tantangan ahli geologi dalam keberlanjutan energi nasional
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
1/16
TANTANGAN AHLI GEOLOGI DALAM KEBERLANJUTAN
ENERGI NASIONAL
Tema: Tantangan Ahli Geologi dalam Pembangunan Nasional
Makalah
Disusun sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun oleh:
Tedy Ardiansyah (270110120007)
Ali Fahmi (270110120034)
Muhammad Ichsan Rizky (270110120133)
Reza Fikri Nurfadillah (270110120132)
Gilang Caesario (270110120157)
Nanda Najih Habibil Afif (270110120183)
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
2/16
2
TANTANGAN AHLI GEOLOGI DALAM KEBERLANJUTAN
ENERGI NASIONAL
Tema: Tantangan Ahli Geologi dalam Pembangunan Nasional
Makalah
Disusun sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun oleh:
Tedy Ardiansyah (270110120007)
Ali Fahmi (270110120034)
Muhammad Rizky (270110120133)
Reza Fikri Nurfadillah (270110120132)
Nanda Najih Habibil Afif (270110120183)
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
3/16
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional sebagai bahan
penyelesaian tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan 2013.
Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak kami
butuhkan guna penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Sumedang, 19 Mei 2013
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
4/16
4
DAFTAR ISI
Halaman judul 1 ..................................................................................................1
Halaman judul 2 ..................................................................................................2
Kata Pengantar ....................................................................................................3
Daftar Isi..............................................................................................................4
Bab 1. Pendahuluan ............................................................................................5
1.1 Latar Belakang .................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................7
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................7
1.4 Manfaat Penulisan .............................................................................7
Bab 2. Pembahasan ............................................................................................8
2.1 Ahli Geologi .....................................................................................8
2.2 Energi Nasional dan Diversifikasinya ..............................................8
2.3 Sumber Energi Alternatif ..................................................................10
2.4 Tantangan Ahli Geologi dalam Keberlanjutan Energi Nasional .......14
Bab 3. Penutup ...................................................................................................15
3.1 Kesimpulan ........................................................................................153.2 Saran ..................................................................................................15
Daftar Pustaka .....................................................................................................16
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
5/16
5
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang MasalahEnergi nasional saat ini tengah mengalami defisit ditinjau dari segi sumber
dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Hal ini
ditunjukkan dengan tingginya ketergantungan negara terhadap sumber daya yang
berasal dari bahanbakar fosil. Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (2008), lebih
dari 90% sumber energi nasional masih terfokus pada bahan bakar minyak.
Ironisnya, fenomena ini terjadi ditengah limpahan kekayaan sumber daya alam
yang sangat potensial untuk dijadikan sumber energi lain guna memenuhi
kebutuhan energi nasional.
Dalam industri pertambangan, seseorang yang berprofesi sebagai ahli
geologi adalah yang bertugas untuk mencari, menghitung nilai ekonomis
cadangan bahanbahan galian atas dasar datadata geologi yang dikumpulkannya
baik data permukaan bumi maupun bawah permukaan bumi. Data
data geologiini adalah data dasar yang sangat penting selain untuk mencari dan menghitung
cadangan, juga sangat penting dalam perencanaan tambang itu sendiri.
Setelah bahan galian ditemukan dan bernilai ekonomis, barulah bahan
galian itu dibongkar, dimuat dan diangkut. Inilah profesi tambang ilmu tambang
yang sebenarnya. Jadi jelaslah bahwa profesi geologi adalah tenaga eksplorasi
sedangkan profesi tambangilmu tambang sebagai tenaga eksploitasi.
Suatu data geologi berisi data
data penting dan dapat diterjemahkan kedalam informasi yang dapat digunakan langsung untuk memecahkan persoalan
eksplorasi bahan galian, persoalan lingkungan maupun persoalan keteknisan
lainnya. Keadaan geologilah yang menentukan tingkat kesuburan tanah untuk
pertanian, banyaknya air yang bisa tersedia bagi kehidupan seharihari,
banyaknya minyak bumi, batubara dan energi lainnya, banyaknya bahan galian /
mineral untuk industri, bahan bangunan untuk konstruksi dan juga ada tidaknya
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
6/16
6
letusan gunung api, gerakan tanah, longsor dan bencana alam lainnya yang
mengancam keselamatan manusia.
