system dynamics
TRANSCRIPT
RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA
Oleh : JUNAIDI
NPM : 1106 129 202
Take Home TestMata Kuliah : System Dynamics dalam
AdministrasiDosen : Dr. Andreo Wahyudi Atmoko M.Si.
Ujian Tengah Semester
Program PascasarjanaDepartemen Ilmu Administrasi
Kekhususan Administrasi dan Kebijakan Pendidikan
UNIVERSITAS INDONESIATahun Akademik 2011/2012
LATAR BELAKANG
Data di atas menggambarkan bahwa Index Pembangunan Manusia di Indonesia terus menurun. Kualitas pendidikan sebagai salah satu faktor dari Index Pembangunan Manusia di Indonesia juga terus menurun atau tingkat kelemahannya semakin meningkat.
Solusi apa yang harus dilakukan?
Pemerintah membuat aturan bahwa agar seseorang bisa menyelesaikan satu tingkat pendidikan ia harus memenuhi standar kemampuan minimal. Standar minimal ini diukur dengan suatu sistem yang bernama Ujian Nasional (Permen Diknas Nomor 20 Tahun 2007).
Kelulusan UN merupakan salah satu syarat kelulusan dari suatu jenjang pendidikan (Peremen Dikbud Nomor 59 Tahun 2011). Memang UN bukan satu-satunya ukuran, karena masih ada elemen lain yang menjadi alat ukur. Namun UN ini menjadi penting karena dilakukan secara bersamaan dalam satu jenjang pendidikan tertentu. UN juga dilakukan hanya beberapa hari saja seakan-akan inilah jalan pintas untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Peningkatan Standar Kelulusan Ujian Nasional ?
Ketua BSNP, Prof Mungin Eddy Wibowo di Semarang mengatakan standar kelulusan UN setiap tahun memang selalu mengalami kenaikan. Kenaikan standar kelulusan UN didasarkan pada standar pendidikan nasional dan diharapkan dapat memacu motivasi peserta didik dan guru. "Kenaikan standar kelulusan UN juga dimaksudkan untuk meningkatkan tingkat pembelajaran dan proses pencapaian pendidikan (repuiblika.co.id)
continued
UN ... Jujur? Curang?Pengamat pendidikan Sulawesi Tenggara Prof Dr Abdullah Alhadza menilai, penyelenggaraan ujian nasional (UN) yang setiap tahun pelaksanaan menelan dana ratusan miliar rupiah, gagal meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pelaksanaan UN, menurutnya, membuat siswa dan guru mencari peluang untuk berbuat curang. "Setiap kali penyelenggaraan UN, para siswa hanya sibuk mengejar bocoran soal sedangkan guru aktif mencari siasat memfasilitasi siswa berbuat curang agar bisa mendapatkan nilai bagus dan lulus UN," kata Abdullah, di Kendari (kompas.com, Tanggal: 13/12/2011).Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) mensinyalir ada lingkaran setan dalam kasus kecurangan dan kebocoran ujian nasional (UN) 2011. Sebab, hal ini dilakukan dengan melibatkan sekolah, guru, kepala sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi, bahkan tidak menutup kemungkinan melibatkan pejabat Kemendiknas.
Sehingga, kasus kecurangan UN 2011 mudah ditutupi dengan cepat dan terorganisir. Beberapa kasus yang ditemukan IPM tidak terungkap di media massa. Menurut Ketua IPM Slamet Nur Achmad Effendy, sulitnya membongkar kecurangan UN tahun ini karena rapinya kecurangan yang dilakukan para pelaku kejahatan.
www.today.co.id (24/4/2011)
Penataan Sistem PerSEKOLAHan
Menurut Guru Besar Ilmu Pendidikan UNJ, H Soedijarto, seyogianya Ujian Nasional yang sudah direncanakan tidak digunakan untuk menentukan kelulusan.
Adapun kelulusan peserta didik ditetapkan oleh sekolah berdasarkan prestasi mereka yang diamati secara terus-menerus oleh para pendidik. ujian nasional, seperti pendapat Prof Dr Winarno Surakhmad, tidak dapat menjadi penentu peningkatan mutu pendidikan, banyak elemen dari sistem persekolahan yang perlu ditata sebagai minimum quality assurance bagi meningkatnya mutu pendidikan. www.duniaesai.com (21/12/2011).Proses internasionalisasi dan penataan sistem persekolahan paling sedikit memiliki dua sisi yang saling terkait. Pertama, penataan secara internal persekolahan. Fokus pada pengembangan kapasitas belajar siswa memerlukan penataan proses pembelajaran yang dipusatkan pada pengembangan kualitas. Dalam hubungan ini diperlukan perencanaan, manajemen, penjaminan, dan pengendalian kualitas secara terpadu. (WILLI TOISUTA and Associates . Wta.co.id)
Kesimpulan
Ringkasan dari permasalahan dan solusi di atas adalah sebagai berkut: Tingkat kelemahan kualitas pendidikan di Indonesa terus meningkat. Pemerintah menjadikan Ujian Nasional (UN) sebagai salah satu elemen penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Setiap tahun standar kelulusan UN terus ditingkatkan. Karena ketidaksiapan peserta UN terhadap peningkatan standar kelulusan, maka munculah efek samping dari dari peningkatan standar tersebut yaitu kecurangan dalam pelaksanaan UN. Ketidaksiapan peserta UN terhadap peningkatan standar kelulusan UN tersebut karena lemahnya pengelolaan sistem pendidikan yang ada di sekolah.Berdasarkan permasalahan dan solusi di atas, maka perlu di dinamika sistem yang menggambarkan permasalahan tersebut. Menurut penulis archetype yang dapat digunakan adalah : SHIFTING THE BURDEN
Untuk melihat dinamika sistem dari permasalahan di atas, maka dapat ditarik beberapa variabel kunci sebagai berikut:
Masalah Simptomasinya (problem symptom) adalah: Kualitas Pendidikan yang rendah.
Penyelesaian jangka pendeknya (symptomatic solution) adalah: Peningkatan Standar Kelulusan UN.
Solusi Fundamentalnya (fundamental solution) adalah: Penataan Sistem Persekolahan.
Penyelesaian jangka pendek bisa meningkatkan kualitas pendidikan yang dilihat dari hasil UN yang didapat dari hasil kecurangan sehingga dapat menjadi salah satu hambatan untuk melaksanakan penataan persekolahan..
Key Variables
The Pattern of “Shifting the Burden”Pola dari Kasus ini adalah:
Struktur Causal Loop Diagram
(CLD) Rendahnya Kualitas Pendidikan
B1
Peningkatan Standar Kelulusan UN
Peningkatan Standar Kelulusan UN
Kualitas Pendidikan yang Rendah
Kualitas Pendidikan yang Rendah
Penataan Sistem Persekolahan
Penataan Sistem Persekolahan
B2
KecuranganKecurangan
+
- +
-
+
-R
Kesimpulan
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pemerintah terus meningkatkan standar kelulusan UN, tetapi peningkatan standar kelulusan malahaan menghasilkan side effect berupa kecurangan. Kecurangan yang terus meningkat akan mengakibatkan pihak-pihak terkait akan semakin sulit untuk melakukan penataan sistem persekolahan. Ketidakmampuan ini justru akan membuat kelemahan kualitas pendidikan bertambah.
Kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Salah satu aspek yang tampak masih renda adalah aspek “KEJUJURAN”.
Dari hasil analisis terhadap permasalahan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, sangat direkomendasikan agar semua pihak ikut menyumbangkan ide-idenya demi peningkatan ikualitas pendidikan di Infonesia