survei permasalahan motorik siswa kelas iii dan...

138
SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN KELAS IV SD SUKA CITA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Fransiska Elfrida Riani NIM : 151134059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 26-Feb-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA

KELAS III DAN KELAS IV SD SUKA CITA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Fransiska Elfrida Riani

NIM : 151134059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

i

SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA

KELAS III DAN KELAS IV SD SUKA CITA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Fransiska Elfrida Riani

NIM : 151134059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

iv

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karya tulis

ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus atas segala limpahan berkat dan rahmat-Nya.

2. Kedua orangtuaku tersayang,yang selalu memberikan kasih sayang,

mendukung serta mendoakan setiap langkah saya sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi.

3. Adik dan kakak yang senantiasa menguatkan, menghibur serta

mendukung setiap langkah saya.

4. Teman dan sahabat yang selalu memberikan bantuan, menghibur serta

menguatkan.

5. Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

v

MOTTO

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan

kepadaku

(Filipi 4:13)

Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk

merubah dunia

(Nelson Mandela)

Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama.

(Fransiska Elfrida Riani)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Juli 2019

Peneliti

Fransiska Elfrida Riani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Fransiska Elfrida Riani

Nomor Mahasiswa : 151134059

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWAKELAS III DAN KELAS

IVSD SUKA CITA”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 25 Juli 2019

Yang menyatakan

Fransiska Elfrida Riani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

viii

ABSTRAK

SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA

KELAS III DAN KELAS IV SD SUKA CITA

Fransiska Elfrida Riani

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat permasalahan

motorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

IV SD Suka Cita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

menggunakan metode survei. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas III dan

kelas IV yang berjumlah 94 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah

lembar kuesioner yang telah divalidasi oleh dua orang ahli. Data dianalisis

menggunakan analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mengalami permasalahan

motorik dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu kategori rendah dengan persentase

sebesar 71%, kategori sedang dengan persentase 28% dan kategori tinggi dengan

persentase 1%. Permasalahan motorik yang paling banyak dialami oleh siswa

yaitu kesulitan membedakan antara permukaan kasar dan halus, kesulitan

melakukan kegiatan seperti menggunting menjahit, melipat kertas, menjiplak

bentuk dan menulis dengan lancar, kesulitan dalam mengingat urutan suatu benda,

kesulitan mengontrol gerakan sehingga menabrak sesuatu ketika bergerak dan

kesulitan merangkai kata-kata ketika berbicara dengan orang lain. Hasil penelitian

ini dapat dijadikan bahan bagi guru untuk mendampingi siswa dalam mengatasi

permasalahan yang sedang dialami oleh siswa.

Kata Kunci : Permasalahan motorik, penelitian survei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

ix

ABSTRACT

MOTOR PROBLEM SURVEY FOR THIRD AND

FOURTHGRADE STUDENTS INSD SUKA CITA

Fransiska Elfrida Riani

Universitas Sanata Dharma

2019

This study aimed to describe the level of motor problems and motor

problems faced by third and fourth grade students of SD Suka Cita. This research

was a quantitative descriptive study using survey methods. The sample used was

class III and grade IV students which totaled 94 students. The research instrument

used was a questionnaire sheet that had been validated by two experts. Data were

analyzed using descriptive analysis.

The results showed that students who experienced motor problems could be

categorized into 3, namely the low category with a percentage of 71%, the

medium category with a percentage of 28% and a high category with a

percentage of 1%. The most common motor problems experienced by students are

difficulty distinguishing between rough and smooth surfaces, difficulty doing

activities such as cutting sewing, folding paper, copying shapes and writing

smoothly, difficulty in remembering the order of an object, difficulty controlling

movement so that something crashes when moving and difficulty putting together

words when talking to other people. The results of this study can be used as

material for teachers to assist students in overcoming the problems being

experienced by students.

Keywords: Motor problems, survey research

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan yang telah melimpahkan berkat

serta rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi. Skripsi dengan

judul SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN

KELAS IV SD SUKA CITA ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari dan merasakan bahwa ada banyak dukungan, bantuan,

serta bimbingan dari banyak pihak selama penulisan skripsi. Maka dari itu peneliti

ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Irine Kurniastuti, M.Psi dan Laurensia Aptik Evanjeli, M.A selaku dosen

pembimbing I dan dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak

ilmu, membimbing serta memberikan pengarahan dalam penyusunan

skripsi.

5. Keluarga tersayang yang selalu memberikan dukungan baik secara moril

maupun materi.

6. C. Novi Suratri, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Notoyudan

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan

PPL dan uji coba penelitian.

7. Kepala Sekolah SD Suka Cita yang telah bersedia menjadi validator

kuesioner serta memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian di SD Suka Cita.

8. Teman-teman PGSD USD angkatan 2015 atas dinamika, pengalaman,

semangat serta dukungan selama proses perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

xi

9. Para sahabat dan teman bimbingan, Intania, Amalia, Clara, Nana, Nanda,

dan Resty.

Terima kasih pula kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian

skripsi yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu-persatu. Peneliti sangat

menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,

peneliti sangat menerima kritik serta saran yang membangun dari semua pihak.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan Universitas Sanata

Dharma.

Yogyakarta, 25 Juli 2019

Peneliti

Fransiska Elfrida Riani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN ................................ Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 18

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 18

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 22

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 22

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 22

E. Definisi Operasional ............................................................................... 23

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 24

A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 24

1. Perkembangan Motorik ........................................................................... 24

2. Tahap Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus ..................... 28

3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik ............................. 33

4. Permasalahan Motorik ............................................................................ 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

xiii

5. Permasalahan Siswa Sekolah Dasar ........................................................ 35

6. Mengembangkan Multiple Intellegences Siswa Sebagai Salah Satu

Bentuk Upaya Penanganan Permasalahan Siswa ................................... 40

B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 42

C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 46

D. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 48

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 49

A. Jenis Penelitian........................................................................................ 49

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 50

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 51

D. Variabel Penelitian .................................................................................. 52

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 52

F. Instrumen Penelitian ............................................................................... 53

G. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................... 56

H. Teknik Analisis Data............................................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 63

A. Deskripsi Penelitian ................................................................................ 63

B. Dekripsi Data Kuantitatif ........................................................................ 64

1. Tingkat Permasalahan Motorik Siswa ................................................... 64

2. Bentuk Permasalahan Motorik Siswa ..................................................... 65

C. Deskripsi Data Kualitatif ........................................................................ 67

1. Permasalahan Motorik yang Sedang Dihadapi oleh Siswa..................... 67

2. Pengalaman Kurang Menyenangkan yang Pernah Dialami Siswa ......... 69

3. Kelebihan yang Dimiliki oleh Siswa ...................................................... 72

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 74

1. Tingkat Permasalahan Motorik Siswa .................................................... 74

2. Permasalahan Motorik yang Sedang Dialami Siswa ............................. 78

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 84

A. Kesimpulan ............................................................................................. 84

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 84

C. Saran ....................................................................................................... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

xiv

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 86

LAMPIRAN ........................................................................................................ 90

BIODATA PENELITI ...................................................................................... 137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perkembangan Motorik Halus dan Kasar. ............................................ 13

Tabel 2.2 Perkembangan Motorik Halus dan Kasar ............................................. 14

Tabel 2.3 Perkembangan Motorik Halus dan Kasar ............................................. 15

Tabel 2.4 Perkembangan Motorik Halus dan Kasar ............................................. 16

Tabel 3.1 Kisi-kisi Intrumen Penelitian (Pernyataan Tertutup) ............................ 38

Tabel 3.2 Kisi-kisi Intrumen Penelitian (Pertanyaan Terbuka) ............................ 39

Tabel 3.3 Tabel Skala Likert ................................................................................. 41

Tabel 3.4 Kriteria Kelayakan Kuesioner ............................................................... 42

Tabel 3.5 Rumus Kategori Jenjang (Ordinal) ....................................................... 44

Tabel 3.6 Kriteria Skor Tingkat Permasalahan Motorik Siswa ............................ 45

Tabel 4.1 Tingkat Permasalahan Motorik ............................................................. 48

Tabel 4.2 Analisis Butir Kuesioner Pernyataan Tertutup ..................................... 50

Tabel 4.3 Kategori Permasalahan yang Sedang Dihadapi Siswa .......................... 53

Tabel 4.4 Kategori Pengalaman Tidak menyenangkan

yang Pernah Dialami Oleh Siswa ......................................................... 55

Tabel 4.5 Kategori Kelebihan yang Dimiliki Siswa ............................................. 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan .......................................... 29

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 31

Gambar 4.3 Pie Chart Tingkat Permasalahan Siswa ........................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat-surat .................................................................................... 75

Lampiran 1.1 Surat Izin Uji Coba Penelitian dari Universitas Sanata

Dharma ....................................................................................... 76

Lampiran 1.2 Surat Keterangan Telak Melaksanakan Uji Coba

Penelitian dari SD Kanisius Notoyudan ..................................... 77

Lampiran 1.3 Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma................. 78

Lampiran 1.4 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

dari SD Suka Cita ....................................................................... 79

Lampiran 2 Data Penelitian ............................................................................. 80

Lampiran 2.1 Rekap Data Kuesioner Tertutup .................................................. 81

Lampiran 2.2 Rekap Data Kualitatif .................................................................. 85

Lampiran 2.3 Pengkategorisasian Data .............................................................. 94

Lampiran 3 Validasi .................................................................................. 103

Lampiran 3.1 Surat Permohonan Izin Validasi Kepada Dosen PGSD ........ 104

Lampiran 3.2 Surat Permohonan Izin Validasi Kepada Kepala Sekolah SD

Suka Cita ............................................................................... 105

Lampiran 3.3 Validasi Dosen PGSD ........................................................... 106

Lampiran 3.4 Validasi Kepala Sekolah SD Suka Cita ................................. 108

Lampiran 4 Instrumen Penelitian .............................................................. 111

Lampiran 4.1 Data Responden ..................................................................... 112

Lampiran 4.2 Petunjuk Pengisian Kuesioner ............................................... 113

Lampiran 4.3 Instrumen Pernyataan Tertutup ................................................. 114

Lampiran 4.4 Instrumen Pernyataan Terbuka .............................................. 116

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian ......................................................... 117

Lampiran 5.1 Data Responden ..................................................................... 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan

kontinyu atau berkesinambungan dalam diri individu dari mulai lahir sampai

mati (Yusuf, 2009:15). Desmita (2007:4) menyatakan bahwa perkembangan

tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar,

melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang

berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi

jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju tahap kematangan

melalui pertumbuhan, pematangan dan belajar. Perkembangan menghasilkan

bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsung dari tahap

aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembangan itu

bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk/tahap ke

bentuk/tahap berikutnya yang kian hari kian bertambah maju, melalui masa

pembuahan dan berakhir dengan kematian. Ini menunjukkan bahwa sejak

masa konsepsi sampai meninggal dunia, individu tidak pernah statis, tetapi

senantiasa mengalami perubahan yang bersifat progresif dan

berkesinambungan.

Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/fase

perkembangan. Hurlock (1978:38) menyatakan, terdapat periode pola

perkembangan yang terdiri dari lima (5) tahap, yaitu : pertama, periode

pralahir (pembuahan sampai lahir). Kedua, masa neonates (lahir sampai 10-14

hari). Ketiga, masa bayi (2 minggu sampai 2 tahun). Keempat, masa kanak-

kanak (2 tahun sampai masa remaja). Kelima, masa puber (11 sampai 16

tahun).

Havighurst (dalam Yusuf, 2009) melalui perspefktif psikososial

berpendapat bahwa periode yang beragam dalam kehidupan individu

menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan yang khusus. Tugas-

tugas perkembangan dibagi lagi menjadi beberapa tahap, yaitu tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

19

perkembangan pada usia bayi atau kanak-kanak (usia 0 – 6 tahun), tugas

perkembangan pada masa sekolah (6 – 12 tahun), dan tugas perkembangan

pada masa remaja.

Tugas-tugas perkembangan pada usia bayi menurut Havighurst (dalam

Yusuf, 2009) adalah sebagai berikut : pertama, belajar berjalan yang terjadi

pada usia antara 9 – 15 bulan. Kedua, belajar memakan makanan padat, yang

mana hal ini terjadi pada tahun kedua. Ketiga,belajar berbicara. Keempat,

belajar buang air kecil dan buang air besar. Kelima, belajar mengenal

perbedaan jenis kelamin. Keenam, mencapai stabilitas fisiologis. Ketujuh¸

membentuk konsep sederhana kenyataan sosial dan alam. Kedelapan, belajar

berhubungan secara emosional dengan orang tua, saudara kandung dan orang

lain. Kesembilan, belajar membedakan yang benar dan yang salah serta

mengembangkan nurani. Selanjutnya, tugas perkembangan pada masa

sekolah menurut Havighrust (Yusuf, 2009) sebagai berikut : pertama, belajar

kecakapan fisik yang diperlukan untuk permainan anak-anak. Kedua,

membangun sikap menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai organisme yang

bertumbuh. Ketiga, belajar bergaul dengan teman sebaya. Keempat, belajar

memainkan pernanan yang sesuai dengan jenis kelamin. Kelima, belajar

keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan menghitung. Keenam,

belajar mengembangkan konsep sehari-hari. Ketujuh, belajar untuk

mengembangkan kata hati. Kedelapan, belajar mencapai kemandirian pribadi.

Kesembilan, membentuk sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial.

Perkembangan motorik termasuk dalam salah satu aspek perkembangan

pada anak dan menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi

perkembangan pribadi secara keseluruhan. Apabila anak mengalami

permasalahan dalam perkembangan motoriknya, maka anak akan mengalami

kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di sekolah maupun di

rumah. Anak usia dini memiliki kebutuhan alami untuk bergerak dan secara

refleks anak sejak lahir diciptakan untuk dapat menggerakan motoriknya.

Sebagai contoh, ketika lahir secara alami anak akan menggerakan kaki dan

tangannya. Bakat alami ini kemudian menjadi jendela bagi anak untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

20

membangun pengetahuannya. Potensi tersebut sebenarnya merupakan modal

untuk mengembangkan keterampilan anak dalam berolah tubuh.

Keterampilan motorik pada anak terdiri atas keterampilan motorik kasar

dan keterampilan motorik halus (Desmita, 2007:129). Keterampilan motorik

anak usia 4-5 tahun lebih banyak berkembang pada motorik kasar, setelah

usia 5 tahun baru terjadi perkembangan motorik halus. Perkembangan

motorik bersifat spesifik, setiap individu mempunyai gerak yang berbeda

dengan individu lain, hal ini dipengaruhi oleh kemampuan kognitif,

kemampuan afektif, faktor lingkungan dan faktor-biologis dari individu yang

bersangkutan. Perkembangan motorik merupakan perkembangan yang

membutuhkan koordinasi fungsional yang baik antara neuromuscularsystem

yaitu pensyarafan dan otot dengan fungsi psikis yang meliputi kognitif,

afektif, dan konatif. Dari penjelasan diatas motorik kasar yang berupa otot

dan syaraf saling berhubungan dengan motorik halus berupa aspek psikis.

Sehingga dapat dipastikan perkembangan motorik anak akan berkembang

baik ketika motorik kasar dan halus saling berkoordinasi dengan baik.

Permasalahan motorik yang cenderung dialami oleh anak, biasanya

terjadidalam hal pengendalian terhadap gerak tubuhnya, misalnya siswa

sering terjatuh atau menabrak sesuatu ketika berjalan, kesulitan membedakan

kiri dan kanan, kesulitan melakukan gerakan sederhana seperti melompat,

naik turun tangga, kesulitan membedakan bunyi-bunyian dan sebagainya.

Berbagai gangguan perkembangan motorik tersebut sering dengan mudah

dapat dikenali pada saat anak berolahraga, menari atau belajar menulis.

Gangguan perkembangan motorik dapat menyebabkan kesulitan belajar. Hal

ini akan berdampak pada siswa seperti nilai yang rendah, prestasi rendah, dan

kesulitan dalam belajar. Selain hal-hal yang berhubungan dengan akademik

tersebut, siswa biasanya menjadi merasa malu atau membuat teman yang lain

merasa terganggu dan tidak nyaman.

Melihat dampak yang ditimbulkan dari permasalahan motorik dapat

mengganggu proses belajar anak, maka diperlukan tindakan intervensi dari

pihak sekolah, terlebih oleh guru yang berinteraksi lebih intensif dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

21

anak. Christner dan Mennuti (2009: 6) mengklasifikasikan intervensi menjadi

empat jenis berdasarkan tingkat keparahan masalah, yaitu (1) Universal

Intervention, intervensi yang diberikan kepada populasi umum yang belum

menunjukkan masalah, (2) Targeted Intervention, intervensi pada populasi

yang berisiko mengalami masalah, (3) Intensive Intervention, intervensi pada

populasi yang sebagian individu telah mengalami masalah, dan (4) Crisis

Intervention, intervensi yang diberikan kepada populasi bermasalah. Sebagai

screening awal guna mengetahui permasalahan motorik yang mungkin

dialami oleh siswa, maka dilakukan universal intervention.

Penelitian ini secara khusus ditunjukkan untuk memperoleh informasi

awal mengenai permasalahan motorik yang dialami oleh siswa dan sebagai

usaha prevensi terhadap adanya permasalahan motorik yang lebih parah bagi

siswa. Sebagai langkah awal dalam memetakan permasalahan motorik siswa,

peneliti melakukan sebuah asesmen yang ditujukan untuk menganalisis

kebutuhan siswa. Asesmen merupakan proses pengumpulan informasi dari

perilaku subjek yang digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan

tentang pengetahuan dan kemampuan subjek (Hidayati, 2014: 29). Bentuk

asesmen dalam penelitian ini berupa kuesioner dengan bentuk laporan diri

yang disebarkan melalui metode survei. Bentuk asesmen berupa kuesioner

dipilih karena dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data kepada

sejumlah responden dalam jumlah yang banyak dan waktu yang singkat

(Komalasari, dkk, 2011: 86). Lembar kuesioner yang disusun terdiri dari

pernyataan tertutup dan pertanyaan terbuka. Hasil dari kuesioner dengan

pernyataan tertutup diharapkan dapat memperlihatkan tingkat dan bentuk

permasalahan motorik yang dialami oleh siswa, sedangkan hasil dari

kuesioner dengan pertanyaan terbuka diharapkan dapat mengungkap

permasalahan motorik serta permasalahan lain yang dialami oleh siswa yang

belum terungkap dalam pernyataan tertutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

22

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah yang sudah telah dipaparkan,

rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat permasalahan motorik yang dialami oleh siswa kelas

III dan kelas IV di SD Suka Cita tahun ajaran 2018/2019?

2. Apa saja permasalahan motorik yang sedang dihadapi oleh siswa kelas

III dan kelas IV SD Suka Cita tahun ajaran 2018/2019?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan tingkat permasalahan motorik yang dialami oleh siswa

kelas III dan kelas IV di SD Suka Cita tahun ajaran 2018/2019.

2. Mendeskripsikan permasalahan motorik yang sedang dihadapi oleh siswa

kelas III dan kelas IV di SD Suka Cita tahun ajaran 2018/2019.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat

secara teoritis dan secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan permasalahan motorik siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkandapat membantu siswa dalam

mengungkapkan permasalahan motorik yang dialami, sehingga siswa

memiliki kesempatan untuk dibantu dalam menyelesaikan

permasalahan tersebut.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam

mengenali permasalahan motorik yang dialami siswa dan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

23

bahan untuk memberikan masukan atau solusi dalam pemecahan

masalah.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

dalam menentukan kebijakan demi terwujudnya kualitas pendidikan

yang baik.

d. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan

wawasan yang berkaitan dengan permasalahan motorik pada siswa

sekolah dasar serta menjadi bekal bagi peneliti pada masa yang akan

datang.

E. Definisi Operasional

1. Perkembangan motorik adalah gerakan yang memerlukan pengendalian

jasmani melalui aktivitas yang terkoordinasi antara pusat syaraf dan otot

serta memerlukan kematangan dalam suatu gerakan.

2. Keterampilan motorik adalah sebuah proses suatu kecakapan atau

kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan cermat.

3. Permasalahan motorik adalah kesulitan dalam memproses informasi yang

diterima oleh pancaindera secara motorik.

4. Tugas perkembangan adalah serangkaian tugas yang harus dituntaskan

oleh anak dalam masa perkembangannya. Apabila berhasil maka akan

membuat anak percaya diri dan menimbulkan perasaan yang bahagia.

Selain itu anak menjadi lebih matang dan tidak merasa kesulitan dalam

penguasaan tugas perkembangan yang baru.

5. Kuesioner dengan bentuk laporan diri merupakan kuesioner yang

dirancang oleh peneliti berupa sejumlah pernyataan yang ditujukan kepada

siswa agar mereka dapat menjawab atau melaporkan keadaan yang sedang

dialaminya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Perkembangan Motorik

a. Pengertian Perkembangan Motorik

Masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya perkembangan

motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat

dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat

disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian

gerak tubuh. Perkembangan motorik berhubungan dengan gerakan otak,

Setiap gerakan yang dilakukan oleh anak, walaupun gerakan tersebut

sederhana tetap menghasilkan pola interaksi yang kompleks dari bagian

sistem tubuh yang dikontrol oleh otak.