Saat ini optimalisasi ahli geologi belum dilakukan untuk menyumbang
kemampuannya secara baik dalam pembangunan energi nasional. Hal ini dipicu
oleh pemerintah yang belum memberi perhatian terhadap kekayaan aset nasional
yang perlu dikelola secara baik dan benar. Berdasarkan demikia, Penulis tertarik
utnuk menyususn karya tulis ilmiah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana peran
ahli geologi dalam keberlanjutan energi nasional?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan penulisan ini adalah untuk mengetahui peran ahli
geologi dalam keberlanjutan energi nasional.
1.4 Manfaat penulisan
Manfaat penulisan ini adalah:
1. Memberikan inspirasi terhadap potensi sumber daya manusia terutamadibidang geologi di Indonesia.
2. Mengoptimalkan potensi sumber daya alam di Indonesia di bidang energidan sumber daya mineral.
3. Mewujudkan energi ansional yang berkelanjutan.
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
7/16
7
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1Ahli GeologiDalam industri pertambangan, seseorang yang berprofesi sebagai ahli
geologi adalah yang bertugas untuk mencari, menghitung nilai ekonomis
cadangan bahan bahan galian atas dasar data data geologi yang
dikumpulkannya baik data permukaan bumi maupun bawah permukaan bumi.
Data data geologi ini adalah data dasar yang sangat penting selain untuk
mencari dan menghitung cadangan, juga sangat penting dalam perencanaan
tambang itu sendiri.
Setelah bahan galian ditemukan dan bernilai ekonomis, barulah bahan
galian itu dibongkar, dimuat dan diangkut. Inilah profesi tambang ilmu tambang
yang sebenarnya. Jadi jelaslah bahwa profesi geologi adalah tenaga eksplorasi
sedangkan profesi tambangilmu tambang sebagai tenaga eksploitasi.
Suatu data geologi berisi data
data penting dan dapat diterjemahkan kedalam informasi yang dapat digunakan langsung untuk memecahkan persoalan
eksplorasi bahan galian, persoalan lingkungan maupun persoalan keteknisan
lainnya. Keadaan geologilah yang menentukan tingkat kesuburan tanah untuk
pertanian, banyaknya air yang bisa tersedia bagi kehidupan sehari hari,
banyaknya minyak bumi, batubara dan energi lainnya, banyaknya bahan galian /
mineral untuk industri, bahan bangunan untuk konstruksi dan juga ada tidaknya
letusan gunung api, gerakan tanah, longsor dan bencana alam lainnya yangmengancam keselamatan manusia.
2.2 Energi Nasional dan Diversifikasinya
Secara umum kebijakan energi nasional lebih bertumpu pada energi yang
berasal dari fosil, terutama bahan bakar minyak (BBM). Khusus tentang
penyediaan energi listrik dari kapasitas PLN yang terpasang, sebesar 72,85%
energi dihasilkan dari bahan bakar fosil yang terdiri: 28,58% berasal dari
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
8/16
8
pembangkit berbahan bakar gas, 25,28% dari minyak bumi, dan 18,99% berasal
dari batu bara. Sedangkan tenaga listrik yang dihasilkan oleh tenaga air sebesar
11,96%, dan yang dihasilkan oleh panas bumi sebesar 1,51%. Harga BBM yang
mencapai antara 60 70 US dollar per barel berdampak terhadap semakin
mahalnya biaya penyediaan tenaga listrik nasional. Hal ini diperumit lagi dengan
kemampuan negara untuk menanggung subsidi semakin menurun, sehingga TDL
selalu mengalami kenaikan secara signifikan. Keadaan ini diperparah lagi dengan
perilaku penguasaha yang mematikan generator listriknya pada saat beban
puncak. Masalah ini ditambah dengan semakin tuanya pembangkit milik PLN
yang berdampak terhadap terjadinya krisis tenaga listrik pada saat beban puncak.
