survey topografi

14
Cecep Ajid Ambali, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Survey Topografi Proses pengumpulan data permukaan bumi yang selanjutnya data tersebut direpresintasikan dalam bentuk peta perencanaan dengan menggunakan skala tertentu. Pekerjaan pengukuran yang terdiri dari: 2.1.1 Pengukuran situasi Dalam pengukuran sutuasi ada beberapa tahap diantarannya : 1. Pengukuran situasi dilakukan dengna system tachimetri 2. Ketilitian alat yang di pakai adalah 5” (sejenis theodolit ETS) 3. Pengukuran situasi dilakukan pada titik pengukuran penampang melintang 4. Pengukuran situasi dilakukan pada titik pengukuran penampang melintang 5. Pengukuran situasi daerah sepanjang rencana sungai harus mencakup semua keterangan keterangan yang ada di daerah sepanjang rencana sungai tersebut 2.1.2 Pengukuran penampang melintang Dalam pengukuran penampang melintang ada beberapa yang mesti diperhatikan diantarannya 1. Pengukuran melintang pada daerah yang datar dan landai dibuat setiap 50 m dan pada daerah-daerah tikungan atau pegunungan setiap 25 m 2. Lebar pengulkuran melintang 75 m kea rah kiri dan 75 m kearah kanan dari as Jalan

Upload: jhon-hendrick-batubara

Post on 01-Jan-2016

45 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Survey Topografi

Cecep Ajid Ambali, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Survey Topografi

Proses pengumpulan data permukaan bumi yang selanjutnya data tersebut

direpresintasikan dalam bentuk peta perencanaan dengan menggunakan skala

tertentu. Pekerjaan pengukuran yang terdiri dari:

2.1.1 Pengukuran situasi

Dalam pengukuran sutuasi ada beberapa tahap diantarannya :

1. Pengukuran situasi dilakukan dengna system tachimetri

2. Ketilitian alat yang di pakai adalah 5” (sejenis theodolit ETS)

3. Pengukuran situasi dilakukan pada titik pengukuran penampang melintang

4. Pengukuran situasi dilakukan pada titik pengukuran penampang melintang

5. Pengukuran situasi daerah sepanjang rencana sungai harus mencakup

semua keterangan –keterangan yang ada di daerah sepanjang rencana

sungai tersebut

2.1.2 Pengukuran penampang melintang

Dalam pengukuran penampang melintang ada beberapa yang mesti

diperhatikan diantarannya

1. Pengukuran melintang pada daerah yang datar dan landai dibuat setiap 50

m dan pada daerah-daerah tikungan atau pegunungan setiap 25 m

2. Lebar pengulkuran melintang 75 m kea rah kiri dan 75 m kearah kanan

dari as Jalan

Page 2: Survey Topografi

6

3. Pada daerah tikungan pengukuran dilakukan 50 m kearah luar dan 75 m

kea rah dalam dari as Jalan

4. Pengukuran perpotongna pertemuan Jalan dilakuakn peengukuran atau

ketentuan khusus

5. Peralatan yang digunakan untuk pengukuran melintang sama dengan

pengukuran yang digunakan pada pengukuran situasi.

2.1.3 Pengukuran penampang memanjang

Dalam Pengukuran Memanjang ada dua hal yang diperhatikan diantaranya

1. Pengukuran memanjang dilakukan sesuai dengan sepanjang sumbu

rencana Jalan

2. Peralatan yang dipakai untuk pengukuran memanjang sama dengan yang

dipakai untuk pengukuran titik control vertical

2.2 Geoteknik

Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu teknik sipil. Didalamnya

diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan

hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri di

atasnya. Dalam survey dan pemetaan ini juga yang disebut dengan Bor dan

Sondir, berikut adalah pengertian bor dan Sondir.

2.2.1 Bor

Kegiatan pengeboran yang dapat dilakukan terdiri dari bor inti dan bor

tangan.

