tahun 2007 mahkamah agung ri tata usaha...
TRANSCRIPT
LAPORAN TAHUNAN 2007
(LAPTAH)
DIREKTORAT JENDERAL
BADAN PERADILAN MILITER DAN
TATA USAHA NEGARA
MAHKAMAH AGUNG RI
TAHUN 2007
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas ijin dan
karunianya Laporan Tahun 2007 Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan
Peradilan Tata Usaha Negara dapat disusun. Implementasi Tugas Pokok dan Fungsi
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara
sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang
Sekretariat Mahkamah Agung RI telah terlaksana melalui serangkaian kegiatan pada
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara pada
Tahun 2007.
Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata
Usaha Negara Tahun 2006, pada dasarnya merupakan gambaran pelaksanaan
kegiatan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara
selama sejak 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2007.
Sebagai unit kerja baru di lingkungan Mahkamah Agung RI dalam
menyelenggarakan kegiatan Tahun 2006 masih belum seperti yang diharapkan, namun
demikian dengan keterbatasan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia, unit-
unit kerja yang ada dibawah naungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan
Peradilan Tata Usaha Negara tetap menyelenggarakan kegiatan tugas pokok dan
fungsinya sesuai dengan harapan visi Mahkamah Agung RI.
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer
dan Peradilan Tata Usaha Negara
Mahkamah Agung RI.
Ttd.
Sonson Basar, SH.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 ii
DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………………………………………………. i Daftar Isi ………………………………………………………………………………………. ii BAB I PENDAHULUAN
A. Kebijakan Umum Peradilan ………………………………………………… 1 B. Visi dan Misi …………………………………………………………………… 2 C. Rencana Strategis ……………………………………………………………. 6
BAB II STRUKTUR ORGANISASI
A. Unsur Pimpinan ……………………………………………………….. 26 B. Unsur Unit Pelaksana Teknis (UPT…………………………………….. 27 C. Struktur Organisasi Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan
Tata Usaha Negara ……………………......……………………………… 28 BAB III KEADAAN PERKARA
A. Perkara Kasasi ………………………………………… 32 B. Perkara dari Pengadilan dilingkungan Peradilan Militer
dan Peradilan Tata Usaha Negara…………………………………………. 34 BAB IV PENGAWASAN INTERNAL
A. Pengawasan Dalam Rangka Pembinaan ……………………………… 43 B. Reward dan Punishment ………………………………………….……. 44 C. Lain-lain ………………………………………........................................ 46
BAB V PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN
A. Sumber Daya Manusia …………………………………………………….. 47 B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana ………………………………......... 52 C. Pengelolaan Keuangan ………………………………………..…………... 54
BAB VI Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 57 B. Rekomendasi ………………………………………………………………… 58
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Kebijakan Umum Peradilan :
Setelah berlakunya Peradilan satu atap di bawah Mahkamah Agung, maka
selain tugas pokok Mahkamah Agung sebagai lembaga tertinggi dibidang
peradilan (menerima, memeriksa dan memutus perkara) yang diajukan atau
dimohonkan ke Mahkamah Agung, Mahkamah Agung juga harus menangani
urusan administrasi umum untuk 4 (empat) lingkungan Peradilan (Peradilan
Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara)
yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ditinjau dari organisasi memang terlihat adanya pengembangan organisasi
dilingkungan Sekretariat Mahkamah Agung, hal ini terjadi demikian karena
ditinjau dari beban kerja (loading work) jika sebelum terlaksananya peradilan
satu atap di Mahkamah Agung beban kerja Sekretariat (pada waktu itu
Panitera/Sekretariat Jenderal) hanya menangani administrasi umum untuk
lingkungan Mahkamah Agung saja, namun untuk saat ini harus menangani untuk
4 (empat) lingkungan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan
Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara) dari tingkat pertama sampai dengan
tingkat banding.
Pembaharuan dan penataan juga terus berlangsung, baik dalam
penyelenggaraan tugas pokok Mahkamah Agung (menerima, memeriksa dan
memutus perkara) maupun dalam bidang administrasi umum yang sangat erat
kaitannya dengan Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Sarana Prasarananya.
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara yang
merupakan salah satu unit kerja dilingkungan Sekretariat Mahkamah Agung,
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, senantiasa berusaha melaksanakan
kegiatan yang dapat menunjang kebijakan Pimpinan Mahkamah Agung yang
mana pada saat ini sedang melaksanakan pembaharuan dalam segala bidang
demi untuk mencapai visi dan misi Mahkamah Agung.
Kebijakan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
dalam rangka mencapai visi dan misi Mahkamah Agung adalah :
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 2
a. Menumbuhkan dan meningkatkan integritas setiap unsur yang ada di
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara terhadap
visi yang ditetapkan guna percepatan integrasi setiap unsur di Mahkamah
Agung dalam peradilan satu atap.
b. Mengutamakan sumber daya dan teknologi yang ada dalam rangka
pencapaian visi dan mencegah kegagalan pencapaiannya.
c. Mendorong tumbuhnya kegiatan-kegiatan terbaik dalam organisasi/Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
Pada tahun anggaran 2007 Pagu Anggaran yang diperoleh dalam DIPA
Direktorat Jenderal Badan Peradilan militer dan Tata Usaha Negara memperoleh
anggaran sebesar Rp. 12.650.036.000,- ( dua belas milyar enam ratus lima
puluh juta tiga puluh enam ribu rupiah). Sedang realisasi anggaran yang
dipergunakan untuk menjalankan roda oraganisasi/tugas pokok dan fungsi
Direktorat Jenderal Badan Peradilan militer dan Tata Usaha Negara adalah
sebesar Rp. 7.858.061.694,- (tujuh milyar delapan ratus lima puluh delapan juta
enam puluh satu ribu enam ratus Sembilan puluh empat rupiah) atau 62,30 %
dari seluruh anggaran yang tersedia.
B. Visi dan Misi 1. Visi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara sebagai
salah satu Suporting unit dalam bidang pembinaan administrasi Peradilan Militer
dan Tata Usaha Negara mempunyai harapan yang tertuang dalam visi Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara. Visi ini merupakan
bagian dari Visi Mahkamah Agung dan dapat diuraikan sebagai berikut :
“Mewujudkan Pelayanan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara yang
Profesional, melalui system administrasi peradilan yang (akuntabel) Tertib dan Transparan”
Dari pernyataan visi diatas terdapat kata-kata kunci yang menggambarkan atau
menyimpulkan hasil-hasil yang akan dicapai oleh Mahkamah Agung dimasa
yang akan datang yaitu :
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 3
Kata kunci pertama yaitu : Profesional
Kata kunci tersebut menggambarkan hasil yang diharapkan dimasa depan
dapat terselenggara pelayanan lingkungan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara yang efektif, efisien, mandiri dan berwibawa.
Kata kunci kedua yaitu : Tertib
Kata kunci tersebut menggambarkan hasil yang diharapkan dimasa depan
dapat terlaksana pelayanan administrasi yang tertib dari Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara, didasarkan pada suatu
mekanisme kerja yang pasti dan dapat menjadi panduan setiap kegiatan
pelayanan administrasi untuk Pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding
dalam lingkuingan Peradilan Militer danTata Usaha Negara.
Kata kunci ketiga yaitu : Transparan
Kata kunci tersebut menggambarkan hasil yang diharapkan dimasa depan
dapat terselenggara pelayanan administrasi peradilan yang terbuka dan
akuntabel, atau dengan kata lain setiap penyelenggaraan kegiatan yang
bersifat bersifat pelayanan pada publik atau pencari keadilan harus dapat
dipertanggung jawabkan dan dapat diketahui oleh publik, khususnya para
pencari keadilan.
2. Target Pencapaian Visi :
Pencapaian visi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara tersebut diatas diharapkan dapat tercapai pada tahun 2032. Target
pencapaian visi tersebut merupakan rencana jangka panjang Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara, sedang pelaksanaannya akan
dilakukan melalui pelaksanaan rencana jangka menengah yang dilaksanakan
pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2012, atau dapat dikatakan sebagai
rencana jangka menengah tahap pertama, target pencapaian visi ini merupakan
suatu target pencapaian visi Mahkamah Agung, hal ini dikatakan demikian
karena sebagai supporting unit dibidang pembinaan administrasi peradilan harus
pula mendukung target pencapaian visi Mahkamah Agung.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 4
3. Asumsi dan Dasar Penetapan Visi :
Penetapan visi tersebut diatas didasarkan atas asumsi-asumsi sebagai berikut :
a. Tingkat stabilitas nasional yang memadai dalam jangka panjang :
Stabilitas politik, keamanan, penegakan hukum dan ekonomi merupakan
faktor-faktor terkait yang dapat mempengaruhi berhasilnya Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara dalam setiap
kegiatan yang berkaitan dengan visi Direktorat Jenderal.
b. Terintegrasinya kebijakan pelayanan publik dalam penegakan hukum
dari lembaga Legislatif, Yudikatif dan eksekutif :
Integrasi kebijakan pelayanan publik dalam penegakan hukum dari lembaga
legislatif, Yudikatif dan eksekutif dalam jangka panjang merupakan faktor
kedua yang mendukung pencapaian visi yang telah ditetapkan. Komitmen
adanya kesetaraan dari ketiga komponen yang ada dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah komitmen kesetaraan antar pemegang mandat
legislatif, Yudikatif dan eksekutif terhadap pelayanan publik dalam rangka
penegakan hukum pada peradilan tingkat pertama, tingkat banding dan
tingkat kasasi dilingkungan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha
Negara.
c. Komitmen dari Seluruh Sumber Daya Manusia yang ada di Mahkamah
Agung :
Komitmen ini merupakan suatu komitmen dari Pejabat struktural maupun
fungsional serta pegawai yang ada dilingkungan Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara dalam mewujudkan apa yang
menjadi visi dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara dalam mewujudkan apa yang menjadi visi dari Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara. Komitmen ini diperlukan
mengingat sering terjadinya pergantian unsur pimpinan dan rotasi pegawai
Mahkamah Agung, namun dalam rangka pencapaian visi Direktorat Jenderal
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 5
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara tidak akan merubah apa
yang menjadi visi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara.
d. Misi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
Misi dapat dikatakan sebagai upaya untuk mencapai apa yang menjadi visi
atau harapan yang hendak dicapai oleh satu unit organisasi.
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara dalam
mencapai visinya mempunyai misi yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1). Terwujudnya suatu pelayanan yang professional dari Pengadilan dalam
lingkungan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
2). Terwujudnya suatu pelayanan yang tertib dari Pengadilan dalam
lingkungan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
3). Terwujudnya suatu pelayanan yang Transparan dari Pengadilan dalam
lingkungan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
e. Asumsi dan Dasar Pemikiran Misi :
Misi dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
didasarkan atas :
1) Ketersediaan standar-standar operasional minimal untuk system atau
mekanisme pada Mahkamah Agung yang diyakini dapat dilakukan oleh
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
2) Ketersediaan pagu anggaran operasional pada standar ideal untuk
memenuhi mandate lembaga yudikatif yang sangat erat kaitannya dengan
pembinaan administrasi peradilan yang menjadi tugas dari Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
C. Rencana Strategis
Dalam rangka mencapai apa yang menjadi visi dan misi sebagaimana diuraikan
diatas, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 6
melakukan rencana program dan kegiatan yang tertuang dalam rencana
strategis Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
1. Rencana Jangka Panjang
Visi dan misi sebagaimana diuraikan diatas merupakan Rencana jangka
panjang dari Direktorat jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara.