Pemadaman listrik secara bergilir akan berdampak terhadap menurunnya
produktivitas perekonomian. Ketiadaan tenaga listrik secara kontinu akan
mematikan industri kecil dan menengah yang rata-rata tidak memiliki sumber
daya cadangan untuk menghadapi black out. Kebijakan hemat listrik nasional di
satu sisi akan mengurangi konsumsi listrik, tetapi di sisi yang lain akan
mengurangi kualitas kehidupan manusia. Tertundanya operasi medis, macetnya
jalan raya, pembatasan jam tayang TV dan siaran radio merupakan bukti kongkret
yang dialami masyarakat.Ahli energi membagi energi menjadi 3 bagian, yaitu: energi fosil (minyak
bumi, batubara, dan gas alam), energi nuklir, dan energi terbarukan. Sifat dasar
energi yang berasal dari fosil adalah tidak terbarukan, sehingga ada kemungkinan
sumber energi ini akan habis jika digunakan secara terus menerus. Padahal proses
pembentukan energi jenis ini diperlukan waktu yang sangat panjang. Di samping
itu energi yang berasal dari fosil akan menyebabkan pencemaran air, udara, dan
tanah yang luar biasa. Energi nuklir berasal dari proses fisi inti radioaktif, yangdapat menimbulkan energi panas. Sedangkan energi terbarukan biasanya berasal
dari bahan nabati. Tujuan diversifikasi energi untuk pembangkitan listrik
diharapkan akan mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi, menjamin
kecukupan untuk pembangkit, bersifat sustainable, dan mengurangi pencemaran
lingkungan.
Langkah yang diambil oleh PLN untuk beralih dari penggunaan minyak
bumi ke batubara dan gas merupakan kebijakan yang "bijaksana" pada saat ini.
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
9/16
9
PLN dalam jangka pendek akan mengganti 12 pembangkitnya dengan
menggunakan bahan bakar LPG ( liquid petroleum gas). Secara kimiawi LPG
lebih baik jika dibandingkan dengan LNG, karena LPG termasuk kategori
hidrokarbon C3-C4 (Propana dan Butana), sedangkan LNG C1-C2 (Methana). Di
samping itu potensi LPG di Indonesia sangat besar yaitu sebesar 68,87 triliun kaki
kubik yang terdiri atas cadangan non-associated gas sebesar 60 triliun dan
cadangan associated gas sebesar 8,87 triliun kaki kubik. Cadangan tersebut
tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan cadangan terbesar berada di Pulau
Natuna, Kalimantan Timur, dan NAD.
Dengan menggunakan LPG maka PLN akan menikmati penghematan
sebesar Rp. 1.950, 00 per liter jika dibandingkan dengan HSD (high solar diesel).
Penghematan ini berdasarkan perhitungan selisih harga antara LPG dan HSD.
Harga LPG impor sekitar US$ 380 per-ton, sedangkan harga HSD sebesar Rp.
4.800 per liter. Sedangkan harga dalam negeri LPG sekitar US$ 320 per ton dan
HSD sebesar Rp 4.300. Beban biaya tambahan yang harus ditanggung PLN antara
lain penyediaan tempat penampungan LPG beserta segala infrastrukturnya atau
menanggung biaya sandar kapal jika menggunakan kapal sebagai tempat
penampungannya. Menggunakan kapal pengangkut sebagai penampungan LPGmembawa kemudahan untuk pendistribusiannya sehingga keterlambatan stok
energi bagi pembangkit dapat dikurangi, tetapi di sisi yang lain PLN akan
menanggung biaya sandar kapal sekitar US$ 10.000/hari.
Selain gas, bahan bakar fosil yang tersedia berlimpah di Indonesia yaitu
batubara. Potensi cadangan batubara di Indonesia sekitar 36,34 X 109 ton, yang
sebagian besar tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Dengan menggunakan R/P
ratio (rasio antara reserve danproduction), maka batubara akan habis sekitar 500tahun lagi, sedangkan BBM dan gas alam akan habis 16 dan 34 tahun lagi. Fakta
ini menunjukkan bahwa batubara merupakan sumber energi fosil yang paling
berlimpah di Indonesia. Pangsa batubara sebagai sumber energi primer saat ini
hanya sekitar 9%, dari jumlah tersebut yang digunakan untuk bahan bakar
pembangkit listrik baru menghasilkan 18,99% dari kapasitas terpasang milik PLN.
Saat ini pemanfaatan batubara masih sebatas untuk kebutuhan rumah tangga dan
sebagai komoditi ekspor. Di sisi yang lain penggunaan batu bara sebagai sumber
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
10/16
10
energi akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Pemanfaatan gas methana
yang berada pada lapisan batubara merupakan salah satu kebijakan yang patut
dipertimbangkan. Hal ini karena Indonesia mempunyai cadangan gas methana
sebesar 1,4 kali jumlah yang ada sekarang. Batubara yang ada tidak perlu diangkat
ke permukaan, tetapi dirubah dengan menggunakan teknik pencairan di bawah
tanah kemudian gasnya diambil. Manfaatnya akan mengurangi biaya
penambangan dan bersih lingkungan.
