tanaman kehutanan

8
Angsana (Pterocarpus indicus) Angsana atau kayu merah termasuk keluarga Papilionaceae. Penyebarannya selain di Indonesia terdapat juga di Filipina dan Malaysia. Secara alami kayu merah dapat ditemukan di daerah-daerah pantai dan di dalam hutan alam campuran. Tumbuh dengan baik pada ketinggian 500 m dpl. Di daerah lain seperti di Jawa Tengah tumbuh sampai ketinggian 800 m dpl. Sedangkan di Jawa Barat dapat tumbuh di daerah ketinggian kurang dari 500 m dpl. Tinggi pohon dapat mencapai 40 m dengan diameter batang sekitar 100-150 cm. Bentuk batang lurus, beralur dangkal dengan buku-buku besar maupun kecil. Daunnya majemuk, berselingan, berbentuk bulat telur dan pada musim kemarau sering rontok. Warna kayu cokelat keemasan atau kadang-kadang kuning sampai merah. Baunya seperti bunga mawar. Kayu merah berbuah setahun sekali, bentuk buah pipih, kulit keras dan masak pada bulan April-Mei. Balsa (Ochroma sp.) Tanaman ini termasuk famili Bombacaeae yang terdiri dari beberapa spesies antara lain O. lagopus, O. limonesis, O. tomentosa, O. velentuna, O. boliviana, O. obusta, dan O. concolor. Adapun yang paling populer adalah O. lagopus karena kayunya paling ringan dibandingkan jenis yang lainnya. Balsa tumbuh baik pada ketinggian 0-1 000 m dpl, tetapi pertumbuhan optimalnya 0-800 m dpl. Curah hujan rata-rata yang dibutuhkan berkisar antara 1 500 – 3 000 mm/tahun. Jenis tanah yang dibutuhkan adalah tanah yang subur, daenase baik, tidak tergenang air, pH masam sampai netral dan bersolum dalam serta lembab. Eukaliptus (Eucalyptus sp.) Marga (genus) eukaliptus terdiri dari sekitar 500 jenis pohon danperdu. Namun jenis-jenis yang sudah umum dikenal antara lain E. alba (ampupu), E. deglupta (leda), E. grandis (hooded gum), E. platyphylla (hue), E. saligna (sidney blue) dan E. umbellata (forest red gum). Ketinggian tempat yang sesuai untuk eukaliptus berbeda-beda. Umumnya Eucalyptus sp. tumbuh baik pada tanah jenis aluvial kecuali E. saligna yang memerlukan jenis tanah podsol, kelembaban tinggi dan tergenang air. Jenis E. Deplupta (leda) tumbuh baik pada tanah alluvial subur, bertopografi datar dan rendah serta waktu hujantanahnya tergenang kemudian mengering.

Upload: radenluki

Post on 24-Apr-2017

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tanaman kehutanan

Angsana(Pterocarpus indicus)

Angsana atau kayu merah termasuk keluarga Papilionaceae.  Penyebarannya selain di Indonesia terdapat juga di Filipina dan Malaysia. Secara alami kayu merah dapat ditemukan di daerah-daerah pantai dan di dalam hutan alam campuran. Tumbuh dengan baik pada ketinggian 500 m dpl. Di daerah lain seperti di Jawa Tengah tumbuh sampai ketinggian 800 m dpl. Sedangkan di Jawa Barat dapat tumbuh di daerah ketinggian kurang dari 500 m dpl.

Tinggi pohon dapat mencapai 40 m dengan diameter batang sekitar 100-150 cm. Bentuk batang lurus, beralur dangkal dengan buku-buku besar maupun kecil. Daunnya majemuk, berselingan, berbentuk bulat telur dan pada musim kemarau sering rontok. Warna kayu cokelat keemasan atau kadang-kadang kuning sampai merah. Baunya seperti bunga mawar. Kayu merah berbuah setahun sekali, bentuk buah pipih, kulit keras dan masak pada bulan April-Mei.

Balsa(Ochroma sp.)

Tanaman ini termasuk famili Bombacaeae yang terdiri dari beberapa spesies antara lain O. lagopus, O. limonesis, O. tomentosa, O. velentuna, O. boliviana, O. obusta, dan O. concolor. Adapun yang paling populer adalah O. lagopus karena kayunya paling ringan dibandingkan jenis yang lainnya.

Balsa tumbuh baik pada ketinggian 0-1 000 m dpl, tetapi pertumbuhan optimalnya 0-800 m dpl. Curah hujan rata-rata yang dibutuhkan berkisar antara 1 500 – 3 000 mm/tahun. Jenis tanah yang dibutuhkan adalah tanah yang subur, daenase baik, tidak tergenang air, pH masam sampai netral dan bersolum dalam serta lembab.

