swakelola desa

52
SWAKELOLA DESA 15 OKTOBER 2012 BAPPEMAS OLEH: HERU SUPRAPTO 1 [email protected]

Upload: unikarta-tenggarong

Post on 02-Jul-2015

4.484 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Swakelola desa

SWAKELOLA

DESA15 OKTOBER 2012

BAPPEMAS

OLEH:

HERU SUPRAPTO

1 [email protected]

Page 2: Swakelola desa

Pendahuluan

Dasar Hukum Pengelolan Keuangan Desa

Perda No 16 Tahun 2007, Ttg Keuangan

Desa

Perbup No 71 Ttg Pengelolaan Aset Desa

Perjalanan Perbup Pengelolaan

Keuangan Desa

Perjalanan Perbup ADD

Perbup No 12 th

2008

Perbup No 72 Th

2008

Perbup No 23 Th

2012

Perbup No 11 th

2008

Perbup No 73 Th

2008

Perbup No 22 Th

2012

2

[email protected]

Page 3: Swakelola desa

Pengadaan Barang Dan Jasa

Yg dibiayai dari APBN/APBD Kepres No 80 tahun 2003 yang telah 8 (Delapan) kali direvisi terakhir

dengan Perpres No 54 tahun 2010.

Perpres No 54 Th 2010 Juga telah diubah sebanyak 2 Kali yaitu melalui

1. Kepres No 35 Tahun 2011

2. Kepres NO 70 tahun 2012

Dalam Kepres tersebut dinyatakan bahwa Kepres itu ditujukan kepadapemerintah dan pemerintah daerah, tidak ada klausul ditujukan kepadaPemerintah Desa.

Sebagaimana Perpres 54 Th 2010 Pasal 2 ayat (1)

Ruang lingkup Peraturan Presiden ini meliputi:

a. Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan K/L/D/I yang pembiayaannyabaik sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD.

b. Pengadaan Barang/Jasa untuk investasi di lingkungan Bank Indonesia, Badan Hukum Milik Negara dan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang pembiayaannya sebagianatau seluruhnya dibebankan pada APBN/APBD.

3

[email protected]

Page 4: Swakelola desa

Maka muncul pertanyaan

4

[email protected]

bagaimana pengaturan

pelaksanaan pengadaan

barang dan jasa oleh

pemerintah Desa

Page 5: Swakelola desa

Pengadaan Barang Dan Jasa

Yg dibiayai APB Desa Sejak diberlakukannya UU No 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintah Daerah dan PP No 72 tahun 2005 tentang Desa, maka desa merupakan pemerintahanyang memiliki otonomi dalam mengatur rumahtangga desa.

Disisi lain perangkat hukum berkaitan denganpengelolaan keuangan desa sebagaimana diaturdalam Permendagri No 37 Tahun 2007 tidakmemadai dalam menjawab persoalan pengelolaankeuangan desa khususnya di Kab. Kukar.

Untuk mengatasi hal tersebut, dan tanpamengingkari kaidah-kaidah sebagaimana diaturdalam Kepres dimaksud, telah disusun Juknis tentangpengadaan barang dan jasa di Desa.

5

[email protected]

Page 6: Swakelola desa

Perda, Perbup Kukar Perda No 16 Th 2007 Ttg Keuangan Desa Perbup No 72 Th 2008 Sebagaimana telah diubah melalui

erbup No 23 Th 2012, Pasal 36 A yat (2) dan (3) Perbup No 73 Th 2008 Sebagaimana telah diubah melalui

Perbup No 22 Tahun 2012, Pasal 13 Ayat (2) dan (3)

(2) Pelaksanaan/pengadaan barang/jasa/kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan secara swakelola sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Pelaksanaan pengadaan barang/jasa/kegiatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) yang tidak dapat diswakelolakan dilakukan dengan mekanisme pengadaan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

6

[email protected]