Dengan melakukan diversifikasi energi dan tidak bertumpu pada BBM
maka keberlanjutan penyediaan tenaga listrik mempunyai harapan yang cerah.
Harus tetap pula disadari bahwa batubara dan gas juga bersifat non renewable
resources, sehingga dalam jangka panjang perlu dilakukan pengunaan energi
alternatif dan sebaiknya dimasukan dalam kebijakan energi nasional. Subsidi dana
penelitian dan pengembangan serta kebijakan alih energi alternatif merupakan
faktor penting untuk sukesnya kebijakan energi nasional.
2.3 Sumber Energi AlternatifDi Indonesia sumber energi alternatif sangat banyak dan berlimpah yang
terdapat di air, udara, dan terkandung dalam perut bumi. Menurut UU RI No. 20
tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan mengharuskan untuk menggunakan energi
primer setempat yang ramah lingkungan dengan prioritas utama untuk
menggunakan sumber energi yang terbarukan. Diversifikasi energi untuk
pembangkitan listrik diharapkan akan mengurangi ketergantungan terhadap
minyak bumi, menjamin pasokan listrik, dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Energi alternatif yang digunakan untuk pembangkitan listrik harus memenuhi
beberapa kriteria sebagai berikut: 1) Layak secara ekonomi, 2) Kemampuan
penguasaan teknologi, 3) Bersifat renewable (terbarukan), dan 4) Mempunyai
dampak pencemaran lingkungan yang paling minimal.Beberapa dekade yang lalu telah dikembangkan pembangkit listrik tenaga
angin, dengan memanfaatkan tenaga angin untuk menggerakkan generator listrik.
Teknik ini diilhami oleh penggunaan tenaga angin di Belanda dengan
menggunakan kincir angin untuk memecahkan biji-bijian. Penggunaan tenaga
surya yang ditampung dalam panel surya untuk pembangkit listrik juga pernah
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
11/16
11
diujicobakan. Dalam skala kecil dan terutama untuk daerah yang terpencil
penggunaan energi angin dan tenaga surya untuk pembangkit listrik bisa menjadi
alternatif solusi yang baik. Walaupun secara teknis memungkinkan, tetapi
penggunaan sumber daya dari angin dan tenaga surya tidak disarankan untuk
pembangkit listrik dalam skala besar. Hal ini disebabkan penggunaan tenaga
angin dan surya dalam skala besar dirasa kurang efisien untuk menggerakkan
generator listrik.Sumber energi untuk pembangkit listrik yang berasal dari tenaga air sudah
diadopsi PLN dalam bentuk pembangunan PLTA. Kapasitas penyediaan tenaga
listrik dari instalasi PLTA hanya berkisar 11,96%. PLTA biasanya memanfaatkan
gaya grafitasi bumi dari air terjun untuk menggerakkan generator listrik.
Kecukupan pasokan air merupakan salah satu faktor yang harus tetap dijaga untuk
menjamin pembangkit berjalan dengan optimal. Bahan bakar PLTA secara tidak
langsung disediakan oleh tenaga surya melalui proses daur hidrologi. Mungkin
PLTA merupakan salah satu pemanfaatan energi surya yang paling layak
digunakan dan ekonomis.Potensi laut Indonesia dapat dijadikan sumber energi yang terbarukan.
antara lain: Memanfaatkan energi gelombang, energi yang timbul dari perbedaansuhu antara permukaan air laut dan dasar air laut ( ocean thermal energy/OTEC),
energi yang disebabkan oleh perbedaan tinggi air laut akibat pasang-surut, dan
energi arus laut. Energi gelombang paling tidak dapat diprediksi, karena sangat
tergantung pada cuaca. Sedangkan OTEC, pasang-surut, dan energi arus laut
potensinya dapat diprediksi. Di samping itu laut juga mempunyai potensi sumber
daya energi yang tak terbarukan yaitu methane hydrate.Methane hydrate adalah
senyawa padat campuran antara gas methan dan air yang terbentuk di laut dalamakibat adanya tekanan hidrostatik yang besar dan suhu yang relatif rendah dan
konstan di kedalaman lebih dari 1.000 meter.Di Indonesia energi arus laut memberikan harapan yang besar untuk dapat
digunakan sebagai sumber energi bagi penyediaan listrik. Letak Indonesia yang
berada di antara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia
menyebabkan Indonesia sebagai pertemuan antara kedua arus yang terjadi.
