tahapan proses perubahan sektor pertanian

18
Pertanian Tradisional Pertanian Tradisional adalah pertanian yang akrab lingkungan karena tidak memakai pestisida.Akan tetapi,produksinya tidak mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus bertambah.Untuk mengimbangi kebutuhan pangan tersebut,perlu diupayakan peningkatan produksi yang kemudian berkembang system pertanian konvensional. Ciri-ciri pertanian tradisonal, yaitu : 1. Produksi pertanian dan konsumsi sama banyaknya dan hanya satu, dua atau beberapa tanaman saja yang di jadikan sumber pokok bahan makanannya. 2. Produksi dan produktivitas rendah karena hanya menggunakan peralatan yang sangat sederhana 3. Penanaman atau penggunaan modal hanya sedikit sekali 4. Tanah dan tenaga kerja manusia merupakan faktor dominan 5. Pertanian tradisional bersifat tidak menentu Jenis-jenis pertanian tradisional,yaitu: Pertanian pindah Pertanian kebun kecil (sara diri) Pertanian ladang Pertanian Pindah 1

Upload: ady-trynugraha

Post on 27-Oct-2015

365 views

Category:

Documents


47 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

Pertanian Tradisional

Pertanian Tradisional adalah pertanian yang akrab lingkungan karena tidak

memakai pestisida.Akan tetapi,produksinya tidak mampu mengimbangi

kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus bertambah.Untuk

mengimbangi kebutuhan pangan tersebut,perlu diupayakan peningkatan produksi

yang kemudian berkembang system pertanian konvensional.

Ciri-ciri pertanian tradisonal, yaitu :

1. Produksi pertanian dan konsumsi sama banyaknya dan hanya satu, dua

atau beberapa tanaman saja yang di jadikan sumber pokok bahan

makanannya.

2. Produksi dan produktivitas rendah karena hanya menggunakan

peralatan yang sangat sederhana

3. Penanaman atau penggunaan modal hanya sedikit sekali

4. Tanah dan tenaga kerja manusia merupakan faktor dominan

5. Pertanian tradisional bersifat tidak menentu

Jenis-jenis pertanian tradisional,yaitu:

Pertanian pindah

Pertanian kebun kecil (sara diri)

Pertanian ladang

Pertanian Pindah

Ciri-ciri utama :

Diusahakan oleh orang asli di kawasan pedalaman Sarawak, Sabah dan

Semenanjung Malaysia.

Tanaman yang diusahakan adalah tanaman kering seperti padi huma,

keledek, sayur-sayuran dan buah-buahan.

Menggunakan cara-cara penanaman dan peralatan tradisional (kaedah

primitif) seperti cangkul, tugal, kapak, parang dan batang kayu.

1

Page 2: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

Hasil tanaman adalah untuk kegunaan sendiri.

Diusahakan oleh ahli keluarga sendiri.

Petani akan berpindah ke kawasan baru apabila kesuburan tanah yang

telah di-tinggalkan akan ditumbuhi oleh hutan belukar (hutan

sekunder)

Peringkat kerja dalam pertanian pindah

Hutan dibersihkan dan dibakar. Abunya dijadikan baja tanah.

Tanaman ditanam oleh ahli keluarga gunakan alat dan cara penanaman

tradisional dan mudah.

Hasil tanaman dituai oleh ahli keluarga gunakan alat tradisional.

Berpindah ke kawasan lain yang lebih subur - keburukannya kawasan

yang ditinggalkan ditumbuhi belukar.

Revolusi Hijau

Revolusi hijau atau revolusi agraria yaitu suatu perubahan cara bercocok

tanam dari cara tradisional berubah ke cara modern untuk meningkatkan

produktivitas pertanian. Definisi lain menyebutkan revolusi hijau adalah revolusi

produksi biji-bijian dari penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari varietas

gandum, padi, jagung yang membawa dampak tingginya hasil panen. Tujuan

revolusi hijau adalah meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara penelitian

dan eksperimen bibit unggul.

