ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

29
SURVEILANS MALARIA DI KOTA PALEMBANG DATA DARI DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG Lisa Mona Angelia Ragil Lestari Yudia Gustri Rini Wulandari Widya Naralita Merrysabel Natalia N Fakultas Keseharan Masyarakat Mata Kuliah: Surveilans Epidemiologi

Upload: rini-wulandari

Post on 11-Jul-2015

455 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

SURVEILANS MALARIA DI KOTA PALEMBANG

DATA DARI DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG

Lisa Mona Angelia

Ragil Lestari

Yudia Gustri

Rini Wulandari

Widya Naralita

Merrysabel Natalia N

Fakultas Keseharan Masyarakat

Mata Kuliah: Surveilans Epidemiologi

Page 2: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

PENDAHULUAN

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan

oleh protozoa parasit yang merupakan golongan

plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel

darah merah manusia. Penyakit ini secara alami

ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles.

Berdasarkan data WHO, rata-rata sekitar dua juta orang

meninggal karena malaria terutama terjadi pada balita-

balita di Afrika. Sedangkan jumlah kasus diperkirakan

sebanyak 300-500 juta kasus. Sementara kematian

karena malaria menduduki peringkat ke lima paneyakit

parasitik setelah infeksi pneumokokal saluran nafas

bawa, diare termasuk disentri, dan HIV/AIDS.

Page 3: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

PENDAHULUAN

Sesuai dengan kesepakatan Millenium Development Goals

(MDGs) bahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai

sasaran sampai tahun 2015, maka tujuan yang akan dicapai adalah

terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan

berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya.

Sasaran umum pembangunan kesehatan Kota Palembang sejalan

dengan sasaran pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN

(Perpres No.7 Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2008 – 2013(Perda Nomor 6

Tahun 2009). Salah satu sasaran strategisnya yaitu, meningkatnya

pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria.

Page 4: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

EPIDEMIOLOGI MALARIA

Penyakit malaria adalah penyakit yang diesebabkan

oleh parasit malaria (plasmodium) bentuk aseksual yang

masuk kedalam tubuh manusia yang ditularkan oleh

nyamuk malaria (anopheles) betina (WHO,1981).

Penyakit malaria endemis di beberapa wilayah Indonesia.

Parasit malaria yang terbanyak ditemukan di Indonesia

adalah plasmodium vivax, falciparum, atau campuran

keduanya. Sementara plasmodium ovale dan malariae

hanya pernah ditemukan di Sulawesi dan Irian Jaya.

Page 5: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

EPIDEMIOLOGI MALARIA

a. Gejala Klinis

Gejala klinis yang ditimbulkan oleh penyakit malariapada dasarnya bagi penderita yang masih sensitive secaraberurutan meliputi; menggigil (15–60 menit); demam (2–6jam) antara 37,5–40 derajat celcius; berkeringat (2–4 jam).Gejala lain yang mungkin timbul adalah sakit kepala, mualatau muntah dan diare serta nyeri otot atau pegal–pegal padaorang dewasa.

Pada penderita malaria dengan komplikasi (berat)gejala yang timbul adalah gangguan kesadaran, kejang, panastinggi, pucat / anemia, mata dan tubuh menguning sertaperdarahan hidung, gusi atau saluran pencernaan, jumlahkencing berkurang (oliguri), tidak dapat makan dan minum,warna urin seperti the tua sampai kehitaman, dan nafas cepat.

Page 6: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

EPIDEMIOLOGI MALARIA

b. Etiologi

Terdapat 3 tipe plasmodium penyebab penyakit

malaria, yaitu plasmodium falciparum penyebab malaria

tropika, plasmodium vivax penyebab malaria tertian,

plasmodium malariae penyebab malaria quartana.

Page 7: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

EPIDEMIOLOGI MALARIA

c. Masa Inkubasi

Masa inkubasi pada tubuh manusia (disebut masa

inkubasi intrinsic), yaitu waktu manusia digigit nyamuk

yang infected (masuknya sporozoit) sampai timbul gejala

klinis / demam. Kira–kira 12 hari untuk plasmodium

falciparum, 15 hari untuk plasmodium vivax dan

plasmodium malariae 28 hari serta plasmodium ovale 17

hari.

Page 8: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

EPIDEMIOLOGI MALARIA

d. Sumber dan Cara Penularan

Sumber penyakit adalah manusia yang merupakan

host intermediate dan nyamuk anopheles betina yang

terinfeksi sebagai host definitive. Penyakit malaria

ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang

siap menularkan (infected) dimana sebelumnya nyamuk

tersebut telah menggigit penderita malaria yang dalam

darahnya mengandung gametosit (gamet jantan dan

betina).

