sural !;irl-.jfasyr ayal 9 - core.ac.uk · gagal ginjal akut. dan meskipun ginjal yang dicangkokkan...

36

Upload: hoangnhan

Post on 24-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Sural .:;;a :Jr(aaidali ayal 32:

"'Barang siapa yang mtmt/iliara

k.tliidupan manusia mak.a orang itu

btrarli telali mtme/iliara k.eliidupan

selurulinya"

("'"Donor jenasali"J

Sural !;irl-.Jfasyr ayal 9:

':Mereka menda/iulukan unluk oranglain, meskipun mereka lennasuk

orang-orang yang membulu/ikan"

:"'DoRor /iidup")

"Siving the g~ of lifi'"/ would like 10 help someone 10 lillt after my deatfi'.

Yang terhornlat,Bapak Gubemur/Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah

Bapak Rektor/Ketua Senat Universitas DiponegoroSaudara anggota Dewan Penyantun Universitas Diponegoro

Saudara anggota Senat clan Dewan Guru Besar UniversitasDiponegoroSaudara Pembantu-Pembantu Rektor l,Jniversitas Diponegoro

Saudara Pimpinan Fakultas, Ketua Lt:mbaga clan segenapSivitas Akademika Universitas Diponegoro

Saudara Direktur Rumah Sakit Dr. Kariadi

Saudara Kepala Bagian/UPF Fakultas Kedokteran/RS. Dr. Kariadi

Adik-adik mahasiswaclan seluruh undangan yang sara muliakan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

B ismi II ahirro hmanirr 0 him.

Alhamdulillahi robil alamin, washolatu ,"assalamu zla asrofilmursalim, wa ala alihi washohbihi ajmain.

Perkenankanlah sara mengucapkan syukur ke hadirzt TuhanYang Maha Esa atas nikmat clan karunia-Nya ~erta perkenan-Nyayang dilimpahkan pada diri saya, sehingga memungkinkan hari inidapat berdiri di depan forum yang sangat terhormat ini.

Tiada kata yang dapat sara sampaikan schagai rasa terimakasihkepada semua hadirin yang telah meluangkan waktu yang sangatberharga untuk menghadiri upacara pengukuhan ini.

Hadirin yang sara muliakan,

Ijinkanlah saya menyampaikan topik:

"TRANS PLANTAS I GINJALDAN PROS"EK PENGEMBANGANNYA DIINDONESIA"

sebagai pidato pengukuhan Guru Besar daiara Ilmu PenyakitDalam pada Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro padahari yang sangat berbahagia ini.

Ilmu Penyakit Dalam adalah Ilmu Kesehatan yang sangat tuakalau tidak yang tertua di antara Ilmu Kesehatan lainnya dan pasticakupannya 5allgat luas. Nefrologilpierupakan cabang Ilmu PenyakitDalam, yang 15 ta.'1un lebih sara tekuni, tiddk mampu saramengemukakan dalam forum terhormat ini.

2

THE LONGERYOU CAN LOOK

BACK,THE FURTHER

YOU CAN LOOK

FORWARD

(Winston Churchill,

1944)

B/NATANGPERCOBAAN

Pid3to rengukuhan ini akan kami bagi menjadi dua bagian yaitu:

.Beberapa aspek transplantasi ginjal yang akan membahas statustransplantasi ginjal masa lalu, masa kini daD masa mendatang(Kidney Transplantation: Past -Present -Future).

.Prospek pengembangan transplantasi ginjal di Indonesia.Hadirin yang saya muliakan,

Perkenankan saya memulai bagian pertama daTi pidato ini:

SEJARAH TRANS PLANTAS I GINJAL

Istilah "t/linspIOllt" p,ertama kali digu!1akan oleh John Hunter(171e Father of Experimeiltal -\'UIgel)J) yang m::rupakan Bapak daTiIImu Bedaa Eksperimental pada tahun 1778. Transplantasi jaringanseperti darah, tulang daD kulit sudah dilakukan sejak periodc preanest~sia, sedangkan tral15planta:;i Conleo teJah dilakukan sejaktahun 1905 oIeh Zirm.(i) Transplantasi organ yang memerJukan

penyambungan pembuluh darah pada waktu itu masih mengaJamikesulitan.

