Taman Wisata AlamYoutefa

Oleh :Ayu Wulan Sari (201138015)

Elsye Sujadi (201138023)

Taman Wisata Alam Teluk Youtefa termasuk  teluk kecil berada di dalam teluk Yos Sudarso . Taman Wisata Teluk Youtefa diapit oleh dua buah tanjung yang menjorok dari samping kiri yaitu tanjung Pie dan Tanjung Saweri di samping kanan, hanya dipisahkan oleh selat kecil yang lebarnya ± 300 meter  yang disebut dengan Selat Tobati dan sekaligus merupakan pintu masuk dan keluar Teluk Youtefa dari arah laut (Teluk Yos Sudarso).

GAMBARAN UMUM

Dasar Penunjukan

Keputusan Menteri PertanianNomor : 372/Kpts/ Um/6/1978 Tanggal : 9 Juni 1978

Luas ±1.675 Ha

LetakPropinsi Papua, Kota Jayapura

Koordinat142°37´ 00¨ – 142°48´ 00¨ BT02°31´ 00¨ – 02°42´ 00¨ LS

PROFIL

SEJARAH KAWASAN

1) Tahun 1978, Taman Wisata Alam Youtefa ditunjuk dengan luas 1.650 ha (Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 372/Kpts/ Um/6/1978 tanggal 9 Juni 1978)

2) Tahun 1996, luasan Taman Wisata Alam Youtefa ditambah sebanyak 25 hektar, sehingga luasannya bertambah menjadi 1.675 Ha. Sekaligus penetapan Status Hukum TWA Youtefa diperkuat dengan diterbitkannya (Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 714/Kpts-II/1/96 tanggal 11 November 1996)

BATAS-BATAS KAWASAN

• Timur : Pantai timur Teluk Youtefa, perbukitan Gunung Mer &

gunung Tiahnuh dan sebagian ruas jalan Entrop – Abepura• Barat : Perbukitan gunung Sesekokyamokah• Selatan : Jalan raya Abepura – Nafri• Utara : Tanjung Pie – pesisir pantai Teluk Yos Soedarso

POTENSI Sumber Daya Alam Hayati (BIOTIK)

a. Florab. Fauna

Sosial Budaya Ekowisata

FLORA

1. Sepanjang tanjung pie dan tanjung kaswari menghadap teluk youtefa mendominasi vegetasi bakau-bakauan. Tujuh jenis mangrove antara lain Nypa fruticans (Nipa), Rhizopora apiculata (Mangi-mangi),  R. mucronata (Mangi-mangi),  Ceriops tagal (Lolaro),  Sonneratia alba (Lolaro),  S. caseolaris (Lolaro) dan  S. ovata (Lolaro).

2. Seberang tanjung pie dan tanjung kaswari bagian utara menghadap keteluk Yos Soedarso di dominasi pohon kelapa, ketapang, Pandanus sp, Callophyllum inophyllum, Baringtonia asiatica.

3. Pada areal perbukitan yang memiliki jenis tanah latosol, banyak ditemukan vegetasi pioneer seperti tumbuhan dari jenis Intsia bijuga, Pometia sp, Ficus benjamina, jenis pandanus, pinang, tumbuhan perdu serta beberapa jenis paku-pakuan dan jenis angrek-angrek seperti Dendrobium sp, Grammatophyllum papuana, Bulbophyllum sp.

Fauna

1. Kelompok Aves : Alap-alap, Nuri merah kepala hitam, Alcedo azurea (Raja udang), Pandion haliaetus (Elang tiram), Egretta garzetta (Kuntul kecil), Gygis alba (Dara laut putih), Paradisaea apoda (Cenderawasih besar), Eclectus roratus (Nuri bayan), dan Sula leucogaster (Angsa batu coklat).

2. Kelompok reptil : Liasis sp, Candoia sp, Varanus sp.

3. Kelompok serangga : Laba-laba, kumbang dan kupu-kupu.

4. Jenis satwa eksotik yaitu kera ekor panjang (Macaca fasicularis).

SOSIAL BUDAYA Di TWA Pegunungan Youtefa terdapat 3 kampung :

Kampung Tobati : Klan (Suku) Hamadi, Ireuw, Dawir, Haay, Hababuk, Meraudje, Hasor, Injama, Affar, Mano dan Sremsrem. Ada 2 klan besar yang mengepalai kampung yaitu Klan Hamadi dan klan Ireuw.