Gagasan tentang revolusi hijau bermula dari hasil penelitian dan tulisan

Thomas Robert Malthus (1766 – 1834) yang berpendapat bahwa “Kemiskinan dan

kemelaratan adalah masalah yang dihadapi manusia yang disebabkan oleh tidak

seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan peningkatan produksi pertanian.

Pertumbuhan penduduk sangat cepat dihitung dengan deret ukur (1, 2, 4, 8, 16,

32, 64, 128, dst.) sedangkan peningkatan produksi pertanian dihitung dengan deret

hitung (1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, dst.)”. Pengaruh tulisan Robert Malthus tersebut,

yaitu:

2

Page 3: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

1. gerakan pengendalian pertumbuhan penduduk dengan cara pengontrolan

jumlah kelahiran.

2. gerakan usaha mencari dan meneliti bibit unggul dalam bidang pertanian.

Upaya meningkatkan produktivitas pertanian antara lain dengan cara sebagai

berikut.

1. Pembukaan areal pertanian dengan pengolahan tanah.

2. Mekanisme pertanian dengan penggunaan alat-alat pertanian modern

seperti bajak dan mesin penggiling.

3. Penggunaan pupuk-pupuk baru.

4. Penggunaan metode yang tepat untuk memberantas hama, misalnya

dengan alat penyemprot hama, penggunaan pestisida, herbisida, dan

fungisida.

Perkembangan Revolusi Hijau juga berpengaruh terhadap Indonesia. Upaya

peningkatan produktivitas pertanian Indonesia dilakukan dengan cara-cara sebagai

berikut:

1. Intensifikasi Pertanian Intensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan

produksi pertanian dengan menerapkan formula pancausaha tani

(pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, pemupukan, irigasi, dan

pemberantasan hama).

2. Ekstensifikasi Pertanian Ekstensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan

produksi pertanian dengan memperluas lahan pertanian, biasanya di luar

Pulau Jawa.

3. Diversifikasi Pertanian Diversifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan

produksi pertanian dengan cara penganekaragaman tanaman, misal dengan

sistem tumpang sari (di antara lahan sawah ditanami kacang panjang,

jagung, dan sebagainya).

4. Rehabilitasi pertanian Rehabilitasi pertanian yaitu upaya peningkatan

produksi pertanian dengan cara pemulihan kemampuan daya produktivitas

sumber daya pertanian yang sudah kritis.

3

Page 4: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

Faktor-faktor penyebab timbulnya lahan kritis adalah sebagai berikut.

1. Penanaman yang terus menerus.

2. Penggunaan pupuk kimia (pestisida, herbisida).

3. Erosi karena penebangan liar.

4. Irigasi yang tidak teratur.

Upaya untuk memperbaiki lahan pertanian antara lain dilakukan dengan cara-

cara sebagai berikut.

1. Reboisasi untuk kawasan hutan/nonhutan.

2. Melakukan tebang pilih.

3. Pembibitan kembali.

4. Penanaman sejuta pohon.

5. Penanaman tanah lembah/pegunungan dengan terasering/sengkedan.

6. Seleksi tanaman (tanaman pelindung/tua).

Keuntungan Revolusi Hijau

Adapun keuntungan dari adanya Revolusi Hijau, adalah berikut ini.

1. Meningkatnya produksi pertanian yang berarti dapat mengatasi pangan.

2. Ditemukannya berbagai jenis tanaman dan biji-bijian/varietas unggul.

3. Pendapatan petani meningkat yang berarti meningkatnya kesejahteraan

petani.

4. Tahun 1988, Indonesia mendapat penghargaan dari FAO karena berhasil

dalam swasembada pangan.

