tahapan pelaksanaan sistem intelijen bisnis dalam …

15
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143 51 TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM PERUSAHAAN Oleh : Nazwirman Email : [email protected] ABSTRAKSI Penelitian ini fokus kepada beberapa hal penting, yaitu untuk mengetahui tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam membangun Sistem Intelijen Bisnis yang baik dan tepat sasaran, menelaah pendekatan yang tepat dalam membangun Sistem Intelijen Bisnis di suatu organisasi, serta memahami aspek- aspek penting yang harus diperhatikan agar investasi pembangunan Sistem Intelijen Bisnis di masa mendatang berhasil. Pengembangan Sistem Intelijen Bisnis harus dilandaskan pada kondisi dan kebutuhan riil organisasi dalam mencapai tingkat kinerja yang diinginkan. Jika kondisi tersebut terjadi, maka proses pengambilan keputusan akan menjadi lebih baik dan akurat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aspek-aspek penting yang harus dipahami dan dipersiapkan dalam mengimplementasikan Sistem Intelijen Bisnis di suatu organisasi. Metode yang di gunakan adalah eksplanasi serta riset pustaka terhadap beberapa buku, artikel, dan literatur lainnya Kata Kunci : Sistem Intelijen Bisnis , Strategi, Key Performance Index ABSTRACT The study focuses on some important things, namely to know the steps that must be implemented in building the Business Intelligence System is good and right on target, examine the right approach in building a Business Intelligence System in an organization, and understand the important aspects that must be considered in order Business Intelligence Systems development investment in the future successfully. The Business Intelligence System Development should be based on conditions and the real needs of the organization in achieving the desired performance level. If this condition occurs, then the decision-making process will be better and more accurate. The purpose of this study to determine the important aspects that must be understood and prepared to implement a Business Intelligence System in an organization. The method used is the explanation as well as the research library of several books, articles and other literature. Key Words: Bussiness Inteligent System, Strategy, Key Performance Index

Upload: others

Post on 18-Apr-2022

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

51

TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS

DALAM PERUSAHAAN

Oleh :

Nazwirman

Email : [email protected]

ABSTRAKSI

Penelitian ini fokus kepada beberapa hal penting, yaitu untuk mengetahui

tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam membangun Sistem Intelijen

Bisnis yang baik dan tepat sasaran, menelaah pendekatan yang tepat dalam

membangun Sistem Intelijen Bisnis di suatu organisasi, serta memahami aspek-

aspek penting yang harus diperhatikan agar investasi pembangunan Sistem

Intelijen Bisnis di masa mendatang berhasil. Pengembangan Sistem Intelijen

Bisnis harus dilandaskan pada kondisi dan kebutuhan riil organisasi dalam

mencapai tingkat kinerja yang diinginkan. Jika kondisi tersebut terjadi, maka

proses pengambilan keputusan akan menjadi lebih baik dan akurat. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui aspek-aspek penting yang harus dipahami dan

dipersiapkan dalam mengimplementasikan Sistem Intelijen Bisnis di suatu

organisasi. Metode yang di gunakan adalah eksplanasi serta riset pustaka terhadap

beberapa buku, artikel, dan literatur lainnya

Kata Kunci : Sistem Intelijen Bisnis , Strategi, Key Performance Index

ABSTRACT

The study focuses on some important things, namely to know the steps that must

be implemented in building the Business Intelligence System is good and right on

target, examine the right approach in building a Business Intelligence System in

an organization, and understand the important aspects that must be considered in

order Business Intelligence Systems development investment in the future

successfully. The Business Intelligence System Development should be based on

conditions and the real needs of the organization in achieving the desired

performance level. If this condition occurs, then the decision-making process will

be better and more accurate. The purpose of this study to determine the important

aspects that must be understood and prepared to implement a Business

Intelligence System in an organization. The method used is the explanation as

well as the research library of several books, articles and other literature.

Key Words: Bussiness Inteligent System, Strategy, Key Performance Index

Page 2: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

52

PENDAHULUAN

Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,

penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Dewasa

ini penggunaan teknologi informasi yang diintegrasikan dengan proses pekerjaan

di suatu organisasi sudah menjadi kebutuhan mutlak. Hal ini dikarenakan adanya

kebutuhan dari organisasi tersebut untuk meningkatkan kemampuannya dalam

menganalisis masalah-masalah yang dihadapinya serta dalam pengambilan

keputusan. Ketersediaan data dan informasi yang lengkap, benar dan tepat sudah

menjadi kebutuhan pokok bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Konsep Porter tentang keunggulan bersaing paling banyak digunakan sebagai

referensi oleh para akademisi dan praktisi termasuk di berbagai literatur teknologi (Porter,

1990). Strategi bersaing memerlukan suatu inovasi TI secara berkesinambungan, karena

jika terus dilakukan dengan cara konvensional dapat menyebabkan menurunnya minat

konsumen.