Transplantasi ginjal pada binatang percobaan (anjing) pertamakali dilakukan oleh Emericb Ullman pada tahun 1902. Pada tahunyang sarna Alfred van Decastello melakukan haJ yang sarna. Namunsayang kedua pionir tersebut tidak melanjutkan karirnya dalambidang transplantasi ginjaI.

"XENOGRAFT"

DONORJENA3AH

DONORHIDUPKELUARGA

Guru Carrel, Jaboulay pada tahun 1906 merupakan orangpertama yang melakukan transplantasi ginjal Xenograft padapenderita gagal ginjal kronik dengan menggunakan ginjal babi.Ernst Unger menggunakan ginjal kera (1909). Ginjal dipakaisebagai model transplantasi karena vaskularisasinya sederhana,adanya ureter memungkinkan menilai faalnya dalam beberapamenit dati kenyataan bahwa ginjal adalah sepasang.(3)

Transplanta~i ginjal allograft"" pertarna dengan donor ginjaljenasah dilakukan di Ukraine \Jleh Yu Yu V;)ronoy pada t?hun 1936clan sampai tahun 1949 telah dilakukan sebanyak 6 kali. Hufnagel,Hume clan Landsteiner melakukan hat yang sarna pada tahun 1946di Peter Bent Brigham Hospital Boston pada penderita dengangagal ginjal akut. Dan meskipun ginjal yang dicangkokkan hanyabekerja dalam waktu pendek, namun sudah cukup menolongpenderita tersebut melewati rase oliguri. Selama tahun 1950-1953telah dilaporkan transplantasi ginjal allograft daTi Paris (7 kasus)clan daTi Boston (6 kasus). Dari Boston dilaporkan digunakannyapertama kali hemodialisis untuk mempersiapkan penderita. DavidHume (Boston) menyimpulkan beberapa hal yang ternyata dikemudian hari terbukti kebenarannya yaitu: transfusi darah sebelumtran~plantasi ginjal mungkin berguna clan nefrektomi bilateral perludilakukan untuk mengendalikan tekanan darah sesudah trans-plantasi. (2)

Pada tahllil 1953 Michon melaporkan transp!antasi ginjal dengandonol hidup keluarga yang pcrtama di mana s;:orang ibumemberikan salah satu ginjalnya kepada anal laki-lakinya. Ginjal'fang dicangkokan dapat berfungsi seketika, namun sayang ditolakpada hari ke-22.

Tanggal 16 Desember 1954 merupakan hari penting dalamsejarah transplantasi ginjal, di mana di Peter Bent BrighamHospital, Boston telah dilakukan transplantasi 3injal pada seorangbernama Richard (24 tahun), mendapatkan donor ginjal darisaudara kembar identik (Ronaid) yang dilakukan oleh Dr. Joseph,E Murray dengan timnya.(4) Ginjal yang dicangkokkan segera ber-fungsi dengan baik clan tidak pernah mengalami reaksi penolakan.Kejadian ini merupakan bukti bahwa sejak itu secara teknik bedahtransplantasi ginjal sudah tidak ada masalah. Teknik yang digunakanadalah meletakkan ginjal yang dicangkokkan di fossa iliaka,anastomosis pembuluh darah pada vasa iliaka clan ureterdire-implantasikan pada kandung kemih. Standar operasi trans-

DONORKEMBARIDENTIK

--Xenograft: Donor dan resipien dari spesies berbeda. misal: ker2 dan man usia.

Allograft: Donor dan resipien dari spesies sarna, [etap; genetik tak identik.