Page 7: Swakelola desa

Swakelola Desa

Swakelola Pemerintah Desa Swakelola Padat Karya

adalah kegiatan

pengadaan barang, jasa

dan kegiatan yang

direncanakan, dikerjakan

dan diawasi sendiri oleh

pemerintahan desa

adalah kegiatan produktif

yang mempekerjakan atau

menyerap tenaga kerja dari

desa setempat

7

[email protected]

Page 8: Swakelola desa

Perbup No 22 Th 2012

Pedoman swakelola pemerintah Desa

disusun oleh tim fasilitasi dan ditetapkan

dengan Surat Keputusan Bupati. (Pasal

14 Ayat (4))

Pedoman swakelola padat karya disusun

oleh tim fasilitasi dan ditetapkan dengan

Surat Keputusan Bupati. (Pasal 15 Ayat

(5))

8

[email protected]

Page 9: Swakelola desa

Susunan Tim Pengadaan Pengarah : Kepala Desa

Wakil Pengarah : Sekretaris Desa

Koordinator : Kepala Urusan

Perangkat Desa

Anggota : Kepala Urusan

Perangkat Desa lainnya maksimal 4 (empat)

orang.

Maksimal 7 Orang

(Perbup 22 Th 2012 Pasal 16 Ayat (3)

9

[email protected]

Page 10: Swakelola desa

Tim Pengawas

Tim Pengawas dilaksanakan oleh BPD

sesuai dengan bidang kerja masing-

masing.

10

[email protected]

Page 11: Swakelola desa

Pasal 18 (Perbup 22 Th 2012

1) Pelaksanaan kegiatan swakelola padat karya dilaksanakan oleh lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok masyarakat yang memenuhi ketentuan sebagai pelaksana kegiatan, yang mana hak dan kewajiban diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK).

2) Lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok masyarakat yang melaksanakan kegiatan swakelola padat karya membentuk panitia pelaksana kegiatan

11

[email protected]

Page 12: Swakelola desa

BUKU PETUJUK TEKNIS

PENGADAAN BARANG/JASA

DESA

[email protected] 12

Page 13: Swakelola desa

Daftar IsiKata Pengantar

Kata SambutanBAB I. PENDAHULUAN 1BAB II. KETENTUAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/ JASA 2 Rencana Umum 2 Kriteria Swakelola 2 Swakelola Pemerintah Desa Dan Swakelola Padat karya 3

Perencanaan Swakelola 3 Pelaksanaan Swakelola 4

BAB III. OPERASIONALISASI SWAKELOLA 7 Penerbitan Surat Keputusan Kepala Desa 7 Ketentuan Batasan Belanja Swakelola pemerintah Desa 8

Ketentuan Batasan Belanja Swakelola Padat karya 9 Alur pelaksanaan Swakelola 10

LAMPIRAN

13

[email protected]

Page 14: Swakelola desa

1. Rencana Umum

mengindentifikasi kebutuhan Barang/Jasayang diperlukan Desa;

menyusun dan menetapkan rencanapenganggaran untuk PengadaanBarang/Jasa;

menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK); dan

menyusun Rencana Anggaran Biaya(RAB).

14

[email protected]

Page 15: Swakelola desa

2.Kriteria Swakelola1. pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan

teknis sumber daya manusia serta sesuai dengan

tugas pokok Pemerintah Desa

2. pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya

memerlukan partisipasi langsung masyarakat

setempat.

3. pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi

atau pembiayaannya tidak diminati oleh Penyedia

Barang/Jasa;

4. pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat

dihitung/ditentukan terlebih dahulu, sehingga

apabila dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa

akan menanggung resiko yang besar; dan/atau.

15

[email protected]

Page 16: Swakelola desa

2.Kriteria Swakelola.. 21. penyelenggaraan diklat, kursus, penataran,

seminar, lokakarya, atau penyuluhan; dan/atau

2. pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) yang bersifat khusus untukpengembangan teknologi/metoda kerjayang belum dapat dilaksanakan olehpenyedia barang/jasa; dan/atau

3. pekerjaan khusus yang bersifat pemrosesandata, pengujian di laboratorium danpengembangan sistem tertentu;

[email protected]

16

Page 17: Swakelola desa

3.1.Swakelola Pemerintah Desa

Swakelola Pemerintah desa

mempergunakan tenaga sendiri

dan/atau dapat menggunakan tenaga

ahli.