Sistem Intelijen Bisnis (SIB) merupakan seperangkat prosedur dan

sumber yang digunakan oleh para manajer untuk memperoleh informasi harian

mengenai perkembangan di lingkungan bisnis. Kata intelligence sendiri dalam

kamus memiliki arti “kecerdasan”. Di bidang bisnis, orang yang bertugas sebagai

bussiness intelligence bukan hanya dituntut cerdas dalam pemikiran, namun juga

jeli dalam melihat persaingan yang ada. SIB merupakan bagian dari sistem

informasi yang sangat erat kaitannya dengan sistem catatan intern perusahaan.

Informasi tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan sendiri, konsultan riset,

biro periklanan, pemasok, pelanggan, bahkan pesaing. Intelijen Bisnis sudah

banyak dipakai secara profesional sebagai suatu alat diplomasi oleh perusahaan

yang bersaing. Persaingan menjadi dasar pengembangan Bisnis intelijen.

Penurunan efisiensi dan ketidakmampuan perusahaan mendapatkan laba adalah

indikator diperlukannya sebuah intelijen bisnis. Sistem Intelijen bisnis ini

dilakukan perusahaan guna melihat posisi persaingan dalam bisnis yang sejenis,

sekaligus menentukan posisi perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain

yang sejenis.

Sistem Intelijen Bisnis (SIB) merupakan salah satu bentuk implementasi

yang mampu menjawab kebutuhan di atas. SIB telah banyak digunakan oleh

organisasi-organisasi dalam mengelola data dan informasi sampai dengan

dukungan pengambilan keputusan dan akan menjadi tren perusahaan dimasa yang

akan datang (www.dashboardinsight.com).

SIB dapat membantu suatu organisasi mendapatkan pengetahuan yang

jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi sehingga

dapat membantu organisasi dalam pengambilan keputusan serta sekaligus

meningkatkan keunggulannya (competitive advantage). SIB juga dapat membantu

suatu organisasi dalam menganalisis perubahan tren yang terjadi sehingga akan

membantu organisasi menentukan strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi

perubahan tren tersebut.

Upaya memaksimalkan kinerja organisasi merupakan hal yang prioritas

saat ini. Organisasi yang secara jelas mampu mengidentifikasikan, menjelaskan,

dan mengimplementasikan strateginya akan mampu berkembang dan

berkompetisi lebih baik. Bahkan SIB dapat dijadikan dasar dalam melakukan

pengawasan karena SIB juga dapat memberikan Informasi dini (alert) jika terjadi

penyimpangan antara kinerja dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Page 3: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

53

Menyediakan laporan ter-otomasi (automated-feedback) dan Memonitor secara

real-time Key Performance Index (KPI)

Tugas dan wewenang manajer mutlak membutuhkan suatu dukungan

sistem pengawasan yang dilakukan secara elektronik, handal dan terpadu. Melihat

data yang dikelola sangat beragam dan jumlahnya banyak serta adanya tuntutan

untuk mampu melakukan pengawasan yang responsif, efektif dan efisien.

Upaya implementasi SIB memerlukan investasi sumber daya organisasi

yang relatif cukup besar, baik itu berupa dana, waktu, maupun sumber daya

manusia. Di sisi lain, menurut beberapa hasil studi dan riset, pembangunan SIB

juga memiliki risiko yang cukup besar untuk mengalami kegagalan (tidak sesuai

dengan kebutuhan organisasi). Risiko ini akan terjadi jika pembangunan SIB

tersebut tidak direncanakan secara cermat.

Permasalahan Penelitian

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Tahapan-tahapan apakah yang harus dilakukan dalam membangun SIB

yang baik dan tepat sasaran

2. Pendekatan implementasi SIB yang bagaimanakah yang sesuai dengan

kebutuhan perusahaan bisnis.

3. Meneliti tentang faktor-faktor yang menjadi penentu suksesnya

implementasi SIB di suatu organisasi

TINJAUAN PUSTAKA

Business Intelligence System

Business Intelligence System (SIB) bahasa Inggris: business intelligence

merupakan sistem dan aplikasi yang berfungsi untuk mengubah data-data dalam

suatu perusahaan atau organisasi (data operasional, data transaksional, atau data

lainnya) ke dalam bentuk pengetahuan. Aplikasi ini melakukan analisis data-data

di masa lampau, menganalisisnya dan kemudian menggunakan pengetahuan

tersebut untuk mendukung keputusan dan perencanaan organisasi.

