surat perjanjian kerja pekerjaan … spk spmk/spk tahun 201… · surat penawaran nomor :...

10

Click here to load reader

Upload: nguyendat

Post on 06-Feb-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SURAT PERJANJIAN KERJA PEKERJAAN … SPK SPMK/SPK tahun 201… · Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April 2013, perihal surat Penawaran ... permintaan dari

Paraf pihak pertama

Paraf pihak kedua

1

SURAT PERJANJIAN KERJA

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP III

KANTOR PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN

Nomor : W5-A2/388/PL.01/V/2013

Tanggal : 07 Mei 2013

Pada hari ini, Selasa tanggal tujuh bulan Mei tahun dua ribu tiga belas (07-05-2013), kami

yang bertanda tangan dibawah ini :

I Nama : ZAINAL ABIDIN, S.Ag

N I P : 19720220 200003 1 001

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Alamat : Jl. Pramuka No. 10 Muara Bulian

Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Tahap

Finishing Kantor Pengadilan Agama Muara Bulian, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut

sebagai PIHAK PERTAMA.

II Nama : SOLEH

Jabatan : Direktur Utama

Nama Perusahaan

Berkedudukan di

:

:

CV. HAFIZ JAYA

Jl. Tp. Sriwijaya RT.03 No. 03 Kel. Beliung Indah Kec. Kota

Baru, Kota Jambi

Selaku Kontraktor Pelaksana pada Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Tahap Finishing

Kantor Pengadilan Agama Muara Bulian, yang selanjutnya diebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan Perjanjian Kerja dengan ketentuan dan syarat-

sayarat seperti tersebut dibawah ini:

Pasal 1.

DASAR PEMBUATAN SURAT PERJANJIAN KERJA

1.

2.

3.

4.

5.

Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden

Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 001/KMA/SK/I/2013, tentang Penunjukan

Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran / Pengguna Barang di Lingkungan Mahkamah Agung RI.

Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor: 002/Sek/SK/I/2013 Tentang Penunjukan

Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang di Lingkungan Mahkamah Agung RI

dan semua Lingkungan Peradilan di seluruh Indonesia.

Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jambi Nomor : W5-A/01/KU.01/I/2013 tanggal 2

Januari 2013 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna

Barang pada Pengadilan Tinggi Agama Jambi dan Pengadilan Agama Sewilayah Hukum

Pengadilan Tinggi Agama Jambi.

Keputusan Ketua Pengadilan Agama Muara Bulian Nomor : W5-A2/95.a/KU.01/I/2013

tanggal 09 Januari 2013 tentang Penunjukan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran /Pengguna

Barang pada Pengadilan Agama Muara Bulian.

Page 2: SURAT PERJANJIAN KERJA PEKERJAAN … SPK SPMK/SPK tahun 201… · Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April 2013, perihal surat Penawaran ... permintaan dari

Paraf pihak pertama

Paraf pihak kedua

2

6.

7.

8.

9.

DIPA Nomor : 005.01.2.403052/2013 tanggal 05 Desember 2012.

Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pengadilan Agama Muara Bulian Nomor :

W5-A2/142.c/PL.01/I/2013 tanggal 29 Januari 2013 Tentang Penunjukan dan Pengangkatan

Panitia Lelang Pembangunan Gedung Kantor Tahap III Kantor Pengadilan Agama Muara

Bulian Tahun 2013.

Surat Pejabat Pembuat Komitmen Pengadilan Agama Muara Bulian Nomor : W5-

A2/372/PL.01/III/2013 tanggal 29 April 2013 tentang Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa

Pemerintah (SPPBJ) Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Tahap III Kantor Pengadilan

Agama Muara Bulian;

Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April 2013, perihal surat

Penawaran Pekerjaan dimaksud.

Pasal 2

TUGAS PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK

KEDUA menerima tugas tersebut dari PIHAK PERTAMA masing-masing dalam

jabatan/kedudukan tersebut diatas untuk melaksanakan, menyelesaikan dan memelihara Pekerjaan

Pembangunan Gedung Kantor Tahap Finishing (Ke III) Kantor Pengadilan Agama Muara

Bulian tahun 2013, sehingga memberi kepuasan kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan

ketentuan dalam dokumen kontrak.