Page 3: Survey Topografi

7

1. Bor Inti

Pengeboran inti dimaksudkan agar secara langsung dapat mengetahui

karakteristik geologi dibawah permukaan tanah dengan cara pengambilan contoh-

contoh tanah dan batuan yang terdapat pada kedalaman tertentu dibawah

permukaan tanah, kemudian diadakan penelitian pada contoh-contoh tanah dan

batuan tersebut, penganalisaan pada kecepatan pelaksanaan pengeboran,

penelitian kemampuan daya dukung pada tiap-tiap lapisan, pengecekan tingkat

permeabilitas dan lain-lain.

Penentuan lokasi titik bor dan kedalaman pemboran pada lokasi calon

bendungan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Direksi.

Alat yang digunakan adalah mesin bor putar (rotary tipe drilling machine)

yang operasinya dilakukan secar hidrolis.

Bor yang akan dipergunakan adalah bor ukuran “NX” berdasarkan

DCDMA (diamond Core drilling manufactures association) dengan :

diameter teras (core) 54,7 mm dan diameter lubang 75,7 mm.

Mata bor yang dipakai tergantung keadaan batuannya, tetapi umumnya

akan dipakai mata bor lungsten atau mata bor intan.

Pembuatan lubang bor dilakukan dengan pemboran inti bermesin untuk

memperoleh contoh dan inti. Pusaran air Lumpur tidak boleh terjadi

selama pemboran berlangsung guna mencegah agar dinding lubang bor

tidak runtuh, dipakai pipa lindung (casing).

Page 4: Survey Topografi

8

Pelaksana pekerjaan harus memuat catatan kemajuan pemboran dalam

buku lapangan dengan formal seperti yang telah disetujui oleh Direksi

Pekerjaan. Catatan tersebut akan menunjukan antara lain tipe dan ukuran

mata bor, tabung penginti dan alat pengambil contoh, air tanah, elevasi

dimana dijumpai air dengan tekanan sangat besar, tebal lapisan, kedalaman

pemboran pengujian yang dilakukan.

Pada waktu member formasi batuan, harus dipakai reaming sheil guna

mencegah menyempitnya diameter lubang. Untuk lapisan endapan, harus

dipakai pipa lindung baja guna mencegah agar dinding lubang tidak

runtuh.

Hanya bahan yang diambil dari tabung penginti saja yang boleh dianggap

sebagai contoh inti. Bahan-bahan lain seperti lendir (slime), potongan-

potongan tanah atau bahan yang jatuh dari dinding lubang tidak boleh

dianggap sebagai contoh. Untuk mengatasi hal ini harus digunakan metoda

pemboran kering. Pada formasi batuan harus diambil contoh menerus

(continues core). Pelaksana pekerjaan harus berusaha keras untuk

memperbanyak ratio perolehan inti.

Setiap kali pemboran selesai, lubang bor harus ditandai dan tanda ini harus

diplot pada gambar. Lokasi dan elevasi lubang bor yang telah selesai harus

diukur oleh Pelaksanaan Pekerjaan. Bench Marx dan koordinat-koordinat

serta elevasinya akan ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan.

Page 5: Survey Topografi

9

Hasil pengeboran berupa inti berbentuk batang (core), disyaratkan

menggunakan tabung penginti rangkap (double tube core barrel) atau

untuk hal-hal khusus dapat dipergunakan tabung penginti rangkap tiga

(triple tube core barrel) dimasukan ke dalam peti kayu serta disusun sesuai

dengan urusan kemajuan pemboran.

Tiap peti contoh untuk menyimpan contoh tiap-tiap 5 meter kemajuan

pemboran dari 5 jalur. Tiap jalur panjangnya 1 meter.

Pada tutup dan bagian depan peti penyimpanan contoh, data-data berikut

harus dicantumkan dengan jelas :

- Nama Proyek

- Nama Lokasi

- Jumlah lubang bor

- Inisial dan kedalaman terakhir dimana inti dan contoh diambil.

Semua peti dan intinya disimpan di tempat yang memenuhi persyaratan

untuk selanjutnya diperiksa oleh Direksi Pekerjaan selama tugas Pelaksana

Pekerjaan dalam kontrak ini belum selesai.