Steve and Nancy Williams “The Profit Impact of Business Intelligence”

(2007): Bussiness Inteligent as business information and business analyses within

the context of key business processes that lead to decisions and actions and that

result in improved business performance. In particular, BI means leveraging

information assets within key business processes to achieve improved business

performance

SIB yang sebagaimana n oleh Powers (2002) : “Business Intelligence

System menjelaskan tentang suatu konsep dan metode bagiamana untuk

meningkatkan kualitas pengambilan keputusan bisnis berdasarkan sistem yang

berbasiskan data. Bussiness Inteligent seringkali dipersamakan sebagaimana

briefing books, report and query tools, dan sistem informasi eksekutif. Bussiness

Inteligent merupakan sistem pendukung pengambilan keputusan yang berbasiskan

data-data”

Page 4: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

54

Manfaat Business Intelligence System Bagi Organisasi

Menurut Steadman (2003) Beberapa manfaat yang bisa didapatkan bila

suatu organisasi mengimplementasikan SIB antara lain: Pertama meningkatkan

nilai data dan informasi organisasi. Melalui pembangunan BI, maka seluruh data

dan informasi dapat diintegrasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan dasar

pengambilan keputusan yang lengkap. Informasi-informasi yang dulunya tidak

dicakupkan sebagai salah satu faktor pengambilan keputusan (terisolasi) dapat

dengan mudah dilakukan ‘connect and combine’ dengan menggunakan BI. Data

dan informasi yang dihasilkan pun juga menjadi lebih mudah diakses dan lebih

mudah untuk dimengerti (friendly-users infos). Kedua memudahkan pemantauan

kinerja organisasi. Dalam mengukur kinerja suatu organisasi seringkali

dipergunakan ukuran yang disebut Key Performance Indicator (KPI). KPI tidak

melulu diukur dengan satuan uang, namun dapat juga berdasarkan kecepatan

pelaksanaan suatu layanan.

Ketiga meningkatkan nilai investasi Teknologi Informasi (TI) yang sudah

ada. SIB tidak perlu/harus mengubah atau menggantikan sistem informasi yang

sudah digunakan sebelumnya. Sebaliknya, SIB hanya menambahkan layanan pada

sistem-sistem tersebut sehingga data dan informasi yang sudah ada dapat

menghasilkan informasi yang komprehensif dan memiliki kegunaan yang lebih

baik. Keempat menciptakan pegawai yang memiliki akses informasi yang baik

(well-informed workers). Dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari, seluruh

level dari suatu organisasi (mulai dari pegawai/bawahan sampai dengan

pimpinan) selalu berkaitan dan/atau membutuhkan akses data dan informasi. BI

mempermudah seluruh level pegawai dalam mengakses data dan informasi yang

diperlukan sehingga membantu membuat suatu keputusan. Jika kondisi seperti ini

tercapai, maka misi dan strategi organisasi yang sudah ditetapkan dapat dengan

lebih mudah terlaksana serta terpantau tingkat pencapaiannya.

Kelima meningkatkan efisiensi biaya. BI dapat meningkatkan efisiensi

karena mempermudah seseorang dalam melakukan pekerjaan : hemat waktu dan

mudah pemanfaatannya. Waktu yang dibutuhkan untuk mencari data dan

mendapatkan informasi yang dibutuhkan menjadi semakin singkat dan cara untuk

mendapatkannya pun tidak memerlukan pengetahuan (training) yang rumit.

Implementasi Business Intelligence System

Sistem SIB yang biasanya digunakan di organisasi. Tujuan utamanya

adalah untuk meningkatkan layanan, efisiensi biaya, dan efektifitas kerja yang

diembankan kepada organisasi dimaksud. Dalam mengimplementasikan SIB di

suatu perusahaan pemerintah, hal utama yang harus diperhatikan adalah bahwa

SIB harus mendukung pencapaian visi, misi, dan strategi organisasi dalam

mencapai tingkat kinerja organisasi (organization performance) yang

diinginkannya.

Secara garis besar, implementasi SIB pada perusahaan dapat dilihat pada

Gambar 2.1

Page 5: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

55

Sumber: BI and Government Performance Management: Getting to Green, Steve Williams, Nancy

Williams, DM Review (2004)

Gambar 2.1.