Eukaliptus(Eucalyptus sp.)

Marga (genus) eukaliptus terdiri dari sekitar 500 jenis pohon danperdu. Namun jenis-jenis yang sudah umum dikenal antara lain E. alba (ampupu), E. deglupta (leda), E. grandis (hooded gum), E. platyphylla (hue), E. saligna (sidney blue) dan E. umbellata (forest red gum).

Ketinggian tempat yang sesuai untuk eukaliptus berbeda-beda. Umumnya Eucalyptus sp. tumbuh baik pada tanah jenis aluvial kecuali E. saligna yang memerlukan jenis tanah podsol, kelembaban tinggi dan tergenang air. Jenis E. Deplupta (leda) tumbuh baik pada tanah alluvial subur, bertopografi datar dan rendah serta waktu hujantanahnya tergenang kemudian mengering.

Tanaman ini bertajuk tidak rapat, tingginya bervariasi menurut jenisnya. Jenis ampupu tingginya dapat mencapai 35 m dengan diameter 120 cm. Jenis hue tingginya dapat mencapai 25 m dengan diameter 125 cm. Eukaliptus mempunyai musim berbunga yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Biji eukaliptus tergolong sangat halus, kecil dan lembut. Berikut ini dapat dilihat musim berbunga untuk masing-masing jenis eukaliptus.

Tabel 1. Musim Berbunga Jenis-jenis Eukaliptus

Page 2: tanaman kehutanan

Jenis/spesies Nama Daerah/umum

Bulan berbunga

E. deglupta

E. platyphylla

E. alba

E. saligna

E. grandis

E. umbellata

Leda

Hue

Ampupu

Sidney blue

Hooded gum

Forest red gum

April-Juli

Juli-November

Oktober

September-Desember

Januari-Agustus

Agustus-Oktober

 

Gmelina(Gmelina arborea)

Tanaman yang termasuk famili Verbenaceae ini disebut juga yemane, gmelina, gamari, dan jati putih. Disebut juga jati putih karena keawetannya hampir menyerupai kayu jati. Gmelina merupakan tanaman asli India, penyebarannya meliputi negara Pakistan, Kamboja, Thailand, Srilangka dan Cina bagian Selatan.

Pohon Gmelina dapat tumbuh baik pada ketinggian 90-900 m dpl. Dalam keadaan khusus seperti di daerah lembah Srilangka dapat tumbuh pada ketinggian 1 500 m dpl. Curah hujan tahunan yang dikehendaki berkisar antara 760 - 4 500 mm.

Bentuk pohon bulat, lurus dan tidak berbanir. Ketinggian pohon mencapai 30 m dengan diameter 100 cm dan berbatang bebas cabang 15 m. Tajuk menyerupai kerucut atau tidak teratur dengan percabangan banyak. Daur tanaman untuk bahan baku pulp 8 tahun dan non-pulp 15 tahun.

Gmelina dapat berbuah setelah berumur 4 tahun, yaitu setahun sekali antara bulan April-Juli. Untuk pembuatan benih sebaiknya dipetik dari induk yang sehat dan telah berumur 7 tahun atau lebih.

Jabon(Anthocepalus cadamba)

Di Indonesia Jabon dikenal sebagai kelempayan. Tanaman ini terdapat di pulau Jawa, Sumantera, Kalimantan, Sumbawa dan Irian Jaya. Tanaman yang termasuk famili Rubiaceae ini tumbuh baik pada ketinggian 0 – 1 000 m dpl, pada jenis tanah lempung, podsolik cokelat, dan aluvial lembab yang yang umumnya terdapat di sepanjang sungai yang beraerasi baik.

Jabon adalah jenis pohon cahaya (light-demander) yang cepat tumbuh. Pada umur 3 tahun tingginya dapat mencapai 9 m dengan diameter 11 cm. Di alam bebas, pohon Jabon pernah ditemukan mencapai tinggi 45 m dengan diameter lebih dari 100 cm. Bentuk tajuk seperti payung dengan sistem percabangan melingkar. Daunnya tidak lebat. Batang lurus silindris dan tidak berbanir. Kayunya berwarna putih krem sampai sawo kemerah-merahan, mudah diolah, lunak dan ringan. Jabon berbuah setahun sekali. Musim berbungannya pada bulan Januari-Juni dan buah masak pada bulan Juli-Agustus dengan jumlah buah majemuk per kg 33 buah.