Jumlah tenaga ahli sebagaimana

dimaksud tidak boleh melebihi 50% (lima

puluh persen) dari jumlah keseluruhan

tenaga aparat desa yang terlibat dalam

kegiatan Swakelola yang bersangkutan.

17

[email protected]

Page 18: Swakelola desa

3.2.Swakelola Padat karya

kegiatan produktif yang mempekerjakan

atau menyerap tenaga kerja dari desa

setempat. Dimana pekerjaan utama

dilarang untuk dialihkan kepada pihak

lain (subkontrak), tetapi item pekerjaan

bisa dilaksanakan berdasarkan Upah

harian atau upah Borongan.

18

[email protected]

Page 19: Swakelola desa

4. Perencanaan Swakelola4.1. Kegiatan perencanaan Swakelola meliputi:

penetapan sasaran, rencana kegiatan, dan jadwalpelaksanaan;

penyusunan jadwal pelaksanaan denganmempertimbangkan waktu yang cukup bagipelaksanaan pekerjaan/kegiatan;

perencanaan teknis dan penyiapan metodepelaksanaan yang tepat agar diperoleh rencanakeperluan tenaga, bahan, dan peralatan yang sesuai;

penyusunan rencana keperluan tenaga, bahan, danperalatan secara rinci serta dijabarkan ke dalam rencanakerja bulanan, rencana kerja mingguan, dan rencanakerja harian;

penyusunan rencana total biaya secara rinci dalamrencana biaya bulanan, dan biaya mingguan yang tidakmelampaui pagu anggaran yang telah ditetapkandalam dokumen anggaran; dan

19

[email protected]

Page 20: Swakelola desa

Lanjutan 4.Perancanaan

Swakelola4.2. Perencanaan kegiatan Swakelola dapat dilakukan dengan

memperhitungkan tenaga ahli/ peralatan/ bahan tertentu yang dilaksanakan dengan kontrak/sewa tersendiri.

4.3. Kegiatan perencanaan Swakelola dimuat dalam Kerangka AcuanKerja (KAK) atau Proposal.

4.4. Perencanaan kegiatan Swakelola Padat karya yang akandilaksanakan oleh Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan, PelaksanaSwakelola Padat karya ditetapkan oleh Tim Pengadaan Barang danjasa Desa setelah melalui proses evaluasi.

4.5. Penyusunan jadwal dilakukan dengan mengalokasikan waktu untukproses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, penyerahandan/atau pelaporan.

4.6.Tim Pengadaan barang dan jasa desa bertanggungjawab terhadappenetapan Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan PelaksanaSwakelola termasuk sasaran, tujuan dan besaran anggaranSwakelola.

4.7.Swakelola dapat dilaksanakan melebihi 1 (satu) tahun anggarandengan menempatkan dalam Peraturan Desa.

20

[email protected]

Page 21: Swakelola desa

5. Pelaksanaan Swakelola

21

[email protected]

Page 22: Swakelola desa

5.1. Swakelola Pemerintah Desa

pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dantenaga ahli perseorangan dilakukan oleh Tim Pengadaanbarang Dan jasa Desa.

pengadaan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atasmengikuti ketentuan dalam buku ini.

Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukansecara berkala berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengancara upah borongan;

pembayaran gaji tenaga ahli tertentu yang diperlukandilakukan berdasarkan Kontrak tenaga ahli perseorangan;

penggunaan tenaga kerja, bahan, dan peralatan dicatatsetiap hari dalam laporan harian;

kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap mingguyang disesuaikan dengan penyerapan dana;

kemajuan non fisik atau perangkat lunak dicatat dan dievaluasisetiap bulan yang disesuaikan dengan penyerapan dana; dan

22

[email protected]

Page 23: Swakelola desa

5.2. Swakelola padat karyaa. Pelaksanaan Swakelola oleh Lembaga/Organisasi

Kemasyarakatan dilakukan berdasarkanperjanjian antara Tim Pengadaan Barang/jasaDesa dengan pimpinan Lembaga/OrganisasiKemasyarakatan selaku Pelaksana Swakelola;

b. Pelaksanaan Swakelola Padat Karya hanyadiserahkan kepada Lembaga/OrganisasiKemasyarakatan yang mampu melaksanakanpekerjaan jasa secara teknis;

c. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi hanya dapatberbentuk konstruksi sederhana;

d. Konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana, tidak dianggarkan melalui APBDesa;

23

[email protected]

Page 24: Swakelola desa

5.2. Swakelola padat karya..Lanjutane. Pengadaan Barang/Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang, dan

tenaga ahli yang diperlukan dilakukan Lembaga/OrganisasiKemasyarakatan dibuktikan dengan bukti transaksi yang berlaku;

f. penyaluran dana kepada Kelompok Masyarakat PelaksanaSwakelola dilakukan secara bertahap dengan ketentuansebagai berikut: 40% (empat puluh persen) dari keseluruhan dana Swakelola

Padat karya apabila Lembaga/Organisasi KemasyarakatanPelaksana Swakelola telah siap melaksanakan Swakelola;

30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana SwakelolaPadat karya apabila pekerjaan telah mencapai 30% (tigapuluh persen); dan

30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana SwakelolaPadat karya apabila pekerjaan telah mencapai 60% (enampuluh persen)

24

[email protected]

Page 25: Swakelola desa

5.2. Swakelola padat karya..Lanjutan

g. pencapaian kemajuan pekerjaan dan danaSwakelola yang dikeluarkan dilaporkan olehLembaga/Organisasi Kemasyarakatan PelaksanaSwakelola secara berkala kepada Tim Pengadaan barang dan Jasa Desa setelahdiperiksa oleh Timg Pengawas kegiatan;

h. pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilakukanoleh BPD; dan

i. pertanggungjawaban pekerjaan/kegiatanpengadaan disampaikan kepada Kepala Desamelalui Tim Pengadaan barang dan jasa Desa.

25

[email protected]

Page 26: Swakelola desa

BAGIAN 3

OPERASIONALISASI SWAKELOLA

26

[email protected]

Page 27: Swakelola desa

1. Penerbitan Surat KeputusanKepala Desa,

1. Kepala desa menetapkan Sekretaris

Desa sebagai Koordinator PTPKDes;

2. Kepala Desa menetapkan kepala urusan

sebagai PTPKDes berdasarkan bidang

urusan masing-masing

3. Kepala Desa menetapkan Tim Pengadaan

dan Tim Pengawas Kegiatan

27

[email protected]

Page 28: Swakelola desa

Tugas Tim pengadaan Menyusun dan menetapkan rencana pengadaan: Spesifikasi teknis, Jika berupa Konstruksi adalah gambar

konstruksi sederhana, jika barang adalah spesifikasibarang, jika jasa berupa kerangka acuan kerja (Term of refferance);

Rincian Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang diperoleh dariharga pasar setempat

Rancangan kontrak Mengumumkan Rencana Umum Pengadaan

Seleksi sederhana kepada Lembaga/OrganisasiKemasyarakatan setempat

Biaya pengadaan : Biaya pengumuman, Biayapenggandaan dokumen pengadaan, Biaya lain untukpelaksanaan pengadaan.

28

[email protected]

Page 29: Swakelola desa

Tugas Tim Pengawas Mengawasi secara rutin pelaksanaan setiap

kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan;

Memastikan bahwa pelaksanaan dan hasil kegiatan telah sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja (SPK).

Masalah yang berhubungan dengan Administrasi Kegiatan diluar kewenangan Pengawasan;

Menandatangani berita acara hasil pengawasan kegiatan.

