surat edaran no. 01 spk se 5 2011
DESCRIPTION
surat edaran tentang TERA ALAT.ALAT UKUR,TAKAR,TIMBANG DAN PERLENGKAPANNYATRANSCRIPT
.aLa{t
t2-__
ZlN7lF^sKEMENTERIAN PERDAGANGAN
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERALSTANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMENJl. M.l . Ridwan Rais No, 5 Gedunq I Lt.6 Jakarta 101 10Telp. 021 -384O9BG Fax. OZt -geeOiggO
1.
Yth. : 1.Sdr. Kepala Dinas'Provinsi yang membidangi urusan perdagangan yangbertanggung jawab terhadap sub bidang metrologi legal di seluruhIndonesia;
2.Sdr. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi urusan perdaganganyang bertanggung jawab terhadap sub bidang metrologi legal di seluruhlndonesia.
SURAT EDARANNomor : c1 /SPK/SE/ 5 12011
TENTANG
TERA ALAT.ALAT UKUR, TAKAR, TIMBANG, DAN PERLENGKAPANNYA(uTrP)
Umuma. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan DaerahProvinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, pelaksanaan tera Alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (urrP) yang merupakanurusan Pemerintah telah dilakukan pembagian urusan pemerintahan baik ditingkat Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
b. Dalam rangka penyelarasan terhadap pelaksanaan ketentuan Pasal 26Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, perrudiberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tera UTTP.
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan ditetapkannya Surat Edaran ini adalah dalam rangkamenyamakan persepsi dan pemahaman terhadap pelaksanaan tera UTTP yangdilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT), Unit Pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Metrologi Legal Provinsi, atau UPTD Metrologi Legal Kabupaten/Kotadalam memberikan pelayanan tera UTTP kepada produsen dan importir UTTP.
Dasara. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal;b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-UndangNomor 12 Tahun 2008;
c. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah;d. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1985 tentang Wajib dan Pembebasan
Untuk Ditera dan/atau Ditera Ulang Serta Syarat-syarat Bagi Alat-alat Ukur,Takar, Timbang, dan Perlengkapannya;
2.
3.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
f. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor61/MPP/KEPl2l1998 tentang Penyelenggaraan Kemetrologian sebagaimanatelah diubah dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan PerdaganganNomor 251 IMPP IKep/6/1 999;
s. ld.p.,t.r".. M.''rt"ri Perindustrian dan Perdagangan Nomor6371MPPlKepl1012004 tentang Ketentuan Alat-alat Ukur, Takar, Timbang, danPerlengkapannya Asal lmpor;
h. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor SO/M-DAG/PER/10/2009 tentang UnitKerja dan Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal;
i. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAGlPERl3l2010 tentang Alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya yang wajib Ditera danDitera Ulang.
4. Materi Muatan
a. Setiap UTTP baik produksi dalam negeri maupun asal impor sebelumditawarkan untuk dibeli, dijual, ditawarkan untuk disewa, disewakan,diserahkan atau diperdagangkan secara bagaimanapun juga termasukdiadakan persediaan untuk dijual wajib sudah ditera.
b. Setiap UTTP yang diproduksi di dalam negeri harus ditera oleh pegawaiberhak sesuai wilayah kerja UPT Metrologi Legal, UPTD Metrologi LegalProvinsi, atau UPTD Metrologi Legal Kabupaten/Kota dimana lokasi pabrikberada.
c. Setiap UTTP asal impor harus ditera oleh pegawai berhak sesuai wilayah kerjaUPT Metrologi Legal, UPTD Metrologi Legal Provinsi, atau UPTD MetrologiLegal Kabupaten/Kota dimana gudang importir berada atau UTTP terpasangtetap.
d. Mekanisme pelaksanaan tera UTTP di lokasi pabrik atau di gudang importirsebagai berikut:1) Pelaksanaan tera didasarkan atas permintaan dari produsen atau importir
selaku pemilik UTTP, dengan ketentuan bahwa produsen atau importiryang bersangkutan mempersiapkan alat penguji, bahan penguji danperlengkapannya, tenaga bantuan serta ruangan kerja.
2) Dalam hal di wilayah kerja UPTD Metrologi Legal Kabupaten/Kota belumtersedia alat penguji, bahan penguji dan perlengkapannya, tenaga bantuanserta ruangan kerja untuk melakukan kegiatan tera UTTP, makapelaksanaan tera UTTP dilakukan oleh UPTD Metrologi Legal Provinsi.
3) Apabila di wilayah kerja UPTD Metrologi Legal Provinsi belum tersedia alatpenguji, bahan penguji dan perlengkapannya, tenaga bantuan sertaruangan kerja untuk melakukan kegiatan tera UTTP, maka pelaksanaantera UTTP dilakukan oleh UPT Metrologi Legal.
4) Dalam pelaksanaan tera UTTP sebagaimana dimaksud pada angka 3),UPT Metrologi Legal dapat menunjuk UPTD Metrologi Legal yang mampumelaksanakan tera UTTP tersebut dengan memperhatikan prinsipefisiensi.
5) Dalam hal UTTP akan ditera oleh UPTD Metrologi Legal yang ditunjuksebagaimana dimaksud pada angka 4) memerlukan proses pengangkutan,maka pengangkutan UTTP ke lokasi pelaksanaan tera menjadi tangungjawab produsen atau importir dan harus dilengkapi dengan surat jalanpelaksanaan tera dari UPTD Metrologi Legal dimana lokasi pabrik ataugudang importir berada.
e. Mekanisme pelaksanaan tera UTTP di tempat UTTP terpasang tetap sebagaiberikut:
1) Pelaksanaan tera UTTP terpasang tetap didasarkan pada kriteria yakniUTTP tidak mudah dipindahkan dan/atau mempunyai kekhususan darisegi konstruksi, ukuran, dan bobot.
2) Pelaksanaan tera UTTP terpasang tetap dilakukan atas permintaan dariprodusen atau importir selaku pemilik UTTP, dengan ketentuan bahwaprodusen atau importir yang bersangkutan mempersiapkan alat penguji,bahan penguji dan perlengkapannya, tenaga bantuan serta ruangan kerja.
Demikian Surat Edaran ini ditetapkan untuk dapat dilaksanakan.
Ditetapkan di Jakartapadatanggal 2o l4ei 2c11
Direktur JenderalStandardisasi dan Perlindungan Konsumen,
f I I rt t t lI L, -['-'[^'
Nus Nuzul ia lshak
Tembusan:1. Menteri Perdagangan R.l.;2. Wakil Menteri Perdagangan R.l.;3. Gubernur Provinsi di Seluruh Wilayah Indonesia;4. Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan;5. Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan;6. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan;7. BupatiA//alikota di Seluruh Wilayah Indonesia;8. Kepala UPT Metrologi l-egal;9. Kepala UPTD Metrologi Legal Provinsi;10. Kepala UPTD Metrologi Legal Kabupaten/Kota.