tantangan penelitian dan pengembangan menghadapi era

33
1 1 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Melalui Penelitian dan Pengembangan (R&D) Jogyakarta, 27 November 2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si Direktur Jenderal Penguatan Inovasi KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era Industri Baru 4.0: Arti dan Nilai Riset Pada Karier Dosen dan Kemajuan Sains dan Teknologi

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 127/11/2018 1Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Melalui

Penelitian dan Pengembangan (R&D)

Jogyakarta, 27 November 2018

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIREPUBLIK INDONESIA

Dr. Ir. Jumain Appe, M.SiDirektur Jenderal Penguatan Inovasi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era Industri Baru 4.0: Arti dan Nilai Riset Pada Karier

Dosen dan Kemajuan Sains dan Teknologi

Page 2: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 227/11/2018 2Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

Pendahuluan

Page 3: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 327/11/2018 3Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL

• Visi:INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

• MISI:1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,

beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafahPancasila.

2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan

hukum.4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu. 5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan

berkeadilan6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari

3

Page 4: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 427/11/2018 4Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

9 (Sembilan) Agenda Prioritas Pembangunan (Nawa Cita)

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;

2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;

8. Melakukan revolusi karakter bangsa;

9. Memperteguh ke-bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Page 5: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 527/11/2018 5Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 5

Perubahan paradigma: Penguasaan Iptek dan Inovasi oleh SDM Indonesia

sebagai basis pengembangan dan penguatan daya saing bangsa

Transformasi

1. Ekonomi berbasis efisiensi (efficiency-driven economy) yang sangat bergantung pada sumber daya asing;

2. Keterlepaskaitan antara penghasil Iptek dengan pengguna Iptek;

3. Berbagai insentif Litbang Iptek dilaksanakan secara terfragmentasi;

4. Tidak ada ketajaman arah pengembangan Iptek dan inovasi yang terintegrasi secara nasional;

1. Ekonomi berbasis inovasi yang mengandalkan produk hasil inovasi (innovation-driven economy) anak bangsa dan alih teknologi;

2. Terbangun jaringan dan sinergitas antara penghasil dan pengguna Iptek;

3. Insentif bagi Litbang Iptek dan INOVASI dirancang sebagai sistemik instrumen yang terintegtrasi;

4. Ditetapkannya kebijakan Sistem Inovasi, sebagai basis pengembangan dan penguatan daya saing bangsa;

Bangsa INOVATIF yang menguasai IPTEK,mandiri dan berdaya saing global

Bangsa dengan “keterbatasan pengelolaan”potensi IPTEK dan INOVASI

Page 6: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 627/11/2018 6Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 6

Sinergitas Iptek, Inovasi dan SDMDalam Pembangunan Nasional Menuju Visi Indonesia 2045

SINERGITAS

TRIPLE HELIX

Holistik

Integratif

Tematik

Spasial

AGENDA

PEMBANGUNAN

NASIONAL

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

Sis

tem

Pe

nd

idik

an

Na

sio

na

l

Sistem Inovasi Nasional

Pe

mb

an

gu

na

n In

du

stri N

asio

na

l

Nilai TambahAkademik

Nilai TambahSosial-Budaya

Nilai TambahEkonomi

Nilai TambahKomersial

Pemanfaatan

VISI PEMBANGUNAN INDONESIA 2045

RPJMN 2015 - 2019 NAWACITA

RPJP Nasional 2025 dan VISI 2045

Mesin Perekonomian

• Revolusi Industri 4.0• Critical Occupation List

(COL), untuk angkatan kerja

• Tingkatan produktivitas dan daya saing industri

• Wirausaha berbasis teknologi (inkubasi, STP, TTO, teaching industry)

• Pemanfaatan teknologi digital

Mesin Pemerintahan

• Kebijakan yang holistik

• Critical Occupation List (COL), untuk ASN

• Pembangunan berkelanjutan

• Kemandirian dan daya saing

• Tata kelola pemerintah yang baik dan RB

• e-Government (digital government)

Page 7: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 727/11/2018 7Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

Industry 4.0Six Design Principles

• Interoperability: the ability of cyber-physical systems (i.e. work piece carriers, assembly stations and products), humans and Smart Factories to connect and communicate with each other via the Internet of Things and the Internet of Services

• Virtualization: a virtual copy of the Smart Factory which is created by linking sensor data (from monitoring physical processes) with virtual plant models and simulation models

