SURVEILANS STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDIKATOR BB/U DI POSYANDU FAJAR GEMILANG II KECAMATAN SEMAMPIR, SURABAYA

PENDAHULUANLatar Belakang

Masalah gizi balita masih menjadi masalah yang cukup serius di IndonesiaTerdapat penyebab langsung dan tidak langsungPenyebab langsung : BBLR, penyakit infeksi, pola makan burukPenyebab tidak langsung : status ekonomi dan pendidikan rendah, sanitasi buruk, dsbDapat menyebabkan gangguan pertumbuhan balita, meningkatkan resiko terkena penyakit, dsb

Tujuan

Pedoman mengambil keputusan dan membuat kebijakan untuk menentukan program terkait perbaikan masalah giziMemberi gambaran keadaan pertumbuhan balita dalam 1 tahun

PENGUMPULAN DATAIndikatorIndikator: Indikator yang digunakan adalah prevalensi gizi kurang dan gizi burukCut Off point: BB/U < 2SD dan BB/U < - 3SDTrigger Level: Prevalensi gizi kurang > 20% Prevalensi gizi buruk > 1%

Sumber DataData sekunder hasil Posyandu Fajar Gemilang II Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Kota Surabaya selama Bulan Februari 2011 hingga Januari 2012.

SURVEILANS GIZI

BULANStatus Gizi BalitaBB Sangat KurangBB KurangBB NormalBB LebihFebruari 2011-135-Maret 20112-30-April 20111-33-Mei 2011--49-Juni 2011--49-Juli 2011--49-Agustus 2011--49-September 2011--49-Oktober 2011--49-November 2011--49-Desember 2011--49-Januari 2012--49-

AnalisisTotal balita Posyandu Fajar Gemilang II = 49Partisipasi sangat tinggi sejak terjadi kasus giziPrevalensi :Gizi kurang (Feb 2011) : 2,77%Gizi buruk (Mar 2011) : 6,25%Gizi buruk (Apr 2011) : 2,94%

KESIMPULAN DAN SARANBeberapa bulan terakhir tidak ada masalah giziMasalah gizi kurang yang pernah terjadi di bawah trigger levelMasalah gizi buruk yang pernah terjadi diatas trigger level, perlu pengawasan lebih lanjutTetap dilakukan pemantauan terhadap status gizi balita walaupun beberapa bulan terakhir tidak ada masalah gizi

RENCANA TINDAK LANJUTLeaflet :- Terbit dengan materi berbeda tiap kali kegiatan Posyandu- Membahas masalah gizi, masalah kesehatan yang sedang jadi isu, dan lain sebagainya- Tips atau resep tentang mengolah makanan sehat dan murah, pola asuh yang benar, dsb- Bahasa mudah dipahami dan diterima masyarakat sasaran (ibu balita)

*