Banyaknya pulau dan selat di Indonesia mengakibatkan terjadinya percepatan arus
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
12/16
12
laut akibat interaksi antara bumi-bulan-matahari ketika melewati selat-selat
tersebut. Kendala penerapan arus laut untuk pembangkit listrik antara lain: Satu;
Sumber arus laut di Indonesia sangat spesifik dan tidak bisa disamakan dengan
negara-negara di Eropa dan Amerika, sehingga memerlukan riset yang lebih
mendalam. Dua; Output-nya mengikuti grafiksinusoidalsesuai dengan respons
pasang surut akibat gerakan interaksi Bumi-Bulan-Matahari. Pada saat pasang
purnama, kecepatan arus akan deras sekali, saat pasang perbani, kecepatan arus
akan berkurang kira-kira setengah dari pasang purnama. Tiga; Biaya instalasi dan
pemeliharaannya sangat mahal. Dua permasalahan terakhir dapat diatasi dengan
menyetel peralatan pada saat arus laut paling kecil, dan perbaikan pada desain
sistem turbin, roda gigi, dan sistem generator yang dapat bertahan dalam waktu
yang lama (sekitar 5 tahun) tanpa perawatan khusus.Sumber energi terbarukan lainnya yaitu pengoptimalan pemanfaatan
energi panas bumi (geothermal). Menurut data dari Indonesia Power potensi
energi panas bumi di Indonesia hanya dimanfaatkan sebesar lima persen saja, dari
16.035 megawatt potensi yang ada baru dimanfaatkan sebesar 780 megawatt.
Kapasitas terpasang PLN yang dihasilkan dari panas bumi hanya sebesar 1,51%
dari keseluruhan tenaga listrik yang dihasilkan. Potensi tenaga panas bumitersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, terutama di sepanjang jalur
pegunungan bagian selatan, yaitu di Sumatera sebesar 4.885 megawatt, di Jawa-
Bali sebesar 8.101 megawatt, di Sulawesi sebesar 1.500 megawatt, dan di pulau-
pulau lainnya sebesar 1.550 megawatt. Hambatan yang dihadapi dalam
pemanfaatan energi dari panas bumi antara lain: Satu; Biasanya energi panas bumi
terdapat di daerah terpencil. Sumber panas bumi biasanya terdapat pada daerah
pegunungan yang memiliki ketinggian di atas 1.000 Mdpl.Dua; Mahalnya biayainvestasi dan kecilnya tenaga listrik yang dihasilkan ke sistem
interkoneksi. Ketiga; Tidak adanya perangkat hukum tentang pemanfaatan energi
panas bumi di Indonesia, sehingga harga panas bumi Pertamina masih mengikuti
harga BBM atau sekitar Rp 582.4/Kwh.Ahli-ahli biologi dan kimia menawarkan alternatif sumber energi dengan
menggunakan energi biogas, yaitu pembangkit berbahan bakar sampah, sisa-sisa
produksi, gambut, dan semacamnya. Sampah hutan yang berupa limbah kayu
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
13/16
13
gergajian, potongan kayu tak terpakai bisa dimanfaatkan sebagai sumber alternatif
penghasil energi. Dari proses biogas akan dihasilkan gas methan yang jika di
bakar akan menghasilkan energi panas. Gas methan terbentuk karena proses
fermentasi secara mendadak (tanpa udara) oleh bakteri methan atau disebut juga
bakteri anaerobik dan bakteri biogas yang mengurangi sampah-sampah yang
banyak mengandung bahan organik (biomassa). Pemanfaatan biogas di Indonesia
masih sebatas untuk konsumsi rumah tangga, dan belum dimanfaatkan untuk
penyediaan energi bagi kalangan industri Teknologi pengolahan sampah menjadi
biogas memerlukan alat yang disebut alat pembangkit biogas atau digester.
Teknologi pengolahan biogas ini banyak dimanfaatkan oleh India yang memiliki
400.000 alat pembangkit biogas.Potensi sektor pertanian yang menghasilkan tanaman sawit, jarak, tebu,
ubi, dan sagu. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Kalimantan, Sumatera, dan
di Papua untuk sagu. Potensi sektor pertanian ini dapat diubah menjadi energi bio
diesel, terutama tanaman jarak. Pada masa perang dunia II rakyat Indonesia
"dipaksa" oleh penjajah Jepang untuk menanam jarak. Oleh Jepang tanaman jarak
dirubah menjadi minyak jarak untuk bahan baku pelumas bagi pesawat terbang.