Kelemahan Revolusi Hijau

Sedangkan kelemahan dari Revolusi Hijau adalah berikut ini:

1. Menghabiskan dana yang besar untuk biaya penelitian.

2. Menurunnya daya produksi tanah karena ditanami terus menerus.

3. Polusi tanah dan air akibat penggunaan pupuk pestisida yang berlebihan.

4. Dengan mekanisasi pertanian mengakibatkan tenaga manusia digantikan

mesin

4

Page 5: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

Pertanian Berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan adalah gerakan pertanian menggunakan prinsip

ekologi, studi hubungan antara organisme dan lingkungannya. Pertanian

berkelanjutan telah didefinisikan sebagai sebuah sistem terintegrasi antara praktek

produksi tanaman dan hewan dalam sebuah lokasi dan dalam jangka panjang

memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Memenuhi kebutuhan pangan dan serat manusia

2. Meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya alam berdasarkan

kebutuhan ekonomi pertanian

3. Menggunakan sumber daya alam tidak terbarukan secara sangat efisien

4. Menggunakan sumber daya yang tersedia di lahan pertanian secara

terintegrasi, dan memanfaatkan pengendalian dan siklus biologis jika

memungkinkan

5. Meningkatkan kualitas hidup petani dan masyarakat secara keseluruhan

5

Page 6: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

Tahapan proses perubahan sektor pertanian.

Perbedaan dalam tujuan

- Shifting Cultivation

o Petani akan berpindah ke kawasan baru apabila kesuburan tanah

yang telah di-tinggalkan akan ditumbuhi oleh hutan belukar (hutan

sekunder)

o Berpindah ke kawasan lain yang lebih subur - keburukannya

kawasan yang ditinggalkan ditumbuhi belukar

o Melestarikan budaya yang turun temurun

- Pertanian Tradisional Menetap

o Menciptakan pertanian yang ramah lingkungan

o Menghemat pengeluaran dengan menggunakan alat-alat yang

bersifat tradisional

o Menjaga kesuburan tanah

- Revolusi Hijau

o meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara penelitian dan

eksperimen bibit unggul

6

Sistem Perladangan Berpindah(Shifting

Cultivation)

Pertanian Tradisional Menetap

Revolusi HijauAgribisnis

Pertanian Berlanjut

Page 7: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

o Merevolusi produksi biji-bijian dari penemuan ilmiah berupa benih

unggul baru dari varietas gandum, padi, jagung yang membawa

dampak tingginya hasil panen

o cara bercocok tanam dari cara tradisional berubah ke cara modern

untuk meningkatkan produktivitas pertanian

- Agribisnis Pertanian Berlanjut

o Meningkatkan atau mempertahankan produktifitas tanah

Perbedaan dalam budaya

- Shifting Cultivation

o Tipe pertanian seperti ini dilakukan sekelompok orang yang

berpindah bersama dengan hewan yang mereka budidayakan.

Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain mengikuti

musim demi mencari pakan hijau bagi hewan mereka. Biasanya

mereka memelihara sapi, domba, kambing, unta, dan yak untuk

memproduksi susu, kulit, daging, dan wool. Mereka juga seringkali

membawa alat pemrosesan hasil ternak yang sederhana, misal

untuk memproduksi keju. Cara hidup seperti ini umum dilakukan

di Asia Tengah dan Asia Barat, India, Afrika Timur dan Barat

Daya, dan Eurasia bagian utara. Contoh kaum penggembala

nomaden adalah Bhotiya dan Gujjar di Himalaya

Cara:

