surveilans diare 2
TRANSCRIPT
Tugas Kelompok
Surveilans Penyakit Diare Di Wilayah Samarinda
Disusun Oleh:
Adi Gunawan Habibie Odi Wiraputra Rahman Ulfia Muriza
Universitas Mulawarman Samarinda
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Tahun 2013/2014
2
Surveilans Penyakit Diare Di wilayah Samarinda 2013
Kata Pengantar
Alhamdulillah Hirobbil Alamin, puji Syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya jualah maka kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Surveilans Diare Di Wilayah Samarinda”.
Untuk itu kami ucapkan terimakasih atas bimbingannya kepada Irfansyah BP, SKM, M.Kes selaku dosen mata kuliah Surveilans Kesehatan Masyarakat, berkat beliau kami dapat mengerti dan memahami berbagai macam fungsi dan pentingnya surveilans dalam dunia kesehatan.
Tidak lupa kami ucapkan mohon maaf bila di dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, dan semoga makalah ini dapat dijadikan acuan dalam penanganan Diare dimasa yang akan datang.
Akhir kata kami ucapkan Selamat Membaca.
Samarinda, Oktober 2013Hormat Kami,
Penyusun
3
Surveilans Penyakit Diare Di wilayah Samarinda 2013
Pendahuluan
Diare merupakan penyebab kematian nomer 2 pada balita. Catatan WHO menunjukkan bahwa Diare membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Diare termasuk dalam kasus urgent yakni harus segera ditangani. Karena seseorang bisa meninggal atau terkena Anafilatik syok dalam hitungan beberapa jam akibat kekurangan cairan (Dehidrasi). Untuk itulah diperlukan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan itu memerlukan sebuah data survey yang konkrit. Maka dari itu surveilans sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebararan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan, dan analisis data secara terus menerus dan sistematis yang kemudian didiseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya (DCP2, 2008).
Surveilans memantau terus-menerus kejadian dan kecenderungan penyakit, mendeteksi dan memprediksi outbreak pada populasi, mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit, seperti perubahan-perubahan biologis pada agen, vektor, dan reservoir. Selanjutnya surveilans menghubungkan informasi tersebut kepada pembuat keputusan agar dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyakit (Last, 2001). Kadang digunakan istilah surveilans epidemiologi. Baik surveilans kesehatan masyarakat maupun surveilans epidemiologi hakikatnya sama saja, sebab menggunakan metode yang sama, dan tujuan epidemiologi adalah untuk mengendalikan masalah kesehatan masyarakat, sehingga epidemiologi dikenal sebagai sains inti kesehatan masyarakat (core science of public health).
Surveilans menurut WHO menjelaskan bahwa surveilans dapat diartikan sebagai aplikasi metodologi dan teknik epidemiologi yang tepat untuk mengendalikan penyakit.
Jadi dapat kami simpulkan bahwa Surveilans Diare adalah pengumpulan data penyakit diare dengan cara memantau, mendeteksi, memprediksi, dan mengamati perkembangan penyakit diare di wilayah tersebut.
Adapun tujuan dilakukan surveilans Diare adalah:
1. Mengetahui tempat-tempat yang memiliki potensi terjadinya wabah Diare. Hal ini bisa dilihat dari peta wilayah PUSKESMAS dan laporan angka kejadian Diare
2. Mengetahui latar belakang terjadinya diare dan hal-hal apa saja yang mempengaruhi terjadinya diare
3. Memprediksi out break pada populasi
4
Surveilans Penyakit Diare Di wilayah Samarinda 2013
4. Melakukan Tindakan Pencegahan sedini mungkin dengan mempersiapkan rencana tindakan pencegahan
5. Melakukan evaluasi
Metode suveilans yang kami gunakan adalah pengumpulan data sekunder. Yakni data yang tercatat di badan Statistik Kota Samarinda, Dinas Kesehatan Samarinda, Laporan Pemerintah Kota samarinda, data-data sekunder lainnya.
5
Surveilans Penyakit Diare Di wilayah Samarinda 2013
Menurut Wikipedia Diare atau Diarrhea atau dalam bahasa kasar disebut mencret adalah sebuah penyakit dimana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit 3 kali dalam waktu 24 jam. Menurut dr. Haikin Rachmat, M.Sc. penyebab diare dapat diklasifikasikan menjadi 6 golongan, yakni:
1. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit2. Adanya gangguan penyerapan makanan atau Malabsorbsi (biasanya karena peradangan
pada usus besar sehingga tidak dapat menyerap cairan)3. Alergi (biasanya terhadap Lactosa, fructose)4. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam bahan makanan5. Imunodefisiensi (kekebalan tubuh yang menurun)6. Penyebab lain (terlalu banyak mengkonsumsi vitamin C, atau makannan yang asam,
atau mengkonsusmsi buah-buahan tertentu, seperti papaya dsb)
Dari 6 faktor penyebab diare ini yang paling sering ditemukan dilapangan adalah diare karena infeksi bakteri, virus atau parasit.sumber penularannya berasal dari makanan yang sudah tercemar oleh bakteri, virus, atau parasit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masalah Diare berkaitan dengan masalah lingkungan dan prilaku. Yakni perubahan dari musim kemarau ke musim hujan, terjadinya banjir, gaya hidup yang masih mengandalkan Mandi Cuci Kakus (MCK) di sungai, tidak ada sarana air bersih, air tercemari oleh limbah industry, dan sebagainya.
