surat edaran dirjen pajak - se - 48_pj_2012

Upload: pristiwati

Post on 09-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

se-48

TRANSCRIPT

  • 01 Nopember 2012

    SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR : SE - 48/PJ/2012

    TENTANG

    KEBIJAKAN PELAKSANAAN VERIFIKASI

    DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

    A. UmumSehubungan dengan pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.03/2012 tentangTata Cara Verifikasi yang dilakukan oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP), perlu dibuatkebijakan untuk melaksanakan Peraturan Menteri Keuangan tersebut.

    B. Maksud dan Tujuan1. Maksud

    Penyusunan kebijakan ini dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi Kantor PelayananPajak (KPP) dalam melaksanakan Verifikasi terhadap Wajib Pajak (WP) dan/atau PengusahaKena Pajak (PKP).

    2. Tujuan

    Agar KPP memiliki kesamaan pemahaman dalam melaksanakan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 146/PMK.03/2012.

    a.

    Agar KPP dapat melaksanakan Verifikasi dengan aturan dan acuan yang jelassehingga dapat dicapai tujuan Verifikasi secara optimal.

    b.

    C. Ruang LingkupSurat Edaran ini merupakan kebijakan pelaksanaan prosedur Verifikasi terhadap WP yangdilakukan oleh Petugas Verifikasi di KPP terkait dengan:

    Pengukuhan PKP berdasarkan permohonan WP;a.Penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP berdasarkan permohonanWP/PKP;

    b.

    Pemberian NPWP dan/atau pengukuhan PKP secara jabatan untuk WP/PKP tertentuberdasarkan data dan informasi perpajakan yang dimiliki atau diperoleh DJP;

    c.

    Penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan untukWP/PKP tertentu berdasarkan data dan informasi perpajakan yang dimiliki atau diperolehDJP;dan

    d.

    Penerbitan surat ketetapan pajak sebagaimana diatur dalam Pasal 13 PeraturanMenteri Keuangan nomor 146/PMK.03/2012.

    e.

    D. Dasar Hukum

    Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hakdan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 162, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268); dan

    1.

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Verifikasi.2.

    Surat Edaran Dirjen Pajak - SE - 48/PJ/2012 http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&id_topik=&id_jenis=7100&p_tgl=tahun&tahun=2012&nom...

    1 of 7 17/07/2013 10:12

  • E. Materi1. Umum

    Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara PelaksanaanHak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan yang antara lain mengatur mengenai Verifikasimaka ditegaskan bahwa Verifikasi merupakan salah satu prosedur yang dapat dilakukan olehDirektorat Jenderal Pajak sejak 1 Januari 2012 dalam hal-hal tertentu. Kegiatan Verifikasitersebut dapat dilakukan baik untuk Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak sebelumTahun Pajak 2008 maupun Tahun Pajak 2008 dan sesudahnya. Kegiatan Verifikasi dilakukandengan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.03/2012 tentang TataCara Verifikasi serta memperhatikan kebijakan umum sebagai berikut:a. Kegiatan Verifikasi hanya dapat dilakukan untuk hal-hal tertentu sesuai dengan

    ruang lingkup sebagaimana diuraikan dalam huruf C Surat Edaran ini.b. Verifikasi harus dilakukan oleh Petugas Verifikasi yang ditugaskan oleh Kepala

    KPP berdasarkan surat tugas dengan menggunakan contoh format surat tugassebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkandari Surat Edaran ini.

    c. Petugas Verifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf b meliputi:1) Account Representative;2) Pelaksana KPP;3) Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP);4) Pelaksana KP2KP,yang ditunjuk oleh Kepala KPP.

    d. Penunjukan Petugas Verifikasi oleh Kepala KPP dilakukan denganmempertimbangkan kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.

    e. Dalam hal Verifikasi dilakukan dalam rangka pengukuhan PKP berdasarkan permohonan WPyang disampaikan ke KP2KP, Verifikasi harus dilakukan oleh Kepala KP2KP dan/atauPelaksana KP2KP dengan surat tugas yang ditandatangani oleh Kepala KP2KP atas namaDirektur Jenderal Pajak.

    f. Dalam hal Verifikasi dilakukan dalam rangka pengukuhan PKP berdasarkan permohonan WPyang disampaikan ke KPP, dengan mempertimbangkan tempat kedudukan/kegiatan usahaWP, Verifikasi dapat dilakukan oleh KP2KP.

    g. Jangka waktu penyelesaian Verifikasi adalah sebagai berikut:1) Verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP berdasarkan permohonan WP diselesaikan

    dengan memperhatikan jangka waktu 5 (lima) hari kerja sebagaimana diatur dalamPMK Nomor 73/PMK.03/2012 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan PelaporanKegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran, Pemberian, dan Penghapusan NPWP sertaPengukuhan dan Pencabutan PKP.