• Decentralization: the ability of cyber-physical systems within Smart Factories to make decisions on their own

• Real-Time Capability: the capability to collect and analyze data and provide the insights immediately

• Service Orientation: offering of services (of cyber-physical systems, humans and Smart Factories) via the Internet of Services

• Modularity: flexible adaptation of Smart Factories for changing requirements of individual modules

Page 8: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 827/11/2018 8Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

Tomorrow’s Factory

Page 9: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 927/11/2018 9Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

Indonesia needs to improve the quality of workforce skills with digital technology (Parray, ILO, 2017)

GLOBAL EMPLOYEES SHIFT

PROFESSIONS

75–375

Million

INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0Challenge

& Digital Economy

“(Schwab, 2016)

Technology and Innovation disruption era is the combination of physical, digital and

biological domain(Schwab, 2017)

Internet of Things

Artificial Intelligence

New Materials

Big Data RoboticsAugmented

Reality

Cloud

Computing

Additive Manufacturing

3D Printing

Nanotech & Biotech

Genetic Editing

7

Page 10: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 1027/11/2018 10Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

https://www.slideshare.net/jayeshcspai/education-40-how-industry-40-will-affect-the-

education-system

Riset yang Kelak Dapat Menghasilkan Lapangan KerjaBaru

Page 11: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 1127/11/2018 11Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

Riset Tidak Hanya Menjadi Invensi Tapi Inovasi

EtimologiSecara etimologi, inovasi berasal dari bahasa Latin “innovare”

atau “innovatio” yang kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris

“innovation” yang berarti

pembaharuan atau perubahan.

MASALAH

Total Funding: $257

Mio

Komersialisasi: BURGERResearchProfit, Bisnis,

Lapangan Kerja

Page 12: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 1227/11/2018 12Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

Menuju Perguruan Tinggi Generasi Ke-3

Page 13: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 1327/11/2018 13Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

Peran Pemerintah DalamPembangunan Iptek dan Inovasi

Page 14: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 1427/11/2018 14Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

What is not disseminated & used, is not an

innovation (World Bank 2010)

Membawa ke PasarProduk/

Proses

Inovatif

Menumbuhkan InovasiPasar

INNOVATION

=

INVENTION

*

COMMERCIALIZATION

(Edward Roberts, MIT)

Sistem Inovasi adalah sistem yang mendorong

terbentuknya invensi yang diterapkan/dimanfaatkan dan

dikomersialisasikan.

Dengan demikian sistem inovasi merupakan ekosistem

yang bekerja secara berkelanjutan antar komponen,

yang terdiri dari pemerintah, Perguruan

Tinggi/Lembaga Iptek, industri/dunia usaha, serta

unsur lain dalam menghasilkan nilai tambah

akademik, komersial, ekonomi maupun sosial-budaya

Iptekin

Page 15: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 1527/11/2018 15Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 15

PEMERINTAH

SEBAGAI FASILITATOR

INDUSTRI/

DUNIA USAHA

SEBAGAI

PENGGUNA DAN

PENDORONG

PENDIDIKAN

TINGGI DAN

LEMBAGA IPTEK

SEBAGAI

PENGHASIL

INOVASI

PEMERINTAH

SEBAGAI REGULATOR

SISTEM

INOVASI

NASIONAL

PEMERINTAH

Perguruan TinggiLembaga

Iptek

Industri/Dunia Usaha

Sinergitas Triple Helix dalam Mewujudkan Ekosistem Inovasi

Page 16: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 1627/11/2018 16Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 16

Pihak Peran Perwujudan Peran

(1) (2) (3)

Pemerintah Regulator 1. Peraturan perundangan dan insentif yang kondusif bagi penguatan litbang daninvasion;

2. Menetapkan klaster, prioritas (sektor, bidang) selaras tujuan pembangunan(nasional dan daerah);

Fasilitator 1. Dukungan pendanaan dan insentif fiskal bagi litbang dan inovasi yang potensialdalam penciptaan nilai tambah;

2. Fasilitasi proses perolehan HKI, standar, sertifikasi;3. Kesediaan pemanfaatan hasil litbang dan inovasi yang sesuai sasaran

pembangunan nasional/daerah;

Industri/ Dunia Usaha

Pengguna HasilInovasi

1. Industri sebagai wahana uji standar dan sertifikasi prototype hasil litbang daninovasi;

2. Industri memfasilitasi proses ‘scale-up’ prototype menjadi produksi masal; 3. Kesediaan pemanfaatan hasil litbang dan inovasi, bagi pengembangan produk

dan pengembangan pasar;