Sehubungan dengan itu sangat penting bagi petugas kesehatan melakukan Surveilens terhadap penyakit Diare. Diharapkan angka kematian akibat penyakit diare dapat berkurang. Dengan pencegahan secara dini.
6
Surveilans Penyakit Diare Di wilayah Samarinda 2013
Seputar Kota Samarinda
Kota Samarinda merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Timur. Luasnya sekitar 71.800 Ha atau 718 Km2. Kota Samarinda secara astronomis terletak pada posisi antara 117˚03’34” - 117˚18’14” Bujur Timur dan 00˚19’02” - 00˚42’34” Lintang Selatan.
Kota Samarinda dipengaruhi oleh sekitar 20 daerah aliran sungai (DAS). Sungai Mahakam adalah sungai utama yang membelah kota samarinda dengan lebar antara 300 – 500 meter. Ketergantungan masyarakat samarinda terhadap sungai Mahakam sangat tinggi. Sungai Mahakam bukan hanya sebagai sumber dari PDAM dalam menyuplai air bersih ke seluruh warganya, tapi juga sebagai sarana transportasi dan perdagangan. Bahkan sebagian warga Samarinda masih bergantung pada sungai Mahakam untuk Mandi Cuci Kakus ( MCK).
Samarinda memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Untuk itu samarinda sangat diberkahi dengan air yang melimpah. Namun karena pola hidup masyarakat yang kurang baik (misalnya: membuang sampah sembarangan), dan tata kota yang tidak baik pula, maka sering sekali terjadi banjir hampir di seluruh wilayah samarinda. Terjadinya banjir terus menerus menyebabkan berbagai dampak yang kurang baik. Salah satunya berdampak pada kesehatan masyarakat. Adapun penyakit yang timbul akibat banjir tersebut salah satunya adalah Gastroentritis (GE) atau yang kita kenal dengan Diare.
Penyebab Diare di samarinda bukan hanya karena Banjir. Tetapi lebih pada factor lingkungan dan pola hidup yang kurang baik. Angka Diare di samarinda tahun 2005 mencapai 5.753 kasus. Namun tidak di kategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sebagian besar warga samarinda bekerja di bidang industry dan pengolahan. Berikut adalah data tahun 2009 dan 2011
7
Surveilans Penyakit Diare Di wilayah Samarinda 2013
Pertanian5%
industri pengolahan34%
Kontruksi17%
Perdagangan dan Komunikasi
17%
listrik gas dan air17%
Pertambangan11%
Bidang Pekerjaan Penduduk Kota Samarinda Tahun 2009
Pertanian4%
Industri Pengolahan36%
Kontruksi18%
Perdagangan dan Komunikasi
21%
Listrik, gas dan Air1%
Pertambangan20%
Bidang Pekerjaan Penduduk Kota samarinda Tahun 2011
No Bidang Pekerjaan 2009 2011
1 Pertanian 2.453 1.6412 Industriu Pengolahan 16.466 15.6453 Kontruksi 7.246 7.5724 Perdagangan dan 7.936 9.032
8
Surveilans Penyakit Diare Di wilayah Samarinda 2013
komunikasi5 Listrik, gas, dan air 464 4836 Pertambangan 5.039 8.709
10 Penyakit terbesar tahun 2010 dan 2011
No Jenis penyakit 2010 2011
1 ISPA 158.816 210.6552 Gastritis / Dispepsia 59.879 76.5813 Myalgia/ rheumatoid 57.098 71.5494 Hipertensi 43.638 58.1195 Pharingitis 32.713 36.1886 Penyakit Regeneratif 14.050 25.2707 Dermatitis Alergica 31.757 35.9788 Tonsilitis 8.436 -
9 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal
18.458 -
10 Penyakit Infektif lainnya 17.926 23.058
Gizi buruk 10% dari jumlah Balita
No Jenis 2010 2011
1 Jumlah Balita 100.896 94.5752 Balita Gizi kurang (%) 0.9 1.23 Balita Gizi Buruk (%) 0.023 0.0224 Kasus gizi buruk (Jiwa) 23 215 Kasus gizi kurang 903 1.118
Data JATAm menunjukkan jumlah izin usaha pertambangan di Klaimantan Timur per desember 2012 mencapai 1.488 dengan luas lahan mencapai 5.410.664 hekatare. Jumlah ini meningkat di bandingkan periode per desember 2009 dengan jumlah izin 1.180 dengan luas 3.085.134 hekatar, tahun 2007 jumlah izin yang diterbitkan 633 kuasa pertambangan dengan luas lahan 1.3 Juta hekatar.
