takakura

12
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sampah Sampah secara umum dapat diartikan sebagai bahan buangan yang tidak disenangi dan tidak diinginkan orang, dimana sebagian besar merupakan bahan atau sisa yang sudah tidak dipergunakan lagi dan jika tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Definisi sampah menurut Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah pasal 1 ayat (1) adalah sisa-sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. 1. Jenis-jenis Sampah berdasarkan UU No. 18 tahun 2008, adalah: a. Sampah Basah (garbage), yaitu sejenis sampah yang terdiri dari barang-barang yang mudah membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap, contohnya sayur- sayuran, sisa makanan, buah-buahan dan lain sebagainya yang berasal dari rumah tangga, rumah makan, pasar, pertanian dan lain-lain. Disebut sampah organik dan umumnya mudah terurai oleh seleksi alam atau campur tangan manusia. b. Sampah Kering (rubbish), terdiri dari sampah yang dapat dibakar dan tidak dapat dibakar. Sampah yang

Upload: mikhel-anderson

Post on 13-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Sampah Sampah secara umum dapat diartikan sebagai bahan buangan yang tidak disenangi dan tidak diinginkan orang, dimana sebagian besar merupakan bahan atau sisa yang sudah tidak dipergunakan lagi dan jika tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Definisi sampah menurut Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah pasal 1 ayat (1) adalah sisa-sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.1. Jenis-jenis Sampah berdasarkan UU No. 18 tahun 2008, adalah:a. Sampah Basah (garbage), yaitu sejenis sampah yang terdiri dari barang-barang yang mudah membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap, contohnya sayur-sayuran, sisa makanan, buah-buahan dan lain sebagainya yang berasal dari rumah tangga, rumah makan, pasar, pertanian dan lain-lain. Disebut sampah organik dan umumnya mudah terurai oleh seleksi alam atau campur tangan manusia.b. Sampah Kering (rubbish), terdiri dari sampah yang dapat dibakar dan tidak dapat dibakar. Sampah yang mudah terbakar umumnya zat-zat organik misalnya kertas, kayu, kardus, karet dan sebagainya. Sampah yang tidak mudah terbakar sebagian besar berupa zat anorganik misalnya logam, gelas, kaleng yang berasal dari rumah tangga, perkantoran, pusat perdagangan dan lain-lain.c. Abu (ashes), yang termasuk sampah ini adalah sisa-sisa dari pembakaran atau bahan yang terbakar, bisa berasal dari rumah, kantor, pabrik, industri.d. Sampah jalanan (street sweeting), seperti kertas, daun-daun, plastik.e. Bangkai binatang (dead animal), yaitu bangkai-bangkai binatang akibat penyakit, alam dan kecelakaan.f. Sampah campuran, yaitu sampah yang berasal dari daerah pemukiman terdiri dari garbage, ashes dan rubbish.g. Sampah industri, terdiri dari sampah padat dari industri, pengolahan hasil bumi atau timbunan dan industri lainnya.h. Sampah dari daerah pembangunan (construction wastes), yaitu sampah yang berasal dari pembangun gedung atau bangunan- bangunan lain, seperti batu-bata beton, asbes, papan dan lain-lain.i. Sampah hasil penghancuran Gedung (demolition waste), adalah sampah yang berasal dari penghancuran dan perombakan bangunan atau gedung.j. Sampah khusus, yaitu sampah-sampah yang memerlukan penanganan khusus misalnya sampah beracun dan berbahaya misalnya sampah radioaktif, kaleng cat, film bekas, sampah infeksius, misalnya bangkai hewan yang terinfeksi penyakit dan dibiarkan, dan lain-lain.2. Sumber-sumber SampahSumber-sumber sampah berdasarkan UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori antara lain:a. Pemukiman pendudukSampah ini terdiri dari sampah hasil kegiatan rumah tangga seperti hasil pengolahan makanan, dari halaman, dan lain-lain.b. Daerah PerdaganganSampah dari pusat perdagangan atau pasar biasanya terdiri dari kardus-kardus yang besar, kertas, plastik dan lain-lain.c. IndustriSampah yang berasal dari daerah industri termasuk sampah yang berasal dari pembangunan industri tersebut dan dari segala proses yang terjadi di dalam industri.d. PertanianSampah ini berupa sampah hasil perkebunan atau pertanian misalnya jerami, sisa sayuran, dan lain-lain.e. Tempat-tempat UmumContohnya sampah dari tempat hiburan, sekolah, tempat-tempat ibadah dan lain-lain.f. Jalan dan Tamang. Pembangunan dan pemugaran gedungh. Rumah sakit dan Laboratorium

