tambahan ilmu

4
Membuat Larutan Mc Farland >> THURSDAY, JUNE 26, 2014 Ada banyak cara untuk memperkirakan populasi mikroba pada kultur tersuspensi, salah satu cara paling mudah yaitu melalui perbandingan secara visual denngan standar yang telah diketahui dengan menggunakan larutan standar Mc Farland. Mc Farland adalah peyetaraan konsentrasi mikroba dengan menggunakan larutan BaCl2 1% dan H2SO4 1%. Standar kekeruhan Mc Farland ini dimaksudkan untuk menggantikan perhitungan bakteri satu per satu dan untuk memperkirakan kepadatan sel yang akan digunakan pada prosedur pengujian antimikroba. Mc Farland biasa digunakan untuk menghitung bakteri dengan metode spektrofotometri. Keuntungan dari penggunaan standar Mc Farland adalah tidak dibutuhkannya waktu ikubasi yang cukup untuk memperoleh jumlah kepadatan bakteri yang diinginkan. Sedangakan kerugiannya, akan terjadi perbedaan pandangan untuk menilai tingkat kekeruhan dari sel bakteri. Oleh karena itu, untuk menilai kekeruhannya dapat digunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 600 nm (setara dengan panjang gelombangE.coli). Standar Mc Farland meliputi satu set tabung dengan konsentrasi bertingkat dari Barium Sulfat. Kepadatan bakteri yang dihitung dari 10 1 hingga 10 10 . Meskipun secara umum sudah banyak yang menjual larutan standar Mc Farland dari sumber yang lain (Latex), namun secara tradisional larutan standar Mc Farland menggunakan standar Barium Sulfat. Berikut ini cara membuat larutan standar Mc Farland dengan menggunakan standar Barium Sulfat: 1. Buat larutan 1.175% (b/v) Barium klorida (BaCl 2 ) 2. Buat larutan 1% (b/v) Asam sulfat (H 2 SO 4 ) 3. Campurkan kedua larutan ini berdasarkan rasio sebagai berikut, dengan pemberian H 2 SO 4 terlebih dahulu: Skala Mc Farland 1.175% BaCl 2 (ml) 1% H 2 SO 4 (ml) 0.5 0.05 9.95 1 0.1 9.9 2 0.2 9.8 3 0.3 9.7 4 0.4 9.6 5 0.5 9.5 6 0.6 9.4 7 0.7 9.3 8 0.8 9.2 9 0.9 9.1 10 1.0 9.0 Tutup tabung dengan rapat dan simpan pada suhu ruang di tempat gelap. Larutan ini akan stabil paling tidak untuk 6 bulan. Untuk menggunakannya, kocok tabung beberapa kali (atau menggunakan vortex mixer) untuk mensuspensi ulang endapan barium sulfat. Perbadingan terbaik antara bakteri dan Mc Farland dilakukan menggunakan latar belakan garis horizontal hitam putih. Mesin Vortex digunakan untuk mencampurkan suatu bahan yang sudah dihancurkan dengan mortar pestle dengan larutan buffer, atau hanya untuk mencampurkan beberapa jenis larutan agar homogen (rata). Gambar di bawah ini adalah gambar jenis vortex secara umum yang biasanya digunakan untuk mencampurkan larutan di dalam falcon tube.

Upload: mika-febryati

Post on 08-Nov-2015

232 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

76786767

TRANSCRIPT

Membuat Larutan Mc Farland>>THURSDAY, JUNE 26, 2014Ada banyak cara untuk memperkirakan populasi mikroba pada kultur tersuspensi, salah satu cara paling mudah yaitu melalui perbandingan secara visual denngan standar yang telah diketahui dengan menggunakan larutan standar Mc Farland.

Mc Farland adalah peyetaraan konsentrasi mikroba dengan menggunakan larutan BaCl2 1% dan H2SO4 1%. Standar kekeruhan Mc Farland ini dimaksudkan untuk menggantikan perhitungan bakteri satu per satu dan untuk memperkirakan kepadatan sel yang akan digunakan pada prosedur pengujian antimikroba. Mc Farland biasa digunakan untuk menghitung bakteri dengan metode spektrofotometri.

Keuntungan dari penggunaan standar Mc Farland adalah tidak dibutuhkannya waktu ikubasi yang cukup untuk memperoleh jumlah kepadatan bakteri yang diinginkan. Sedangakan kerugiannya, akan terjadi perbedaan pandangan untuk menilai tingkat kekeruhan dari sel bakteri. Oleh karena itu, untuk menilai kekeruhannya dapat digunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 600 nm (setara dengan panjang gelombangE.coli). Standar Mc Farland meliputi satu set tabung dengan konsentrasi bertingkat dari Barium Sulfat. Kepadatan bakteri yang dihitung dari 101hingga 1010. Meskipun secara umum sudah banyak yang menjual larutan standar Mc Farland dari sumber yang lain (Latex), namun secara tradisional larutan standar Mc Farland menggunakan standar Barium Sulfat.

