surat suara tambahan pilkada jalan berlubang dan hak · pdf fileyang mengatakan ”hilang...
TRANSCRIPT
Terima Kasih untuk PolisiSaya punya usaha rental mobil yang
kemudian mobil saya dilarikan oleh penye-wa yang kemudian melarikan diri (menghi-lang). Pada saat saya melaporkan kejadianini ke Polsekta Ungaran, petugas menyam-but baik dan saya merasa mendapatpelayanan yang sangat baik walaupun tidakmenebar uang. Di saat kepolisian banyakmendapat hujatan, ternyata masih banyakanggota kepolisian yang berpegang padasemboyan kepolisian
”Melayani Masyarakat”. Khusus untukPolsekta Ungaran tidak berlaku istilahyang mengatakan ”hilang 1 mobil jikalapor polisi jadi hilang 2 mobil”. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepadaKapolsek Ungaran serta Kanit ReskrimBapak Hartono SH, serta anggota yangtelah membantu menemukan mobil rentalmilik saya yang hilang dan menangkappelakunya.
Esti MartiwiJI Kanfer Raya Blok Q-15Banyumanik, Semarang
* * *
NarsismeTerbaca oleh saya, seorang kakek 70
tahun. Narsis merupakan bentuk perasaancinta yang berlebihan pada diri sendiri.Narsissus, nama seorang pemuda yang tam-pan nan rupawan. Saking cintanya terhadapdiri sendiri, banyak gadis cantik menariktak dihiraukan.
Dari mana terkisah kalau bukan darinegeri yang terkenal dengan mitos-mitosdan olimpiadenya, Yunani. Hingga banyakorang ingin mengunjungi guna belajar ber-disiplin dan beretika(hendak ditiru?) Negeridengan banyak patungdewa-dewinya nan can-tik.
Konon di abad 5-4SM (Sebelum Masehi)sudah ada peradaban,hingga kini kesejara-hannya banyak dike-nal. Keelokan dankecantikan DewiAthena, kini dia-badikan menjadi namaibu kota Yunani. Siapayang tak kenal dengannama Sokrates, Plato,Aristoteles yang jeniusdengan filsafat-fil-safat.Pada sisi mankindis one/kemanusiaanadalah satu, barangkaliinspirasinya dari sana.Masyarakat jawa kunojuga punya pandangandan falsafahnya: Ajaadigang adigung adigu-na. Aja aji mumpung,jangan memanfaatkansuatu kesempatan, ja-ngan arogansi.
Sepandai-pandaitupai melompat, sekaliwaktu gawal juga. Se-
iring dalam konteks monarki dan keistime-waan, statemen Presiden olehmasyarakat/rakyat Yogyakarta tak dihi-raukan dengan apik, bahkan dalam artianditentang. Presiden diminta meminta maaf.
Pada siapa? Pada warga Yogyakarta? Weladalah... Namun itu belum seberapa. Ingat,Presiden AS George WBush pernah dilem-par sepatu oleh seseorang warga Irak yanggeram. Agama berseru: Manusia tempatsalah dan lupa. Namun bukan menyengaja.
Soedadi (FPSP)Perum Ketileng Indah Blok E-241
Semarang, (024) 6731423
* * *
HDI Kita Memang Masih Rendah
Setiap ada penyelenggaraan Pemilu atauPilkada selalu terjadi pemasangan tandagambar di pohon-pohon pinggir jalanyang strategis. Intinya, pemasangan ituuntuk mencari simpati dari masyarakatsecara luas dengan biaya murah. Jikapemasangan gambar di pohon dinilaimelanggar peraturan yang berlaku, menu-rut pendapat saya justru peraturan itu yangharus dicabut, karena pembuat peraturanbisa jadi tidak menyadari tentang HDI(Human Development Index) bangsaIndonesia yang berada pada urutan ke-110dari 182 negara di dunia, menurut data dariUNDP (United Nation DevelopmentProgram).
Untuk Pilwakot Kota Salatiga seperti dimu-at pada harian ini, Kamis, 9 Desember 2010,satu pohon dipaku 3 bakal calon. Hal ini meru-pakan bukti masyarakat yang memasangtidak/belum memahami peraturan yang ada.Jadi daripada aparat Satpol PPKota Salatiga
hanya disibukkan dengan melakukan pen-copotan tanda gambar yang berulang-ulang,jalan terbaiknya peraturan dan Perda dimaksuddicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Belum lagi kata-kata yang menyertai dalamgambar tersebut, hampir sebagian besar kurangselaras dengan contoh yang telah diberikan olehRasulullah Muhammad SAW. Umat Islam KotaSalatiga yang berjumlah 80% dari jumlah pen-duduk, semuanya paham bahwa Muhammadsebelum diangkat menjadi Nabi dan Rosul diberigelar Al Amin oleh masyarakat dan beliau samasekali tidak meminta atau memproklamasikandiri.