Kampung Enggros : Klan Sanyi, Drunyi, Semra, hanasbey, Samay, Haay, Hababuk, Meraudje, Itaar dan Feep. Setiap Klan mempunyai pimpinan Klan sendiri, Kepala Klan berada dibawah kekuasaan ondoafi besar (Charsori) dan Ondoafi kampung.

Kampung Nafri : Klan (suku) Awi, Awinero, Fingkrew, Tjoe, Uyo, Taniauw, Mramra, Khai, Hanasby, Sibri dan Wamiauw. Kepala pemerintahan adatnya disebut Ondoafi, ada dua ondoafi yaitu ondoafi Wakre dan Ondoafi Sembekra yang berasal dari Suku Awi.

EKOWISATA

• Ada beberapa potensi wisata TWA Pegunungan Youtefa :

1. Pantai Hamadi

2. Tanjung Marine

3. Tanjung Kaswari

4. Pulau Metu-Debi

5. Gunung Mher

6. Tanjung Vim

7. Tanjung Resyuk

8. Pulau Ismokh

9. Yasuk

10.Nampto

11.Tempat Pemancingan Abe Pantai

12.Situs Tugu Peringatan Pendaratan Tentara Jepang

PENGELOLAAN Kegiatan Pengelolaan :

1. Kegiatan Pengamanan kawasan dilakukan oleh Balai Besar KSDA Papua

2. Kegiatan Interpretasi trayek wisata oleh Balai Besar KSDA Papua tahun 2007

3. Kegiatan pengembangan daerah penyangga oleh Balai Besar KSDA Papua

4. Kegiatan peningkatan sarana dan prasarana oleh Balai Besar KSDA Papua Tahun 2007

5. Kegiatan survey populasi Kera Ekor Panjang oleh Balai Besar KSDA Papua Tahun 2008

6. Kegiatan evaluasi pengelolaan kawasan oleh Balai Besar KSDA Papua Tahun 2010

7. Pembuatan papan informasi oleh Balai Besar KSDA Papua Tahun 2010

8. Inventarisasi Perambahan 2012

9. Penyusunan Rencana Pengelolaan 2012

Cara Mencapai Lokasi

Untuk sampai  ke Taman Wisata Teluk Youtefa dengan menggunakan akses darat dapat dilakukan dengan beberapa alternatif yaitu : Dari Pusat Kota Jayapura ke arah Selatan berjarak ± 4 km dengan menggunakan ruas

jalan Jayapura-Entrop ditempuh dalam waktu 15 menit. Dari Pusat kota Jayapura, dengan menggunakan ruas jalan Jayapura-Abepura ± 13 km ke

arah Selatan ditempuh dengan waktu 25 menit. Dan dari Kota Abepura ± 2 Km ke arah Timur yaitu ruas jalan Abepura – Tanah Hitam

ditempuh dengan waktu 10 Menit.

ANCAMAN

Dampak pembangunan terhadap kelestarian Youtefa. Hutan bakau didalam kawasan youtefa berangsur-angsur hilang 1983 ketika Gubernur Irian Jaya Isaac Hindom menetapkan Entrop menjadi areal pasar dan terminal induk kota Jayapura.

Tahun 2004 hasil survey Bapedalda Kota Jayapura terhadap parameter kualitas air laut di Teluk Yotefa terdapat kadar minyak dan lemak mencapai 8,19 mg/lt (standar 5mg/lt), serta logam berat lainnya seperti Chrom (Cr) 0,01 mg/lt, Timbal (Pb) 0,03 mg/lt serta kadar Merkuri (Hg) sebesar 0,02 mg/lt.

Pembangunan Pelabuhan yang dapat mengurangi kawasan konversi pesisir termasuk areal mengrove.

Usaha mempertahankan kondisi kawasan

• Pada tanggal 5 Juni 2007, penanaman 2000 bibit pohon bakau di sekitar teluk Yotefa pada peringatan hari Lingkungan Sedunia, oleh Pem. Kab. Jayapura.

Daftar Pustaka

• Agustina Arobaya & Fredy Pattiselanno. 2009. Warta konservasi Lahan Basah Edisi April. Wetlands Internasional-Indonesia Programme

Sekian & Terimakasih