2. Rencana Jangka Menengah
Rencana jangka menengah merupakan rencana program dan kegiatan
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara priode
tahun 2007 s.d 2012.
a. Tujuan :
Tujuan yang hendak dicapai dalam priode tahun 2007 – 2012 adalah
suatu program peningkatan kinerja yang ada atau sudah berjalan di
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
dengan uraian sebagai berikut :
1). Meningkatkan Penataan organisasi dan sumber daya manusia
dilikungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara. Tujuan ini merupakan tujuan yang ditetapkan dalam rencana
jangka menengah, hal ini dilakukan guna kelancaran pelaksanaan
program kerja yang ada dilingkungan Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara , sebab dengan telah
tertatanya organisasi beserta sumber daya manusia pendukungnya,
kegiatan-kegiatan yang ada dilingkungan Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara akan dapat terselenggara
dengan lebih baik.
2). Meningkatkan sistim informasi Pegawai pada Peradilan Tingkat
Pertama, banding maupun Pegawai yang ada dilingkungan Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara di
Mahkamah Agung. Sistim informasi Pegawai sangat diperlukan karena
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 7
dengan tersedianya layanan sistim informasi Pegawai yang baik, maka
akan mempermudah mutasi dan promosi pegawai, terutama pegawai
yang mempunyai jabatan Fungsional Teknis Peradilan (Hakim,
Panitera, Panitera Muda, Panitera Pengganti dan Jurusita) maupun
Pegawai yang memiliki jabatan struktural serta Pegawai yang tidak
memiliki jabatan fungsional maupun struktural akan lebih mudah
pembinaan karir kepangkatannya Sistim ini diawali dengan
menggunakan sarana dan prasarana yang sederhana dan selanjutnya
akan dipergunakan sistim Teknologi dan informatika.
3). Meningkatkan sistim mekanisme kerja Pegawai dilingkungan
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara,
tujuan ini diharapkan dapat menghasilkan suatu mekanisme kerja yang
efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya,
sehingga akhirnya dapat mencapai apa yang menjadi visi Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
4). Meningkatkan sarana dan prasarana di lingkungan Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara. Tujuan ini diharapkan
dapat menghasilkan sarana yang lebih baik dari pada tahun
sebelumnya. Kegiatan ini sangat diperlukan mengingat hasil kinerja
yang diperoleh akan sangat tergantung dari sarana dan prasarana
yang tersedia dalam satu unit organisasi.
5). Meningkatkan pola pembinaan tenaga teknis maupun pembinaan
administrasi Peradilan Militer maupun Tata Usaha Negara serta pola
pengembangan tenaga teknis Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara dalam rangka menciptakan suatu lingkungan peradilan yang
dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
prinsip-prinsip pelayanan publik yang berlaku dengan tetap
mengindahkan berlakunya suatu hukum acara dalam lingkungan
Peradilan Militer maupun Peradilan Tata Usaha Negara.
6). Meningkatkan pembinaan penelaahan berkas perkara Militer dan Tata
Usaha Negara, tujuan ini akan menghasilkan suatu kegiatan
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 8
penelaahan berkas perkara yang lebih baik atau lebih efektif dan
efisien dalam proses penelaahan berkas perkara Militer dan Tata
Usaha Negara.
b. Asumsi dan Dasar Pemikiran Penetapan Tujuan :
1). Dukungan dan Komitmen seluruh instansi Pemerintah dalam
memberikan pelayanan publik sesuai dengan azas-azas yang berlaku
dalam good governance.
2). Kestabilan Politik dan kepercayaan masyarakat atas komitmen politik.
3). Kestabilan penyediaan alokasi anggaran untuk pelayanan minimal.
Faktor kunci keberhasilan ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh
pada program-program yang sedang atau akan dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara, baik program
jangka panjang, menengah maupun program jangka pendek. Sebagai unit
organisasi/kerja yang baru, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan
Tata Usaha Negara harus membangun dari awal tujuan dan program dalam
rangka mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer
dan Tata Usaha Negara.
c. Kebijakan Jangka Menengah :
Kebijakan jangka menengah yang ditetapkan untuk mencapai tujuan jangka
menengah tahun 2007-2012, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer
dan Tata Usaha Negara adalah :
1). Mengutamakan strategi untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan
seluruh unit kerja yang ada di Direktorat Jenderal Badan Peradilan
militer dan Tata Usaha Negara dalam rangka pencapaian visi Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
2). Meningkatkan usaha perbaikan dan atau peningkatan mutu sistim
manajemen daam rangka pencapaian visi Direktrat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara.
3). Meningkatkan mutu pengelolaan sumber daya dan teknologi pada
tingkat ekonomi, efisien dan efektifitas yang optimal.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 9
4). Meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di Direktorat Jenderal
Basan Peradilan Tata Usaha Negara
5). Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
d. Program Jangka Menengah :
Sesuai dengan kebijakan jangka menengah yang ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara. Program jangka
menengah yang ditetapkan untuk mencapai tujuan jangka menengah tahun
2007-2012 adalah sebagai berikut :
1). Program peningkatan Penataan Organisasi dan Sumber Daya Manusia .
Program ini ditetapkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
yang transparan dan tertib sehingga kerja yang transparan dan tertib akan
tercapai dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata
Usaha Negara.
2). Program Peningkatan sistim informasi Kepegawaian :
Program ini ditetapkan dalam rangka pembinaan informasi rotasi
Kepegawaian terutama kegiatan mutasi dan promosi tenaga teknis
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara secara tepat waktu.
3). Program Peningkatan sistim dan mekanisme kerja
Program ini ditetapkan dalam rangka meningkatkan system dan mekanisme
kerja yang ada di Lingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer
dan Peradilan Tata Usaha Negara. Program ini dilaksanakan secara
bertahap dan diawali dengan pemahaman Tugas Pokok dan Fungsi dari
pemangku jabatan yang ada dilingkungan Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara. Dengan adanya program ini
diharapkan akan terdapat suatu hasil kerja yang sempurna dan prosedural
dan dilaksanakan oleh unit kerja yang memiliki kompetensi dan
kewenangan atas kegiatan yang dilakukan.
4). Program peningkatan sarana dan prasarana.
Program ini ditetapkan dalam rangka memberikan kenyamanan kerja
dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 10
Negara, karena dengan adanya kenyamanan kerja hasil kerjanyapun
diharapkan akan lebih optimal.
5). Program Peningkatan Pembinaan Tenaga Teknis dan Pembinaan
Administrasi Peradilan.
Program ini ditetapkan dalam rangka pelaksanaan mutasi dan promosi
tenaga teknis peradilan Militer dan Tata Usaha Negara, sehingga mutasi
dan promosi tenaga teknis peradilan militer dan tata usaha Negara dapat
terselenggara dengan baik. Selain dari pada itu pembinaan dalam rangka
meningkatkan system dan mekanisme kerja di Pengadilan dalam
lingkungan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara ditetapkan melalui
penyempurnaan standar kerja dalam bidang administrasi peradilan yang
dapat memenuhi kepuasan masyarakat khususnya masyarakat pencari
keadilan.
6). Program peningkatan Mekanisme Penelaahan Berkas Perkara Militer dan
Perkara Tata Usaha Negara.
Program ini ditetapkan dalam rangka mendukung kinerja unit kepaniteraan
Mahkamah Agung , dengan adanya program ini diharapkan penelaahan
berkas perkara Kasasi, Peninjauan Kembali, Grasi Militer dan Tata Usaha
Negara, Sengketa Pajak dan Hak Uji Materil dilaksanakan lebih efektif dan
efisien dan dilaksanakan dengan suatu jadwal yang pasti.
Keenam Program dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata
Usaha Negara sebagaimana tersebut diatas apabila dikaitkan dengan Program
yang ada dalam Rencana Strategis Mahkamah Agung akan dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Program Penataan Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Program sistim
informasi kepegawaian serta program peningkatan system dan mekanisme
kerja termasuk dalam program pembinaan aparatur hukum dalam rencana
strategis Mahkamah Agung.
2. Program Peningkatan pembinaan tenaga Teknis peradilan termasuk dalam
program pembinaan profesi hukum dalam Rencana Strategis Mahkamah
Agung.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 11
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana termasuk dalam program
penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan Kepemerintahan.
4. Program Peningkatan Mekanisme Penelaahan Berkas Perkara termasuk
dalam program Pelayanan dan Bantuan Hukum dalam Rencana Strategis
Mahkamah Agung.
Jadi program-program yang ada di Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer
danTata Usaha Negara pada dasarnya mengacu pada program-program yang
ada dalam Rencana Stategis Mahkamah Agung. Keenam program Direktorat
Jenderal Badan Peradilan militer dan Tata Usaha Negara sebagaimana
tersebut diatas akan berkaitan dengan Tujuan dan dapat dikatakan sebagai
harapan dan aplikasi dari apa yang menjadi visi dan misi Mahkamah Agung RI
maupun visi dan misi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata
Usaha Negara.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 12
a. Keterkaitan Tujuan dan Sasaran :
No Tujuan Sasaran
1 2 3 4 5 6
Meningkatkan Penataan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Meningkatkan sistim informasi Kepegawaian Meningkatkan sistim dan mekanisme kerja Pegawai Meningkatkan sarana dan prasarana Meningkatkan Pola Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan dan Pembinaan administrasi Peradilan militer dan TUN Meningkatkan pembinaan Penelaahan Berkas Perkara
Peningkatan Penataan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia. Peningkatan sistim informasi kepegawaian Peningkatan sistim dan mekanisme kerja Pegawai Peningkatan sarana dan prasarana Peningkatan Pola Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan dan Pembinaan adminitrasi peradilan militer dan TUN Peningkatan Pembinaan Penelaahan Berkas Perkara
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 13
b. Indikator Kinerja Keberhasilan Pencapaian Tujuan :
No Tujuan Indikator Kinerja Sat Target
1
2
3
4 5 6
Meningkatkan Penataan kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Meningkatkan sistim informasi kepegawaian Meningkatkan sistim mekanisme kerja dilingkungan Dirjen Badilmiltun Meningkatkan sarana dan prasarana Meningkatkan Pola Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan militer dan Tata Usaha Negara dan pembinaan administrasi peradilan Militer dan TUN Meningkatkan Pembinaan Penelaahan Berkas Perkara
Pengisian formasi pemangku jabatan eselon IV Pengisian pegawai pd unit kerja Ditjen Badilmiltun Pembuatan daftar inventarisasi kepegawaian dilingkungan Peradilan Militer dan TUN Pembuatan daftar inventarisasi kepegawaian dilingkungan Ditjen Badilmiltun Pembuatan Rincian Tugas Penerapan sistim koleqial pada kegiatan tertentu Penyediaan sarana perkantoran Penyediaan alat perlengkapan kantor Mempersingkat alur birokrasi mutasi dan promosi tenaga teknis peradilan militer dan TUN Mempercepat proses administrasi mutasi dan promosi Revisi Buku Register Perkara pada Pengadilan Militer dan Tata Usaha Negara Penelaahan Berkas Perkara Militer dan Tata Usaha Negara Revisi Formulir Penelaahan Berkas Perkara Militer dan TUN
Org Org
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
46
260
100%
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 14
c. Estimasi Alokasi Anggaran untuk Pencapaian Tujuan :
No Tujuan Anggaran
1
2
3 4 5
6
Meningkatkan Penataan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Meningkatkan Sistim Informasi Kepegawaian Meningkatkan Sistim Mekanisme kerja dilingkungan Ditjen Badilmiltun Meningkatkan sarana dan prasarana Meningkatkan pola pembinaan Tenaga Teknis dan Pembinaan Administrasi Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara Meningkatkan Pembinaan Penelaahan Berkas Perkara
Sesuai APBN Sesuai APBN Sesuai APBN Sesuai APBN Sesuai APBN Sesuai APBN
3. Rencana Jangka Pendek
Rencana jangka pendek merupakan tahapan penyelenggaraan dari rencana
jangka menengah, sesuai dengan jangka waktunya, rencana jangka pendek
berupa perencanaan yang berjangka waktu 1 (satu) tahun atau dapat dikatakan
bahwa rencana jangka menengah akan dilaksanakan melalui rencana jangka
pendek selama 5 (lima) tahun berturut-turut. Pada rencana jangka pendek
termuat sasaran sebagai hasil yang akan dicapai setiap tahun dan kegiatan
sebagai strategi pencapaian sasaran.