 

Page 3: tanaman kehutanan

Jati(Tectona grandis)

Jati dan gmelina berasal dari famili yang sama yaitu Verbenaceae. Daerah penyebaran tumbuhan tropis ini meliputi India, Birma, Thailand, dan Vietnam.  Di Indonesia tanaman ini banyak dijumpai di pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat (Sumbawa), Maluku, dan Lampung.

Jati dapat tumbuh baik pada tanah yang sarang yang banyak mengandung kapur. Selain itu tanaman ini juga tumbuh di daerah yang memiliki musim kering yang nyata (3-5 bulan kering) , curah hujan rata-rata 1 250 –2 500 mm/tahun dengan ketinggian kurang dari 700 m dpl.

Tinggi pohon dapat mencapai 45 m dengan panjang batang bebas cabang 15-20 m dan diameternya mencapai 220 cm. Bentuk batang umumnya bulat dan lurus, kulit kayu agak tipis dan beralur. Pohon jati berbunga pada bulan Oktober-Juni kemudian buah masak pada bulan Juli-Desember. Dalam tiap kg biji kering mengandung 1 500 butir atau 416 butir per liter.

 

Jelutung(Dyera costulata)

Nama dagang Dyera costulata adalah jelutung atau pulai nasi. Tumbuhan yang termasuk famili Apocynaceae ini di Indonesia daerah penyebarannya meliputi pulau Sumatera kecuali Lampung dan Bengkulu serta Kalimantan Selatan.

Tinggi pohon mencapai 25-45 m dengan tajuk tipis serta berdaun tunggal yang duduk melingkar pada ranting sebanyak 4-8 helai. Panjang batang bebas cabang 15-30 m dan diameter dapat mencapai 100 cm. Batang berbentuk silindris dan kulit luarnya berwarna kelabu kehitama. Pohon tidak berbanir dan mengeluarkan getah putih seperti susu kental.

 

Johar(Cassia seamea)

Dalam klasifikasi Johar (Cassia seamea) termasuk famili Caesalpinacea. Tanaman ini merupakan tumbuhan tropis yang berasal dari India, Indocina dan Asia Tenggara. Tinggi pohon antara 10-15 m dengan diameter antara 40-50 cm.

Di Jawa johar tumbuh baik pada ketinggian 1 - 1 000 m dpl dengan curah hujan tahunan 650 - 1 500 m dpl. Tipe tanah yang cocok adalah tanah berlempung, tidak tergenang, air dan tidak mengandung batu.

Musim buah jatuh pada bulan Agustus-September. Setiap polong berisi biji antara 20-30 butir. Banyaknya biji per kg 39 000 atau 28 000 biji/l. Daur panen setelah berumur 25 tahun tidak ekonomis sebagai bahan pulp (bubur kayu).

Kaliandra(Calliandra sp.)

Page 4: tanaman kehutanan

Tanaman asal Guatemala (Amerika Tengah) ini banyak dimanfaatkan kayunya sebagai sumber energi. Tanaman ini banyak ditemukan di seluruh pulau Jawa. Tanaman Kaliandra berbentuk perdu dan dapat tumbuh baik pada ketinggian 150 - 1 500 m dpl. dengan kondisi tanah relatif jelek.

Sampai sekarang dikenal dua spesies kaliandra yaitu kaliandra merah (C. calothyrsus) dan kaliandra putih (C. tetragona). Ciri kaliandra merah adalah berbunga merah dengan ketinggian pohon mencapai 10 m dengan diameter 20 cm, sedangkan kaliandra putih berbunga hijau keputihan. Jika dipangkas pohon ini mempunyai sifat regenerasi yang cepat. Pohon berbuah pada bulan Juni-September. Jumlah biji tiap kg berkisar antara 14 000 - 14 500 biji.

 

Kapuk Randu(Ceiba petandra)

Kapuk randu termasuk famili Bombacaceae. Tumbuhan tropis ini, tumbuh baik pada pada ketinggian kurang dari 350 m dpl. Curah hujan yang sesuai berkisar antara 1 500 - 3 000 mm/tahun dengan musim kering cukup kuat. Agar tumbuh baik diperlukan tanah yang subur, bertekstur gembur, dan solum dalam. Namun masih dapat tumbuh pada tanah lempung liat dan margalit.

Tinggi pohon dapat mencapai 20 m dengan diameter sekitar 50 cm. Bertajuk tipis dan percabangannya bertingkat. Dalam satu tahun, kapuk randu berbunga 3-4 kali, dimulai pada pertengahan Mei. Buah masak pada bulan September ditandai dangan warna buah cokelat keruh.

