surat terbuka untuk dr fachzi fitri

Upload: geby-winanda

Post on 14-Oct-2015

205 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

winanda

TRANSCRIPT

SURAT TERBUKA UNTUK dr FACHZI FITRI, Sp. THT-KL

Kepada Yth,Bapak Dokter FachziAssalaamualaikum wr wbPak Fachri yang saya muliakan,

Saya tidak menyangka, akhirnya saya bisa bersilaturrahim dengan sosok seorang dokter yang begitu saya hormati. Sosok dokter bernama dr. Fachzi Fitri, Sp. THT-KL. Ini berawal dari kunjungan saya seminggu lalu membawa anak lelaki saya berumur 9 tahun berobat ke RS Semen Padang, tempat Bapak melayani pasien. Awalnya saya agak ragu. Maaf pak Dokter. Selama ini saya mempunyai kecenderungan kesan yang kurang nyaman dengan dua profesi yang melayani masyarakat, yakni : profesi Dokter dan profesi Polisi. Saya berdoa agar saya tidak berurusan dengan kedua profesi ini. Lagian pak Dokter, siapa yang mau sakit ? dan siapa yang mau ditilang ?Interaksi saya dengan profesi polisi diawali sewaktu kelas I SMA dan baru punya SIM, saya dijebak oleh polisi sehingga untuk menakuti saya, saya dipaksa untuk membayar uang. Bayangan kejadian itu cukup membekas bagi saya. Juga waktu kehilangan HP, saya dengan lugunya melapor ke Polresta dan si Polisi meminta uang administrasi Rp. 25.000,- dan dengan lugunya lagi saya bayar dan Alhamdulillah, sampai sekarang tidak jelas tindakan yang dilakukan si Polisi. Ada beberapa lagi, termasuk saat saya da istri mengalami kecelakaan lalu lintas kontra kendaraan umum milik Polisi. Benar-benar apes.Pak Fachzi yang saya hormati,

Interaksi saya dengan profesi Bapak sebenarnya tidak seburuk pengalaman dengan profesi Polisi. Namun ketika almarhumah ibu saya mendapat pelayanan yang kurang optimal di sebuah rumah sakit umum, saya merasa adanya ketidakadilan dan kurangnya tanggung jawab profesi seorang dokter. Juga ketika keponakan saya berumur 4 tahun yang mengalami kondisi kritis dan sampai dilarikan dari Payakumbuh ke Padang akibat ketidakpedulian sang Dokter Spesialis. Hari libur menjadi alasan rumah sakit waktu itu, sehingga sang Dokter Spesialis tidak bisa hadir, padahal keponakan saya dibawah tanggung jawabnya. Walaupun demikian Pak Dokter, saya juga punya kesan yang manis dengan dokter kandungan bernama dr. Fachrul yang berdinas di RS Yarsi Bukittinggi. Sosok dokter yang menurut hemat saya begitu kebapakan, berbicara spontan, dan membuat istri saya merasa nyaman dengan layanan Pak Dokter Fachrul. Bahkan beliau memaksa istri saya melahirkan normal, walaupun untuk itu, Pak Dokter Fachrul bekerja keras sampai dini hari sewaktu melahirkan anak pertama saya. Saya doakan beliau selalu sehat walafiat. AmiinPak Fachzi yang saya banggakan,

Sosok Dokter Fachrul, terus terang saya temukan juga pada sosok Bapak. Saya juga teringat dengan sosok dokter yang pernah muncul di TVRI pada tahun 1980-an silam. Pertama konsultasi, saya amati Bapak begitu ramah, berbicara spontan dan membuat saya dan istri merasa nyaman anak kami dilayani oleh Bapak. Apalagi dengan suasana di RS Semen Padang yang nyaman bak sebuah hotel berbintang.Pak Fachri yang saya hormati,