Rencana Strategis ini merupakan rencana jangka menengah yang dijadikan
pedoman dalam pembuatan rencana kerja tahunan, sehingga akan terjadi satu
keterkaitan antara rencana jangka menengah dan rencana jangka pendek
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 15
(tahunan), hasil jangka pendek dan strategi jangka pendek serta indikator
kinerja atas sasaran jangka pendek. Dalam rencana jangka pendek ini
diuraikan mengenai program, sasaran, dan kegiatan spesifik yang akan dicapai
dalam waktu satu tahun guna mencapai visi dan misi dari Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara. Selanjutnya akan disajikan
matrik perencanaan tahunan yang dapat dijadikan panduan dalam penyusunan
kegiatan sehingga akan ada satu benang merah antara tujuan, sasaran dan
kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan
Tata Usaha Negara, dengan unit kerja yang berada dibawah Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
Rencana jangka pendek atau rencana tahunan 2007 yang termuat dalam
rencana strategis Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer merupakan
beberapa rencana program yang akan dilaksanakan oleh unit-unit kerja yang
ada di lingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara. Sasaran yang merupakan program dari satu unit kerja akan menjadi
panduan dalam menyelenggarakan strategi berupa kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan oleh satu unit kerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi dari
unit-unit kerja yang ada dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 16
a. Kaitan Tujuan dan Sasaran :
No. Tujuan Sasaran
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatkan Penataan organisasi dan Sumber Daya Manusia Memenuhi kebutuhan anggaran Meningkatkan Sistim informasi Kepegawaian Meningkatkan Pembinaan Tenaga Teknis dan Pembinaan Administrasi Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara Meningkatkan sistim dan mekanisme kerja Meningkatkan Pola Pembinaan Tenaga Teknis dan Pembinaan Administrasi Peradilan Militer Meningkatkan Pembinaan Penelaahan Berkas Perkara Militer dan Tata Usaha Negara
Terisinya Formasi Pemangku Jabatan eselon IV di lingkungan Direktorat Jenderal Badilmiltun Tersedianya Sumber Daya Manusia yang memadai di lingkungan Direktorat Jenderal Badilmiltun Tersedianya anggaran yang memadai Tersedianya sistim informasi kepegawaian di lingkungan Ditjen Badilmiltun Terlaksananya Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara Terlaksananya Pembinaan Administrasi Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara Tersedianya sistim dan mekanisme kerja di Ditjen Badilmiltun Tersedianya pola pembinaan Tenaga Teknis dan Pembinaan Administrasi Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara Terlaksananya Penelaahan Berkas Perkara Militer dan Tata Usaha Negara secara tepat waktu
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 17
b. Kerangka Sasaran Indikator Kinerja :
Sasaran sebagaimana diuraikan diatas merupakan sasaran tahunan dari unit-
unit kerja eselon II yang pembinaannya berada dibawah Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
1). Sasaran dan Indikator Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
No Sasaran Indikator Kinerja
1 2 3 4 5
Terisinya Formasi Pemangku jabatan eselon IV Tersedianya Sumber Daya Manusia yang memadai Tersedianya sistim informasi kepegawaian Tersedianya Sarana dan Prasarana Tersedianya anggaran yang memadai
Usulan pengisian formasi Pembuatan peta jabatan Usulan Pengisian Formasi SDM yg dibutuhkan Inventarisasi Kepegawaian Pembuatan daftar rotasi dan mutasi dan promosi Inventarisasi kebutuhan sarana dan prasarana Pemenuhan sarana dan prasarana Pemenuhan kebutuhan anggaran
Laptah Dirjen Badilmiltun Tahun 2007 18
2). Sasaran dan Indikator Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan
Adminstrasi Peradilan Militer
No Sasaran Indikator Kinerja
1
2
3
Terlaksananya Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Militer Terlaksananya Pembinaan Administrasi Peradilan Militer Terlaksananya Pengembangan Tenaga Teknis Peradilan Militer
Adanya usulan mutasi Hakim dan Panitera Peradilan Militer Adanya Surat Keputusan Mutasi Hakim dan Panitera Peradilan Militer Pelaksanaan Mutasi Hakim dan Panitera Peradilan Militer Adanya analisis tata kelola Persidangan Adanya Bimbingan dan monitoring Adanya Dokumentasi dan Statistik Perkara Militer Adanya Peningkatan mutu Tenaga Teknis Peradilan Militer Adanya Evaluasi dan Rasionalisasi Tenaga Teknis Peradilan Militer
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 19
3). Sasaran dan Indikator Kinerja Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Adminstrasi Peradilan Tata Usaha Negara
No Sasaran Indikator Kinerja
1
2
3
Terlaksananya Pembinaan Tenaga Teknis PeradilanTata Usaha Negara Terlaksananya Pembinaan Administrasi Peradilan TUN Terlaksananya Pengembangan Tenaga Teknis Peradilan TUN
Adanya penempatan Hakim baru dan pengangkatan Panitera Pengganti TUN Adanya usulan mutasi Hakim dan Panitera TUN Adanya Surat Keputusan Mutasi Hakim dan Panitera Peradilan TUN Pelaksanaan Mutasi Hakim dan Panitera Peradilan TUN Adanya surat teguran dan SK pemberian sanksi Adanya SK pensiun tenaga teknis peradilan TUN Adanya analisis tata kelola Persidangan Adanya Bimbingan dan monitoring Adanya Dokumentasi dan Statistik Perkara TUN Adanya Peningkatan mutu Tenaga Teknis Peradilan TUN Adanya Evaluasi dan Rasionalisasi Tenaga Teknis Peradilan TUN
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 20
a. Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Militer
Sasaran dan Indikator
No Sasaran Indikator Kinerja
1
Terlaksananya Pembinaan Penelaahan Perkara Militer
Adanya penelaahan berkas perkara Kasasi Pidana militer Adanya Penelaahan berkas perkara Peninjauan Kembali dan Grasi Pidana Militer Adanya Penelaahan berkas Perkara Tahanan Militer Adanya Pengiriman Berkas Perkara yang telah lengkap ke Kepaniteraan Adanya Analisis terhadap standar kebijakan Penelaahan Berkas Perkara Militer.
b. Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Tata Usaha Negara Sasaran dan Indikator
No Sasaran Indikator Kinerja
1 Terlaksananya Pembinaan Penelaahan Perkara Tata Usaha Negara
Adanya Penelaahan berkas perkara Kasasi Tata Usaha Negara Adanya Penelaahan berkas perkara Peninjauan kembali tata usaha Negara Adanya penelaahan berkas perkara Hak Uji Materil Adanya Penelaahan berkas perkara Peninjauan Kembali Sengketa Pajak Adanya penelaahan berkas perkara uji pendapat (perkara khusus)
c. Rencana Kinerja Tahunan :
Rencana Kinerja tahunan merupakan suatu perencanaan yang memuat materi
berupa sasaran ( tujuan, indikator dan target), program dan kegiatan ( uraian,
indikator kinerja, satuan dan rencana). Dalam Rencana Kerja Tahunan Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara tahun 2007 dibuat
berdasarkan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing unit kerja setingkat
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 21
eselon II yang berada dibawah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan
Tata Usaha Negara.
Rencana Kinerja tahunan Direktorat Jenderal Badan peradilan militer dan Tata
Usaha Negara terdiri dari Rencana Kinerja Tahunan yang terbagi dalam unit-unit
kerja yang ada di Direktorat Jenderal badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara, yakni :
a. Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat jenderal Badan Peradilan Militer dan
Tata Usaha Negara.
b. Rencana Kinerja Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Administrasi
Peradilan Militer.
c. Rencana Kinerja Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Administrasi
Peradilan Tata Usaha Negara.
d. Rencana kinerja Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Pidana Militer
e. Rencana Kinerja Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Tata Usaha
Negara.
Rencana Kinerja Tahunan dari Unit-unit kerja sebagaimana tersebut dilaksanakan
dalam rangka mencapai apa yang menjadi tujuan dalam rencana jangka
menengah dan merupakan rencana strategis dari Direktorat Jenderal Badan
peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 22
Rencana Kinerja Tahun 2007 Sekretariat Direktorat Jenderal Badilmiltun
Tujuan Program
Kegiatan
Ket
Sasaran
Indika-
tor
Target
Uraian
Indikator Kinerja
Sat
Rencana
Terlaksananya pengisian formasi jabatan eselon IV Tersedia-nya sistim informasi kepeg. Terpenuhi-nya sarana dan prasarana Tersedia-nya mekanisme kerja Terpenu-hinya anggaran
Terisi-nya formasi jabatan eselon IV Terisi-nya data base kepeg Penye-diaan alat peralatan kantor Adanya analisis jabatan
46 100 % 100% 100 % 100%
Pembinaan dan Pengawasan adminis-trasi peradilan.
Usulan pengisi-an formasi jabatan eselon IV Inventa-risasi data kepeg Usulan penga-daan Konsep rincian tugas Usulan angga-ran
SK Dirjen ttg pengisi-an formasi jabatan eselon IV Tersim-pannya data kepeg Penga-daan sarana dan prasarana Naskah Rincian tugas Penyediaan angga-ran
% %
Dilaksanakan pada tahun anggaran 2007. dari bulan januari s.d Desem-ber 2007.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 23
Rencana Kerja Tahunan 2007 Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Adm Peradilan Militer
Tujuan Program
Kegiatan Ket
Sasaran
Indikator
Target
Uraian
Indikatorr Kinerja
Sat
Rencana
Terlaksa-nanya Pelayanan adminis-trasi peradilan secara efektif dan efisien Mutasi dan promosi tepat waktu
Tertib Adminis-trasi peradilan Adanya mutasi Hakim /Panite-ra
23 Peng-adilan diling-kungan peradil-an militer 100%
Pembinaan dan Peng-awasan adminis-trasi peradilan
Tinjau-an ke 23 peng-adilan diling-kungan peradil-an Militer Usulan Mutasi dan Promosi Hakim, Panite-ra dan jurusita
Adanya kegiatan konsultasi dan pengawasan dari Dirjen Badilmiltun ke daerah. SK Mutasi dan promosi Hakim, Panitera dan jurusita
% %
Dilaksana-kan pada tahun anggaran 2007 dari bulan januari s.d Desember 2007.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 24
Rencana Kinerja Tahunan 2007 Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Administrasi Peradilan TUN
Tujuan Prog-ram
Kegiatan Ket
Sasaran
Indikator
Target
Uraian
Indika-tor Kinerja
Sat
Rencana
Terlak-sananya Pelayan-an adminis-trasi peradil-an secara efektif dan efisien Mutasi dan Promosi Hakim, Panitera dan Jurusita Peradil-an TUN
Tertib Adminis-trasi peradi-lan Adanya mutasi dan Promosi Hakim, Panitera dan Jurusita
30 Pengadilan diling-kungan peradil-an Tata Usaha Negara 100 %
Pembina-an dan Peng-awasan adminis-trasi peradilan
Tinjau-an ke 30 peng-adilan diling-kungan peradilan Tata Usaha Negara Usulan Mutasi dan promosi
Adanya kegiatan konsultasi dan pengawasan dari Dirjen Badilmil-tun ke daerah. SK Mutasi dan Promosi
% %
Dilaksana-kan pada tahun anggaran 2007 dari bulan Januari s.d Desember 2007.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 25
Rencana Kinerja Tahunan 2007 Direkorat Pranata dan Tata laksana Perkara Militer
Rencana Kinerja Tahunan 2007 Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara TUN
Tujuan Program
Kegiatan Ket
Sasaran
Indikator
Target
Uraian
Indikator Kinerja
Sat
Rencana
Terlaksa-nanya Penelaahan berkas perkara Militer
Ada-nya Pene laahan berkas per-kara militer
100 %
Pem-binaan dan Peng-awasan adminis-trasi peradil-an.