 

Karet(Hevea sp.)

Karet adalah salah satu jenis pohon yang dianjurkan dalam pembangunan HTI untuk memproduksi pokok kayu dan hasil sampingan lateks. Karet mulai dikenal di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. Tanaman asal Brasil ini termasuk genus Hevea, famili Euphorbiaceae. Sampai sekarang ada tiga spesies karet yang umum dibudidayakan yaitu Hevea brasiliensis, H. spruceana dan H. puciflora. Dari ketiga jenis tersebut yang dianjurkan untuk HTI adalah Hevea brasiliensis.

Daerah penyebaran tanaman karet mencapai luasan antara 15°LU-10°LS. Ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman ini yaitu 1-600 m dpl. Curah hujan yang diinginkan berkisar antara 2 000-2 500 mm/tahun. Daur panen untuk kebutuhan bahan pulp sekitar 25 tahun.

 

Kemiri(Aleurites molucana)

Kemiri banyak terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Jawa Bali, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Irian Jaya. Pohon yang termasuk famili Euphorbiaceae ini dapat mencapai tinggi 35 m, diameter 100 cm dan batang bebas cabang 9-14 m. Kulit luar berwarna kelabu, beralur sedikit dan dangkal serta tidak mengelupas. Kayu kemiri berwarna putih kekuning-kuningan.

Page 5: tanaman kehutanan

Mahoni(Swietenia sp.)

Mahoni yang diklasifikasikan sebagai famili Meliaceae mempunyai dua jenis spesies yang terkenal yaitu Swietenia macrophylla (mahoni daun lebar) dan S. mahagoni (mahoni daun sempit).

Mahoni berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman tumbuh pada tipe iklim A sampai D, yaitu daerah bermusim kering atau basah. Ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman ini berkisar antara 0 - 1 000 m dpl.

Tinggi tanaman ini mencapai 40 m dengan diameter batang mencapai lebih dari 100 cm. Tajuknya berbentuk seperti kubah. Kayu gubal (kayu lunak antara kulit dan teras) berwarna merah muda, sedangkan kayu teras (inti kayu) berwarna merah hingga cokelat tua.

Pohon akan berbuah setelah tanaman berumur 12 tahun atau lebih yaitu pada bulan Juli-Agustus. Buah yang masak berwarna cokelat hingga cokelat tua. Banyaknya biji tanpa sayap 2 300/kg atau 6 800/kaleng minyak tanah.

 

Meranti(Shorea sp.)

Meranti termasuk marga shorea, famili Dipterocarpaceae. Jumlah spesiesnya mencapai 130 jenis dan sebagian besar tumbuh secara alami di hutan Kalimantan dan Sumatera. Dalam perdagangan dikenal jenis meranti kuning, meranti merah dan meranti putih.

Meranti kuning o Spesies yang termasuk meranti kuning adalah Shorea acuminatissima, S.

faguetiana, S. gibbosa, S. hopeifolia dan S. multiflora. Daerah penyebaran di Indonesia meliputi Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, dan seluruh Kalimantan. Tinggi pohon 20-60 m dengan diameter 150 cm dan batang bebas cabang 10-45 m. Bentuk batang silindris lurus dan berbanir 3-6.5 m dari permukaan tanah.

o Meranti kuning tumbuh pada tanah latosol, podzolik merah kuning dan podzolik kuning. Dapat tumbuh sampai ketinggian 850 m pada curah hujan A dan B. Pohon ini mulai berbuah pada umur 6-9 tahun dan belum tentu berbuah setiap tahun karena sangat dipengaruhi oleh musim. Musim berbuahnya pada bulan Oktober-April.

Meranti merah

o Ada 22 jenis spesies yang termasuk meranti merah antara lain Shorea acuminata, S. joharensis, S. lepidota, dan S. leprosula. Pohon ini banyak ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan Maluku. Tinggi pohon mencapai 50 m diameter 100 cm dan batang bebas cabang 30 m. Pohon berbanir 2.5m dari permukaan tanah, kulit luar berwarna kelabu atau cokelat dengan tebal sekitar 5 mm.

o Meranti merah tidak memerlukan tempat tumbuh yang khusus, hidup baik pada berbagai jenis tanah kecuali tanah liat yang berat. Tumbuh terpencar , bercampur dengan jenis yang lain pada ketinggian 0-800 m dpl. dengan tipe iklim A – D. Musim berbunga dan berbuah terjadi sepanjang tahun. Buah masak antara bulan Mei-Desember.