Kecuali tugas-tugas sebagaimana tercantum dalamTugas Tim pengadaan dan Tugas tim Pengawastersebut, Kepala desa dapat menambahkan tugas –tugas lain yang relevan sesuai dengan kondisi dankebutuhan.

29

[email protected]

Page 30: Swakelola desa

2. Ketentuan Bukti Pengadaan

Swakelola Pemerintah Desa Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai tidak lebih dari Rp. 5.000.000,00

(lima juta rupiah) dapat dibeli/diadakan langsung kepada penyediabarang/jasa oleh Panitia Pengadaan tanpa penawaran tertulis dari penyediabarang/jasa yang bersangkutan, dan bukti perikatannya cukup berupakuitansi pembayaran dengan materai secukupnya.

Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai Rp 5,000,000.00 sampaidengan Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dapat dibeli/diadakanlangsung kepada penyedia barang/jasa oleh Panitia Pengadaantanpa penawaran tertulis dari penyedia barang/jasa yang bersangkutan, bentuk kontraknya cukup berupa kuitansi atau tandaterima pembayaran lainnya, yang memuat NPWP, identitas, alamat danbermaterai.

Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai di atas Rp. 10.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dapatdilakukan dengan penunjukan langsung kepada 1 (satu) penyediabarang/jasa oleh Panitia Pengadaan melalui penawaran tertulis daripenyedia barang/jasa yang bersangkutan, dan bukti perikatannya berupaSurat Perintah Kerja (SPK) dengan materai secukupnya.

Ketentuan pengadaan Nomor 2.1; 2.2; dan 2.3 dilaksanakan tidak bolehmemecah kegiatan atau menggabungkan kegiatan. Dilaksanakan sesuaidengan RKA dan DPA.

(Catatan : Ketentuan ini harus selalu disesuaikan dengan perkembanganperaturan yang baru)

30

[email protected]

Page 31: Swakelola desa

3. Ketentuan Bukti Pengadaan Swakelola Padat

Karya

Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai tidak lebih dari Rp. 5.000.000,00 (lima jutarupiah) dapat dibeli/diadakan langsung kepada penyedia barang/jasa olehLembaga/kelompok masyarakat tanpa penawaran tertulis dari penyedia barang/jasa yang bersangkutan, dan bukti perikatannya cukup berupa kuitansi pembayaran dengan materaisecukupnya.

Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai Rp 5,000,000.00 sampai denganRp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dapat dibeli/diadakan langsung kepadapenyedia barang/jasa oleh Lembaga/kelompok masyarakat tanpa penawarantertulis dari penyedia barang/jasa yang bersangkutan, bentuk kontraknya cukupberupa kuitansi atau tanda terima pembayaran lainnya, yang memuat NPWP, identitas, alamat dan bermaterai.

Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai di atas Rp. 10.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dapat dilakukan denganpenunjukan langsung kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa oleh Lembaga/kelompokmasyarakat melalui penawaran tertulis dari penyedia barang/jasa yang bersangkutan, danbukti perikatannya berupa Surat Perintah Kerja (SPK) dengan materai secukupnya.

Ketentuan pengadaan Nomor 3.1 sampai nomor 3.3 merupakan item / komponen dari jenisbelanja sebagaimana dirincikan dalam anggaran belanja kegiatan (RAB)

Jika Lembaga/kelompok masyarakat Pelaksana Swakelola Padat Karya tidak mampu makadapat menyerahkan pelaksanaan belanja item barang/jasa kepada Tim Pengadaanbarang Dan jasa Desa.

