syariah

Upload: achmad-nicholas

Post on 29-Feb-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

syariah

TRANSCRIPT

2.1 Prinsip SyariahBank syariah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga perantara keuangan, mempunyai produk-produk menghimpunan dana dan produk penyaluran dana serta produk layanan jasa. Produk-produk tersebut dalam penerapannya harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah yang melandasinya, antara lain: Al-Wadiah(titipan) Al-Mudharabah(bagi hasil) Al-Musyarakah(kemitraan) Al-Murabahah(jual-beli)2.1.1. Prinsip Al-Wadiah (Titipan)Al-Wadiahadalah titipan dari satu pihak kepada pihak lain yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat bilamana orang yang titip mengambilnya. Prinsipal-wadiahpada bank syariah diaplikasikan pada produk GiroWadiahdan TabunganWadiah.21.2. Prinsip Al-Mudharabah/Bagi Hasil/Profit-Loss SharingAl-Mudharabahadalah akad (perjanjian) kerjasama antara dua orang atau lebih di mana pihak pertama(shahibul maal)menyediakan 100% modal, dan pihak lainnya sebagai pengelola. Keuntungan dibagi sesuai perjanjian, dan kerugian ditanggung pemilik modal selama bukan kelalaian pengelola. Jika kerugian disebabkan kelalaian pengelola, maka pengelola harus bertanggung jawab. Pada perbankan syariah prinsipmudharabahdi aplikasikan pada produk TabunganMudharabahdan PembiayaanMudharabah.

Jenis-Jenis Mudharabah Mudharabah Muthlaqoh/Tidak Terbatas/UnrestrictedMudharabah Muthlaqohadalah kerjasama antara memilik modal(shahibul maal)dengan pengelola(mudharib), di mana memilik modal memberi otoritas penuh kepada pengelola untuk mengelola uangnya yang tidak terbatas dengan spesifikasi usaha, waktu, dan daerah bisnis. Prinsipmudharabah mutlaqohpada bank syariah diaplikasikan pada produk TabunganMudharabahdan DepositoMudharabah. Mudharabah Muqoyyadah/Terbatas/RestrectedMudharabah Muqoyyadahadalah kerjasama antara memilik modal dengan pengelola, di mana pemilik modal memberikan syarat-syarat tertentu (seperti jenis investasi, tempat melakukan investasi, pihak-pihak yang terlibat dalam investasi) kepada pengelola dalam mengelola dananya. Dalam dunia perbankan syariah prinsipmudharabah muqoyyadahdiaplikasikan pada jenis penyaluran dana yang lazin disebutspecial investment.2.1.3. Prinsip Al-Musyarakah/Persekutuan/Joint Profit SharingAl-Musyarakah(Syirkah)adalah persekutuan (bersyarikat) antara dua pihak atau lebih dalam suatu proyek, di mana masing-masing pihak berhak atas keuntungan yang diperoleh secara proporsional dengan kontribusi modal. Bilamana proyek mengalami kerugian, maka kerugian akan dibebankan secara proporsional pada masing-masing pihak pemberi modal. Pada perbankan syariah prinsipmusyarakahdiaplikasikan pada PembiayaanAl-Musyarakah.Jenis-Jenis Al-MusyarakahJenis pembiayaanal-musyarakahada 2, yaitu: MusyarakahKepemilikanTercipta karena warisan, wasiat atau kondisi lainnya yang menyebabkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih. MusyarakahAkadTercipta karena adanya kesepakatan dua orang atau lebih baik dalam hal modal maupun pembagian keuntungan atau kerugian.2.1.4. Prinsip Al-MurabahahAl-Murabahahadalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Pihak penjual harus memberitahu harga asal produk yang dibeli dan menentukan tambahan(margin)keuntungan yang dikehendaki. Prinsipal-murabahahpada bank syariah diaplikasikan pada PembiayaanAl-Murabahah.PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan SyariahPernyataan ini bertujuan untuk mengatur penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) untuk entitas syariah, yang selanjutnya disebut laporan keuangan, agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan entitas syariah periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas syariah lain. Pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi dan peristiwa tertentu diatur dalam PSAK terkait.Ruang Lingkup Pernyataan ini diterapkan dalam penyajian laporan keuangan entitas syariah untuk tujuan umum yang disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK. Entitas syariah yang dimaksud` di PSAK ini adalah entitas yang melaksanakan transaksi syariah sebagai kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya.Pernyataan ini bukan merupakan pengaturan penyajian laporan keuangan sesuai permintaan khusus (statutory) seperti pemerintah, lembaga pengawas independen, bank sentral, dan sebagainya.komponen laporan keuangan entitas syariah yang lengkap :neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber dana penggunaan dana zakat, laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan, dan catatan atas laporan keuangan.Lembaga keuanagan harus menyajikan komponen laporan keuangan tambahan yang menjelaskan karakteristik utama entitas tersebut jika substansi informasinya belum tercakup dalam komponen laporan keuangan diatas.