Page 9: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

EPIDEMIOLOGI MALARIA

e. Pengobatan

1. Pengobatan terhadap penderita di lokasi KLB

Malaria tanpa komplikasi

a. Plasmodium falciparum postif: ACT selama 3hari dan primakuin 1 hari.

b. Plasmodium vivax positif: klorokuin atau ACTselama 3 hari dan primakuin 14 hari.

Malaria kuat (diunit pelayanan kesehatan denganfasilitas memadai)

a. Perbaikan keadaan umum penderita

b. Mengatasi komplikasi yang terjadi

c. Memberi obat malaria parenteral

Page 10: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

EPIDEMIOLOGI MALARIA

2. Pengobatan terhadap masyarakat di lokasi KLB

Dilakukan MBS. Semua penduduk di lokasi KLBdiperiksa

sediaan darahnya, bila ditemukan penderita positif malaria

segera diobati dengan pengobatan sesuai jenis plasmodiumnya.

3. Pengobatan lanjutan

MFS dilakukan setiap 2 minggu sampai kegiatan

penyemprotan rumah selesai, pada semua penderita demam

yang ditemukan di lokasi KLB, bila positif malaria, diikuti

dengan pengobatan sesuai jenis plasmodiumnya. Bila

ditemukan penderita kambuh atau belum sembuh, segera

diberikan pengobatan lini berikutnya.

Page 11: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

SURVEILANS MALARIA

Surveilans malaria dapat diartikan sebagai kegiatan yang

terus menerus, teratur dan sistematis dalam pengumpulan,

pengolahan, analisis dan interprestasi data malaria untuk

menghasilkan informasi yang akurat yang dapat

disebarluaskan dan digunakan sebagai dasar untuk

melaksanakan tindakan penanggulangan yang cepat dan

tepat disesuaikan dengan kondisi setempat (Menkes,

2007).

Page 12: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

SURVEILANS MALARIA

Tujuan Surveilans Malaria

1. Melakukan pengamatan dini (SKD) malaria di

Puskesmas dan unit Pelayanan Kesehatan

lainnya dalam rangka mencegah KLB malaria.

2. Menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.

3. Penanggulangan KLB malaria secara dini.

4. Mendapatkan trend penyakit malaria dari waktu ke

waktu.

5. Mendapatkan gambaran distribusi penyakit malaria

menurut orang, tempat dan waktu (Menkes, 2007).

Page 13: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

SURVEILANS MALARIA

Manfaat Surveilans Malaria

1. Melakukan pengamatan dini yaitu Sistem Kewaspadaan Dini(SKD) malaria di Puskesmas dan unit pelayanan kesehatanlainnya dalam rangka mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB)malaria.

2. Dapat menjelaskan pola penyakit malaria yang sedangberlangsung yang dapat dikaitkan dengan tindakan –tindakan/intervensi kesehatan masyarakat.

3. Dapat mempelajari riwayat alamiah dan epidemiologi penyakitmalaria, khususnya untuk mendeteksi adanya KLB/wabah.

4. Memberikan informasi dan data dasar untuk memproyeksikankebutuhan pelayanan kesehatan dimasa mendatang.

5. Dapat membantu pelaksanaan dan daya guna programpengendalian khusus dengan membandingkan besarnyamasalah kejadian penyakit malaria sebelum dan sesudahpelaksanaan program.

Page 14: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

SURVEILANS MALARIAKegiatan Surveilans Malaria

1. Surveilans periode kewaspadaan sebelum Kejadian LuarBiasa (KLB) atau surveilans Periode Peringatan Dini(PPD): Suatu kegiatan untuk memantau secara terarturperkembangan penyakit malaria di suatu wilayah danmengambil tindakan pendahuluan untuk mencegahtimbulnya KLB.

2. Surveilans Periode KLB: Kegiatan yang dilakukan dalamperiode dimana kasus malaria menunjukan proporsikenaikan dua kali atau lebih dari biasanya/sebelumnya danterjadi peningkatan yang bermakna baik penderita malariaklinis maupun penderita malaria positif atau dijumpaikeadaan penderita plasmodium falciparum dominan atauada kasus bayi positif baik disertai ada kematian karenaatau diduga malaria dan adanya keresahan masyarakatkarena malaria.