Berikut ini caramembuat larutan standar Mc Farlanddengan menggunakan standar Barium Sulfat:1.Buat larutan 1.175% (b/v) Barium klorida (BaCl2)2.Buat larutan 1% (b/v) Asam sulfat (H2SO4)3. Campurkan kedua larutan ini berdasarkan rasio sebagai berikut, dengan pemberianH2SO4terlebih dahulu:Skala Mc Farland1.175% BaCl2(ml)1% H2SO4(ml)

0.50.059.95

10.19.9

20.29.8

30.39.7

40.49.6

50.59.5

60.69.4

70.79.3

80.89.2

90.99.1

101.09.0

Tutup tabung dengan rapat dan simpan pada suhu ruang di tempat gelap. Larutan ini akan stabil paling tidak untuk 6 bulan. Untuk menggunakannya, kocok tabung beberapa kali (atau menggunakan vortex mixer) untuk mensuspensi ulang endapan barium sulfat. Perbadingan terbaik antara bakteri dan Mc Farland dilakukan menggunakan latar belakan garis horizontal hitam putih.

Mesin Vortex digunakan untuk mencampurkan suatubahan yang sudah dihancurkan dengan mortar pestle dengan larutan buffer, atau hanya untuk mencampurkan beberapa jenis larutan agar homogen (rata). Gambar di bawah ini adalah gambar jenis vortex secara umum yang biasanya digunakan untuk mencampurkan larutan di dalam falcon tube.arena fungsi utamanya adalah mencampurkan larutan, seringkali mesin ini disebut Vortex Mixer. Selain itu ada juga jenis atau model lainnya, yang disebut Micro Mixer, seperti di bawah ini.

Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929, yang secara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang sangat efektif yaitu penisilin. Penisilin ini pertama kali dipakai dalam ilmu kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. antbiotik ialah suatu bahan kimia yang dikeluarkan oleh jasadrenik/hasil sintetis semi-sintetis yang mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapatmerintangi/memusnahkan jasad renik lainnyaMekanisme penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri oleh senyawa antibakteri dapat berupa perusakan dinding sel dengan cara menghambat pembentukannya atau mengubahnya setelah selesai terbentuk, perubahan permeabilitas membran sitoplasma sehingga menyebabkan keluarnya bahan makanan dari dalam sel, perubahan molekul protein dan asam nukleat, penghambatan kerja enzim, dan penghambatan sintesis asam nukleat dan protein. Di bidang farmasi, bahan antibakteri dikenal dengan nama antibiotik, yaitu suatu substansi kimia yang dihasilkan oleh mikroba dan dapat menghambat pertumbuhan mikroba lain. Senyawa antibakteri dapat bekerja sebagai bakteristatik, bakterisidal, dan bakterilitikMenurut Pelzcar (1986), berdasarkan kandungannya, jenis-jenis medium adalah : Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar. Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, medium ekstrak taoge dan medium ekstrak daging.Beberapa jenis medium berdasarkan fungsinya antara lain: Basal Medium (medium dasar) adalah medium yang dapat mendukung pertumbuhan hamper semua jenis mikrobia, contohnya adalah nutrient broth. Differential Medium (medium diferensial), adalah medium yang bila ditumbuhi oleh mikrobia yang berbeda, mikrobia tersebut akan tumbuh dengan ciri khusus sehingga dapat dibedakan. Inhibitory Medium (medium penghambat), adalah medium yang mengandung zat penghambat sehingga jenis mikrobia tertentu tidak dapat tumbuh atau terhambat pertumbuhannya bila dapat tumbuh Maintenance Medium (medium pemeliharaan), adalah medium yang memungkinkan pertumbuhan minimal dari mikrobia atau sel, misalnya medium untuk menyimpan sel kelamin. Selective Medium (medium selektif), adalah medium yang memungkinkan suatu jenis mikrobia tumbuh dengan pesat, sementara jenis mikrobia lain terhambat. Test Medium (medium uji), adalah medium yang digunakan untuk identifikasi mikrobia, umumnya ditambah dengan substansi tertentu yang menjadi indicator, misalnya medium litmus milk.Menurut Wilson (2008), beberapa jenis medium berdasarkan bentuk fisiknya antara lain : Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth). Diphasic Medium, yaitu medium dengan dua fase, berupa medium dengan dasar padat dan diatasnya dilapisi cairan atau gel.Menurut Abedon (2006), berdasarkan bentuk dan wadahnya, medium agar dapat dibagi menjadi : Medium agar miring, menggunakan tabung reaksi yang dimiringkan sekitar 300 Medium tegak, menggunakan tabung reaksi yang ditegakkan. Medium petri dish