

seperti disabilitas. Karena kondisi jalan yang tidak rata akan membahayakan dan menyulitkan

mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini tentu saja semakin mengganggu

kenyamanan dan mengurangi hak menggunakan jalan bagi para pejalan kaki. Selain itu juga

ditempatkan tong sampah di jalur pedestrian mengakibatkan berkurangnya ruang pejalan kaki

untuk bergerak, jalur hijau yang sudah tidak berfungsi, keadaan pedestrian saat pertigaan

yang tidak rata, sudah rusaknya kereb serta terdapatnya penutup saluran air bersih di jalur

pedestrian sehingga menimbulkan ketidaknyamanan para pejalan kaki.

Rencana Usulan Jalur Pedestrian Planologi

Melihat kondisi seperti ini seharusnya kita sebagai perencana bisa memberikan suatu

rencana untuk menciptakan jalur pedestrian yang baik dan layak. Perencanaan yang

direncanakan dibuat dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para pejalan kaki

baik dari segi kualitas pelayanan pedestriannya maupun dari segi view/pemandangannya.

Rencana yang diusulkan antara lain:

Perbaikan jalur hijau dengan memberi vegetasi berupa semak/rerumputan

Page 3: tapak trotoar

Mengganti paving menjadi aspal

Mengubah jenis drainase menjadi drainase tertutup

Memberikan lubang drainase di bahu jalan

Merubah letak tong sampah menjadi di atas drainase tertutup

Memberi teguran keras bagi para pengguna kendaraan yang menggunakan

jalur pedestrian sebagai tempat parkir

Beberapa usulan rencana diatas dapat dilakukan demi menciptakan jalur pedestrian

yang lebih baik dan memberi kenyamanan bagi para pejalan kaki. Tujuan dari memberikan

vegetasi berupa semak/rerumputan yang memiliki tinggi sedang sekitar 50 cm di area jalur

hijau yaitu untuk mencegah para pengguna kendaraan yang akan menjadikan jalur pedestrian

sebagai tempat parkir serta menambah kesan estetika. Rencana selanjutnya yaitu

memperbaiki kondisi jalur pedestrian yang semula berupa paving menjadi aspal, karena

dengan menggunakan paving kondisi jalur pedestrian akan mudah bergelombang dan tidak

rata sehingga akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna pejalan kaki yang

memiliki kebutuhan khusus.

Rencana selanjutnya adalah mengubah jenis drainase menjadi sistem drainase tertutup

dengan memberikan lubang drainase untuk mengurangi kelebihan air limpasan. Pengubahan

jenis drainase dengan tujuan untuk mengurangi resiko saluran drainase yang tersumbat akibat

rontoknya dedaunan pohon-pohon di Kampus Planologi, selain itu dedaunan yang rontok

juga akan menimbulkan kesan kotor dan dapat menjadi sarang penyakit. Usaha untuk

mengurangi air limpasan yang berlebihan karena penggantian perkerasan pedestrian menjadi

aspal dan pengubahan jenis drainase juga dilakukan rencana penambahan lubang-lubang

drainase di bahu jalan. Berhubung jenis drainase diubah menjadi drainase tertutup, letak tong

sampah juga diubah menjadi di atas drainase tersebut agar tidak mengurangi ruang pejalan

kaki. Selain itu rencana yang akan dilakukan yaitu memberi teguran keras kepada para

pengguna kendaraan yang menggunakan jalur pedestrian sebagai tempat parkir kendaraan.