Page 15: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

SURVEILANS MALARIA

Kegiatan Surveilans Malaria

3. Surveilans Paska KLB: Kegiatannya sama seperti pada

periode peringatan dini. Monitoring dilakukan dengan

cara pengamatan rutin atau melakukan survei secara

periodik pada lokasi KLB (MFS atau MS) juga

melakukan survei vektor dan lingkungan.

Page 16: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

SURVEILANS MALARIA

Kegiatan Surveilans Malaria

1. Pengumpulan Data

Jenis data kasus malaria yang dikumpulkan di setiap

jenjang baik di tingkat Puskesmas, Kabupaten, Propinsi

dan Pusat merupakan data situasi malaria yang secara

umum dapat di bagi menjadi beberapa periode, yaitu:

periode peringatan dini dan penanggulangan KLB. Data

yang dikumpulkan adalah data kasus, data upaya

pemberantasan vector, data vector, data logistic, data

demografi dan data lingkungan.

Page 17: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

SURVEILANS MALARIA

Kegiatan Surveilans Malaria

2. Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan cara

memindahkan data dari formulir yang satu ke formulir yang

lain. Pengolah data tersebut dapat dilakukan dengan cara

menjumlahkan, mengurangi, mengalikan dan membagi sesuai

dengan kebutuhan “Pedoman Pengumpulan, Pengolahan dan

Penyajian Data” yang telah ditetapkan dan berlaku bagi setiap

tingkat/jenjang unit organisasi. Pengolahan data dalam rangka

pemberantasan malaria mencakup beberapa hal, antara lain:

Kasus Malaria Positif atau Malaria Klinis, Data Daerah

Malaria, dan lain – lain.

Page 18: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

SURVEILANS MALARIA

Kegiatan Surveilans Malaria

3. Pelaporan Data

a. Data awal diperoleh dari Puskesmas Pembantu, bidandan kader

b. Data dari ketiga elemen tersebut diperoleh olehPuskesmas

c. Kemudian data dari Puskesmas dan rumah sakitdilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten.

d. Dari Dinas Kesehatan Kabupaten dilaporkan ke DinasKesehatan Provinsi bersama data dari rumah sakit diwilayah kerja Dinas Kesehatan Provinsi dan BalaiLabkesda Provinsi.

e. Dari Dinas Kesehatan Propinsi kemudian dilaporkan keDitjen PPM&PLP Subdit Malaria.

Page 19: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

SURVEILANS MALARIA

Kegiatan Surveilans Malaria

4. Tindak Lanjut

Bila terjadi kecenderungan peningkatan penderita malaria,

dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut: Mass

Fever Survey (MFS), Pengamatan Vektor, Pemberantasan

Vektor, dan lain – lain.

Page 20: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

SURVEILANS MALARIA

Kegiatan Surveilans Malaria

5. Jejaring

1. Tingkat Kabupaten: Puskesmas, Rumah Sakit,Laboratorium, Kesehatan Lingkungan, LembagaSwadaya Masyarakat (LSM/NGO), Bappeda,DPRD, SLPV dan DEST.

2. Tingkat Propinsi: Rumah Sakit, Labkesda,Kesehatan Lingkungan, Dinas Kabupaten/Kota,DPRD, Bappeda,Univer

Page 21: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

INTERPRETASI DATA

Berdasarkan data penyakit malaria pada tahun 2009, 2010, dan 2013 yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Palembang, diketahui bahwa pada tahun 2009 terdapat 2 kasus malaria yang dominan, yaitu malaria klinis sebanyak 163 kasus, malaria vivax sebanyak 3 kasus. Kasus malaria terbanyak yang dilaporkan pada tahun 2009 di Kota Palembang yaitu di Puskesmas Plaju sebanyak 30 kasus malaria klinis.

Pada tahun 2010 sedikit ada perubahan dari data sebelumya. Pada tahun ini dilaporkan 2 kasus yang terjadi, yaitu malaria klinis sebanyak 72 kasus, dan malaria falciparum sebanyak 2 kasus. Laporan penyakit malaria terbanyak terdapat di Puskesmas Sosial sebanyak 39 kasus malaria klinis.

Namun pada tahun 2013, terdapat pelaporan semua jenis penyakit malaria, dimana total malaria klinis pada tahun ini sebesar 42 kasus, malaria vivax 11 kasus, malaria falciparum 4 kasus, malaria mix sebanyak 7 kasus. Laporan penyakit terbanyak adalah Puskesmas Sekip yang melaporkan adanya kasus malaria klinis sebanyak 28 kasus, malaria vivax 11 kasus, malaria falciparum 1 kasus.