Performance-Centric Bussiness Information System Implementation

Dari Gambar 2.1 dapat dijelaskan bahwa dalam mengembangkan SIB di

suatu perusahaan harus mendasarkan pada konteks organisasi yang bersangkutan

(kondisi, ekspektasi), tujuan yang ingin dicapai, strategi yang akan digunakan,

serta bagaimana bentuk layanan yang ingin diberikan. Keberadaan SIB-lah yang

akan membantu organisasi tersebut dalam mencapai kondisi yang diinginkan,

dalam bentuk penyempurnaan proses manajemen (management process) dan

proses pelayanan (service delivery process).

Dasar Dalam Pengembangan Business Intelligence System

Data Warehouse

Data warehouse merupakan suatu sistem komputer untuk mengarsipkan

dan menganalisis data historis suatu organisasi seperti data penjualan, kompetiror,

dan informasi lain dari operasi harian (William and Richard, 1999)

Tujuan utama dari pembuatan data warehouse adalah untuk menyatukan

data yang beragam ke dalam sebuah tempat penyimpanan dimana pengguna dapat

dengan mudah menjalankan query (pencarian data), menghasilkan laporan, dan

melakukan analisis. Salah satu keuntungan yang diperoleh dari keberadaan data

warehouse adalah dapat meningkatkan efektifitas pembuatan keputusan.

Adapun karakteristik Data warehouse adalah antara lain: (1) Subject Oriented

atau berorientasi pada subyek. Sebuah data warehouse dikatakan berorientasi pada

subyek karena data disusun sedemikian rupa sehingga semua elemen data yang

terkait dengan event/objek yang sama dihubungkan. (2) Time-variant, artinya

bahwa perubahan data ditelusuri dan dicatat sehingga laporan dapat dibuat dengan

menunjukkan waktu perubahannya. (3). Non Volatile berarti bahwa data yang

telah disimpan tidak dapat berubah. Sekali committed, data tidak pernah

Page 6: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

56

ditimpa/dihapus. Data akan bersifat statis, hanya dapat dibaca dan disimpan untuk

kebutuhan pelaporan. (4). Integrated, artinya data warehouse akan mencakup

semua data operasional organisasi yang disimpan secara konsisten.

Keempat karakteristik saling terkait dan kesemua harus diimplementasikan

agar suatu data warehouse bisa efektif memiliki data untuk mendukung

pengambilan keputusan. Implementasi ke-empat karakteristik ini membutuhkan

struktur data dari data warehouse yang berbeda dengan database sistem

operasional biasa.

Sedangkan fungsi utama dari data warehouse meliputi (Darmawikarta, 2003):

1. Pengambilan dan pengumpulan data (termasuk data dari luar organisasi

yang dibutuhkan)

2. Mempersiapkan data (transforming), seperti membersihkan dan

mengintegrasikan data

3. Penyimpanan data (loading)

4. Penyediaan data untuk analisis (query dan reporting)

Secara garis besar, kedudukan data warehouse di implementasi BI dapat

dilihat pada Gambar 2.2 Nampak bahwa penyusunan suatu data warehouse yang

lengkap, integratif serta terhubung dengan semua data operasional merupakan

modal pokok dikembangkannya BI di suatu organisasi.

Sumber: (Data mining Concepts & Techniques, Han, Jiawei & Kember, Micheline. 2001. Simon

Fraser University Academic Press, USA).

Gambar 2.2. Implementasi Data Warehouse

Beberapa bagian penting dalam data warehouse dapat dijelaskan

sebagaimana di bawah ini:

a) Data mart, yang merupakan bagian dari data warehouse yang mendukung

kebutuhan dari suatu fungsi bisnis atau departemen tertentu. Data mart

dapat berdiri sendiri atau terhubung ke data warehouse yang telah ada.

Ada beberapa karakteristik dari data mart yang membedakannya dengan

data warehouse, yaitu: pertama Data mart hanya berfokus pada satu

kebutuhan pengguna dengan satu departemen atau fungsi bisnis. Kedua

Page 7: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

57

Data mart tidak secara normal berisi data operasional terperinci dan ketiga

Data mart berisi lebih sedikit data dari yang ada dalam data warehouse,

lebih mudah dimengerti dan dipahami.

b) Cube data, adalah unit pemrosesan data yang terdiri dari tabel fakta dan

dimensi dalam suatu data warehouse.

c) Aggregation, adalah hitungan awal dari data numerik. Dengan menghitung

dan menyimpan jawaban dari query yang sebelumnya telah dibuat, waktu

proses query dapat lebih cepat. Dengan adanya agregasi, data yang

jumlahnya ribuan atau bahkan ratusan ribu dalam suatu basis data

multidimensi dapat dicari dengan mudah dan tidak memakan banyak

waktu.