Penelaahan kelengkapan formal berkas perkara militer
Tersele-saikan-nya penelaahan berkas perkara militer
% Dilaksanakan pada tahun anggaran 2007 dari bulan januari s.d Desem-ber 2007
Tujuan Program
Kegiatan Ket
Sasaran
Indika-tor
Target
Uraian
Indikator Kinerja
Sat
Rencana
Terlaksa-nanya Pene- laahan berkas perkara Tata Usaha Negara
Ada-nya Pene-laahan berkas perka-ra Tata Usaha Nega-ra
100%
Pem-binaan dan Peng-awasan adminis-trasi peradil-an.
Tinjau-an ke 30 peng-adilan diling-kungan peradil-an tata usaha negara
Terselesai-kannya penelaahan berkas perkara tata usaha negara.
%
Dilaksa-nakan pada tahun angga-ran 2007 dari bulan januari s.d Desem-ber 2007.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 26
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara, merupakan salah
satu unit organisasi unsure staf dibawah Sekretaris Mahkamah Agung dan merupakan
supporting unit yang mempunyai tugas membantu Pimpinan Mahkamah Agung dalam
bidang pembinaan administrasi Peradilan. Susunan organisasi Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara akan diawali dengan uraian susunan
organisasi Mahkamah Agung.
Susunan organisasi Mahkamah Agung menurut Undang-Undang No. 5 tahun 2004
tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung ,
Peraturan Presiden No. 13 tentang Sekretariat Mahkamah Agung dan Peraturan
Presiden No. 14 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung teridiri dari :
A. Unsur Pimpinan yang terdiri dari :
Suatu unsur sebagai Pembina utama dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan
Kekuasaan Kehakiman yang dilakukan oleh Badan Peradilan di semua lingkungan
Peradilan. Pemegang kebijakan umum Pimpinan Mahkamah Agung secara Koleqial
ada pada Ketua Mahkamah Agung dan 2 (dua) W akil Ketua Mahkamah Agung serta
beberapa orang Ketua Muda sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
B. Unsur Pelaksana :
Suatu unsur yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas pokok Mahkamah
Agung dalam menjalankan fungsi mengadili, yaitu menerima, memeriksa, memutus
dan menyelesaikan perkara yang diajukan ke Mahkamah Agung. Unsur ini
dilaksanakan oleh Hakim Agung dalam suatu Majelis Hakim Agung dan dibantu oleh
Panitera/Panitera Muda/Panitera Pengganti Mahkamah Agung.
C. Unsur Staf :
Suatu unsur yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas dalam kegiatan
yang bersifat penunjang dan pelayanan administratif. Unsur staf secara manajerial
menerima pendelegasian wewenang sebagian tugas pokok pimpinan mahkamah
Agung, yang terdiri dari :
1. Sekretaris Mahkamah Agung
Peranan Sekretaris Mahkamah Agung dalam Organisasi dilingkungan
Mahkamah Agung adalah disamping sebagai Pembina Administrasi Umum juga
sebagai Pembantu Pimpinan dalam mengkoordinasikan kebijaksanaan umum
selaku Kepala Kantor dan Pejabat Tata Usaha Negara , dalam melaksanakan
tugasnya Sekretaris Mahkamah Agung dibantu oleh beberapa Direktorat
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 27
jenderal dan beberapa Badan ( Badan Pengawas Peradilan, Badan Litbangdiklat
dan Badan Urusan Administrasi) dengan uraian sebagai berikut :
Direktur Jenderal
- Suatu unit kerja yang membantu Sekretaris Mahkamah Agung mengelola
pembinaan SDM khususnya bagi Tenaga Teknis Peradilan serta Pranata
dan Tata Laksana Perkara.
- Pembinaan yang dilakukan terkait erat dengan rekruitmen, mutasi, promosi
dan kesejahteraan para tenaga teknis Peradilan serta Pranata perkara.
- Dengan deminikian unit kerja in dapat bertindak sebagai administrator
kebijakan yang berkaitan dengan status dan hak-hak kepegawaian tenaga
teknis Peradilan dan pranata perkara.
Badan Pengawas Peradilan
Suatu badan yang melaksanakan fungsi Mahkamah Agung dibidang
Pengawasan atas penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman oleh Badan
Peradilan di semua lingkugan Peradilan.
Badan Litbangdiklat
Suatu Badan yang merupakan unit penunjang pelaksanaan kekuasaan
Kehakiman dibidang Peelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan
Pelatihan.
Badan Urusan Administrasi
Suatu Badan yang merupakan unit pelayanan administrasi Sekretaris
mahkamah Agung yang mengkoordinasikan seluruh kegiatan administrasi
umum.
2. Kepaniteraan
- Kepaniteraan merupakan suatu unit kerja yang menunjang pelaksanaan tugas
pokok Mahkamah Agung dalam pelaksanaan fungsi mengadili, dalam hal
pengelolaan administrasi perkara yang diajukan atau dimohonkan ke
Mahkamah Agung
- Kepaniteraan secara fungsional mengkoordinir tugas-tugas para tenaga teknis
Kepaniteraan yang membantu Majelis Hakim Agung dalam memproses
perkara pada Mahkamah Agung
D. Unsur Unit Pelaksana Teknis (UPT).
1. Unit Pelaksana Teknis adalah suatu unit organisasi yang menunjang
pelaksanaan tugas pokok instansi induknya dan bersifat teknis operasional rutin
dilapangan. Dengan demikian, Pengadilan tingkat banding dan Pengadilan
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 28
tingkat pertama adalah sebagai unit penunjang pelaksanaan tugas Kekuasaan
Kehakiman yang merupakan tugas pokok Pengadilan dan Mahkamah Agung.
2. Unit Pelaksana Teknis, terdiri dari : a. Pengadilan Tingkat Banding dari 4 (empat) lingkungan Peradilan, yaitu :
1). Pengadilan Tinggi ( Peradilan Umum )
2). Pengadilan Tinggi Agama ( Peradilan Agama ).
3). Pengadilan Militer Utama dan Pengadilan Militer Tinggi (Peradilan Militer).
4). Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (Peradilan TUN).
b. Pengadilan tingkat pertama dari 4 (empat) lingkungan Peradilan, yaitu :
1). Pengadilan Negeri (Peradilan Umum).
2). Pengadilan Agama (Peradilan Agama).
3). Pengadilan Militer (Peradilan Militer )
4). Pengadilan Tata Usaha Negara (Peradilan TUN)
E. Struktur Organisasi Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara
Menurut Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung No. MA/SEK/07/III/2006
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara terdiri dari :
1. Sekretariat Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
2. Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Administrasi Peradilan Militer
3. Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Aministrasi Peradilan Tata Usaha
Negara.
4. Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Pidana Militer
5. Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Tata Usaha Negara
Tugas Pokok dan fungsi dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata
Usaha Negara beserta unit dibawahnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
a. Tugas Pokok :
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara
mempunyai tugas membantu Sekretaris Mahkamah Agung dalam merumuskan
dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang pembinaan
tenaga teknis, pembinaan administrasi peradilan, pranata dan tata laksana
perkara dilingkungan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara pada
Mahkamah Agung dan Pengadilan di lingkungan Peradilan Militer dan
Peradilan Tata Usaha Negara.
b. Fungsi :
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer
dan Tata Usaha Negara Menyelenggarakan fungsi :
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 29
1). Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan tenaga teknis,
pembinaan administrasi peradilan, pranata dan tata laksana perkara dari
lingkungan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara Mahkamah
Agung dan Pengadilan di lingkungan Peradilan Militer dan Peradilan Tata
Usaha Negara.
2). Pelaksanaan kebijakan dibidang tenaga teknis , pembinaan administrasi
peradilan, pranata dan tata laksana perkara dari lingkungan peradilan Militer
dan Peradilan Tata Usaha Negara pada Mahkamah Agung dan Pengadilan
dari lingkungan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3). Perumusan standar, norma, kriteria dan prosedur dibidang pembinaan
tenaga teknis, pembinaan administrasi peradilan pranata dan tata laksana
perkara dari lingkungan peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara
4). Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
5). Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal
2. Sekretariat Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara : a. Tugas Pokok :
Memberikan dukungan teknis administrasi kepada semua unsur dilingkungan
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
b. Fungsi :
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara menyelenggarakan fungsi :
1). Pelaksanaan koordinasi, penyusunan rencana dan program, serta
perbendaharaan dan pembuatan akutansi dan laporan keuangan.
2). Pelaksanaan urusan kepegawaian
3). Pelaksanaan penataan organisasi dan ketata laksanaan , evaluasi jabatan
dan pengembangan kinerja.
4). Pelaksanaan urusan Dokumentasi dan manajemen sistim informasi
5). Pelaksanaan Urusan Tata Usaha, Rumah Tangga dan perlengkapan
dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata
Usaha Negara.
3. Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Administrasi Peradilan Militer:
a. Tugas Pokok :
Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, perumusan standar,
norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang pembinaan tenaga teknis dan administrasi
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 30
b. Fungsi :
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan
Administrasi Peradilan Militer menyelenggarakan fungsi :
1). Pelaksanaan perumusan kebijakan, standar, norma, kriteria dan prosedur
bimbingan teknis serta penyiapan pengusulan pengadaan, promosi, dan
mutasi Hakim, Panitera, Panitera Muda, Panitera Pengganti dan Jurusita
2). Pelaksanaan perumusan kebijakan, standar, norma, kriteria dan prosedur
dan bimbingan teknis serta penyiapan pengusulan pengembangan dan
pembinaan, Hakim, Panitera, Panitera Muda, Panitera Pengganti dan
Jurusita.
3). Pelaksanaan perumusan kebijakan, standar, norma, kriteria dan prosedur
dan bimbingan teknis administrasi Peradilan militer.
4). Pelaksanaan urusan Tata Usaha.
4. Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Administrasi Peradilan Tata Usaha
Negara.
a. Tugas Pokok :
Melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
perumusan standar, norma, criteria dan prosedur serta pemberian bimbingan
teknis dan evaluasi dibidang pembinaan tenaga teknis dan administrasi
Peradilan Tata Usaha Negara.
b. Fungsi :
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan
Administrasi Peradilan Tata Usaha Negara menyelenggarakan fungsi
1). Pelaksanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standar,
norma,kriteria, dan prosedur dan bimbingan teknis serta penyiapan
pengusulan pengadaan, promosi dan mutasi hakim, Panitera, Panitera
Muda, Panitera Pengganti dan Jurusita.
2). Pelaksanaan perumusan kebijakan, standar, norma, kriteria dan prosedur
dan bimbingan teknis serta penyiapan pengusulan pengembangan dan
pembinaan Hakim, Panitera, Panitera Muda, Panitera Pengganti dan
Jurusita.
3). Pelaksanaan perumusan kebijakan, standar, norma, kriteria dan prosedur
dan bimbingan teknis Administrasi Peradilan Tata Usaha Negara,
Pelaksanaan Urusan Tata Usaha.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 31
5. Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Pidana Militer
a. Tugas Pokok
Melaksanakan perumusan dan pelaksana kebijakan dibidang pranata dan tata
laksana perkara pidana militer dan Tata Usaha Militer
b. Fungsi :
Dalam melaksanakan tugasnya Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara
pidana militer menyelenggarakan fungsi :
1). Pelaksanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, serta penelaahan
perangkat kelengkapan formal berkas perkara kasasi , tata usaha militer
dan tahanan pidana.
2). Pelaksanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta penelaahan
perangkat kelengkapan formal berkas perkara Peninjauan Kembali dan
Grasi Pidana militer
3). Pelaksanaan urusan tata usaha.
6. Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Tata Usaha Negara a. Tugas Pokok
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pranata dan
tata laksana perkara tata usaha Negara.
b. Fungsi :
Dalam melaksanakan tugasnya Direktorat Pranata dan tata laksana perkara
Tata Usaha Negara menyelenggarakan fungsi :
1). Pelaksanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, serta penelaahan
perangkat kelengkapan formal berkas perkara kasasi tata usaha Negara.
2). Pelaksanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, serta penelaahan
perangkat kelengkapan formal perkara Peninjauan Kembali tata usaha
Negara.
3). Pelaksanaan urusan tata usaha.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 32
BAB III KEADAAN PERKARA
A. Perkara Kasasi :
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya , Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara masih memberikan kontribusi dalam
bidang administrasi peradilan pada perkara-perkara Kasasi Pidana Militer dan
perkara-perkara kasasi Tata Usaha Negara, kontribusi ini sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi dari unit kerja yang ada dibawah Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara diselenggarakan oleh
Direktorat Pranata dan Tata Laksana perkara Pidana Militer dan Direktorat
Pranata dan Tata laksana perkara Tata Usaha Negara.
1. Perkara dari Direktorat Pranata dan Tata laksana Perkara Pidana Militer
a. Perkara Kasasi :
1) Sisa akhir Tahun 2006 : Nihil
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 121 Perkara
3) Jumlah perkara yang ditelaah tahun 2007 : 121 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : Nihil
5) Jumlah Perkara yang tidak lengkap : Nihil
b. Perkara Peninjauan Kembali Pidana Militer
1) Sisa akhir tahun 2006 : Nihil
2) Jumlah perkara Masuk tahun 2007 : 5 perkara
3) Jumlah perkara yang ditelaah tahun 2007 : 5 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : Nihil
5) Jumlah Perkara yang tidak lengkap : Nihil
c. Perkara Grasi Militer
1) Sisa akhir tahun 2006 : Nihil
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 3 perkara
3) Jumlah perkara yang ditelaah tahun 2007 : 3 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : Nihil
5) Jumlah Perkara yang tidak lengkap : Nihil
Target dari rencana kerja tahunan dalam bidang penelaahan berkas
perkara Kasasi, Peninjauan Kembali dan Grasi militer dapat terpenuhi,
hal ini terlihat dari dapat ditelaahnya seluruh perkara militer yang
masuk ke Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Pidana Militer.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 33
2. Perkara dari Direktorat Pranata dan Tata laksana Perkara Tata Usaha
Negara a. Perkara Kasasi Tata Usaha Negara
1) Sisa akhir tahun 2006 : 31 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 447 perkara
3) Jumlah perkara yang ditelaah tahun 2007 : 465 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 13 perkara
5) Jumlah Perkara yang tidak lengkap : nihil
b. Perkara Peninjauan Kembali Tata Usaha Negara
1) Sisa akhir tahun 2006 : nihil
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 93 perkara
3) Jumlah perkara yang ditelaah tahun 2007 : 85 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 8 perkara
5) Jumlah Perkara yang tidak lengkap : nihil
d. Perkara Hak Uji Materil
1). Sisa akhir tahun 2006 : 1 perkara
2). Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 29 perkara
3). Jumlah perkara yang ditelaah tahun 2007 : 30 perkara
4). Sisa akhir tahun 2007 : nihil
5). Jumlah Perkara yang tidak lengkap : nihil
e. Perkara Sengketa Pajak
1) Sisa akhir tahun 2006 : 12 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 231 perkara
3) Jumlah perkara yang ditelaah tahun 2007 : 216 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 27 perkara
5) Jumlah Perkara yang tidak lengkap : nihil
f. Perkara Uji Pendapat (Perkara Khusus) :
1) Sisa akhir tahun 2006 : nihil
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 3 perkara
3) Jumlah perkara yang ditelaah tahun 2007 : 3 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : nihil
5) Jumlah Perkara yang tidak lengkap : nihil
Realiasasi dari Target yang hendak dicapai dalam kegiatan
penelaahan perkara di Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara
Tata Usaha Negara sangat bervariasi, seperti misalnya Penelaahan
berkas Perkara Hak Uji Materil dan Perkara Uji Pendapat dapat
memenuhi target yakni seluruh berkas perkara yang ada di Direktorat
Pranata dan Tata Laksana Perkara Tata Usaha Negara dapat
terselesaikan, namun demikian Perkara Sengketa Pajak dapat
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 34
terealisasi penelaahan sebanyak 89 %, Peninjauan Kembali dapat
terealisasi penelahaan sebanyak 92 % dan Perkara Kasasi dapat
terealisasi penelaahan sebanyak 97 %.
B. Perkara dari Pengadilan dilingkungan Peradilan Militer dan Peradilan
Tata Usaha Negara
Dalam rangka pembinaan dan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dari
Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Administrasi Peradilan militer dan
Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Tata Usaha Negara telah
termonitor keadaan perkara dari Pengadilan dalam lingkungan Peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara seperti diuraikan dibawah ini :
1. Perkara dari pengadilan Dilingkungan Peradilan militer
Jumlah keseluruhan perkara dari Pengadilan Tingkat Banding dan
Pengadilan Tingkat Pertama dalam lingkungan Peradilan Militer dapat
diuraikan sebagai berikut :
Jumlah Perkara Pada Tingkat Banding :
- Pengadilan Militer Utama :
Sisa akhir tahun 2006 : 5 Perkara
Jumlah Perkara Masuk tahun 2007 : 17 Perkara
Jumlah Perkara putus tahun 2007 : 20 Perkara
Sisa akhir tahun 20007 : 2 Perkara
- Pengadilan Militer Tingkat Banding :
Sisa akhir tahun 2006 : 172 Perkara
Jumlah Perkara masuk tahun 2007 : 343 Perkara
Jumlah Perkara putus tahun 2007 : 313 Perkara
Sisa akhir tahun 2007 : 202 Perkara
- Pengadilan Militer tingkat pertama :
Sisa akhir tahun 2006 602 Perkara
Jumlah Perkara masuk tahun 2007 : 2556 Perkara
Jumlah perkara putus tahun 2007 : 2448 Perkara
Sisa akhir tahun 2007 : 720 Perkara
Jumlah keseluruhan perkara dari pengadilan dalam lingkungan Peradilan
Militer sebagaimana tersebut diatas dapat dirinci sebagai berikut :
a. Pengadilan Militer Utama
1) Sisa akhir tahun 2006 : 5 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 17 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 20 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 2 perkara
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 35
b. Pengadilan Militer Tinggi I Medan
1) Sisa akhir tahun 2006 : 24 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 84 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 84 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 24 perkara
c. Pengadilan Militer I-01 Banda Aceh
1) Sisa akhir tahun 2006 : 24 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 194 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 130 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 88 perkara
d. Pengadilan Militer I-02 Medan
1) Sisa akhir tahun 2006 : 60 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 220 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 203 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 77 perkara
e. Pengadilan Militer I-03 Padang
1) Sisa akhir tahun 2006 : 16 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 207 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 206 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 17 perkara
f. Pengadilan Militer I-04 Palembang
1) Sisa akhir tahun 2006 : 30 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 263 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 255 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 38 perkara
g. Pengadilan Militer I-05 Pontianak
1) Sisa akhir tahun 2006 : 6 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 36 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 35 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 7 perkara
h. Pengadilan Militer I-06 Banjarmasin
1) Sisa akhir tahun 2006 : 27 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 42 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 52 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 17 perkara
i. Pengadilan Militer I-07 Balikpapan
1) Sisa akhir tahun 2006 : 7 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 45 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 41 perkara
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 36
4) Sisa akhir tahun 2007 : 11 perkara
j. Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta
1) Sisa akhir tahun 2006 : 85 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 70 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 90 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 65 perkara
k. Pengadilan Militer II-08 Jakarta
1) Sisa akhir tahun 2006 : 233 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 292 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 290perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 235 perkara
l. Pengadilan Militer II-09 Bandung
1) Sisa akhir tahun 2006 : 20 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 225 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 223 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 22 perkara
m. Pengadilan Militer II-10 Semarang
1) Sisa akhir tahun 2006 : 12 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 85 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 79 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 18 perkara
n. Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta
1) Sisa akhir tahun 2006 : 11 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 80 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 71 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 20 perkara
o. Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya
1) Sisa akhir tahun 2006 : 63 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 79 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 93 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 49 perkara
p. Pengadilan Militer III – 12 Surabaya
1) Sisa akhir tahun 2006 : 76 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 226 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 261 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 41 perkara
q. Pengadilan Militer III – 13 Madiun
1) Sisa akhir tahun 2006 : 12 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 82 perkara
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 37
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 79 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 15 perkara
r. Pengadilan Militer III – 14 Denpasar
1) Sisa akhir tahun 2006 : 5 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 79 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 82 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 2 perkara
s. Pengadilan Militer III – 15 Kupang
1) Sisa akhir tahun 2006 : 3 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 32 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 30 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 5 perkara
t. Pengadilan Militer III – 16 Makasar
1) Sisa akhir tahun 2006 : 17 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 182 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 165 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 34 perkara
u. Pengadilan Militer III – 17 Menado
1) Sisa akhir tahun 2006 : 10 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 78 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 67 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 21 perkara
v. Pengadilan Militer III – 18 Ambon
1) Sisa akhir tahun 2006 : 16 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 73 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 84 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 5 perkara
w. Pengadilan Militer III – 19 Jayapura
1) Sisa akhir tahun 2006 : 17 perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 125 perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 95 perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 47 perkara
3. Keadaan perkara dari Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Tata Usaha
Negara.
Jumlah keseluruhan perkara dari Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Tata
Usaha Negara dengan rincian sebagai berikut :
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 38
Pengadilan Tata Usaha Negara Tingkat Banding :
Sisa akhir tahun 2006 : : 60 Perkara
Jumlah Perkara masuk tahun 2007 : 290 Perkara
Jumlah Perkara putus tahun 2007 : 278 Perkara
Sisa akhir tahun 2007 : 72 Perkara
Pengadilan Tata Usaha Negara tingkat pertama :
Sisa akhir tahun 2006 : 259 Perkara
Jumlah Perkara masuk tahun 2007 : 725 Perkara
Jumlah perkara putus tahun 2007 : 707 Perkara
Sisa akhir tahun 2007 : 277 Perkara.