    2) Verifikasi dalam rangka penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKPberdasarkan permohonan WP/PKP diselesaikan dengan memperhatikan jangka waktu 6(enam) bulan atau 12 (dua belas) bulan sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang KUP.

    3) Verifikasi dalam rangka Pemberian NPWP dan/atau pengukuhan PKP secara Jabatanuntuk WP/PKP tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan/atau Pasal 8Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.03/2012 berdasarkan data dan informasiperpajakan yang dimiliki atau diperoleh DJP diselesaikan dalam jangka waktu 3 (tiga)bulan yang dihitung sejak tanggal surat tugas diterbitkan sampai dengan tanggalLaporan Hasil Verifikasi ditandatangani.

    4) Verifikasi dalam rangka Penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKPsecara jabatan untuk WP/PKP tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan/atauPasal 10 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.03/2012 berdasarkan data daninformasi perpajakan yang dimiliki atau diperoleh DJP diselesaikan dalam jangka waktu3 (tiga) bulan yang dihitung sejak tanggal surat tugas diterbitkan sampai dengan

    Surat Edaran Dirjen Pajak - SE - 48/PJ/2012 http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&id_topik=&id_jenis=7100&p_tgl=tahun&tahun=2012&nom...

    2 of 7 17/07/2013 10:12

  • tanggal Laporan Hasil Verifikasi ditandatangani.5) Verifikasi dalam rangka Penerbitan surat ketetapan pajak sebagaimana diatur dalam

    Pasal 13 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.03/2012 diselesaikan dalamjangka waktu 3 (tiga) bulan yang dihitung sejak tanggal surat tugas diterbitkansampai dengan tanggal Laporan Hasil Verifikasi ditandatangani.

    2. Usulan dan Penugasan Verifikasia. Verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP berdasarkan permohonan WP.

    1) Berdasarkan permohonan pengukuhan PKP yang diajukan ke KPP, Kepala SeksiPelayanan mengusulkan Petugas Verifikasi dan membuat konsep surat tugas Verifikasidalam rangka pengukuhan PKP.

    2) Kepala Seksi Pelayanan menyampaikan konsep surat tugas Verifikasi dalam rangkapengukuhan PKP berdasarkan permohonan WP kepada Kepala KPP untuk mendapatkanpersetujuan.

    3) Kepala KPP meneliti dan memberikan persetujuan atas konsep surat tugas Verifikasidengan memperhatikan kebijakan umum sebagaimana dimaksud dalam huruf E angka1 sub huruf c, sub huruf d, dan sub huruf f Surat Edaran ini.

    4) Dalam hal permohonan pengukuhan PKP diajukan melalui KP2KP, Kepala KP2KP dapatmenunjuk pelaksana KP2KP dan/atau dirinya sendiri untuk menjadi Petugas Verifikasi.Selanjutnya, Kepala KP2KP menandatangani surat tugas Verifikasi atas nama DirekturJenderal Pajak dengan tembusan kepada Kepala KPP.

    b. Verifikasi dalam rangka penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhanPKP berdasarkan permohonan WP/PKP.1) Berdasarkan permohonan penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP

    yang diajukan ke KPP, Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan menentukan apakahpenghapusan dan/atau pencabutan dapat dilakukan melalui Verifikasi atau harusmelalui pemeriksaan dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 dan Pasal 10 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.03/2012. Dalam halWP mengajukan permohonan penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhanPKP melalui KP2KP, permohonan tersebut diteruskan ke KPP.

    2) Terhadap permohonan penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP yangdapat ditindaklanjuti melalui Verifikasi, Kepala Seksi Pelayanan mengusulkan PetugasVerifikasi dan membuat konsep surat tugas Verifikasi dalam rangka penghapusanNPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP.

    3) Kepala Seksi Pelayanan menyampaikan konsep surat tugas Verifikasi dalam rangkapenghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP berdasarkan permohonanWP kepada Kepala KPP untuk mendapatkan persetujuan.

    4) Kepala KPP meneliti dan memberikan persetujuan atas konsep surat tugas Verifikasidengan memperhatikan kebijakan umum sebagaimana dimaksud dalam huruf E angka1 sub huruf c, dan sub huruf d Surat Edaran ini.