Gelar itu diberikan karena beliau memangtelah terbukti berbuat kebajikan bertahun-tahunkepada masyarakat. Demikian pula Sahabat AbuBakar diberi julukan Ash Shiddiq, karena kejuju-ran, perilaku, sikap, kedermawanan dan ucapan-nya memang sudah terbukti berkali-kalidirasakan oleh masyarakat, terlebih lagi ketikabeliau membenarkan terhadap peristiwa Isro’danMi’roj Nabi Muhammad SAW. Sahabat Umar bin
Khottob mendapat julukan Saifullah, karenamasyarakat sangat paham beliau telah terbuktiakan keberaniannya dalam membela danberjuang demi izzul Islam wal muslimin, danmasih banyak lagi contoh dari para pemimpinIslam yang menerima julukan harum tanpa mem-inta.
Sedangkan gambar-gambar para calon yangdisertai dengan kata-kata di bagian bawah dansamping, asumsi kami justru muncul dari yangbersangkutan, seperti ada yang mengaku ikhlas,dekat rakyat, cerdas, amanah, bijaksana, santun,jujur dan masih banyak lagi kata-kata mempes-ona yang bisa kita baca dari Blotongan sampaiNoborejo, dari Tingkir Lor sampai Ngawen.
Hal ini sudah barang tentu tidak sinergis den-gan yang telah dicontohkan oleh RosulullahMuhammad SAW dan para Sahabat Nabiyang sangat jauh dari sifat sum’ah danmenyombongkan diri.
H Muhammad Djam’anCabean Mangunsari
Kota Salatiga
SELASA4 JANUARI 2011
MENINGGALNYA Cahyono Sugiarto (44),pengendara motor, dalam kecelakaan diruas Jalan Ajibarang-Bumiayu, KabupatenBanyumas menjadi catatan kamtibmas
Jateng awal tahun 2011. Seperti diberitakan (SM,02/01/11), korban tewas tertabrak truk yang melaju dariarah berlawanan. Sebelumnya ia terjatuh ke sisi kanan,akibat menghindari kendaraan di depannya yang me-ngerem secara mendadak karena ada lubang di jalan.
Penyebab kecelakaan seperti itu yang menelan kor-ban jiwa bukan kali pertama terjadi di negeri ini. Begitubanyak jalan berlubang yang tak terurus yang siapmemangsa pengguna jalan raya, baik secaca langsungmaupun tidak langsung seperti kejadian tersebut.
Dalam kehidupan bernegara yang beradab, adalahtanggung jawab negara untukmelindungi hak hidup (right tolife) tiap individu yang adadalam yurisdiksinya. Filosofiyang melandasi argumen terse-but adalah karena kebutuhanuntuk terlindungi dari segalamacam hal yang dapat meram-pas hak dan kebebasan da-sarnya itulah manusia bersepa-kat memasuki kehidupan ber-negara.
Diyakini, kehidupan berne-gara akan lebih aman sertamenjamin hak dan kebebasanmanusia daripada kehidupandalam keadaan alam (state ofnature), yaitu yang kuat menguasai yang lemah dalamhubungan yang represif-eksploitatif bercorak hommohomini lupus.
Hak hidup sebagai salah satu hak yang dijamindalam paham negara hukum (rule of law) tidak sajabersangkut-paut dengan isu hukuman mati dan peram-pasan nyawa secara sewenang-wenang. Pengu-rangan angka kematian bayi dan ibu melahirkan adalahsalah satu interpretasi terhadap pemenuhan hak hidup.
Perlindungan terhadap hak hidup yang paling uni-versal di antaranya adalah dengan mengkriminalisasiperampasan nyawa, sebagaimana juga dianut olehKUHP. Singkatnya, negara wajib melakukan langkah-langkah legislasi agar hak yang terbilang sebagai hakyang tak dapat dikurangi (non-derogable rights) dapatterlindungi secara maksimal.