Data Mining

Data Mining seringkali diartikan dengan “menulis banyak laporan dan

query”. Namun pada kenyataannya kegiatan data mining tidak melakukan

pembuatan laporan dan query sama sekali. Data mining dilakukan dengan tool

khusus, yang mengeksekusi operasi data yang telah didefinisikan berdasarkan

model analisis. Data mining adalah ekstraksi informasi atau pola yang penting

atau menarik dari data yang berada pada basis data yang besar yang selama ini

tidak diketahui tetapi mempunyai potensi informasi yang bermanfaat. (Pyle, 2003)

Konsep data mining muncul dikarenakan timbulnya data explosion akibat dari

penumpukan data oleh sistem pengolahan basis data terpadu di suatu organisasi.

Proses data mining menggunakan berbagai perangkat analisis data untuk

menemukan pola dan hubungan dalam data yang mungkin dapat digunakan untuk

membuat prediksi yang valid.

Tabel 2.1. Perbandingan Analisis Statistik dengan Data Mining

Analisis Statistik Data Mining

Biasanya dimulai dengan hipotesis (sebuah

pertanyaan atau asumsi)

Data mining tidak membutuhkan hipotesis

Untuk menyesuaikan dengan hipotesisnya maka

dibangun sebuah persamaan

Algoritma data mining dapat dengan otomatis

mengembangkan persamaan tersebut

Hanya menggunakan data numerik Tool data mining dapat menggunakan tipe data

yang berbeda-beda, tidak hanya data numerik

Dapat dilakukan pencarian dan penyaringan

terhadap data kotor selama proses analisisnya

Data mining bergantung pada data yang bersih

dan terdokumentasi dengan baik

Sumber: Rifai dan Harizt (2004)

Hasil dari operasi data mining berupa tabel-tabel dan file-file yang berisi

data analisis yang dapat diakses dengan query dan reporting tools. Terdapat empat

operasi umum data mining yaitu : (1) Predictive and Classification Modeling,

yang biasa digunakan untuk memperkirakan suatu kejadian khusus. (2) Link

Analysis, yang digunakan untuk mencari hubungan antara record-record pada

basis data.(3) Database Segmentation, yang digunakan untuk mengelompokkan

record-record yang berhubungan ke dalam segmen-segmen. Pengelompokkan ini

merupakan langkah pertama dari pemilihan data, sebelum operasi data mining

lainnya dilakukan.(4) Deviation Detection, yang digunakan untuk mencari record-

Page 8: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

58

record yang dipandang tidak normal dan memberikan alasan untuk anomali

tersebut.

OLAP (Online Analytical Processing)

OLAP merupakan kunci dari SIB, yang digunakan untuk menganalisisis

data dan informasi yang pada akhirnya akan menjadi dasar basis Decision Support

System (DSS) dan Expert Information System (EIS) (http://olap.com). Beberapa

aktivitas yang dapat dilakukan melalui OLAP antara lain seperti : melakukan

query, meminta laporan yang ad hoc, mendukung analisis statistik, analisis

interaktif, serta membangun aplikasi multimedia.

OLAP merupakan proses komputer yang memungkinkan pengguna dapat

dengan mudah dan selektif memilih dan melihat data dari sudut pandang yang

berbeda-beda. Data pada OLAP disimpan dalam basis data multidimensi. Jika

pada basis data relasional terdiri dari dua dimensi, maka pada basis data

multidimensi terdiri dari banyak dimensi yang dapat dipisahkan oleh OLAP

menjadi beberapa sub atribut.

Berdasarkan struktur basis datanya OLAP dibedakan menjadi 3 kategori

utama yaitu: (1) Multidimensional Online Analytical Processing (MOLAP).

MOLAP memproses data yang telah disimpan dalam array multidimensional di

mana semua kombinasi data yang mungkin dicerminkan, masing-masing di dalam

suatu sel yang dapat diakses secara langsung. (2) Relational Online Analytical

Processing (ROLAP). Suatu format pengolahan OLAP yang melakukan analisis

data secara dinamis yang disimpan dalam basis data relasioanal bukan pada basis

data multidimensi.. ROLAP merupakan bentuk teknologi dari OLAP yang paling

berkembang. Dan (3) Hybrid Online Analytical Processing (HOLAP). Merupakan

kombinasi antara ROLAP dengan MOLAP. HOLAP dikembangkan untuk

mengkombinasikan antara kapasitas data pada ROLAP yang besar dengan

kemampuan proses pada MOLAP.