4

1960 .1970

plantasi ginjaI tersenut sampai sekarang masih dipakai. Sejak itubeberapa transplant.iSi ginja! dengan donor kembar identik te!ahdilakukan dengan basil baik. Sedangkan bagi penderita bukankembar identik untuk tidak terjadi penolakan memerlukan imuno-supresan. Imunosupresan pertama yang digunakan pad a trans-p!antasi ginja! ada!ah iradiasi tubuh secara total yang dilakukanantara tahun 1959-1962.

Periode 1960-1970 tercatat beberapa kemajuan dalam bidangtransplantasi ginja! antara lain:

1961 CaIne clan Zukowski menggunkan azatioprin (Imuran) clanGoodwin menggunakan prednison sebagai imunosupresan.(5)Dan sejak itu imunosupresan standar yang digunakan adalahkombinasi azatioprin clan prednison/prednisolon clan bilaada gangguan faal hati azatioprin diganti dengan siklo-fosfamid (Endoxan).

1962 Penentuan tipe jaringan (Tissue typing) mulai digunakan diklinik untuk melldapatkan donor yang paling sesuai.(2)

1966 Ditunjukkan bahwa reaksi silang leukosit positif antara sel!I:ukosit donor clan serum resipien dapat menimbulkan reaksi

(' ,peno!akan hiperakut. -J

1967 Digunakannya globulin anti !imfosit di k!inik sebagai imuno-supresan untuk mer.cegah terjadinya reaksi peno!akan.(2)

Selama periode ini kon.'ep mati batang otak makin- meluasditelima. Resu.'it2.si clan perawa!ar. intensif di ICU (Intel1sive Ca.-eUnit) makin meluas. lni me.mberikan pe!uang transplantasi..ginjaldengan donor jenasah Makin berkembang. facia periode inimorbiditas clan morta!itas transplantasi ginja! masih cukup tinggi,sementara itu perkembangan dalam bidang dia!isis memungkinkanpenderita gaga! ginja! terminal ditolong dengan dia!isis. Per-kembangan transp!antasi ginjal sangat tergantung daTi 3 faktoryaitu: perkembangan da!am teknik pembedahan, penemuanimunosupresan yang lebih ~fektif clan perkembangan met odepre~ryasi. (6)

Pr~servasi ginja! bertuj,uan mempertahankan ginja! da!amkondisi optinlal sejak diambi! dari donor sampai mendapatkanaliran darah kemha!i dari sirklilasi resipien. Perkembanga:1 dalambidang preservasi ini dapat dicatat sebagai berikut:

1967 Belzer dkk. dengan menggunakan mesin preservasi berhasilmempertahankan ginja! se!ama 72 jam. (6 )

1969 Collins ill. berhasi! me!akukan ~reservasi ginjal dengansimple cold storage se!ama 30 jam. ( .

1970-1980

Kedua cara tersebut akhirnya menjadi standar preservasi diseluruh dunia selama hampir 20 tahun. Dengan demikian tindakantransplantasi ginjal dengan donor jenasah tidak lagi merupakantindakan darurat clan ginjal donor dapat diterbangkan ke tempatjauh clan selama itu resipien dapat dipersiapkan lebih baik untukmenghadapi operasi besar. Sayang bahwa kedua metode tersebuttidak begitu efektif untuk preservasi h2ti, pankreas clan jantung.

Dalam perioJe uti tercatai kemajuan Qalai11 biJang transplantasiorg2n l'iin YRitu:

1963 Transplantasi hati manusia dilakukan pertama kali olehStarzl.

1967 Chr. Barnard melakukan transplantasi jantung pertama yangmendapat tanggapan refs clan masyarakat internasionalsecara luas. Sampai saat ini transplantasi ginjal selalu dipakaisebagai referensi clan dianggap sebagai gold standard bagitransplantasi organ lain.