Jumlah perkara sebagaimana tersebut diatas dapat dirinci berasal dari :
a. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan
1) Sisa akhir tahun 2006 : Nihil
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 77 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 77 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : Nihil
b. Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
1) Sisa akhir tahun 2006 :
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 :
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 :
4) Sisa akhir tahun 2007 :
c. Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh
1) Sisa akhir tahun 2006 : Nihil
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 15 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 9 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 6 Perkara
d. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru
1) Sisa akhir tahun 2006 : 16 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 62 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 49 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 29 Perkara
e. Pengadilan Tata Usaha Negara Padang
1) Sisa akhir tahun 2006 : 6 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 10 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 12 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 4 Perkara
f. Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
1) Sisa akhir tahun 2006 : 4 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 9 Perkara
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 39
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 9 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 4 Perkara
g. Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu
1) Sisa akhir tahun 2006 : 4 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 4 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 8 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : Nihil
h. Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang
1) Sisa akhir tahun 2006 : 5 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 14 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 15 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 4 Perkara
i. Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung
1) Sisa akhir tahun 2006 : 2 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 9 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 7 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 4 Perkara
j. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta
1) Sisa akhir tahun 2006 : 22 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 29 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 29 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 22 Perkara
k. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
1) Sisa akhir tahun 2006 : 57 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 146 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 124 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 79 Perkara
l. Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung
1) Sisa akhir tahun 2006 : 39 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 101 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 101 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 39 Perkara
m. Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin
1) Sisa akhir tahun 2006 : 11 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 18 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 28 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 1 Perkara
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 40
n. Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak
1) Sisa akhir tahun 2006 :
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 :
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 :
4) Sisa akhir tahun 2007 :
o. Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda
1) Sisa akhir tahun 2006 :
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 :
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 :
4) Sisa akhir tahun 2007 :
p. Pengadilan Tata Usaha Negara Palangkaraya
1) Sisa akhir tahun 2006 : 4 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 9 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 12 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 1 Perkara
q. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya
1) Sisa akhir tahun 2006 : 12 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 124 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 114 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 22 Perkara
r. Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya
1) Sisa akhir tahun 2006 : 22Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 114 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 121 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 51 Perkara
s. Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
1) Sisa akhir tahun 2006 : 21 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 53 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 57 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 17 Perkara
t. Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta
1) Sisa akhir tahun 2006 : 5 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 13 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 13 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 5 Perkara
u. Pengadilan Tata Usaha Negara Denpasar
1) Sisa akhir tahun 2006 : 4 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 15 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 11 Perkara
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 41
4) Sisa akhir tahun 2007 : 8 Perkara
v. Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram
1) Sisa akhir tahun 2006 : 6 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 23 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 22 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 7 Perkara
w. Pengadilan Tata Usaha Negara Kupang
1) Sisa akhir tahun 2006 : 13 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 8 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 17 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 4 Perkara
x. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makasar
1) Sisa akhir tahun 2006 : 26 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 60 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 58 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 28 Perkara
y. Pengadilan Tata Usaha Negara Makasar
1) Sisa akhir tahun 2006 : 29 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 57 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 49 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 37 Perkara
z. Pengadilan Tata Usaha Negara Palu
1) Sisa akhir tahun 2006 : 1 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 12 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 12 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 1 Perkara
aa. Pengadilan Tata Usaha Negara Manado
1) Sisa akhir tahun 2006 : 10 Perkara
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 24 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 24 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 10 Perkara
bb. Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari
1) Sisa akhir tahun 2006 :
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 :
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 :
4) Sisa akhir tahun 2007 :
cc. Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon
1) Sisa akhir tahun 2006 :
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 :
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 42
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 :
4) Sisa akhir tahun 2007 :
dd. Pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura
1) Sisa akhir tahun 2006 : Nihil
2) Jumlah perkara masuk tahun 2007 : 9 Perkara
3) Jumlah perkara putus tahun 2007 : 7 Perkara
4) Sisa akhir tahun 2007 : 2 Perkara
Laporan keadaan perkara dari Pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding
dilingkungan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara sangat
diperlukan disampaikan ke Direktorat Jenderal Badan peradilan Militer dan Tata
Usaha Negara mengingat dalam rangka pembinaan diperlukan masukan-
masukan dari Pengadilan tingkat pertama dan pengadilan tingkat banding,
sehingga akan dapat ditentukan pola pembinaan untuk menciptakan suatu
pelayanan yang maksimal dari Pengadilan yang ada dilingkungan Peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara.
Hasil analisa dari masukan dari Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer
dan Tata Usaha Negara telah teridentifikasi bahwa :
Hambatan yang terjadi dalam penyelesaian perkara dilingkungan Peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara, terutama pada lingkungan Peradilan Militer
adalah karena tidak berimbangnya antara jumlah Hakim dan Panitera dengan
jumlah perkara yang masuk dalam satu Pengadilan. Sumber Daya Manusia
Tenaga Teknis Peradilan Militer sangatlah terbatas (vide halaman 56 laporan
tahunan ini), sedang proses penambahan sumber daya manusia tenaga teknis
Peradilan Militer (umumnya berasal dari TNI) tidaklah mudah, namun demikian
hal ini akan diupayakan terus sehingga pada akhirnya sumber daya manusia
tenaga teknis Peradilan Militer akan bertambah dan semoga juga akan
menambah hasil kerjanya.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 43
BAB IV
PENGAWASAN INTERNAL
A. Pengawasan Dalam Rangka Pembinaan
Pengawasan dalam rangka pembinaan berangkat dari kenyataan bahwa manusia
penyelenggara kegiatan operasional merupakan mahluk yang tidak sempurna dan
secara inheren memiliki keterbatasan baik dalam arti interpretasi makna suatu
rencana, kemampuan, pengetahuan maupun keterampilan, artinya dengan itikad yang
paling baik, dedikasi dan loyalitas yang tinggi dan pengerahan kemampuan mental
dan fisik sekalipun, para penyelenggara kegiatan operasional mungkin saja berbuat
khilaf dan bahkan mungkin kesalahan. Untuk mencegah faktor-faktor sebagaimana
tersebut diatas Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer yang membawahi 5 (lima)
unit kerja setingkat eselon II, 15 (lima belas) Unit kerja eselon III dan 46 (empat puluh
enam) unit kerja setingkat eselon IV senantiasa menerapkan pengawasan melekat
(W askat) pada unit kerja yang ada dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara.
Kegiatan Pengawasan Internal yang dilakukan Direktorat Jenderal Badan peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara dalam rangka mencapai apa yang telah direncanakan
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Disiplin Pegawai
Disiplin Pegawai dilingkungan Direktorat Jenderal badan Peradilan Militer dan Tata
Usaha Negara merupakan obyek pengawasan internal yang utama, hal ini
dilakukan dengan suatu pemikiran bahwa dengan disipin pegawai yang tinggi
maka akan dihasilkan suatu kinerja yang baik bagi Pegawai baik perorangan
maupun unit kerjanya.
Aplikasi pengawasan disiplin pegawai dilakukan dengan penekanan disiplin waktu
jam kerja kantor, kegiatan ini dilakukan dengan keharusan setiap Pegawai
dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
mengisi daftar hadir dan pulang (absensi) setiap hari kerja.
Selain dari pada itu dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer juga
diterapkan disiplin pemakaian sarana dan prasarana kantor, hal ini dilakukan
dalam rangka efisiensi kerja, sehingga antara input dan output dari setiap pegawai
yang ada dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara akan berimbang.
2. Kinerja
Ketepatan waktu kerja belum tentu menghasilkan suatu kinerja yang sesuai
dengan apa yang diharapkan, untuk mencegah hal tersebut Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara senantiasa melaksanakan
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 44
pengawasan terhadap hasil kinerja dari masing-masing unit kerja yang ada
dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
Aplikasi dari Pengawasan Kinerja dari Direktorat Jenderal Badan peradilan Militer
dan Tata Usaha Negara adalah dengan diharuskannya setiap unit kerja yang ada
memberikan laporan secara formal maupun informal terhadap kinerja yang
dilakukan oleh setiap unit kerja yang ada dilingkungan Direktorat Jenderal badan
Peradilan Militer dan tata Usaha Negara. Pengawasan internal terhadap unit kerja
yang ada dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara juga dilakukan dengan diadakannya rapat koordinasi secara berkala.
B. Reward dan Punishment
Prinsip obyektivitas dalam setiap kegiatan dilingkungan Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara menjadi hal yang diutamakan, sehingga
setiap Pegawai yang ada dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer
dan Tata Usaha Negara akan diberikan Penghargaan bagi yang berprestasi dan
hukuman bagi yang melakukan pelanggaran. Sampai saat ini belum ada Pegawai
yang diberikan hukuman, karena memang tidak ada Pegawai dilingkungan Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara yang harus diberikan
hukuman.
Selain dari pada itu sebagai unit kerja yang mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan untuk sumber daya manusia dilingkungan Peradilan Militer dan Tata
Usaha Negara, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
akan memberikan sanksi/usulan pemberian sanksi untuk sumber daya manusia di
lingkungan peradilan Militer dan Tata Usaha Negara kepada pihak yang berwenang
sekiranya akibat perbuatan sumber daya manusia dapat menghambat fungsi
pelayanan publik yang ada pada setiap pengadilan di lingkungan peradilan Militer dan
Tata Usaha Negara, aplikasi pembinaan untuk tindak lanjut pemberian sanksi telah
dilakukan pembuatan memorandum nomor : B/111/DjMT/XII/2007 kepada Badan
Pengawasan agar menindak lanjuti pemberian sanksi yang diberikan Kadilmiltama
seperti terurai dibawah ini :
1) Berdasarkan Surat Keputusan Kadilmiltama nomor Skep/01/I/2007 tanggal 5
Januari 2007 tentang hukuman disiplin atas nama Letkol Laut (KH) Bambang
Angkoso W ahyono, S.H. Nrp. 10565/P Kadilmil III-17 Manado, dinyatakan bersalah
melakukan pelanggaran terhadap norma, etika, kehormatan prajurit dan
meninggalkan kesatuan selama 28 hari dan dihukum dengan hukuman disiplin
penahanan ringan selama 14 hari.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 45
2) Berdasarkan Surat Keputusan Kadilmiltama nomor Skep/02/I/2007 tanggal 12
Januari 2007 tentang hukuman disiplin atas nama Letkol Chk. Sunardi, S.H. Nrp.
31882 Kadilmil III-16 Makassar, dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran
terhadap norma, etika, kehormatan prajurit dan perbuatan atau prilaku yang dapat
mencemarkan nama baik TNI dan dihukum dengan hukuman disiplin penahanan
ringan selama 14 hari.
3) Berdasarkan Surat Keputusan Kadilmiltama nomor Skep/03/I/2007 tanggal 19
Januari 2007 tentang hukuman disiplin atas nama Letkol Chk. A.A.A. Oka Dewi
Iriani, S.H. Nrp. 32218 Kadilmil III-14 Denpasar dinyatakan bersalah melakukan
pelanggaran terhadap norma, etika, kehormatan prajurit dan perbuatan atau
perilaku yang dapat mencemarkan nama baik TNI dan tidak mengatur pembagian
tugas kedinasan secara efektif dan efisien serta tidak mengawasi pelaksanaannya
dan dihukum dengan hukuman disiplin penahanan ringan selama 7 hari.
4) Berdasarkan Surat Keputusan Kadilmiltama nomor Skep/13/IX/2007 tanggal 24
September 2007 tentang hukuman disiplin atas nama Kapten Sus Abuzar Hafari,
S.H. Nrp. 524431 Kaurrasi Subbag Minra Dilmiltama, dinyatakan bersalah
melakukan pelanggaran terhadap norma, etika, kehormatan prajurit dan perbuatan
atau perilaku yang dapat mencemarkan nama baik TNI dan dihukum dengan
hukumantegoran.
5) Berdasarkan Surat Keputusan Kadilmil I-04 Palembang nomor Skep/01/X/2007
tanggal 9 Oktober 2007 tentang hukuman disiplin atas namaPratu Daroni Nrp.
3190387991079 Ta Tera Dilmil I-04 Palembang, dinyatakan bersalah melakukan
perbuatan pemukulan terhadap Sdr. Hendri bin Busroh dan dihukum dengan
hukuman disiplin penahanan ringan selama 7 hari.