2.2 Pengertian Bank Konvensional dan Definisi Serta PrinsipPengertian Bank Konvensional- Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998Bank Konvensional adalahbankyang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.Martono (2002) menjelaskanprinsip konvensionalyang digunakanbank konvensionalmenggunakan dua metode, yaitu : Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan, deposito berjangka, maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga tertentu. Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapakan berbagai biaya dalam nominal atau prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee based.

Bank KonvensionalPadabank konvensional, kepentingan pemilik dana (deposan) adalah memperoleh imbalan berupa bunga simpanan yang tinggi, sedang kepentingan pemegang saham adalah diantaranya memperoleh spread yang optimal antara suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman (mengoptimalkan interest difference). Dilain pihak kepentingan pemakai dana (debitor) adalah memperoleh tingkat bunga yang rendah (biaya murah). Dengan demikian terhadap ketiga kepentingan dari tiga pihak tersebut terjadi antagonisme yang sulit diharmoniskan. Dalam hal ini bank konvensional berfungsi sebagai lembaga perantara sajaTidak adanya ikatan emosional yang kuat antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan Nasabah karena masing-masing pihak mempunyai keinginan yang bertolak belakangSistem bunga: Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihakBankBesarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak Bank Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama Islam Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama Islam Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi

2.3 Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama pereode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu denganlainya.Return on equityatau profitabilitas adalah Suatu pengukuran dari penghasilan atauincomeyang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.Committee on terminologymendefinisikan profitabilitas adalah jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Sedangkan menurut APB Statement mengartikan profitabilitas adalah kelebihan (defisit) penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi (Harahap, 2001: 226).Profitabilitas merupakan ukuran pokok keseluruhan keberhasilan perusahaan (Simamora, 2000: 528)Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah Penghasilan yang diinginkan oleh perusahaan dalam menjual produknya pada periode akuntansi tertentu.

2.Profitabilitas EkonomiSinonim profitabilitas ekonomi adalah Rentabilitas,earning power, rate of return,danreturn on operating assetssertarerturn on investmentyaitu perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam presentase (Bambang Riyanto,1998:36) Menurut Wasis laba usaha dikapitalisasikan dengan jumlah seluruh modal yang dioperasikan perusahaan akan diperolehrate of return on invesment. (Wasis,1998:36) Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas ekonomi adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari seluruh modal yang dioperasikan perusahaan.Modal yang diperhitungkan untuk mengukur profitabilitas ekonomi hanyalah modal yang bekerja di dalam perusahaan (operating capital asset) dengan demikian modal yang ditanamkan dalam perusahaan lain atau modal yang ditanamkan dalam bursa efek .(kecuali perusahaan kredit) tidak diperhitungkan dalam menghitung profitabilitas ekonomi Demikian pula laba yang diperhitungkan untuk menghitung profitabilitas ekonomi hanyalah laba yang berasal dari operasinya perusahaan yaitu yang disebut laba usaha (net operating income).Dengan demikian maka yang diperoleh dari usaha-usaha diluar perusahaan atau dari efek tidak diperhitungkan dalam menghitung profitabilitas ekonomi. Profitabilitas ekonomi ataureturn on equity(ROE) atau yang sering juga disebut denganreturn on total asset(ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan sejumlah keseluruhan aktiva yang tersedia dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan perusahaan.Return on investmendihitung sebagai berikut:Return on investmen=Total assets / Net profit after taxes Dengan menggunakan analisa diatas maka perusahaan tidak hanya bekerja untuk memperoleh laba tetapi untuk mempertinggi profitabilitas hal ini disebabkan karena laba bukanlah ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja secara efisien. Efisien atau tidaknya suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba (profitabilitas). Dengan demikian yang harus diperhatikan perusahaan adalah tidak hanya mempertinggi laba tetapi yang lebih penting yaitu usaha mempertinggi profitabilitasnya (Bambang Riyanto,1998:36-37).Usaha-usaha untuk meningkatkan profitabilitas ekonomi: Profitabilitas ekonomi atau earning power mempunyai arti yang penting bagi perusahaan, maka perlu diusahakan agar tingkat profitabilitas meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas Menurut Bambang Riyanto (1997:37) tinggi rendahnyaearning powerdipengaruhi oleh:

a. Profit marginYaitu perbandingan antaranet operating incomeatau laba bersih usaha dibandingkan dengannet salesatau penjualan bersih dan dinyatakan dalam prosentase (%) yang dapat dirumuskan sebagai berikut:(Laba Usaha / Penjualan Bersih) x 100%b. Turner of operating assetYaitu dengan jalan membandingkan antaranet salesatau penjualan bersih denganoperating assetatau modal usaha yang di rumuskan dengan:Penjualan bersih / Modal usaha.Sehingga besarnya profitabilitas ekonomi dapat diketahui dengan mengalihkanprofit margindenganturnorver of operating assetUsaha untuk memperbesar profitabilitas merupakan harapan bagi manajer perusahaan, oleh karena itu untuk mempertinggi profitabilitas perlu diketahui berbagai faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya profitabilitas ekonomi. Cara untuk meningkatkan profitabilitas ekonomi menurut Bambang Riyanto (1997:37-41)1. Menaikanprofit margin Dengan menambah biaya usaha sampai tingkat tertentu diusahakan tercapainya tambahansalesyang lebih besar daripada tambahanoperating expense. Dengan mengurangi pendapatan darisalessampai tingkat tertentu atau mengurangi usaha relatif lebih besar dari berkurangnya pendapatan darisales.2. Menaikan atau mempertinggiturnorver of operating asset Dengan menambah modal usaha. Dengan mengurangisalessampai tingkat tertentu diusahakan penurunanoperating assetsebesar-besarnya.

Profitabilitas modal sendiriProfitabilitas modal sendiri atau sering dinamakan rentabilitas usaha ataureturn on equity(ROE) adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak atau dengan kata lain profitabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan. (Bambang Riyanto,!998:44) Laba yang diperhitungkan untuk menghitung profitabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan modal asing dan pajak perseorangan atauincome tax(EAT=earning after tax). Sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja dalam perusahaan.Mengukur profitabilitas modal sendiri.Return on equitymerupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun saham preferan) atas modal yang mereka investasikan didalam perusahaan. secara umum tentu saja semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik kedudukan pemilik perusahaan.Return On Equity (ROE) =Stuckholder Equity / Net Profit After TaxDisamping cara penghitungan diatas,return on equitydapat puladitentukandengan menggunakan sistemDu pont. Menurut Keown, Scott, Martin, Party (1993:103) AnalisaDu pontmerupakan pendekatan lain yang yang digunakan mengevaluasi tingkat pengembalian equitas atauReturn on equityyang dihitung dengan membagi ROI dengan hasil pengurangan 1 (satu) dan rasio hutang. Hal ini dapat dinyatakan dalam bentuk rasio keuangan yaitu: Return On Equity=Return On Investment / (1-Debt Rasio) ROI= Net Profit Margin x Perputaran Aktiva Net Profit Margin= Laba Sesudah Pajak / Penjualan Laba = Penjualan- Biaya Operasi Perputaran Aktiva= Penjualan / Total Aktiva Debt Ratio = Total Hutang / Total AktivaDengan menggunakan sistemDu pontdiatas memungkinkan manajemen melihat dengan jelas faktor pemicu ROE serta hubungan antaraprofit margin, perputaran total aktiva, dan rasio hutang. Manajemen dipandu dalam menentukan efektivitas pengelolaan sumber daya perusahaan untuk memaksimumkan ROI para pemilik.Dengan menggunakan sistemDu pontdiatas dapat dilihat faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas yaitu penjualan, biaya operasi total aktiva dan total hutang. Sedangkan menurut Wasis menggunakan istilah profitabilitas dikemukakan bahwa faktor yang mempengaruhirateof returnadalah penjualan, efisiensi penggunaan biaya,profitmargindan struktur modal perusahaan. Berdasarkan berbagai faktor-faktor diatas dalam penelitian ini hanya membahas faktor modal kerja dan tingkat perputaran modal kerja. Hal ini dikarenakan faktor-faktor ini sangat berperan penting dalam operasional perusahaan.

4.Analisis Profitabilitas(Profitability Analysis)berdasarkan jenis produkAnalisis kemampuan menghasilkan laba dapat diterapkan pada jenis produk. Analisis ini ditujukan untuk mendeteksi penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh setiap jenis produk dalam periode akuntansi tertentu ( Mulyadi, 2001: 58 ).Dalam menganalisis profitabilitas setiap jenis prioduk dapat digunakan dua konsepbiayasebagaiberikut:a.Konsepharga pokok penuh(full costing)Pada konsep ini setiap pusat laba dihitung besarnya laba bersih dengan mempertemukan penghasilan setiap pusat laba dikurangi semua biaya pada pusat laba yang bersangkutan baik biaya tetap maupun biaya variabel. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan konsep ini adalah: Menggolongkan penghasilan penjualan ke dalam setiap pusat laba yang akan dianalisa. Menggolongkan harga pokok penjualan untuk setiap pusat laba. Menghitung laba kotor atas penjualan setiap pusat laba. Mengalokasikan biaya pemasaran setiap fungsi pada setiap pusat laba. Menghitung laba bersih sebelum diperhitungkan biaya administrasi dan umum untuk setiap pusat laba. Memperhitungkan biaya administrasi dan umum. Menghitung laba bersih setiap pusat laba.

b.Konsep harga pokok variabel(variable costing)Pengunaan konsep ini didorong oleh pemilihan alternatif didalam pengambilan keputusan dengan jalan menyajikan besarnya batas kontribusi (contribution margin) setiap pusat laba untuk dapat menutup biya tetap dan menghasilkan laba. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan konsep ini adalah: Menggolongkan penghasilan penjualan ke dalam setiap pusat laba yang akan dianalisa. Menggolongkan harga pokok penjualan variabel untuk setiap pusat laba. Menghitung batas kontribusi kotor untuk setiap pusat laba. Mengalokasikan biaya pemasaran variabel dari setiap fungsi ke dalam setiap pusat laba. Menghitung batas kontribusi (bersih) untuk setiap pusat laba. Memperhitungkan biaya tetap langsung yang dapat diidentifikasikan kepada setiap pusat biaya. Menghitung laba bersih setiap pusat biaya sebelum dipertemukan dengan biaya tetap tidak langsung dan biaya administrasi dan umum. Memperhitungkan biaya tetap tidak langsung dan biaya administrasi dan umum. Menghitung laba bersih (Supriyono, 1993: 215-216)