Periode 1970-1980 dilakukan usaha-usaha untuk mengurangiangka kesakitan clan angka kematian serta usaha untuk menaikkanpanjang harapan hidup ginjal dan panjang harapan hidup penderita.DengaI! kema.iuan teknik bedah terdapat ~nurunal1 Komplik3sibedah clan digunakannya,antibiotika perioperatif dapat menurun-kan komplikasi infeksi.\ .usaha-usaha ke arab diagnosis dini danpenanganan lebih baik terhadap kemul1gkinan terjadinyakomplikasi, terutama komplikasi infeksi. Pada saat itu para sarjan3mulai menyadari bahwa lebih renting survival penderita daripadasurvival graft, sehingga untuk reaksi penolakan akut maksimal hanyadua kali dilakukan terapi. Bila tidak berhasil lebih baik dilakukannefrektomi clan penderita dikembalikan ke program dialisis, untuklain kali dilakukan retransplantasi. Dalam peri ode ini perltl kiranyadicatat beberapa hal:

1973 Gpetz clan Terasaki mendapatkan bahwa transflJsi darahselama penderita mengalami dialisis menunggu transplClntasiginjal dapat memperbaiki panjang harapan hidup ginjal clanpenderita bila dibandingkan dengan penderita yang belumpernah mendapat transfusi. lni merupakan suatu fenomenasangat menarik mengingat anggapan umum pada saat itutransfusi darah hendaknya dihindari untuk mencegahterjadinya sensitisasi. Penelitian ini k~mudian dibuktikanoleh peneliti lain. (8)

1978 Ting clan MOFis telah berhasil mengaplikasikan HLA-Drpada transplantasi ginjal dengan donor jenasah.(9)

1978 Caine mulai memperkenalkan pemakaian siklosporin-A,suatu imunosupresan yang lebih kuat clan lebih spesifik

PANJANGHAAAPAN

HIDUPGINJAL

DANPANJANGHAAAf'~.N

, HIDUPRESIPIEN

TRANSPLANTASI GINJAL MASA KINI

Pada s?at ini transplantasi ginjal dianggap sebagai tindakanbedah rutin daD merupakan pilihan ~rtama bagi hampir semuapenderita gaga! ginjal terminal. Panjaqg harapan hidup ginjal danpanjang harapan hid up resipien dalam 1 tahun pertama untuktransplantasi ginjal dengan donor hid up mencapai 90-100%;

dibandingkan dengan imunosupresan vang sudah ada.(lO)Penemuan ini di kemudian hari memt uka lembaran barudalam transplantasi ginjal pada khususnya dan transplantasiorgan pada umumnyya.

1979 Berhasil digunakannya globulin onti-timosit, suatu antibodi

poliklonal untuk mengatasi reaksi penolakan akuJll) Selamaini reaksi penolakan akut diatasi dengan dosis tinggi kortiko-steroid. Ternyata kemudian terbukti bahwa reaksi penolakanakut yang tidak bisa diatasi deng2n kortikosteroid sebagianmasih dapat diatasi dengan globulin onti-lilnfosit atauglobulill onti-tilnosit.

Perkembangan transplantasi selanjutnya tergantung perkem-bangan biologi melokuler yang diaplikasikan pada biologitransplantasi dan dimulai pada tahun 1981 dengan digunakannyaantibodi monoklonal OKT3 suatu antibodi spesifik untuk sel-T Isubset untuk monitoring imunologik clan terapi penderitatransplantasi ginjal!12)

Hadirin yang sara muliakan.