    5) Terhadap permohonan penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP yangtidak dapat ditindaklanjuti melalui Verifikasi, Kepala Seksi Pelayanan menyampaikanpermohonan penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP tersebutkepada Kepala Seksi Pemeriksaan seseuai dengan ketentuan di bidang pemeriksaan.

    c. Verifikasi dalam rangka pemberian NPWP dan/atau pengukuhan PKP secara jabatan untukWP/PKP tertentu berdasarkan data dan informasi perpajakan yang dimiliki atau diperolehDJP.1) Berdasarkan data dan informasi perpajakan yang dimiliki atau diperoleh KPP, Kepala

    Seksi Pengawasan dan Konsultasi terkait meneliti dan menentukan apakah pemberianNPWP dan/atau pengukuhan PKP secara jabatan dapat dilakukan melalui Verifikasi atauharus melalui pemeriksaan dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3 dan Pasal 8 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.03/2012.

    Surat Edaran Dirjen Pajak - SE - 48/PJ/2012 http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&id_topik=&id_jenis=7100&p_tgl=tahun&tahun=2012&nom...

    3 of 7 17/07/2013 10:12

  • 2) Dalam hal pemberian NPWP dan/atau pengukuhan PKP secara jabatan dapat dilakukanmelalui Verifikasi, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi mengusulkan PetugasVerifikasi dan membuat konsep surat tugas Verifikasi dalam rangka pemberian NPWPdan/atau pengukuhan PKP.

    3) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menyampaikan konsep surat tugas Verifikasidalam rangka pemberian NPWP dan/atau pengukuhan PKP secara jabatan kepadaKepala KPP untuk mendapatkan persetujuan.

    4) Kepala KPP meneliti dan memberikan persetujuan atas konsep surat tugas Verifikasidengan memperhatikan kebijakan umum sebagaimana dimaksud dalam huruf E angka1 sub huruf c dan sub huruf d Surat Edaran ini.

    5) Terhadap pemberian NPWP dan/atau pengukuhan PKP secara jabatan yang tidak dapatdilakukan melalui Verifikasi, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menyampaikandata dan informasi perpajakan yang diperoleh kepada Kepala Seksi Pemeriksaan untukditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan di bidang Pemeriksaan.

    d. Verifikasi dalam rangka penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP secarajabatan untuk WP/PKP tertentu berdasarkan data dan informasi perpajakan yang dimilikiatau diperoleh DJP.1) Berdasarkan data dan informasi perpajakan yang dimiliki atau diperoleh KPP, Kepala

    Seksi Pengawasan dan Konsultasi terkait meneliti dan menentukan apakahPenghapusan NPWP dan/atau Pencabutan Pengukuhan PKP secara jabatan dapatdilakukan melalui Verifikasi atau harus melalui pemeriksaan dengan memperhatikanketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 10 PMK Nomor 146/PMK.03/2012.

    2) Dalam hal penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP secara jabatandapat dilakukan melalui Verifikasi, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasimengusulkan Petugas Verifikasi dan membuat konsep surat tugas Verifikasi dalamrangka penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP.

    3) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menyampaikan konsep surat tugas Verifikasidalam rangka penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP secarajabatan kepada Kepala KPP untuk mendapatkan persetujuan.

    4) Kepala KPP meneliti dan memberikan persetujuan atas konsep surat tugas Verifikasidengan memperhatikan kebijakan umum sebagaimana dimaksud dalam huruf E angka1 sub huruf c dan sub huruf d Surat Edaran ini.

    5) Terhadap penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP secara jabatanyang tidak dapat dilakukan melalui Verifikasi, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasimenyampaikan data dan informasi perpajakan yang diperoleh kepada Kepala SeksiPemeriksaan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan di bidang Pemeriksaan.

    e. Verifikasi dalam rangka penerbitan surat ketetapan pajak sebagaimana diatur dalam Pasal13 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.03/2012 yang terdiri dari:1) Verifikasi dalam rangka penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan nomor 146/PMK.03/2012.a) Berdasarkan data dan informasi perpajakan yang dimiliki atau diperoleh KPP,

    Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menganalisis dan mengevaluasi data daninformasi perpajakan tersebut.

    b) Hasil analisis dan evaluasi data dan informasi perpajakan sebagaimana dimaksudpada huruf a) disampaikan kepada Kepala KPP untuk dilakukan pembahasanbersama antara Kepala KPP dengan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi danKepala Seksi Pemeriksaan.

    c) Berdasarkan pertimbangan Kepala KPP dan hasil pembahasan sebagaimanadimaksud pada huruf b), Kepala KPP menentukan apakah data dan informasiperpajakan tersebut ditindaklanjuti dengan Verifikasi atau Pemeriksaan.