Dalam konteks jalan rusak dan berlubang seba-gaimana menjadi penyebab tewasnya pengendaramotor tersebut, negara ini sesungguhnya memilikiinstrumen hukum yang mengaturnya. Pasal 24 UU
Nomor 29 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas AngkutanJalan Raya (UU LLAJ) mewajibkan penyelenggarajalan untuk segera memperbaiki jalan yang rusak. Lalai Kewajiban
Sanksi penjara dan denda sebagaimana tertuangpada Pasal 273 UU itu, mengancam penyelenggarajalan yang akibat kegagalannya memenuhi kewajibanhukum memperbaiki jalan mengakibatkan kecelakaanyang menimbulkan korban jiwa, luka ringan atau berat,dan kerusakan kerusakan kendaraan. Dikaitkan den-gan UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan makatanggung jawab pemeliharaan jalan terletak pada pun-dak pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan kotasesuai dengan kategori jalan masing-masing.
Tewasnya Cahyono, selain takdir Illahi, hal itumenunjukkan bahwa norma hukum yang mewajibkanpenyelenggara jalan untuk membenahi jalan yangrusak masih memprihatinkan dalam tataran implemen-
tasi. Penyelenggara jalan Ajiba-rang-Bumiayu tidak melakukankewajiban hukumnya: memper-baiki jalan yang rusak. Karena-nya, penegak hukum tak sajaharus mengusut sopir kenda-raan lain yang terlibat dalam ka-sus itu namun juga perlu meng-usut serta membawa keadilanpihak penyelenggara jalan yang’’mengakibatkan’’ kecelakaan.
Kasus kecelakaan itu sudahseharusnya dijadikan bahanrefleksi bagi pemerintah dalamsegenap levelnya untuk lebihsungguh-sungguh lagi membe-nahi jalan raya agar ia tidak men-
jadi pemangsa yang setiap saat bisa merampas nyawamanusia.
Pembiaran jalan berlubang penyebab sederet mala-petaka sesungguhnya adalah pembiaran terhadap ter-ampasnya nyawa manusia, suatu pelanggaran ter-hadap hak asasi manusia yang serius.
Sudah saatnya berbagai klausul UU LLAJ yangmengandung sanksi itu ditegakkan. Tidak saja ter-hadap masyarakat melalui berbagai razia SIM danSTNK tapi juga terhadap pemerintah sebagai subjekdalam regulasi itu. Penegakan hukum yang tak pan-dang bulu dan komprehensif atas perangkat hukumtersebut akan menciptakan rasa keadilan sekaligusmewujudkan asas persamaan di muka hukum dalamberlalu lintas. (10)
— Manunggal K Wardaya SH LLM, dosenFakultas Hukum Unsoed Purwokerto, alumnusMonash University Australia dan International Instituteof Social Studies Belanda
Penegak hukum tak saja harusmengusut sopir kendaraan lainyang terlibat dalam kasus itu
namun juga perlu menyidik pihakpenyelenggara jalan yang ’’men-
gakibatkan’’ kecelakaan itu
Oleh Manunggal K Wardaya
”
”
Jalan Berlubang dan Hak Hidup WargaSurat Suara Tambahan Pilkada
Hal ini diang-g a pmelanggarPasal 87
Ayat 1 UU Nomor 32tentang PemerintahDaerah yang meny-atakan bahwa jumlahsurat suara dicetaksama dengan jumlah
pemilih tetap ditambah 2,5% dari jumlahpemilih.
Sementara KPUD Grobogan menyatakan,telah mencetak surat suara sejumlah DPT yakni1.076.639 lembar ditambah 2,5%-nya, danmasih ditambah lagi 10.000 lembar sebagaicadangan untuk mengantisipasi adanya pemili-han ulang.
Terasa janggal ketika UU Nomor 32 Tahun2004 itu utamanya Pasal 87 Ayat 1, 2, dan 3ditafsirkan berbeda oleh antarpenyelenggarapemilu.
Padahal penjelasan UU tersebut, Ayat 1sudah dinyatakan ’’cukup jelas’’. Hal yang samajuga diatur dalam PP Nomor 6 Tahun 2005 ten-tang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan danPemberhentian Kepala Daerah dan WakilKepala Daerah Pasal 75 Ayat 1 yang meny-atakan bahwa jumlah surat suara pemilihanpasangan calon dicetak sama dengan jumlahpemilih tetap dan ditambah paling banyak2,5% dari jumlah pemilih tersebut.
Apabila dikaji, pasal-pasal dalam peraturanperundang-undangan tidak ada satu ayat punyang multitafsir dalam hal penyediaan suratsuara. Artinya, KPUD Grobogan sebagaipenyelenggara pilkada hanya diberi kewenang-an mencetak surat suara sejumlah DPT yakni1.076.639, ditambah 2,5 %-nya (26.916 lem-bar), yang berarti totalnya 1.103.555 lembar.