Tindakan Pembinaan guna mewujudkan pelayanan yang sesuai dengan prinsip
yang berlaku dalam good governance juga dilakukan terhadap sumber daya
manusia yang ada dilingkungan Peradilan Tata usaha Negara, seperrti misalnya :
1). Berdasarkan Surat Keputusan
2). Berdasarkan Surat Keputusan
Penghargaan yang diberikan pada Pegawai dilingkungan Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara berupa penilaian yang sesuai
sehingga akan dapat dipergunakan sebagai dasar kenaikan pangkat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 46
C. Lain-lain :
Dalam rangka pembinaan, serta hasil monitoring dan evaluasi yang diselenggarakan
oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara dalam tahun
anggaran 2007 ke beberapa Pengadilan dilingkungan Peradilan Militer dan Tata
Usaha Negara . dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pembangunan gedung Pengadilan Militer Utama, Pengadilan Militer Tingggi II
Jakarta dan pengadilan Militer II-08 Jakarta sedang dalam proses penyelesaian,
2. Dari hasil tinjauan kelapangan, pembangunan gedung pengadilan sebagaimana
tersebut diatas dapat dikatakan berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 47
BAB V PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN
A. Sumber Daya Manusia.
Sumber Daya Manusia yang ada di Direktorat Jenderal Badan Peradilan militer pada
umumnya terdiri dari sumber Tenaga Teknis Yudisial ( Hakim Panitera dan Jurusita)
dan Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial (Pegawai Negeri Sipil), Sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya Direktorat jenderal Badan Peradilan Militer dan
Tata Usaha Negara melaksanakan Pembinaan dan Pengelolaan Sumber Daya
Manusia yang ada di Pengadilan pada lingkungan Peradilan Militer dan Peradilan Tata
Usaha Negara serta Sumber Daya Manusia yang ada dilingkungan Direktorat jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
Jumlah Sumber Daya Manusia dilingkungan Direktorat Jenderal Badan peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara dapat diuraikan sebagai berikut :
Sumber Daya Manusia Dilingkungan
Direktorat Jenderal Badan Peradilan militer dan Tata Usaha Negara terdiri dari :
Pejabat structural setingkat eselon I : 1 orang
Pejabat Struktural setingkat eselon II : 5 orang
Pejabat structural setingkat eselon III : 15 orang
Pejabat structural setingkat eselon IV : 46 orang
Pegawai : 15 orang
Sumber Daya Manusia di lingkungan Peradilan Militer :
Hakim Militer Utama : 5 orang
Hakim Militer Tinggi : 6 orang
Hakim Militer : 67 orang
Panitera : 22 orang
(Rincian terlampir)
Keterbatasan Sumber Daya Manusia / Tenaga Teknis dilingkungan Peradilan
militer memang merupakan hambatan dalam penyelesaian perakara yang ada
dilingkunan Peradilan Militer, usaha pemenuhan tenaga teknis dilingkungan
peradilan Militer telah diupayakan, namun demikian karena proses pemenuhannya
harus melalui Mabes TNI, maka proses pemenuhannya memakan waktu yang
relative sulit diprediksi.
Sumber Daya Manusia di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara
Hakim Tinggi Tata Usaha Negara : 30 orang
Hakim Tata Usaha Negara : 200 orang
Panitera/Sekretaris : 26 orang
Panitera Muda Perkara : 26 orang
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 48
Panitera Muda Hukum : 24 orang
Panitera Pengganti : 284 orang
(Rincian terlampir)
1. Pembinaan Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial :
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara bertanggung jawab atas pembinaan Sumber Daya
Manusia yang ada dilingkungan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha
Negara. Kegiatan ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Dilingkungan Peradilan Militer:
Sesuai dengan rencana kegiatan tahunan dalam tahun anggaran 2007
Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Administrasi Peradilan Militer
sebagai salah unit kerja dibawah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer
dan Tata Usaha Negara sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya telah
melaksanakan kegiatan pembinaan yang diperuntukan bagi Kepala
Pengadilan militer dan Kepala Panitera dilingkungan Peradilan militer dalam
kegiatan :
1) Orientasi Wawasan Kepemimpinan Kepala Pengadilan Militer
Kegiatan ini dilaksanakan di Bandung pada tanggal 16 Juli 2007 sampai
dengan tanggal 19 Juli 2007 dan diikuti oeh 19 Pengadilan Militer, selain
dari pada itu kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Markas Besar
Tentara Nasional Indonesia.Materi yang diberikan dalam kegiatan ini pada
dasarnya merupakan suatu pembekalan bagi para Kepala Pengadilan
Militer dalam memanage unit kerja yang dipimpin sehingga jajaran
Pengadilan Militer dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada
para pencari keadilan.
Kegiatan ini dapat dikatakan memenuhi target dari apa yang direncanakan
pada rencana kinerja tahun anggaran 2007, hal ini dikatakan demikian
karena dari rencana yang ada pada rencana kinerja tahun anggaran 2007
ternyata seluruh Kepala Pengadilan Militer turut serta dalam kegiatan ini.
2) Orientasi Wawasan Kepemimpinan Kepala Panitera Pengadilan Militer.
Kegiatan ini dilaksanakan di Surabaya pada tanggal 20 Agustus 2007
sampai dengan tanggal 23 Agustus 2007 dan diikuti oleh 19 Pengadilan
Militer, selain dari pada itu kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia.Materi yang diberikan dalam
kegiatan ini pada dasarnya merupakan suatu pembekalan bagi para
Kepala Panitera Pengadilan Militer dalam memanage unit kerja yang
dipimpin sehingga jajaran Pengadilan Militer dapat memberikan pelayanan
yang maksimal kepada para pencari keadilan.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 49
Kegiatan ini dapat dikatakan memenuhi target dari apa yang direncanakan
pada rencana kinerja tahun anggaran 2007, hal ini dikatakan demikian
karena dari rencana yang ada pada rencana kinerja tahun anggaran 2007
ternyata seluruh Kepala Panitera Pengadilan Militer turut serta dalam
kegiatan ini
Selain daripada itu kegiatan-kegiatan lain yang diikuti oleh anggota
dilingkungan Peradilan Militer dapat diuraikan sebagai berikut :
b. Workshop Peradilan Militer :
Tempat : Dirjen Strategi Pertahanan, Dephan RI.
Peserta : 12 orang Hakim Militer
c. Program sertifikasi Hakim Tindak Pidana Korupsi
Tempat : Mahkamah Agung.
Tanggal : April 2007
Peserta : 8 orang Hakim Militer
d. Pendidikan Sekkau ke 82
Tempat : Kampus Sekkau Halim, Jakarta
Tanggal : 3 Juli 2007 s/d.
Peserta : 2 orang Kataud
e. Pelatihan khusus Teknis Fungsional peningkatan profesionalisme bagi
Hakim
Tempat : Hotel Purnama, Batu Malang.
Tanggal : 23 Mei 2007 s/d. 23 Juni 2007
Peserta : 1 orang Hakim Militer
f. KegiatanPenelitian Mediasi (Pusdiklat MA RI.)
Tempat : Hotel Kapuas Pontianak Kalbar
Tanggal : 16 s/d 17 Juli 2007
Peserta : 3 orang Hakim Militer
g. Seleksi Selapa Kecabangan TNI AD tahun 2007
Tempat : Rindam IV/Diponegoro Magelang
Peserta : 1 orang Hakim Militer
h. Pelatihan teknis fungsional peningkatan profesionalisme bagi Hakim dan
Panitera Peradilan Militer (Pusdiklat MA RI.)
Tempat : Hotel Sahid, Denpasar Bali
Tanggal : 22 s/d. 25 Juli 2007
Peserta : 30 orang Hakim Milier
i. Pelatihan TOT Code of Conduct (COC) (Pusdklat MA RI).
Tempat : Hotel Manhattan, Jakarta Selatan
Tanggal : 31 Oktober 2007 s/d. 3 Nopember 2007
Peserta : 2 orang Hakim Militer
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 50
j. Pembinaan dilingkungan Peradilan Tata Usaha Negara :
Pemberian tindakan pembinaan juga telah dilakukan terhadap tenaga teknis
dilingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yakni :
1). Dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata
Usaha Negara No. 77/DJS/SK/TUN/MH/II/2007 tanggal 21 Februari 2007
telah diberhentikan jabatan Ketua Pengadilan Tata Usaha Makasar ( Andi
Lukman, SH)
2). Dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata
Usaha Negara No. 78/DJ/SK/TUN/MH/II/2007 tanggal 21 Fenbruari 2007
telah diberhentikan jabatan W akil Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara
Makasar ( Dr. Irfan Fachrudin, SH ).
k. Pembinaan Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial
Pembinaan dan Pengelolaan sumber daya manusia non teknis yudisial
pengadilan dilingkungan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara
untuk saat ini masih menjadi tanggung jawab dari Badan Urusan Administrasi
Mahkamah Agung, sedang sumber daya manusia yang ada dilingkungan
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara, untuk
pembinaan karirnya, Pada tahun anggaran 2007 Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara telah memberikan kesempatan
kepada pemangku jabatan eselon III untuk mengikuti sekolah kepemimpinan
tingkat III.secara bergilir dengan uraian sebagai berikut :
a. Pada bulan Mei s.d Juni 2007 telah diikut sertakan sekolah Kepemimpinan
tingkat III untuk 6 orang Pemangku Jabatan eselon III.
b. Pada bulan November s.d bulan Desember tahun 2007 telah diikut sertakan
sekolah kepemimpinan tingkat II untuk 1 orang pemangku jabatan eselon II.
c. Pada bulan November s.d bulan Desember tahun 2007 telah diikut sertakan
sekolah kepemimpinan tingkat III untuk 1 orang pemangku jabatan eselon
III.
Kegiatan lain yang dilaksanakan oleh unit kerja yang ada dilingkungan
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
sehubungan dengan sumber daya manusia teknis yudisial maupun adalah
melaksanakan inventarisasi data sumber daya manusia non teknis yudisial
yang selanjutnya disimpan dalam data base kepegawaian di Sekretaris
Jenderal Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara.
Selain dari pada itu setiap ada kesempatan yang diberikan oleh Mahkamah
Agung untuk peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia yang ada di
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 51
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata usaha Negara selalu ikut
serta, seperti misalnya :
a. Keikutsertaan Pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara dalam kegiatan Orientasi Peningkatan
Kemampuan Tenaga Teknis, Administrasi kepegawaian di lingkungan
Peradilan Tingkat Banding, Tingkat Pertama Kelas IA di Banten pada bulan
Desember 2007.
b. Keikutsertaan Pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara dalam kegiatan W ork Shop tentang
Manajemen Teknologi Informatika.
Pemberian kesempatan sebagaimana tersebut diatas, diberikan dalam rangka
peningkatan sumber daya manusia yang ada di lingkungan Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata usaha Negara.
l. Promosi dan Mutasi
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya kegiatan promosi dan mutasi yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara dan penyiapannya oleh Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan
Administrasi Peradilan Militer untuk promosi dan mutasi tenaga teknis
pengadilan di lingkungan peradilan militer serta Direktorat Pembinaan Tenaga
Teknis dan Administrasi Peradilan Tata Usaha Negara untuk tenaga teknis
pengadilan di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara.
Kewenangan Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata usaha Negara
melaksanakan promosi dan mutasi di lingkungan Peradilan Militer dan
Peradilan Tata Usaha Negara melaksanakan kebijakan mutasi dan promosi
tenaga teknis pengadilan di lingkungan Peradilan Militer disamping diatur
dalam Surat keputusan Sekretaris Mahkamah Agung No. MA/Sek/07/III/2006
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretaria Mahkamah Agung juga
dipertegas dalam Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung
No.KMA/005/SK/I/2007 tentang Pengurusan Administrasi Personil Bagi Prajurit
Tentara Nasional Indonesia yang bertugas di Pengadilan dalam lingkungan
Peradilan Militer.
Promosi dan Mutasi yang telah dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Kegiatan promosi dan mutasi tenaga teknis Pengadilan di lingkungan Peradilan Militer:
Dalam rangka pembinaan tenaga teknis Pengadilan Militer telah
dilaksanakan mutasi dan promosi tenaga teknis Pengadilan Militer untuk
anggota, Hakim dan Panitera sebanyak 143 orang dengan rincian sebagai
berikut :
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 52
1) Promosi dan Mutasi Hakim Militer
2) Promosi dan Mutasi Panitera
b) Kegiatan Promosi dan Mutasi Tenaga Teknis Pengadilan di lingkungan
Peradilan Tata Usaha Negara.
1) Promosi dan Mutasi Hakim : 99 orang
2) Promosi dan Mutasi Pejabat Kepaniteraan : 48 orang
3) Penempatan Hakim TUN yang baru diangkat : 19 orang
4) Pengangkatan Panitera Pengganti : 52 orang
5) Proses Kenaikan Pangkat Hakim dan Panitera Pengganti : 122 orang. Jumlah keseluruhan kegiatan promosi, mutasi dan pengangkatan Hakim TUN berjumlah : 340 orang.
m. Pengisian Jabatan Struktural
Jumlah Jabatan structural yang ada dilingkungan Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara pada tahun anggaran 2007 telah terisi
, rencana kegiatan pengisian jabatan structural yang ada dilingkungan
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara dapat
mencapai target yang telah direncanakan. Pada tahun anggaran 2007
dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara jabatan trusktural eselon I sampai dengan eselon IV telah dapat
terpenuhi.