31

[email protected]

Page 32: Swakelola desa

4.1. Alur Pelaksanaan Kegiatan Swakelola Pemerintah Desa < 5 Jt

Barang/Ja

sa

NPPD SPD

Belanja Kurang

dari Rp 5 Juta

SPP

UangDPA

Barang

SSP

Bukti

Pengeluar

an Kas

bermeterai

Kuitansi

bermeter

ai / Nota

32

[email protected]

Page 33: Swakelola desa

4.2. Alur Pelaksanaan Kegiatan Swakelola

Pemerintah Desa 5 s.d <10 Jt (dg pengadaan

langsung)

SuratPemesanan

Barang

Berita AcaraSerah terima

barang

Barang/Ja

sa

NPPD SPD

Belanja 15 sd

50 jt

SPP

UangDPA

Berita AcaraPemeriksaan

Barang

Suratperintah

Kerja

Barang/ jasa

BuktiPengeluaranKasbermeterai

SSP

Kuitansi

bermeterai/ Nota

SPB + SPK + BAPB+BASTB

SSP

DP

A

33

[email protected]

Page 34: Swakelola desa

4.3. Alur Pelaksanaan Kegiatan Swakelola Pemerintah

Desa 10 sd 50 jt (dg Penujnukan Langsung)

SuratPemesanan

Barang

Berita Acara Serahterima barang

Barang/Ja

sa

NPPD SPD

Belanja 15 sd

50 jt

SPP

UangDPA

Berita Acara

Pemeriksaan

Barang

Surat

perintah

Kerja

Barang

/ jasaBukti

Pengeluar

an Kas

bermeterai

SSP

Kuitansi

bermeterai/

Nota

SPB + SPK + BAPB+BASTB

SSP

DPA

34

[email protected]

Page 35: Swakelola desa

Pembayaran Swakelola Pemerintah Desa

Pembayaran swakelola pemerintah desa : Surat perjanjian kerja (SPK) yang mengatur hak dan

kewajiban kedua belah pihak atau lebih.

Surat pemesanan barang (SPB) Untuk belanja Rp 5 juta s.d Rp 50 juta.

Berita acara pemeriksaaan barang. Untuk belanja Rp5 juta s.d Rp 50 juta.

Berita acara serah terima. Untuk belanja Rp 5 juta s.dRp 50 juta.

Kwitansi dan nota pengadaan barang/jasa.

PPh + PPn

Dokumentasi dan foto-foto barang yang telah dibeli.

35

[email protected]

Page 36: Swakelola desa

Alur Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

Secara Swakelola Padat karya

36

[email protected]

Page 37: Swakelola desa

Perlu diperhatikan hal-hal berikut: Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dapat

dilaksanakan oleh orang perseorangan, termasukkelompok masyarakat melalui swakelola adalahpekerjaan yang menggunakan teknologi sederhanadan mempunyai resiko kecil,

Dalam arti pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannyatidak membahayakan keselamatan umum, hartabenda, menggunakan alat kerja sederhana, dan tidakmemerlukan tenaga ahli khusus. Apabila tidaksederhana, maka pekerjaan tersebut harus dilakukanoleh penyedia jasa yang berbentuk badan usaha.

Dibuat perencanaan teknis berupa gambar teknis, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran Biaya daripekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan. Untuk pelaksanaan perencanaan teknis dapat dibantutenaga yang ditunjuk dari dinas setempat yang membidangi pekerjaan umum atau tenaga ahli (konsultan) perseorangan.

37

[email protected]

Page 38: Swakelola desa

Perlu diperhatikan hal-hal berikut 2:

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan konstruksiPelaksana Kegiatan dapat dibantu tenaga yang ditunjuk dari dinas teknis setempat yang membidangipekerjaan umum atau tenaga ahli (konsultan) perseorangan.

Untuk pelaksanaan pekerjaan menggunakan pekerja (tenaga tukang dan mandor) yang pembayarannyadilakukan secara harian berdasarkan daftar hadirpekerja atau dengan cara upah borongan.

Untuk pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan, selain dilakukan oleh BPD dapat dibantu tenaga yang ditunjuk dari dinas setempat yang membidangipekerjaan umum atau tenaga ahli (konsultan) perseorangan.

