surveil ans
DESCRIPTION
epidTRANSCRIPT
-
KLB tanpa SKD KLB
Tindakan Lambat
hari
kasus
Kasus yang tertangani
Deteksi Lambat
Kasus Pertama
www.themegallery.com
-
KLB dengan SKD KLB
HARI
KASUS
Kasus potensial yang dapat dicegah
Deteksi DINI
Tindakan CEPAT
www.themegallery.com
PELAKSANAAN SKD - KLB 1. Pemantauan terhadap factor penyebab penyakit, meliputi : - Pengumpulan - Pengolahan informasi - Penyajian 2. Tindakan yang diperlukan sesuai kemampuan yang ada. dan dikoordianasikan unit /sektor terkait3. Melaporkan hasil pemantauan yang menunjukan kemungkinan akan terjadi KLB4. Pengambilan Specimen
www.themegallery.com
Jenis-jenis Penyakit Yang Dapat Menimbulkan KLBPenyakit Menular Berpotensi KLBKoleraPesDemam kuningDemam bolak balikDD dan DBDTifus bercak wabahPolio dan AFPDifteriPertusisRabiesMalariaInfluensaHepatitisHepatitisTifus perut MeningitisEnsefalitisAntraksLeptospirosisSARSLegionellosisChikungunyaTetanus neonatorumFrambosiaInfeksi nosokomial
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
ENDEMISITAS DBD TH 2006
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
PETA ENDEMISITAS DBD DESA DI PUSK EKS KOTIP, SOKARAJA I & KEMBARAN I TH 2004
www.themegallery.com
PETA ENDEMISITAS DBD DESA DI PUSK EKS KOTIP, SOKARAJA I & KEMBARAN I TH 2005
www.themegallery.com
PETA ENDEMISITAS DBD DESA DI PUSK EKS KOTIP, SOKARAJA I & KEMBARAN I TH 2004 & 2005
www.themegallery.com
KEWASPADAAN DINIPENCATATAN, PELAPORAN DAN ANALISA DATA.PENYULUHAN 3M PLUSPENGGERAKAN PSN-DBD
www.themegallery.com
www.themegallery.com
POLIO :KELUMPUHAN YANG DISEBABKAN MASUKNYA VIRUS POLIO KE DALAM TUBUH MANUSIA YANG MENYERANG SUSUNAN SARAF TEPI TULANG BELAKANG.
www.themegallery.com
PENGERTIAN ERADIKASI POLIOPada satu regional tidak ditemukan Virus Polio Liar selama 3 thn berturut turutDibuktikan oleh SURVEILANS AFP SESUAI STANDAR SERTIFIKASI
www.themegallery.com
Penyakit polio diharapkan dapat dibasmi dari muka bumi ini pada thn 2008.Sebagaimana halnya dengan penyakit cacar, yang telah musnah sejak tahun 1973. Imunisasi polio dihentikan, dana dapat dihemat lk 1,5 milyar dollar setiap th.Dana dapat dimanfaatkan untuk program kesehatan lainnya.
www.themegallery.com
Sebagian besar negara di dunia melaksanakan imunisasi polio rutin dan PINMelaksanakan kegiatan Surveilans AFPMelakukan pengamanan virus polio liar di laboratorium
3 regional dapat sertifikat bebas polio Sisa 4 Negara endemis penyumbang 91 % kasus polio dunia (Nigeria, Afganistan, Pakistan dan India)
www.themegallery.com
Sebagian besar negara di dunia melaksanakan imunisasi rutin dan PINMencari adanya penderita polio baru atau penderita yg menyerupai (anak-anak yang lumpuh usia < 15 thn), yang disebut kegiatan surveilans AFPVirus asli Indonesia telah musnah sejak tahun 1996, setelah dilakukan PIN 3 thn berturut-turut (1995, 1996 dan 1997)
www.themegallery.com
4 endemic countries(India,Afganistan,Pakistan,Nigeria)Yg sdh bebas polioYg belum bebas polio199420002002?????