Secara garis besar, kedudukan OLAP dalam implementasi SIB dapat

dilihat pada gambar 2.3 :

Page 9: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

59

Gambar 2.3. Kedudukan OLAP Dalam SIB

Pendekatan Implementasi Business Intelligence System

Pada tahap pendekatan implementasi SIB, ada beberapa yang harus

dilewati untuk mulai dari identifikasi awal penentuan bahan yang diperlukan

hingga deployment yang akan dijelaskan di tiap-tiap langkanya.

Ada enam stage dalam pendekatan implementasi SIB (Moss dan Atre,

2003): (1) Justification, menilai kebutuhan bisnis yang menimbulkan proyek

rekayasa baru. (2) Planning, mengembangkan rencana stgrategis dan taktis yang

merencanakan bagaimana proyek rekayasa akan tercapai dan disebarkan. (3)

Bussiness Analysis, menunjukan analisis rinci mengenai masalah bisnis atau

peluang usaha untuk mendapatkan pemahaman yang kuat tentang persyaratan

bisnis (4) Design, menyusun sebuah produk yang memecahkan masalah bisnis

atau memungkinkan peluang bisnis. (5) Construction, membangun produk yang

seharusnya memberikan pengembalian investasi dalam jangka waktu yang

ditentukan, dan (6) Depeloyment, melaksanakan atau menjual produk jadi,

kemudian mengukur efektivitas untuk menentukan apakah solusi memenuhi atau

gagal untuk memenuhi hasil yang diharapkan dari investasi.

Dalam membangun dan mengimplementasikan SIB di suatu organisasi,

terdapat 3 (tiga) pendekatan yang bisa digunakan. Masing-masing dari pendekatan

tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan, dimana pilihan dari strategi tersebut

berdasarkan kondisi dan kebutuhan organisasi yang akan membangun SIB (Von

Halle, 2001).

Pendekatan tersebut adalah antara lain: Pertama Top-down Approach.

Kelebihan dari pendekatan ini yaitu: Pembangunan SIB langsung mencakup data

seluruh organisasi, Kerangka SIB akan lebih terstruktur, bukan gabungan dari

berbagai data mart (data parsial), Penyimpanan data menjadi terpusat dan Kontrol

informasi dapat dilakukan secara tersentralisasi

Page 10: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

60

Adapun kelemahan pendekatan ini yang harus diantisiapasi diantaranya:

Waktu implementasi lebih lama, Risiko kegagalan relatif tinggi karena

kerumitannya dan Membutuhkan biaya yang relatif besar.

Kedua Bottom-up Approach Kebalikan dengan pendekatan sebelumnya,

dalam pendekatan bottom-up SIB yang akan disusun justru dari tingkat

departemental (departement data warehouse) baru kemudian diintegrasikan

menjadi data warehouse organisasi secra keseluruhan. Pendekatan ini sangat tepat

bagi kebutuhan suatu organisasi yang memprioritaskan pembangunan BI di suatu

departemen terlebih dahulu. Kemudian setelah sukses di departemen tersebut akan

dilanjutkan de departemen lain

Kelebihan dari pendekatan ini antara lain: Implementasi lebih mudah

untuk dikelola, Risiko kegagalan relatif lebih kecil, Bersifat incremental, dimana

data mart yang penting dapat dijadwalkan lebih awal dan Memungkinkan anggota

tim proyek untuk belajar dengan baik

Adapun kelemahan pendekatan ini yang harus diantisiapasi yaitu: Tiap

data mart merupakan departmental-view, Memungkinkan terjadinya duplikasi

data di setiap data mart di masing-masing departemen, Data tidak konsisten dan

data sulit direkonsiliasi dan Terdapat banyak interface yang sulit.

Ketiga Practical Approach. Pendekatan ini mengkombinasikan ke-dua

pendekatan sebelumnya untuk mendapatkan kelebihannya. Dalam pendekatan ini,

pengembangan SIB di suatu organisasi akan dimulai dengan perencanaan dan

pendefinisian arsitektur kebutuhan data warehouse organisasi secara keseluruhan

(standardisasi). Baru kemudian akan dilakukan serangkaian pembuatan SIB pada

tiap departemen yang membutuhkan.

METODE PENELITIAN

Penulisan ini menggunakan metode eksplanatori serta, serta riset pustaka

terhadap beberapa buku, artikel, dan literatur lainnya yang secara khusus

membahas tentang SIB. Selain itu studi kepustakaan juga dilakukan melalui

internet. Tujuan penelitian ini adalah menelaah pendekatan yang tepat dalam

membangun SIB serta Memahami aspek-aspek penting yang harus diperhatikan

agar investasi pembangunan SIB di masa mendatang berhasil dan sukses.