38

[email protected]

Page 39: Swakelola desa

Diagram Alur pelaksanaan

pengedaan Konstruksi olehLembaga kemasyarakatan

39

[email protected]

Page 40: Swakelola desa

• DPA• SK Panitia

Pengadaan

PengumumanPendaftaran SWK

Pdt Karya

PenjelasanRencana Kerja&

Syarat-Syarat

Pengajuan

ProposalRapatpanitia

PersyaratanAdministrasi

PendaftaranPeserta&

PengambilanRKS

Proposal

Seleksi

• Berita AcaraPelaksana PdtKarya &

• SK penunjukan

Pelaksana SWK Pdt Kry

Surat

PerjanjianKerja (SPK, 2

rangkap)

Dokumen

SPK

2

40

[email protected]

Page 41: Swakelola desa

Dokumen

SPK1

DPA

NPPD

Dok.

NPPD

Melaksanakan

Pekerjaan

Uang

Dok. SPP

BuktiPengeluaran

kas

Kuitansi,

Nota, bukti

transaksi

Kuitansi,

Nota, bukti

transaksi

Laporan

PenyelesaianPekerjaan

BeritaAcara

pemeriksaan BPD

Berita Acaraserah terima

kegiatan

Laporan

Penyelesaian

Pekerjaan

41

[email protected]

Page 42: Swakelola desa

4.2.2.Tugas Tim Pengadaan Dlm Swakelola Pdt

karya

a. Mengumumkan seluruh kegiatan

pemberdayaan (swakelola-padatkarya) kepada

Lembaga/ Organisasi masyarakat sesuai DPA;

a. Mengumumkan syarat-syarat lembaga /

Organisais kemasyarakatan (LPM, Lembaga

Adat, Karang Taruna, RT/ RW, PKK serta

Kelompok masyarakat) di desa yang dapat

menjadi pelaksana kegiatan pemberdayaan (swakelola- padatkarya);

42

[email protected]

Page 43: Swakelola desa

C. Menyeleksi dan menetapkan lembaga kemasyarakatan/kelompok

masyarakat yang berminat dan mampu dalam pengadaan kegiatan

swakelola padat karya. Adapun kriteria penyeleksian adalah:

Pelaksana kegiatan diutamakan lembaga kemasyarakatan/kelompok

masyarakat yang bertempat tinggal terdekat dengan lokasi kegiatan

atau lembaga kemasyarakatan/kelompok masyarakat.

Lembaga kemasyarakatan/kelompok masyarakat yang mempunyai

kemampuan yang berkaitan dengan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Tingkat efisiensi dalam anggaran yang disanggupi oleh calon

pelaksana kegiatan dengan pagu yang ada dalam DPA-Desa (APB

Desa).

Setiap lembaga kemasyarakatan/kelompok masyarakat dapat

menjadi pelaksana kegiatan swakelola-padat karya dibatasi 3 (tiga)

kegiatan dalam satu tahun anggaran.

43

[email protected]

Page 44: Swakelola desa

Menyeleksi dan menetapkan panitia pelaksana kegiatan atau

lembaga kemasyarakatan / kelompok masyarakat yang

mengerjakan kegiatan.

Menyiapkan dokumen-dokumen sehubungan dengan

kegiatan swakelola padat karya. Meliputi :

1. RAB (jika belum ada di DPA)

2. Menyusun Harga Perhitungan sendiri (HPS) berdasarkan

harga pasar setempat.

3. Perhitungan penyisihan/pemotongan pajak

4. Gambar Konstruksi

5. Jadwal pelaksanaan Pekerjaan

6. Rencana Kerja dan Syarat-syarat

7. Surat Perjanjian Kerja (SPK)

44

[email protected]

Page 45: Swakelola desa

4.2.3. Kriteria Evaluasi Swakelola Padat karya

A. Evaluasi Administrasi, meliputi :

Penilaian terhadap data administrasisesuai yang disyaratkan dalam RencanaKerja dan Syatrat-syarat

Penawaran dinyatakan gugur apabilasalah satu persyaratan administrasi yang diminta tidak terpenuhi.