Page 6: tanaman kehutanan

Meranti putih

o Ada 6 spesies yang termasuk meranti putih yaitu : Shorea assamica, S. bracteolata, S. javanica, S. lamellata, S. ochracea, S. retionades dan S. virescens. Daerah penyebarannya meliputi seluruh Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Bentuk batang lurus, silindris dan berbanir setinggi 3.5 m dari permukaan tanah. Tinggi pohon dapat mencapai 12-55 m dengan diameter 180 cm dan batang bebas cabang 8-37 m.

o Meranti putih tumbuh pada ketinggian 0-700 m dpl. dengan tipe curah hujan A dan B. Tumbuh pada tanah kering, tanah yang kadang-kadang atau selalu tergenang, tanah liat, tanah berbatu-batu, dan tanah berpasir dengan topografi datar sampai miring.

o Musim berbunga dan berbuah sangat dipengaruhi iklim. Pembungaan biasanya terjadi setelah melewati dekade iklim yang kering dan panas. Buah masak pada bulan Oktober-April.

Sengon(Paraserianthes falcataria atau Albizia falcataria)

Sengon termasuk famili Mimosaceae, tumbuh secara alami di Solomon, Papua New Guinea, Maluku, dan Irian Jaya. Di Jawa, tanaman ini biasa dikenal dengan sebutan sengon laut atau jeungjing, sedangkan di Sulawesi dikenal dengan sebutan tedehu pute.

Jenis tanaman tropik ini dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur dan agak sarang, tanah kering, atau tanah becek dan agak asin. Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman ini antara 0-800 m dpl. namun demikian tanaman ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1 500 m dpl dengan curah hujan tahunan 2 000 - 4 000 mm/tahun. Bentuk daun albisia bulat dan tidak berbanir, kulit luarnya berwarna putih/kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Tinggi pohon albisia berumur 6 tahun dengan jarak tanam 3´3 m2 dapat menghasilkan kayu sebanyak 156 m3/ha. Tiap tahun tanaman berbuah sekali yaitu antara bulan Juli-September. Benih dapat diperoleh dengan memilih buah yang telah masak di pohon yang pertumbuhannya baik dan telah berumur lebih dari 5 tahun.

 

Sungkai(Peronema canescens)

Sungkai termasuk famili Verbenacea, di Jawa Barat disebut juga jati sebrang dan Kalimantan Selatan populer dengan nama longkai. Daerah penyebarannya di Indonesia mencakup wilayah Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung Jawa Barat dan seluruh Kalimantan.

Tinggi pohon dapat mencapai 30 m dengan diameter lebih dari 60 cm dengan batang bebas cabang 15 m. Tumbuh di hutan hujan tropis (tipe iklim A sampai C), pada tanah kering dan tanah sedikit basah. Ketinggian tempet optimal 0 - 6 000 m dpl. Tajuknya berbentuk bulat telur dan mempunyai sifat menggugurkan daunnya di musim kemarau panjang.

Sungkai berbatang lurus atau sedikit berlekuk dan tidak berbanir. Kulit luar batang berwarna kelabu atau cokelat muda, rantingnya penuh dengan bulu-bulu halus. Sungkai dapat berbuah setelah berumur 11 tahun yaitu pada bulan Juni-September.

Page 7: tanaman kehutanan

Tusam/Pinus(Pinus merkusii)

Tusam termasuk famili Pinaceae, tumbuh secara alami di Aceh, Sumatera Utara dan Gunung Kerinci. Tumbuhan jenis ini mempunyai sifat pioner yaitu dapat tumbuh baik pada tanah yang kurang subur seperti padang alang-alang.

Di Indonesia pinus dapat tumbuh pada ketinggian 200 - 2 000 m dpl. Pertumbuhan optimal dicapai pada ketinggian antara 400 - 1 500 m dpl. Tinggi pohon dapat mencapai 20-40 m dengan diameter 100 cm dan batang bebas cabang 2-23 m. Pinus tidak berbanir, kulit luar kasar berwarna cokelat kelabu sampai cokelat tua, tidak mengelupas dan beralur lebar serta dalam.

Kayu pinus berwarna cokelat-kuning muda. Pohon pinus berbunga dan berbuah sepanjang tahun, terutama pada bulan Juli-November. Biji yang baik kulitnya kering kecokelatan, bentuk bijinya bulat, padat dan tidak berkerut. Selain menghasilkan kayu, pinus juga menghasilkan getah yang dapat digunakan sebagai gondorukem, sabun, perekat cat dan kosmetik.