Seminggu kemudian, ternyata kondisi sakit telinga anak saya diluar harapan saya. Nampaknya terjadi infeksi, sehingga sempat semalaman, anak saya tidak nyaman tidurnya. Saya membayangkan hal yang bukan-bukan tentang kondisi telinga anak saya. Saya terus terang agak trauma dengan profesi bernama Dokter. Tibalah jadwal konsultasi kedua dan tepat pada hari libur,yakni : Kamis/9 Mei 2013. Saya menduga dokter spesialis tidak menjadwalkan praktek di rumah sakit dan kenyatannya memang demikian. Saya dan istri mulai panik. Kami coba datang pagi hari ke RS Semen Padang dan ternyata Bapak tidak ada jadwal praktek. Berdasarkan informasi tetangga yang bekerja di RS Semen Padang, kami dapat informasi bahwa Bapak juga praktek di sebuah klinik yang tidak jauh dari simpang Pisang By Pass menjelang RS Semen Padang dari arah Teluk Bayur. Kami kesana dan ternyata Bapak juga tidak praktek hari libur tersebut. Pak Dokter Fachzi yang saya hormati,

Dengan sedikit ragu, saya minya nomor HP Bapak kepada pegawai klinik. Saya berangan-angan : Mana tahu Bapak berada di Padang dan bisa menemui anak saya di RS Semen Padang. Memang, kesannya saya sedikit berkhayal. Dan juga saya berdoa di dalam hati. Jujur saja, saya teramat langka mendengar sosok dokter yang mau-maunya mendatangi rumah sakit untuk melayani seorang pasien pada saat hari libur. Melalui HP, terdengar suara ramah dan bersahabat dari Bapak, serta dengan sabar menyimak paparan saya tentang kondisi sakit telinga anak saya. Alhamdulillah, dan benar-benar diluar dugaan saya dan istri. Ternyata Bapak bersedia datang ke rumah sakit untuk melayani anak saya. Ya.. melayani seorang anak saya. Mungkin hanya dokter pribadi saja yang bisa menerima layanan seperti itu. Atau juga sosok dokter yang mengabdikan dirinya di daerah terpencil.Pak Dokter yang rendah hati,

Apa yang Bapak tunjukkan kepada saya dan istri tentang arti dari tanggung jawab sebuah profesi betul-betul mengharukan. Profesi seorang Dokter yang sebenarnya teramat mulia itu dan sayangnya tidak semua dokter bisa memaknai bahwa profesinya begitu mulia. Memang, rasanya manusiawi juga dokter bersikap demikian, apalagi dengan biaya pendidikan profesi dokter yang teramat mahal. Dengan tanggung jawab profesi yang Bapak perlihatkan kepada saya dan istri, mudah-mudahan menginspirasi saya untuk bertanggung jawab dalam menjalankan profesi sebagai pendidik serta tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga. Malam ini Pak Dokter, anak saya tidurnya mulai nyenyak dan mudah-mudahan Allah SWT menyembuhkan penyakit telinga anak saya melalui kasih sayang Bapak.Pak Dokter yang saya muliakan,

Maaf Pak Dokter, saya tidak sempat berkenalan dengan Bapak selama dua kali konsultasi. Lebih karena rasa khawatir saya akan kondisi anak yang mengaduh kesakitan. Mudah-mudahan Bapak juga berprofesi sebagai seorang Pendidik di Universitas Andalas, tepatnya di Fakultas Kedokteran. Melalui forum milist dosen Universitas Andalas, saya berharap surat terbuka ini bisa Bapak baca dan juga sebagai ucapan tulus dan terima kasih saya dan istri. Jujur saja, apa yang telah Bapak perlihatkan kepada saya tentang bagaimana memaknai sebuah tanggung jawab profesi, benar-benar bahan pembelajaran yang teramat berharga. Sekali lagi, terima kasih atas ketulusan hati Bapak melayani kami. Kami hanya mendoakan agar Bapak dan keluarga senantiasa dikaruniai kesehatan oleh Allah SWT dan kesuksesan dalam menjalankan profesi. Amiin yaa rabb.

WassalamDari : Ferdhinal Asful (Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Andalas)