tanda kosong

4
BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES 2.1 Jenis-Jenis Proses Proses untuk memproduksi biomassa dari limbah kelapa sawit terdiri dari 2 cara, yaitu: a. Proses pemilihan bahan baku b. Proses konversi tandan kelapa sawit menjadi energi listrik. Limbah kelapa sawit ini memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi, kandungan kalori dari limbah kelapa sawit dapat dilihat dari Tabel 2.1 di bawah ini: Jenis Limbah Kandungan Kalori Cangkang 3500-4100 kkal/kg Serabut 2637-3998 kkal/kg Tandan Buah Kosong (TBK) 4492 kkal/kg 2.2 Uraian Proses Jenis pembangkit yang digunakan disini adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). PLTU adalah pembangkit yang menggunakan tenaga uap sebagai penggerak turbin, dimana poros dari turbin ini dikopel dengan poros generator dan supaya konversi energi untuk peningkatan efisiensi sistem juga tercapai maka penerapan sistem pembangkit menggunakan teknologi Co- generation.

Upload: dewi-oetary-balian

Post on 19-Feb-2015

38 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

tanda kosong kelapa sawit sebagai bahan baku energi terbarukan

TRANSCRIPT

Page 1: Tanda Kosong

BAB II

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

2.1 Jenis-Jenis Proses

Proses untuk memproduksi biomassa dari limbah kelapa sawit terdiri dari

2 cara, yaitu:

a. Proses pemilihan bahan baku

b. Proses konversi tandan kelapa sawit menjadi energi listrik.

Limbah kelapa sawit ini memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi,

kandungan kalori dari limbah kelapa sawit dapat dilihat dari Tabel 2.1 di bawah

ini:

Jenis Limbah Kandungan Kalori

Cangkang 3500-4100 kkal/kg

Serabut 2637-3998 kkal/kg

Tandan Buah Kosong (TBK) 4492 kkal/kg

2.2 Uraian Proses

Jenis pembangkit yang digunakan disini adalah pembangkit listrik tenaga

uap (PLTU). PLTU adalah pembangkit yang menggunakan tenaga uap sebagai

penggerak turbin, dimana poros dari turbin ini dikopel dengan poros generator

dan supaya konversi energi untuk peningkatan efisiensi sistem juga tercapai maka

penerapan sistem pembangkit menggunakan teknologi Co-generation.

Teknologi Co-generation merupakan konfigurasi sistem yang digunakan

untuk mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi thermal suatu pemakai

energi. Terdapat dua cara proses untuk menghasilkan biomassa (pembangkit lstrik

tenaga uap).

a. Proses Pemilihan Bahan Baku

Pada proses biomassa terdapat bahan baku yang akan dikonversikan

menjadi bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap. Bahan baku yang digunakan

Page 2: Tanda Kosong

merupakan limbah dari kelapa sawit. Limbah yang digunakan dalam konversi

menjadi biomassa ini yaitu:

- Tandan Kosong (Empty Bunch)

Tandan kosong didapatkan dengan cara proses tandan buah segar

dikelupas dengan menggunakan alat kupas (Thresher), sehingga buah kelapa

sawit mengelupas (keluar) dari tandan buah segar. Tandan kosong ini

persentasenya jumlahnya paling besar bila dibandingkan dengan limbah kelapa

sawit lain dan juga dapat dikonversikan ke dalam bentuk energi yang lain

misalnya energi panas. Tandan kosong merupakan limbah kelapa sawit yang

mengandung kalori terbanyak dibandingkan dengan limbah lainnya. Kalori

yang terkandung di dalam tandan kosong sekitar 4492 kkal/kg. Kalori yang

banyak terkandung di dalamnya dapat menjadikan tandan kosong menjadi

bahan untuk pembangkit tenaga listrik tenaga uap.

b. Proses Konversi Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi Energi Listrik

Konversi biomassa dari tandan kelapa sawit menjadi energi pembangkit

tenaga listrik dibedakan menjadi beberapa cara, yaitu:

- Konversi dengan cara gasifikasi

Konversi dengan proses gasifikasi sesungguhnya adalah proses pirolisa

sekunder dimana karena panas yang tinggi (lebih dari 600˚C) biomassa terurai

dan direduksi menjadi gas CO. Tujuan konversi ini adalah menghasilkan gas

CO yang digunakan sebagai bahan bakar.

- Konversi dengan cara pembakaran

Pembakaran adalah konversi klasik dimana biomassa menjadi energi

panas pembakaran, dalam hal inibiomassa digunakan sebagai bahan bakar pada

bentuk aslinya. Namun, apabila dikonversikan lebih lanjut, proses ini kan

menghasilkan bahan bakar yang efisiensinya kurang dari 100%.

Konversi yang digunakan pada penelitian ini adalah konversi dengan cara

pembakaran. Hal ini dikarenakan efisiensi yang dihasilkan dengan cara

pembakaran lebih tinggi daripada efisiensi yang dihasilkan oleh cara gasifikasi.

Efisiensi dengan cara gasifikasi hanya menghasilkan efisiensi kurang dari 17%.

Page 3: Tanda Kosong