Rencana Pengisian Sumber Daya Manusia secara keseluruhan ( Pegawai yang
dapat mendukung kinerja eselon IV) belum dapat terpenuhi.
B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara terdiri dari sarana dan prasarana gedung dan sarana dan prasarana fasilitas
gedung, adapun rinciannya dapat diuraikan sebagai berikut :
d. Sarana dan Prasarana Gedung
Sarana dan prasarana gedung Direktorat Jenderal Badan Peradilan militer dan
Tata Usaha Negara terletak di dua tempat yakni :
a. Sarana dan prasarana gedung yang terletak di Jalan Senen Raya No. 135
Jakarta Pusat.
Gedung yang menjadi sarana Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan
Tata Usaha Negara dipergunakan untuk :
1). Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
2). Sekretaris Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara berserta Staf
3). Direktur Pembinaan Tenaga Teknis dan Administrasi Peradilan Militer
beserta staf.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 53
4). Direktur Pembinaan Tenaga Teknis dan Administrasi Peradilan Tata Usaha
Negara dan Staf.
Pengadaan dan pemeliharaannya diselenggarakan oleh Badan Urusan
Administrasi (Biro Umum) Mahkamah Agung.
b. Sarana dan Prasarana gedung yang terletak di Jalan Merdeka Utara No.9-
13 Jakarta Pusat.
Gedung yang menjadi sarana prasarana Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara dipergunakan untuk :
1) Direktur Pranata dan Tata Laksana Perkara Pidana Militer dan Tata
Usaha Militer beserta staf.
2) Direktur Pranata dan Tata Laksana Perkara Tata Usaha Negara
Pengadaan dan pemeliharaannya diselenggarakan oleh Badan Urusan
Administrasi (Biro umum ) Mahkamah Agung c. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung
Sarana dan prasarana fasilitas gedung seperti misalnya mebeler ada sebagian
yang pengadaannya diserahkan pada Direktorat Jenderal badan Peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara :
a) Mebeluir :
1) Meja kerja 1 biro : 19 buah
2) Meja ½ biro : 43 buah
3) Kursi hadap : 95 buah
4) Kursi kerja : 42 buah
5) Kursi tamu kecil : 13 buah
6) Kursi tamu panjang : 16 buah
7) Meja tamu : 7 buah
8) Meja tamu kecil : 6 buah
9) Meja tamu besar : 6 buah
10) Meja kerja : 12 buah
11) Meja computer : 15 buah
12) Kursi computer : 3 buah
13) Kursi rapat : 8 buah
14) Meja rapat : 1 buah
15) Lemari besi : 13 buah
16) Filing cabinet : 8 buah
17) Filing cabinet kayu : 16 buah
18) Meja kecil : 6 buah
19) Sofa : 1 buah
20) Rak besi : 14 buah
21) Rak kayu kecil : 2 buah
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 54
b) Alat Peralatan Kantor :
1) Mesin tik elektrik : 8 buah
2) Computer : 13 set
3) Printer : 8 unit
4) Notebook/Laptop : 4 buah
5) LCD Proyektor : 2 unit
6) Mesin hitung : 1 buah
7) Mesin foto copy : 1 buah
8) Pesawat telepon : 19 buah
9) Faxcimile : 2 buah
10) Brangkas : 2 buah
11) Dispenser : 1 buah
d. Sarana Transportasi
a) Kendaraan roda empat
1) Toyota Camry : 1 unit
2) Toyota Altis : 5 unit
3) Toyota Avanza : 15 unit
4) Toyota Kijang : 1 unit
b) Kendaraan roda dua :
1) Honda Tiger : 10 unit
Kegiatan ini dapat dikatakan telah memenuhi target dari apa yang telah
direncanakan dalam rencana kerja tahun 2007, namun demikian untuk sarana
computer untuk saat ini dapat dikatakan masih sangat terbatas.
C. Pengelolaan Keuangan
Pagu anggaran yang diberikan pada Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer
dan Tata Usaha Negara dalam DIPA tahun anggaran 2007 sebesar Rp.
12.650.036.000,- ( dua belas milyar enam ratus lima puluh juta tiga puluh enam
ribu rupiah). Dengan rincian sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai
Anggaran yang diberikan untuk belanja pegawai dari pagu anggaran dalam
DIPA , untuk belanja pegawai dilingkungan Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara sebesar Rp. 803.030.000,- (delapan
ratus tiga juta tiga puluh ribu rupiah), dengan rincian :
a. RKA-KL : Rp 803.030.050,- b. Pelaksanaan : 307.940.500,-
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan : 495.089.500,-
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 55
2. Belanja Barang
Anggaran yang diberikan untuk belanja Barang dari pagu anggaran dalam
DIPA , untuk belanja Barang dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara sebesar Rp. 10.558.756.000,- (sepuluh milyar
lima ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus lima puluh enan ribu rupiah)
dengan rincian sebagai berikut :
a. RKA-KL : Rp 10.558.756.000,-
b. Pelaksanaan : Rp 6.287.028.094,- + 40.000.000,- c. Sisa Anggaran : Rp 4.231.727.906,-
3. Belanja Modal
Anggaran yang diberikan untuk belanja Modal dari pagu anggaran dalam DIPA,
untuk belanja Modal dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer
dan Tata Usaha Negara sebesar Rp.1.288.250.000,- (satu milyar dua ratus
delapan puluh delapan juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dengan rincian
sebagai berikut :
a. RKA-KL : Rp 1.288.250.000,-
b. Pelaksanaan : Rp 1. 263.093.000,- c. Sisa Anggaran : Rp 25.157.000,-
D. Pengelolaan Administrasi.
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara sebagai
salah satu unit kerja Sekretaris Mahkamah Agung yang merupakan unsur staf
Pimpinan Mahkamah Agung dalam kegiatannya melaksanakan pembinaan
administrasi Peradilan dan administrasi umum. Pengelolaannya dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Administrasi Peradilan :
Dalam bidang Pembinaan Administrasi Peradilan Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara, sesuai dengan rencana kinerja tahunan
dalam tahun anggaran 2007 telah melaksanakan program pembinaan administrasi
peradilan dengan menggunakan qoleqial system, sehingga tidak mengutamakan
tugas pokok dan fungsi unit kerja yang ada di Direktorat Jenderal Badan peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara, namun mengutamakan hasil kerja integrasi dari
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara dengan uraian
sebagai berikut :
a. Program pembuatan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Badan peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara tahun 2007-2012, diselenggarakan oleh
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 56
Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Tata Usaha Negara. Dari
program ini telah dihasilkan Draft Rencana Strategis Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara dan untuk saat ini dijadikan panduan
bagi program-program yang ada di Direktorat Jenderal Badan peradilan Militer
dan Tata Usaha Negara.
Program ini telah dapat terpenuhi sesuai dengan target yang ada dalam rencana tahunan
tahun anggaran 2007.
b. Program revisi buku register Pengadilan Militer dan Pengadilan Tata Usaha
Negara diselenggarakan oleh Direktorat Pranata dan Tata Laksana Pranata
Perkara Tata Usaha Negara bersama-sama dengan Direktorat pembinaan
Tenaga Teknis Peradilan Militer dan Direktorat Pembinaan Pembinaan Tenaga
Teknis Peradilan Tata Usaha Negara.Pada tahun anggaran 2007
Program ini dapat memenuhi target yang ada dalam Rencana kerja Tahun 2007
c. Program Konsultasi dan Pengawasan dilingkungan Peradilan Militer dapat terpenuhi sesuai dengan target yang direncanakan dalam rencana kerja tahun 2007 sedang
program konsultasi dan pengawasan dilingkungan Peradilan Tata Usaha Negara hal ini
terjadi demikian karena keterbatasan Sumber daya manusia yang ada dilingkungan
Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Administrasi Peradilan Tata Usaha Negara.
Pada program ini telah dilakukan konsultasi dan pengawasan untuk 23
Pengadilan di lingkungan Peradilan Militer dan 12 Pengadilan dilingkungan
Pengadilan Tata Usaha Negara.
d. Program inventarisasi data kepegawaian diselenggarakan oleh Sekretariat
Direktorat Jenderal badan Peradilan militer dan Tata Usaha Negara.Program ini
dapat mencapai target yang ada dalam rencana kerja tahun 2007.
2. Administrasi Umum :
Program yang dilaksanakan dalam bidang administrasi umum di Direktorat
Jenderal badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara diutamakan untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas yang ada di Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara , program ini antara lain :
a. Program kegiatan pembuatan uraian jabatan dari seluruh unit kerja yang ada di
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Milter dan Tata Usaha Negara
b. Program kegiatan kesetaraan struktur organisasi Peradilan militer dengan
struktur organisasi peradilan lainnya.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 57
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan :
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Secara umum ditinjau dari banyaknya kegiatan yang diselenggarakan
oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
dapat dikatakan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara ada
peningkatan, hal ini dikatakan demikian karena dilihat dari kegiatan-
kegiatan tahun sebelumnya kegiatan yang dilaksanakan pada tahun
anggaran 2007 lebih banyak dibanding kegiatan yang dilaksanakan
pada tahun anggaran 2006, sepert misalnya padatahun anggaran 2006
kegiatan promosi dan mutasi untuk Hakim dan Panitera dilingkungan
Peradilan Militer hanya dapat terealisir 34 orang namun pada tahun
anggaran 2007 dapat terealisir kegiatan promosi dan mutasi untuk 143
orang , begitu pula kegiatan promosi dan mutasi untuk lingkungan
peradilan Tata Usaha Negara pada tahun anggaran 2006 hanya dapat
terealisir sebanyak 4 orang, namun pada tahun anggaran 2007 dapat
terealisir kegiatan promosi dan mutasi untuk 340 orang.
2. Penerapan koleqial system dalam penyelenggaraan kegiatan yang ada
dilingkungan Direktorat Jenderal Badan PeradilanMiliter masih
diterapkan hal ini dilaksanakan, karena walaupun pejabat structural
eselon IV sudah dapat terisi, namun ada beberapa unit kerja yang
volume pekerjaannya lebih sedikit dibanding dengan unit kerja
lainnya,namun untuk mewujudkan apa yang menjadi tujuan Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara, dibentuk team
work yang merupakan integrasi beberapa unit kerja yang ada di
lingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara.
3. Ditinjau dari segi penyerapan anggaran yang ada dalam Pagu
Angggaran tahun anggaran 2007dalam DIPA sebesar Rp. 12.650.036.
000 ( Dua Belas Milyar Enam Ratus Lima Puluh Juta Tiga Puluh Enam
Ribu Rupiah ) dapat terserap sebesar Rp 7.858.061.694,- atau 62,11%
dari pagu anggaran yang tersedia.
Laptah Dirjen Badilmiltun tahun 2007 58
B. Rekomendasi :
1. Mengingat untuk saat ini dapat dikatakan bahwa dalam pengadilan
dilingkungan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara maupun
dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata
Usaha Negara terjadi peningkatan kegiatan namun demikian hambatan-
hambatan yang ada harus diatasi.
2. Hambatan belum sesuainya Sumber Daya Manusia dengan beban
kerja yang ada akan diupayakan pembuatan peta jabatan pada
pengadilan dilingkungan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara.maupun di lingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara, sehingga kegiatan-kegiatan yang ada
akan dapat terlaksana secara optimal.
3. Begitu pula dengan hambatan dalam bidang sarana dan prasarana yang
ada dilingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata
Usaha Negara akan diupayakan pemebuhannya secara bertahap.