Pasal 3

DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar

referensi-referensi kerja yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini, yaitu:

1. Dokumen Pengadaan Standar dengan perubahan sesuai dengan Berita Acara Penjelasan

Pekerjaan (terlampir)

2. Semua ketentuan dan peraturan-peraturan administrasi teknis yang tercantum dalam:

a. Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 54

Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

b. Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No. 339/KPTS/M/2003 tanggal 31

Desember 2003.

c. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat tentang hal-hal yang berkaitan

dengan pembangunan gedung.

d. Pasal-pasal yang masih berlaku dari Algemene Voorwaden Voor de uitvoering by a

aaneming van open bore wekwn, yang disahkan dengan surat Keputusan Pemerintah Hindia

Belanda Nomor 9 tanggal 29 Mei 1941 dan tambahan Lembaran Negara RI nomor 14571.

e. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.

f. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971 yang diterbitkan oleh Yayasan

Normalisasi Indonesia.

g. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia tahun 1961 yang diterbitkan oleh Yayasan

Normalisasi Indonesia.

Page 3: SURAT PERJANJIAN KERJA PEKERJAAN … SPK SPMK/SPK tahun 201… · Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April 2013, perihal surat Penawaran ... permintaan dari

Paraf pihak pertama

Paraf pihak kedua

3

h. Petunjuk-petunjuk dan Peringatan-peringatan tertulis yang diberikan oleh direksi/pengawas

pekerjaan untuk mencapai tujuan perjanjian.

i. Bentuk kontrak lumpsum.

Pasal 4

PENGAWASAN PEKERJAAN

1. Untuk melakukan pengendalian pekerjaan yang terjadi atas pengawasan dan tindakan

pengoreksian PIHAK PERTAMA menunjuk CV. INTI TEHNIK CONSULTAN sebagai

pengawas Pekerjaan yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA dan akan

diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.

2. Apabila petugas yang ditunjuk dalam ayat 1 pasal ini berhalangan atau tidak dapat

menjalankan kewajibannya maka PIHAK PERTAMA akan menunjuk penggantinya

secara tertulis dan disampaikan kepada PIHAK KEDUA.

3. PIHAK KEDUA harus memenuhi segala petunjuk (dalam pelaksanaan teknis atau perintah

pengawas pekerjaan/PIHAK PERTAMA).

Pasal 5

BAHAN-BAHAN DAN ALAT-ALAT

1. Bahan-bahan, alat-alat dan segala sesuatunya yang diperlukan untuk melaksanakan

pekerjaan pemborongan tersebut dalam pasal (1) pekerjaan ini, harus disediakan oleh

PIHAK KEDUA.

2. PIHAK KEDUA wajib membuat tempat atau gudang yang baik untuk memindahkan

bahan-bahan dan alat-alat tersebut guna lancarnya pekerjaan.

3. PIHAK PERTAMA pengawas pekerjaan berhak menolak bahan-bahan dan alat-alat yang

disediakan oleh PIHAK KEDUA, jika kualitasnya tidak memenuhi persyaratan.

4. Jika bahan-bahan dan alat-alat tersebut ditolak PIHAK PERTAMA/Pengawas pekerjaan,

maka PIHAK KEDUA harus menyingkirkan bahan-bahan dan alat-alat tersebut dari lokasi

pekerjaan dalam waktu 2 x 24 jam, kemudian menggantikannya dengan yang memenuhi

persyaratan.

5. Tidak tersedianya bahan-bahan dan alat-alat tidak dijadikan alasan untuk kelambatan

pekerjaan.

6. Semua bahan-bahan dan alat-alat yang dipakai memakai bahan-bahan buatan dalam negeri

dan bahan-bahan buatan lokal.

7. Penggunaan bahan-bahan dan alat-alat harus sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-

syarat (RKS)

Pasal 6

TENAGA KERJA DAN UPAH

1. Agar pekerjaan berjalan seperti yang telah ditetapkan PIHAK KEDUA harus menyediakan

tenaga kerja yang cukup jumlah, keahlian dan keterampilannya.

2. Ongkos dan upah kerja untuk melaksanakan pekerjaan tersebut ditanggung PIHAK

KEDUA.