B. TakakuraSalah satu cara dalam mengurangi mengurangi timbunan sampah organik agar tidak mencemari tanah, air maupun udara adalah dengan cara pengomposan. Metode pengomposan merupakan salah satu cara mengolah sampah organik menjadi pupuk. Pemanfatan sampah organik yang berupa kompos bisa menjadi salah satu solusi/upaya kita sebagai anggota masyarakat dalam menanggulangi dan mengurangi timbunan sampah, yang akhirnya berdampak pada pengurangan pencemaran pada tanah. Keranjang kompos Takakura merupakan satu metode pengomposan hasil penelitian seorang ahli bernama Mr. Koji Takakura dari Jepang. Pada awalnya Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya untuk mencari sistim pengolahan sampah organik yang cocok selama kurang lebih setahun. Keranjang ini disebut masyarakat sebagai keranjang sakti karena kemampuannya mengolah sampah organik sangat baik. Keranjang sakti Takakura adalah suatu alat pengomposan sampah organik untuk skala rumah tangga, yang menarik dari keranjang Takakura adalah bentuknya yang praktis, bersih dan tidak berbau, sehingga sangat aman digunakan di rumah (Alfredo, 2012).Proses pembuatan kompos takakura ini berlangsung kering dan tidak berbau, sehingga tidak terkesan jorok dan keranjang bisa ditempatkan di dapur. Proses reaksinya berlangsung secara aerobik dengan reaksi seperti berikut:

Bahan baku utama membuat kompos takakura ini adalah bibit kompos takakura dan sampah dapur organik. Sampah dapur yang cocok dijadikan kompos takakura adalah sisa sayuran, buah-buahan, nasi, roti, mie, kue dan lain-lain. Sampah yang tidak diperbolehkan sebagai bahan kompos takakura adalah daging, tulang, telur, susu, dan sampah hewani lain. Perlu diingat, sebelum dimasukkan ke keranjang takakura buang terlebih dahulu air yang ada dalam sampah. Pembuatan kompos takakura sangat mudah sehingga dapat dilakukan oleh semua orang, berikut langkah-langkah pembuatan kompos takakura (Artaji, 2012):1. Masukkan sekitar 2-3 kg bibit kompos takakura atau kira-kira serempat keranjang.2. Masukkan sampah organik kedalam keranjang takakura. Kemudian aduk-aduk sampah tersebut dengan bibit kompos takakura yang terdapat dalam keranjang.3. Tutup keranjang rapat-rapat agar serangga dan lalat tidak masuk. Keranjang tidak usah diisi langsung penuh, masukkan sampah organik seadanya. Lakukan secara rutin setiap hari sampai keranjang penuh. Sampah yang baru dimasukkan akan difermentasi dalam 1-2 hari.4. Apabila keranjang sudah penuh, kira-kira 90% sudah terisi, ambil duapertiganya. Pindahkan kompos tersebut kedalam karung, biarkan selama 2 minggu sebelum digunakan. Kompos yang dihasilkan kering tidak terdapat cairan.5. Kompos takakura sudah terbentuk sempurna apabila teksturnya sudah seperti tanah, warna coklat kehitaman, tidak berbau.6. Untuk menguji kualitas kompos larutkan dalam air bersih. Kompos yang baik akan tenggelam, apabila ada yang terapung berarti belum material tersebut belum menjadi kompos. Air akan tetap bersih, apabila air berubah warnanya jadi kecoklatan, artinya dalam kompos terdapat cairan hasil fermentasi anaerobik.

Gambar 2.1 Susunan Bahan Dalam Keranjang Takakura(http://alamtani.com/pupuk-kompos-takakura.html)Pengomposan metode Takakura mempunyai beberapa prinsip (Alfredo, 2012), antara lain:1. Mudah dimanfaatkan dan dapat dilakukan semua orang dewasa.2. Untuk skala kecil (skala Rumah tangga).3. Dapat dikerjakan oleh semua kalangan.4. Tidak memerlukan biaya besar, dan mudah di dapat dilingkungan sekitar.5. Tetap membutuhkan perawatan.6. Mudah dipindah-pindah terutama rumah yang mempunyai lahan sempit.

C. Pemanfaatan Kompos TakakuraKompos yang telah jadi dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur tanah, memperbaiki kemampuan tanah dalam menyerap dan menahan air, hara tanah dan zat-zat yang ekstrim yang dapat terjadi pada tanah dan dapat berperan sebagai:1. Sumber makanan/pupuk tanaman, tanaman buah, sayur-sayuran, atau tanaman hias, pembibitan tanaman yang diberi kompos menjadi lebih baik dan lebih tahan terhadap penyakit tanaman.2. Memperbaiki tanah yang tandus, pemakaian kompos secara teratur akan meningkatkan daya dukung lahan.media terhadap pertumbuhan tanaman menjadikan tanah tersebut mudah ditanami karena ada unsur-unsur hara tanaman mendekati unsur hara pada tanah subur.yang pada gilirannya akan membuat produktifitas tanaman meningkat.3. Dijual, Tetangga sekitar atau penjual tanaman dapat membeli lebih murah dari harga pasar.