Dari hasil data yang didapat, dapat diketahui bahawa pada umunya populasi yang rentan terhadap penyakit malaria adalah orang dengan rentang usia antara 20-44 tahun dan paling banyak terjadi pada laki-laki.

Page 22: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

Analisi Data Kesakitan Malaria Tahun 2009, 2010, 2013

Bulan thn 2009 thn 2010 thn 2013

Januari 27 0 8

Februari 6 10 6

Maret 22 10 7

April 1 4 4

Mei 10 0 9

Juni 7 0 3

Juli 2 0 4

Agustus 5 0 9

September 7 2 3

Oktober 14 3 2

November 40 44 1

Desember 17 4 1

Total 158 77 57

Page 23: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

JUMLAH PENDERITA MALARIA SETIAP BULAN PADA TAHUN BERJALAN

DIBANDINGKN DENGAN ANGKA KESAKITAN MALARIA PADA BULAN YANG

SAMA TAHUN SEBELUMNYA

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

thn 2009

thn 2010

thn 2013

Page 24: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

KRITERIA KLB MALARIA

1. pada tahun bulan november tahun 2009 terjadi kenaikan jumlah kasus malaria

dan dapat dinyatakan indikasi KLB menurut kriteria KLB malaria, karena

karena jumlah penderita meningkat ≥ 2 x dibanding bulan sebelumnya

ditahun yang sama.

2. pada bulan november tahun 2010 juga terjadi kenaikan jumlah kasus malaria

dan dapat dinyatakan indikasi KLB menurut kriteria KLB malaria, karena

karena jumlah penderita meningkat ≥ 2 x dibanding bulan sebelumnya

ditahun yang sama.

3. tetapi tidak memenuhi kriteria meningkat ≥ 2 x dibanding bulan yang

sama pada tahun lalu dan tidak ada kematian dengan gejala malaria

serta tidak ada keresahan masyarakat karena malaria di Kota

Palembang

Page 25: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

LANJUTAN ….

adanya kenaikan jumlah kasus malaria di tahun 2009-2010 pada bulan november mungkin dipengaruhi karena musimhujan yang terjadi sehingga banyak genangan-genangan air yang mengendap d pohon, sampah, kubangan dan tempatlain perindukan nyamuk anopheles.

Mungkin juga kurangnya penyuluhan dan sosialisasi resikomuncul/berkembangnya penyakit malaria oleh petugaskesehatan

Kurang membersihkan sanitasi lingkungan sekelilingrumah

Dan faktor pda individu masing-masing sering keluarrumah pada malam hari

Page 26: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

ANALISIS DATA KESAKITAN MALARIA UNTUK POLA

MAKSIMUM-MINIMUM

Bulan Minimum Maksimum Median thn 2013

Januari 0 27 8 8

Februari 6 10 6 6

Maret 7 22 10 7

April 1 4 4 4

Mei 0 10 9 9

Juni 0 7 3 3

Juli 0 4 2 4

Agustus 0 9 5 9

September 2 7 3 3

Oktober 2 14 3 2

November 1 44 40 1

Desember 1 17 4 1

Page 27: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Median

Minimum

Maksimum

thn 2013

Page 28: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

SITEM KEWASPADAAN DINI MALARIA DENGAN POLA MAKSIMUM-

MINIMUM

1. kasus malaria dinyatakan aman pada bulan januari, febriari, maret, juni

september, oktober, november desember. Karena jumlah kasus dibawah garis

median poala maksimum-minimum.

2. kasus malaria dinyatakan waspada pada bulan april, mei, juli dan agstus

karena jumlah kasus diantara garis median dan garis maksimum.

3. Tidak ada indikasi KLB, karena jumlah kasus tidak ada yang melebihi garis

maksimum pada tahun 2013

Page 29: Ppt surveilans malaria tugas kelompok (2)

LANJUTAN …..

dinyatakan waspada pada bulan april, mei, juli danagustus pada tahun 2013 mungkin disebankan karenapada bulan tersebut terjadi musim pancaroba atauperalihan musim, cuaca tidak menentu kadang hujandan kadang panas. Hal ini dapat menyebabkannyamuk anopheles mengalami mutasi dan resistenterhadap cuaca yang berubah-ubah. Sehinggapopulasi nyamuk semakin meningkat. Jugamenyebabkan imunitas host atau penjamu dapatmenurun karena perubahan cuaca.