www.themegallery.com
Virus polio terdiri 3 tipe (1,2 and 3 )Semua tipe menyebabkan kelumpuhanTipe 1 Penyebab kelumpuhan paling seringSangat menular, sekali terinfeksi akan dapat menularkan ke anak yang tidak imun di sekitarnya. Kebanyakan menyerang anak-anak sampai usia 15 th.Insidensi terbesar pada anak ) Atau
www.themegallery.com
Virus Polio LiarSampai bln Nopember 2005 kasus polio liar positif di Jawa Tengah telah ditemukan sebanyak 20 kasus dengan kelumpuhan, dengan rincian sbb:Kab Demak : 1 kasusKab Cilacap: 1 kasusKab Pati : 7 kasus Kab Brebes : 11 kasus
www.themegallery.com
VPL di Indonesia 2005-2006
PropinsiKab/kotaVPLVDPVJawa Barat759Banten5161DKI34Aceh56Jawa Tengah420Lampung526Jawa Timur71146Sumatra Utara710Riau23Sumatra Selatan25Total : 104730546
www.themegallery.com
KLB virus polio liar tipe-1 di IndonesiaIndonesia bebas dari virus polio liar sejak 1995Pertama kali ditemukan lagi: 21 April 2005 dari kasus Fikri Ramdani berasal dari Sukabumi, onset 13 Maret 2005. ITD dilakukan di Lab.Polio Bio FarmaSekuencing dilakukan di ERC Mumbai : sekuens paling dekat dengan virus deteksi di Saudi Arabia, genotipe : WEAF-B (West Africa) cluster ICSp dg 27 April 2006, mencapai 305 kasus VPL & 46 kasus VDPVKasus terkhir dari AcehTenggara, onset 20 Feb 2006.
www.themegallery.com
Menghimbau pada masyarakat agar segera melaporkan kepada Puskesmas terdekat, Dinkes Kab Banyumas bila mengetahui : ANAK UMUR 38 C 3 hr lebih diseratibatuk, pilek, mata merah (slh satu)
www.themegallery.com
Vaksin CampakHeat MarkerVaccine Vial Monitor(VVM)
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
CACAR AIR/Variccela
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
DIARE
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
KLB
www.themegallery.com
KLB DI KAB BMS TH 2007
NOJENIS KLBTGL. KEJADIANLOKASIPOPULASI PENDERITAMATIKemungkinan PenyebabKECAMATANDESATERISIKO1Keracunan Makanan24/01/07LumbirLumbir840Jamur2Keracunan Makanan25/01/07Tambak Karang pucung430jamur3DBD29/01/07BanyumasKedunguter100304Keracunan Makanan03/02/07JatilawangBantar540jamur5Keracunan Makanan07/02/07JatilawangBantar430jamur6DBD09/02/07LumbirLumbir100107Keracunan Makanan11/02/07PurwojatiPurwojati4408Keracunan Makanan12/02/07PekuncenCibangkong880jamur9Keracunan Makanan14/02/07PekuncenKarang kemiri630jamur10KIPI23/02/07SumbangTambak sogra501011KIPI26/02/07BanyumasBinangun201012KIPI26/02/07KembaranKarang tengah201013KIPI26/02/07Sumpiuh Kuntili201014KIPI27/02/07SumbangKotayasa501015KIPI27/02/07Sumpiuh Pandak501016DBD28/02/07KalibagorPajerukan501017Keracunan Makanan03/03/07KalibagorPekaja720Ikan asin18DBD03/03/07KebasenKaliwedi1001019DBD03/03/07KebasenAdisana1001020Keracunan Makanan14/03/07KembaranDukuh Waluh102021Keracunan Makanan17/03/07pwt baratRejasari100500Katering22Keracunan Makanan21/05/07Kemranjen I8150Tempe23Hepatitis A26/05/07JatilawangAdisara, Tunjung10000178024Keracunan Makanan22/06/07KebasenCindaga25111Tempe25Keracunan Makanan23/06/07Cilongok IKarangtengah1530Jamur26Keracunan Makanan01/07/07PekuncenKr kemiri1550Jamur
