tabel istem pencernaan.doc

Upload: ria-agustina

Post on 06-Mar-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sistem Pencernaan

ORGANPROSESDESKRIPSI PROSES

MulutIngesti Proses memasukkan makanan kedalam mulut

SalivasiSekresi saliva oleh kelenjar saliva. Proses digesti dimulai ketika enzim yang ada dalam saliva mulai beraksi pada sekeliling partikel makanan yang masuk untuk membantu proses memecah makanan yang dimakan.

Mastikasi Proses pengunyahan makanan, dilakukan oleh gigi untuk membantu proses penghancuran makanan. Mengunyah yang baik dapat mencegah terjadinya luka parut pada permukaan saluran cerna.

Deglutisi (Swallowing)a. Terdiri dari 3 phase, yaitu: fase volunter, fase faringeal, dan fase esophagal

b. Proses menelan makanan. Menelan makanan merupakan aktivitas volunteer, dan harus dilakukan tanpa bernafas (fase volunter) c. Lidah juga membantu proses menelan dengan aksi menekan dan mendorong bolus makanan kedalam faring (fase faringeal)

d. Dalam proses menelan terdapat sebuah aksi penutupan epiglotis pada trakea sehingga makanan tidak masuk dalam paru, dan menghindari aspirasi makanan dalam paru paru (fase esophagal)

EsophagusMakanan yang ditelan perlahan turun kedalam esophagus. Esophagus merupakan sebuah saluran panjang yang membawa makanan dari mulut menuju lambung, dengan gerakan peristalsis.

Lambung Sekresi a. Bolus makanan memasuki spincter kardiak lambung 5-10 detik setelah ditelan.

b. Sekresi lambung berupa cairan bening tak berwarna (terdiri dari garam, enzim dan hidroklorida)

c. Mukosa lambung melepaskan gastrin yang merangsang produksi pepsinogen, renin, dan lipase. Pepsin dan renin menguraikan protein, sedangkan lipase memecah lemak.

d. Makanan akan diaduk bercampur dengan enzim dan asam lambung, dan membentuk kimus.e. Makanan dalam lambung bertahan selama 3-4 jam, sehingga waktu pengosongan lambung rata rata adalah 2-6 jam

DuodenumDigesti Kimus yang terbentuk, pertama kali akan melewati usus halus yaitu duodenum. Dalam duodenum kimus akan bercampur dengan getah yang berasal dari kandung empedu dan pankreas) untuk membantu proses pencernaan, sehingga menjadi nutrient tubuh

Liver dan kandung empeduDigesti Liver membantu proses pencernaan makanan dengan mensekresi sebuah cairan hijau yang disebut empedu (membantu mengemulsi lemak), dan empedu tersebut disimpan dalam kandung empedu, yang nantinya akan disekresikan ke duodenum

Pankreas Digesti Pankreas membuat sebuah getah pankreas yang membantu proses digesti, dengan mensekresikan getah tersebut kedalam duodenum

Usus HalusAbsorbsia. Hasil pencernaan dari duodenum akan memasuki bagian terpanjang dari organ pencernaan yaitu usus halus/ jejenum (18-23 kaki).

b. Dalam organ ini, terdapat vili-vili yang membawa hasil pencernaan berupa nutrient melewati aliran darah, sehingga plasma dapat menyerapnya kedalam sel sel tubuh.

c. 90% proses absorbsi terjadi didalam usus halus melalui proses difusi dan transport aktif

d. Sisa hasil pencernaan yang tidak terpakai tertinggal dalam organ ini. Proses ini terjadi antara 8-12 jam

Usus besar / colon (Re) Absorbsia. Sisa hasil pencernaan dari usus halus akan memasuki usus besar (diameter besar, panjang 5 kaki).

b. Dalam usus besar sisa hasil cerna akan diabsorbsi cairannya, sehingga tersisa hanya material padatnya.

c. Material padat akan didorong kearah distal menuju rektum dengan gerakan massa (distimulasi oleh refleks gastrokolik, yang muncul ketika makanan masuk duodenum dan lambung)

d. Waktu tinggal adalah 12 jam sampai makanan sampai rektum

Rektum

AnusEliminasi a. Sisa hasil cerna yang padat (disebut feses), akan dikeluarkan melalui rektum kemudian anus. Hal ini merangsang refleks defekasi

b. Feses tdd sisa bahan makanan yang tidak tercerna, materi anorganik, air dan bakteri. (75% air, dan 25% padat). Warna coklat disebabkan pemecahan empedu oleh bakteri usus. Reaksi kimiawi oleh bakteri usus menghasilkan indol dan skatol yang berperan besar menimbulkan bau feses

c. Flatus terjadi akibat pembentukan gas yang dibentuk oleh saluran cerna yaitu metan, sulfida hidrogen, amonia (normal gas umumnya 150ml). Gas ini diabsorbsi dalam sirkulasi portal dan didetoksifikasi oleh hepar, kemudian dikeluarkan oleh rektum

d. Refleks defekasi didahului adanya rangsang saraf aferen yang dialirkan ke segmen sakrum dari batang spinal, dan impuls refleks diteruskan kemabali kekolon dan rektum

e. Distensi rektum secara relatif menimbulkan kontraksi otot ototnya dan merilekskan spincter anus internus. Selama defekasi spincter anus eksternus rileks secara volunter