Pendorong 1. Memfasilitasi pendanaan (dalam berbagai skema) bagi litbang dan inovasi yang potensial dalam penciptaan nilai tambah;

2. Menyampaikan kebutuhan Iptek dan modifikasi bagi pengembangan produk agar lebih kompetitif

Perguruan TinggidanLembaga Iptek

Penghasil iptek danInovasi

1. Melakukan inovasi dan litbang berdasarkan kebutuhan pembangunan, maupunkebutuhan pasar untuk bersaing dan pengembangan usaha

2. Menyelenggarakan pengembangan kapasitas bagi penyiapan tenaga kerja ahlidan trampil, serta penguasaan dan pemanfaatan teknologi;

3. Mobilisasi SDM ahli dalam penguasaan dan manajemen Iptek dan inovasi;4. Optimalisasi pemanfaatan sarana, prasarana, maupun hasil litbang, inovasi dan

kekayaan intelektual yang telah dan akan dimiliki;

Pembagian Peran dalam Mewujudkan Ekosistem Iptek dan Inovasi

Page 17: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 1727/11/2018 17Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 17

Elemen Pendorong Inovasi

Peran dalam Triple Helix

PemerintahIndustri/

Dunia Usaha

Perguruan Tinggi dan

Lembaga Iptek

(1) (2) (3) (4) (5)

Pendorong litbang dan Inovasi

Fasilitasi HKI, standar, sertifikasi

Dukungan pendanaan

Insentif fiskal -- --

Pemanfaatan hasil inovasi

Asuransi Litbang dan inovasi

Sistem informasi inovasi

Lingkup Sistem Inovasi Nasional

ELEMEN PENDORONG INOVASI

Aktor utama Sebagai pendorong/fasilitasi Aktor pendukung

Page 18: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 1827/11/2018 18Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 18

Elemen Pengembangan Kapasitas

Peran dalam Triple Helix

PemerintahIndustri/

Dunia Usaha

Perguruan Tinggi dan

Lembaga Iptek

(1) (2) (3) (4) (5)

Pengembangan Kapasitas

Pengembangan kompetensi tenaga ahli

Pengembangan kompetensi tenaga trampil

Penyiapan tenaga kerja berbasis tekonologi

Penguasaan dan pemanfaatan teknologi

Pengembangan kemampuan kewirausahaan

Lingkup Sistem Inovasi Nasional

PENGEMBANGAN KAPASITAS

Aktor utama Sebagai pendorong/fasilitasi Aktor pendukung

Page 19: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 1927/11/2018 19Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 19

Elemen Fokus Pengembangan

Peran dalam Triple Helix

PemerintahIndustri/

Dunia Usaha

Perguruan Tinggi dan

Lembaga Iptek

(1) (2) (3) (4) (5)

Fokus Pengembangan

Menunjang prioritas pembangunan sektor/bidang

Mengembangkan potensi wilayah

Pengembangan usaha perusahaan

Memenuhi kebutuhan pasar

Lingkup Sistem Inovasi Nasional

FOKUS PENGEMBANGAN

Aktor utama Sebagai pendorong/fasilitasi Aktor pendukung

Page 20: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 2027/11/2018 20Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 20

Elemen Sinergi dan Kolaborasi

Peran dalam Triple Helix

PemerintahIndustri/

Dunia Usaha

Perguruan Tinggi dan

Lembaga Iptek

(1) (2) (3) (4) (5)

Sinergi dan Kolaborasi

Penguatan sinergi Triple Helix

Kolaborasi dalam rantai nilai produk dan atau jasa

Mobilitas SDM ahli dan trampil

Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya

Lingkup Sistem Inovasi Nasional

SINERGI DAN KOLABORASI

Aktor utama Sebagai pendorong/fasilitasi Aktor pendukung

Page 21: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 2127/11/2018 21Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 21

Elemen Kebijakan yang Holistik

Peran dalam Triple Helix

PemerintahIndustri/

Dunia Usaha

Perguruan Tinggi dan

Lembaga Iptek

(1) (2) (3) (4) (5)

Kebijakan yang Holistik

Kebijakan keuangan dan fiskal -- --

Kebijakan Iptek dan inovasi --

Kebijakan pendidikan

Kebijakan perindustrian (sektor, bidang, strategis)

--

Kebijakan perdagangan --

Kebijakan pemanfaatan hasil inovasi (pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah)

--

Kebijakan lain yang membangun iklim inovasi yang kondusif

Lingkup Sistem Inovasi Nasional

KEBIJAKAN YANG HOLISTIK

Aktor utama Sebagai pendorong/fasilitasi Aktor pendukung

Page 22: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 2227/11/2018 22Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

Arti dan Nilai Riset pada Karir Dosen dan Kemajuan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi

Page 23: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 2327/11/2018 23Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

Fungsi dan Tujuan Perguruan TinggiUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 12 TAHUN 2012

Fungsi (Pasal 4, ayat b)Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma;

Tujuan (Pasal 5, ayat b,c)• Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan

dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional danpeningkatan daya saing bangsa;

• Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitianyang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agarbermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dankesejahteraan umat manusia; dan terwujudnya Pengabdian kepadaMasyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yangbermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum danmencerdaskan kehidupan bangsa.

INOVASI

Page 24: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 2427/11/2018 24Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 24

STANDAR NASIONAL

PENGABDIAN dan Inovasi

KEPADA MASYARAKAT

STANDAR NASIONAL

PENELITIAN

STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN

TUJUAN :1. MENJAMIN TERCAPAINYA TUJUAN

PENDIDIKAN TINGGI2. MENJAMIN MUTU PEMBELAJARAN,

PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

3. MENDORONG PT MELAMPAUI SN DIKTIPERAN:

1. DIPENUHI OLEH STIAP PT UTK MEWUJUDKAN PEND. NASIONAL

2. SEBAGAI DASAR PEMBERIAN IZIN PENDIRIAN PT DAN IZIN PEMBUKAAN PRODI

3. SEBAGAI DASAR PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN dan Inovasi KEPADA MASYARAKAT

4. SEBAGAI DASAR PENYELENGGARAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

Page 25: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 2527/11/2018 25Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

RENSTRA KEMENRISTEKDIKTI DALAM MENDORONG INOVASI DI PERGURUAN TINGGI

Pendidikan &

Pengajaran

Penelitian & Pengembangan

Pengabdian

Masyarakat

Pendidikan &

Pengajaran

Penelitian & Pengembangan

Inovasi Untuk

Masyarakat

AGENT OF EDUCATION

AGENT OF RESEARCH

AGENT OF CULTURE, KNOWLEDGE, TECHNOLOGY

TRANSFER

AGENT OF ECONOMIC

DEVELOPMENT

RENSTRA 2009-2014 RENSTRA 2015-2019

Perguruan Tinggi menghasilkan inovasi yang bisa meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa.

EKSPEKTASI PERUBAHAN MANUSIA

EKSPEKTASI PERUBAHAN TUGAS

PT

FUTURE

SASARAN UTAMA

Pendidikan & Pengajaran

INOVASI

Pengabdian

Masyarakat

Penelitian & Pengembangan

Page 26: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 2627/11/2018 26Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

Solusi Penghargaan Pada Innovator

Tridharma PerguruanTinggi:1. Pengajaran2. Penelitian

3. Pengabdian

Lama (mengacu padaindikator penilaian):Pengabdian masyarakatdalam arti (sempitmasyarakat bawah)

Baru:Masyarakat dalam arti luas, termasuk industri dan pemerintah

Tugas Pokok dan Penunjang

Tridharma

Angka Kredit yang Diajukan (%)

Magister Doktor

Asisten Ahli Lektor Lektor Kepala Profesor

Pendidikan dan pengajaran ≥ 55 ≥ 45 ≥ 40 ≥ 35

Penelitian dan publikasi ≥ 25 ≥ 35 ≥ 40 ≥ 45

Pengabdian kepada

Masyarakat≤10 ≤10 ≤10 ≤10

Penunjang Tridharma lainnya ≤10 ≤10 ≤10 ≤10

Jumlah Angka Kredit

Keseluruhan100 100 100 100

Perubahan Bobot dan IndikatorPenilaian Pengabdian

Pemrakarsa:

Ditjen PI (Dit SINOV) dan Ditjen Penguatan

Risbang (Dit. RPM)

Page 27: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 2727/11/2018 27Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

PROSES LITBANG DAN INOVASI DI

PERGURUAN TINGGI

AREA INOVASI

ROYALTI

Angka Kredit Penelitian & Pengembangan (Area Invensi)

