syarat memparalel transformator

5
Syarat Memparalel Transformator (Trafo) POSTED BY DIREKTORI LISTRIK POSTED ON 13.44 WITH NO COMMENTS Syarat Memparalel Transformator (Trafo) - Memperalel dua buah atau lebih trafo dapat dilakukan apabila parameter rasio trafo, persen impedansi dan rasio perbandingan X/R pada trafo - trafo tersebut adalah sama. Memparalel trafo yang salah satu parameter diatas tidak terpenuhi dapat menimbulkan arus sirkulasi antar trafo dan pembagian pembebanan trafo tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sehingga situasi tersebut akan menyebabkan turunnya efisiensi trafo serta menurunkan kemampuan trafo dalam melayani beban. Penjelasan terkait tidak dapatnya diparalel transformator yang salah satu parameternya tidak sama, adalah sbb : 1. Pembagian arus untuk masing - masing transformator, dengan total beban yang sama dengan total kapasitas seluruh trafo yang diparalel, maka salah satu trafo akan mengalami kelebihan beban (overload) 2. Arus sirkulasi antar trafo akan naik 10% dari arus pada saat kapasitas penuh. 3. Gabungan antara arus sirkulasi masing-masing trafo serta arus pada saat beban penuh akan melebihi kapasitas arus pada saat beban penuh pada setiap trafo tersebut. Arus sirkulasi (circulaitng current) merupakan arus yang mengalir pada saat transformator tidak dibebani, sedangkan arus beban penuh (full load current) merupakan arus yang mengalir pada saat transformator terhubung kebeban (load). Type Koneksi Trafo Yang di Paralel Beban Trafo Seimbang Beban antar Trafi tidak seimbang Loading Trafo mengalami beban lebih (overload ed) Timbulnya Arus Sirkulasi Koneksi Yang Diperboleh kan Impedansi Sama Ratio Sama kVA Sama Ya Tidak Tidak Tidak Ya Impedansi Tidak Ya Tidak Tidak Ya

Upload: aryo-budi-prakoso

Post on 12-Dec-2015

145 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

Transformator

TRANSCRIPT

Page 1: Syarat Memparalel Transformator

Syarat Memparalel Transformator (Trafo)POSTED BY DIREKTORI LISTRIK POSTED ON 13.44 WITH NO COMMENTS

Syarat Memparalel Transformator (Trafo) - Memperalel dua buah atau lebih trafo dapat dilakukan

apabila parameter rasio trafo, persen impedansi dan rasio perbandingan X/R pada trafo - trafo

tersebut adalah sama. Memparalel trafo yang salah satu parameter diatas tidak terpenuhi dapat

menimbulkan arus sirkulasi antar trafo dan pembagian pembebanan trafo tidak sesuai dengan yang

diinginkan. Sehingga situasi tersebut akan menyebabkan turunnya efisiensi trafo serta menurunkan

kemampuan trafo dalam melayani beban.

Penjelasan terkait tidak dapatnya diparalel transformator yang salah satu parameternya tidak sama,

adalah sbb :

1. Pembagian arus untuk masing - masing transformator, dengan total beban yang sama

dengan total kapasitas seluruh trafo yang diparalel, maka salah satu trafo akan

mengalami kelebihan beban (overload)

2. Arus sirkulasi antar trafo akan naik 10% dari arus pada saat kapasitas penuh.

3. Gabungan antara arus sirkulasi masing-masing trafo serta arus pada saat beban penuh

akan melebihi kapasitas arus pada saat beban penuh pada setiap trafo tersebut.

Arus sirkulasi (circulaitng current) merupakan arus yang mengalir pada saat transformator tidak

dibebani, sedangkan arus beban penuh (full load current) merupakan arus yang mengalir pada saat

transformator terhubung kebeban (load).

Type Koneksi Trafo Yang di

Paralel

Beban Trafo Seimbang

Beban antar Trafi tidak seimbang Loading

Trafo mengalami beban lebih (overloaded)

Timbulnya Arus

Sirkulasi

Koneksi Yang Diperbolehka

n

Impedansi SamaRatio Sama kVA Sama

Ya Tidak Tidak Tidak Ya

Impedansi SamaRatio Sama kVA Beda

Tidak Ya Tidak Tidak Ya

Impedansi BedaRatio SamakVA Sama

Tidak Ya Ya Tidak Tidak

Impedansi BedaRatio Sama 

Tidak Ya Ya Tidak Tidak

Page 2: Syarat Memparalel Transformator

kVA BedaImpedansi BedaRatio Beda kVA Sama

Ya Tidak Ya Ya Tidak

Impedansi BedaRatio Beda kVA Beda 

Tidak Ya Ya Ya Tidak

Sumber: http://direktorilistrik.blogspot.com/2012/10/syarat-memparalel-transformator-trafo.html

Vektor grup trafo dinyatakan dalam bilangan jam (searah putaran jam/ clock wise). Tiap satu bilangan jam mewakili beda sudut 30 derajat. Vektor grup menentukan pergeseran sudut arus pada belitan primer dan sekunder.