D. Langkah-langkah perawatanDalam penggunaan metode Takakura tidak ada perawatan khusus namun ada beberapa yang perlu diperhatikan:1. Pilih kain stocking yang berpori dan bahan yang awet sehingga tidak mengganggu respirasi.2. Ganti kardus yang menjadi lapisan dalam keranjang setelah 3-6 bulan atau ketika hancur.3. Cuci kain penutup jika kotor.4. Bila Keranjang penuh maka 1/3 dari kompos itu dapat kita ambil dan dimatangkan di taman/kebun kita yang terlindungi dari sinar matahari selama kurang lebih 2 minggu untuk kemudian dapat digunakan sebagai pupuk kompos.5. Untuk keamanan, letakkan keranjang plastik ini pada tempat yang aman dari manusia maupun hewan pengganggu, jangan sampai hilang karena diambil pemulung, atau menjadi tumpah karena diacak-acak kucing.

E. Kecambah

Gambar 2.2 Kecambah(http://www.deherba.com/besarnya-manfaat-kecambah-untuk-kesehatan-manusia.html)Kecambah atau tauge ini ialah makanan masyarakat yang mudah didapat. Kecambah sering disebut sebagai gudangnya nutrisi karena memang kandungan gizinya cukup tinggi. Protein dalam kecambah misalnya lebih tinggi 19% dibandingkan dengan kandungan protein dalam biji kacang. Patut diketahui bahwa selama proses berkecambah, terjadi yang disebut dengan hidrolisis protein yang menyebabkan kadar asam amino dalam kecambah meningkat. Kecambah sangat banyak mengandung gizi yang dapat bermanfaat untuk tubuh manusia diantaranya: Protein, Karbohidrat, Seng, Potasium, Asam folat, Fosfor, Kalium, Zat besi, Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, Niacin, Serat, dan Energi (Haryadi, 2013).F. Tomat

Gambar 2.3 Tomat(http://www.tanijogonegoro.com/2013/05/manfaat-tomat.html)Tomat merupakan salah satu jenis tanaman yang mempunyai manfaat ganda, yaitu sebagai buah maupun sayur. Tanaman tomat banyak dikonsumsi sebagai buah karena rasanya enak, segar serta kaya akan nilai gizi. Buah tomat yang berasa agak asam ini lebih banyak disukai orang ketika telah masak berwarna merah. Tenyata buah dengan warna merah lebih banyak mengandung vitamin A dan vitamin C lima kali lebih banyak daripada buah berwarna hijau. Tingkat kematangan buahnya juga sangat menentukan kandungan vitamin C-nya. Semakin matang buah tomat semakin banyak mengandung vitamin C. Selain mengandung vitamin A maupun vitamin C, buah tomat juga mengandung vitamin B sekalipun dalam jumlah kecil (Kurnianti, 2013).Salah satu senyawa yang paling banyak terkandung didalam buah tomat yaitu likopen. Likopen adalah senyawa yang memberikan warna merah pada buah tomat. Likopen berperan sebagai senyawa antioksidan, mengurangi kolesterol, dan mampu melindungi tubuh dari kanker, terutama ancaman kanker prostat yang terjadi pada pria. Zat-zat lain yang terdapat pada tomat adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, B1, B2, B3, dan C, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, serat, dan air (Kurnianti, 2013).

DAFTAR PUSTAKAAlfredo. 2012. Pembuatan Kompos Dengan Metode Takakura. Modul. Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan. Bapelkes Lemahabang.Artaji, Windi. 2012. Cara Membuat Kompos Takakura. Diakses secara oline melalui http://alamtani.com/pupuk-kompos-takakura.html pada tanggal 31 Desember 2014. Haryadi, E. 2013. Besarnya Manfaat Kecambah Untuk Kesehatan Manusia. Diakses secara online melalui http://www.deherba.com/besarnya-manfaat-kecambah-untuk-kesehatan-manusia.html pada tanggal 30 Desember 2014Kurnianti, Novik. 2013. Kandungan dan Manfaat Tomat. Diakses secara online melalui http://www.tanijogonegoro.com/2013/05/manfaat-tomat.html pada tanggal 29 Desember 2014Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah