survei kegiatan dunia usaha - bi.go.id filekehutanan, dan perikanan (sbt -1,40%), akibat faktor...
TRANSCRIPT
Divisi Statistik Sektor Riil 1
Survei Kegiatan Dunia Usaha
TRIWULAN IV-2017
gf
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan
usaha pada triwulan IV-2017 masih tumbuh, meski tidak setinggi triwulan III-
2017 sesuai dengan pola historisnya. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih
Tertimbang (SBT) kegiatan usaha triwulan IV-2017 sebesar 7,40%, lebih
rendah dibandingkan dengan SBT triwulan III-2017 sebesar 14,32%.
Perlambatan kegiatan dunia usaha tersebut terutama disebabkan oleh
penurunan kegiatan usaha pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan,
kehutanan, dan perikanan (SBT -1,40%), akibat faktor musiman dan kondisi
cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian. Di samping itu,
perlambatan kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 juga disebabkan oleh
menurunnya kegiatan usaha sektor industri pengolahan yang mencatat SBT
sebesar -0,12%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang tercatat sebesar 1,76%.
Sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha, tingkat penggunaan kapasitas
produksi juga menurun dari 75,99% pada triwulan III-2017 menjadi 75,05%
pada triwulan IV-2017. Dari sisi tenaga kerja, hasil survei mencatat SBT jumlah
tenaga kerja triwulan IV-2017 terkontraksi sebesar -0,89%, turun dari SBT
0,13% pada periode sebelumnya.
Kegiatan dunia usaha diperkirakan akan membaik pada triwulan I-2018. Hal
ini tercermin dari SBT perkiraan kegiatan usaha yang meningkat menjadi
sebesar 13,96%. Optimisme peningkatan kegiatan usaha juga terindikasi dari
perkiraan tingkat penggunaan tenaga kerja dan investasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Berdasarkan sektor ekonomi,
peningkatan kegiatan usaha diperkirakan terjadi pada seluruh sektor,
terutama sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan, jasa-jasa dan
industri pengolahan. Peningkatan kinerja industri pengolahan pada triwulan I-
2018 juga terindikasi dari PMI-SKDU yang berada pada fase ekspansi sebesar
51,95%.
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
Metodologi
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejaktriwulan I-1993. Pada triwulan IV-2017, jumlah responden SKDU mencapai
3.110 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dipilih secara purposive sampling. Secara statistik jumlah sample tersebut memiliki sampling error sebesar
2% pada taraf signifikansi α=5%. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh responden baik melalui hardcopy kuesioner maupun s ecara online
melalui website. Metode perhitungan dilakukan dengan metode saldo bersih (SB-net balance), yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang
penghitungan saldo bersih kegiatan usaha, harga jual, penggunaan tenaga kerja, kondisi investasi dilakukan dengan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT - weighted
net balance) yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih sektor/subsektor yang bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang bersangkutan sebagai
penimbangnya. Mulai triwulan I-2014, SKDU dilaksanakan pada bulan terakhir triwulan berjalan (lebih awal satu bulan dari biasanya). Selain itu dilakukan penyempurnaan
kuesioner dan pengembangan aplikasi terintegrasi berbasis web.
Divisi Statistik Sektor Riil 2
Survei Kegiatan Dunia Usaha
A. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 tumbuh lebih rendah dibandingkan
triwulan sebelumnya sesuai dengan polanya. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo
Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 sebesar 7,40%, lebih
rendah dibandingkan 14,32% pada triwulan III-2017 (Grafik 1). Dirinci menurut sektor
lapangan usaha, perlambatan kegiatan usaha terutama disebabkan oleh penurunan
kegiatan usaha pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan
sebagaimana terindikasi dari kontraksi SBT sebesar -1,40%. Berdasarkan subsektor,
kontraksi kegiatan usaha terutama terjadi pada subsektor pertanian tanaman pangan.
Menurut sebagian besar responden (55,96%), kontraksi kegiatan usaha pada triwulan
IV-2017 terutama disebabkan oleh faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang
mendukung aktivitas pertanian.
Selain kontraksi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan,
perlambatan kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 juga disebabkan oleh kontraksi
pada sektor industri pengolahan (SBT -0,12%), dan perlambatan kegiatan usaha pada
5 sektor, terutama sektor pertambangan & penggalian (SBT 0,08%, turun dari SBT
1,60% pada triwulan sebelumnya).
Grafik 1. Perkembangan Kegiatan Usaha
Pada triwulan I-2018, kegiatan dunia usaha diperkirakan tumbuh lebih
tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari SBT perkiraan
kegiatan usaha sebesar 13,96%, lebih tinggi dari 7,40% pada triwulan IV-2017.
Berdasarkan sektor lapangan usaha, peningkatan kegiatan usaha diperkirakan terjadi
pada seluruh sektor, terutama pada sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan
(SBT 3,16%), sektor jasa-jasa (SBT 2,56%) dan industri pengolahan (SBT 2,41%).
Secara umum responden berpendapat peningkatan kegiatan usaha pada triwulan I-
2018 didorong oleh permintaan dari dalam negeri dan didukung oleh ketersediaan
sarana produksi yang mendukung kegiatan usaha.
Kegiatan usaha pada triwulan
IV-2014 melambat
Kegiatan usaha diperkirakan
meningkat pada triwulan
I-2018.
Kegiatan usaha pada triwulan
IV-2017 tumbuh melambat.
Divisi Statistik Sektor Riil 3
Survei Kegiatan Dunia Usaha
B. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi terpakai secara rata-rata menurun. Hasil survei
menunjukkan bahwa sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas
produksi terpakai pada triwulan IV-2017 sebesar 75,05%, lebih rendah dibandingkan
75,99% pada triwulan sebelumnya (Grafik 2). Berdasarkan sektor lapangan usaha,
tingkat penggunaan kapasitas produksi paling tinggi terjadi pada sektor listrik, gas dan
air bersih (rata-rata sebesar 81,14%). Di sisi lain, penggunaan kapasitas produksi
paling rendah terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan (rata-
rata sebesar 71,42%).
Grafik 2. Perkembangan Kapasitas Utilisasi
C. Kondisi Keuangan dan Akses Kredit
Kinerja keuangan perusahaan pada triwulan IV-2017 secara umum cukup
baik. Hal tersebut terkonfirmasi dari Saldo Bersih (SB) kondisi likuiditas perusahaan
sebesar 37,62 %, meskipun lebih rendah dibandingkan SB 37,86% pada periode
sebelumnya. Sebagian besar responden SKDU (54,20%) menjawab kondisi likuiditas
perusahaan pada triwulan IV-2017 cukup baik. Sementara itu, sebesar 41,71%
responden menjawab kondisi likuiditas pada triwulan IV-2017 lebih baik dibandingkan
periode sebelumnya, dan hanya 4,09% responden yang mengkonfirmasi kondisi
likuiditas yang lebih buruk dibandingkan periode sebelumnya.
Dari sisi kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas), hasil
survei mencatat SB kondisi rentabilitas perusahaan pada triwulan IV-2017 sebesar
42,16%, meningkat dari SB 41,41% pada periode sebelumnya. Sebanyak 51,66%
responden menjawab kondisi rentabilitas perusahaan pada triwulan IV-2017 masih
cukup baik. Sementara itu, sebesar 45,25% responden menjawab kondisi rentabilitas
pada triwulan IV-2017 lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, dan hanya
3,09% responden yang mengkonfirmasi kondisi rentabilitas yang lebih buruk
dibandingkan periode sebelumnya.
Utilisasi kapasitas produksi
secara rata-rata lebih rendah
dibandingkan periode
sebelumnya.
Kondisi likuiditas dan
rentabilitas perusahaan pada
triwulan IV-2017 tetap terjaga.
Divisi Statistik Sektor Riil 4
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Sementara untuk akses kredit perbankan, hasil SKDU triwulan IV-2017
menunjukkan bahwa kemudahan terhadap akses kredit perbankan secara umum
masih normal dengan SB akses kredit selama 3 (tiga) bulan terakhir sebesar 4,30%.
Sejalan dengan kondisi keuangan perusahaan yang relatif terjaga, sebagian besar
(69,18%) responden mengkonfirmasi bahwa akses kredit perbankan pada triwulan IV-
2017 berada pada kondisi normal. Sementara itu, sebesar 17,56% responden
menjawab akses kredit perbankan pada triwulan IV-2017 lebih mudah, dan sebesar
13,26% responden menilai akses kredit perbankan pada triwulan IV-2017 lebih sulit
dibandingkan periode sebelumnya.
D. Tenaga Kerja
Sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha, tingkat penggunaan tenaga
kerja pada triwulan IV-2017 lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal
tersebut tercermin dari kontraksi SBT penggunaan tenaga kerja triwulan IV-2017
sebesar -0,89%, menurun dari 0,13% pada triwulan III-2017. Berdasarkan sektor
lapangan usaha, penurunan tingkat penggunaan tenaga kerja terjadi pada 4 sektor,
terdalam pada sektor industri pengolahan (SBT -1,19%), diikuti oleh sektor
pertambangan & penggalian (SBT -0,89%) dan sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, kehutanan & perikanan (SBT -0,16%).
Grafik 3. Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja
Pada triwulan I-2018, penggunaan tenaga kerja diperkirakan lebih tinggi
dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini sebagaimana terindikasi dari SBT jumlah
tenaga kerja yang meningkat menjadi sebesar 5,80%. Berdasarkan sektor lapangan
usaha, peningkatan jumlah tenaga kerja diperkirakan terjadi pada seluruh sektor
terutama sektor pertambangan & penggalian (SBT 2,74%) dan sektor keuangan, real
estate & jasa perusahaan (SBT 1,56%).
Penggunaan tenaga kerja pada
triwulan IV-2017 lebih rendah
dibandingkan triwulan sebelumnya.
Responden menilai akses kredit
perbankan masih relatif
mudah.
Divisi Statistik Sektor Riil 5
Survei Kegiatan Dunia Usaha
E. Harga Jual
Tekanan harga jual pada triwulan IV-2017 terindikasi meningkat dengan
nilai SBT sebesar 13,45%, lebih tinggi dibandingkan 12,03% pada periode
sebelumnya. Peningkatan harga jual terutama terjadi pada sektor pertambangan &
penggalian sebagaimana terindikasi oleh SBT sebesar 3,34%, diikuti oleh sektor
perdagangan, hotel dan restoran (SBT 3,26%) dan sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, kehutanan & perikanan (SBT 3,23%).
Secara umum responden di sektor pertambangan & penggalian dan sektor
pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan berpendapat
peningkatan harga jual terutama disebabkan oleh kenaikan biaya bahan baku/material
ditengah pasokan yang relatif terbatas. Selain itu, responden di sektor perdagangan,
hotel & restoran mengkonfirmasi peningkatan harga antara lain sebagai pengaruh
faktor musiman libur sekolah dan hari besar.
Grafik 4. Perkembangan Harga Jual
Tekanan kenaikan harga jual diperkirakan berlanjut pada triwulan I-2018
dengan SBT sebesar 15,76%. Peningkatan harga jual terutama diperkirakan terjadi
pada sektor industri pengolahan (SBT 4,33%), sektor perdagangan, hotel & restoran
(SBT 4,07%) dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan
(SBT 2,50%). Secara umum, responden mengkonfirmasi tekanan kenaikan harga
bahan baku dan material sebagai faktor yang mendorong kenaikan harga jual pada
triwulan I-2018.
F. Inflasi
Secara rata-rata, responden memperkirakan inflasi pada 2017 sebesar
3,45% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi 2017 (3,61%, yoy),
namun masih berada dalam rentang sasaran inflasi 2017 sebesar 4,0 ± 1%.
Berdasarkan sektor ekonomi, perkiraan tingkat inflasi paling tinggi ditunjukkan
oleh responden di sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor keuangan, real estate &
jasa perusahaan yaitu secara rata-rata masing-masing sebesar 3,60% (yoy).
Tekanan kenaikan harga
jual berada pada
kecenderungan meningkat.
Responden memperkirakan
inflasi 2017 sebesar 3,45%.
Divisi Statistik Sektor Riil 6
Survei Kegiatan Dunia Usaha
G. Investasi
Kegiatan investasi dunia usaha pada triwulan IV-2017 terindikasi belum
terlalu kuat meskipun meningkat dibandingkan kondisi triwulan III -2017 . Hal itu
tercermin dari SBT realisasi investasi pada triwulan IV-2017 sebesar 10,68%, sedikit
lebih tinggi dibandingkan 10,66% pada triwulan sebelumnya. Berdasarkan sektor
lapangan usaha, peningkatan kegiatan investasi terindikasi pada sektor industri
pengolahan (SBT 2,44%, naik dari 1,31% pada triwulan III-2017) (Lampiran Tabel 7).
Pertumbuhan investasi dunia usaha diperkirakan terus meningkat pada
triwulan I-2018. Kondisi ini diindikasikan oleh SBT perkiraan investasi triwulan I-2018
yang meningkat menjadi sebesar 15,21%. Berdasarkan sektor lapangan usaha,
peningkatan kegiatan investasi paling tinggi diperkirakan terjadi pada sektor
pertambangan & penggalian dan sektor industri pengolahan dengan SBT masing-
masing sebesar 3,07% dan 3,04%.
Secara semesteran, jumlah pelaku usaha yang melakukan kegiatan investasi
pada semester II-2017 terindikasi melambat namun dengan nilai yang lebih
tinggi. Hasil SKDU menunjukkan sebanyak 17,88% responden melakukan investasi
pada semester II-2017, lebih rendah dari 18,72% pada semester I-2017. Namun
demikian, secara nilai, investasi pada semester II-2017 lebih tinggi dibandingkan
investasi pada semester sebelumnya, sebagaimana tercermin dari nilai Saldo Bersih
sebesar 66,67%, lebih tinggi dibandingkan 53,82% pada semester I-2017.
Berdasarkan bentuknya, sebagian besar investasi dilakukan dalam bentuk mesin
dan bangunan/pabrik (masing-masing dikonfirmasi oleh 29,12% dan 25,17%
responden). Sebagian besar responden (54,81%) mengkonfirmasi investasi yang
dilakukan bersifat investasi baru, dan sebesar 21,72% investasi merupakan
penggantian/replacement.
Beberapa faktor yang menurut responden menghambat rencana investasi,
antara lain terkait perijinan (dikonfirmasi oleh 21,98%), suku bunga dan kondisi
infrastruktur sebagaimana dikonfirmasi oleh 14,13% dan 13,30% responden.
Kegiatan investasi diperkirakan meningkat pada semester I-2018. Hasil
survei menunjukkan sebanyak 19,44% responden akan merealisasikan investasi di
semester I-2018, meningkat dari 17,88% pada semester II-2017. Secara nilai, investasi
pada semester I-2018 tersebut diperkirakan lebih rendah dibandingkan investasi pada
semester II-2017, namun lebih tinggi dari investasi pada semester I-2017. Saldo Bersih
investasi semester I-2018 sebesar 56,16%, lebih rendah dari 66,67%, pada semester
II-2017, namun lebih tinggi dibandingkan 53,82% pada semester I-2017.
Kegiatan investasi dunia
usaha pada triwulan IV-2017
terindikasi meningkat.
Investasi pada semester I-
2017 terindikasi melambat
dibandingkan semester II-
2016.
Divisi Statistik Sektor Riil 7
Survei Kegiatan Dunia Usaha
H. PMI - SKDU*
Kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan IV-2017 lebih rendah
dibandingkan triwulan III-2017. Hal ini sebagaimana terindikasi dari nilai PMI-SKDU
yang berada pada fase kontraksi dengan indeks sebesar 48,75%, lebih rendah
dibandingkan 50,51% pada triwulan III-2017 (Grafik 5). Kondisi ini sejalan dengan
penurunan kegiatan usaha pada sektor industri pengolahan yang diindikasikan oleh
SBT triwulan IV-2017 sebesar -0,12%, turun dari SBT kegiatan usaha industri
pengolahan pada triwulan III-2017 sebesar 1,76%.
Berdasarkan komponen pembentuk PMI-SKDU, kontraksi kinerja industri
pengolahan pada triwulan IV-2017 disebabkan oleh kontraksi pada seluruh komponen
indeks. Kontraksi paling dalam terjadi pada indeks jumlah tenaga kerja (47,95%),
diikuti oleh indeks volume persediaan barang jadi dan indeks kecepatan penerimaan
barang input masing-masing sebesar 48,30% dan 48,73%.
Pada triwulan I-2018, kinerja industri pengolahan diperkirakan
meningkat. Hal ini sebagaimana terindikasi dari PMI-SKDU yang meningkat menjadi
sebesar 51,95%. Peningkatan kinerja sektor industri pengolahan ini sejalan dengan
perkembangan kegiatan usaha industri pengolahan triwulan I-2018 yang terindikasi
positif (SBT 2,41%). Berdasarkan komponen pembentuknya, ekspansi sektor industri
pengolahan disebabkan oleh ekspansi indeks volume produksi sebesar 60,69%.
Peningkatan kinerja industri pengolahan juga disebabkan oleh perbaikan indeks
jumlah karyawan dan indeks persediaan barang jadi yang meskipun masih berada
pada fase kontraksi masing-masing sebesar 49,85% dan 49,49%, namun tercatat
lebih baik dibandingkan periode sebelumnya masing-masing sebesar 47,95% dan
48,30%.
Grafik 5. PMI SKDU
PMI-SKDU mengindikasikan
penurunan kinerja sektor
industri pengolahan pada
triwulan IV-2017.
*) PMI-SKDU merupakan sebuah komposit indikator yang dibuat untuk menyediakan gambaran umum
mengenai kondisi sektor industri di Indonesia. PMI-SKDU merupakan indeks komposit yang diperoleh dari
lima indeks yaitu volume pesanan barang input, volume produksi (output), ketenagakerjaan, waktu
pengiriman dari pemasok, dan inventori. Hasil perhitungan PMI-SKDU merupakan hasil pre-assesment dari
benchmarking Purchasing Managers Index (PMI) yang telah dilakukan beberapa negara. Index diatas 50
memberikan signal ekspansi usaha sedangkan dibawah 50 memberikan signal adanya kontraksi.
Divisi Statistik Sektor Riil 8
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Grafik 6.
Indikator Pembentuk PMI-SKDU
Persentase Jawaban
Triwulan IV-2017
Indeks Volume Pesanan
Indeks Penerimaan Pesanan Barang Input
Indeks Persediaan Barang Jadi
Indeks Volume Produksi
Divisi Statistik Sektor Riil 9
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Indeks Tenaga Kerja
Divisi Statistik Sektor Riil 10
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Tabel 1. Perkembangan Realisasi dan Perkiraan Kegiatan Usaha
(Saldo Bersih Tertimbang SBT)
Ket: * Angka perkiraan
Tabel 2. Perkembangan Kapasitas Produksi Terpakai
(Persentase)
2018
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I*
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2.14 2.10 0.81 1.63 1.94 1.12 -0.17 -0.70 1.03 2.38 1.75 -4.07 1.98 1.57 0.40 -1.40 1.48
Pertambangan dan Penggalian -3.38 1.03 -3.30 -1.76 -1.12 -1.03 -0.34 -1.18 -1.30 1.69 0.44 -1.82 -2.14 -1.63 1.60 0.08 0.08
Industri Pengolahan -2.65 3.39 1.36 1.76 -0.72 1.91 -0.84 -0.34 -0.77 3.41 1.09 1.44 -0.58 3.81 1.76 -0.12 2.41
Listrik, Gas dan Air Bersih 0.19 0.28 0.26 0.25 0.20 0.26 0.19 0.19 0.17 0.24 0.25 0.28 0.38 0.31 0.26 0.30 0.32
Konstruksi -0.67 0.42 1.03 0.57 -0.16 0.37 0.22 0.22 0.59 0.20 0.90 0.88 -0.35 0.68 0.67 0.03 0.85
Perdagangan, Hotel dan Restoran -0.19 4.04 4.02 2.44 -0.35 0.47 -0.54 0.10 -0.48 3.69 1.64 0.75 -0.99 4.32 1.94 1.28 1.79
Pengangkutan dan Komunikasi -0.11 1.19 1.46 0.78 0.34 3.16 2.04 1.52 2.10 1.87 1.11 0.95 0.32 1.81 0.72 1.05 1.31
Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.47 3.65 3.29 3.39 2.53 2.92 1.93 2.10 1.77 2.58 2.45 2.47 2.31 3.11 3.18 2.91 3.16
J a s a - j a s a 4.32 4.96 2.33 2.07 2.18 2.72 2.57 1.10 2.69 2.34 3.58 2.26 3.87 3.38 3.78 3.28 2.56
T O T A L 2.11 21.05 11.25 11.13 4.83 11.90 5.06 3.02 5.80 18.40 13.20 3.13 4.80 17.36 14.32 7.40 13.96
2014
S E K T O R
2016 20172015
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 79.48 75.94 78.29 81.76 71.74 79.15 78.74 76.76 78.21 77.12 77.63 75.65 74.84 77.01 74.48 71.42
- Tanaman Bahan Makanan 84.18 81.45 80.43 82.91 80.77 83.60 82.24 77.74 82.39 82.94 79.48 79.48 76.81 81.66 77.00 71.25
- Tanaman Perkebunan 77.75 77.40 80.58 81.65 73.26 78.60 77.73 75.06 75.12 74.27 73.09 73.09 78.51 77.41 74.10 69.55
- Peternakan dan Hasil-Hasilnya 84.74 77.13 77.13 81.29 79.27 86.74 82.76 80.34 86.81 82.29 80.11 76.50 72.41 73.97 76.75 77.28
- Kehutanan 80.35 65.92 76.21 81.60 63.64 78.89 76.55 76.18 78.57 75.26 78.83 78.83 78.31 76.00 71.21 75.58
- Perikanan 70.39 77.82 77.11 81.33 61.75 67.93 74.44 74.50 68.16 70.85 76.63 70.37 71.08 76.02 73.34 63.41
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 70.79 76.91 83.02 79.01 69.68 77.41 72.68 72.82 69.56 78.03 77.08 73.06 74.52 75.04 73.73 74.25
INDUSTRI PENGOLAHAN 74.21 77.37 74.65 76.70 74.33 75.89 68.46 70.47 71.23 70.33 73.15 74.59 74.02 75.65 74.53 73.37
- Makanan, Minuman dan Tembakau 74.66 77.83 75.06 79.37 75.54 77.35 73.80 76.64 75.92 77.43 75.30 76.58 75.15 76.84 74.13 73.64
- Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki 77.66 80.95 77.27 76.78 77.38 80.68 76.61 78.15 78.51 79.84 75.50 79.81 78.30 78.68 78.66 76.65
- Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 70.00 72.23 72.38 71.23 72.57 75.77 69.77 75.94 70.47 74.24 73.34 76.61 74.05 77.49 75.36 76.76
- Kertas dan Barang Cetakan 68.57 73.61 76.59 83.91 74.96 76.75 79.50 78.45 72.58 80.06 72.97 72.97 69.37 75.74 74.97 78.79
- Pupuk, Kimia & Barang dari Karet 77.22 75.16 76.17 78.52 74.74 78.63 78.59 76.35 73.32 72.83 77.81 77.81 75.84 74.30 75.63 75.59
- Semen & Barang Galian Non Logam 83.14 69.38 71.73 74.55 76.16 80.41 85.39 87.29 75.21 77.50 77.11 69.90 73.26 73.17 73.50 70.06
- Logam Dasar Besi dan Baja 68.54 74.16 71.49 74.47 66.88 72.60 64.29 69.29 64.59 65.53 62.55 69.43 68.87 73.79 75.16 69.51
- Alat Angkut, Mesin & Peralatannya 72.41 77.70 76.11 72.11 73.72 64.26 71.26 68.42 65.52 68.78 68.42 71.55 76.04 74.00 69.67 65.90
- Barang Lainnya 72.15 75.72 75.02 79.33 76.98 76.55 75.41 79.12 76.18 77.12 75.31 76.62 75.34 76.86 73.69 72.67
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 77.67 77.67 76.75 81.65 76.51 78.84 81.56 80.88 83.98 82.56 76.98 81.81 83.70 80.53 81.21 81.14
75.54 76.97 78.18 79.78 73.06 77.82 75.36 75.23 75.75 77.01 76.21 76.28 76.92 77.06 75.99 75.05T O T A L
S E K T O R
20152014 2016 2017
LAMPIRAN
Divisi Statistik Sektor Riil 11
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Tabel 3. Perkembangan Indikator Lainnya
(Persentase)
Tabel 4. Perkembangan Realisasi dan Perkiraan Penggunaan Tenaga Kerja
(Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT)
Ket: * Angka perkiraan
Tabel 5. Perkembangan Realisasi dan Perkiraan Harga Jual
(Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT)
Ket: * Angka perkiraan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Kondisi keuangan selama 3 bulan terakhir :
- Likuiditas
Baik 44.47 43.17 32.64 28.35 26.08 38.22 26.64 34.60 39.34 40.89 38.94 40.89 41.19 41.75 41.70 41.71
Cukup 52.18 54.17 63.60 66.75 63.37 56.46 64.86 60.49 56.07 55.87 57.25 55.56 53.37 54.19 54.46 54.20
Buruk 3.35 2.66 3.77 4.91 10.56 5.32 8.51 4.91 4.59 3.24 3.80 3.55 5.44 4.06 3.84 4.09
Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 41.12 40.52 28.87 23.44 15.52 32.90 18.13 29.70 34.75 37.66 35.14 37.35 35.75 37.69 37.86 37.62
- Rentabilitas
Baik 42.78 40.66 31.31 26.60 24.51 36.34 24.99 34.11 36.74 41.96 40.19 40.65 42.86 44.11 44.32 45.25
Cukup 54.10 56.72 64.47 68.53 65.23 58.26 66.75 60.77 58.40 55.04 56.18 56.05 52.41 53.03 52.77 51.66
Buruk 3.12 2.62 4.22 4.87 10.26 5.40 8.26 5.12 4.86 3.00 3.64 3.30 4.73 2.86 2.91 3.09
Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 39.66 38.04 27.09 21.74 14.25 30.95 16.73 28.99 31.88 38.96 36.55 37.35 38.13 41.25 41.41 42.16
Akses kredit selama 3 bulan terakhir :
Mudah 22.49 20.56 17.96 19.87 19.65 22.10 17.08 19.53 24.21 22.51 21.56 21.61 23.58 19.53 19.83 17.56
Normal 60.73 63.24 65.63 64.06 62.95 62.00 63.18 62.94 58.35 63.18 65.34 63.86 63.13 68.35 69.06 69.18
Sulit 16.78 16.20 16.41 16.07 17.40 15.90 19.73 17.53 17.44 14.31 13.10 14.53 13.28 12.12 11.11 13.26
Saldo Bersih (% Mudah - % Sulit) 5.71 4.36 1.55 3.81 2.26 6.20 -2.65 2.00 6.77 8.20 8.45 7.07 10.30 7.41 8.72 4.30
2017
K E T E R A N G A N
2015 20162014
2018
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I*
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 0.21 0.53 0.19 0.26 0.48 -0.34 -0.11 -0.22 0.90 0.48 -0.31 -0.67 0.06 0.09 -0.35 -0.16 0.14
Pertambangan dan Penggalian 0.25 -0.22 0.21 -1.79 -2.24 -1.33 -1.34 -1.24 0.25 -0.86 -1.12 -1.76 0.15 -0.13 0.91 -0.89 2.74
Industri Pengolahan -2.08 0.13 0.01 -0.85 -0.11 -0.99 -0.90 -1.86 -1.95 -0.02 -1.35 -0.94 -0.49 0.90 -0.87 -1.19 -0.40
Listrik, Gas dan Air Bersih -0.12 -0.02 0.05 -0.06 -0.03 0.01 0.01 -0.03 -0.01 0.13 0.02 0.07 0.06 0.09 0.10 0.11 0.12
Konstruksi -0.07 0.04 0.00 0.06 -0.33 0.29 0.09 0.29 0.23 0.16 0.35 0.22 -0.42 0.00 0.09 0.03 0.26
Perdagangan, Hotel dan Restoran 0.45 0.54 0.18 0.24 -0.96 -0.01 -0.57 0.00 -0.55 0.86 -0.65 0.08 -0.08 0.87 -0.76 0.33 1.16
Pengangkutan dan Komunikasi 0.09 0.15 0.48 0.36 0.25 1.00 -0.26 0.11 0.33 0.04 0.18 0.22 0.03 0.16 -0.05 -0.12 0.15
Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.29 1.79 1.60 1.45 1.21 1.39 0.84 0.80 0.97 0.99 0.38 0.68 1.18 0.87 0.72 0.47 1.56
J a s a - j a s a 0.58 -0.06 -0.11 0.26 -0.42 0.70 0.49 0.20 1.77 0.54 0.64 0.18 0.76 1.38 0.33 0.55 0.07
T O T A L 1.58 2.90 2.62 -0.07 -2.15 0.73 -1.75 -1.94 1.94 2.32 -1.85 -1.93 1.25 4.23 0.13 -0.89 5.800 0
201720162014 2015
SEKTOR
2018
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I*
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2.91 4.08 3.04 6.62 4.50 4.97 5.46 4.41 2.19 2.95 2.63 2.61 1.26 0.66 2.25 3.23 2.50
Pertambangan dan Penggalian 1.25 3.77 -0.95 0.22 -0.68 -1.57 -0.59 -0.37 0.54 1.59 1.26 2.51 -1.63 0.39 2.13 3.34 2.45
Industri Pengolahan 7.07 5.53 3.88 4.96 3.03 3.25 1.71 1.30 4.19 3.35 1.66 1.80 3.17 2.84 2.09 2.05 4.33
Listrik, Gas dan Air Bersih 0.20 0.16 0.33 0.28 0.29 0.25 0.16 0.20 0.07 0.17 0.12 0.26 0.29 0.30 0.22 0.22 0.18
Konstruksi 1.45 0.88 1.58 2.25 1.68 1.57 1.54 1.52 1.37 0.82 1.67 0.71 0.95 1.04 0.78 0.79 1.30
Perdagangan, Hotel dan Restoran 4.99 5.03 4.61 6.45 4.83 5.14 5.29 4.62 4.20 3.42 3.17 2.71 4.71 2.97 2.83 3.26 4.07
Pengangkutan dan Komunikasi 0.63 0.84 0.87 1.89 0.94 1.03 0.87 0.69 0.30 0.59 0.50 0.44 0.49 0.78 0.34 0.56 0.53
Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.27 1.27 1.94 1.88 1.29 1.09 0.82 0.97 0.08 -1.27 -0.48 -0.13 -0.04 0.17 0.04 -0.53 -0.15
J a s a - j a s a 2.10 0.48 0.85 1.80 1.15 1.57 1.45 0.65 1.53 1.19 1.37 0.43 0.82 0.78 1.34 0.53 0.55
T O T A L 22.86 22.03 16.15 26.36 17.04 17.30 16.72 14.00 14.48 12.81 11.90 11.35 10.03 9.92 12.03 13.45 15.76
2017
SEKTOR
20162014 2015
Divisi Statistik Sektor Riil 12
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Tabel 6. Perkiraan Inflasi Tahunan
(% yoy)
Tabel 7a. Realisasi Investasi
(Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT)
Ket: * Angka perkiraan
Tabel 7b. Perkembangan Investasi Semesteran
(Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT)
Survei
TW I-15
Survei
TW II-15
Survei
TW III-15
Survei
TW IV-15
Survei
TW I-16
Survei
TW II-16
Survei
TW III-16
Survei
TW IV-16
Survei
TW I-17
Survei
TW II-17
Survei
TW III-17
Survei
Tw IV-17
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 6.17 4.34 4.12 3.40 3.43 3.66 3.61 3.46 3.58 3.63 3.58 3.49
Pertambangan 5.81 4.55 4.44 3.63 3.54 3.63 3.77 3.54 3.53 3.15 3.21 3.39
Industri Pengolahan 6.29 4.51 4.23 3.60 3.41 3.73 3.58 3.48 3.49 3.56 3.59 3.45
Listrik, Gas dan Air Bersih 6.06 4.27 3.91 3.54 3.61 3.42 3.53 3.23 3.50 3.54 2.29 3.60
Bangunan 6.27 4.31 4.45 3.65 3.65 3.47 3.65 3.47 3.60 3.46 3.67 3.30
Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.20 4.42 4.36 3.45 3.59 3.63 3.51 3.45 3.54 3.56 3.62 3.53
Pengangkutan dan Komunikasi 6.26 4.44 4.31 3.46 3.47 3.71 3.56 3.33 3.51 3.50 1.67 3.39
Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 6.31 4.60 4.59 3.74 3.71 3.64 3.64 3.60 3.69 3.63 3.47 3.60
Jasa-jasa 6.37 4.29 4.12 3.21 3.52 3.64 3.49 3.28 3.39 3.55 4.03 3.30
6.19 4.42 4.28 3.52 3.55 3.61 3.59 3.43 3.54 3.51 3.24 3.45
S E K T O R
TOTAL
Sasaran Inflasi Tahunan
PERKIRAAN INFLASI 2015
4,0 ± 14,0 ± 1
PERKIRAAN INFLASI 2016
4,0 ± 1
PERKIRAAN INFLASI 2017
2018
I II III IV I II III IV I II III IV I*
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2.03 0.93 1.25 1.26 0.99 1.58 0.51 1.08 0.67 1.15 0.82 0.85 1.35
Pertambangan dan Penggalian 1.34 0.94 0.71 0.23 -0.48 1.79 -0.02 0.06 -0.89 1.29 1.94 1.75 3.07
Industri Pengolahan 1.69 0.56 0.16 -0.02 -0.64 1.00 0.95 2.44 -0.21 1.36 1.31 2.44 3.04
Listrik, Gas dan Air Bersih 0.10 0.22 0.18 0.13 0.12 0.22 0.21 0.20 0.29 0.29 0.24 0.25 0.30
Konstruksi 0.46 0.49 0.47 0.49 0.03 0.46 0.83 0.54 0.58 0.49 0.32 0.32 0.61
Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.01 1.80 0.94 1.33 1.08 1.83 1.42 1.76 1.82 1.88 1.30 1.43 1.88
Pengangkutan dan Komunikasi 0.79 0.81 0.77 1.04 0.69 0.78 0.77 0.92 1.15 0.71 0.74 0.60 0.67
Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.28 2.23 1.45 2.61 2.24 1.83 1.90 2.24 1.82 2.28 2.02 2.32 2.58
J a s a - j a s a 1.23 1.61 0.79 1.38 2.07 1.34 1.34 1.64 1.99 1.13 1.97 0.73 1.72
T O T A L 10.93 9.60 6.71 8.44 6.10 10.82 7.92 10.88 7.21 10.58 10.66 10.68 15.21
2016
S E K T O R
2015 2017
2018
Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I*
Realisasi Investasi (% responden) 21.27 20.29 19.36 19.10 18.72 17.88 19.44
Nilai Investasi (SB) 46.99 67.22 60.85 64.55 53.82 66.67 56.16
Sifat Investasi (%)
Investasi baru 54.90 60.45 59.06 55.70 58.11 54.81
Penggantian/replacement 22.14 15.96 23.25 24.61 21.00 21.72
Investasi baru dan penggantian 22.96 23.59 17.69 19.69 20.89 23.48
Bentuk Investasi (% jawaban responden)
Tanah 13.17 13.73 15.01 13.81 14.73 14.79
Bangunan/Pabrik 25.87 25.35 26.21 25.93 25.68 25.17
Alat Angkut/Transportasi 17.13 16.67 16.97 17.17 18.15 17.38
Mesin 25.17 26.53 23.21 24.85 24.89 29.12
Lainnya 18.65 17.72 18.59 18.25 16.55 13.54
Faktor Penghambat (%)
Suku Bunga 16.75 18.88 14.48 13.36 15.46 14.13
Faktor Keamanan 6.80 7.43 5.12 6.50 7.23 6.93
Perpajakan 5.95 8.13 7.49 7.45 7.01 9.14
Undang-undang/ketentuan 10.92 9.44 9.36 9.57 11.68 10.34
Ketenagakerjaan 7.16 8.03 8.86 9.34 7.90 9.23
Perijinan 16.63 17.67 18.48 21.99 19.24 21.98
Infrastruktur 12.01 10.54 12.11 13.12 13.46 13.30
Akses kredit bank 8.25 8.13 10.11 5.91 6.23 6.37
Lainnya** 15.53 11.75 13.98 12.77 11.79 8.59
INVESTASI2015 2016 2017
Divisi Statistik Sektor Riil 13
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Tabel 8. PMI - SKDU
Volume produksi Volume total
pesanan
Penerimaan barang
pesanan input
Volume
Persediaan Barang
Jadi
Jumlah Karyawan
2011 I 49.11 46.18 46.67 48.70 46.42 47.28
II 56.35 49.91 48.43 49.48 50.61 51.40
III 54.21 50.51 47.98 49.58 48.91 50.64
IV 53.89 51.07 47.18 48.44 49.22 50.56
2012 I 51.15 47.51 47.07 47.96 49.73 48.85
II 59.64 51.39 47.57 50.26 51.65 52.82
III 50.00 48.86 47.36 50.26 49.47 49.18
IV 54.51 49.08 46.78 49.54 46.69 49.66
2013 I 50.18 45.41 45.76 48.23 46.64 47.18
II 59.86 50.10 48.51 50.80 50.10 52.37
III 51.12 49.23 47.41 48.97 47.07 48.97
IV 57.99 55.17 47.37 50.66 48.87 52.99
2014 I 49.83 46.66 48.63 49.74 49.40 48.60
II 59.80 50.00 48.47 51.38 50.38 52.43
III 52.78 47.29 48.24 50.37 48.98 49.45
IV 53.25 45.93 47.20 49.73 48.73 48.89
2015 I 41.89 45.08 45.12 49.87 46.04 44.96
II 60.03 44.96 47.75 50.39 47.91 50.28
III 46.32 45.94 46.32 49.34 46.10 46.46
IV 52.64 45.11 47.67 49.02 47.44 48.23
2016 I 47.20 45.21 47.35 49.04 46.61 46.69
II 59.08 50.22 48.39 52.42 50.22 52.38
III 52.39 47.01 48.28 48.95 47.01 48.74
IV 55.12 51.04 48.64 48.08 48.56 50.91
2017 I 47.70 48.17 48.31 49.16 48.62 47.93
II 57.53 48.23 49.41 50.74 51.70 51.68
III 54.78 49.79 49.07 48.64 48.29 50.51
IV 49.36 48.94 48.73 48.30 47.95 48.75
2018 I* 60.69 48.61 48.54 49.49 49.85 51.95
Periode
Komponen PMI - BI
PMI - SKDU