PEMBAHASAN

Bagi perusahan dalam pengembangan sistem SIB dapat mengikuti proses

dibawah ini (gambar 4.1).

Page 11: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

61

Gambar 4.1. Tahap Pengembangan sistem SIB

a. Tahap Perencanaan Proyek (Project Planning)

Pada tahapan ini harus dapat dijelaskan apa yang menjadi tujuan utama

dari proyek SIB, ekspektasi (harapan) yang diinginkan, dukungan formal dari

Pimpinan organisasi yang bersangkutan, serta capaian-capaian (milestone) yang

akan dituju.

b. Tahap Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)

Pada tahap ini harus sudah teridentifikasi kebutuhan pengembangan SIB

secara detail. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun dan mengumpulkan

information package (paket informasi) untuk semua subjek informasi yang akan

ada dalam data warehouse. Fungsi information package antara lain :

Mendefinisikan subjek area dan ukuran pekerjaan (business process) utama,

Menentukan bagaimana data akan disajikan dan diakses, Menentukan bagaimana

pengguna akan melakukan agregasi atau roll up, Menentukan kuantitas data untuk

analisis atau query, Menaksir ukuran data warehouse & frekuensi data

refreshing, Memastikan bagaimana informasi akan di-package.

c. Tahap Desain dan Konstruksi (Design and Construction)

Pada tahap ini harus telah tersusun arsitektur dan infrastruktur yang diinginkan

dari desain BI, yang akan mencakup 3 (tiga) bagian utama yaitu :

1) Data Acquisition. Bagian ini terkait dengan upaya meng-ekstraksi data dari

sumber-sumber data, dan upaya memindahkan data yang sudah diekstrak

tersebut ke staging area (tempat dimana semua data ekstraksi diletakkan

bersama-sama)

2) Data Storage. Bagian ini terkait dengan upaya loading data dari staging area

ke data warehouse repository (berupa relational data base)

3) Information Delivery. Bagian ini terkait dengan upaya menyediakan user

interface yang akan menghubungkan pengguna dengan data warehouse.

Jenisnya dapat berupa OLAP, data mining, maupun report/query.

Page 12: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

62

Gambar 4.2. Arsitektur dan Konstruksi SIB

d. Tahap Implementasi (Deployment)

Pada tahap ini, pengembangan SIB yang telah dilakukan pada tahap-tahap

sebelumnya harus sudah dapat dites penggunaannya serta kemudian di-ujicoba

apakah sudah memenuhi tujuan dan ekspekstasi sebagaimana kebutuhan

organisasi. Akhir tahap ini ditandai dengan telah dilaksanakannya User

Acceptance Test (UAT) dan user telah memahami bagaimana menggunakan

sistem tersebut dengan tepat.

e.Tahap Pemeliharaan (Maintenance)

Kebutuhan informasi yang dibutuhkan organisasi akan terus berkembang.

Untuk itu, sistem SIB yang telah diimplementasikan mungkin saja memerlukan

perkembangan lebih lanjut (enhancement). Untuk itu perlu dipersiapkan suatu

proses pemeliharaan yang berkesinambungan.

Pendekatan Pengembangan SIB

Dalam pengembangan SIB, pendekatan sesuai dengan kondisi organisasi

dengan pendekatan praktikal (practical approach). Dimana dengan pendekatan ini

pengembangan SIB akan dilakukan pada tiap-tiap departemen namun tetap

mengacu pada standar arsitektur informasi organisasi secara keseluruhan.

Latar belakang pemilihan metode pendekatan tersebut bermanfaat untuk

mempertimbangkan besarnya cakupan organisasi beserta kebutuhan informasinya,

lebih cepat menampakan hasil (faktor psikologis), meminimalkan risiko

kegagalan, dapat diutamakan pada departemen yang membutuhkan prioritas.

Page 13: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

63

Kunci Sukses Faktor

Berikut beberapa faktor yang menjadi kunci sukses dalam pengembangan

SIB :

a) Dukungan dan komitmen berkelanjutan dari Pimpinan organisasi terhadap

proyek BI, karena proyek BI bukan merupakan aktivitas yang bersifat one-

stop shopping

b) Perencanaan harus matang, tujuan pengembangan BI yang realistis dan

terdefinisi dengan jelas,

c) Memperoleh dukungan penuh dan antusiasme dari user-nya dan tidak

hanya mengandalkan tenaga outsourcing semata

d) Tahap ETL (extract, transfer, load) merupakan pekerjaan yang paling

membutuhkan tenaga dan waktu yang banyak sehingga pengembangan BI

harus memperhatikan tahapan ini. Kelemahan pada tahapan ini akan

mempengaruhi keberhasilan implementasi BI secara keseluruhan.

e) Utamakan arsitektur informasi terlebih dahulu, baru kemudian memilih

teknologi dan alat BI yang akan digunakan. Arsitektur tersebut harus

benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi organisasi yang

bersangkutan.

f) Menggunakan teknologi yang tepat guna bagi users dan mudah dalam

penggunaannya. Tidak harus menggunakan teknologi yang canggih namun

justru mempersulit penggunanya.

g) Membentuk Manajemen Proyek yang benar-benar berorientasi pada users

Menentukan cakupan data yang jelas karena tidak semua data harus terhubung

dengan BI.

PENUTUP

Simpulan

Implementasi SIB memerlukan investasi sumber daya organisasi yang

relatif cukup besar (dana, waktu, maupun sumber daya manusia) serta memiliki

risiko yang cukup tinggi untuk mengalami kegagalan. Untuk itu implementasi BI

mutlak memerlukan perencanaan yang matang dan dukungan berkelanjutan dari

Pimpinan organisasi. Dalam mengembangkan SIB terdapat tahapan-tahapan yang

harus dipenuhi untuk memastikan agar pengembangan SIB mencapai hasil

sebagaimana yang diinginkan. Secara garis besar, tahapan meliputi : Tahap

Perencanaan Proyek (Project Planning), Tahap Analisis Kebutuhan (Requirement

Analysis), Tahap Desain dan Konstruksi (Design and Construction), Tahap

Implementasi (Deployment), dan Tahap Pemeliharaan (Maintenance). Pendekatan

implementasi BI yang sesuai dengan kondisi perusahaan, melalui pendekatan

praktikal (practical approach) dimana pengembangan BI akan dilakukan secara

bertahap dan berkesinambungan pada tiap-tiap departemen namun tetap mengacu

pada standar arsitektur informasi organisasi secara keseluruhan. Terdapat

beberapa faktor yang menjadi kunci sukses dalam pengembangan SIB, dimana 3

(tiga) hal yang paling utama yaitu: Dukungan dan komitmen berkelanjutan dari

Page 14: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

64

Pimpinan, Perencanaan yang matang dan realistis, Ketersediaan data yang lengkap

dan reliable.

DAFTAR PUSTAKA

D J. Power. 2002. A Brief History of Decision Support Systems,

DSSResources.com.

Darmawikarta, Djoni.2003. Mengenal Data Warehouse, Ilmu Komputer.

Ferenc Mantfeld.2006. “Why do BI implementation fails?”, http://.ittoolbox.com.

Han, Jiawei & Kember, Michelin.2001. Data mining Concepts & Techniques,

Simon Fraser University Academic Press, USA.

Mike Steadman.2003. The Value of BI for Association Executives, Association

Xpertise Inc.

Moss, Larissa T., and Shaku Atre.2003. Business Intelligence Roadmap: The

Complete Lifecycle for Decision-Support Applications. Boston, MA:

Addison-Wesley.

Pyle, Dorian.2003. Business Modeling and Data Mining. Morgan Kaufmann.

Porter,Michael E.1990. The competitive advantage of nations.

London:MacMillan. Rifa, Noverino, Kharizt Attria Gupta. 2004. Business Intelligence. ITB.

Steve and Nancy Williams. 2007 The Profit Impact of Business Intelligence .

Getting to Green, DM Review.

_____________________.2004. BI and Government Performance Management:

Getting to Green, DM Review.

Von Halle, Barbara.2001. Business Rules Applied: Building Better Systems Using

the Business Rules Approach. New York: John Wiley & Sons.

William H. Inmon, Richard D.1999. Hackathorn: Using the Data Warehouse.

New York: John Wiley & Son's.

__________, Data Warehouse, wikipedia.org.

http://www.dashboardinsight.com/articles/new-concepts-in-business-

intelligence/business-intelligence-predictions-for-2011-1a.aspx (diakses 12

Januari 2012)

Page 15: TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM INTELIJEN BISNIS DALAM …

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

65

http://www.publikasi.kominfo.go.id/bitstream/handle/54323613/66/HasilSurveiTI

KSektorBisnis2011.pdfsequence=1

(diakses 12 Januri 2012)

http://olap.com/w/index.php/OLAP_Education_Wiki (diakses 15 Januari 2012)