Dalam perkembangannya minyak jarak dapat dirubah menjadi energi biodiesel.Teknologi untuk mengubah minyak jarak menjadi biodiesel sudah dimiliki oleh
bangsa Indonesia sendiri. Tinggal menunggu pemerintah mengeluarkan kebijakan
tata niaga, kebijakan harga, dan insentif sehingga energi ini dapat diperdagangkan.
Pengembangan teknologi biodiesel di samping akan menyediakan pasokan energi
biodiesel, juga dapat memberikan jenis tanaman alternatif bagi petani. Hal ini
ditunjang oleh hasil riset BPPT yang mampu mempersingkat umur tanaman jarak
dan memberikan hasil panen yang berlimpah.
2.4 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
Tantangan ahli geologi memang sangat penting dalam hal pembangunan
nasional, terutama dalam membina keberlanjutan energi nasional. Minyak dan gas
bumi (migas) adalah sumber daya hidrokarbon yang tidak dapat diperbaharui.
Untuk menemukan dan menambah cadangan migas, cara yang harus ditempuh
adalah melalui kegiatan eksplorasi. Sebab, pada hakikatnya, setiap migas yang
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
14/16
14
diproduksi wajib diganti dengan cadangan baru sebesar migas yang diproduksi.
Ini yang dinamakan reserve replacement ratio. Namun, tentu saja kegiatan
eksplorasi membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Eksplorasi disebut juga penjelajahan atau pencarian, merupakan tindakan
mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu. Dalam
dunia migas, eksplorasi atau pencarian migas merupakan suatu kajian panjang
yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian
dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu
kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian
hidrokarbon tersebut.
Kajian geologi merupakan kajian regional. Jika secara regional tidak
memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon, maka tidak ada gunanya untuk
diteruskan. Setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi
dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, tahap selanjutnya
adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini, metoda-metoda khusus
digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan
keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat diekploitasi.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa ahli geologimemiliki peran sangat penting dalam hal pencarian sumber energi terbarukan. Hal
ini sangat penting guna untuk memaksimalkan laju pembangunan nasional. Energi
yang perlu dimaksimalkan penggunaannya dan pencariannya seperti migas,
geotermal, batu bara, dan lain-lain.
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
15/16
15
BAB 3
PENUTUP
3.1KesimpulanBerdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, kesimpulan yang diperoleh
adalah bahwa ahli geologi memiliki peran sangat penting dalam hal pencarian
sumber energi terbarukan. Hal ini sangat penting guna untuk memaksimalkan laju
pembangunan nasional. Energi yang perlu dimaksimalkan penggunaannya dan
pencariannya seperti migas, geotermal, batu bara, dan lain-lain.
3.2Saran1. Hasil dari penulisan ini perlu diperhatikan sebagai acuan optimalsiasi
peran ahli geologi dalam pembangunan nasional, terutama dibidang energi
nasional.
2. Pemerintah sebagai subyek inflamator ilmu pengetahuan perlumemaksimalkan peran geologi dalam memaksimalkan penelitian lebih
lanjut guna menyumbang sumber energi nasional yang lebih banyak
-
7/27/2019 Tantangan Ahli Geologi Dalam Keberlanjutan Energi Nasional
16/16
16
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Peran Ahli Geologi dalam Penemuan Cadangan Migas melalui
Eksplorasi.http://migasreview.com/peran-ahli-geologi-dalam-penemuan-
cadangan-migas-melalui-eksplorasi.html (diakses tanggal 19 Mei 2013).
Kuswanto, Agus. 2009.Perlunya Profesi Geologi Pada Perencanaan
Pengembangan Wilayah. http://aguskuswanto.wordpress.com/mari-
berdiskusi/opini/ (diakses tanggal 19 Mei 2013).
Jppn. 2013.Pertamina Hanya Kuasai 15 Persen Energi Nasional.http://www.jpnn.com/read/2013/04/06/166149/Pertamina-Hanya-Kuasai-
15-Persen-Energi-Nasional (diakses tanggal 19 Mei 2013).
Pertamina. 2013.Pertamina Tandatangani PSC MNK Pertama di Indonesia.
http://www.pertamina.com/NewsPageDetail.aspx?act=NewsRelease.aspx
&id=958 (diakses tanggal 19 Mei 2013).