www.themegallery.com
Kriteria kerja KLB: (Kep.Dir.Jen PPM & PLP no.451 th 1991)Suatu kejadian penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLBapabila memenuhi kriteria sbb:1. Timbul suatu penyakit menular yang sebelumnya tdk ada/ tak dikenal.2. Peningkatan suatu kejadian penyakit/kematian terus mene- rus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis pe - nyakitnya (jam,hari,minggu)
Kasus Diare Perminggudi Puskesmas Sidorejo tahun 2003
www.themegallery.com
Kasus Campak Di Kecamatan Sidarejaperminggu tahun 20033. Peningkatan kejadian penyakit/kematian, 2 kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,hari, minggu bulan, tahun)
www.themegallery.com
Kasus Diare di Puskesmas XPer bulan tahun 20034. Jumlah penderita baru dalam 1 bulan menunjukan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata - rata perbulan tahun sebelumnya.
www.themegallery.com
5. Angka rata-rata perbulan selama 1 tahun menunjukan kenaikan 2 kali atau lebih dibandingkan dengan rata- rata perbulan tahun sebelumnya.6. Case fatality rate dari suatu penyakit dari satu kurun waktu tertentu menunjukan kenaikan 50 % atau lebih, dibandingkan CFR dari periode sebelumnya.
7. Proporsional rate(PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukan kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yg sama dan kurun waktu tahun sebelumnya.
www.themegallery.com
8. Beberapa penyakit khusus : Kholera, DHF/DSS. - Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada da- erah endemis. - terdapat 1 atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya daerah tsb bebas dari peny. bersangkutan9. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita - Keracunan makanan, keracunan pestisida - Difteri, Anthrax Kasus Demam Berdarah Dengue perminggudi desa Angkasa tahun 2003
www.themegallery.com
Aedes AegeptyAnopheles
www.themegallery.com
SURVEILANS HAJI
www.themegallery.com
TUJUANUMUM : Terwujudnya penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan CJH melalui pendekatan etika, moral, keilmuan dan profesional dg menghasilkan kualifikasi data yg dpt dipercaya, tepat dan lengkap utk penyelenggaraan pembinaan CJH di tanah air dan pengelolaan kesehatan jemaah haji di Arab Saudi.
KHUSUS : Tercapainya peningkatan kualitas identifikasi kesehatanTerwujudnya pencatatan data status kesehatan.Terwujudnya fungsi BKJH sbg Catatan Medis (CM).Terwujudnya persyaratan kesehatan (isthithoah).Tercapainya peningkatan kewaspadaan penyebaran penyakit.Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan Haji.
www.themegallery.com
TAHAP PEMERIKSAANPEMERIKSAAN TAHAP PERTAMADi PUSKESMASOleh Tenaga Medis Menilai Status Kesehatan sbg alat pembinaan kesehatan CJH.
PEMERIKSAAN TAHAP KEDUADi Sarana Pelayanan Kesehatan setingkat RS Tipe COleh Tim Pemeriksaan Kesehatan BerkompetenMenilai Status Kesehatan sebagai alat pembinaan dan penentuan kelaikan mengikuti ibadah haji (Isthithoah).