    Surat Edaran Dirjen Pajak - SE - 48/PJ/2012 http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&id_topik=&id_jenis=7100&p_tgl=tahun&tahun=2012&nom...

    4 of 7 17/07/2013 10:12

  • d) Dalam hal Kepala KPP memutuskan bahwa data dan informasi perpajakan tersebutditindaklanjuti dengan Verifikasi, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasimengusulkan Petugas Verifikasi dan membuat konsep surat tugas Verifikasi dalamrangka menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar. Dalam hal Verifikasidilakukan terkait dengan keterangan lain dari kegiatan membangunsendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16C Undang-Undang PPN, salah satupetugas Verifikasi dapat berasal dari Seksi Ekstensifikasi.

    e) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menyampaikan konsep surat tugasVerifikasi dalam rangka menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar kepadaKepala KPP untuk mendapatkan persetujuan.

    f) Kepala KPP meneliti dan memberikan persetujuan atas konsep surat tugasVerifikasi dengan memperhatikan kebijakan umum sebagaimana dimaksud dalamhuruf E angka 1 sub huruf c dan sub huruf d Surat Edaran ini.

    g) Dalam hal Kepala KPP memutuskan bahwa data dan informasi perpajakan tersebutditindaklanjuti dengan Pemeriksaan, hasil analisis data dan informasi perpajakanditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan di bidang Pemeriksaan.

    2) Verifikasi dalam rangka penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahansebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) huruf b dan huruf c Peraturan MenteriKeuangan Nomor 146/PMK.03/2012.a) Berdasarkan data baru berupa hasil klarifikasi/konfirmasi Faktur Pajak yang

    mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang atau berdasarkanPutusan Pengadilan yang memuat data baru berupa faktur pajak yang dapatdigunakan untuk menghitung besarnya pajak yang terutang yang tidak ataukurang dibayar, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menganalisis danmengevaluasi hasil klarifikasi/konfirmasi Faktur Pajak atau Putusan Pengadilantersebut.

    b) Hasil analisis dan evaluasi atas hasil klarifikasi/konfirmasi Faktur Pajak atauPutusan Pengadilan sebagaimana dimaksud pada huruf a) disampaikan kepadaKepala KPP untuk dilakukan pembahasan bersama antara Kepala KPP denganKepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi dan Kepala Seksi Pemeriksaan.

    c) Berdasarkan pertimbangan Kepala KPP dan hasil pembahasan sebagaimanadimaksud pada huruf b), Kepala KPP menentukan apakah hasilklarifikasi/konfirmasi Faktur Pajak atau Putusan Pengadilan sebagaimana dimaksudpada huruf a) ditindaklanjuti dengan Verifikasi, Pemeriksaan, atau PemeriksaanUlang.

    d) Dalam hal Kepala KPP memutuskan bahwa hasil klarifikasi/konfirmasi Faktur Pajakatau Putusan Pengadilan sebagaimana dimaksud pada huruf a) ditindaklanjutidengan Verifikasi, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi mengusulkan PetugasVerifikasi dan membuat konsep surat tugas Verifikasi dalam rangka menerbitkanSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan.

    e) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menyampaikan konsep surat tugasVerifikasi dalam rangka menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang BayarTambahan kepada Kepala KPP untuk mendapatkan persetujuan.

    f) Kepala KPP meneliti dan memberikan persetujuan atas konsep surat tugasVerifikasi dengan memperhatikan kebijakan umum sebagaimana dimaksud dalamhuruf E angka 1 sub huruf c dan sub huruf d Surat Edaran ini.

    g) Dalam hal Kepala KPP memutuskan bahwa hasil klarifikasi/konfirmasi Faktur Pajakatau Putusan Pengadilan sebagaimana dimaksud pada huruf a) ditindaklanjutidengan Pemeriksaan atau Pemeriksaan Ulang, hasil klarifikasi/konfirmasi FakturPajak atau Putusan Pengadilan tersebut ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan dibidang Pemeriksaan.

    Surat Edaran Dirjen Pajak - SE - 48/PJ/2012 http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&id_topik=&id_jenis=7100&p_tgl=tahun&tahun=2012&nom...

