tanaman binahong anredera cordifolia
TRANSCRIPT
1. Pengumpulan Bahan Baku
Tanaman Binahong Anredera cordifolia (Ten.) Steenis
Tanaman Binahong
Tanaman binahong merupakan tanaman menjalar memanjat pada batang tanaman pepohonan yang tumbuh lebih kuat dari vegetasi lainnya atau pada penopang lainnya dan bisa mencapai panjang ± 5 m. , berumur panjang (perennial). Binahong termasuk ke dalam tumbuhan herba, tumbuhan herba adalah tumbuhan yang berbatang lunak (batangnya tidak berkayu) atau hanya mengandung jaringan kayu sedikit sekali. Tumbuhan herba umumnya berbunga indah dan biasa ditanam sebagai hiasan kebun atau pot. Tumbuhan ini berkhasiat untuk menyembuhkan atau bahkan bisa berbahaya bagi tanaman lain (berupa hama atau gulma).
Jenis Tumbuhan HerbaJenis tumbuhan herba dilihat dari waktu tumbuhnya terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
Tumbuhan tahunan (annual), akan menggugurkan semua bagian tubuhnya setelah berbunga dan selesai berbuah, lalu akan tumbuh kembali dengan cara penyemaian benih (biji).
Tumbuhan yang hidupnya dua tahun sekali (biennial), akan menggugurkan semua bagian bunga, daun dan batangnya di akhir musim tumbuhnya, tapi ada sebagian tubuhnya di permukaan atau bawah tanah (bonggol, akar, umbi, rimpang, stolon, geragih) yang masih hidup sehingga dapat tumbuh kembali di musim berikutnya.
Tumbuhan abadi (perennial), menyisakan bagian tubuhnya di permukaan atau bawah tanah, sehingga tumbuh abadi atau berumur panjang.
Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) adalah tanaman obat potensial yang dapat mengatasi berbagai jenis penyakit. Tanaman ini berasal dari dataran Cina dengan nama asalnya adalah Dheng shan chi, di Inggris disebut madeira vine, di Eropa dinamai heartleaf madeiravine dan di Amerika Selatan dikenal dengan nama madeira-vine. Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) termasuk dalam famili Basellaceae
merupakan salah satu tanaman obat yang mempunyai potensi besar ke depan untuk diteliti, karena dari tanaman ini masih banyak yang perlu digali sebagai bahan fitofarmaka. Tanaman ini berasal dari Cina dan menyebar ke Asia Tenggara. Di Indonesia tanaman ini dikenal sebagai gendola yang sering digunakan sebagai gapura yang melingkar di atas jalan taman. Tanaman merambat ini perlu dikembangkan dan diteliti lebih jauh. Terutama untuk mengungkapkan khasiat dari bahan aktif yang dikandungnya. Berbagai pengalaman yang ditemui di masyarakat, binahong dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penyembuhan penyakit-penyakit berat (Manoi, 2009).
SinonimBoussingaultia gracilis MiersBoussingaultia cordifolia Boussingaultia basselloides
Nama Umum
Latin : Bassela rubra linn
Indonesia : binahong
Cina : Deng san chi
Inggris : heartleaf maderavine madevine
Deskripsi
Habitus : berupa tumbuhan menjalar, berumur panjang (perennial), bisa mencapai panjang ± 5 m.
Batang: berbatang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar.
Daun: tunggal, bertangkai sangat pendek (subsessile), tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung (cordata), panjang 5 - 10 cm, lebar 3 - 7 cm, helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata, permukaan licin, bisa dimakan.
Bunga: majemuk berbentuk tandan, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima helai tidak berlekatan, panjang helai mahkota 0,5 - 1 cm, berbau harum.
Akar: berbentuk rimpang, berdaging lunak.
Gambar: Daun binahong
Gambar : daun dengan batang tanaman binahong
Gambar : Umbi dan akar tanaman binahong , dan bunga tanaman binahong
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Basellaceae
Genus: Anredera
Asal & Habitat
Binahong (Anredera cordifolia) merupakan tumbuhan yang diduga berasal dari Amerika Selatan. Tumbuhan ini mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias atau obat herbal, di dalam pot, halaman, pekarangan, atau kebun. Habitat tanaman herbal binahong adalah sebagai gulma dihutan, ditepi saluran air dan daerah tepi sungai, tempat pembuangan sampah, kebun, taman, diantara tanaman perkebunan, dan dipinggir jalan, yang beriklim basah, daerah tropis dan sub-tropis.
Perbanyakan
Generatif (biji), namun lebih sering berkembang atau dikembangbiakan secara vegetatif melalui akar rimpangnya.
Kandungan Dan Kegunaan Tanaman Binahong
Manfaat tanaman ini sangat besar dalam dunia pengobatan, secara empiris binahong dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Tanaman ini dikenal dengan sebutan Madeira Vine dipercaya memiliki kandungan antioksidan tinggi dan antivirus. Tanaman ini masih diteliti meski dalam lingkup terbatas. Beberapa hasil penelitian diantaranya binahong terbukti berkhasiat melalui penelitian di laboratorium. Ekstrak etanol daun binahong dapat menurunkan kreatinin dan ureum dalam darah serta memperbaiki sel ginjal yang rusak. Ekstrak metanol daun binahong menunjukkan efek antiinflamasi dan ekstrak etanol binahong memiliki efek antioksidan, dan memiliki aktivitas hepatoprotektor. Kandungan utama daun binahong adalah flavonoid. Di samping itu ekstrak etanol binahong menunjukkan dapat menurunkan kolesterol pada tikus Wistar.
Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan menggunakan tanaman ini adalah: kerusakan ginjal, diabetes, pembengkakan jantung, muntah darah, tifus, stroke, wasir, rhematik, pemulihan pasca operasi, pemulihan pasca melahirkan, menyembuhkan segala luka dalam dan khitanan, radang usus, melancarkan dan menormalkan peredaran dan tekanan darah, sembelit, sesak napas, sariawan berat, pusing-pusing, sakit perut, menurunkan panas tinggi, menyuburkan kandungan, maag, asam urat, keputihan, pembengkakan hati, meningkatkan vitalitas dan daya tahan tubuh, (Manoi, 2009).
Menurut Tshikalange et al., (2005). ekstrak air akar binahong dengan dosis 50 mg/ml memiliki daya hambat terhadap bakteri Gram-positif (B.pumilus,B.subtilis dan S.aureus) serta pada bakteri Gram-negatif (Enterobacter cloacae, E.coli, Klebsiella pneumonia, Serratia marcescens, dan Enterobacter aerogenes) pada dosis 60 mg/ml, tetapi tidak pada bakteri B.sereus.
Rachmawati (2007) telah melakukan skrining fitokimia daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten ) Steenis dengan melakukan maserasi terhadap serbuk kering daun dengan menggunakan pelarut n-heksana dan metanol didapatkan kandungan kimia berupa saponin triterpenoid, flavanoiod dan minyak atsiri.
Rochani (2009). melakukan ekstraksi dengan cara maserasi daun binahong dengan menggunakan pelarut petroleum eter, etil asetat dan etanol, setelah dilakukan uji tabung ditemukan kandungan alkaloid, saponin dan flavanoid, sedangkan pada analisisa secara KLT ditemukan senyawa alkaloid, saponin dan flavanoid.
Setiaji (2009) telah melakukan ekstraksi pada rhizome binahong dengan pelarut etil asetat, petroleum eter, dan etanol 70% di dapatkan senyawa alkaloid, saponin, flavonoid dan polifenol. Pada ekstrak dengan pelarut etil asetat pada konsentrasi 2 % dapat membunuh bakteri Staphylococcus aureus. Selain itu juga dijelaskan (Uchida, et al.,2003) bahwa di dalam daun binahong terdapat aktifitas antioksidan, asam askorbat dan total fenol yang cukup tinggi.
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda antara lain tergantung pada :
1) Bagian tanaman yang digunakan
Pada tanaman binahong bagian yang digunakan dalam pengobatan dapat berasal dari akar, batang, daun, dan bunga maupun umbi yang menempel pada ketiak daun. Pada praktikum homeopathy semester ini kelompok kami menggunakan bagian daun dari tanaman binahong tersebut. Cara pengambilan bagian tanaman untuk pembuatan simplisia yaitu bagian daun. Pada bagian daun tersebut dapat diambil daun tua, sedang, atau muda (daerah pucuk), dipetik dengan tangan satu persatu.
2) Umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen
Pada saat panen pada tanaman binahong bagian yang digunakan dalam pengobatan dapat berasal dari akar, batang, daun, dan bunga maupun umbi yang menempel pada ketiak daun.
3) Waktu panen
Waktu panen daun binahong ini bisa kapan saja, karena tanaman binahong merupakan tanaman herba dimana semua bagian dari tanaman tersebut dapat digunakan sebagai obat. Daun yang digunakan pun dapat berupa daun yang tua, sedang, maupun yang muda (daerah pucuk).
4) Lingkungan tempat tumbuh
Tumbuhan ini mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman herbal binahong lebih suka tumbuh pada tanah dengan humus yang tebal, berpasir ringan, tanah liat sedang, dengan drainase yang baik, toleran terhadap kekeringan. Tumbuh baik pada kondisi setengah teduh atau teduh.
Dapus :
SKRIPSI : UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Pseudomonas aeruginosa. Oleh : MUFID KHUNAIFI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
Anonim, Natural Healing Tue, 13 Nov 2007 http://tanamanherbal.info/index.php/2012/02/habitat-dan-perbanyakan-tanaman-herbal-binahong/http://www.plantamor.comhttp://www.anneahira.com/tumbuhan-herba.htmJurnal Medika Planta - Vol. 1 No. 4. Oktober 2011 : EFEK EKSTRAK METANOL DAUN
BINAHONG (Anredera cordifolia (TEN.) STEENIS) TERHADAP GULA DARAH PADA MENCIT MODEL DIABETES MELITUS. Elin Yulinah Sukandar*, Atun Qowiyyah**, Lady Larasari** * Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung
Journal of Agricultural Science Vol. 3, No. 4; December 2011 : Determination of Saponin Compound from Anredera cordifolia (Ten) Steenis Plant (Binahong) to Potential Treatment for Several Diseases Sri Murni Astuti Faculty of Chemical and Natural Resources Engineering (Bio-Process) Universiti Malaysia Pahang, 26300 Gambang, Kuantan, Pahang, Malaysia