Page 4: SURAT PERJANJIAN KERJA PEKERJAAN … SPK SPMK/SPK tahun 201… · Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April 2013, perihal surat Penawaran ... permintaan dari

Paraf pihak pertama

Paraf pihak kedua

4

Pasal 7

PELAKSANA PIHAK KEDUA

1. Ditempat pekerjaan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai

pemimpin pelaksanaan atau tenaga ahli yang berwenang / kuasa penuh untuk mewakili

PIHAK KEDUA, dan dapat menerima / memutuskan segala petunjuk PIHAK

PERTAMA.

2. Penunjukan Pimpinan Pelaksana / tenaga ahli harus mendapat persetujuan dari PIHAK

PERTAMA.

3. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, Pemimpin/tenaga ahli yang ditunjuk

oleh PIHAK KEDUA tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan maka PIHAK

PERTAMA akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA , oleh PIHAK

KEDUA segera mengganti tenaga ahli lain yang memenuhi persyaratan dimaksud.

Pasal 8

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan 100% yang disebut dalam pasal 1 Surat

Perjanjian ini ditetapkan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender terhitung sejak

diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

2. Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat dirubah oleh PIHAK KEDUA

kecuali adanya Keadaan Kaharseperti yang diatur dalam pasal (9) perjanjian ini atau adanya

perintah penambahan pekerjaan sesuai dengan pasal (14) dari perjanjian ini. Selanjutnya hal-hal

lain yang tak terduga seperti hujan terus menerus sehingga tidak memungkinkan lagi untuk

bekerja. Semua ini harus disetujui oleh PIHAK PERTAMA secara tertulis bahwa waktu

penyelesaiannya ditambah.

Pasal 9

KEADAAN KAHAR

1. Yang dimaksud dengan Keadaan Kahar adalah peristiwa-peristiwa sebagai berikut :

a. Bencana Alam

b. Bencana Non Alam

c. Bencana Sosial

d. Pemogokan

e. Kebakaran dan/atau

f. Gangguan industry lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri

Keuangan dan Menteri Teknis terkait.

2. Apabila terjadi Keadaan Kahar PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis

kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak

terjadinya Keadaan Kahar dengan menyertakan salinan pernyataan keadaan kahar yang

dikeluarkan oleh pihak/instansi berwenang sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

3. Atas Pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA dapat menyetujui atau menolak

secara tertulis Keadaan Kahar tersebut itu dalam jangka waktu 3 x 24 jam sejak

pemberitahuan tersebut.

Page 5: SURAT PERJANJIAN KERJA PEKERJAAN … SPK SPMK/SPK tahun 201… · Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April 2013, perihal surat Penawaran ... permintaan dari

Paraf pihak pertama

Paraf pihak kedua

5

4. Jika dalam 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK

PERTAMA tentang Keadaan Kahar tersebut PIHAK PERTAMA tidak memberi jawaban

maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya Keadaan Kahar tersebut.

Pasal 10

MASA PEMELIHARAAN

1. Masa Pemeliharaan atau hasil pekerjaan ditetapkan selama 180 (seratus delapan puluh) hari

kalender terhitung sejak tanggal setelah selesainya pekerjaan dan diterima oleh PIHAK

PERTAMA dalam keadaan baik, yang dinyatakan dalam Berita Acara serah terima ke-I

2. Dalam hal adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan melampaui jangka waktu tersebut dalam

ayat 1 Pasal ini, maka masa pemeliharaannya dihitung sampai berakhirnya perbaikan yang

dilakukan tersebut.

3. semua biaya perbaikan yang dilakukan dalam masa pemeliharaan ditanggung oleh PIHAK

KEDUA.

Pasal 11

HARGA BORONGAN

1. Jumlah Harga Kontrak Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 perjanjian ini adalah sebesar:

Rp.640.169.000,- (enam ratus empat puluh juta seratus enam puluh Sembilan ribu rupiah).

Jumlah biaya pekerjaan Pelaksanaan tersebut adalah merupakan biaya tetap dan dibebankan

Pada Sumber DIPA No. 005.01.2.403052/2013 tanggal 05 Desember 2012. Pada Pengadilan

Agama Muara Bulian. Dengan MAK 005.01.02.1072.998.011.53. Dalam jumlah biaya

pelaksanaan tersebut diatas sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesr 10 %.

2. Volume harga satuan pekerjaan, harga satuan upah satuan bahan pekerjaan tidak mengikat pada

pelaksanaan fisik, tetapi dipergunakan untuk menghitung perubahan pekerjaan, bila terjadi

pekerjaan tambah atau kurang, evaluasi lelang dan menghitung prestasi pekerjaan.

3. Dalam jumlah harga borongan tersebut diatas adalah sudah termasuk segala pengeluaran

pemborongan dan biaya lainnya yang harus dibayar PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang berlaku serta biaya-biaya yang menyangkut perizinan bangunan.

Pasal 12

CARA PEMBAYARAN

Pembayaran biaya borongan tersebut pada pasal 11 diatas akan dilakukan dengan perincian sebagai

berikut :

1. Pembayaran sebesar 30 % (tiga puluh persen) dari harga borongan dan diberikan atas

permintaan dari PIHAK KEDUA sebagai uang muka pekerjaan.

2. Pembayaran pertama sebesar 60 %(enam puluh persen) setelah dikurangi uang muka, diberikan

atas permintaan PIHAK KEDUA.

3. Pembayaran kedua sebesar 95 % (sembilan puluh lima persen) diberikan setelah Serah Terima

Pekejaan Pertama (I) antara PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan ketentuan

apabila hasil pekerjaan telah dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA telah selesai seluruhnya 100

% (seratus persen) dan diterima dengan baik, lengkap, dan cukup, setelah dibuktikan dan

diteliti oleh Panitia Penerima Barang / Jasa Kantor Pengadilan Agama Muara Bulian.

Page 6: SURAT PERJANJIAN KERJA PEKERJAAN … SPK SPMK/SPK tahun 201… · Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April 2013, perihal surat Penawaran ... permintaan dari

Paraf pihak pertama

Paraf pihak kedua

6

4. sedangkan Pembayaran ketiga sebesar 5% (lima persen) dilakukan setelah selesainya

pemeliharaan pekerjaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung mulai

tanggal serah terima pekerjaan pertama atau dengan jaminan Asuransi.

5. Pembayaran di lakukan melalui KPPN Jambi dan ditransfer ke rekening No. 0101237371 atas

nama CV. HAFIZ JAYA pada Bank Jambi Cab. Utama.

Pasal 13

KENAIKAN HARGA

1. Kenaikan harga bahan-bahan, alat-alat dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan

borongan pekerjaan ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.

2. Pada dasarnya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan klien atas kenaikan harga

bahan-bahan, alat-alat dan upah terkecuali apabila terjadi tindakan/kebijakan pemerintah RI

dalam bidang moneter, yang secara diumumkan dan diatur dalam peraturan pemerintah

khusus tentang pekerjaan pemborongan.

Pasal 14

PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Penyimpangan-penyimpangan atau perubahan-perubahan yang merupakan penambahan

pengurangan-pengurangan pekerjaan dianggap sah sesudah mendapat perintah tertulis dari

pengawas/ PIHAK PERTAMA dengan menyebutkan jenis dan perincian pekerjaan secara

jelas.

2. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar yang disetujui

oleh kedua belah pihak.

3. Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alas an untuk merubah waktu

penyelesaian pekerjaan, kecuali persetujuan tertuli pengawas pekerjaan/PIHAK

PERTAMA.

4. Untuk pekerjaan tersebut diatas dibuat perjanjian tambahan (addendum).

Pasal 15

PENGAMANAN TENAGA KERJA DAN TEMPAT KERJA

1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan tempat kerja/tenaga kerja, kebersihan

halaman, bangunan-bangunan, gedung alat-alat dan bahan bangunan selama pekerjaan

berlangsung.

2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab/wajib menyediakan sarana untuk menjaga

keselamatan para tenaga kerjanya guna menghindari bahaya yang mungkin terjadi pada saat

melaksanakan pekerjaan.

3. Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan maka PIHAK KEDUA diwajibkan

memberikan pertolongan kepada korban dan segala biaya yang dikeluarkan sebagai

akibatnya menjadi tanggung jawab/ beban PIHAK KEDUA.

4. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tempat tinggal yang memenuhi syarat-syarat

kesehatan dan ketertiban, dalam hal para tenaga kerja tinggal sementara di lokasi pekerjaan.

Page 7: SURAT PERJANJIAN KERJA PEKERJAAN … SPK SPMK/SPK tahun 201… · Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April 2013, perihal surat Penawaran ... permintaan dari

Paraf pihak pertama

Paraf pihak kedua

7

5. Hubungan antara tenaga kerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur secara

khusus, tunduk pada peraturan yang berlaku.

Pasal 16

L A P O R A N

1. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan berkala baik mengenai pelaksanaan pekerjaan

secara keseluruhan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan yang

termasuk dalam pasal (1) perjanjian ini.

2. PIHAK KEDUA wajib membuat catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang

telah dilakukan, dan jika diminta oleh PIHAK PERTAMA untuk keperluan pemeriksaan

sewaktu-waktu diserahkan.

3. segala laporan atau catatan tersebut dalam ayat 1 dan 2 pasal ini dibuat berbentuk buku

harian rangkap 4 (empat) diisi formulir yang telah disetujui pengawas dan pekerja harus

selalu ditempat pekerjaan.

4. PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA photo-

photo dokumen yang dimasukkan dalam album proyek tentang pelaksanaan, perkembangan

kegiatan, hasil kerja tiap-tiap pos pelaksanaan/bagian pekerjaan sampai selesai yang dibuat

dalam rangkap 4 (empat).

Pasal 17

SANKSI DAN DENDA

1. Apabila terjadi keterlambatan yang disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA setelah mendapat

peringatan 3 (tiga) kali berturut-turut tidak mengindahkan dari tugas kewajibannya

sebagaimana tercantum dalam pasal 3, pasal 4 ayat 1 dan 2, pasal 5 ayat 1 dan 3, pasal 7 ayat 1,

pasal 14 ayat 2 dan 4 serta pasal 15 surat perjanjian ini, maka untuk setiap kali melakukan

kelalaian PIHAK KEDUA wajib membayar “denda kelalaian” sebesar 1‰ (satu permil) dari

harga borongan, sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 5% (lima persen). dari harga

borongan, dengan ketentuan bahwa PIHAK KEDUA tetap berkewajiban untuk memenuhi

ketentuan termasuk dalam ayat ini.

2. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan borongan sesuai dengan jangka

waktu pelaksanaan yang tercantum pada pasal 8 surat perjanjian ini, maka untuk setiap hari

keterlambatan PIHAK KEDUA wajib membayar denda kelalaian 1‰ (satu permil) dari harga

borongan, sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 5% (lima persen)

3. Denda-denda tersebut dalam ayat 1 dan 2 pasal ini, akan diperhitungkan dengan kewajiban

pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 18

R E S I K O

1. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah dengan cara apapun sebelum diserahkan kepada

PIHAK PERTAMA maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya atas segala

kerugian yang timbul, kecuali jika PIHAK PERTAMA telah lalai untuk menerimanya hasil

pekerjaan tersebut.

Page 8: SURAT PERJANJIAN KERJA PEKERJAAN … SPK SPMK/SPK tahun 201… · Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April 2013, perihal surat Penawaran ... permintaan dari

Paraf pihak pertama

Paraf pihak kedua

8

2. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sebahagian atau seluruhnya musnah diluar kesalahan

kedua belah pihak (akibat Keadaan Kahartersebut dalam pasal 9) sebelum pekerjaan diserahkan

kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA tidak lalai untuk menerima / menyetujui

hasil pekerjaan tersebut maksa segala kerugian yang timbul akibat keadaan itu akan ditanggung

oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat.

3. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sebahagian atau seluruhnya musnah disebabkan

pekerjaannya tidak sesuai dengan bestek, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab

sepenuhnya atas segala kerugiannya.

4. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sebahagian atau seluruhnya musnah disebabkan karena

kesalahan karena perubahan penggunaan / fungsi maka segala kerugian yang timbul ditanggung

PIHAK KEDUA

5. Jika waktu pelaksanaan pekerjaan terjadi kemacetan-kemacetan yang diakibatkan tidak

masuknya atau tidak tersedianya bahan-bahan dan alat-alat karena semata-mata kesalahan dari

PIHAK KEDUA maka segala resiko akibat kemacetan pekerjaan tersebut pada dasarnya

menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA

6. Segala persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun kontraktor menjadi beban dan tanggung

jawab sepenuhnya PIHAK KEDUA.