PEMERIKSAAN TAHAP KETIGADi EmbarkasiOleh Tim Pemeriksaan Kesehatan BerkompetenPemeriksaan keabsahan Dokumen Kesehatan dan penetapan Status Kelaikan Kesehatan (Isthithoah).Pemeriksaan dan vaksinasi selektif.
www.themegallery.com
PEMERIKSAAN KESEHATAN I DI PUSKESMASAdalah upaya penilaian status kesehatan tahap pertama thd CJH sbg persyaratan mengikuti perjalanan ibadah haji.Meliputi : Anamnesis, Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjangPelaksana : Dokter dibantu perawat dan analis laboratorium tingkat Puskesmas.Dilakukan sebelum melunasi BPIH ke BPS
www.themegallery.com
Pemeriksaan pokok utk seluruh CJHPemeriksaan lanjut untuk : CJH WUS-PUSCJH Lansia (> 60 th)CJH > 40 th (?)CJH pendampingPemeriksaan Khusus:CJH yg membutuhkan penegakan diagnosis lebih lanjut di mana belum dpt ditegakkan pd pemeriksaan pokok dan lanjut
www.themegallery.com
FUNGSI PEM KES I
Menilai status kesehatan CJH. Alat pembinaan kesehatan CJH.
www.themegallery.com
FUNGSI PEMKES TAHAP IIUtk menilai status kesehatan CJH sbg dasar :Pembinaan kesehatan lanjutan CJH sesuai status kesehatannya.Penentuan kelaikan mengikuti ibadah haji.
www.themegallery.com
STANDAR LAIKRumusan kriteria CJH utk memenuhi syarat kesehatan utk mengikuti perjalanan ibadah haji secara mandiri, tidak membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain
www.themegallery.com
CJH yg tidak memenuhi syaratStatus Kesehatan Kategori TUNDAMengidap salah satu atau lebih penyakit menular tertentuTidak memenuhi persyaratan penerbangan
www.themegallery.com
PERATURAN KESEHATAN INTERNASIONALPenyakit KarantinaPes, Kolera, Demam kuning, Cacar, Typus bercak wabahi-typus xanthomatichus infeksiosa, Demam balik-balik (relapsing fever), Penyakit menular lain yg ditentukan kemudian
www.themegallery.com
Penyakit Menular TB Paru dengan BTA + Kusta tipe multibasiler (MB) SARSAvian Influenzaa (AI)Penyakit menular lain yg ditentukan kemudianPERATURAN KESEHATAN INTERNASIONAL
www.themegallery.com
Terimakasih
-
*Tremendous progress has been made in the Global Polio Eradication efforts. In 1988 more than 1000 polio cases per day were reported in more than 125 countries.
In 2003, only 784 cases were reported throughout the year and the poliovirus has been cornered in only 6 countries that are now considered polio-endemic. (India, Pakistan, Afghanistan, Egypt, Nigeria and Niger).***Catatan :Sudah Jelas. Lihat Buku Bab Pendahuluan (Tujuan)UMUMTerwujudnya penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan Calon Jemaah Haji melalui pendekatan etika, moral, keilmuan dan profesional dengan menghasilkan kualifikasi data yang dapat dipercaya, tepat dan lengkap untuk penyelenggaraan pembinaan calon jemaah haji di tanah air dan pengelolaan kesehatan jemaah haji di Arab Saudi.KHUSUSTercapainya peningkatan kualitas identifikasi status kesehatan dan faktor risiko calon jemaah haji.Terwujudnya pencatatan data status kesehatan dan faktor risiko calon jemaah haji secara benar dan lengkap dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) Indonesia.Terwujudnya fungsi Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) sebagai catatan medis calon jemaah haji untuk memudahkan pembinaan, pemantauan dan tindak lanjut dalam pengobatan dan perawatan di perjalanan, embarkasi haji, selama di Arab Saudi dan 14 hari sekembalinya dari Arab Saudi.Terwujudnya persyaratan kesehatan (isthithoah) calon jemaah haji yang diberangkatkan. Tercapainya peningkatan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit menular berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada masyarakat Internasional/ Indonesia dari penyakit yang terbawa keluar/ masuk oleh calon/ jemaah haji Indonesia. Terwujudnya sistem informasi kesehatan haji yang cepat, tepat dan akurat.**