o Tanpa olah tanah (TOT), tanah yang akan ditanami tidak diolah

dan sisa-sisa tanaman sebelumnya dibiarkan tersebar di

permukaan, yang akan melindungi tanah dari ancaman erosi selama

masa yang sangat rawan yaitu pada saat pertumbuhan awal

tanaman. Penanaman dilakukan dengan tugal

o Pengolahan tanah minimal, tidak semua permukaan tanah diolah,

hanya barisan tanaman saja yang diolah dan sebagian sisa-sisa

tanaman dibiarkan pada permukaan tanah

7

Page 8: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

o Pengolahan tanah menurut kontur, pengolahan tanah dilakukan

memotong lereng sehingga terbentuk jalur-jalur tumpukan tanah

atau dengan melintangkan pohon yang tidak terbakar (logs) dan

alur yang menurut kontur atau melintang lereng. Pengolahan tanah

menurut kontur akan lebih efektif jika diikuti dengan penanaman

menurut kontur juga yang memungkinkan penyerapan air dan

menghindarkan pengangkutan tanah.

- Pertanian Tradisional Menetap

o Pertanian Tradisional adalah pertanian yang akrab lingkungan

karena tidak memakai pestisida

o Pemukiman tetap karena lading pertanian menetap

o Umumnya ditanami juga bermacam jenis tanaman, antara lain

sayuran, buah-buahan, tanaman obat-obatan dan khusus di dekat

rumah, umumnya ditanam beraneka jenis tanaman hias

- Revolusi Hijau

o Revolusi hijau adalah revolusi produksi biji-bijian dari penemuan

ilmiah berupa benih unggul baru dari varietas gandum, padi,

jagung yang membawa dampak tingginya hasil panen

o Penggunaan metode yang tepat untuk memberantas hama,

misalnya dengan alat penyemprot hama, penggunaan pestisida,

herbisida, dan fungisida

- Agribisnis Pertanian Berlanjut

o Menggunakan bahan-bahan produksi yang bersifat alami / tanpa

pestisida

o Menggunakan bibit yang bukan berasal dari rekayasa genetik

Pembiayaan

- Shifting Cultivation, penggunaan biaya produksi sangat kecil

- Pertanian Tradisional Menetap, biaya produksi murah karena alat-alatnya

yang tradisional

8

Page 9: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

- Revolusi Hijau, biaya produksi sangat mahal karena menggunakan

teknologi modern, seperti traktor maupun penggunaan rekayasa genetic

untuk mendapatkan varietas baru.

- Agribisnis Pertanian Berlanjut, biaya produksi pada awal cenderung mahal

karena memerlukan lahan yang sangat luas ditambah lagi dengan

pendapatan di awal penjualan yang sangat sedikit. Akantetapi bila diamati

secara jangka panjang maka keuntungan akan sangat menggiurkan.

Teknologi

- Shifting Cultivation

o Alat-alat pertanian tradisional dan sederhana

o Biasanya, penduduk yang membudayakan pertanian seperti ini

membawa alat pemrosesan hasil ternak yang sederhana, misal

untuk memproduksi keju

- Pertanian Tradisional Menetap

o Menggunakan alat-alat pertanian yang tradisional, walaupun

terkadang alat-alatnya merujuk pada pertanian konvensional

- Revolusi Hijau

o Menggunakan alat-alat pertanian yang bersifat modern, seperti

bajak dan mesin penggiling

- Agribisnis Pertanian Berlanjut

o Teknik mekanis tidak jauh berbeda dengan pertanian tradisional

o Tidak menggunakan pupuk anorganik

Komoditas dan produksinya

- Shifting Cultivation

o Tanaman yang diusahakan adalah tanaman kering seperti padi

huma, keledek, sayur-sayuran dan buah-buahan.

- Pertanian Tradisional Menetap

o Pada umumnya produk pertanian ini menghasilkan makanan

pokok, seperti jagung, umbi, beras, gandum dan lainnya.

9

Page 10: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

- Revolusi Hijau

o Seluruh jenis produk pertanian, pada umumnya sama dengan hasil

produk pakan pokok dengan hasil rekayasa genetik. Sehingga lebih

unggul kualitasnya. Namun kini beberapa hasil buah-buahan

maupun sayuran sudah memiliki produk varietas unggul.