Technology Readiness Level (TRL)

1 9Concept 3 Components 5 Completion

Innovation Readiness Level (IRL)

IRL 3 IRL 4 IRL 5 IRL 6

Komersialisasi ke

Pasar &

Pengembangan

Apresiasi

Tri

Dharma

Page 28: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 2827/11/2018 28Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

MENEMUKENALI “HAMBATAN”

DALAM UPAYA HILIRISASI HASIL LITBANG DAN INOVASI

Area

“LEMBAH

KEMATIAN”

“LEMBAH KEMATIAN”

28

PENINGKATAN

PROPORSI KEBIJAKAN

IPTEKIN

PROPORSI KEBIJAKAN IPTEK

SAAT INI

Page 29: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 2927/11/2018 29Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

Pembangunan Iklim Inovasi di Perguruan Tinggi

HIGHER EDUCATIONINSTITUTIONS

INDUSTRIES

Push Function

Services Function

RAPERMEN ORGANISASI MANAJEMEN INOVASI PERGURUAN TINGGI

1. Industrial oriented

learning

2. Science and Technology

Services

3. Innovation Products

4. Professional certification

5. Innovation Consortia

6. Incubation

7. Research promotion

8. technological

commercialisation

through licencing and

spin-out

FUNCTIONS Proposed Formed of Services

Human Resources Mobilities

Promoting Innovation and

Capacity building in HEI

HEI as agent of Changes

can give a hand to solve problems in

their community

INNOVATION FOR COMPETITIVENESS

Best Practices:

UGM, UI, ITB has dedicated

organisation for promoting Innovation

Diukur dengan IRL/ KATSINOV

Page 30: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 3027/11/2018 30Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

PROSES LITBANG DAN INOVASI MENUJU

PERGURUAN TINGGI-LEMLITBANG GENERASI 3

PERGURUAN TINGGI/ LEMBAGA LITBANG

INDUSTRI

Fungsi Dorongan (Hilirisasi)

Fungsi Layanan

LEMBAGA MANAJEMEN INOVASI

Fungsi LMI

Bentuk Layanan LMI

MOBILISA

SI SDM

Pelayanan data dan informasi hasil invensi;

Pelayanan dan pendampingan teknis, konsultansi,

sosialisasi, informasi dan promosi hasil riset dan

pengembangan;

Pelayanan komersialisasi hasil riset dan

pengembangan;

Pelayanan hak kekayaan intelektual, pelatihan,

pengalihan hak atas paten, penerbitan lisensi, dan

perumusan imbalan;

Pelayanan publikasi hasil riset dan

pengembangan;

Pengembangan sumber daya manusia dan

sertifikasi profesi;

Pembentukan konsorsium inovasi, pengembangan

jaringan dan koordinasi antara perguruan tinggi

dan industri;

Pembinaan dan pengembangan inkubasi

kewirausahaan;

Standardisasi produk

Fasilitasi akses pembiayaan; dan

Pembelajaran berorientasi industri

Page 31: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 3127/11/2018 31Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

KESIMPULAN

Paradigma Tri Darma Perguruan Tinggiharus diselaraskan dengan era industri4.0

Perguruan Tinggi dan LembagaLitbang wajib mengharmonisasikanhasil – hasil riset pengembangandan penerapan teknologi melaluiLembaga Manajemen Inovasi

Kinerja Lembaga Manajemen Inovasi wajib digunakansebagai Indikator dalam Penilaian Akreditasi danpemeringkatan pada Perguruan Tinggi/Lembaga Litbang,

Kinerja Lembaga Manajemen Inovasi menjadi pertimbangandalam Kebijakan Insentif dan Penghargaan yang terkaitdengan prestasi Perguruan Tinggi/Lembaga Litbang

Perguruan Tinggi diwajibkan melaksanakan proses inovasi

produk melalui inkubasi dan pembelajaran berbasis industri.

Page 32: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 3227/11/2018 32Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

PRODUK INOVASI

Buah Ungulan Bibit Sapi

Smartphone 4G

Smal Cell BTS

Garam Industri

Motor Listrik Gesit

Katalis

Interlock screw implant

DentolaserStem Cell

Aplikasi Sel Punca

Zeta Green

Radar Cuaca

Page 33: Tantangan Penelitian dan Pengembangan Menghadapi Era

27/11/2018 3327/11/2018 33Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIREPUBLIK INDONESIA

TERIMAKASIH