Ahli geologi dari pelaksana pekerjaan harus memeriksa semua inti yang

diperoleh, membuat deskripsi mengenai sifat-sifat litologi dan mekanika

dari contoh tersebut, serta membuat log bor yang dihimpun dari hasil-hasil

uji ditempat, dan menyerahkan semua informasi yang diperoleh selama

pemboran kepada Direksi Pekerjaan.

Page 6: Survey Topografi

10

Deskripsi contoh-contoh batuan hasil pemboran harus dimasukan kedalam

kolom tertentu dan memuat tanggal, elevasi, deskripsi, satuan batuan,

perolehan inti, RQD, koefisien permeabilitas, SPT, air pembilas dan lain-

lain.

2. Volume Bor Inti :

- Bor inti dilakukan dengan kedalaman total 75 m, lengkap dengan NSPT

dan Permeability.

- Pelaksanaan pemboran ini termasuk pengambilan undisturb sampling,

setiap 5 meter, yang berarti sebanyak 75/5 = 15 sample (dua puluh dua)

contoh tanah dan batuan.

- Lubang bor yang sudah selesai, diberi tanda dengan patok beton.

- Lokasi titik bor yang ditandai dengan patok beton harus difoto dan diplot

pada peta situasi rencana bangunan dan dibuat diskripsi hasil pemboran

dan muka air tanah.

- Apabila semua pekerjaan pemboran sudah diperiksa oleh Direksi dan telah

disetujui, maka peralatan beserta personilnya bisa di demobilisasikan.

3. Bor Tangan

Pekerjaan bor tangan ini dimaksudkan untuk pengambilan contoh tanah.

Alat yang digunakan adalah bor tangan tipe Hand Auger diameter antara 12

sampai 15 cm, dengan mata bor tipe Iwan.

Page 7: Survey Topografi

11

Kedalaman pengeboran memakai Bor Tangan sangat tergantung dengan

kekerasan tanah/batuan (apakah mampu ditembus Auger Bor), maksimum

kedalaman adalah 10 meter.

Pada pekerjaan Bor Tangan disamping pengambilan contoh tidak asli pada

ujung Auger Bor, juga dilakukan pengambilan contoh tanah asli tidak terganggu

(undisturbed), yang dilakukan dengan tabung baja tipis diameter 60 mm panjang

50 cm, dengan spesifikasi pekerjaan sebagai berikut :

Lokasi titik bor harus berada pada rencana bangunan/bendungan atau

lokasi borrow area dan kedalaman pengeboran disesuaikan dengan

kebutuhan dan harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan

Pelaksanaan pemboran ini termasuk pengambilan disturb sampling.

Lubang bor yang telah selesai diberi tanda dengan patok beton (BM & CP)

berikut koordinat dan elevasinya ( X,Y,Z).

Lokasi titik bor di foto dan diplot pada peta situasi rencana bendungan

Dibuat deskripsi hasil pemboran dan muka air tanah.

Alat ini dipergunakan untuk menyelidiki tanah jenis lempung lunak

sampai teguh dan hanya dapat dipakai sampai kedalaman 10 meter.

Diameter lubang bor berkisar antara 12 sampai 15 cm, sehingga contoh

tanah mudah diambil.

Page 8: Survey Topografi

12

Penggunaan bor tangan setelah percobaan penetrasi selesai. Kemudian

contoh tanah dapat diambil dari lapisan-lapisan tertentu yang perlu

dipelajari setelah percobaan penetrasi statik.

Catat elevasi muka tanah pada lokasi penyelidikan, deskripsi mengenai

masing-masing jenis perlapisannya serta muka air tanahnya.

Pada lapisan tanah liat yang lembek dan mudah longsor, dan dinding

lubang bor tersebut selalu runtuh, disarankan agar digunakan pipa lindung

sehingga jenis tanah tersebut dapat diambil.

Pada lapisan keras yang sulit ditembus alat bor, misalnya dijumpai

bongkah, diusahakan mengadakan pemboran ulang pada jarak 1 – 3 meter

di sisi lokasi pemboran pertama.

Volume Bor Tangan

Bor tangan dilakukan minimal sebanyak 6 (enam) titik, atau disesuaikan

dengan kebutuhan.

Lokasi titik bor berada pada rencana bangunan, dan kedalaman pemboran

dilakukan setelah mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.

Pelaksanaan pemboran ini termasuk pengambilan undisturb sampling.

Lubang bor yang telah selesai diberi tanda dengan patok beton.

Lokasi titik bor di foto dan diplot pada peta situasi rencana bangunan.

Contoh tanah undisturbed ini kemudian dibawa ke laboratorium mekanika

tanah untuk dilakukan pengujian-pengujian untuk memperoleh parameter

phisik dan mekanis tanah

Page 9: Survey Topografi

13

Hasil pekerjaan Bor Tangan disajikan dalam bentuk Bor Log yang berisi

antara lain :

- Tanggal Pelaksanaan

- Dimaksudkan untuk mengetahui kecepatan kegiatan pemboran yang

dilaksanakan, serta hambatan-hambatan yang ditemui selama kegiatan di

lapangan berlangsung.

- Elevasi

- Dimaksudkan untuk dapat dijadikan sebagai dasar dalam penentuan

elevasi pondasi bangunan yang berada didaerah sekitarnya.

- Muka air tanah

- Dimaksudkan untuk mengetahui elevasi muka air tanah dan dapat dipakai

untuk menentukan gaya angkat dari air tanah terhadap konstruksi yang ada

diatasnya.

- Kedalaman

- Dimaksudkan untuk mengetahui pada kedalaman beberapa dilakukan

pengujian-pengujian terhadap lubang bor yang bersangkutan.

- Deskripsi.

- Dimaksudkan untuk mengetahui jenis lapisan tanah yang terkandung, serta

ketebalannya.

- Penyelidikan ini berguna untuk menentukan kedudukan dasar pondasi.

Page 10: Survey Topografi

14

2.2.2 Sondir

Penyelidikan sondir ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran daya

dukung tanah dasar rencana bendung dari harga conus dan jumlah hambatan

pelekat.

Alat yang digunakan mampu mengukur tekanan konus dan gesekan samping. Tipe

alat ini adalah tipe bikonus yang sejenis dengan diameter konus adalah 35,7 mm

(menghasilkan luas lubang 10 cm2) dan sudut puncak 60

O. Percobaan mengikuti

criteria ASTM D 3441-75.T. Alat sondir yang digunakan minimal dengan berat 2

ton dan dapat digunakan hingga tekanan konus 200 kg/cm2 atau hingga

kedalaman 25 meter.

Pemboran penetrasi dilakukan untuk melengkapi hasil-hasil pemboran

tangan. Tetapi pada lokasi-lokasi khusus yang mengandung bahan pasir dan

lempung lunak hanya dipakai Sondir Penetrometer.

Laju penetrasi selama pengukuran gaya dijaga konstan 2 cm/det dan

pembacaan dilakukan secara terus menerus, setiap lokasi percobaan dibuat denah

dan elevasi permukaan tanah pada tutuk uji, grafik hasil percobaan menunjukkan

tahanan konus dan jumlah gesekan samping diplot pada as horizontal terhadap

kedalaman ke arah horizontal. Interval pengetesan antara 20 cm s/d 25 cm.

Hasil dari sondir menunjukkan hubungan antara tekanan konus, jumlah

hambatan pelakat dengan kedalaman dengan interval 20 cm s/d 25 cm. Laporan

hasil percobaan penetrasi mencakup informasi mengenai sistem pengukuran,

Page 11: Survey Topografi

15

tanggal percobaan, nomor dan identifikasi lokasi, nama operator serta pengamatan

dalam kondisi tidak normal.

1. Volume Sondir (Percobaan Penetrasi) :

- Bor Tangan dilakukan minimal sebanyak 6 (enam) titik atau disesuaikan

dengan kebutuhan.

- Lokasi pelaksanaan pembuatan penyondiran harus terlebih dahulu

mendapat persetujuan Direksi. Setelah selesai kemudian dilakukan

pemotretan dari berbagai arah, lengkap dengan nomor galian lahan serta

alat pembanding bila diperlukan.

2. Pengambilan contoh tanah tidak terganggu (undisturb sample)

Agar data-data parameter dan sifat-sifat tanahnya masih dapat digunakan,

maka pengambilan contoh tanah harus dilakukan dengan hati-hati.

Pengangkutan dan penyimpanan contoh-contoh tanah ini harus memenuhi

persyaratan tertentu, agar :

- Struktur tanahnya tidak terlalu terganggu atau berubah sehingga mendekati

keadaan yang sama dengan keadaan lapangan.

- Kadar air aslinya masih dapat dianggap sesuai dengan keadaan lapangan.

- Pengambilan contoh tidak terganggu dari sumuran uji, paritan uji, harus

dilakukan dengan menggunakan tabung baja berdiameter sekitar 6,8 cm

dengan panjang minimum 50 cm, dan peti penyimpanan contoh berukuran

sekitar 20 x 30 x 20 cm yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Page 12: Survey Topografi

16

- Sebelum pengambilan contoh tanah dilakukan, dinding tabung sebelah

dalam diberi pelumas (oli) agar gangguan terhadap contoh tanah dapat

diperkecil, terutama pada waktu mengeluarkan contoh tanah ini.

- Segera setelah pengambilan contoh selesai, kedua ujung alat pengambil

contoh harus ditutup dengan menyegel ruang kosong antara contoh dan

alat pengambilan contoh dengan paraffin atau bahan lain guna

melindunginya dari getaran.

- Pada tabung atau peti penyimpan contoh harus dipasang label yang

mencantumkan nama proyek, nomor lubang bor, sumuran uji atau paritan

uji, nomor contoh, kedalaman contoh dan deskripsi tanah.

- Contoh yang telah disegel harus bebas dari getaran, terik matahari serta

perubahan temperatur secara radikal.

- Pada waktu mengambil contoh, harus diberikan tekanan sentries agar

struktur tanah tetap serupa dengan kondisinya di lapangan. Contoh tanah

diambil pada setiap lapisan atau kedalaman tertentu.

- Selama pengangkutan, contoh tanah harus bebas dari getaran dan contoh

tanah tidak boleh disimpan pada suhu tinggi.

3. Pengambilan contoh tanah terganggu (disturb sample)

Contoh diambil setiap ada perubahan, baik perubahan lapisan, tekstur

maupun warna, pengambilan contoh tanah seberat 30 kg, dengan memakai

karung. Pengambilan ini dilakukan setelah Konsultan diskusi dengan Direksi

Pekerjaan.

Page 13: Survey Topografi

17

a. Pengambilan contoh tanah ini diambil dengan criteria sebagai berikut :

Bila masing-masing lapisan tanah cukup tebal, maka contoh

Harus diambil dari masing-masing lapisan dengan pengambilan vertical.

Bila lapisan-lapisannya tipis ( 0,5 meter ) maka pengambilan contoh

tanah tersebut diambil secara keseluruhan dengan pengambilan vertical.

Untuk contoh-contoh tanah ini, akan dikenakan percobaan Proctor di

Laboratorium.

Untuk penelitian kadar air aslinya, maka diadakan pengambilan contoh

tanah asli dengan menggunakan tabung Shelby ukuran 20 cm yang

selanjutnya ditutup dengan paraffin.

b. Pengambilan Bahan beton :

Dibutuhkan jenis pasir, kerikil, berangkal 60 kg, contoh tersebut harus

diambil di lokasi.

c. Pengambilan Bahan Mekanika Tanah.

Digunakan contoh kubus batuan dengan ukuran 20 x 30 x 30 cm3

4. Penentuan tata letak pondasi bangunan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, langkah yang dilakukan

konsultan adalah :

- Menyusun rencana kerja secara rinci, termasuk daftar peralatan yang dipakai

beserta personilnya.

Page 14: Survey Topografi

18

- Mengurus perijinan penggunaan lahan lokasi titik bor, mobilisasi alat serta

persiapan kerja di lapangan.