- Agribisnis Pertanian Berlanjut

o Seluruh jenis pertanian yang dibudidayakan dengan cara organic,

dengan prinsip pertanian berkelanjutan juga.

o Produk yang dihasilkan memiliki harga yang lebih mahal dari

produk biasanya, karena diolah secara organic dan lebih sehat

karena bebas pestisida.

Pasar

- Shifting Cultivation

o Karena pada umumnya dibudayakan oleh warga yang mengikuti

tradisi nenek moyangnya, pasar pada system pertanian ini biasanya

subsisten. Sehingga bergantung pada penduduknya itu sendiri.

- Pertanian Tradisional Menetap

o Pertanian menetap dan pada umumnya terletak dekat dengan

pemukiman warga / desa. Sehingga warga itu sendirilah yang

membuat kegiatan jual beli produk pertanian tersebut. Pasarnya

dapat berupa pasar atau took yang didirikan oleh petani itu sendiri

- Revolusi Hijau

o Pada awalnya untuk meningkatkan produksi pangan karena

lonjakan penduduk, sehingga sekarang pasarannya sudah

menyebar, tidak hanya pada 1 pemukiman / desa saja, tapi diluar

itu pun harus diproduksi. Karena pertanian ini tidak jauh berbeda

dengan pertanian konvensional, sehingga pasarnya dapat

ditemukan di pasar-pasar tradisional, supermarket ataupun toko

petani itu sendiri

10

Page 11: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

- Agribisnis Pertanian Berlanjut

o Karena harganya yang cenderung lebih mahal, sehingga

pasarannya lebih memfokuskan pada masyarakat kalangan atas.

Biasanya terdapat di supermarket khusus buah organic,

supermarket biasa ataupun toko petani itu sendiri.

Resiko

- Shifting Cultivation

o Kurang memelihara kesuburan tanah

o Bila berpindah, lading yang ditinggal bukan lading untuk ditanam

lagi.

- Pertanian Tradisional Menetap

o Sangat mengandalkan musim hujan sebagai perairan

- Revolusi Hijau

o Menghabiskan dana yang besar untuk biaya penelitian.

o Menurunnya daya produksi tanah karena ditanami terus menerus.

o Polusi tanah dan air akibat penggunaan pupuk pestisida yang

berlebihan.

o Dengan mekanisasi pertanian mengakibatkan tenaga manusia

digantikan mesin.

- Agribisnis Pertanian Berlanjut

o Memberantas hama secara manual, mekanis ataupun dengan

pestisida buatan.

o Serangan hama pada awalnya sangat besar

o Harus sering mengontrol lahan karena pengontrolan pada serangan

hama

Ketergantungan terhadap pihak lain

- Shifting Cultivation

11

Page 12: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

o Sangat bergantung pada lahan yang baru dan jumlah penduduk itu

sendiri sebagai petani dan konsumen

- Pertanian Tradisional Menetap

o Bergantung pada warga sekitar sebagai produsen dan konsumen

o Bergantung pada iklim dan cuaca yang sedang berlangsung.

- Revolusi Hijau

o Bergantung pada teknologi baru untuk terus menciptakan varietas

yang lebih unggu lagi

- Agribisnis Pertanian Berlanjut

o Biasanya disubsidi oleh pemerintah. Sehingga biaya produksi

sangat bergantung dengan subsidi tersebut

12

Page 13: Tahapan Proses Perubahan Sektor Pertanian

Daftar Pustaka

- Id.wikipedia.org (diakses pada tanggal 16 September 2013)

- Supli Effendi Rahim, Pengelolaan Berkelanjutan pada Sumberdaya Lahan

melalui Sistem Pertanian Terpadu, Universitas Sriwijaya, Jurnal PSL

Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia, Lingkungan & Pembangunan, Vol.

19 Nomor 2, 1999.

- Soemarwoto, O, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan; Bandung;

Penerbit Djambatan, Cetakan Pertama, 1985

13