Otak menjadi pusat dari bagian tubuh yang mengatur semua

aktivitas motorik anak usia dini. Seperti yang dikatakan oleh Sujiono

(2010:1-3), bahwa perkembangan motorik adalah perkembangan dari

unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Sedangkan Hurlock

(1978:150) menyatakan bahwa perkembangan motorik diartikan

sebagai pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf,

urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian tersebut berasal

dari perkembangan refleksi dan kegiatan massa yang ada pada waktu

lahir. Sebelum perkembangan tersebut terjadi, anak anak tetap tidak

berdaya.

Sukamti (2007:15) menjelaskan perkembangan motorik adalah

sesuatu proses kemasakan atau gerak yang langsung melibatkan otot-

otot untuk bergerak dan proses pensyarafan yang menjadi seseorang

mampu menggerakkan tubuhnya.

Dari berbagai pendapat diatas, kesimpulan yang didapatkan

perkembangan motorik adalah gerakan yang memerlukan pengendalian

jasmani melalui aktivitas yang terkoordinasi antara pusat syaraf dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

25

otot, serta memerlukan kematangan dalam suatu gerakan.

Perkembangan motorik pada setiap anak berbeda-beda. Ada yang

perkembangannya cepat ada juga yang perkembangannya cenderung

lambat. Namun anak tetap diharapkan dapat melakukan gerakan yang

optimal karena gerkan motorik anak dapat berpengaruh dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Jenis Keterampilan Motorik

Desmita (2013:97) menjelaskan bahwa keterampilan motorik

adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja,

otomatis, cepat dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan rangkaian

koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit. Keterampilan motorik

dikelompokkan menjadi 2, yaitu keterampilan motorik kasar (gross

motor skill) dan keterampilan motorik halus (fine motor skill).

a. Keterampilan Motorik Kasar (Gross Motor Skill)

Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang

menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh anggota

tubuh. Motorik kasar diperlukan agar anak dapat duduk,

menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya (Sunardi dan

Sunaryo, 2007: 113-114). Perkembangan motorik kasar anak lebih

dulu terjadi dari pada motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu

memegang benda-benda yang ukuran besar dari pada ukuran yang

kecil.

b. Keterampilan Motorik Halus (Fine Motor Skill)

Saputra dan Rudyanto (2005: 118) menjelaskan bahwa motorik

halus adalah kemampuan anak dalam beraktivitas dengan

menggunakan otot-otot halus (kecil) seperti menulis, meremas,

menggenggam, menggambar, menyusun balok dan memasukkan

kelereng.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

26

c. Unsur-unsur Keterampilan Motorik

Unsur kemampuan pada setiapindividu dapat berfungsi dengan

baik jika menghasilkan gerak yang efektif dan efisien. Rahyubi

(2014:212) menjelaskan bahwa untuk mencapai efisiensi gerak

diperlukan beberapa unsur kemampuan, baik unsur kemampuan fisik,

unsure kemampuan mental dan unsur kemampuan emosional.

Unsur yang pertama adalah kemampuan fisik yang merupakan

salah satu faktor utama yang berfungsi untuk melakukan gerakan. Agar

anak mampu melakukan gerakan yang efektif dan efisien, maka harus

didukung pula oleh kemampuan fisik yang baik dan prima. Rahyubi

(2014:212) menyatakan terdapat beberapa macam kemampuan fisik,

antara lain, kekuatan yang merupakan kemampuan seseorang untuk

membangkitkan tegangan (tension) terhadap suatu tahanan (resisten).

Kemampuan fisik yang kedua adalah ketahanan atau daya tahan yang

berarti kemampuan tubuh untuk menyuplai oksigen yang dibutuhkan

untuk melakukan aktivitas, khususnya aktivitas yang bersifat fisikal.

Daya tahan juga menjadi salah satu faktor penting untuk menampilkan

keterampilan dan ketangkasan motorik yang memuaskan. Kemampuan

fisik yang ketiga yaitu kelincahan yang merupakan kemampuan

seseorang untuk bergerak cepat dan kecepatan adalah indikasi utama

dari kelincahan. Keempat, fleksibilitas atau kelenturan yang

memungkinkan suatu segmen bergerak semaksimal mungkin menurut

kemungkinan rentang geraknya. Kelenturan biasanya ditentukan oleh

derajat gerak sendi-sendi. Unsur yang kelima adalah ketajaman indera.

Unsur ini sangat membantu keterampilan gerak terutama berkaitan

dengan fungsi pengelihatan dan pendengaran. Apabila indera

pengelihatan dan pendegaran berfungsi dengan baik, maaka seseorang

akan sangat terbantu untuk melakukan gerak motorik yang terampil dan

maksimal.

Selanjutnya, menurut Rahyubi (2014:213) menjelaskan bahwa

unsur kemampuan mental sangat berkaitan dengan pikiran. Fungsi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

27

kemampuan mental adalah memberikan komando gerak sesuai yang

diinginkan kepada sistem penggerak tubuh. Beberapa jenis kemampuan

mental adalah kemampuan memahami gerakan yang dilakukan,

kecepatan memahami stimulus, kecepatan membuat keputusan,

kemampuan memahami hubungan spesial, kemampuan menilai obyek

yang bergerak, kemampuan menilai irama, kemampuan menilai gerakan

masa lalu, dan kemampuan memahami mekanika gerakan.

Unsur yang terakhir adalah unsur kemampuan emosional yang

merupakan salah satu faktor yang mendukung terjadinya gerakan efektif

dan efisien. Terdapat beberapa hal yang bisa digolongkan dalam

kemampuan emosional, antara lain kemampuan mengendalikan emosi

dan perasaan, tidak ada gangguan emosional, merasa perlu dan ingin

mempelajari serta melakukan gerakan motorik dan memilikisifat positif

terhadap prestasi gerakan.

Keterampilan motorik tidak semata-mata hanya menggerakan

anggota tubuh saja, namun juga memerlukan kepandaian dan

keterampilan intelektual, sikap, serta pemahaman dan penguasaan tata

cara atau prosedur yang tepat terhadap gerakan yang harus dilakukan

d. Klasifikasi Keterampilan Motorik

Rahyubi (2014:215) menjelaskan bahwa taksonomi (klasifikasi)

keterampilan gerak dengan mengacu pada dua dimensi merupakan alat

paling komprehensif untuk mengelompokkan keterampilan gerak.

Secara tradisional sebagian besar skema yang ada mengacu pada satu

aspek keterampilan gerak dengan mencakup spectrum yang luas.

Rahyubi (2014:215) menjelaskan bahwa terdapat 4 aspek keterampilan

motorik yaitu :

Pertama, aspek gerak tubuh. Terdapat dua tipe gerak berdasarkan

ukuran otot yang terlibat dalam terjadinya gerak yaitu gross motor skills

yang merupakan kemampuan gerak tubuh dengan menggunakan otot

besar dan fine motor skills yang merupakan kemampuan gerak tubuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

28

dengan menggunaan otot kecil. Aspek yang kedua adalah aspek gerak

temporal atau gerak berdasarkan rangkaian waktu. Terdapat tiga jenis

gerak temporal, yaitu discrete motor skills, serial motor skills, dan

continous motor skills. Dalam discrete motor skills, gerakan dilakukan

seseorang memiliki kepastian pada awal dan akhir, seperti ketika

memukul bola yang berputar. Serial motor skills merupakan rangkaian

keterampilan discrete dalam keberhasilan yang cepat (seperti pada

permainan bola voli). Sedangkan continous motor skillsmerupakan

gerakan secara berulang dengan rentang waktu berubah-ubah seperti

pada saat mengayuh sepeda.

Selanjutnya, aspek yang ketiga yaitu aspek gerak environmental.

Rahyubi (2014:215) menyatakan aspek gerak environmental berkaitan

dengan lingkungan suasana yang terdiri atas dua bidang. Open motor

skills terjadi dalam keadaan lingkungan yang tidak terprediksi dan

berubah secara konstan. Sedangkan closed motor skills terjadi dalam

keadaan lingkungan yang tidak berubah secara stabil. Selanjutnya,

aspek yang terakhir adalah aspek gerak fungsional yang didasarkan

pada tujuan gerakan itu sendiri yang dibagi menjadi tiga. Tujuan yang

pertama adalah tujuan stabilitas yang menekankan pada perolehan dan

mempertahankan keseimbangan, baik dalam situasi gerak statis atau

dinamis. Kedua, tujuan lokomotor yang merupakan pergerakan tubuh

dari satu titik ke titik lain melalui aspek ruang atau jarak. Ketiga, tujuan

manipulatif yang mana dalam tujuan ini seseorang melakukan tekanan

pada suatu obyek atau menerima tekanan dari obyek.

2. Tahap Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus

Pada dasarnya, perkembangan motorik berkembang sejalan dengan

kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana

apapun, merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai

bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Namun

perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada setiap anak tentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

29

berbeda-beda. Maka terdapat patokan umur tentang kemampuan apa saja

yang perlu dicapai seorang anak pada usia tertentu. Menurut Susanto

(2011:163) adanya patokan ini dimaksudkan supaya anak yang belum

mencapai tahap kemampuan tertentu ini perlu di latih berbagai

kemampuan untuk dapat mencapai perkembangan yang

optimal.Pencapaian perkembangan motorik kasar dan motorik halus sejak

usia 0 -8 tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1

Perkembangan motorik kasar dan halus usia <3 bulan – 12 bulan

No Lingkup

Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan

< 3 bln 3 - < 6 bln 6 - < 9 bln 9 - <12 bln

1. Motorik Kasar 1. Refleks

menggengga

m benda yang

menyentuh

telapak

tangan.

2. Menegakkan

kepala saat

tengkurap.

3. Tengkurap.

4. Berguling ke

kanan dan ke

kiri

1. Meraih benda

di depannya.

2. Tengkurap

dengan dada

diangkat dan

kedua tangan

menopang.

3. Duduk dengan

bantuan.

1. Melempar

barang yang

dipegang.

2. Merangkak

ke segala

arah.

3. Duduk tanpa

bantuan.

4. Berdiri

dengan

bantuan.

5. Bertepuk

tangan

1.Menarik

benda yang

terjangkau.

2. Berjalan

dengan

berpegangan.

3. Berjalan

beberapa

langkah tanpa

bantuan.

4. Melakukan

gerak

menendang

bola.

1. Motorik Halus 1. Refleks

menggengga

m benda yang

menyentuh

telapak

tangan.

2. Menegakkan

kepala saat

tengkurap.

3. Tengkurap.

4. Berguling ke

kanan dan ke

kiri

1. Meraih benda

di depannya.

2. Tengkurap

dengan dada

diangkat dan

kedua tangan

menopang.

3. Duduk dengan

bantuan.

1. Melempar

barang yang

dipegang.

2. Merangkak

ke segala

arah.

3. Duduk

tanpa

bantuan.

4. Berdiri

dengan

bantuan.

5. Bertepuk

tangan

1.Menarik

benda yang

terjangkau.

2. Berjalan

dengan

berpegangan.

3. Berjalan

beberapa

langkah tanpa

bantuan.

4. Melakukan

gerak

menendang

bola.

Sumber : Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tanggal 17 September 2009 Tentang

Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Hlm.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

30

Tabel 2.2 :

Perkembangan motorik kasar dan halus usia <12bulan – 4 tahun

No Lingkup

Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan

12 – < 18 bulan 18 – < 24 bulan 2 – <3 tahun

3 – <4 tahun

1. Motorik Kasar 1. Berjalan

sendiri.

2. Naik tangga

atau tempat yang

lebih tinggi

dengan

merangkak.

3. Menendang

bola ke arah

depan.

4. Berdiri dengan

satu kaki selama

satu detik.

1. Melompat di

tempat.

2.Naik tangga

atau tempat

yang lebih

tinggi dengan

berpegangan.

3. Berjalan

mundur

beberapa

langkah.

4. Menarik

benda

yang tidak

terlalu berat

(kursi kecil).

1.Berjalan

sambil

berjinjit.

2.Melompat ke

depan dan ke

belakang

dengan dua

kaki.

3. Melempar

dan menangkap

bola.

4. Menari

mengikuti

irama.

5. Naik-turun

tangga atau

tempat yang

lebih

tinggi/rendah

dengan

berpegangan.

1.Berlari

sambil

membawa

sesuatu yang

ringan (bola).

2. Naik-turun

tangga atau

tempat yang

lebih tinggi

dengan kaki

bergantian.

3. Meniti di

atas papan

yang cukup

lebar.

4. Melompat

turun dari

ketinggian

kurang lebih 20

cm (di bawah

tinggi lutut

anak).

5. Meniru

gerakan senam

sederhana

seperti

menirukan

gerakan pohon,

kelinci

melompat)

2 Motorik Halus 1. Memegang

alat tulis.

2. Membuat

coretan bebas.

3. Menyusun

menara dengan

tiga balok.

4. Memegang

gelas dengan

dua tangan.

5. Menumpahkan

benda-benda

dari wadah dan

memasukkann

ya kembali.

1. Meniru garis

vertikal atau

horisontal.

2. Memasukkan

benda ke dalam

wadah yang

sesuai.

3. Membalik

halaman buku

walaupun

belum

sempurna.

4. Menyobek

kertas.

1. Meremas

kertas atau

kain dengan

menggerakkan

lima jari.

2. Melipat kertas

meskipun

belum

rapi/lurus.

3.Menggunting

kertas tanpa

pola.

4. Koordinasi

jari tangan

cukup baik

1. Menuang

air, pasir, atau

biji-bijian ke

dalam tempat

penampung

(mangkuk,

ember).

2.

Memasukkan

benda kecil ke

dalam botol

(potongan lidi,

kerikil,

bijibijian).

3. Meronce

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

31

untuk

memegang

benda pipih

seperti sikat

gigi, sendok.

manikmanik

yang tidak

terlalu kecil

dengan benang

yang agak

kaku.

4.

Menggunting

kertas

mengikuti

pola garis lurus

Sumber : Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tanggal 17 September 2009 Tentang

Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Hlm.5-7.

Tabel 2.3

Perkembangan motorik kasar dan halus usia 4 – 6 tahun.

No Lingkup

Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan

Usia 4 - < 5 tahun Usia 5 - < 6 tahun

1 Motorik Kasar 1. Menirukan gerakan

binatang, pohon tertiup angin,

pesawat terbang, dsb.

2. Melakukan gerakan

menggantung (bergelayut).

3. Melakukan gerakan

melompat, meloncat, dan

berlari secara terkoordinasi

4. Melempar sesuatu secara

terarah

5. Menangkap sesuatu

secara tepat

6. Melakukan

gerakan antisipasi

7. Menendang sesuatu secara

terarah

8. Memanfaatkan alat

permainan di luar kelas.

1.Melakukan gerakan tubuh

secara terkoordinasi untuk melatih

kelenturan, keseimbangan, dan

kelincahan. 2. Melakukan

koordinasi gerakan kakitangan-

kepala dalam menirukan tarian

atau senam.

3. Melakukan permainan fisik

dengan aturan.

4. Terampil menggunakan

tangan kanan dan kiri.

5. Melakukan

kegiatan kebersihan diri.

2 Motorik Halus 1. Membuat garis vertikal,

horizontal, lengkung

kiri/kanan, miring kiri/kanan,

dan lingkaran.

2. Menjiplak bentuk.

3. Mengkoordinasikan

mata dan tangan untuk

melakukan gerakan yang

rumit.

4. Melakukan gerakan

manipulatif untuk

menghasilkan suatu bentuk

1.Menggambar sesuai

gagasannya.

2. Meniru bentuk.

3. Melakukan eksplorasi

dengan berbagai media dan

kegiatan.

4. Menggunakan alat tulis dengan

benar.

5. Menggunting sesuai dengan

pola.

6. Menempel gambar dengan

tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

32

dengan menggunakan

berbagai media.

5. Mengekspresikan diri dengan

berkarya seni menggunakan

berbagai media

7. Mengekspresikan diri melalui

gerakan

menggambar secara detail.

Sumber: Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tanggal 17 September 2009 Tentang

Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Hlm. 8-9

Tabel 2.4

Perkembangan Motorik Kasar dan Halus Usia 6 – 8 tahun

No Lingkup

Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan

Usia 6 - < 8 tahun

1 Motorik Kasar 1.Berdiri dengan satu kaki tanpa jatuh,

2. Berlari lurus tanpa jatuh dan zigzag/bervariasi, misalnya melalui

rintangan,

3. Berjalan lurus dan bervariasi,

4. Melompat dari ketinggian 20 cm,

5. Melempar dan menangkap bola kecil dengan jarak 5-10 meter,

6. Mengkombinasikan gerakan jalan dan lari,

7. Mengkombinasikan gerakan jalan, lari, melompat dan melempar,

8. Berguling kedepan/koprol.

9. Sudah dapat mengendarai sepeda roda dua.

10. Dapat menari dan mengikuti gerakan dalam senam irama.

2 Motorik Halus 1.Menggambar orang dengan anggota tubuh lengkap,

2. Mampu makan, minum dan berpakaian sendiri,

3. Membuat atau menulis angka,

4. Membuat bentuk wajik, segitiga dan segi empat,

5. Memotong dan menggunting dengan sempurna,

6. Menggambar sesuai dengan penglihatan,

7. Meniru kalimat dengan tulisan tangan.

Sumber: Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,

Jakarta: PT. Indeks, 2009. Hlm. 161-162.

Pada usia sekolah dasar, perkembangan motorik anak menjadi

semakin halus dan terkoordinasi, seiring dengan bertambahnya berat badan

dan kekuatan anak. Desmita (2009:80) menyatakan bahwa sejak umur 6

tahun koordinasi mata dan tangan (yang dibutuhkan untuk menyepak,

membidik, melempar) menjadi lebih berkembang. Usia 7 tahun tangan

anak menjadi semakin kuat. Usia 8 hingga 10 tahun, tangan dapat

digunakan lebih bebas dan mudah. Pada usia 10 sampai 12 tahun, anak-

anak mulai memperlihatkan keterampilan manipulatif menyerupai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

33

kemampuan yang dilakukan orang dewasa. Santrock (1995) menyatakan

bahwa mereka mulai memperlihatkan gerakan yang lebih kompleks, rumit

dan cepat dalam hal menciptakan karya kerajinan tertentu atau memainkan

instrument musik tertentu.

3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik

Hurlock (1978:154) menyatakan ada sebagian kondisi yang

mempengaruhi laju perkembangan motorik antara lain : Pertama, sifat

dasar genetik, termasuk bentuk tubuh dan kecerdasan mempunyai

pengaruh yang menonjol terhadap laju perkembangan motorik. Kedua,

awal kehidupan pascalahir tidak ada hambatan pada kondisi lingkungan

yang tidak menguntungkan, semakin aktif janin semakin cepat

perkembangan motorik anak. Ketiga, kondisi pra lahir yang

menyenangkan (gizi makanan sang ibu) lebih mendorong perkembangan

motorik yang lebih cepat pada masa pascalahir. Keempat, kelahiran yang

sukar, apabila ada kerusakan pada otak akan memperlambat

perkembangan motorik. Kelima, adanya rangsangan, dorongan, dan

kesempatan untuk menggerakkan semua bagian tubuh akan mempercepat

perkembangan motorik.

Lebih lanjut, Hurlock (2000:154) faktor yang keenam, perlindungan

yang berlebihan akan melumpuhkan persiapan berkembangnya

kemampuan motorik. Ketujuh, kelahiran sebelum waktunya biasanya

memperlambat perkembangan motorik. Kedelapan, cacat fisik, seperti buta

akan memperlambat perkembangan motorik. Dan yang terakhir yaitu

perbedaan jenis kelamin, warna kulit, dan sosial ekonomi lebih banyak

disebabkan oleh perbedaan motivasi dan metode pelatihan anak ketimbang

karena perbedaan bawaan.

Sedangkan menurut Rahyubi (2011:225), ada delapan (8) faktor yang

mempengaruhi perkembangan motorik, diantaranya: faktor yang pertama,

perkembangan sistem saraf, sistem saraf sangat berpengaruh dalam

perkembangan motorik karena pada dasarnya sistem saraf yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

34

mengontrol aktivitas motorik pada manusia. Kedua, kondisi fisik yang

sangatberpengaruh pada perkembangan motorik. Seorang yang normal

biasanya perkembangan motoriknya akan lebih baik dibandingkan yang

memiliki kekurangan fisik. Ketiga, motivasi yang kuat ketika seseorang

melakukan keterampilan motorik dengan baik kemungkinan besar

seseorang itu akan termotivasi untuk menguasai keterampilan motorik

yang lebih luas dan lebih tinggi. Keempat, lingkungan yang kondusif yang

kemungkinan besar dapat mendukung perkembangan motorik seseorang

sehingga bisa berjalan dengan optimal. Lingkungan di sini bisa berarti

fasilitas, peralatan, sarana dan pra sarana. Kelima, aspek psikologis,

menurut Rahyubi (2011:226) hanya seseorang dengan kondisi psikologis

yang baik yang mampu meraih keterampilan motorik yang baik. Meskipun

memiliki fisik yang mendukung namun kondisi psikologis seseorang

sedang tidak baik, maka sulit bagi orang tersebut untuk meraih

keterampilan motorik yang optimal dan memuaskan.

Selanjutnya, faktor keenam yang mempengaruhi perkembangan

motorik menurut Rahyubi (2011:226) yaitu usia, yang mana hal tersebut

sangat berpengaruh pada aktivitas motorik seseorang. Bayi, anak-anak,

remaja, dewasa dan orang tua tentu punya karakteristik keterampilan

motorik yang berbeda-beda. Ketujuh, jenis kelamin, terutama dalam

keterampilan motorik tertentu, misalnya olahraga (renang, bulu tangkis,

voli, tenis, sepakbola) seorang laki-laki tentu lebih kuat, lebih cepat,

terampil dan gesit dibandingkan perempuan. Kedelapan, bakat dan potensi

yang juga berpengaruh pada usaha meraih keterampilan motorik.

Misalnya, seseorang mudah diarahkan untuk menjadi pesepakbola handal

jika ia punya bakat dan potensi sebagai pemain bola.

Berdasarkan uraian diatas, usia pada setiap individu sangat

berpengaruh terhadap perkembangan motorik. Semakin tinggi usia

seseorang, maka semakin matang pula organ-organ fisiologisnya. Namun

kematangan ini tidak lepas dari gizi, nutrisi, vitamin yang diperoleh setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

35

harinya, sehingga kekuatan kepala, tangan dan kakinya dapat berkembang

dengan sempurna.

4. Permasalahan Motorik

Adolph (dalam Jamaris, 2014:75) menjelaskan bahwa perseptual

motor merupakan proses persepsi yang dikombinasikan dengan proses

gerakan otot atau motorik. Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa

perceptual motor adalah kemampuan dalam mengontrol gerakan tubuh.

Kesulitan dalam peseptual motorik menghambat perkembangan anak

karena anak tidak menguasai keterampilan perseptual motor, yaitu

keterampilan dalam melakukan koordinasi gross motor dan fine motor

dalam rangka menyelesaikan berbagai tugas yang berkaitan kombinasi

gerakan visual dan gerakan motor. Misalnya dalam mengintegrasikan mata

dan tangan pada waktu menulis, melukis, mengancingkan baju, koordinasi

antara kaki dan mata pada waktu bermain bola, menendang bola, bermain

lompat tali.

Kesulitan persepsi motorik merupakan kesulitan dalam memproses

informasi yang diterima oleh pancaindera secara motorik (Jamaris,

2014:76). Anak yang mengalami permasalahan motorik akan mengalami

beberapa kesulitan, misalnya tidak bisa memahami kata atau simbol-

simbol visual, tidak bisa memahami posisi kanan, kiri, atas, bawah dan

tidak bisa memahami gerakan dan menentukan gerakan yang sesuai

dengan pemecahan masalah yang dihadapinya.

5. Permasalahan Siswa Sekolah Dasar

Permasalahan yang dialami siswa sekolah dasar dapat bermacam-macam,

seperti masalah dalam lingkungan keluarga, masalah dalam lingkungan

teman sebaya, masalah dalam lingkungan masyarakat.

a. Masalah dalam lingkungan keluarga

Keluarga merupakan salah satu unit sosial yang hubungan

anatara satu anggota dengan anggota lainnya harus terjalin dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

36

baik. Pada umumnya hubungan antara anggota keluarga merupakan

jenis hubungan yang sangat dekat atau memiliki intensitas yang sangat

tinggi. Namun setiap hubungan sejatinya tidak mungkin akan berjalan

dengan baik-baik saja, pasti akan terjadi sebuah permasalahan,

permasalahan dalam keluarga tersebut terjadi karena adanya perilaku

ketidaksetujuan atau tidak sepemahaman antar aganggota keluarga.

Sillars (dalam Lestari, 2014: 103) menyatakan konflik keluarga

tersebut meliputi konflik saudara (sibling), konflik orangtua-anak, dan

konflik pasangan.

1) Konflik Saudara (sibling)

Konflik saudara (sibling) yang terjadi dalam hubungan antara

saudara dapat terjadi karena pertengkaran yang terjadi antara adik

dan kakak baik secara verbal maupun fisik. Pertengkaran secara

verbal seperti permasalahan kakak yang suka mengganggu adik,

ataupun adik yang mengganggu kakaknya, dengan cara mengejek

atau mencemooh satu sama lain. Pertengkaran secara fisik seperti

tindakan bertengkar, mencubit, memukul, mencakar, sehingga

membuat bagian tubuh yang terkena tindakan tersebut mengalami

sakit. Pertengkaran yang terjadi anatara saudara (sibling) ini juga

terjadi karena persaingan dalam memperoleh perhatian oleh orang

tua.

2) Konflik Orangtua-anak

Lestari (2014: 105) mengungkapkan secara naluriah orang

tua akan menganggap anaknya sebagai bagian penting dalam

hidupnya. Dalam posisi tersebut orang tua akan berusaha mencapai

kebahagiaan dan kesejahteraan anaknya. Dengan prespektif yang

demikian seharusnya tidak terjadi konflik antara orang tua dan

anak. Namun dalam hubungan orang tua-anak sering kali juga

mengandung perspektif kekuasaan dan kewenangan. Selain

terdapat aspek ketanggapan dalam merespons kebutuhan anak, juga

terdapat aspek tuntutan yang mencerminkan harapan orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

37

terhadap sikap dan perilaku anak. Akhirnya hubungan orang tua-

anak pun biasanya diwarnai dengan konflik. Sumber utama konflik

pada umumnya ketidak cocokan anatara perspektif anak dan

perspektif orang tua. Ketika permasalahan tersebut terjadi tindakan

orang tua terhadap anak bisa saja seperti pembentakan kepada

anak, amarah, ocehan, serta tak jarang juga dapat menggunakan

kekerasan fisik.

3) Konflik Pasangan

Setiap pasangan, baik yang sudah menikah maupun yang

belum, secara umum mengharapkan bentuk hubungan interpersonal

yang baik, harmonis, saling mencintai, saling mendukung, dan hal

positif lainnya. Hal ini tentu sangatlah wajar dan manusiawi.

Namun pada kenyataannya, dalam menjalin hubungan

interpersonal, banyak pasangan yang mengalami konflik-konflik

yang bisa dibilang tidak menyenangkan bagi kedua belah pihak.

Ketika konflik itu terjadi, seringkali dipandang sebagai ‘hambatan’,

‘gangguan’ atau bahkan ‘bencana’ bagi pasangan tersebut. Konflik

pasangan tersebut seperti komunikasi yang tidak berjalan lancar,

masalah keuangan, dan perselingkuhan.

b. Masalah Lingkungan Teman Sebaya

Anak-anak ketika berinteraksi dengan teman sebaya, kadang

kala terdorong untuk melakukan bullying. Beberapa anak melakukan

bullying dalam usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk

dalam kelompok tertentu, meskipun mereka sendiri merasa tidak

nyaman dengan perilaku tersebut. Berikut ini macam-macam bullying.

Sejiwa (2008: 27) menyatakan terdapat beberapa jenis bullying yaitu:

1) Bullying Fisik

Jenis bullying yang terlihat oleh mata, siapapun dapat

melihatnya karena terjadi sentuhan fisik antara pelakubullying dan

korbannya. Contoh-contoh bullying fisik antara lain: memukul,

menarik baju, menjewer, menjambak, menendang, menyenggol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

38

dengan bahu, menghukum dengan membersihkan WC, menampar,

menimpuk, menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak,

melempar dengan barang, menghukum dengan berlari lapangan,

menghukum dengan cara push up.

2) Bullying Verbal

Jenis bullying yang juga bisa terdeteksi karena bisa terungkap

indra pendengaran kita. Contoh-contoh bullying verbal antara lain:

membentak, meledek, mencela, memaki-maki, menghina,

menjuluki, meneriaki, mempermalukan didepan umum, menyoraki,

menebar gosip, memfitnah.

3) Bullying Relasional

Coloroso (2007:45) mengungkapkan bullying relasional

merupakan bullying yang paling sulit untuk dideteksi dari luar.

Merupakan pelemahan harga diri korban yang dilakukan secara

sistematis melalui tindakan pengabaian, pengucilan, atau

penghindaran. Penghindaran merupakan tindakan bullying

relasional yang paling kuat dan dapat dilakukan dengan cara

menyebarkan gosip agar tidak ada yang mau berteman dengan

korban. Bullying relasional dapat digunakan untuk mengasingkan,

menolak seseorang, atau sengaja merusak persahabatan. Dapat

dilakukan melalui sikap yang agresif, lirikan mata, helaan nafas,

cibiran, tertawa mengejek, dan bahasa tubuh yang kasar.

c. Masalah di Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan

formal, dimana ditempat inilah kegiatan belajar mengajar

berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada

peserta didik. Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting

bagi perkembangan belajar para siswanya.Lingkungan ini meliputi

lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan sekitar sekolah, sarana

dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar dan media

belajar dan sebagainya. Lingkungan sosial menyangkut hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

39

siswa dengan kawan-kawannya, keluarga (orang tua), guru-guru serta

staf sekolah lainnya. Lingkungan sekolah juga menyangkut

lingkungan akademis, yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar-

mengajar, berbagai kegiatan kokulikuler dan sebagainya. Di

lingkungan sekolah siswa juga terdapat permasalahan yang dihadapi,

bentuk-bentuk permasalahan tersebut bermacam-macam, Kowitz

(dalam Ngalimun 2014:34-36) menyatakan permasalahan yang

dihadapi oleh siswa sekolah dasar adalah sebagai berikut :

1) Masalah Pribadi

Permasalahan pribadi siswa merupakan suatu permasalahan

yang dirasakan oleh siswa itu sendiri. Permasalahan yang dialami

oleh siswa di sekolah dasar berhubungan dengan permasalahan

mengenai kemampuan intelektual, kondisi fisik, kesehatan, dan

kebiasaan-kebiasaannya.

2) Masalah Penyesuaian Sosial

Masalah penyesuaian sosial anak meliputi permasalahan

penyesuaian sosial anak dengan teman-temannya dan permasalahan

penyesuaian sosial anak dengan gurunya. Masalah penyesuaian

sosial anak dengan temannya seperti: perasaan rendah diri,

ketergantungan pada teman, iri hati, cemburu, curiga, persaingan,

perkelahian, permusuhan, dan sebagainya. Permasalahan

penyesuaian sosial anak dengan guru seperti: anak tidak

menyenangi guru, tergantung pada guru, tidak ada semangat

belajar, atau masalah lainnya yang berhubungan dengan

kedisiplinan.

3) Masalah Akademik

Masalah akademik dapat ditemui hampir pada setiap siswa.

Permasalahan akademik berupa tidak dikuasainya kemampuan atau

materi yang ditargetkan sebagai tujuan pembelajaran. Permaslahan

tersebut seperti ketidakmampuan siswa dalam berhitung pada mata

pelajaran matematika, membaca yang tidak lancar seperti terbata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

40

bata, sehingga ketidakmampuan tersebut dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa.

Pada penelitian ini, uraian mengenai bentuk-bentuk permasalahan

siswa sekolah dasar di atas, dapat berguna sebagai dasar dalam

mengungkapkan beberapa pengalaman tidak menyenangkan yang pernah

dialami siswa dan permasalahan yang sedang dihadapi oleh siswa.

6. Mengembangkan Multiple Intellegences Siswa Sebagai Salah Satu

Bentuk Upaya Penanganan Permasalahan Siswa

Permasalahan yang dialami oleh siswa perlu mendapatkan perhatian

agar dapat diatasi. Guru diharapkan lebih intensif dalam berinteraksi

dengan siswa karena memiliki posisi strategis dalam mengupayakan

penanganan permasalahan siswa. Dibalik segala permasalahan yang

sedang atau pernah dialami, ternyata anak juga memiliki kelebihan dan

kecerdasan tersendiri. Gardner (dalam Suparno, 2004:25) menyatakan

bahwa intelegensi seseorang bukan hanya dapat diukur dengan tes tertulis

saja, melainkan lebih cocok dengan cara bagaimana orang itu memecahkan

persoalan dalam hidup nyata. Gardner membagi kecerdasan manusia

menjadi sembilan kategori, antara lain:

1. Kecerdasan Bahasa

Gardner menjelaskan bahwa kecerdasan bahasa sebagai

kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata secara efektif,

baik dalam bentuk oral atau tertulis. Anak yang berintelegensi

linguistik tinggi mampu berbahasa dengan lancar, baik dan lengkap.

2. Kecerdasan Matematis-logis

Kecerdasan matematis-logis diartikan sebagai kemampuan yang

berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif.

Termasuk dalam kecerdasan tersebut adalah kepekaan terhadap pola

logika, abstraksi, kategorisasi dan penghitungan. Anak dengan

kecerdasan matematis-logis yang tinggi biasanya akan lebih mudah

belajar berhitung, kalkulus dan bermain dengan angka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

41

3. Kecerdasan Ruang-visual

Bagi Gardner, kecerdasan ruang visual adalah kemampuan untuk

menangkap dunia ruang-visual secara tepat. Anak dengan kecerdasan

ruang visual yang baik akan lebih mudah mengenal bentuk benda

dengan tepat, melakukan perubahan suatu benda dalam pikirannta dan

mengenali perubahan tersebut, menggambarkan suatu hal atau benda

dan mengubahnya dalam bentuk nyata, serta mengungkapkan suatu

data dalam suatu grafik. Anak tersebut juga memiliki kepekaan

terhadap keseimbangan, relasi, warna, garis, bentuk dan ruang.

4. Kecerdasan Kinestetik-badani

Kecerdasan kinestetik-badani adalah kemampuan dalam

menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan

dan perasaan, seperti yang dilakukan para actor, atler, penari, ahli

bedah dan pemahat. Anak yang memiliki kecerdasan dalam hal

kinestetik badani dapat dengan mudah mengungkapkan diri dengan

gerak tubuh. Yang sangat menonjol dalam diri anak tersebut adalah

koordinasi dan fleksibilitas tubuh yang begitu besar.

5. Kecerdasan Musikal

Gardner menjelaskan kecerdasan musikal sebagai kemampuan

untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-

bentuk suara dan musik. Orang yang menonjol intelegensi musikalnya

sangat peka terhadap suara dan musik sehingga bisa dengan mudah

belajar dan bermain musik dengan baik.

6. Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan interpersonal adalah suatu kemampuan untuk mngerti

dan peka terhadap perasaan, intense, motivasi, watak, serta tempramen

dari orang lain. Selain itu kepekaan akan ekspresi wajah, suara dan

isyarat dari orang lain juga termasuk dalam kecerdasan interpersonal.

Anak yang kuat kecerdasan interpersonalnya mudah untuk bekerja

sama dan mudah berkomunikasi dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

42

7. Kecerdasan Intrapersonal

Gardner mengartikan kecerdasan intrapersonal sebagai

kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan

kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri

itu. Artinya orang ini mempunyai kesadaran yang tinggi akan

gagasannya dan mampu mengambil keputusan pribadi karena ia sadar

akan tujuan hidupnya. Anak dengan kecerdasan intrapersonal mudah

berkonsentrasi dengan baik dan kelihatan lebih pendiam.

8. Kecerdasan Lingkungan

Gardner menjelaskan bahwa kecerdasan lingkungan adalah

kemampuan seseorang untuk mengerti flora dan fauna dengan baik

dan dapat menikmati alam serta menggunakannya secara produktif.

9. Kecerdasaan Eksistensial

Kecerdasan Eksistensial lebih menyangkut pada kepekaan dan

kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan terdalam eksistensi

atau keberadaan manusia. Orang dengan kecerdasan eksistensial

mencoba menyadari dan mencari jawaban yang terdalam, seperti

misalnya, “Mengapa aku ada?”, “Mengapa aku mati?” dan “Apa

makna hidup ini?”

Berdasarkan uraian diatas, peneliti memilih indikator untuk

mengobservasi permasalahan motorik yang dikemukakan oleh Rahyubi

(2011:214) sebagai dasar untuk menyusun kisi-kisi instrument

pengumpulan data penelitian. Indikator yang disusun telah mewakili

bentuk-bentuk permasalahan motorik yang dialami oleh siswa sekolah

dasar berdasarkan pendapat ahli dan telah disesuaikan dengan School

Referral Questionnare yang ditulis oleh Jerome M. Sattler edisi 4 tahun

2002.

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan ini diperlukan guna mendukung kajian teori

yang dikemukakan sehingga sebagai landasan pada penyusunan kerangka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

43

berfikir. Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini

diantaranya:

Pertama, Rindah Nur Sjafrina dan Setiyo Hartoto (2014) dengan

penelitian “Survei Kemampuan Motorik Siswa Sekolah Dasar NegeriTahun

Ajaran 2013-2014”. Penelitian ini merupakan penelitian survei dan

menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini

sebanyak 161 siswa kelas V dan VI sekolah dasar negeri di sekolah dasar

negeri se-kecamatan Trawas kabupaten Mojokerto yang terakreditasi B.

Kemampuan motorik siswa dapat diketahui menggunakan tes kemampuan

motorik yang terdiri dari 4 macam tes yaitu: tes kelincahan (shuttle run),

koordinasi (lempar tangkap bola dengan jarak 1 meter dengan tembok),

keseimbangan (berdiri dengan satu kaki dengan mata terpejam) dan kecepatan

(lari 30 meter). Untuk menentukan kategori menggunakan norma, dan norma

yang digunakan adalah norma relatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kemampuan motorik siswa kelas V putra rata-rata adalah 35,56% dengan

kategori sedang, dan putri 43,33% dengan kategori sedang. Siswa kelas VI

putra rata-rata 33,33% dengan kategori sedang dan putri rata-rata 41,46%

dengan kategori sedang. Kemampuan motorik siswa sekolah dasar negeri

khususnya kelas V dan VI masuk dalam kategori sedang, sehingga harus

ditingkatkan lagi.

Kedua, Suyadi, Wina Calista dan Deska Puspita (2018) dalam penelitian

“Perkembangan Fisik-Motorik Siswa Usia Dasar: Masalah dan

Perkembangannya”. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis

menganalisis perkembangan fisik-motorik siswa usia dasar yang tidak

tercapai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, data

diperoleh dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.. Penelitian

dilakukan di SLB Bakti Kencana I. Sampel dalam penelitian ini adalah satu

orang siswa dikelas III yang mengalami kelainan pada proses perkembangan

fisik-motorik. Hasil analisis kemudian dianalisis dengan menggunakan kajian

teori mengenai perkembangan fisik-motorik siswa yang tidak tercapai. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa perkembangan fisik-motorik siswa yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

44

tercapai disebabkan karena siswa mengalami kelainan genetik (down

syndrome). Pembelajaran didalam kelas disesuaikan dengan minat belajar

siswa. Adapun tujuan utama dalam pembelajaran untuk anak-anak yang

memiliki perkembangan fisik motorik yang tidak tercapai (down syndrome)

yaitu melatih kemandirian anak dan interaksi sosial dalam lingkungan sekitar.

Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kerjasama antara guru dan orang

tua agar meskipun anak-anak memiliki keterbatasan fisik mereka tetapi bisa

beraktifitas secara mandiri dan dapat bersosialisasi dengan baik dilingkungan

sekitar.

Ketiga, Ian Alfian Riyanto, Agus Kristiyanto, Sapta Kunta Purnama

(2016) dengan penelitian berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran

Keterampilan Motorik Berbasis Permainan Untuk Anak Sekolah Dasar 9-10

Tahun”. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan model pembelajaran

keterampilan motorik berbasis permainan yang sesuai untuk anak sekolah

dasar usia 9-10 tahun serta mampu untuk mengembangkan aspek afektif

(sikap), kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (keterampilan). Penelitian

ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R & D), yang

mengadaptasi penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan model

pembelajaran keterampilan motorik berbasis permainan ini sangat sesuai

untuk anak sekolah dasar usia 9-10 tahun serta sangat baik untuk

mengembangkan aspek afektif (sikap), kognitif (pengetahuan) dan

psikomotorik (keterampilan).

Ketiga penelitian tersebut memiliki relevansi maupun perbedaan dengan

penelitian yang diakukan oleh peneliti. Penelitian yang pertama memiliki

persamaan dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sama-

sama menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dan bertujuan untuk

mengetahui kemampuan motorik siswa. Perbedaannya adalah untuk

mengetahui tingkat kemampuan motorik siswa dilakukan menggunakan 4

macam tes. Penelitian yang kedua memiliki relevansi dengan penelitian yang

dilakukan peneliti yaitu menganalisis perkembangan fisik motorik siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

45

Perbedaannya adalah pada penelitian yang kedua menggunakan subyek

seorang siswa berkebutuhan khusus. Penelitian yang ketiga memiliki

relevansi dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu betujuan untuk

menghasilkan model pembelajaran motorik yang sesuai dengan anak usia

sekolah dasar. Perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan metode

R&D. Literature map mengenai penelitian yang relevan adalah sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan

Rindah Nur Sjafrina dan

Setiyo Hartoto (2014)

“Survei Kemampuan

Motorik Siswa Sekolah

Dasar NegeriTahun

Ajaran 2013-2014”.

Ian Alfian Riyanto, Agus

Kristiyanto, Sapta Kunta

Purnama (2016)

Pengembangan Model

Pembelajaran

Keterampilan Motorik

Berbasis Permainan

Untuk Anak Sekolah

Dasar 9-10 Tahun

Suyadi, Wina Calista dan

Deska Puspita (2018)

“Perkembangan Fisik-

Motorik Siswa Usia

Dasar: Masalah dan

Perkembangannya”.

Riani (2019)

“Survei Permasalahan Motorik Siswa Kelas III Dan IV Di SD Suka

Cita”

Survei kemampuan

motorik siswa dengan

menggunakan tes

kemampuan motorik

yang terdiri dari 4 macam

tes yaitu: tes kelincahan

koordinasi, keseimbangan

dan kecepatan.

Analisis perkembangan

fisik motorik yang tidak

tercapai (khususnya pada

anak dengan Down

Syndrome)

Menghasilkan model

pembelajaran keterampi-

lan motorik berbasis

permainan yang sesuai

untuk anak sekolah dasar

usia 9-10 tahun serta

mampu untuk

mengembangkan

beberapa aspek selain

aspek motorik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

46

C. Kerangka Berpikir

Seperti diketahui, perkembangan motorik menurut Sujiono (2010:1-3),

adalah perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh.

Pada dasarnya perkembangan motorik pada anak berkembang sejalan dengan

kematangan syaraf dan otot. Apabila tidak ada gangguan fisik dan hambatan

mental yang menganggu perkembangan motorik, secara normal anak umur 6

tahun akan siapmenyesuaikan diri dengan tuntutan sekolah dan berperan serta

dalam kegiatan bermain teman sebaya. Tugas perkembangan anak yang

paling penting dalam masa prasekolah dan tahun permulaan sekolah terdiri

atas perkembangan motorik. Dalam hal ini perkembangan motorik pada anak

adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan karena hal ini penting agar anak

mampu melakukan pengendalian terhadap gerak tubuhnya.

Permasalahan motorik yang cenderung dialami oleh anak, baik itu di

rumah maupun di sekolah dalam hal pengendalian terhadap gerak tubuhnya,

misalnya siswa sering terjatuh atau menabrak sesuatu ketika berjalan,

kesulitan membedakan kiri dan kanan, kesulitan melakukan gerakan

sederhana seperti melompat, naik turun tangga, kesulitan membedakan bunyi-

bunyian dan sebagainya. Berbagai gangguan perkembangan motorik tersebut

sering dengan mudah dapat dikenali pada saat anak berolahraga, menari atau

belajar menulis. Gangguan perkembangan motorik dapat menyebabkan

kesulitan belajar. Hal ini akan berdampak pada siswa seperti nilai yang

rendah, prestasi rendah, dan kesulitan dalam belajar. Selain hal-hal yang

berhubungan dengan akademik tersebut, siswa biasanya menjadi merasa malu

atau membuat teman yang lain merasa terganggu dan tidak nyaman.

Melihat dampak yang ditimbulkan dari permasalahan motorik dapat

mengganggu proses belajar anak, maka diperlukan tindakan intervensi dari

pihak sekolah, terlebih oleh guru yang berinteraksi lebih intensif dengan

anak. Permasalahan motorik yang dialami siswa sekolah dasar tentunya

membutuhkan intervensi, sebagai screening awal untuk mengetahui

permasalahan yang mungkin dialami oleh siswa, maka perlu dilakukan

universal intervention. Universal intervention ini merupakan intervensi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

47

diberikan kepada siswa yang mulanya belum diketahui permasalahan yang

dihadapi. Langkah awal untuk melakukan universal intervention, peneliti

melakukan sebuah asesmen yang bertujuan untuk menganalisis kebutuhan

siswa. Asesmen dalam penelitian ini berupa kuesioner dengan bentuk laporan

data diri siswa. Laporan data diri siswa ini dibuat agar siswa dapat lebih

terbuka dalam melaporkan keadaan yang sedang dialami siswa tersebut.

Laporan data diri tersebut terdiri dari pertanyaan terbuka dan pernyataan

tertutup. Laporan data diri ini disusun dengan menggunakan indikator yang

dikembangkan menggunakan instrument yang dikemukakan oleh Sattler

(2002:485-486) yang telah dimodifikasi menjadi indikator untuk menyusun

kuesioner dan sesuai dengan aspek-aspek dalam School Referral

Questionnare. Berikut adalah bagan dari kerangka berpikir dalam penelitian

ini:

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Dilakukan penelitian survei dengan cara

menyebarkan kuesioner dengan bentuk laporan data

diri siswa.

Perlu dilakukan screening awal untuk mengetahui permasalahan

motorik yang dialami oleh siswa sekolah dasar, indikator untuk

menganalisis keterampilan motorik siswa antara lain:

1. Unsur Kemampuan fisik

2. Unsur Kemampuan Mental

3. Unsur Kemampuan emosional

Kesulitan belajar siswa pada bidang

motorik akan berpengaruh dengan

kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan lainnya di kelas

Dalam masa perkembangan motorik

tidak jarang anak masih mengalami

permasalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

48

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana tingkat permasalahan motorik yang dialami oleh siswa kelas

III dan kelas IV di SD Suka Cita tahun ajaran 2018/2019?

2. Apa saja permasalahan motorik yang sedang dihadapi oleh siswa kelas III

dan kelas IV SD Suka Cita tahun ajaran 2018/2019?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai

tujuan tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang

ingin dicapai. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode

statistika (Azwar, 2007: 5). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif

dengan tujuan untuk mendeskripsikan tingkat permasalahan motorik dan

permasalahan motorik yang sedang dialami oleh siswa. Penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi

atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam

bentuk laporan penelitian. Istilah dalam penelitian ini, peneliti tidak

mengubah, menambah, atau mengadakan manipulasi terhadap objek atau

wilayah penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menerapkan metode penelitian survei.

Metode survei dipilih dengan pertimbangan bahwa dengan waktu yang

singkat dapat menghasilkan data yang banyak. Selain itu, metode survei juga

tidak dibatasi oleh batasan geografis yang artinya dapat dilakukan dimana

saja (Morrisan, 2014: 168). Secara umum metode penelitian survei diartikan

sebagai salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan

untuk pengumpulan data yang banyak dan luas. Sukmadinata (2008:82)

menyatakan bahwa survei merupakan metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar dengan

menggunakan sampel yang relatif kecil. Gulo (2002:80) menyatakan bahwa

survei adalah sebuah metode pengumpulan data dengan menggunakan

instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel.

Selanjutnya menurut Gulo (2002:81) survei memiliki ciri-ciri, pertama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

50

dipakai pada sampel yang mewakili populasi, kedua, tanggapan didapatkan

secara langsung dari responden, ketiga, penggunaan survey yang melibatkan

banyak responden dan keempat, survei dilaksanakan dalam situasi yang

alamiah (responden dikunjungi di kantor, sekolah atau rumah). Pada

umumnya penelitian survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil

data. Kuesioner merupakan lembaran yang berisi beberapa pertanyaan dengan

struktur baku (Priyono, 2016:42). Dalam pelaksanaan survei, kondisi

penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Suka Cita yang beralamat di Jl. Suka

Cita No.12. Peneliti melakukan penelitian di SD Suka Cita karena belum

pernah ada yang melakukan penelitian mengenai permasalahan motorik di

sekolah tersebut. Tempat penelitian disamarkan atas dasar kerahasiaan dan

untuk menjaga nama baik sekolah serta siswa yang bersangkutan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan bulan mulai bulan Juli 2018 sampai dengan

Juli 2019. Kegiatan diawali dengan diskusi mengenai topik penelitian yang

dilakukan pada pertengahan bulan Juli. Pada bulan Agustus, peneliti mulai

menyusun kuesioner sebagai instrument pengumpulan data penelitian dan

di akhir bulan Agustus peneliti menyelesaikan penyusunan kuesioner lalu

diserahkan pada dosen pembimbing untuk diteliti. Selama bulan

September, peneliti melakukan revisi kuesioner, mendesign layout lembar

kuesioner yang akan dibagikan pada siswa dan menyusun bab I – III.

Pada awal bulan Oktober peneliti mengajukan kuesioner dan lembar

validasi untuk diisi oleh dosen pembimbing dan kepala sekolah sebagai

penilaian atas kelayakan kuesioner. Setelah menerima hasil validasi dan

kuesioner dinyatakan layak untuk dibagikan kepada subjek penelitian,

peneliti mengajukan surat permohonan izin di Sekretariat PGSD untuk

melakukan uji coba kuesioner. Uji coba dilaksanakan tanggal 11 Oktober

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

51

2018 dan peneliti melakukan uji coba di SD Kanisius Notoyudan dengan

memilih 10 orang siswa dari kelas III dan IV sebagai sampel uji coba

penelitian. Tujuan dari dilaksanakannya uji coba penelitian ini adalah

untuk mengetahui versi pilihan jawaban mana yang lebih efektif dan lebih

mudah diisi oleh siswa. Sebab peneliti menyusun kuesioner dengan tiga

versi jawaban, diantaranya (1) versi jawaban “selalu” dan “tidak pernah”,

(2) versi jawaban “selalu”, “kadang-kadang”, dan “tidak pernah”, serta (3)

versi jawaban “selalu”, “sering”, “kadang-kadang”, “pernah”, dan “tidak

pernah”. Hasil dari uji coba menyatakan bahwa kuesioner dengan tiga

versi jawaban lebih banyak dipilih oleh siswa, sehingga peneliti

memutuskan untuk memilih kuesioner dengan tiga versi jawaban sebagai

instrumen pengumpulan data yang akan dibagikan kepada siswa kelas III

dan kelas IV.

Pada awal bulan Desember 2018, peneliti meminta surat pengantar

dari Sekretariat PGSD yang ditujukan kepada Kepala Sekolah SD Suka

Cita untuk meminta izin melakukan penelitian. Akhir bulan Desember

peneliti melakukan pengolahan data dan penyusunan bab IV – V. Pada

awal bulan Januari sampai dengan Maret, peneliti berkonsultasi mengenai

bab IV sampai V. Pada bulan April 2019 – Juli 2019, peneliti

mengkonsultasikan bab I sampai dengan V dan melakukan revisi.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2015:117). Populasi adalah kumpulan dari

seluruh unsur atau element atau uni pengamatan (observation unit) yang

akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III

dan kelas IV di SD Suka Cita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

52

2. Sampel

Sampel merupakan sub dari perangkat elemen yang dipilih untuk

dipelajari (Sarwono, 2006:111). Atau bisa dikatakan sampel adalah

sebagian dari unsur atau elemen atau unit pengamatan dari populasi yang

sedang dipelajari tersebut. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat

disimpulkan bahwa sampel adalah pengambilan sebagian dari keseluruhan

obyek yang diteliti. Nonprobability sampling merupakan teknik

pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,

2014:120). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel yaitu siswa

kelas III A, III B, IV A dan IV B di SD Suka Cita yang berjumlah 94

siswa.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudia ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013:38). Variabel yang

digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Variabel independen (bebas) yaitu variabel yang menjelaskan dan

memengaruhi variabel lain.

2) Variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi

oleh variabel independen.

Dalam penelitian ini variabel dependen adalah siswa sebagai responden,

sedangkan variabel independen adalah pernyataan terbuka dan pertanyaan

tertutup.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk

memperoleh data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Sugiyono

(2015:199) menyatakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

53

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan terbuka atau tertutup. Kuesioner termasuk dalam teknik

pengumpulan data non-tes. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan

data-data yang diharapkan dapat mengungkapkan sejauh mana perkembangan

motorik maupun permasalahan kesulitan belajar yang berkaitan dengan

perkembangan motorik siswa-siswi kelas III dan kelas IV di SD Suka Cita.

Kuesioner yang digunakan peneliti menggunakan School Referral

Questionnare karya Jerome M. Sattler edisi keempat tahun 2002 yang telah

dimodifikasi sebagaimana kebutuhan peneliti dan terdiri dari pernyataan

tertutup dan pertanyaan terbuka.

Kuesioner berisikan pertanyaan tertutup dengan 3 pilihan jawaban serta

pertanyaan terbuka. Morissan (2012:170) menyatakan bahwa dalam

pertanyaan tertutup, responden diminta memilih suatu jawaban dari daftar

jawaban yang disediakan oleh peneliti. Sedangkan pertanyaan terbuka

menurut Morissan (2012: 178) merupakan pertanyaan dimana responden

menjawab berbagai pertanyaan tersebut dengan menuliskan pendapatnya pada

bagian ayang telah disediakan pada kuesioner. Jangka waktu pengisian

kuesioner berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan pihak sekolah

khusunya guru wali kelas masing-masing dengan batas waktu tertentu.

F. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2012:148) menyatakan bahwa instrument penelitian adalah

suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial

yang sedang diamati. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner.

Lembar kuesioner disusun untuk mengetahui apa saja permasalahan-

permasalahan motorik yang dialami oleh siswa kelas III dan IV di SD Suka

Cita. Pengembangan instrument didasarkan pada referensi dari School

Referral Questionnare yang telah diterjemahkan kemudian diolah lagi

menjadi pertanyaan kuesioner dengan pernyataan terbuka dan pertanyaan

tertutup. Pernyataan tertutup terdiri dari 12 pernyataan mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

54

permasalahan motorik siswa kelas III dan IV SD Suka Cita. Sedangkan

kuesioner dengan pertanyaan terbuka berisi beberapa pertanyaan mengenai

kelebihan yang dimiliki siswa, pengalaman kurang menyenangkan yang

dialami siswa di sekolah dan di rumah, serta masalah yang sedang dihadapi

dan ingin orang lain membantu permasalahan siswa tersebut.

Pada lembar kuesioner dengan pernyataan tertutup didasarkan pada

indikator-indikator permasalahan motorik siswa sekolah dasar.

Pengembangan instrument didasarkan pada aspek aspek yang menyangkut

kesulitan belajar dalam mempelajari tugas-tugas perkembangan dan kesulitan

belajar yaitu kesulitan dalam pemusatan perhatian, kesulitan dalam

mengingat, kesulitan dalam proses berpikir, kesulitan dalam perkembangan

bahasa dan kesulitan dalam persepsi dan perseptual motor (Jamaris, 2013:33).

Peneliti menyusun beberapa soal dengan indikator sesuai dengan aspek

motorik yang akan diteliti. Berikut adalah kisi-kisi kuesioner menurut

Rahyubi (2011:214) yang digunakan oleh peneliti:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrument Penelitian (Pernyataan Tertutup)

No Indikator Deskripsi No.

Item

1 Kemampuan Fisik Aku kesulitan membedakan bunyi keras,

bunyi sedang dan bunyi lemah.

1

Aku kesulitan membedakan antara

permukaan kasar dan halus.

3

Aku kesulitan mengontrol gerakanku

sehingga sering menabrak sesuatu ketika

bergerak.

5

Aku kesulitan membedakan arah kanan

dan kiri.

9

Aku kesulitan melakukan gerakan seperti

melompat, melempar-menangkap bola,

dan naik turun tangga.

10

Aku kesulitan bergerak dengan cepat. 12

2 Kemampuan Mental Aku kesulitan dalam menjelaskan bentuk

dari suatu benda.

2

Teman atau guru tidak bisa membaca

tulisanku.

4

Aku kesulitan mengurutkan benda,

misalnya : mengurutkan benda dari

ukuran besar ke ukuran kecil atau

sebaliknya.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

55

Aku mudah lupa mengingat urutan suatu

benda.

8

Aku kesulitan melakukan kegiatan seperti

menggunting, menjahir, melipat kertas,

menjiplak bentuk dan menulis dengan

lancar.

11

3 Kemampuan

Emosional

Aku kesulitan merangkai kata-kata ketika

berbicara dengan orang lain.

6

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian (Pertanyaan Terbuka)

No Deskripsi Pertanyaan No. Item

1 Apa saja kelebihan yang kamu miliki? 1

2 Apakah kamu pernah memiliki pengalaman yang kurang

menyenangkan? Coba tuliskan pengalaman tersebut!

2

3 Apakah kamu sedang memiliki permasalahan dan ingin

dibantu menyelesaikan?

3

Setelah peneliti membuat instrumen penelitian, peneliti melakukan

validasi sebelum kuesioner disebarkan. Validasi dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui kelayakan instrument penelitian. Penilaian validasi

instrument terdiri dari 5 aspek diantaranya pertanyaan mencakup seluruh

aspek asesmen kesulitan belajar siswa sekolah dasar, pertanyaan sesuai

dengan aspek yang diungkap, pertanyaan ditulis menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar, pertanyaan mudah dipahami dan tampilan

kuesioner yang menarik. Validator dalam instrument penelitian ini terdiri dari

dua dosen program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata

Dharma dan Kepala Sekolah SD Suka Cita.

Setelah kisi-kisi instrumen penelitian disusun, langkah yang dilakukan

peneliti adalah menyusun kuesioner menjadi 3 versi jawaban, yang terdiri

dari:

1. Versi pertama dengan 2 pilihan jawaban : Selalu dan Tidak Pernah

2. Versi kedua dengan 3 pilihan jawaban : Selalu, Kadang-kadang dan Tidak

Pernah

3. Versi ketiga dengan 5 pilihan jawaban : Sering, Kadang-Kadang, Pernah,

Tidak Pernah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

56

Tujuan dari penyusunan tiga versi pilihan jawaban tersebut agar

mengetahui versi pilihan jawaban mana yang lebih mudah dan lebih efektif

diisi oleh siswa. Maka dari itu, selesai menyusun kuesioner dengan 3 versi

pilihan jawaban, peneliti melakukan uji coba kuesioner yang dilakukan pada

tanggal 10 November 2018 di SD Kanisius Notoyudan. Subjek yang diambil

untuk uji coba kuesioner adalah siswa-siswi kelas III dan IV yang berjumlah

10 anak.

Setelah melaksanakan uji coba kuesioner, peneliti mengkoreksi hasil dari

uji coba kuesioner tersebut dan mendapatkan hasil sebagai berikut:

1. Sebanyak 2 siswa (40%) memilih kuesioner dengan 2 versi jawaban

dengan alasan lebih mudah untuk memilih salah satu jawaban.

2. Sebanyak 7 siswa (70%) memilih kuesioner dengan 3 versi jawaban

karena terdapat beberapa pernyataan dalam kuesioner yang pernah dialami

siswa namun dengan frekuensi yang tidak sering.

3. Sebanyak 1 siswa (10%) memilih kuesioner dengan 5 pilihan jawaban

karena menurut siswa tersebut lebih rinci dan mendetail.

Berdasarkan hasil uji coba kuesioner, dapat diketahui bahwa kuesioner

dengan versi 3 pilihan jawaban yang lebih banyak dipilih. Oleh karen itu,

peneliti memutuskan untuk menggunakan kuesioner dengan versi 3 pilihan

jawaban sebagai instrumen dalam penelitian.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian,

yaitu kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Dalam

penelitian kuantitatif kualitas instrument penelitian berkenaan dengan

validitas dan reliabilitas menjadi hal yang penting. Setelah instrument

penelitian selesai di susun, langkah selanjutnya adalah menguji instrument

tersebut. Teknik pengujian instrument meliputi 2 hal, yaitu validasi isi dan

validasi konstruk yang mana kedua validasi tersebut termasuk dalam

instrument nontes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

57

Uji validitas instrument dijadikan sebagai suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument. Suatu instrument yang valid

mempunyai kualitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah. Dalam penelitian, uji validasi terdiri dari validasi

isi.

Validitas isi adalah instrument yang berbentuk tes untuk mengukur hasil

belajar dalam aspek kecakapan akademik (Widoyoko, 2009:129). Validitas isi

memuat tesyang menguji isi yang relevan dengan tujuan yang akan diukur.

Mengukur kelayakan validitas isi tidak mudah dilakukan karena tidak adanya

standar yang jelas. Maka dari itu untuk mengukur validitas isi biasanya

dilakukan secara judgement menggunakan evaluasi dari panel atau orang lain

yang ahli pada konsep yang diukur (Jogiyanto, 2008:56). Dalam hal ini,

peneliti memilik melakukan validasi dengan Kepala Sekolah di SD Suka Cita

dan Dosen Pembimbing penelitian di Universitas Sanata Dharma.

Peneliti dalam uji validasi memberikan rentan skor dari komentar yang

diberikan pada ahli dalam bentuk data interval. Skala penilaian lembar

kuesioner meliputi: (SS) Sangat Setuju (5), (S) Setuju (4), (N) Netral (3), (TS)

Tidak Setuju (2) dan (STS) Sangat Tidak Setuju (1). Skor tersebut kemudian

dikonversikan menggunakan tabel berdasarkan skala Likert. Menurut

Sugiyono (2017:93) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Tabel 3.3

Tabel Skala Likert

Skor Jawaban Klasifikasi Kelayakan

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Netral

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

58

Tabel 3.4

Kriteria Kelayakan Kuesioner

Rerata Skor Klasifikasi

>4,2 Sangat Layak

>3,4 – 4,2 Layak

>2,6 – 3,4 Cukup Layak

>1,8 – 2,6 Kurang Layak

≤1,8 Tidak Layak

Validator pertama merupakan seorang Dosen Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma sekaligus dosen pembimbing

dalam penelitian ini. Hasil dari validasi dari validator pertama adalah terkait

penggunaan bahasa dan pemilihan kata yang lebih tepat agar di pahami oleh

siswa. Hasil rata-rata penilaian yang diberikan validator pertama diberikan

nilai 4,6, dimana nilai tersebut termasuk dalam rentang >4,2 yang mana

kuesioner tersebut sangat layak untuk digunakan oleh peneliti.

Validator kedua yaitu Kepala Sekolah SD Suka Cita. Hasil dari validasi

adalah perlu adanya perbaikan pada bagian tampilan booklet kuesioner

dengan memberikan hiasan-hiasan atau gambar agar lebih menarik perhatian

siswa. Selain itu, validator kedua juga menyarankan agar ukuran huruf jangan

terlalu kecil dan bisa lebih diperbesar. Hasil rata-rata penilaian yang diberikan

validator kedua dengan nilai 4. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan,

dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian berupa kuesioner yang

peneliti susun, sudah layak digunakan dengan melakukan revisi sesuai dengan

saran validator.

H. Teknik Analisis Data

Setelah data hasil penelitian dikumpulkan oleh peneliti, langah

selanjutnya adalah menganalisis data yang telah diperoleh. Analisis data

merupakan proses mencari data dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan

cara mengorganisirkan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam sintesa, menyusun dalam pola,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

59

memilih mana penting dan mana akan dipelajari dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono,

2012:333). Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan

statistik. Terdapat dua macam statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistic

inferensial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non

eksperimental dengan metode survei dengan teknik analisis data statistic

deskriptif. Menurut Sugiyono (2015:207) statistik deskriptif merupakan

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi.

Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan terbuka

sejumlah 3 pertanyaan dan pernyataan tertutup sejumlah 12 pernyataan

mengenai permasalahan dalam aspek motorik yang dialami siswa kelas III

dan IV di SD Suka Cita. Pernyataan terbuka pada kuesioner yang terdiri dari:

apa saja kelebihan yang dimiliki para siswa, masalah ataupun hal-hal yang

ingin disampaikan siswa, dijadikan sebagai data tambahan (sebagai data

kualitatif). Data yang didapatkan lalu dianalisis oleh peneliti dan diubah

menjadi data kuantitatif deskriptif. Analisis yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. Kategorisasi Data Kuantitatif

Data yang berasal dari pertanyaan tertutup dalam kuesioner

dimasukkan ke dalam program komputer dengan Microsoft Word dan data

kuantitatif dimasukkan ke dalam program komputer Microsoft Excel. Data

kuantitatif dikelompokkan sesuai dengan nomor responden (1-94). Peneliti

menggunakan norma kelompok berupa pembuatan klasifikasi menjadi 3

kategori, yaitu: tinggi, sedang dan rendah (Azwar, 2012:49). Data

kuantitatif didapatkan dari kuesioner dengan pernyataan tertutup

berjumlah 12 item dengan 3 alternatif jawaban yaitu, selalu, kadang-

kadang dan tidak pernah. Setiap pernyataan mendapatkan nilai yang

berbeda. Jika responden memilih jawaban “Selalu” maka skor yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

60

diperoleh adalah 3, jika responden memilih jawaban “Kadang-kadang”

maka skor yang diperoleh adalah 2, dan jika responden memilih jawaban

“Tidak Pernah” maka skor yang diperoleh adalah 1. Selanjutnya peneliti

menganalisis data yang didapatkan dari 94 responden dan mendapatkan

jumlah total skor dari setiap pertanyaan. Lebih lanjut lagi, peneliti

mengelompokkan data kuantitatif tersebut dengan menggunakan 3

klasifikasi yaitu tinggi, sedang dan rendah. Rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut dan didasarkan pada rumus kategori jenjang (Ordinal) dari

Azwar (2012:149) :

Tabel 3.5

Rumus Kategori Jenjang (Ordinal)

Kategori Kriteria

Tinggi (µ + 1,0 σ) ≤ x

Sedang (µ - 1,0 σ) ≤ x < (µ + 1,0 σ)

Rendah x < (µ - 1,0 σ)

Data yang telah diperoleh, kemudian dimasukkan ke dalam rumus

kategorisasi dan dihitung hasilnya. Langkah-langkah penghitungan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kategori Tinggi

(μ + 1,0σ) ≤ X

(24 + 1,0.4) ≤ X

(28) ≤ X

2. Kategori Sedang

(µ - 1,0 σ) ≤ x < (µ + 1,0 σ)

24 - 1,0.4) ≤ x< (24 + 1,0.4)

20 ≤ x< 28

3. Kategori Rendah

x < (µ - 1,0 σ)

x < (24- 1,0.4)

x < 20

Selanjutnya setelah rumus tersebut dihitung, maka diperoleh kategori-

kategori skor sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

61

Tabel 3.6

Kriteria Skor Tingkat Permasalahan Motorik Siswa

KATEGORI KRITERIA

Tinggi 28 ≤ X

Sedang 20 ≤ X < 28

Rendah X < 20

2. Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif dari pertanyaan terbuka akan memunculkan tema-tema

baru. Hayes (dalam Kurniastuti, 2010) menyebutkan beberapa langkah

yang digunakan untuk menganalisis tema-tema yang muncul dari data

kualitatis, diantaranya sebagai berikut: (a) menyiapkan data yang akan

dianalisis, (b) mengidentifikasi informasi item yang spesifik yang nampak

relevan dengan topik yang sedang diteliti, (c) memilah-milahkan data

berdasarkan tema yang muncul, (d) memeriksa tema-tema yang muncul

dan membuat formula definisi, (e) member perhatian pada masing-masing

tema secara terpisah dan dengan hati-hati meninjau kembali masing-

masing transkrif dengan material yang relevan dengan tema (f)

menggunakan seluruh bahan yang berhubungan dengan masing-masing

tema untuk membuat konstruk yang hasil akhirnya nanti berisi nama

kategori dan definisi dengan data yang mendukung, (g) memilih data yang

relevan untuk dijadikan ilustrasi dalam mendeskripsikan masing-masing

tema.

Data penelitian yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan

langkah sebagai berikut:

1. Memasukkan Data Kualitatif

Data kualitatif dari pertanyaan terbuka diketik ulang oleh peneliti

beserta dengan jawaban responden dalam bentuk dokumen

menggunakan program Microsoft Word.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

62

2. Kategorisasi Data Kualitatif

Data kualitatif yang sudah diketik ulang sebelumnya, lalu dicetak

dan dipotong-potong per responden. Selanjutnya, hasil potongan

tersebut dikelompokkan atau dimasukkan dalam kategori sesuai dengan

tema yang muncul pada jawaban tersebut. Tema yang sudah ada lalu

dituliskan pada kertas manila. Setelah itu, potongan jawaban tersebut

ditempel per-tema dan diurutkan dari nomor respon terkecil.

3. Analisis Deskriptif Data Kualitatif

Jawaban yang sudah dikategorikan kemudian dimasukkan ke

program Microsoft Excel untuk diberi kode lebih lanjut. Berdasar

kategori tersebut, selanjutnya dibuat kategori superordinat. Kategori

superordinat dan kategori yang kecil diberi nomor dengan format

ascending atau dari besar ke kecil. Dari master list terakhir, pengode

kembali ke data survei asli dan berdasarkan respon yang diberikan,

dipilih masing-masing respon yang sesuai dengan kategorinya (dari

format Microsoft Word ke format Microsoft Excel). Respon yang tidak

masuk dalam kategori manapun dimasukkan dalam kategori “lainnya”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode

survei. Data yang dihasilkan berupa data kuantitatif yang diperoleh dari

pernyataan tertutup dan data kualitatif didapatkan dari pertanyaan terbuka dan

akan dianalisis secara kuantitatif seperti pada metode survei. Penelitian

dilakukan bersama dengan anggota kelompok studi penelitian yang berjumlah

6 mahasiswa dengan aspek permasalahan siswa sekolah dasar yang berbeda.

Peneliti memilih aspek permasalahan motorik sehingga judul yang dihasilkan

adalah “Survei Permasalahan Motorik Siswa Kelas III dan Kelas IV SD Suka

Cita”.

Instrumen penelitian yang digunakan peneliti sebelumnya telah melalui

tahap validasi yang meliputi validasi isi. Instrumen divalidasi oleh seorang

dosen program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata

Dharma dan seorang kepala sekolah SD Suka Cita. Setelah menerima hasil

dari validasi dan kuesioner dinyatakan layak untuk dibagikan kepada siswa,

peneliti selanjutnya meminta surat izin di Sekretariat PGSD untuk melakukan

uji coba kuesioner. Tujuan peneliti melakukan uji coba kuesioner adalah

untuk menentukan variasi pilihan jawaban mana yang mudah dipahami oleh

siswa. Uji coba kuesioner tersebut dilaksanakan di SD Kanisius Notoyudan,

dengan subjek yang dipilih yaitu siswa kelas III dan kelas IV sebanyak

sepuluh siswa.

Setelah hasil uji coba dianalisis, dapat diketahui bahwa kuesioner dengan

versi 3 pilihan jawaban merupakan versi yang paling banyak dipilih siswa.

Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk menggunakan kuesioner versi 3

pilihan jawaban sebagai instrumen dalam penelitian. Selanjutnya, peneliti

meminta surat pengantar di sekretariat PGSD yang ditujukan kepada kepala

sekolah SD Suka Cita untuk meminta izin melakukan penelitian. Setelah

menerima persetujuan dari kepala sekolah, pada tanggal 10 Desember 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

64

peneliti melakukan penelitian di SD Suka Cita dengan membagikan lembar

kuesioner kepada setiap siswa kelas III dan kelas IV.

B. Dekripsi Data Kuantitatif

1. Tingkat Permasalahan Motorik Siswa Kelas III dan Kelas IV SD Suka

Cita

Tingkat permasalahan motorik pada siswa kelas III dan IV di SD Suka

Cita dihitung berdasarkan distribusi normal yang diperoleh dari mean dan

standar deviasi teoritik. Hasil dari perhitungan kemudian dikelompokkan

menjadi 3 kategori, yaitu, tinggi, sedang dan rendah. Kategori tinggi

berada pada rentang 26-36, kategori sedang berada pada rentang 20-27 dan

kategori rendah berada pada rentang 12-19.

Tabel 4.1

Tingkat Permasalahan Motorik

Variabel Kategori Kriteria Frekuensi Persentase

Permasalahan Motorik

Siswa Kelas III dan IV

di SD Suka Cita

Tinggi 28 ≤ X 1 1%

Sedang 20 ≤ X < 28 26 28%

Rendah X < 20 67 71%

Total 94 100%

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa tingkat permasalahan

motorik siswa kelas III dan IV SD Suka Cita cenderung berada pada

kategori “rendah”. Pernyataan tersebut didasarkan pada persentase

kategori “rendah” yang lebih besar dibandingkan dengan persentase

kategori “sedang” maupun “tinggi”. Kategori rendah memiliki persentase

sebesar 71%, kategori sedang dengan persentase sebesar 28% dan kategori

tinggi dengan persentase sebesar 1%. Presentasi tingkat permasalahan

motorik siswa kelas III dan IV di SD Suka Cita dapat dilihat pada diagram

dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

65

Gambar 4.1

Pie Chart Tingkat Permasalahan Motorik Siswa

2. Bentuk Permasalahan Motorik Siswa Kelas III dan Kelas IV SD Suka

Cita

Setelah mengetahui tingkat permasalahan motorik siswa, peneliti juga

ingin mengetahui apa saja bentuk permasalahan motorik pada siswa kelas

III dan IV di SD Suka Cita. Peneliti menyebarkan kuesioner yang

berisikan 12 pernyataan tertutup mengenai permasalahan motorik yang

mereka alami. Pada bagian ini, peneliti berfokus pada 5 pernyataan yang

paling banyak dialami atau dijawab oleh siswa, agar peneliti dapat

menguraikan pembahasan serta menentukan permasalahan apa saja yang

harus lebih dulu diatasi. Peneliti menghitung frekuensi dan persentase

setiap jawaban yang terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan tertutup.

Peneliti menggunakan aplikasi SPSS versi 20 untuk memudahkan dalam

menganalisis data. Tabel di bawah ini merupakan hasil dari oalh data yang

telah dilakukan :

1%

28%

71%

Tinggi

Sedang

Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

66

Tabel 4.2

Analisis Butir Kuesioner Pernyataan Tertutup

No

Pernyataan Kuesioner

Jawaban

Total Tidak

Pernah

Kadang-

Kadang

Selalu

N % N % N % N %

1. Aku kesulitan membedakan bunyi

keras, bunyi sedang dan bunyi

lemah.

52 55,3 39 41,5 3 3,2 94 100

2. Aku kesulitan dalam menjelaskan

bentuk dari suatu benda

50 53,2 40 42,6 4 4,3 94 100

3. Aku kesulitan membedakan

antara permukaan kasar dan halus.

72 76,6 19 20,2 9 9,2 94 100

4. Teman atau guru tidak bisa

membaca tulisanku.

49 51,1 40 42,6 5 5,3 94 100

5. Aku kesulitan mengontrol

gerakanku sehingga menabrak

sesuatu ketika bergerak.

48 51,1 40 42,6 6 6,4 94 100

6. Aku kesulitan merangkai kata-

kata ketika berbicara dengan

orang lain.

51 54,3 38 40,4 5 5,3 94 100

7. Aku kesulitan mengurutkan

benda, misalnya: mengurutkan

benda dari ukuran besar ke ukuran

yang kecil atau sebaliknya.

72 76,6 19 20,2 3 3,2 94 100

8. Aku mudah lupa mengingat

urutan suatu benda

47 50,0 40 42,6 7 7,4 94 100

9. Aku kesulitan membedakan arah

kanan dan kiri

67 71,3 24 25,5 3 3,2 94 100

10. Aku kesulitan melakukan gerakan

seperti melompat, melempar-

menangkap bola, dan naik-turun

tangga.

64 68,1 28 29,8 2 2,1 94 100

11 Aku kesulitan melakukan

kegiatan seperti menggunting,

menjahit, melipat kertas,

menjiplak bentuk, dan menulis

dengan lancar.

49 52,1 37 39,4 8 8,5 94 100

12 Aku kesulitan bergerak dengan

cepat.

62 66,0 30 31,9 2 2,1 94 100

Pada tabel 4.2, terdapat lima bentuk permasalahan motorik yang

paling banyak dialami siswa, antara lain, (1) kesulitan membedakan antara

permukaan kasar dan halus yang dialami oleh 9 siswa, (2) kesulitan

melakukan kegiatan seperti menggunting menjahit, melipat kertas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

67

menjiplak bentuk dan menulis dengan lancar yang dialami oleh 8 siswa,

(3) Mudah lupa dalam mengingat urutan suatu benda yang dialami oleh 7

siswa, (4) Kesulitan mengontrol gerakan sehingga menabrak sesuatu

ketika bergerak yang dialami oleh 6 siswa, (5) Kesulitan merangkai kata-

kata ketika berbicara dengan orang lain yang dialami oleh 5 siswa.

C. Deskripsi Data Kualitatif

1. Permasalahan Motorik yang Sedang Dihadapi oleh Siswa

Berdasarkan hasil analisis data, terdapat siswa yang saat ini tidak

sedang mengalami suatu permasalahan dengan persentase sebesar 29,8%.

Selain itu terdapat siswa yang sedang mengalamipermasalahan namun

tidak teridentifikasi bentuk permasalahannya dengan persentase sebesar

9,6%. Terdapat pula siswa yang memberikan jawaban tidak relevan

dengan pertanyaan yang diberikan dengan persentase sebesar 6,4%.

Selanjutnya, terdapat siswa yang sedang mengalami permasalahan

motorik dengan persentase sebesar 5,3%. Berdasarkan tabel kategorisasi

permasalahan motorik yang sedang dialami siswa termasuk dalam kategori

akademik dan non-akademik yang merujuk pada masalah di sekolah.

Bentuk permasalahan yang berkaitan dengan akademik yaitu kesusahan

menghafalkan suatu benda. Pernyataan tersebut digambarkan oleh

beberapa respon dibawah ini:

“Aku kesusahan menghafalkan suatu benda” (R-36)

Selanjutnya bentuk permasalahan yang berkaitan dengan non-

akademik yaitu ingin menggambar, tidak bisa melakukan sesuatu hal, tidak

bisa menggambar dan kesulitan berenang. Pernyataan tersebut dituliskan

oleh responden seperti dibawah ini:

“Ingin menggambar” (R-16)

“Aku kesulitan berenang” (R-23)

“Aku tidak bisa menggambar” (R-38)

“Aku tidak bisa membuat sesuatu” (R-61)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

68

Meskipun dalam penelitian ini lebih difokuskan pada permasalahan

motorik siswa, namun beberapa siswa melaporkan adanya permasalahan

selain permasalahan motorik yang saat ini sedang dialami. Permasalahan

tersebut adalah masalah akademik dengan persentase sebesar 23,4%.

Permasalahan yang dialami oleh siswa diantaranya kesulitan dalam

memahami materi, kesulitan dalam mengerjakan soal serta perestasi

belajar yang rendah. Pernyataan tersebut dituliskan oleh responden seperti

di bawah ini:

“Sulit memahami pelajaran IPA” (R-21)

“Kesulitan dalam matematika” (R-35)

“Mendapat nilai jelek” (R-50)

Permasalahan yang sedang dihadapi siswa selanjutnya adalah

permasalahan siswa dengan teman di sekolah dengan prosentase sebesar

13,8%.. Bentuk permasalahannya antara lain bertengkar dengan teman,

teman berlaku curang dan tidak adil, maupun mendapatkan perlakuan

kasar baik dalam bentuk fisik ataupun verbal dari teman. Pernyataan

tersebut dituliskan oleh responden seperti di bawah ini:

“Teman mengganggu aku mengerjakan tugas” (R-9)

“Saat ulangan teman mengambil lembar jawabku lalu

menyalinnya” (R-12)

“Ada temanku selalu mengejekku lalu aku kadang-kadang

ditendang kakinya” (R-68)

Permasalahan yang sedang dihadapi siswa selanjutnya berkaitan

dengan suasana yang tercipta di rumah sebesar 10,6%. Bukan hanya di

sekolah, permasalahan siswa juga dapat berasal dari lingkungan rumahnya.

Banyak siswa yang mengeluhkan tentang perlakuan anggota keluarga

mereka terhadap siswa.Gambaran mengenai permasalahan yang terjadi di

rumah tersebut diungkapan siswa dengan memberikan beberapa respon di

bawah ini:

“Selalu dirusuhi kakak saat belajar atau bermain dengan tetangga

atau saudara” (R-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

69

“Aku sulit belajar karena adiku menonton televisi terlalu

keras” (R-3)

“Dimarahi orangtua tiba-tiba” (R-15)

Selain permasalahan akademik, permasalahan diluar akademik juga

dialami oleh siswa dengan porsentase sebesar 6,4%. Bentuk permasalahan

tersebut diantaranya kesulitan saat belajar beberapa cabang olah raga,

menggambar, dan memasang hiasan di kelas. Hasil kategorisasi mengenai

permasalahan yang sedang dihadapi siswa dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Tabel 4.3

Kategorisasi Permasalahan yang Sedang Dihadapi oleh Siswa

No Permasalahan yang sedang

dihadapi

Frekuensi Persentase

1. Tidak memiliki permasalahan

yang sedang dihadapi.

28 29,8%

2. Sedang menghadapi

permasalahan namun tidak

menyebutkan bentuk

permasalahan.

9 9,6%

3. Masalah di sekolah 28 29,8%

Masalah akademik 22 23,4%

Masalah non-akademik 6 6,4%

4. Masalah dengan teman sebaya 13 13,8%

Bullying verbal 8 8,5%

Bullying fisik 3 3,2%

Bullying relasional 2 2,1%

5. Masalah di rumah 10 10,6%

Konflik orang tua-anak 7 7,4%

Konflik sibling 3 3,2%

6 Others (lainnya) 6 6,4%

Total 94 100%

2. Pengalaman Kurang Menyenangkan yang Pernah Dialami Siswa

Setiap manusia pasti pernah mendapatkan banyak pengalaman dalam

hidupnya, baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman

yang kurang menyenangkan. Dalam penelitian ini, pengalaman siswa yang

ingin diungkap lebih dalam adalah pengalaman kurang menyenangkan.

Berdasarkan analisis data, terdapat siswa yang belum pernah atau tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

70

memiliki pengalaman kurang menyenangkan dengan persentase sebesar

28,8%. Selain itu terdapat pula siswa yang pernah memiliki pengalaman

kurang menyenangkan, namun tidak teridentifikasi bentuknya dengan

persentase sebesar 13,8%.

Selanjutnya terdapat siswa yang mengalami pengalaman kurang

menyenangkan yang berkaitan dengan permasalahan motorik yang mana

permasalahan tersebut merujuk pada kategorisasi permasalahan atau

pengalaman pribadi siswa dan masalah akademik. Bentuk pengalaman

kurang menyenangkan yang berkaitan dengan akademik adalah tidak

lancar membaca. Pernyataan tersebut digambarkan oleh respon di bawah

ini :

“Aku membaca tapi tidak lancar” (R-14)

Sedangkan bentuk pengalaman kurang menyenangkan yang berkaitan

dengan pengalaman pribadi siswa adalah terpleset dari tangga, jatuh dari

sepeda. Pernyataan tersebut digambarkan oleh respon di bawah ini :

“Terjatuh dari sepeda” (R-3)

“Kepleset jatuh dari tangga” (R-6)

“Jatuh dari tangga” (R-8)

Berdasarkan kategorisasi yang sudah dibuat, dapat diketahui bahwa

pengalaman kurang menyenangkan di sekolah merupakan bentuk

permasalahan yang paling banyak di alami siswa dan berkaitan dengan

teman di sekolah dengan persentase sebanyak 25,5%. Pernyataan tersebut

digambarkan melalui beberapa respon dibawah ini:

“Diejek teman jika guru memanggil namaku”

“Pernah dipukul teman”

“Ingin berbicara tapi tidak di dengarkan teman”

Pengalaman kurang menyenangkan yang juga dialami oleh siswa

disekolah, kali ini berkaitan dengan masalah akademik dan perilaku tidak

baik siswa di sekolah dengan persentase sebanyak 8,5%. Pernyataan

tersebut digambarkan melalui beberapa respon siswa dibawah ini:

“Membaca tapi tidak lancar” (R-14)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

71

“Saya punya pengalaman tidak menyenangkan yaitu nilaiku

turun” (R-34)

“Pernah selalu berisik lalu dimarahi guru” (R-85)

Pengalaman kurang menyenangkan yang dialami oleh siswa berkaitan

dengan masalah siswa di rumah. Masalah ini dialami oleh siswa dengan

anggota keluarga, seperti orangtua, kakak atau adik dan menunjukkan

persentase sebanyak 16%. Pernyataan tersebut digambarkan dengan

beberapa respon dibawah ini:

“Di rumah dinakali adik” (R-15)

“Di marahi orangtua” (R-17)

“Di rumah berantem dengan kakak” (R-75)

Pengalaman kurang menyenangkan yang dialami siswa selanjutnya

adalah tertimpa musibah dan termasuk dalam masalah pribadi. Musibah

yang dialami tersebut memberikan dampak berupa sakit secara fisik

maupun traumatis (mental) bagi siswa. Hal tersebut tersirat dari beberapa

respon siswa di bawah ini:

“Rumah banjir” (R-22)

Pada bagian ini peneliti hanya memfokuskan pada empat kategori di

atas, kategori lainnya tidak dimasukkan ke dalam pembahasan dikarenakan

respon yang diberikan tidak relevan terhadap pertanyaan yang diberikan.

Hasil kategorisasi mengenai permasalahan yang sedang dihadapi siswa

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4

Kategorisasi Pengalaman Kurang Menyenangkan yang Pernah Dialami

Siswa

No Pengalaman Kurang

Menyenangkan

Frekuensi Persentase

1. Tidak memiliki pengalaman kurang

menyenangkan.

27 28,8%

2. Memiliki pengalaman kurang

menyenangkan tanpa menyebutkan

bentuk pengalaman.

13 13.8%

3. Masalah dengan teman sebaya 24 25,5%

Bullying verbal 11 11,6%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

72

Bullying fisik 8 8,5%

Bullying relasional 5 5,4%

4. Masalah di rumah 15 16%

Konflik orang tua – anak 9 9,6%

Konflik sibling 6 6,4%

5. Masalah di sekolah 8 8,5%

Masalah akademik 5 5,3%

Berperilaku tidak baik 3 3,2%

6 Masalah pribadi 7 7,4%

Total 94 100%

3. Kelebihan yang Dimiliki oleh Siswa

Disamping permasalahan yang dimiliki oleh para siswa, mereka juga

memiliki kelebihan masing-masing. Berdasarkan kategorisasi terhadap

respon yang muncul, dapat diketahui bahwa terdapat kategori kelebihan

yang dimiliki oleh siswa kelas III dan IV di SD Suka Cita. Ketujuh

kategori tersebut adalah kelebihan pada bidang gerak badani, bidang

musikal, bidang ruang-visual, bidang linguistik, bidang intrapersonal,

bidang interpersonal dan bidang matematis logis.

Kelebihan yang paling banyak dimiliki oleh siswa adalah kebelihan

pada bidang gerak badani dengan persentase sebesar 37,1%. Kelebihan

gerak badani meliputi beberapa bidang, yaitu bidang olahraga, bidang seni

tari dan memasak. Pada bidang olah raga dibedakan lagi menjadi enam

bidang kelebihan, diantaranya: bermain bola, berenang, lari, badminton,

bela diri, dan bermain sepeda. Bidang seni tari dibedakan lagi menjadi 3

bidang kelebihan, yaitu, kelebihan dalam dance atau tari modern, menari

dan balet. Sedangkan pada bidang memasak, siswa memiliki kelebihan

pandai memasak.

Selain kelebihan gerak badani, terdapat pula siswa yang memiliki

kelebihan pada bidang musikal 22,3%. Sebagian besar dari siswa tersebut

memiliki kelebihan dalam memainkan alat musik, diantaranya alat musik

biola, gitar, orgen, drum dan piano. Selain bermain alat musik, ada pula

siswa yang memiliki kelebihan dalam bernyanyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

73

Selanjutnya, terdapat 12 siswa atau 12,8% yang memiliki kelebihan

dalam bidang ruang visual yang mencakup bidang seni visual yang terdiri

dari menggambar dan melukis.

Sebanyak 6 siswa (6,4%) memiliki kelebihan pada bidang linguistik.

Kelebihan yang disebutkan oleh siswa diantaranya adalah menyukai

pelajaran bahasa inggris, suka menulis dan membaca serta bermain game.

Selain itu, 4 siswa (4,3%) siswa memiliki kelebihan intrapersonal.

Kelebihan yang termasuk dalam bidang tersebut adalah mengerjakan tugas

tepat waktu dan giat dalam belajar. Setelah kelebihan intrapersonal, 3

orang siswa (3,2%) memiliki kelebihan interpersonal. Kelebihan tersebut

adalah pandai menjalin relasi dengan teman sebaya dan pandai dalam

berbicara. Yang terakhir adalah kelebihan matematis-logis dengan jumlah

sebanyak 3 siswa (3,2%). Kelebihan tersebut diantaranya pandai dalam

pelajaran matematika dan pandai berhitung. Secara lebih rinci, kategorisasi

kelebihan yang dimiliki oleh siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5

Tabel Kelebihan yang Dimiliki Siswa

No Kelebihan/Kecerdasan Frekuensi Persentase

1 Kecerdasan Gerak Badani 35 37,1%

Bidang Olahraga Bermain bola 17 18,1%

Berenang 5 5,3%

Lari 4 4,3%

Badminton 2 2,1%

Bela diri 1 1,1%

Bermain sepeda 1 1,1%

Bidang seni tari Dance (Tari Modern) 2 2,1%

Menari 1 1,1%

Balet 1 1,1%

Memasak Pandai memasak 1 1,1%

2 Kecerdasan Musikal 21 22,3%

Bermain alat musik Alat musik biola 6 6,4%

Alat musik gitar 5 5,3%

Alat musik orgen 2 2,1%

Alat musik drum 1 1,1%

Alat musik piano 1 1,1%

Menyanyi Gemar menyanyi 6 6,4%

3 Kecerdasan Ruang Visual 12 12,8%

Seni visual Menggambar 9 9,6%

Melukis 3 3,2%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

74

4 Kecerdasan Linguistik 6 6,4%

Menyukai mata pelajaran bahasa Inggris 2 2,1%

Menulis 2 2,1%

Membaca 1 1,1%

Bermain game 1 1,1%

5 Kecerdasan Intrapersonal 4 4,3%

Mengerjakan tugas tepat waktu 1 1,1%

Giat belajar 3 3,2%

6 Kelebihan Fisik 4 4,3%

Memiliki postur tubuh tinggi 1 1,1%

Memiliki tubuh yang lengkap dan sehat 1 1,1%

Memiliki postur tubuh yang besar 1 1,1%

Bisa menulis dengan tangan kiri (kidal) 1 1,1%

7 Intelegensi Interpersonal 3 3,2%

Pandai menjalin relasi dengan teman sebaya 2 2,1%

Pandai berbicara 1 1,1%

8 Intelegensi Matematis-Logis 3 3,2%

Pandai dalam pelajaran matematika 2 2,1%

Pandai berhitung 1 1,1%

9 Others (Lain-lain) 6 6,4%

Total 94 100%

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Tingkat Permasalahan Motorik Siswa kelas III dan IV di SD Suka

Cita

Dari deskripsi hasil penelitian pernyataan tertutup menunjukkan

bahwa tingkat permasalahan motorik yang dialami oleh siswa kelas III dan

IV di SD Suka Citacenderung berada pada tingkat atau kategori yang

rendah. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh dimana sebanyak 67

siswa dengan persentase 71% memiliki permasalahan motorik dengan

kategori rendah, 26 siswa dengan persentase sebesar 28% memiliki tingkat

permasalahan motorik dengan kategori sedang, dan terdapat 1 siswa

dengan persentase 1% memiliki permasalahan motorik yang tinggi.

Selanjutnya, peneliti menganalisis bentuk permasalahan motorik yang

dialami siswa berdasarkan pertanyaan tertutup pada kuesioner. Setelah

melakukan analisis data berupa menghitung frekuensi dan persentase,

peneliti memperoleh lima bentuk permasalahan motorik yang paling

banyak dialami oleh siswa. Lima bentuk permasalahan tersebut adalah: (1)

Kesulitan membedakan antara permukaan kasar dan halus, (2) Kesulitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

75

melakukan kegiatan seperti menggunting menjahit, melipat kertas,

menjiplak bentuk dan menulis dengan lancar, (3) Mudah lupa urutan suatu

benda, (4) Kesulitan mengontrol gerakan sehingga menabrak sesuatu

ketika bergerak, (5) Kesulitan merangkai kata-kata ketika berbicara

dengan orang lain.

Bentuk permasalahan motorik yang pertama adalah kesulitan

membedakan antara permukaan kasar dan halus. Permasalahan ini

berhubungan dengan indera peraba manusia. Tekstur atau permukaan

suatu benda dapat diketahui melalui perabaan telapak tangan maupun

telapak kaki. Dapat juga dilakukan dengan koordinasi antara keduanya.

Dalam hal ini tekstur dapat berupa kondisi permukaan benda maupun

kondisi permukaan suatu tempat misalnya kasar, halus, lembut, keras,

basah, kering, dan sebagainya. Permasalahan siswa dapat ditangani dengan

berbagai macam cara, salah satu cara adalah dengan metode Montessori,

misalnya mengajak anak untuk berjalan diatas permukaan dengan berbagai

tekstur, seperti berjalan diatas wadah berisi tepung, wadah berisi kacang-

kacangan dan sebagainya. Sebenarnya cara ini dapat digunakan sejak anak

berusia 1 tahun.

Bentuk permasalahan motorik yang kedua adalah kesulitan melakukan

kegiatan menggunting, menjahit, melipat kertas, menjiplak bentuk dan

menulis dengan lancar. Saputra dan Rudyanto (2005:118) menyatakan

bahwa kegiatan seperti menggunting, menjahit, melipat kertas, menulis

dan menjiplak bentuk termasuk dalam salah satu keterampilan motorik

halus (Fine Motor Skill). Berdasarkan tabel perkembangan motorik,

pencapaian keterampilan motorik ini sudah dimulai sejak anak berumur 4-

6 tahun. Namun berdasarkan kuesioner yang telah dianalisa, terdapat siswa

yang memiliki permasalahan motorik ini. Peran guru dalam menangani

permasalahan siswa antara lain melakukan aktivitas yang dapat

mengembangkan keterampilan motorik siswa antara lain meremas (kertas,

bermain playdough), menjumput benda kecil dengan jari-jari, menyisir

rambut, mencuci piring, yang mana kegiatan tersebut berhubungan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

76

kegiatan sehari-hari yang sering ditemui siswa di rumah maupun di

sekolah. Kegiatan ini sebenarnya sudah tampak pada anak sejak anak

berusia 12 bulan hingga 4 tahun.

Bentuk permasalahan motorik yang ketiga adalah mudah lupa dengan

urutan suatu benda. Permasalahan ini berkaitan dengan daya ingat siswa

yang mana adalah salah satu kemampuan dasar kognitif anak. Rostikawati

(dalam Safitri, 2014) menyatakan bahwa daya ingat adalah kemampuan

mengingat kembali pengalaman yang telah lampau. Kemampuan

mengingat secara bertahap, sejalan dengan perkembangan fisik dan syaraf

yang berada di pusat susunan syaraf, perkembangan anak nampak pada

kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi

yang sampai padanya. Salah satu cara dalam meningkatkan daya ingat

anak adalah dengan bermain. Salah satu permainan yang dapat dilakukan

adalah bermain puzzle. Menurut Melly (2010:20) puzzle bermanfaat untuk

meningkatkan keterampilan motorik halus yang berkaitan dengan

kemampuan anak menggunakan otot-otot kecilnya, khusunya tangan dan

jari-jari. Manfaat yang berikutnya adalah meningkatkan keterampilan

kognitif yang berkaitan dengan kemampuan belajar dan memecahkan

masalah. Selanjutnya, bermain puzzle juga bermanfaat untuk

meningkatkan keterampilan sosial yang berkaitan dengan kemampuan

berinteraksi dengan orang lain. Selain manfaat tersebut, puzzle juga dapat

membantu anak dalam meningat karena media dari puzzle itu sendiri

bermacam-macam bentuk dan warnanya.

Bentuk permasalahan motorik yang keempat adalah kesulitan

mengontrol gerakansehingga menabrak sesuatu ketika bergerak. Pada tabel

tingkat pencapaian perkembangan motorik, anak diusia 5-6 tahun yang

mana anak diharapkan sudah mampu melakukan gerakan tubuh yang

terkoordinasi sehingga dapat melatih kelenturan, keseimbangan serta

kelincahan. Hal ini serupa dengan pernyataan Lerner dalam Mulyono

(2009:114) yaitu gangguan perkembangan motorik sering diperlihatkan

dalam bentuk adanya gerakan yang melimpah, kurang koordinasi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

77

aktivitas motorik, kesulitan dalam koordinasi motorik halus, kurang dalam

penghayatan tubuh yang mana hal tersebut dapat mengakibatkan anak

kesulitan dalam mengontrol gerakan sehingga menabrak sesuatu ketika

bergerak. Permasalahan tersebut tentu saja dapat mengganggu siswa dalam

belajar di sekolah karena dianggap menggangu dan bisa berdampak

kepada siswa itu sendiri seperti malu atau tidak percaya diri.

Bentuk permasalahan motorik siswa yang terakhir adalah kesulitan

merangkai kata-kata ketika berbicara dengan orang lain. Permasalahan ini

berkaitan dengan keterampilan berkomunikasi atau berbicara. Bahasa

menurut Santrock (2007: 353) adalah bentuk komunikasi yang diucapkan,

ditulis, atau dilambangkan berdasarkan sistem simbol. Bahasa digunakan

untuk berkomunikasi. Salah satu aspek pengembangan bahasa anak usia

dini adalah bebicara. Hurlock (1978: 176) mengemukakan bahwa bicara

adalahbentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang

digunakan untuk menyampaikan maksud. Bicara merupakan keterampilan

mental-motorik. Hurlock (1978: 176) menyatakan bahwa berbicara tidak

hanya melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang

berbeda, tetapi juga mempunyai aspek mental yakni kemampuan

mengkaitkan arti dengan bunyi yang dihasilkan. Yunita (2014) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan

keterampilan berbicara atau berkomunikasi adalah dengan menggunakan

metode bercerita baik dengan alat peraga maupun tidak dengan alat

peraga. Selain itu bercerita juga bermanfaat untuk meningkatkan

keterampilan bicara anak, mengembangkan kemampuan berbahasa anak,

dengan mendengarkan struktur kalimat, meningkatkan minat baca,

mengembangkan keterampilan berpikir, meningkatkan keterampilan

problem solving, merangsang imajinasi dan kreativitas, mengembangkan

emosi, memperkenalkan nilai-nilai moral, memperkenalkan ide-ide baru,

mengalami budaya lain, serta relaksasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

78

2. Permasalahan Motorik yang Sedang Dialami Siswa Kelas III dan IV

di SD Suka Cita

Berdasarkan hasil dari analisis data penelitian, diperoleh hasil

bahwaterdapat siswa yang sedang mengalami permasalahan motorik

dengan persentase sebesar 5,3%. Berdasarkan tabel kategorisasi

permasalahan motorik yang sedang dialami siswa termasuk dalam kategori

akademik dan non-akademik yang merujuk pada masalah di sekolah.

Bentuk dari permasalahan motorik yang sedang dialami oleh siswa adalah

kesulitan menghafalkan suatu benda. ingin menggambar, tidak bisa

melakukan sesuatu hal, tidak bisa menggambar dan kesulitan berenang.

Sebagian dari permasalahan yang sedang dialami oleh siswa berkaitan

dengan motorik halus. Keterampilan motorik halus merupakan

kemampuan anak dalam beraktivitas menggunakan otot-otot halus (kecil)

seperti tangan atau jari-jari. Kegiatan yang banyak menggunakan

keterampilan motorik halus diantaranya menulis, meremas, menggambar

dan lain-lain. Permasalahan motorik halus pada siswa dapat disebabkan

oleh beberapa hal misalnya lambatnya perkembangan, kondisi fisik yang

lemah atau tegang secara emosional sehingga tegang otot terasa tegang dan

kaku. Pada dasarnya keterampilan motorik halus sangat penting karena

berpengaruh pada segi pembelajaran lainnya. Keterampilan motorik halus

penting karena nantinya akan dibutuhkan anak dari segi akademis.

Kegiatan akademis tersebut seperti menulis, menggunting, menjiplak,

mewarnai, melipat, menarik garis dan menggambar. Hal ini sejalan dengan

pendapat Hurlock bahwa penguasaan motorik halus penting bagi anak,

karena seiring makin banyak keterampilan motorik yang dimiliki semakin

baik pula penyesuaian sosial yang dapat dilakukan anak serta semakin baik

prestasi di sekolah.

Permasalahan motorik lainnya berkaitan dengan motorik kasar.

Keterampilan motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang

menggunakan otot-otot besar, baik sebagian dari tubuh atau dengan

menggunakan seluruh tubuh. Keterampilan motorik kasar dibutuhkan agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

79

anak mampu melakukan berbagai hal seperti duduk, menendang, berlari

dan sebagainya. Permasalahan motorik halus dapat disebaabkan oleh

beberapa hal. Dahlan (2008:6) menyatakan terdapat empat faktor

penyebab lambatnya perkembangan motorik kasar, yaitu pola asuh anak,

kelainan tubuh pada anak, anak kurang bergerak, kematangan otot anak

dan berat tubuh anak. Perkembangan motorik kasar anak usia dini sama

pentingnya dengan aspek perkembangan yang lain. Apabila anak tidak

mampu melakukan gerakan fisik dengan baik akan menumbuhkan rasa

tidak percaya diri dan konsep diri negatif dalam melakukan gerakan fisik.

Meskipun dalam penelitian ini difokuskan pada permasalahan motorik

siswa, namun beberapa siswa melaporkan bahwa saat ini sedang

mengalami permasalahan di luar permasalahan motorik. Permasalahan

yang paling banyak dihadapi siswa adalah masalah di sekolah dengan

persentase 29,8%. Permasalahan di sekolah dibagi menjadi masalah

akademik dan non akademik dengan persentase 23,4% dan 6,4%.

Permasalahan akademik yang dialami siswa berkaitan dengan proses

belajar siswa di kelas. Dari hasil analisis, beberapa siswa mengungkapkan

bahwa mereka mengalami kesulitan dalam pelajaran tertentu dan

dampaknya siswa tidak bisa mengerjakan tugas dari guru hingga

mendapatkan nilai yang jelek. Mata pelajaran yang paling disebutkan

siswa antara lain matematika, IPA dan bahasa jawa. Beberapa siswa

menyatakan bahwa mereka kesulitan dalam memahami bahasa jawa,

kesulitan dalam matematika dan kesulitan memahami pelajaran ipa.

Bentuk permasalahan selanjutnya adalah permasalahan non-akademik

dengan persentase sebesar 6,4%. Permasalahan non-akademik ini ada

kaitannya dengan diri sendiri dan teman. Beberapa siswa menyebutkan

permasalahan yang mereka alami, diantaranya: Menghias kelas, memasang

hiasan natal di kelas, Permasalahan yang paling menonjol adalah menghias

kelas. Pada saat melakukan penelitian, para siswa sedang melakukan

kegiatan menghias kelas dalam rangka hari Natal. Namun tidak semua

siswa mengikuti kegiatan tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

80

sebab-sebab siswa tersebut tidak ikut menghias kelas. Alasannya karena

mereka tiak bisa atau tidak terampil dalam menghias kelas.

Permasalahan selanjutnya adalah permasalahan dengan teman sebaya

dengan persentase 13,8%. Permasalahan dengan teman sebaya yang

dialami oleh siswa cenderung mengarah pada bullying. Bullying menurut

Coloroso (2004) adalah tindakan intimidasi yang dilakukan pihak yang

lebih kuat terhadap pihak yang lebih lemah. Di sekolah bullying lebih

dikenal dengan istilahistilah seperti digertak, digencet, dan lain-lain.

Dalam permasalah ini, terdapat3 bentuk bullying yang dialami siswa yaitu,

bullying verbal, bullying fisik dan bullying relasional. Bentukbullying yang

paling banyak dialami oleh siswa adalah bullying verbal dengan persentase

8,5%. Bullying verbal menurut Sejiwa (2008:2) adalah bentuk perilaku

bullying yang dapat ditangkap melalui pendengaran. Bentuk bullying

verbal antara lain: menjuluki, meneriaki, memaki, menghina,

mempermalukan di depan umum, menuduh, menyoraki, menebar gosip,

memfitnah. Beberapa tindakan bullying verbal yang dialami oleh siswa

antara lain diejek oleh teman-temannya, diambil barang pribadinya dan

dimarahi oleh teman-teman. Bullying verbal dianggap lebih berbahaya

terutama bagi psikologis korban.

Bentuk bullying selanjutnya yang dialami oleh siswa adalah bullying

fisik dengan persentase sebesar 3,2%. Menurut Sejiwa (2008:2) bullying

fisik merupakan bentuk perilaku bullying yang dapat dilihat secara kasat

mata karena terjadi kontak langsung antara pelaku bullying 17 dengan

korbannya. Bentuk bullying fisik antara lain: menampar, menimpuk,

menginjak kaki, menjambak, menjegal, menghukum dengan berlari

keliling lapangan, menghukum dengan cara push up. Tindakan bullying

fisik yang dialami oleh siswa antara lain berkelahi dengan teman dan

diganggu teman yang nakal.

Bentuk bullying yang terakhir adalah bullying relasional dengan

persentase sebesar 2,1%. Menurut Coloroso (Zayah,dkk,2017) bullying

reasional adalah tindakan bullying berupa pelemahan harga diri korban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

81

secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan, pengecualian dan

penghindaran. Walaupun persentase bullying relasional lebih kecil dari

yang lain, bentuk bullying ini juga memberikan dampak yang serius bagi

korban. Mungkin korban akan terlihat baik-baik saja dan tidak memiliki

permasalahan. Namun jauh dilubuk hati, korban pasti merasakan sakit

secara psikologis. Hal tersebut dikarenakan perlakuan yang diberikan

korban berlangsung secara sistematis, sulit dideteksi dan berlangsung

secara terus menerus. Bentuk bullying relasional yang dialami oleh siswa

adalah dibeda-bedakan oleh temannya dan digossipkan.

Permasalahan yang terakhir adalah permasalahan di rumah yang

dialami oleh siswa dengan persentase 10,6%. Permasalahan di rumah

terbagi menjadi 2 yaitu, masalah orang tua-anak dengan persentase sebesar

7,4% dan masalah dengan saudara atau konflik sibling dengan persentase

3,2%. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, terungkap

beberapa permasalahan siswa dengan orang tua antara lain dimarahi orang

tua dan tidak adanya dukungan orang tua ketika siswa belajar dirumah.

Para siswa melaporkan bahwa terkadang orang tua tidak mau mengajari

atau membantu kesulitan siswa dalam mengerjakan tugas atau belajar,

serta membuat kebisingan sehingga anak tidak dapat belajar dengan

tenang.

Permasalahan selanjutnya adalah permasalahan dengan saudara atau

konflik sibling dengan persentase 3,2%. Beberapa bentuk dari

permasalahan dengan saudara ini diantaranya selalu diganggu oleh kakak

datau adik ketika sedang belajar dan mengerjakan tugas.

Selain berbagai permasalahan yang dialami siswa, peneliti juga

menemukan ada 9 siswa (9,6%) yang memiliki permasalahan namun tidak

mau menyebutkan permasalahan yang mereka hadapi. Salah satu siswa

menyatakan bahwa Ia memiliki permasalahan, namun tidak akan

menjawab karena takut ada guru yang membaca tulisannya. Peneliti tidak

tahu pasti apa penyebab siswa tersebut tidak ingin mengungkapkan

permasalahan apa yang mereka alami. Namun, dari pernyataan tersebut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

82

peneliti mengindikasikan bahwa siswa merasa malu atau lebih parahnya

lagi siswa merasa takut untuk mengatakan hal tersebut. Melihat hal ini,

diharapkan guru bisa menjalin kedekatan dengan siswa dan tidak membuat

siswa merasa takut dengan guru sehingga siswa bisa lebih nyaman jika

ingin bercerita tentang permasalahan yang mereka alami.

Berdasarkan uraian mengenai permasalahan yang sedang dihadapi

siswa dan pengalaman tidak menyenangkan yang pernah dialami siswa,

dapat diketahui bahwa permasalahan yang sedang dialami oleh siswa saat

ini merupakan permasalahan yang dahulu juga pernah dialami, walaupun

beberapa bentuk permasalahan tersebut mengalami pergeseran peringkat.

Contohnya, jika dahulu permasalahan dengan teman sebaya, seperti

menjadi korban atas tindakan bullying yang dilakukan oleh teman sebaya

menduduki peringkat pertama sebagai permasalahan yang paling banyak

dialami siswa, saat ini berganti menjadi permasalahan di sekolah seperti

permasalahan akademik dan permasalahan non-akademik. Selain itu, jika

dahulu permasalahan pribadi, seperti menderita sakit karena terpeleset dari

tangga, jatuh dari sepeda, dan tertabrak kendaraan bermotor menduduki

peringkat terakhir sebagai permasalahan yang dialami siswa, saat ini

berganti menjadi permasalahan di rumah, seperti mengalami konflik

dengan orang tua dan saudara.

Walaupun setiap siswa pernah atau sedang mengalami suatu

permasalahan, namun disisi lain siswa juga memiliki kelebihannya

masing-masing . Pada bagian ini, peneliti menganalisis kelebihan yang

dimiliki oleh siswa yang mana dapat digunakan sebagai data tambahan

dalam penelitian. Berdasarkan deskripsi dapat diketahui bahwa kelebihan

yang paling banyak dimiliki oleh siswa adalah kelebihan pada bidang

gerak badani yang meliputi bidang olahraga seni tari, dan memasak

dengan persentase 37,1%. Disusul dengan kelebihan pada bidang musikal

dengan persentase 22,3%. Selanjutnya terdapat kelebihan dalam bidang

ruang visual dengan persentase 12,8%. Selain kelebihan diatas ada pula

yang memiliki kelebihan pada bidang linguistic dengan persentase 6,4%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

83

Sebanyak 4,3% siswa memiliki kelebihan intrapersonal. Setelah kelebihan

intrapersonal, sebanyak 3,2% siswa memiliki kelebihan interpersonal.

Kelebihan yang terakhir adalah kelebihan matematis-logis dengan

persentase 3,2%.

Kelebihan yang dimiliki oleh siswa dapat dijadikan sebagai pintu

masuk dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang dialami oleh

siswa. Salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan siswa adalah

dengan mengembangkan multiple intellegence yang dimiliki siswa.

Pernyataan ini dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi

(2015) yang menyatakan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan

oleh guru dalam mengatasi permasalahan siswa adalah dengan

memberikan perhatian terhadap perkembangan multiple intelegensi anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat permasalahan motorik siswa kelas III dan IV di SD Suka Cita

cenderung berada pada kategori rendah dengan persentase 71%.

Sedangkan kategori sedang dengan persentase 28% dan kategori tinggi

dengan persentase 1%.

2. Bentuk permasalahan motorik yang banyak dialami oleh siswa adalah

kesulitan membedakan antara permukaan kasar dan halus, kesulitan

melakukan kegiatan seperti menggunting menjahit, melipat kertas,

menjiplak bentuk dan menulis dengan lancar yang, mudah lupa dalam

mengingat urutan suatu benda, kesulitan mengontrol gerakan sehingga

menabrak sesuatu ketika bergerak, kesulitan merangkai kata-kata ketika

berbicara dengan orang lain.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam setiap penelitian pasti terdapat kelemahan ataupun keterbatasan.

Peneliti sangat menyadari bahwa memiliki kelemahan atau keterbasan selama

melakukan penelitian. Berikut ini beberapa keterbatasan peneliti:

1. Sebelum melakukan survei peneliti tidak melakukan observasi atau

wawancara baik kepada siswa maupun pihak sekolah.

2. Peneliti kurang memberikan instruksi yang jelas kepada siswa pada awal

pengisian kuesioner, sehingga beberapa kali terjadi miss communication

antara peneliti dengan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

85

C. Saran

Saran yang diberikan oleh peneliti diharapkan dapat membantu atau

memberikan gambaran untuk penelitian selanjutnya. Saran yang diberikan

antara lain:

1. Agar lebih mengetahui permasalahan siswa secara mendalam, peneliti

bisa melakukan wawancara dengan siswa atau guru. Sehingga peneliti

bisa memapaparkan secara jelas permasalahan yang dialami siswa.

2. Peneliti harus lebih mempersiapkan diri pada saat akan melakukan

pengambilan data kuesioner. Peneliti juga harus memberikan penjelasan

dengan benar agar tidak terjadi kesalahan atau miss communication.

3. Peneliti bisa menggunakan responden sesuai dengan kebutuhan peneliti

sehingga saat menganalisis data tidak mengalami kesulitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

86

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A., & Supriyono, W. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Asra, A., Irawan, P. B., & Purwoto, A. (2015). Metodologi Penelitian Survey.

Bogor: Penerbit In Media.

Asra, Abuzar;dkk. (2015). Metode Penelitian Survey. Bogor: Penerbit In Media.

Aswar, S. (2016). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

BSNP. (2006). Panduan pengembangan silabus kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) sekoah dasar (SD)/madrasah ibtidaiyah (MI).

Jakarta: Depdikbud.

Desmita. (2007). Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik : panduan bagi orang tua

dan guru dalam memahami psikologi anak usia SD, SMP dan SMA.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gulo, W. (2002). Metode penelitian. Jakarta: PT. Grasindo.

Hurlock, E. (1978). Perkembangan anak. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Jamaris, M. (2013). Kesulitan belajar (persektif, asesmen dan penanggulangan

bagi anak usia dini dan usia sekolah). Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Jogiyanto, H. (2018). Metoda pengumpulan dan teknik analisis data. Yogyakarta:

Andi.

Jogiyanto, H. (2008). Pedoman survei kuisoner : mengembangkan kuisoner,

mengatasi bias dan meningkatkan respon. Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto, H. (2008). Teori portofolio dan analisis investasi (Edisi 5).

Yogyakarta: BPFE.

Komalasari, G., Wahyudi, E., & Karsih. (2011). Asesmen teknik nontes dalam

perspektif BK komprehensif. Jakarta: Indeks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

87

Kurniastuti, I. (2011). Dinamika pencapaian prestasi remaja jawa. Yogyakarta :

Universitas Gadjah Mada: Tidak diterbitkan.

Kusaeri, & Suprananto. (2012). Pendukuran dan penilaian pendidikan.

Yogyakarta: PT. Graham Ilmu.

Melly. (2010). Perkembangan pengembangan anak usia taman kanak-kanak

pedoman bagi orang tua dan guru. Jakarta: PT. Grasindo.

Morissan. (2014). Metode penelitian survei. Jakarta: Kencana.

Mulyadi. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar dan bimbingan terhadap kesulitan

belajar khusus . Yogyakarta: Nuha Litera.

Mulyono, A. (2009). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka

Cipta - Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Muslichah, A. (2006). Penerapan Sains Teknologi Masyarakat Dalam

Pembelajaran Sains di SD. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat

Ketenagaan.

Priyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif. Sidoarjo: Zifatama Publishing.

Rahyubi, H. (2014). Teori-teori belajar dan aplikasi pembelajaran motorik :

deskripsi dan tinjauan kritis. Bandung: Nusa Media.

Rini, E. S. (2007). Perkembangan Motorik. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

Riyanto, I. A., Kristiyanto, A., & Purnama, S. K. (2016). Pengembangan Model

Pembelajaran Keterampilan Motorik Berbasis Permainan Untuk Anak

Sekolah Dasar Usia 9-10 Tahun. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan

Indonesia, 6(1) , 15-20.

Santrock, J. W. (2007a). Perkembangan anak (edisi kesebelas, jilid 2). Jakarta:

Prenada Media Group.

Santrock, J. W. (2007b). Psikologi pendidikan (edisi kedua). Jakarta : Erlangga.

Saputra, & Rudyanto. (2007). Intervensi dini anak berkebutuhan khusus. Jakarta:

Depdiknas.

Saputra, & Rudyanto. (2005). Pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan

keterampilan anak TK. Jakarta: Depdiknas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

88

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta: PT.

Graha Ilmu.

Sattler, J. W. (2002). Assesment of children: behavior and clinical applications,

4th edition. San Diego: Jerome Sattler Publisher, Inc.

Sejiwa. (2008). Bullying : Mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan.

Jakarta: PT. Grasindo.

Sjafrina, R. N. (2014). Survei kemampuan motorik siswa sekolah dasar negeri.

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 2(3) , 709-714.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Pustaka Indonesia.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R& D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatiif, kualitatif

dan RnD. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, Y. N. (2014). Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta: PT.

Indeks.

Sukmadinata. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sunardi, & Sunaryo. (2007). Intervensi dini anak berkebutuhan khusus. Jakarta:

Depdiknas.

Suparno, P. (2004). Teori intelegensi ganda dan aplikasinya di sekolah : cara

menerapkan teori multiple intelligences Howard Gardner. Yogyakarta:

Kanisius.

Susanto, A. (2011). Perkembangan anak usia dini. Jakarta: Kencana Prenada

Media.

Susanto, A. (2011). Perkembangan anak usia dini. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Suyadi, Puspita, D., & Calista, W. (2018). Perkembangan Fisik-Motorik Siswa

Usia Dasar: Masalah dan Perkembangannya. Jurnal Ilmiah PGMI, 4(2) ,

170-182.

Uno, H. B., & Koni, S. (2012). Assessment pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

89

Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran (Panduan Praktis Bagi

Pendidik dan Calon Pendidik). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Yusuf, S. (2009). Psikologi perkambangan anak dan remaja. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

90

LAMPIRAN 1

SURAT-SURAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

91

Lampiran 1.1 Surat Ijin Uji Coba Penelitian dari Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

92

Lampiran 1.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Coba Penelitian dari

SD Kanisius Notoyudan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

93

Lampiran 1.3 Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

94

Lampiran 1.4 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari SD

Suka Cita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

95

LAMPIRAN 2

DATA PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

96

Lampiran 2.1 Rekap Data Kuesioner Tertutup

No.

Resp

No. Soal Total Tingkat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 17 rendah

2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 sedang

3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 rendah

4 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 26 sedang

5 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 14 rendah

6 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 22 sedang

7 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 14 rendah

8 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 14 rendah

9 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 16 rendah

10 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 20 sedang

11 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 21 sedang

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 rendah

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 rendah

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 rendah

15 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 15 rendah

16 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 25 sedang

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 13 rendah

18 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 15 rendah

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 rendah

20 1 1 1 3 1 2 1 1 3 1 3 1 19 rendah

21 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 14 rendah

22 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 16 rendah

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 rendah

24 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 15 rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

97

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 rendah

26 2 2 3 1 1 1 1 1 3 1 2 1 19 rendah

27 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 3 1 19 rendah

28 3 1 1 1 3 2 3 3 1 2 1 1 22 sedang

29 2 2 1 2 3 2 1 3 1 1 2 1 21 sedang

30 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 21 sedang

31 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 14 rendah

32 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 15 rendah

33 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 18 rendah

34 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 21 sedang

35 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 14 rendah

36 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 22 sedang

37 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 19 rendah

38 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 14 rendah

39 2 3 2 2 2 3 1 1 1 1 2 1 21 sedang

40 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 16 rendah

41 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 25 sedang

42 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 24 sedang

43 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 15 rendah

44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 rendah

45 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 17 rendah

46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 15 rendah

47 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 19 rendah

48 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 18 rendah

49 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 19 rendah

50 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 17 rendah

51 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 19 rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

98

52 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 14 rendah

53 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 20 sedang

54 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 21 sedang

55 1 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 16 rendah

56 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 25 sedang

57 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 17 rendah

58 3 2 1 2 3 2 1 3 2 3 2 1 25 sedang

59 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 rendah

60 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 13 rendah

61 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 13 rendah

62 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 19 rendah

63 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 14 rendah

64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 rendah

65 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 15 rendah

66 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 14 rendah

67 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 14 rendah

68 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 1 28 tinggi

69 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 18 rendah

70 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 17 rendah

71 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 13 rendah

72 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 15 rendah

73 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 23 sedang

74 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 rendah

75 1 2 1 2 2 1 3 3 1 1 1 2 20 sedang

76 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 21 sedang

77 1 2 1 2 3 1 2 2 1 1 2 3 21 sedang

78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

99

79 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 3 2 21 sedang

80 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 sedang

81 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 16 rendah

82 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 19 rendah

83 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 16 rendah

84 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 rendah

85 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 3 18 rendah

86 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 14 rendah

87 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 rendah

88 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 18 rendah

89 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 19 rendah

90 2 2 1 2 2 3 1 1 1 2 2 2 21 sedang

91 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 14 rendah

92 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 14 rendah

93 1 3 1 2 2 3 3 1 2 2 3 1 24 sedang

94 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 14 rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

100

Lampiran 2.2 Rekap data Kualitatif

Data Kualitatif Item 1 (Permasalahan yang Sedang Dihadapi)

No Inisial Jawaban

1 R1 TIDAK ADA

2 R2 SELALU DIRUSUHI KAKAK SAAT BELAJAR ATAU

BERMAIN DENGAN TETANGGA ATAU SAUDARA

3 R3 AKU SULIT BELAJAR KARENA ADIKKU

MENONTONTELEVISI TERLALU KERAS

4 R4 AGAR TEMAN-TEMANKU TIDAK MENGEJEKKU

5 R5 IYA

6 R6 BELAJAR, BERMAIN

7 R7 TIDAK ADA

8 R8 TEMAN SUKA MENGEJEK

9 R9 TEMAN MENGEJEK

10 R10 DIMARAHI MAMA

11 R11 TIDAK ADA

12 R12 TEMAN SAAT ULANGAN MENGAMBIL LEMBAR

JAWAB LALU MENYALINNYA

13 R13 ADA TEMAN YANG MARAH-MARAH

14 R14 ADEK NONTON TELEVISI TERLALU KERAS

15 R15 DI MARAHI ORANG TUA TIBA-TIBA

16 R16 INGIN MENGGAMBAR

17 R17 AKU INGIN BELAJAR TETAPI AYAHKU SETIAP

SABTU ATAU SENIN SELALU MENONTON

TELEVISIDENGAN KERAS, SEHINGGA AKU

BELAJARNYA TIDAK FOKUS

18 R18 YA

19 R19 TIDAK ADA

20 R20 TIDAK ADA

21 R21 SULIT MEMAHAMI PELAJARAN IPA

22 R22 AKU SUKA DIMARAHI MAMA

23 R23 AKU KESULITAN SAAT BERENANG

24 R24 OLAH RAGA, BERMAIN BOLA

25 R25 DALAM MATEMATIKA

26 R26 DALAM PEKERJAAN BAHASA JAWA

27 R27 MENGHIAS KELAS

28 R28 DIEJEK TEMAN

29 R29 DIMARAHI PAPA

30 R30 MENGAJARIKU PELAJARAN YANG BELUM KU

TAHU

31 R31 MEMASANG HIASAN NATAL DI KELAS

32 R32 SETIAP MENGHIAS KELAS AKU TIDAK

BOLEH IKUT KARENA MEREKA TIDAK MAU

33 R33 MASALAHNYA TEMANKU DI KELAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

101

SERING BERKELAHI KEPADAKU,

TETAPI AKU TIDAK BISA MENGATASINYA

JADI AKU LAPOR GURU KELASKU

34 R34 SAYA KESULITAN DALAM PELAJARAN BAHASA

JAWA

35 R35 SUSAH MENGERJAKAN SOAL

36 R36 KESUSAHAN MENGHAFALKAN SUATU BENDA

37 R37 TIDAK BISA MENGERJAKAN TUGAS PR

YANG SUDAH DIBERIKAN GURU

38 R38 TIDAK BISA MENGGAMBAR

39 R39 SOAL CERITA MATEMATIKA

40 R40 SAYA TIDAK BISA MENGERJAKAN SOAL BAHASA

JAWA

41 R41 BERTERIMAKASIH KEPADA GURUKU

42 R42 DIMARAHI MAMA

43 R43 SULIT MEMAHAMI PELAJARAN BAHASA JAWA

44 R44 SULIT BELAJAR

45 R45 IYA

46 R46 YA

47 R47 TIDAK ADA

48 R48 MENGHINDARI TEMAN NAKAL YANG MEMUKUL

49 R49 TIDAK ADA

50 R50 KARENA DAPAT NILAI JELEK

51 R51 MASALAH BELAJAR

52 R52 TIDAK ADA MASALAH

53 R53 TENTANG PELAJARAN MATEMATIKA

54 R54 TIDAK BISA BELAJAR DENGAN TELITI

55 R55 MAU

56 R56 KEMUNGKINAN TIDAK ADA

57 R57 TIDAK ADA

58 R58 TIDAK ADA

59 R59 TIDAK

60 R60 TIDAK ADA

61 R61 TIDAK BISA MEMBUAT SESUATU

62 R62 TENTU

63 R63 YA, INGIN SEKALI

64 R64 TIDAK ADA

65 R65 TIDAK ADA

66 R66 TIDAK ADA

67 R67 MASALAH DALAM BELAJAR

68 R68 ADA TEMANKU SELALU MENGEJEKKU

69 R69 TIDAK ADA

70 R70 SIKAPKU

71 R71 KETIKA AKU SEDANG TIDAK BERSEMANGAT

BELAJAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

102

AKU DIBERI SEMANGAT OLEH ORANG LAIN

ATAUPUN GURU

72 R72 TIDAK ADA

73 R73 TIDAK BISA MENJAWAB SOAL

74 R74 TIDAK ADA

75 R75 TIDAK SAMA SEKALI

76 R76 MENGHADAPI UJIAN

77 R77 DILAWAN TEMAN

78 R78 TIDAK TAHU

79 R79 KARENA MASALAH UANG

80 R80 GURU

81 R81 TIDAK

82 R82 TIDAK ADA

83 R83 INGIN MEMINTA GURU MENGAJARIKU

BAHASA JAWA LEBIH LANJUT

84 R84 GAMPANG MARAH

85 R85 YA, DIEJEK TEMAN

86 R86 TIDAK ADA

87 R87 TIDAK BISA MENGERAKAN ULANGAN

88 R88 TIDAK ADA MASALAH

89 R89 TIDAK ADA

90 R90 DIBEDA-BEDAKAN TEMAN

91 R91 TIDAK

92 R92 YA, SAYA INGIN

93 R93 YA

94 R94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

103

Rekap Data Kualitatif

Data Kualitatif Item 2 (Pengalaman yang Kurang Menyenangkan)

No Inisial Jawaban

1 R1 TIDAK ADA

2 R2 TERTABRAK MOTOR

3 R3 JATUH DARI SEPEDA

4 R4 SAYA PERNAH MENYONTEK PADA SAAT

ULANGAN

5 R5 BELUM PERNAH

6 R6 KEPLESET JATUH DARI TANGGA

7 R7 DIGANGGU TEMAN

8 R8 JATUH DARI TANGGA

9 R9 TIDAK PERNAH

10 R10 PERNAH TAPI KADANG-KADANG

11 R11 TIDAK

12 R12 ADA

13 R13 ADA: DIJAHILI TEMAN DI SEKOLAH

14 R14 MEMBACA TAPI TIDAK LANCAR

15 R15 DI RUMAH DINAKALI ADIK

16 R16 INGIN BERBICARA TAPI TIDAK DI DENGARKAN

TEMAN

17 R17 DIMARAHI ORANG TUA

18 R18 TIDAK

19 R19 TIDAK

20 R20 MALAS BELAJAR

21 R21 DIRUMAH SELALU DI PUKUL ADIK

22 R22 RUMAH BANJIR

23 R23 MEMBENTAK ORANG TUA

24 R24 TIDAK DIAJAK BERLIBUR DI JAKARTA OLEH

ORANG TUA

25 R25 AKU PERNAH DIEJEK

26 R26 PERNAH DIPUKUL TEMAN

27 R27 DIEJEK TEMAN JIKA GURU MEMANGGIL NAMAKU

28 R28 TEMANKU MENGGANGGU AKU DAN BERBICARA

TIDAK SOPAN

29 R29 DIPUKUL TEMAN

30 R30 DIBISIK-BISIKIN

31 R31 DI SEKOLAH AKU DIEJEK TEMAN

32 R32 DI RUMAH AKU RAJIN BELAJAR TETAPI MAMAKU

TIDAK MENGAJARIKU

33 R33 IYA AKU MEMILIKI PENGALAMAN TIDAK

MENYENANGKAN DI RUMAH DENGAN ADIK

34 R34 SAYA PUNYA PENGALAMAN TIDAK

MENYENANGKAN YAITU NILAIKU MENURUN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

104

35 R35 JATUH DARI SEPEDA

36 R36 DI HUKUM DI KANTOR GURU

37 R37 AYAH IBU MEMPUNYAI PENGALAMAN YANG

MENYENANGKAN DAN AKU TIDAK DIJAK PERGI

SAMA ORAG TUAKU

38 R38 DIPUKUL TEMAN

39 R39 TEMAN USIL

40 R40 DIJAUHI TEMAN

41 R41 BERBICARA DENGAN ORANG TUA

42 R42 DIDORONG TEMAN

43 R43 DINAKALI ADIK

44 R44 SAAT ADIKKU MENANGIS KARENA HAL HAL

KECIL, AKU MERASA JENGKEL

45 R45 ADA

46 R46 TIDAK ADA

47 R47 TIDAK

48 R48 AKU PERNAH DIEJEK GOBLOK DI SEKOLAH

49 R49 TIDAK

50 R50 YA

51 R51 AKU MEMILIKI

52 R52 TIDAK ADA

53 R53 TIDAK PERNAH

54 R54 PERNAH

55 R55 ADA

56 R56 TIDAK

57 R57 TIDAK

58 R58 ADA

59 R59 KADANG-KADANG

60 R60 ADA, TAPI YANG MEMBACA INI PERTAMA PASTI

GURU JADI SAYA TIDAK AKAN JAWAB

61 R61 TIDAK ADA

62 R62 YA/ADA

63 R63 TIDAK PERNAH

64 R64 TIDAK ADA

65 R65 TIDAK

66 R66 ADA

67 R67 HAMPIR SELALU DIBULI

68 R68 TIDAK

69 R69 TIDAK ADA

70 R70 TIDAK

71 R71 YA, KETIKA AKU DIEJEK TEMANKU "SERAFIM,

CATHERINGNYA BANYAK MOTO"

72 R72 TIDAK

73 R73 TIDAK BISA BERMAIN DENGAN TEMAN

74 R74 TIDAK PERNAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

105

75 R75 YA (DIRUMAH) BERANTEM SAMA KAKAK

76 R76 DIMARAHI TEMAN

77 R77 DITABRAK MOBIL

78 R78 TIDAK TAHU

79 R79 DIEJEK TEMAN

80 R80 DIMARAHI ORANG TUA

81 R81 TIDAK

82 R82 PERNAH DIUSILI

83 R83 DIEJEK KARENA TIDAK PANDAI DENGAN

PELAJARAN BAHASA JAWA

84 R84 BELUM

85 R85 PERNAH SELALU BERISIK LALU DIMARAHI GURU

86 R86 TIDAK PERNAH

87 R87 YA, DAPAT NILAI JELEK

88 R88 DIJAUHI TEMAN

89 R89 KADANG AKU DISEKOLAH NGGAK TERLALU

MUDENG TENTANG PELAJARAN YANG

DIAJARKAN. TAPI AKU MALU TANYA.

90 R90 ADA

91 R91 SAYA LUMAYAN SERING DIBULLY KADANG-

KADANG. ADA TEMAN, TAPI SEDIKIT. JADI, SAYA

INGIN BERUSAHA SUPAYA BANYAK TEMAN

92 R92 ADA, DIMARAHI ORANGTUA.

93 R93 PERNAH TIDAK DIAJAK JALAN-JALAN

94 R94 TIDAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

106

Rekap Data Kualitatif

Data Kualitatif Item 3 (Kelebihan yang Dimiliki)

No Inisial Jawaban

1 R1 SUKA MENGGAMBAR

2 R2 MELUKIS

3 R3 OLAH RAGA LARI

4 R4 MENGGAMBAR

5 R5 MENULIS

6 R6 MENULIS

7 R7 BERMAIN BOLA

8 R8 BERMAIN SEPAK BOLA

9 R9 PINTAR OLAH RAGA SEPAK BOLA

10 R10 GEMAR BERMAIN MUSIK GITAR

11 R11 MENGGAMBAR

12 R12 MATEMATIKA

13 R13 BERENANG

14 R14 MENGGAMBAR

15 R15 BERLARI DENGAN CEPAT

16 R16 MENGGAMBAR

17 R17 BISA BERNYANYI

18 R18 RAME

19 R19 MENGGAMBAR

20 R20 BESAR

21 R21 BIOLA

22 R22 PANDAI BERBICARA

23 R23 PANDAI MEMBACA BUKU BAHASA JAWA

24 R24 MALU TERHADAP BANYAK ORANG

25 R25 SENANG BELAJAR BAHASA INGGRIS

26 R26 SENANG BELAJAR BAHASA INGGIS

27 R27 MENYANYI

28 R28 NGDANCE

29 R29 MENJAHILI TEMAN

30 R30 BERNYANYI

31 R31 MENYANYI

32 R32 PINTAR PELAJARAN MATEMATIKA

33 R33 BISA LARI DENGAN CEPAT

34 R34 SAYA MEMILIKI KELEBIHAN DALAM BERNYANYI

35 R35 BISA BERMAIN BIOLA

36 R36 OLAHRAGA SEPAK BOLA

37 R37 MENGAJAK AYAH BERMAIN BOLA DI LAPANGAN

38 R38 SEPAK BOLA

39 R39 BEROLAH RAGA SEPAK BOLA

40 R40 MENGGAMBAR

41 R41 MENGERJAKAN TUGAS TEPAT WAKTU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

107

42 R42 BISA BERMAIN BERSAMA TEMAN

43 R43 DANCE

44 R44 BERENANG

45 R45 MAIN GITAR LISTRIK

46 R46 BERMAIN GITAR

47 R47 PINTAR MASAK

48 R48 SUKA MENYANYI

49 R49 MEMPUNYAI TUBUH YANG LENGKAP

50 R50 BERMAIN GITAR

51 R51 MENULIS DENGAN TANGAN KIRI

52 R52 MELUKIS

53 R53 BERENANG

54 R54 BERMAIN BIOLA

55 R55 BADMINTON

56 R56 ENTAHLAH

57 R57 AKU BISA BERMAIN ORGEN

58 R58 BERMAIN BOLA

59 R59 MENGGAMBAR 3D

60 R60 BISA BEROLAH RAGA BASKET

61 R61 BISA MAIN SEPAK BOLA

62 R62 BERMAIN BOLA

63 R63 MAIN GITAR

64 R64 BERMAIN MUSIK BIOLA

65 R65 AKU BISA BERENANG

66 R66 BERMAIN ORGEN

67 R67 BISA BERMAIN BIOLA

68 R68 BISA BERMAIN BASKET

69 R69 BISA BERMAIN MUSIK BIOLA

70 R70 SUKA OLAHRAGA BADMINTON

71 R71 DAPAT MENARI

72 R72 MAIN BOLA

73 R73 DAPAT BERMAIN BOLA DENGAN BAGUS

74 R74 DAPAT BERENANG

75 R75 PINTAR MEMAINKAN ALAT MUSIK DRUM

76 R76 MENGGAMBAR DENGAN BAGUS

77 R77 MAIN GAME TEBAK KATA

78 R78 BELAJAR DENGAN BAIK

79 R79 BELAJAR DENGAN SEMANGAT ATAU GIAT

80 R80 BELA DIRI

81 R81 MELUKIS

82 R82 BELAJAR DENGAN GIAT ATAU TEKUN

83 R83 DAPAT BERMAIN PIANO

84 R84 BERHITUNG MTK

85 R85 SELALU MARAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

108

86 R86 TINGGI

87 R87 KADANG PELUPA

88 R88 BANYAK TEMAN

89 R89 MENARI BALET

90 R90 BISA LARI LUMAYAN CEPAT ATAU TEPAT

91 R91 BERMAIN SEPAK BOLA

92 R92 BERMAIN BOLA

93 R93 BERMAIN SEPEDA

94 R94 BERMAIN BASKET

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

109

Lampiran 2.3 Pengkategorisasian Data

Pengkategorisasian Item 1 (Permasalahan yang Sedang Dihadapi)

No Inisial Kategori Kecil Kategori Besar

1 R1 - -

2 R2 Konflik sibling Permasalahan di rumah

3 R3 Konflik sibling Permasalahan di rumah

4 R4 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

5 R5 - -

6 R6 - -

7 R7 - -

8 R8 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

9 R9 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

10 R10 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

11 R11 - -

12 R12 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

13 R13 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

14 R14 Konflik sibling Permasalahan di rumah

15 R15 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

16 R16 Masalah non-akademik Permasalahan di sekolah

17 R17 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

18 R18 - -

19 R19 - -

20 R20 - -

21 R21 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

22 R22 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

23 R23 Masalah non-akademik Permasalahan di sekolah

24 R24 - -

25 R25 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

26 R26 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

27 R27 Masalah non-akademik Permasalahan di sekolah

28 R28 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

29 R29 Konflik oangtua-anak Permasalahan di rumah

30 R30 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

31 R31 Masalah non-akademik Permasalahan di sekolah

32 R32 Bullying relasional Permasalahan dengan teman

sebaya

33 R33 Bullying fisik Permasalahan dengan teman

sebaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

110

34 R34 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

35 R35 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

36 R36 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

37 R37 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

38 R38 Masalah non-akademik Permasalahan di sekolah

39 R39 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

40 R40 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

41 R41 - -

42 R42 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

43 R43 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

44 R44 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

45 R45 - -

46 R46 - -

47 R47 - -

48 R48 Bullying fisik Permasalahan dengan teman

sebaya

49 R49 - -

50 R50 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

51 R51 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

52 R52 - -

53 R53 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

54 R54 - -

55 R55 - -

56 R56 - -

57 R57 - -

58 R58 - -

59 R59 - -

60 R60 - -

61 R61 Masalah non-akademik Permasalahan di sekolah

62 R62 - -

63 R63 - -

64 R64 - -

65 R65 - -

66 R66 - -

67 R67 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

68 R68 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

69 R69 - -

70 R70 - -

71 R71 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

72 R72 - -

73 R73 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

74 R74 - -

75 R75 - -

76 R76 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

111

77 R77 Bullying fisik Permasalahan dengan teman

sebaya

78 R78 - -

79 R79 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

80 R80 - -

81 R81 - -

82 R82 - -

83 R83 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

84 R84 - -

85 R85 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

86 R86 - -

87 R87 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

88 R88 - -

89 R89 - -

90 R90 Bullying relasional Permasalahan dengan teman

sebaya

91 R91 - -

92 R92 - -

93 R93 - -

94 R94 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

112

Pengkategorisasian Data

Pengkategorisasian Item 2 (Pengalaman yang Kurang Menyenangkan)

No Inisial Kategori Kecil Kategori Besar

1 R1 - -

2 R2 Tertimpa musibah Permasalahan pribadi

3 R3 Tertimpa musibah Permasalahan pribadi

4 R4 Masalah akademik permasalahan di sekolah

5 R5 - -

6 R6 Tertimpa musibah Permasalahan pribadi

7 R7 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

8 R8 Tertimpa musibah Permasalahan pribadi

9 R9 - -

10 R10 - -

11 R11 - -

12 R12 - -

13 R13 Bullying fisik Permasalahan dengan teman

sebaya

14 R14 Masalah akademik permasalahan di sekolah

15 R15 Konflik sibling permasalahan di rumah

16 R16 Bullying relasional permasalahan dengan teman

sebaya

17 R17 Konflik orangtua-anak Permasalahan di sekolah

18 R18 - -

19 R19 - -

20 R20 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

21 R21 Konflik sibling Permasalahan di rumah

22 R22 Tertima musibah permasalahan pribadi

23 R23 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

24 R24 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

25 R25 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

26 R26 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

27 R27 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

28 R28 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

29 R29 Bullying fisik Permasalahan dengan teman

sebaya

30 R30 Bullying relasional Permasalahan dengan teman

sebaya

31 R31 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

113

32 R32 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

33 R33 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

34 R34 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

35 R35 Tertimpa musibah Permasalahan pribadi

36 R36 Masalah akdemik Permasalahan di sekolah

37 R37 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

38 R38 Bullying fisik Permasalahan dengan teman

sebaya

39 R39 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

40 R40 Bullying relasional Permasalahan dengan teman

sebaya

41 R41 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

42 R42 Bullying fisik Permasalahan dengan teman

sebaya

43 R43 Konflik sibling Permasalahan di rumah

44 R44 Konflik sibling Permasalahan di rumah

45 R45 - -

46 R46 - -

47 R47 - -

48 R48 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

49 R49 - -

50 R50 - -

51 R51 - -

52 R52 - -

53 R53 - -

54 R54 - -

55 R55 - -

56 R56 - -

57 R57 - -

58 R58 - -

59 R59 - -

60 R60 - -

61 R61 - -

62 R62 - -

63 R63 - -

64 R64 - -

65 R65 - -

66 R66 - -

67 R67 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

68 R68 - -

69 R69 - -

70 R70 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

114

71 R71 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

72 R72 - -

73 R73 Bullying relasional Permasalahan dengan teman

sebaya

74 R74 - -

75 R75 Konflik sibling Permasalahan di rumah

76 R76 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

77 R77 Tertimpa musibah Permasalahan pribadi

78 R78 - -

79 R79 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

80 R80 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

81 R81 - -

82 R82 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

83 R83 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

84 R84 - -

85 R85 - -

86 R86 - -

87 R87 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

88 R88 Bullying relasional Permasalahan dengan teman

sebaya

89 R89 Masalah akademik Permasalahan di sekolah

90 R90 - -

91 R91 Bullying verbal Permasalahan dengan teman

sebaya

92 R92 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

93 R93 Konflik orangtua-anak Permasalahan di rumah

94 R94 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

115

Pengakategorisasian Data

Pengakategorisasian Item 3 (Kelebihan yang Dimiliki)

No Inisial Kategori Kecil Kategori Besar

1 R1 Menggambar Intelegensi ruang visual

2 R2 Melukis Intelegensi ruang visual

3 R3 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

4 R4 Menggambar Intelegensi ruang visual

5 R5 Menulis Intelegensi linguistik

6 R6 Menulis Intelegensi linguistik

7 R7 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

8 R8 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

9 R9 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

10 R10 Bermain alat music Intelegensi musikal

11 R11 Menggambar Intelegensi ruang visual

12 R12 Matematika Intelegensi matematis-logis

13 R13 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

14 R14 Menggambar Intelegensi ruang visual

15 R15 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

16 R16 Menggambar Inetelegensi ruang visual

17 R17 Menyanyi Intelegensi musikal

18 R18 - Tidak relevan

19 R19 Menggambar Intelegensi ruang visual

20 R20 Postur tubuh besar Intelegensi fisik

21 R21 Bermain alat music Intelegensi musikal

22 R22 Komunikatif Intelegensi interpersonal

23 R23 Membaca Intelegensi linguistik

24 R24 - Tidak relevan

25 R25 Pandai dalam mata

pelajaran bahasa Inggris

Intelegensi linguistik

26 R26 Pandai dalam mata

pelajaran bahasa Inggris

Intelegensi linguistik

27 R27 Menyanyi Intelegensi musikal

28 R28 Menari Intelegensi kinestetik badani

29 R29 - Tidak relevan

30 R30 Menyanyi Intelegensi musikal

31 R31 Menyanyi Intelegensi musikal

32 R32 Pandai dalam mata

pelajaran matematika

Intelegensi matematis logis

33 R33 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

34 R34 Menyanyi Intelegensi musikal

35 R35 Bermain alat music Intelegensi musikal

36 R36 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

37 R37 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

38 R38 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

116

39 R39 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

40 R40 Menggambar Intelegensi ruang visual

41 R41 Sikap terpuji Sikap positif

42 R42 Bersosialisasi dengan

baik

Intelegensi interpersonal

43 R43 Menari Intelegensi kinestetik badani

44 R44 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

45 R45 Bermain alat musik Intelegensi musikal

46 R46 Bermain alat musik Intelegensi musikal

47 R47 Memasak Intelegensi kinestetik badani

48 R48 Menyanyi Intelegensi musikal

49 R49 Memiliki tubuh yang

lengkap

Tidak relevan

50 R50 Bermain alat musik Intelegensi musikal

51 R51 Dapat menulis dengan

tangan kiri

-

52 R52 Menggambar Intelegensi ruang visual

53 R53 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

54 R54 Bermain alat musik Intelegensi musikal

55 R55 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

56 R56 - Tidak relevan

57 R57 Bermain alat musik Intelegensi musikal

58 R58 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

59 R59 Menggambar Intelegensi ruang visual

60 R60 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

61 R61 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

62 R62 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

63 R63 Bermain alat musik Intelegensi musikal

64 R64 Bermain alat musik Intelegensi musikal

65 R65 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

66 R66 Bermain alat musik Intelegensi musikal

67 R67 Bermain alat musik Intelegensi musikal

68 R68 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

69 R69 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

70 R70 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

71 R71 Menari Intelegensi kinestetik badani

72 R72 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

73 R73 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

74 R74 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

75 R75 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

76 R76 Menggambar Intelegensi ruang visual

77 R77 Main game tebak kata Intelegensi linguistik

78 R78 Belajar dengan baik Sikap positif

79 R79 Giat belajar Sikap positif

80 R80 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

117

81 R81 Melukis Intelegensi ruang visual

82 R82 Tekun belajar Sikap positif

83 R83 Bermain alat music Intelegensi musikal

84 R84 Pintar matematika Intelegensi matematis-logis

85 R85 - Tidak relevan

86 R86 Postur tubuh tinggi Kelebihan fisik

87 R87 - Tidak relevan

88 R88 Memiliki banyak teman Intelegensi interpersonal

89 R89 Menari Intelegensi kinestetik badani

90 R90 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

91 R91 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

92 R92 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

93 R93 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

94 R94 Olahraga Intelegensi kinestetik badani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

118

LAMPIRAN 3

VALIDASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

119

Lampiran 3.1 Surat Permohonan Izin Validasi Kepada Dosen PGSD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

120

Lampiran 3.2 Surat Permohonan Izin Validasi Kepada Kepala Sekolah SD

Suka Cita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

121

Lampiran 3.3 Validasi Dosen PGSD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

123

Lampiran 3.4 Validasi Kepala Sekolah SD Suka Cita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

126

LAMPIRAN 4

INSTRUMEN

PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

127

Lampiran 4.1 Data Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

128

Lampiran 4.2 Petunjuk Pengisian Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

129

Lampiran 4.3 Instrumen Pernyataan Tertutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

130

Lampiran 4.4. Instrumen Pernyataan Tertutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

131

Lampiran 4.5 Instrumen Pernyataan Terbuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

132

LAMPIRAN 5

DOKUMENTASI

PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

133

Lampiran 5.1 Data Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

134

Lampiran 5.2 Jawaban Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: SURVEI PERMASALAHAN MOTORIK SISWA KELAS III DAN …repository.usd.ac.id/35279/2/151134059_full.pdfmotorik dan permasalahan motorik yang dihadapi oleh siswa kelas III dan kelas

137

BIODATA PENELITI

Fransiska Elfrida Riani merupakan anak pertama

dari dua bersaudara. Lahir di Magelang pada tanggal 22

Desember 1996. Jenjang pendidikan yang ditempuh dari

Taman Kanak-Kanak sampai dengan Sekolah

Menengah Kejuruan semuanya diperoleh di Muntilan,

Magelang. Sedangkan jenjang pendidikan perguruan

tinggi diperoleh di Yogyakarta. Pendidikan Sekolah

Dasar (SD) peneliti tempuh di SD Pangudi Luhur

Muntilan, tamat pada tahun 2009. Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) peneliti tempuh di SMP Kanisius Muntilan, tamat pada

tahun 2012. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan peneliti tempuh di SMK

Pangudi Luhur Muntilan, mengambil jurusan Teknik Gambar Bangunan dan

tamat pada tahun 2015. Selanjutnya peneliti melanjutkan pendidikan di

Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),

Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Peneliti mengakhiri pendidikan di Universitas Sanata Dharmadengan

menulis skripsi sebagai tugas akhir berjudul, “Survei Permasalahan Motorik

Siswa Kelas III dan Kelas IV SD Suka Cita”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI