survei kegiatan dunia usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (sbt -1,40%), akibat faktor...

13
Divisi Statistik Sektor Riil 1 TRIWULAN IV-2017 Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 masih tumbuh, meski tidak setinggi triwulan III- 2017 sesuai dengan pola historisnya. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha triwulan IV-2017 sebesar 7,40%, lebih rendah dibandingkan dengan SBT triwulan III-2017 sebesar 14,32%. Perlambatan kegiatan dunia usaha tersebut terutama disebabkan oleh penurunan kegiatan usaha pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu, perlambatan kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 juga disebabkan oleh menurunnya kegiatan usaha sektor industri pengolahan yang mencatat SBT sebesar -0,12%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,76%. Sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha, tingkat penggunaan kapasitas produksi juga menurun dari 75,99% pada triwulan III-2017 menjadi 75,05% pada triwulan IV-2017. Dari sisi tenaga kerja, hasil survei mencatat SBT jumlah tenaga kerja triwulan IV-2017 terkontraksi sebesar -0,89%, turun dari SBT 0,13% pada periode sebelumnya. Kegiatan dunia usaha diperkirakan akan membaik pada triwulan I-2018. Hal ini tercermin dari SBT perkiraan kegiatan usaha yang meningkat menjadi sebesar 13,96%. Optimisme peningkatan kegiatan usaha juga terindikasi dari perkiraan tingkat penggunaan tenaga kerja dan investasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan kegiatan usaha diperkirakan terjadi pada seluruh sektor, terutama sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan, jasa-jasa dan industri pengolahan. Peningkatan kinerja industri pengolahan pada triwulan I- 2018 juga terindikasi dari PMI-SKDU yang berada pada fase ekspansi sebesar 51,95%. SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA Metodologi Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejaktriwulan I-1993. Pada triwulan IV-2017, jumlah responden SKDU mencapai 3.110 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dipilih secara purposive sampling. Secara statistik jumlah sample tersebut memiliki sampling error sebesar 2% pada taraf signifikansi α=5%. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh responden baik melalui hardcopy kuesioner maupun s ecara online melalui website. Metode perhitungan dilakukan dengan metode saldo bersih (SB-net balance), yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang penghitungan saldo bersih kegiatan usaha, harga jual, penggunaan tenaga kerja, kondisi investasi dilakukan dengan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT - weighted net balance) yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih sektor/subsektor yang bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang bersangkutan sebagai penimbangnya. Mulai triwulan I-2014, SKDU dilaksanakan pada bulan terakhir triwulan berjalan (lebih awal satu bulan dari biasanya). Selain itu dilakukan penyempurnaan kuesioner dan pengembangan aplikasi terintegrasi berbasis web.

Upload: vuongminh

Post on 05-Jun-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 1

Survei Kegiatan Dunia Usaha

TRIWULAN IV-2017

gf

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan

usaha pada triwulan IV-2017 masih tumbuh, meski tidak setinggi triwulan III-

2017 sesuai dengan pola historisnya. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih

Tertimbang (SBT) kegiatan usaha triwulan IV-2017 sebesar 7,40%, lebih

rendah dibandingkan dengan SBT triwulan III-2017 sebesar 14,32%.

Perlambatan kegiatan dunia usaha tersebut terutama disebabkan oleh

penurunan kegiatan usaha pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan,

kehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi

cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

perlambatan kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 juga disebabkan oleh

menurunnya kegiatan usaha sektor industri pengolahan yang mencatat SBT

sebesar -0,12%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar 1,76%.

Sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha, tingkat penggunaan kapasitas

produksi juga menurun dari 75,99% pada triwulan III-2017 menjadi 75,05%

pada triwulan IV-2017. Dari sisi tenaga kerja, hasil survei mencatat SBT jumlah

tenaga kerja triwulan IV-2017 terkontraksi sebesar -0,89%, turun dari SBT

0,13% pada periode sebelumnya.

Kegiatan dunia usaha diperkirakan akan membaik pada triwulan I-2018. Hal

ini tercermin dari SBT perkiraan kegiatan usaha yang meningkat menjadi

sebesar 13,96%. Optimisme peningkatan kegiatan usaha juga terindikasi dari

perkiraan tingkat penggunaan tenaga kerja dan investasi yang lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Berdasarkan sektor ekonomi,

peningkatan kegiatan usaha diperkirakan terjadi pada seluruh sektor,

terutama sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan, jasa-jasa dan

industri pengolahan. Peningkatan kinerja industri pengolahan pada triwulan I-

2018 juga terindikasi dari PMI-SKDU yang berada pada fase ekspansi sebesar

51,95%.

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

Metodologi

Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejaktriwulan I-1993. Pada triwulan IV-2017, jumlah responden SKDU mencapai

3.110 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dipilih secara purposive sampling. Secara statistik jumlah sample tersebut memiliki sampling error sebesar

2% pada taraf signifikansi α=5%. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh responden baik melalui hardcopy kuesioner maupun s ecara online

melalui website. Metode perhitungan dilakukan dengan metode saldo bersih (SB-net balance), yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang

penghitungan saldo bersih kegiatan usaha, harga jual, penggunaan tenaga kerja, kondisi investasi dilakukan dengan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT - weighted

net balance) yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih sektor/subsektor yang bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang bersangkutan sebagai

penimbangnya. Mulai triwulan I-2014, SKDU dilaksanakan pada bulan terakhir triwulan berjalan (lebih awal satu bulan dari biasanya). Selain itu dilakukan penyempurnaan

kuesioner dan pengembangan aplikasi terintegrasi berbasis web.

Page 2: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 2

Survei Kegiatan Dunia Usaha

A. Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 tumbuh lebih rendah dibandingkan

triwulan sebelumnya sesuai dengan polanya. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo

Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 sebesar 7,40%, lebih

rendah dibandingkan 14,32% pada triwulan III-2017 (Grafik 1). Dirinci menurut sektor

lapangan usaha, perlambatan kegiatan usaha terutama disebabkan oleh penurunan

kegiatan usaha pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan

sebagaimana terindikasi dari kontraksi SBT sebesar -1,40%. Berdasarkan subsektor,

kontraksi kegiatan usaha terutama terjadi pada subsektor pertanian tanaman pangan.

Menurut sebagian besar responden (55,96%), kontraksi kegiatan usaha pada triwulan

IV-2017 terutama disebabkan oleh faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang

mendukung aktivitas pertanian.

Selain kontraksi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan,

perlambatan kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 juga disebabkan oleh kontraksi

pada sektor industri pengolahan (SBT -0,12%), dan perlambatan kegiatan usaha pada

5 sektor, terutama sektor pertambangan & penggalian (SBT 0,08%, turun dari SBT

1,60% pada triwulan sebelumnya).

Grafik 1. Perkembangan Kegiatan Usaha

Pada triwulan I-2018, kegiatan dunia usaha diperkirakan tumbuh lebih

tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari SBT perkiraan

kegiatan usaha sebesar 13,96%, lebih tinggi dari 7,40% pada triwulan IV-2017.

Berdasarkan sektor lapangan usaha, peningkatan kegiatan usaha diperkirakan terjadi

pada seluruh sektor, terutama pada sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan

(SBT 3,16%), sektor jasa-jasa (SBT 2,56%) dan industri pengolahan (SBT 2,41%).

Secara umum responden berpendapat peningkatan kegiatan usaha pada triwulan I-

2018 didorong oleh permintaan dari dalam negeri dan didukung oleh ketersediaan

sarana produksi yang mendukung kegiatan usaha.

Kegiatan usaha pada triwulan

IV-2014 melambat

Kegiatan usaha diperkirakan

meningkat pada triwulan

I-2018.

Kegiatan usaha pada triwulan

IV-2017 tumbuh melambat.

Page 3: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 3

Survei Kegiatan Dunia Usaha

B. Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi terpakai secara rata-rata menurun. Hasil survei

menunjukkan bahwa sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas

produksi terpakai pada triwulan IV-2017 sebesar 75,05%, lebih rendah dibandingkan

75,99% pada triwulan sebelumnya (Grafik 2). Berdasarkan sektor lapangan usaha,

tingkat penggunaan kapasitas produksi paling tinggi terjadi pada sektor listrik, gas dan

air bersih (rata-rata sebesar 81,14%). Di sisi lain, penggunaan kapasitas produksi

paling rendah terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan (rata-

rata sebesar 71,42%).

Grafik 2. Perkembangan Kapasitas Utilisasi

C. Kondisi Keuangan dan Akses Kredit

Kinerja keuangan perusahaan pada triwulan IV-2017 secara umum cukup

baik. Hal tersebut terkonfirmasi dari Saldo Bersih (SB) kondisi likuiditas perusahaan

sebesar 37,62 %, meskipun lebih rendah dibandingkan SB 37,86% pada periode

sebelumnya. Sebagian besar responden SKDU (54,20%) menjawab kondisi likuiditas

perusahaan pada triwulan IV-2017 cukup baik. Sementara itu, sebesar 41,71%

responden menjawab kondisi likuiditas pada triwulan IV-2017 lebih baik dibandingkan

periode sebelumnya, dan hanya 4,09% responden yang mengkonfirmasi kondisi

likuiditas yang lebih buruk dibandingkan periode sebelumnya.

Dari sisi kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas), hasil

survei mencatat SB kondisi rentabilitas perusahaan pada triwulan IV-2017 sebesar

42,16%, meningkat dari SB 41,41% pada periode sebelumnya. Sebanyak 51,66%

responden menjawab kondisi rentabilitas perusahaan pada triwulan IV-2017 masih

cukup baik. Sementara itu, sebesar 45,25% responden menjawab kondisi rentabilitas

pada triwulan IV-2017 lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, dan hanya

3,09% responden yang mengkonfirmasi kondisi rentabilitas yang lebih buruk

dibandingkan periode sebelumnya.

Utilisasi kapasitas produksi

secara rata-rata lebih rendah

dibandingkan periode

sebelumnya.

Kondisi likuiditas dan

rentabilitas perusahaan pada

triwulan IV-2017 tetap terjaga.

Page 4: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 4

Survei Kegiatan Dunia Usaha

Sementara untuk akses kredit perbankan, hasil SKDU triwulan IV-2017

menunjukkan bahwa kemudahan terhadap akses kredit perbankan secara umum

masih normal dengan SB akses kredit selama 3 (tiga) bulan terakhir sebesar 4,30%.

Sejalan dengan kondisi keuangan perusahaan yang relatif terjaga, sebagian besar

(69,18%) responden mengkonfirmasi bahwa akses kredit perbankan pada triwulan IV-

2017 berada pada kondisi normal. Sementara itu, sebesar 17,56% responden

menjawab akses kredit perbankan pada triwulan IV-2017 lebih mudah, dan sebesar

13,26% responden menilai akses kredit perbankan pada triwulan IV-2017 lebih sulit

dibandingkan periode sebelumnya.

D. Tenaga Kerja

Sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha, tingkat penggunaan tenaga

kerja pada triwulan IV-2017 lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal

tersebut tercermin dari kontraksi SBT penggunaan tenaga kerja triwulan IV-2017

sebesar -0,89%, menurun dari 0,13% pada triwulan III-2017. Berdasarkan sektor

lapangan usaha, penurunan tingkat penggunaan tenaga kerja terjadi pada 4 sektor,

terdalam pada sektor industri pengolahan (SBT -1,19%), diikuti oleh sektor

pertambangan & penggalian (SBT -0,89%) dan sektor pertanian, perkebunan,

peternakan, kehutanan & perikanan (SBT -0,16%).

Grafik 3. Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja

Pada triwulan I-2018, penggunaan tenaga kerja diperkirakan lebih tinggi

dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini sebagaimana terindikasi dari SBT jumlah

tenaga kerja yang meningkat menjadi sebesar 5,80%. Berdasarkan sektor lapangan

usaha, peningkatan jumlah tenaga kerja diperkirakan terjadi pada seluruh sektor

terutama sektor pertambangan & penggalian (SBT 2,74%) dan sektor keuangan, real

estate & jasa perusahaan (SBT 1,56%).

Penggunaan tenaga kerja pada

triwulan IV-2017 lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya.

Responden menilai akses kredit

perbankan masih relatif

mudah.

Page 5: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 5

Survei Kegiatan Dunia Usaha

E. Harga Jual

Tekanan harga jual pada triwulan IV-2017 terindikasi meningkat dengan

nilai SBT sebesar 13,45%, lebih tinggi dibandingkan 12,03% pada periode

sebelumnya. Peningkatan harga jual terutama terjadi pada sektor pertambangan &

penggalian sebagaimana terindikasi oleh SBT sebesar 3,34%, diikuti oleh sektor

perdagangan, hotel dan restoran (SBT 3,26%) dan sektor pertanian, perkebunan,

peternakan, kehutanan & perikanan (SBT 3,23%).

Secara umum responden di sektor pertambangan & penggalian dan sektor

pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan berpendapat

peningkatan harga jual terutama disebabkan oleh kenaikan biaya bahan baku/material

ditengah pasokan yang relatif terbatas. Selain itu, responden di sektor perdagangan,

hotel & restoran mengkonfirmasi peningkatan harga antara lain sebagai pengaruh

faktor musiman libur sekolah dan hari besar.

Grafik 4. Perkembangan Harga Jual

Tekanan kenaikan harga jual diperkirakan berlanjut pada triwulan I-2018

dengan SBT sebesar 15,76%. Peningkatan harga jual terutama diperkirakan terjadi

pada sektor industri pengolahan (SBT 4,33%), sektor perdagangan, hotel & restoran

(SBT 4,07%) dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan

(SBT 2,50%). Secara umum, responden mengkonfirmasi tekanan kenaikan harga

bahan baku dan material sebagai faktor yang mendorong kenaikan harga jual pada

triwulan I-2018.

F. Inflasi

Secara rata-rata, responden memperkirakan inflasi pada 2017 sebesar

3,45% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi 2017 (3,61%, yoy),

namun masih berada dalam rentang sasaran inflasi 2017 sebesar 4,0 ± 1%.

Berdasarkan sektor ekonomi, perkiraan tingkat inflasi paling tinggi ditunjukkan

oleh responden di sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor keuangan, real estate &

jasa perusahaan yaitu secara rata-rata masing-masing sebesar 3,60% (yoy).

Tekanan kenaikan harga

jual berada pada

kecenderungan meningkat.

Responden memperkirakan

inflasi 2017 sebesar 3,45%.

Page 6: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 6

Survei Kegiatan Dunia Usaha

G. Investasi

Kegiatan investasi dunia usaha pada triwulan IV-2017 terindikasi belum

terlalu kuat meskipun meningkat dibandingkan kondisi triwulan III -2017 . Hal itu

tercermin dari SBT realisasi investasi pada triwulan IV-2017 sebesar 10,68%, sedikit

lebih tinggi dibandingkan 10,66% pada triwulan sebelumnya. Berdasarkan sektor

lapangan usaha, peningkatan kegiatan investasi terindikasi pada sektor industri

pengolahan (SBT 2,44%, naik dari 1,31% pada triwulan III-2017) (Lampiran Tabel 7).

Pertumbuhan investasi dunia usaha diperkirakan terus meningkat pada

triwulan I-2018. Kondisi ini diindikasikan oleh SBT perkiraan investasi triwulan I-2018

yang meningkat menjadi sebesar 15,21%. Berdasarkan sektor lapangan usaha,

peningkatan kegiatan investasi paling tinggi diperkirakan terjadi pada sektor

pertambangan & penggalian dan sektor industri pengolahan dengan SBT masing-

masing sebesar 3,07% dan 3,04%.

Secara semesteran, jumlah pelaku usaha yang melakukan kegiatan investasi

pada semester II-2017 terindikasi melambat namun dengan nilai yang lebih

tinggi. Hasil SKDU menunjukkan sebanyak 17,88% responden melakukan investasi

pada semester II-2017, lebih rendah dari 18,72% pada semester I-2017. Namun

demikian, secara nilai, investasi pada semester II-2017 lebih tinggi dibandingkan

investasi pada semester sebelumnya, sebagaimana tercermin dari nilai Saldo Bersih

sebesar 66,67%, lebih tinggi dibandingkan 53,82% pada semester I-2017.

Berdasarkan bentuknya, sebagian besar investasi dilakukan dalam bentuk mesin

dan bangunan/pabrik (masing-masing dikonfirmasi oleh 29,12% dan 25,17%

responden). Sebagian besar responden (54,81%) mengkonfirmasi investasi yang

dilakukan bersifat investasi baru, dan sebesar 21,72% investasi merupakan

penggantian/replacement.

Beberapa faktor yang menurut responden menghambat rencana investasi,

antara lain terkait perijinan (dikonfirmasi oleh 21,98%), suku bunga dan kondisi

infrastruktur sebagaimana dikonfirmasi oleh 14,13% dan 13,30% responden.

Kegiatan investasi diperkirakan meningkat pada semester I-2018. Hasil

survei menunjukkan sebanyak 19,44% responden akan merealisasikan investasi di

semester I-2018, meningkat dari 17,88% pada semester II-2017. Secara nilai, investasi

pada semester I-2018 tersebut diperkirakan lebih rendah dibandingkan investasi pada

semester II-2017, namun lebih tinggi dari investasi pada semester I-2017. Saldo Bersih

investasi semester I-2018 sebesar 56,16%, lebih rendah dari 66,67%, pada semester

II-2017, namun lebih tinggi dibandingkan 53,82% pada semester I-2017.

Kegiatan investasi dunia

usaha pada triwulan IV-2017

terindikasi meningkat.

Investasi pada semester I-

2017 terindikasi melambat

dibandingkan semester II-

2016.

Page 7: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 7

Survei Kegiatan Dunia Usaha

H. PMI - SKDU*

Kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan IV-2017 lebih rendah

dibandingkan triwulan III-2017. Hal ini sebagaimana terindikasi dari nilai PMI-SKDU

yang berada pada fase kontraksi dengan indeks sebesar 48,75%, lebih rendah

dibandingkan 50,51% pada triwulan III-2017 (Grafik 5). Kondisi ini sejalan dengan

penurunan kegiatan usaha pada sektor industri pengolahan yang diindikasikan oleh

SBT triwulan IV-2017 sebesar -0,12%, turun dari SBT kegiatan usaha industri

pengolahan pada triwulan III-2017 sebesar 1,76%.

Berdasarkan komponen pembentuk PMI-SKDU, kontraksi kinerja industri

pengolahan pada triwulan IV-2017 disebabkan oleh kontraksi pada seluruh komponen

indeks. Kontraksi paling dalam terjadi pada indeks jumlah tenaga kerja (47,95%),

diikuti oleh indeks volume persediaan barang jadi dan indeks kecepatan penerimaan

barang input masing-masing sebesar 48,30% dan 48,73%.

Pada triwulan I-2018, kinerja industri pengolahan diperkirakan

meningkat. Hal ini sebagaimana terindikasi dari PMI-SKDU yang meningkat menjadi

sebesar 51,95%. Peningkatan kinerja sektor industri pengolahan ini sejalan dengan

perkembangan kegiatan usaha industri pengolahan triwulan I-2018 yang terindikasi

positif (SBT 2,41%). Berdasarkan komponen pembentuknya, ekspansi sektor industri

pengolahan disebabkan oleh ekspansi indeks volume produksi sebesar 60,69%.

Peningkatan kinerja industri pengolahan juga disebabkan oleh perbaikan indeks

jumlah karyawan dan indeks persediaan barang jadi yang meskipun masih berada

pada fase kontraksi masing-masing sebesar 49,85% dan 49,49%, namun tercatat

lebih baik dibandingkan periode sebelumnya masing-masing sebesar 47,95% dan

48,30%.

Grafik 5. PMI SKDU

PMI-SKDU mengindikasikan

penurunan kinerja sektor

industri pengolahan pada

triwulan IV-2017.

*) PMI-SKDU merupakan sebuah komposit indikator yang dibuat untuk menyediakan gambaran umum

mengenai kondisi sektor industri di Indonesia. PMI-SKDU merupakan indeks komposit yang diperoleh dari

lima indeks yaitu volume pesanan barang input, volume produksi (output), ketenagakerjaan, waktu

pengiriman dari pemasok, dan inventori. Hasil perhitungan PMI-SKDU merupakan hasil pre-assesment dari

benchmarking Purchasing Managers Index (PMI) yang telah dilakukan beberapa negara. Index diatas 50

memberikan signal ekspansi usaha sedangkan dibawah 50 memberikan signal adanya kontraksi.

Page 8: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 8

Survei Kegiatan Dunia Usaha

Grafik 6.

Indikator Pembentuk PMI-SKDU

Persentase Jawaban

Triwulan IV-2017

Indeks Volume Pesanan

Indeks Penerimaan Pesanan Barang Input

Indeks Persediaan Barang Jadi

Indeks Volume Produksi

Page 9: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 9

Survei Kegiatan Dunia Usaha

Indeks Tenaga Kerja

Page 10: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 10

Survei Kegiatan Dunia Usaha

Tabel 1. Perkembangan Realisasi dan Perkiraan Kegiatan Usaha

(Saldo Bersih Tertimbang SBT)

Ket: * Angka perkiraan

Tabel 2. Perkembangan Kapasitas Produksi Terpakai

(Persentase)

2018

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I*

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2.14 2.10 0.81 1.63 1.94 1.12 -0.17 -0.70 1.03 2.38 1.75 -4.07 1.98 1.57 0.40 -1.40 1.48

Pertambangan dan Penggalian -3.38 1.03 -3.30 -1.76 -1.12 -1.03 -0.34 -1.18 -1.30 1.69 0.44 -1.82 -2.14 -1.63 1.60 0.08 0.08

Industri Pengolahan -2.65 3.39 1.36 1.76 -0.72 1.91 -0.84 -0.34 -0.77 3.41 1.09 1.44 -0.58 3.81 1.76 -0.12 2.41

Listrik, Gas dan Air Bersih 0.19 0.28 0.26 0.25 0.20 0.26 0.19 0.19 0.17 0.24 0.25 0.28 0.38 0.31 0.26 0.30 0.32

Konstruksi -0.67 0.42 1.03 0.57 -0.16 0.37 0.22 0.22 0.59 0.20 0.90 0.88 -0.35 0.68 0.67 0.03 0.85

Perdagangan, Hotel dan Restoran -0.19 4.04 4.02 2.44 -0.35 0.47 -0.54 0.10 -0.48 3.69 1.64 0.75 -0.99 4.32 1.94 1.28 1.79

Pengangkutan dan Komunikasi -0.11 1.19 1.46 0.78 0.34 3.16 2.04 1.52 2.10 1.87 1.11 0.95 0.32 1.81 0.72 1.05 1.31

Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.47 3.65 3.29 3.39 2.53 2.92 1.93 2.10 1.77 2.58 2.45 2.47 2.31 3.11 3.18 2.91 3.16

J a s a - j a s a 4.32 4.96 2.33 2.07 2.18 2.72 2.57 1.10 2.69 2.34 3.58 2.26 3.87 3.38 3.78 3.28 2.56

T O T A L 2.11 21.05 11.25 11.13 4.83 11.90 5.06 3.02 5.80 18.40 13.20 3.13 4.80 17.36 14.32 7.40 13.96

2014

S E K T O R

2016 20172015

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 79.48 75.94 78.29 81.76 71.74 79.15 78.74 76.76 78.21 77.12 77.63 75.65 74.84 77.01 74.48 71.42

- Tanaman Bahan Makanan 84.18 81.45 80.43 82.91 80.77 83.60 82.24 77.74 82.39 82.94 79.48 79.48 76.81 81.66 77.00 71.25

- Tanaman Perkebunan 77.75 77.40 80.58 81.65 73.26 78.60 77.73 75.06 75.12 74.27 73.09 73.09 78.51 77.41 74.10 69.55

- Peternakan dan Hasil-Hasilnya 84.74 77.13 77.13 81.29 79.27 86.74 82.76 80.34 86.81 82.29 80.11 76.50 72.41 73.97 76.75 77.28

- Kehutanan 80.35 65.92 76.21 81.60 63.64 78.89 76.55 76.18 78.57 75.26 78.83 78.83 78.31 76.00 71.21 75.58

- Perikanan 70.39 77.82 77.11 81.33 61.75 67.93 74.44 74.50 68.16 70.85 76.63 70.37 71.08 76.02 73.34 63.41

PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 70.79 76.91 83.02 79.01 69.68 77.41 72.68 72.82 69.56 78.03 77.08 73.06 74.52 75.04 73.73 74.25

INDUSTRI PENGOLAHAN 74.21 77.37 74.65 76.70 74.33 75.89 68.46 70.47 71.23 70.33 73.15 74.59 74.02 75.65 74.53 73.37

- Makanan, Minuman dan Tembakau 74.66 77.83 75.06 79.37 75.54 77.35 73.80 76.64 75.92 77.43 75.30 76.58 75.15 76.84 74.13 73.64

- Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki 77.66 80.95 77.27 76.78 77.38 80.68 76.61 78.15 78.51 79.84 75.50 79.81 78.30 78.68 78.66 76.65

- Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 70.00 72.23 72.38 71.23 72.57 75.77 69.77 75.94 70.47 74.24 73.34 76.61 74.05 77.49 75.36 76.76

- Kertas dan Barang Cetakan 68.57 73.61 76.59 83.91 74.96 76.75 79.50 78.45 72.58 80.06 72.97 72.97 69.37 75.74 74.97 78.79

- Pupuk, Kimia & Barang dari Karet 77.22 75.16 76.17 78.52 74.74 78.63 78.59 76.35 73.32 72.83 77.81 77.81 75.84 74.30 75.63 75.59

- Semen & Barang Galian Non Logam 83.14 69.38 71.73 74.55 76.16 80.41 85.39 87.29 75.21 77.50 77.11 69.90 73.26 73.17 73.50 70.06

- Logam Dasar Besi dan Baja 68.54 74.16 71.49 74.47 66.88 72.60 64.29 69.29 64.59 65.53 62.55 69.43 68.87 73.79 75.16 69.51

- Alat Angkut, Mesin & Peralatannya 72.41 77.70 76.11 72.11 73.72 64.26 71.26 68.42 65.52 68.78 68.42 71.55 76.04 74.00 69.67 65.90

- Barang Lainnya 72.15 75.72 75.02 79.33 76.98 76.55 75.41 79.12 76.18 77.12 75.31 76.62 75.34 76.86 73.69 72.67

LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 77.67 77.67 76.75 81.65 76.51 78.84 81.56 80.88 83.98 82.56 76.98 81.81 83.70 80.53 81.21 81.14

75.54 76.97 78.18 79.78 73.06 77.82 75.36 75.23 75.75 77.01 76.21 76.28 76.92 77.06 75.99 75.05T O T A L

S E K T O R

20152014 2016 2017

LAMPIRAN

Page 11: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 11

Survei Kegiatan Dunia Usaha

Tabel 3. Perkembangan Indikator Lainnya

(Persentase)

Tabel 4. Perkembangan Realisasi dan Perkiraan Penggunaan Tenaga Kerja

(Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT)

Ket: * Angka perkiraan

Tabel 5. Perkembangan Realisasi dan Perkiraan Harga Jual

(Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT)

Ket: * Angka perkiraan

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Kondisi keuangan selama 3 bulan terakhir :

- Likuiditas

Baik 44.47 43.17 32.64 28.35 26.08 38.22 26.64 34.60 39.34 40.89 38.94 40.89 41.19 41.75 41.70 41.71

Cukup 52.18 54.17 63.60 66.75 63.37 56.46 64.86 60.49 56.07 55.87 57.25 55.56 53.37 54.19 54.46 54.20

Buruk 3.35 2.66 3.77 4.91 10.56 5.32 8.51 4.91 4.59 3.24 3.80 3.55 5.44 4.06 3.84 4.09

Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 41.12 40.52 28.87 23.44 15.52 32.90 18.13 29.70 34.75 37.66 35.14 37.35 35.75 37.69 37.86 37.62

- Rentabilitas

Baik 42.78 40.66 31.31 26.60 24.51 36.34 24.99 34.11 36.74 41.96 40.19 40.65 42.86 44.11 44.32 45.25

Cukup 54.10 56.72 64.47 68.53 65.23 58.26 66.75 60.77 58.40 55.04 56.18 56.05 52.41 53.03 52.77 51.66

Buruk 3.12 2.62 4.22 4.87 10.26 5.40 8.26 5.12 4.86 3.00 3.64 3.30 4.73 2.86 2.91 3.09

Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 39.66 38.04 27.09 21.74 14.25 30.95 16.73 28.99 31.88 38.96 36.55 37.35 38.13 41.25 41.41 42.16

Akses kredit selama 3 bulan terakhir :

Mudah 22.49 20.56 17.96 19.87 19.65 22.10 17.08 19.53 24.21 22.51 21.56 21.61 23.58 19.53 19.83 17.56

Normal 60.73 63.24 65.63 64.06 62.95 62.00 63.18 62.94 58.35 63.18 65.34 63.86 63.13 68.35 69.06 69.18

Sulit 16.78 16.20 16.41 16.07 17.40 15.90 19.73 17.53 17.44 14.31 13.10 14.53 13.28 12.12 11.11 13.26

Saldo Bersih (% Mudah - % Sulit) 5.71 4.36 1.55 3.81 2.26 6.20 -2.65 2.00 6.77 8.20 8.45 7.07 10.30 7.41 8.72 4.30

2017

K E T E R A N G A N

2015 20162014

2018

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I*

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 0.21 0.53 0.19 0.26 0.48 -0.34 -0.11 -0.22 0.90 0.48 -0.31 -0.67 0.06 0.09 -0.35 -0.16 0.14

Pertambangan dan Penggalian 0.25 -0.22 0.21 -1.79 -2.24 -1.33 -1.34 -1.24 0.25 -0.86 -1.12 -1.76 0.15 -0.13 0.91 -0.89 2.74

Industri Pengolahan -2.08 0.13 0.01 -0.85 -0.11 -0.99 -0.90 -1.86 -1.95 -0.02 -1.35 -0.94 -0.49 0.90 -0.87 -1.19 -0.40

Listrik, Gas dan Air Bersih -0.12 -0.02 0.05 -0.06 -0.03 0.01 0.01 -0.03 -0.01 0.13 0.02 0.07 0.06 0.09 0.10 0.11 0.12

Konstruksi -0.07 0.04 0.00 0.06 -0.33 0.29 0.09 0.29 0.23 0.16 0.35 0.22 -0.42 0.00 0.09 0.03 0.26

Perdagangan, Hotel dan Restoran 0.45 0.54 0.18 0.24 -0.96 -0.01 -0.57 0.00 -0.55 0.86 -0.65 0.08 -0.08 0.87 -0.76 0.33 1.16

Pengangkutan dan Komunikasi 0.09 0.15 0.48 0.36 0.25 1.00 -0.26 0.11 0.33 0.04 0.18 0.22 0.03 0.16 -0.05 -0.12 0.15

Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.29 1.79 1.60 1.45 1.21 1.39 0.84 0.80 0.97 0.99 0.38 0.68 1.18 0.87 0.72 0.47 1.56

J a s a - j a s a 0.58 -0.06 -0.11 0.26 -0.42 0.70 0.49 0.20 1.77 0.54 0.64 0.18 0.76 1.38 0.33 0.55 0.07

T O T A L 1.58 2.90 2.62 -0.07 -2.15 0.73 -1.75 -1.94 1.94 2.32 -1.85 -1.93 1.25 4.23 0.13 -0.89 5.800 0

201720162014 2015

SEKTOR

2018

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I*

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2.91 4.08 3.04 6.62 4.50 4.97 5.46 4.41 2.19 2.95 2.63 2.61 1.26 0.66 2.25 3.23 2.50

Pertambangan dan Penggalian 1.25 3.77 -0.95 0.22 -0.68 -1.57 -0.59 -0.37 0.54 1.59 1.26 2.51 -1.63 0.39 2.13 3.34 2.45

Industri Pengolahan 7.07 5.53 3.88 4.96 3.03 3.25 1.71 1.30 4.19 3.35 1.66 1.80 3.17 2.84 2.09 2.05 4.33

Listrik, Gas dan Air Bersih 0.20 0.16 0.33 0.28 0.29 0.25 0.16 0.20 0.07 0.17 0.12 0.26 0.29 0.30 0.22 0.22 0.18

Konstruksi 1.45 0.88 1.58 2.25 1.68 1.57 1.54 1.52 1.37 0.82 1.67 0.71 0.95 1.04 0.78 0.79 1.30

Perdagangan, Hotel dan Restoran 4.99 5.03 4.61 6.45 4.83 5.14 5.29 4.62 4.20 3.42 3.17 2.71 4.71 2.97 2.83 3.26 4.07

Pengangkutan dan Komunikasi 0.63 0.84 0.87 1.89 0.94 1.03 0.87 0.69 0.30 0.59 0.50 0.44 0.49 0.78 0.34 0.56 0.53

Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.27 1.27 1.94 1.88 1.29 1.09 0.82 0.97 0.08 -1.27 -0.48 -0.13 -0.04 0.17 0.04 -0.53 -0.15

J a s a - j a s a 2.10 0.48 0.85 1.80 1.15 1.57 1.45 0.65 1.53 1.19 1.37 0.43 0.82 0.78 1.34 0.53 0.55

T O T A L 22.86 22.03 16.15 26.36 17.04 17.30 16.72 14.00 14.48 12.81 11.90 11.35 10.03 9.92 12.03 13.45 15.76

2017

SEKTOR

20162014 2015

Page 12: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 12

Survei Kegiatan Dunia Usaha

Tabel 6. Perkiraan Inflasi Tahunan

(% yoy)

Tabel 7a. Realisasi Investasi

(Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT)

Ket: * Angka perkiraan

Tabel 7b. Perkembangan Investasi Semesteran

(Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT)

Survei

TW I-15

Survei

TW II-15

Survei

TW III-15

Survei

TW IV-15

Survei

TW I-16

Survei

TW II-16

Survei

TW III-16

Survei

TW IV-16

Survei

TW I-17

Survei

TW II-17

Survei

TW III-17

Survei

Tw IV-17

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 6.17 4.34 4.12 3.40 3.43 3.66 3.61 3.46 3.58 3.63 3.58 3.49

Pertambangan 5.81 4.55 4.44 3.63 3.54 3.63 3.77 3.54 3.53 3.15 3.21 3.39

Industri Pengolahan 6.29 4.51 4.23 3.60 3.41 3.73 3.58 3.48 3.49 3.56 3.59 3.45

Listrik, Gas dan Air Bersih 6.06 4.27 3.91 3.54 3.61 3.42 3.53 3.23 3.50 3.54 2.29 3.60

Bangunan 6.27 4.31 4.45 3.65 3.65 3.47 3.65 3.47 3.60 3.46 3.67 3.30

Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.20 4.42 4.36 3.45 3.59 3.63 3.51 3.45 3.54 3.56 3.62 3.53

Pengangkutan dan Komunikasi 6.26 4.44 4.31 3.46 3.47 3.71 3.56 3.33 3.51 3.50 1.67 3.39

Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 6.31 4.60 4.59 3.74 3.71 3.64 3.64 3.60 3.69 3.63 3.47 3.60

Jasa-jasa 6.37 4.29 4.12 3.21 3.52 3.64 3.49 3.28 3.39 3.55 4.03 3.30

6.19 4.42 4.28 3.52 3.55 3.61 3.59 3.43 3.54 3.51 3.24 3.45

S E K T O R

TOTAL

Sasaran Inflasi Tahunan

PERKIRAAN INFLASI 2015

4,0 ± 14,0 ± 1

PERKIRAAN INFLASI 2016

4,0 ± 1

PERKIRAAN INFLASI 2017

2018

I II III IV I II III IV I II III IV I*

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2.03 0.93 1.25 1.26 0.99 1.58 0.51 1.08 0.67 1.15 0.82 0.85 1.35

Pertambangan dan Penggalian 1.34 0.94 0.71 0.23 -0.48 1.79 -0.02 0.06 -0.89 1.29 1.94 1.75 3.07

Industri Pengolahan 1.69 0.56 0.16 -0.02 -0.64 1.00 0.95 2.44 -0.21 1.36 1.31 2.44 3.04