9
Surveilans Penyakit Diare Di wilayah Samarinda 2013
Samarinda diapit 26 tambang batubara.
10
Surveilans Penyakit Diare Di wilayah Samarinda 2013
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASDINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA
TAHUN 2012
NO KELURAHAN KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH
PERKIRAAAN KASUS
DIARE DITANGANILAKI-LAKI/
PEREMPUAN
L P L+P L+P JUMLAH
%
1 2 3 4 5 6 9 14 151 Rawa Makmur
Palaran Palaran
10,665 9,820 20,485 24,694 2,102 8.512 Bukuan 9,237 8,272 17,5093 Bantuas 2,506 2,125 4,6314 Handil Bakti 4,478 3,907 8,3855 Simpan Pasir 3,950 3,419 7,3696 Sungai Dama
Samarinda Ilir
Sidomulyo
6,235 5,575 11,810 34,138 1,069 3.137 Sidomulyo 9,835 9,039 18,8748 Sidodamai 7,864 7,076 14,9409 Pelabuhan
Samarinda Kota
4,366 4,128 8,49410 Karang Mumus 3,674 3,515 7,18911 Pasar Pagi 2,429 2,327 4,75612 Sungai Pinang Luar 7,591 7,050 14,64113 Bugis
Pasundan3,368 2,971 6,339 16,071 907 5.64
14 Jawa
Samarinda Ulu
7,790 7,064 14,85415 Teluk Lerong Ilir 8,857 7,943 16,80016 Air putih
Air Putih16,842 15,130 31,972 17,340 768 4.43
17 Bukit Pinang 4,783 4,239 9,02218 Air Hitam Juanda 8,407 7,819 16,226 6,864 610 8.89
11
Surveilans Penyakit Diare Di wilayah Samarinda 2013
19 SidodadiSegiri
16,537 14,487 31,024 26,276 575 2.1920 Dadi Mulia 7,835 6,921 14,75621 Gunung Kelua 8,739 7,600 16,33922 Sempaja Utara
Samarinda Utara
Bengkuring9,821 8,901 18,722 8,423 1,374 16.31
23 Sempaja Selatan 0 0 024 Sempaja Selatan Sempaja 25,071 22,701 47,772 19,704 1,162 5.9025 Sungai Siring Sungai Siring 3,547 3,011 6,558 2,774 922 33.2426 Lempake
Lempake
9,105 8,252 17,357 11,087 938 8.4627 Tanah Merah 4,695 4,158 8,85328 Mugirejo
Sungai Pinang
9,222 8,443 17,66529 Gunung Lingai 5,390 4,821 10,21130 Temindung permai
Remaja12,361 11,181 23,542 25,512 389 1.52
31 Sungai Pinang dalam 28,153 25,801 53,95432 Sungai Pinang dalam
Temindung0 0 0 32,958 1,780 5.40
33 Bandara 5,892 5,238 11,13034 Pelita
Samarinda Ilir11,273 10,453 21,726
35 SeliliSungai Kapih
8,275 7,357 15,632 11,629 1,452 12.4936 Sungai Kapih
Sambutan
6,179 5,681 11,86037 Sambutan
Sambutan
10,955 9,983 20,938 8,857 882 9.9638 Makroman 4,424 4,015 8,43939 Sindang Sari 1,817 1,708 3,52540 Pulau Atas 1,556 1,376 2,93241 Mesjid
Samarinda SeberangMangkupalas 16,112 14,524 30,636 12,959 320 2.47
42 Baqa Kampung Baqa
10,556 9,719 20,275 17,527 529 3.0243 Sungai Keledang 11,281 9,878 21,15944 Teluk Lerong Ulu
Sungai KunjangWonorejo
9,627 8,716 18,343 16,013 734 4.5845 Karang Anyar 10,317 9,195 19,51246 Loa Bakung Loa Bakung 15,886 14,651 30,537 16,583 320 1.93
12
Surveilans Penyakit Diare Di wilayah Samarinda 2013
47 Loa Buah 4,505 4,162 8,66748 Lok Bahu 11,698 10,622 22,32049 Karang Asam Ulu
Karang Asam11,651 9,834 21,485 26,108 1,062 4.07
50 Karang Asam Ilir 9,499 8,416 17,91551 Harapan Baru
Loa Janan IlirHarapan Baru
8,271 7,682 15,953 19,046 894 4.6952 Sengkotek 5,669 5,166 10,83553 Rapak Dalam 9,514 8,723 18,23754 Simpang Tiga Trauma
Center7,809 7,343 15,152 9,250 776 8.39
55 Tani Aman 3,498 3,217 6,715JUMLAH (KAB/KOTA) 459,617 415,355 874,972 363,813 19,565 5.4Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Pemberdayaan MasyarakatKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Samarinda
13
Surveilans Penyakit Diare Di wilayah Samarinda 2013