Penawaran yang lulus administrasidilanjutkan dengan evaluasi teknis

45

[email protected]

Page 46: Swakelola desa

B. Evaluasi Teknis meliputi ;

Unsur – unsur pokok yang dinilai adalah

proposal teknis,

Kemampuan menyediakan tenaga

kerja sebagaimana yang dibutuhkan.

46

[email protected]

Page 47: Swakelola desa

C. Evaluasi Harga :

Evaluasi harga hanya dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan lulus/memenuhi persyaratan administrasi dan teknis;

Evaluasi harga dengan menilai kewajaran hargatidak harus harga terendah;

Berdasarkan hasil evaluasi harga, Tim Pengadaanmembuat daftar urutan penawaran yang dimulaidari urutan harga penawaran terendah danmengusulkan penawar terendah sebagai calonPelaksana Kegiatan.

47

[email protected]

Page 48: Swakelola desa

TUGAS TIM PENGAWAS Swakelola Padat Karya

a. BPD sebagai Tim Pengawas dengan komposisi: Koordinator : Ketua BPD/ Wakil Ketua

Anggota : Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota BPD b. Tim Pengawas dapat dibentuk satu atau beberapa Tim sesuai

dengan bidang komisi. c. Tugas Tim Pengawas meliputi : Mengawasi secara rutin pelaksanaan setiap kegiatan sesuai

dengan jadwal ; Memastikan bahwa pelaksanaan dan hasil kegiatan telah

sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja (SPK). Masalah yang berhubungan dengan Administrasi Kegiatan

diluar kewenangan Pengawasan BPD; Setelah kegiatan selesai, Koordinator Tim Pengawas bersama

Pelaksana kegiatan menandatangani berita acara hasilpengawasan kegiatan, yang diketahui Kepala Desa

48

[email protected]

Page 49: Swakelola desa

4.3. Pembayaran Swakelola Padat Karya

Pembayaran swakelola-padat karya :

Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang mengatur hak

dan kewajiban kedua belah pihak atau lebih.

Kwitansi dan nota belanja barang.

Daftar pekerja dan Absensi yang terlibat sebagai

pelaksana kegiatan;

Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan (up-name) Oleh BPD.

Dokumen dan foto-foto hasil pekerjaan.

49

[email protected]

Page 50: Swakelola desa

4.4. Kewajiban Pelaksana Kegiatan (Lembaga/ organisasi

kemasyarakatan)

Membuat papan pelaksanaan Kegiatan Konstruksi

Menyelenggarakan kegiatan yang tercantum dalam proposal; Bertanggung jawab terhadap penggunaan dana yang telah

diterima dari PIHAK PERTAMA, sesuai dengan peraturan keuanganyang berlaku serta ketentuan lain yang diatur dalam pedoman dansurat perjanjian kerjasama ini.

Mentaati teguran/peringatan yang disampaikan oleh PemerintahDesa, baik secara lisan maupun tertulis.

Mengkonsultasikan kepada Pemerintah Desa, apabila terjadiperubahan kegiatan dan/atau penggunaan dana yang mengakibatkan adanya ketidaksesuaian dengan proposal ataudokumen yang terkait.

Menyampaikan laporan penggunaan keuangan kepadaPemerintah Desa dilampiri bukti transaksi.

Menyusun dan menyampaikan laporan perkembanganpelaksanaan swakelola Padat Karya kepada Pemerintah Desa danlaporan akhir kegiatan.

50

[email protected]

Page 51: Swakelola desa

4.5. Hak Pelaksana Kegiatan (Lembaga/ organisasi

kemasyarakatan)

Besaran honorarium panitia pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) maksimal 4% (empat per seratus) dari total anggaran kegiatan yang tertera dalam surat perjanjian kerja (SPK) dan pembagiannya sesuai dengan tanggungjawab dan beban kerja dalam kepanitiaan; dengan maksimal jumlah kepengurusan panitia pelaksana kegiatan adalah 3 orang. (Psl 38 Ayat 3 Perbup 72 Th 2008)

51

[email protected]

Page 52: Swakelola desa

TERIMAKASIH

52

[email protected]