Dengan adanya penambahan 10.000 lembarsurat suara, atas saran KPU Provinsi Jateng,sebagaimana disampaikan KPUD Grobogan(S M, 11/12/10), maka KPUD telah melam-paui kewenangan yang diamanatkan dalam UU.Saran KPU Provinsi tidak memiliki dasarhukum yang bisa dijadikan landasan mencetaksurat suara tambahan sejumlah itu.Menaati Peraturan
KPU Provinsi Jateng memberikan saranyang bisa berakibat fatal terhadap legitimasipilkada di Grobogan. Apalagi surat suara hanyaakan digunakan sebagai cadangan untuk men-gantisipasi terjadinya pemilihan ulang yangbelum tentu terjadi. Antisipasi pemilihanulang, tentu bukan menambah cetak surat suara
yang berpotensi melanggar peraturan perun-dang-undangan. Penambahan surat suara di luarketentuan akan memicu kecurigaan berbagaipihak, dan bisa berkesan pemilihan ulang telah’’disiapkan’’.
Sebagaimana diatur dalam PP Nomor 6Tahun 2005 Pasal 91, maka langkah antisipatifbisa dilaksanakan oleh seluruh penyelenggarapilkada di seluruh tingkatan. Hal-hal yangmembuat pemungutan suara ulang sesuai Pasal91 Ayat 1 yaitu: apabila terjadi kerusuhan yangmengakibatkan hasil pemungutan suara tidakdapat digunakan atau penghitungan suara tidakdapat dilakukan.
Kemudian Ayat 2, (a) apabila dari hasilpenelitian panwas kecamatan terbukti terdapat 1atau lebih keadaan: pembukaan kotak suaradan/berkas pemungutan dan penghitungansuara tidak dilakukan menurut tata cara yangditetapkan peraturan perundang-undangan; (b)petugas KPPS meminta pemilih memberitanda khusus, menandatangani, atau menulisnama atau alamatnya pada surat suara yangsudah digunakan; (c) lebih dari seorang pemilihmenggunakan hak pilih lebih dari satu kali padaTPS yang sama atau TPS berbeda.
Selanjutnya pada butir (d) petugas KPPSmerusak lebih dari satu surat suara yang sudahdigunakan oleh pemilih sehingga surat suaratersebut menjadi tidak sah dan/atau (e) lebih dariseorang pemilih yang tidak terdaftar sebagaipemilih mendapat kesempatan memberikansuara pada TPS.
Dalam kondisi apapun, sebagai penyeleng-gara pemilu tentu harus taat kepada ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku,sehingga mampu menciptakan pilkada yangbersih, jujur, dan adil, agar tidak muncul poten-si konflik pascapilkada, dikarenakan pelang-garan yang cukup substantif dalam proses penc-etakan logistik surat suara. (10)
— Achmad Junaidi SAg, KetuaLembaga Pusat Kajian Pelatihan danPengembangan SDM, mantan Ketua DivisiLogistik dan Keuangan Pilkada KPUDGrobogan
TERKAIT tahapan pilkada Kabupaten Grobogan 2011 tingkatkonstelasi politik makin menghangat, termasuk yang terkaitdengan penyelengara. Membaca harian ini (SM, 11/12/10),penulis tertarik membaca berita bahwa panwas menilai KPUDGrobogan melakukan pelanggaran karena mencetak 10 ribulembar surat suara tambahan.
Alamat BaruKirimkan artikel wacana lokal (hal 7) ke:
[email protected] tulisan maksimal 5.000 karakterwith space. Sertakan foto close up, posesantai. (Red)
Oleh Achmad Junaidi
Menunggu Penyelamat PendidikanPastinya tak mungkin kehidupan rakyat seperti ini jika para pemimpin kita mau menepati
janji. Kata-katanya selangit ingin membela rakyat kecil dan memperjuangkan nasibnya, ituketika kampanye. Semua rakyat percaya dengan janji-janji, termasuk saya.Tapi janji tinggaljanji, apa yang dijanjikan setengah hati merealisasikan ucapan-ucapan janjinya.
Jika tidak ada dermawan yang berhati mulia sang juru selamat pendidikan, kedua anak saya,yang ketika itu kesulitan biaya pendidikan sekolah SD dan SMPYayasan YSKI Jl KompolMaksum 280 Semarang dan Jl Sidodadi Timur 23 Semarang, pasti putus sekolah.