Listrik, Gas dan Air Bersih 0.10 0.22 0.18 0.13 0.12 0.22 0.21 0.20 0.29 0.29 0.24 0.25 0.30

Konstruksi 0.46 0.49 0.47 0.49 0.03 0.46 0.83 0.54 0.58 0.49 0.32 0.32 0.61

Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.01 1.80 0.94 1.33 1.08 1.83 1.42 1.76 1.82 1.88 1.30 1.43 1.88

Pengangkutan dan Komunikasi 0.79 0.81 0.77 1.04 0.69 0.78 0.77 0.92 1.15 0.71 0.74 0.60 0.67

Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.28 2.23 1.45 2.61 2.24 1.83 1.90 2.24 1.82 2.28 2.02 2.32 2.58

J a s a - j a s a 1.23 1.61 0.79 1.38 2.07 1.34 1.34 1.64 1.99 1.13 1.97 0.73 1.72

T O T A L 10.93 9.60 6.71 8.44 6.10 10.82 7.92 10.88 7.21 10.58 10.66 10.68 15.21

2016

S E K T O R

2015 2017

2018

Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I*

Realisasi Investasi (% responden) 21.27 20.29 19.36 19.10 18.72 17.88 19.44

Nilai Investasi (SB) 46.99 67.22 60.85 64.55 53.82 66.67 56.16

Sifat Investasi (%)

Investasi baru 54.90 60.45 59.06 55.70 58.11 54.81

Penggantian/replacement 22.14 15.96 23.25 24.61 21.00 21.72

Investasi baru dan penggantian 22.96 23.59 17.69 19.69 20.89 23.48

Bentuk Investasi (% jawaban responden)

Tanah 13.17 13.73 15.01 13.81 14.73 14.79

Bangunan/Pabrik 25.87 25.35 26.21 25.93 25.68 25.17

Alat Angkut/Transportasi 17.13 16.67 16.97 17.17 18.15 17.38

Mesin 25.17 26.53 23.21 24.85 24.89 29.12

Lainnya 18.65 17.72 18.59 18.25 16.55 13.54

Faktor Penghambat (%)

Suku Bunga 16.75 18.88 14.48 13.36 15.46 14.13

Faktor Keamanan 6.80 7.43 5.12 6.50 7.23 6.93

Perpajakan 5.95 8.13 7.49 7.45 7.01 9.14

Undang-undang/ketentuan 10.92 9.44 9.36 9.57 11.68 10.34

Ketenagakerjaan 7.16 8.03 8.86 9.34 7.90 9.23

Perijinan 16.63 17.67 18.48 21.99 19.24 21.98

Infrastruktur 12.01 10.54 12.11 13.12 13.46 13.30

Akses kredit bank 8.25 8.13 10.11 5.91 6.23 6.37

Lainnya** 15.53 11.75 13.98 12.77 11.79 8.59

INVESTASI2015 2016 2017

Page 13: Survei Kegiatan Dunia Usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,

Divisi Statistik Sektor Riil 13

Survei Kegiatan Dunia Usaha

Tabel 8. PMI - SKDU

Volume produksi Volume total

pesanan

Penerimaan barang

pesanan input

Volume

Persediaan Barang

Jadi

Jumlah Karyawan

2011 I 49.11 46.18 46.67 48.70 46.42 47.28

II 56.35 49.91 48.43 49.48 50.61 51.40

III 54.21 50.51 47.98 49.58 48.91 50.64

IV 53.89 51.07 47.18 48.44 49.22 50.56

2012 I 51.15 47.51 47.07 47.96 49.73 48.85

II 59.64 51.39 47.57 50.26 51.65 52.82

III 50.00 48.86 47.36 50.26 49.47 49.18

IV 54.51 49.08 46.78 49.54 46.69 49.66

2013 I 50.18 45.41 45.76 48.23 46.64 47.18

II 59.86 50.10 48.51 50.80 50.10 52.37

III 51.12 49.23 47.41 48.97 47.07 48.97

IV 57.99 55.17 47.37 50.66 48.87 52.99

2014 I 49.83 46.66 48.63 49.74 49.40 48.60

II 59.80 50.00 48.47 51.38 50.38 52.43

III 52.78 47.29 48.24 50.37 48.98 49.45

IV 53.25 45.93 47.20 49.73 48.73 48.89

2015 I 41.89 45.08 45.12 49.87 46.04 44.96

II 60.03 44.96 47.75 50.39 47.91 50.28

III 46.32 45.94 46.32 49.34 46.10 46.46

IV 52.64 45.11 47.67 49.02 47.44 48.23

2016 I 47.20 45.21 47.35 49.04 46.61 46.69

II 59.08 50.22 48.39 52.42 50.22 52.38

III 52.39 47.01 48.28 48.95 47.01 48.74

IV 55.12 51.04 48.64 48.08 48.56 50.91

2017 I 47.70 48.17 48.31 49.16 48.62 47.93

II 57.53 48.23 49.41 50.74 51.70 51.68

III 54.78 49.79 49.07 48.64 48.29 50.51

IV 49.36 48.94 48.73 48.30 47.95 48.75

2018 I* 60.69 48.61 48.54 49.49 49.85 51.95

Periode

Komponen PMI - BI

PMI - SKDU