Trafo 3 fasa 2 belitan memliki beberapa macam konfigurasi belitan. Apabila dilihat dari jenis penyusunan belitan antar fasa maka ada dua macam tipe belitan yaitu : belitan Wye (star) dan belitan delta. Sedangkan berdasarkan pergeseran sudut fasa antara arus pada kumparan primer dan kumparan sekunder maka ada beberapa macam tiep jenis belitan seperti terlihat pada gambar 1.

Trafo dengan vektor grup Yd1 berarti belitan primer terangkai Wye (Y) sedangkan belitan sekunder terangkai delta, angka 1 menunjukkan bahwa arus pada kumparan primer dan kumparan sekunder berbeda 30 derajat. Sedangkan pada trafo dengan vektor grup Yd5 arus pada kedua belitan berbeda 150 derajat (5 x 30 derajat).

Cara menggambar vektor grup Yd1 dan rangkaian belitan trafo adalah sebagai berikut :

1. Gambar vektor A,B,C (arus pada belitan primer) dalam lingkaran jam. dalam lingkaran jam2. gambar vektor bantu yang menunjuk jam 13. gambar vektor a (arus pada belitan sekunder a) searah dengan vektor A dengan kepala vektor menuju

arah jam 1 (perhatikan gambar 2)4. gambar vektor b (arus pada belitan sekunder b) searah dengan vektor B dengan pangkal vektor

berada pada vektor a.

Page 3: Syarat Memparalel Transformator

5. gambar vektor c (arus pada belitan sekunder c) searah dengan vektor C dengan pangkal vektor berada pada vektor b dan kepala vektor berada pada pangkal vektor a.

6. beri notasi tambahan 1 pada tiap kepala vektor a,b, dan c serta notasi 2 pada pangkal vektornya.

Sedangkan untuk menggambar rangkaian belitan trafonya, tinggal kita lihat gambar vektor grup yang telah kita beri notasi tambahan seperti tamapak pada gamabr 2.

1. Gambar rangkaian belitan Wye pada sisi primer2. fasa r pada belitan sekunder terhubung pada a1 dan c23. fasa s pada belitan sekunder terhubung pada a2 dan b14. fasa t pada belitan sekunder terhubung pada b2 dan c1

pembuktian pergeseran sudut ini bisa kita lakukan dengan melihat gambar 3.

Page 4: Syarat Memparalel Transformator

Gambar 2. Arus pada belitan primer dan sekunder trafo dengan belitan Yd1

Arus fasa R yang mengalir pada belitan A adalah 115.6 A dengan sudut 0 derajat dengan arah dari A1 menuju A2, sedangkan arus pada belitan sekunder a adalah 867 A dengan sudut 0 derajat, sedangkan arus pada belitan yang lain adalah sebagai tampak pada gambar. arus yang mengalir pada fasa r merupakan penngurangan vektor arus yang mengalir pada belitan a dan belitan c (perhatikan arah vektor yang ditunjukkan dengan tanda panah. Pada titik disekitar a1 berlaku hukum kirchoff :

arus keluar (meninggalkan a1) = arus masuk (menuju a1)

Ir + Ic = Ia

Dengan Ir : arus pada fasa r Ia : arus pada belitan a Ic : arus pada belitan c , sehingga diperoleh

Ir + 867 < 120 = 867 < 0

Ir = 867 < 0 – 867 <120

Ir = 1501.688 < –30

Terbukti bahwa ketika arus R mempunyai sudut 0 derjat maka arus r mempunyai sudut –30 derajat. Beda sudut sebesar 30 derajat ini hanya berlakau ketika arus pada fasa R, S dan T mempunyai besar yang sama serta memliki beda sudut 120 derajat (dalam kondisi yang seimbang). APabila arus pada fasa R, S , T tidak berada  dalam kondisi seimbang maka pergeserean sudut pada sisi primer dan sekunder akan bervariasi tergantung besar arus yang mengalir pada tiap fasa. Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, silahkan download file excel berikut untuk melihat pergeseran sudut yang saya maksud.

Sumber: https://budi54n.wordpress.com/2010/02/02/vektor-jam-vektor-grup-trafo-3-fasa-2-belitan/