Sekarang anak pertama, Kouw Samuel Rahadian Wijaya masih menjadi siswa SMKN 7(STM Pembangunan) telepon (024) 8311532 Jl Simpanglima Semarang dan sedang magang.Anak ke-2, Kouw Devina Christiana Wijaya sekarang siswi SMKKI (Kimia Industri)Theresiana Yayasan Santo Paulus Jl Kusuma Negara (Sriwijaya) No 104 Semarang 50241 telp(024) 8318542. Saat ini, lagi-lagi kesulitan ekonomi dan juga biaya pendidikan bagi kesuk-sesan 2 anak saya. Bapak dan ibu pemimpin mana perhatianmu? Kepada orang yang sudahmendukungmu menuju kursi empuk baik itu di pilpres, pilleg, pilgub dan pilwakot.
Kepada bapak-bapak dan ibu-ibu terhormat mana janjimu? Yang kau ucapkan dulu yangkatanya memperjuangkan rakyat dari kemiskinan, pendidikan gratis, lapangan pekerjaan, danlainnya. Saya mantan karyawan RM Prima dan mantan Kamra Angkatan I 1999-2001 berjuangkeras. Bekerja apa pun asal halal dan agar pendidikan sepasang anak-anak saya sukses. Untukpara pengusaha otomotif saya mengetuk pintu hati Anda untuk mau berbagi kepada siswakurang mampu jurusan mesin otomotif termasuk anak saya. Kepada kepala sekolah dan ketuayayasan yang mendidik 2 anak saya, mohon ringankan beban biaya pendidikan yang sayatanggung, tolong cek ulang biodata anak saya, silahkan cek tempat tinggal.
Kouw Wie HayJl Kedondong Dalam II/376
RT02/04 LamperTengah Semarang Selatan 50248
* * *
Kolam Renang dan Pemancingan ”Mulia” Desa Klambu, Membahayakan
Hari Jumat 19 November 2010 sekitar pukul 16.00 saya, suami, mertua beserta duaanak kami pergi ke kolam renang dan pemancingan ”Mulia” Desa Klambu, KecamatanKlambu, Kabupaten Grobogan. Sesampainya di tempat tujuan suami membayar tiketmasuk tapi tidak diberi tiket (petugas perempuan bilang langsung masuk saja padahal ter-lihat ada tiket di meja petugas). Selama kurang lebih 1 jam kami bermain air dan berenang,suami dan anak saya mencoba wahana papan luncur.
Anak saya meluncur dengan posisi anak dipangku suami, di tikungan yang sangattajam sebelum sampai di air, saya melihat langsung anak perempuan saya yang berusia4,5 tahun terlempar keluar dari papan luncur dan jatuh dari ketinggian sekitar 3 meter diatas lantai semen. Suami saya luka memar di dagu, kaki dan tangan kanannya berdarah,sedang anak saya kakinya berdarah dan badan memar-memar.
Untung pada saat kejadian anak saya memakai rompi renang milik sendiri sehinggawaktu jatuh dari ketinggian sedikit terlindungi. Yang disesalkan tidak ada petugas/penja-ga yang menjaga di setiap tempat.
Bahkan salah seorang petugas baru tahu setelah kurang lebih 20 menit, itupunmungkin ada yang memberitahu bahwa ada anak jatuh. Ketika datang menghampiri den-gan santainya dia bertanya ”jatuh ya Pak?” dia memberikan obat luka dan mengatakanbahwa suami saya adalah korban kedua.
Dari pihak pengelola pun tidak ada yang menemui kami sekadar memberikan penje-lasan dan permohonan maaf. Sungguh disesalkan wahana bermain yang bagus tapi den-gan tingkat keselamatan yang minim. Kami berpikiran tanpa diberikan tiket tandamasuk, kalo ada kecelakaan ataupun hal yang lebih buruk menimpa pengunjung, tidakbisa menuntut atau mendapatkan asuransi.
Sebagai pengunjung tentu kita berada di pihak yang dirugikan. Saya berharap semogatidak ada lagi korban ketiga dan seterusnya. Untuk pengelola tolong diperhatikan desainwahana peluncurannya, sudut kemiringan terlalu tajam, dinding papan luncur sangat ren-dah sehingga akibat dari tikungan dan kemiringan yang tajam kita bisa terlempar keluar.Untuk pembaca yang lain supaya berhati-hati terhadap bentuk wahana yang mem-bahyakan keselamatan kita.
Menik HermawanKlipang Permai Blok I/380 RT 003 RW 0 2 3
Sendangmulyo Tembalang Semarang
Diketik 1,5 spasi maksimal satu folio, ditandatangani dan dilengkapi fotokopi identitas diri. Isi seluruhnya tanggung jawab penulis dan tidak melayani permintaan identitas yang dirahasiakan.Redaksi berhak melakukan editing. Kirimkan ke alamat: [email protected] kritik dan saran seputar Suara Merdeka kirim: [email protected]