7. Bilamana selama PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan pemborongan ini menimbulkan

kerugian bagi PIHAK KETIGA (orang-orang yang tidak ada sangkut pautnya dalam perjanjian

ini), maka segala kerugian ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 19

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara

musyawarah.

2. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka diselesaikan oleh suatu

“Panitia Perdamaian” yang berfungsi sebagai Juri/wasit, yang dibentuk dan diangkat oleh

kedua belah pihak yang terdiri dari:

Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota.

Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota.

Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang terpilihdan disetujui kedua

anggota tersebut.

3. Keputusan "Panitia Perdamaian" ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya penyelesaian

perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul bersama.

4. Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat diterima oleh salah satu

pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui Pengadilan Negeri Jambi.

Pasal 20

PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perjanjian secra sepihak, dengan pemberitahuan

secara tertulis 7 (tujuh) hari sebelumnya setelah melakukan peringatan/teguran tertulis 3 (tiga)

kali berturut-turut dalam hal PIHAK KEDUA:

Page 9: SURAT PERJANJIAN KERJA PEKERJAAN … SPK SPMK/SPK tahun 201… · Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April 2013, perihal surat Penawaran ... permintaan dari

Paraf pihak pertama

Paraf pihak kedua

9

1.1 Dalam waktu 1 bulan berturut-turut terhitung tanggal surat perjanjian ini tidak atau

belum memulai pekerjaan pemborongan sebagaimana diatur dalam pasal 1 surat

perjanjian ini.

1.2 Dalam waktu 1 bulan berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan pemborongan yang

telah dimulai.

1.3 Secara langsung ataupun tidak langsung sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan

pemborongan ini.

1.4 Memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau dapat merugikan PIHAK

PERTAMA sehubungan dengan pekerjaan pemborongan ini.

1.5 Jika pekerjaan ini dilaksanakan PIHAK KEDUA tidak sesuai dengan jadwal waktu

yang dibuat PIHAK KEDUA dan telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan atau

pengawas pekerjaan.

1.6 Telah dikenakan denda keterlambatan sebesar 5% dari harga borongan

2. Jika terjadi pemutusan perjanjian PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini

PIHAK PERTAMA dapat menunjuk pemborong lain atas kehendak dan berdasarkan

pilihannya sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Pasal 21

BEA MATERAI DAN PAJAK

Bea Materai dan Pajak dilunasi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 22

TEMPAT DAN KEDUDUKAN

Segala akibat, yang terjadi dari pelaksanaan pekerjaan ini, kedua belah pihak telah memilih tempat

kedudukan (domisili) hukum yang tetap dan sepakat memilih Pengadilan Negeri Muara Bulian.

Pasal 23

LAIN – LAIN

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang

dianggap perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan

(ADDENDUM) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.

Pasal 24

KETENTUAN PENUTUP

1. Dengan ditandatanganinya Surat Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK

KEDUA, maka seluruh ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal perjanjian ini dan seluruh

dokumen yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

Page 10: SURAT PERJANJIAN KERJA PEKERJAAN … SPK SPMK/SPK tahun 201… · Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April 2013, perihal surat Penawaran ... permintaan dari

Paraf pihak pertama

Paraf pihak kedua

10

2. Yang dimaksud dengan dokumen tersebut dalam ayat 1 pasal ini adalah dokumen yang ada

pada saat mulai, selama dan sesudah surat perjanjian ini berlaku bagi PIHAK PERTAMA dan

PIHAK KEDUA meliputi :

1. Dokumen pengadaan beserta perubahaannya (addendum)

2. Surat penawaran.

Pasal 25

P E N U T U P

Surat Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak hari ini Pada tanggal tersebut diatas.

Dan dinyatakan syah serta mengikat sejak tanggal ditanda tangani

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

CV. HAFIZ JAYA Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

SOLEH ZAINAL ABIDIN, S.AG

Direktur NIP. 19720220 200003 1 001

Diketahui oleh,

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

FAIZAL, SH

NIP. 19610107 198803 1 002