    5 of 7 17/07/2013 10:12

  • 3) Verifikasi dalam rangka penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahansebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) huruf a serta Surat Ketetapan PajakLebih Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) Peraturan MenteriKeuangan Nomor 146/PMK.03/2012.a) Berdasarkan keterangan tertulis dari Wajib Pajak atau berdasarkan permohonan

    pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang,Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti keterangan tertulis ataupermohonan pengembalian tersebut.

    b) Berdasarkan keterangan tertulis atau permohonan pengembalian sebagaimanadimaksud pada huruf a), Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi mengusulkanPetugas Verifikasi dan membuat konsep surat tugas Verifikasi dalam rangkamenerbitkan surat ketetapan pajak.

    c) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menyampaikan konsep surat tugasVerifikasi dalam rangka menerbitkan surat ketetapan pajak kepada Kepala KPPuntuk mendapatkan persetujuan.

    d) Kepala KPP meneliti dan memberikan persetujuan atas konsep surat tugasVerifikasi dengan memperhatikan kebijakan umum sebagaimana dimaksud dalamhuruf E angka 1 sub huruf c dan sub huruf d Surat Edaran ini.

    3. Pelaksanaan Verifikasi1) Dalam pelaksanaan Verifikasi, Petugas Verifikasi harus memperhatikan juga

    ketentuan sebagai berikut:a) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata

    Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;

    b) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak danPemenuhan Kewajiban Perpajakan;

    c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.03/2012 tentang JangkaWaktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran, Pemberian,dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak serta Pengukuhan dan PencabutanPengukuhan Pengusaha Kena Pajak;

    d) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/PMK.03/2012 tentang Tata Cara PenerbitanSurat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak;

    e) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Verifikasi; danf) Peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang terkait.

    2) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi atau Kepala Seksi Pelayanan sesuaidengan kewenangannya, melakukan supervisi atas pelaksanaan Verifikasi danpenelaahan konsep Laporan Hasil Verifikasi.

    3) Hasil Verifikasi harus dilaporkan oleh petugas Verifikasi kepada Kepala KPP melalui KepalaSeksi Pengawasan dan Konsultasi atau Kepala Seksi Pelayanan sesuaidengan kewenangannya, dengan menggunakan Laporan Hasil Verifikasi .

    4) Dalam hal Verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP berdasarkan permohonan Wajib Pajakdilaksanakan oleh KP2KP, pelaksanaan Verifikasi tidak dilakukan supervisi oleh Kepala SeksiPelayanan, namun Laporan Hasil Verifikasi disampaikan kepada Kepala KPP.

    4. Laporan Hasil Verifikasi1) Laporan Hasil Verifikasi yang dibuat Petugas Verifikasi dalam rangka

    menerbitkan/menghapuskan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau dalam rangkamengukuhkan/mencabut pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sekurang-kurangnyamemuat keterangan mengenai:

    penugasan Verifikasi;a.identitas Wajib Pajak;b.tujuan Verifikasi;c.

    Surat Edaran Dirjen Pajak - SE - 48/PJ/2012 http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&id_topik=&id_jenis=7100&p_tgl=tahun&tahun=2012&nom...

    6 of 7 17/07/2013 10:12

  • uraian hasil Verifikasi;d.simpulan dan usul petugas Verifikasi; dane.pengungkapan infomasi lain yang terkait.f.

    2) Laporan Hasil Verifikasi yang dibuat Petugas Verifikasi dalam rangka menerbitkan suratketetapan pajak sekurang-kurangnya memuat keterangan mengenai:

    penugasan Verifikasi;a.identitas Wajib Pajak;b.pemenuhan kewajiban perpajakan;c.data/informasi yang tersedia;d.materi yang diverifikasi;e.uraian hasil Verifikasi;f.pengujian yang telah dilakukan;g.penghitungan pajak terutang; danh.simpulan dan usul petugas Verifikasi.i.

    3) Bentuk dan isi Laporan Hasil Verifikasi sebagaimana dimaksud pada butir 1 dan butir2 dibuat dengan menggunakan contoh format pada Lampiran II dan Lampiran IIIdan dapat disesuaikan dengan tujuan Verifikasi.

    Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal 1 Nopember 2012DIREKTUR JENDERAL PAJAK

    ttd

    A. FUAD RAHMANYNIP 195411111981121001

    Dokumen ini dibuat secara spesifik untuk www.ortax.org

    Surat Edaran Dirjen Pajak - SE - 48/PJ/2012 http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&id_topik=&id_jenis=7100&p_tgl=tahun&tahun=2012&nom...

    7 of 7 17/07/2013 10:12