ASPEK ETISDONOR HIDUP

RISIKO DONOR

operasi nefrektomi pada donor. Risiko ini sarna dengan seorangyang hidup di Ohio clan tiap hari pergi ke kantor dengan kendaraanatau jalan kaki selama 4 tahun akibat kecelakaan lalulintas. Kalaurisiko penduduk Ohio karena kecelakaan lalulintas terus menerusterjadi sepanjang hidupnya, namun fisiko donor hanya sekali dalamhidupnya. Namun demikian, meskipun fisiko tersebut kecil, tetapada risikonya. Sehingga sudah sepantasnya seorang donor .yangdengan ikhlas menyeriiakan satu ginjalnya untuk hidupnya oranglain dapat dikatakan sebagai "pahlawan", setidak-tidaknya"pahlliwall" bagi keluarganya. Akibat jangka panjang (10 tahunj jugasudah banyak diteliti, disimpulkan sebagai berikut: pada beberapadonor terjadi proteinuri ringan, tidak progresif clan bukanproteinuri akibat kerusakan glomeruli. Hipertensi didapatkan padabeberapa donor, terutama pria, namun rupanya bukan karenakenaikan frekuensi. Bagi donor hidup cukup disarankan kontrolsetiap tahun sekali untuk mengetahui ada tidaknya proteinuri,hipertensi, gangguan faal ginjal clan urinalisa. Nasehat yang perludiberikan adalah tidak boleh mengkonsumsi protein lebih dari 1gram per hari. Nasehat tersebut perlu karena mempunyai beberapakeuntungan antara lain: mengurangi kemungkinan terjadinya hi per-tensi, menstabilkan faal nefron, mengurangi masukan kolesterolsehingga mengurangi risiko penyaki! jantung koroner clanmengurangi tkskresi kalsium sehingga mengurangi kemungkinanterjadinya ba!u saluran kemih.(15) .

Dengan makin b~rhasilnya transplantasi g;njal saat ini, indikasirne:1jadi makin melebar. Umur tidak lagi dianggap sebagai faKtorfisiko. Hasii baik dicapai pad a resipien umur 4 tahun (bahkanbeberapa pusat tran5plantasi lebih muda lagi) sampai umur 60-65tahun. Transplantasi pada penderita diabetes mellitus, lupuseritematosus clan penyakit lain sudah bukan merupakan fisiko lagi.Penderita diabetes mellitus memberikan basil yang kurang lebihsarna dengan penderita bukan diabetes mellitus. Siklosporin sangatberguna pada resipien aDak karena tidak mengganggu pertumbuhanseperti yang terjadi bila menggunakan imunosupresi konvensional.

Perkembangan preservasi ginjal dirasa sangat lambat clan baruterjadi perubahan besar pada tahun 1988 di mana dibuktikan bahwacairan UW (Universil)' of lViscollsill) dapat digunakan untukpreservasi ginjal selama 72 jam, hati selama .48 jam clan pankreasselama 72 jam, jantung clan paru selama 12 jam dengn cara simplecold storage (Belzer). Selama ini hepar. pank;eas clan jantung hanyadapat dipreservasi selama 6-10 jam setelah pengambilan organtersebut dari donor. Carran UW memungkir~:an transplantasi hepardaD pankreas tidak !agi merupakan tindakan operasi darurat. Saatini juga dikembangkan cairan preservasi lain seperti: HTK

INDIKASIMA!':IN

MELEBAR

PRESERVASI

9

"HLA MATCHING"

TRANSFUSIDARAH

(Histidine-Tryptophone-Ketoglutarate), SI.S (Sodium, Lacto- biose,Sucrose) clan lain-lain.(16)

Kecocokan HLA (HLA matcilulg) AB clan Dr dalam erasiklosporin untuk transplantasi ginjal donor jenasah masih perluterutama antara cocok penuh clan tidak cocok samasekali.Kegunaan ini akan lebih terlihat ~las dalam jangka panjang yaitu5-10 tahun sete!ah transplantasi.(l Dalam era siklosporin rupanyatujuan jangka pendei< sudah dapat ter.:apai, namlin rupanya un.ukjangk;l panjang siklosporii! tidaic begitu. hanyak manfaatny:t hiladibandingkan dengan imunosupresi konvensional. Salah satu faktoryang sudah diketahui pasti sampai sekarang yang dapatmempengaruhi hasiljangka panjang adalah kecocokan HLA. Untukmencapai hal tersebut jelas diperlukan pengumpulan calon resipienbanyak clan ini hanya dapat dicapai bila dilakukan tukar menukarginjal jenasah secara nasional clan internasional untuk mencariresipien yang paling cocok. Ini merupakan salah satu tujuan dariperhimpunan tukar menukar organ (Socieo' of Organ Sharing) yangtelah mengadakan kongres internasional pertama bulan Juni 1991yang lalu dengan lema: .'World Cooperation ill Organ Sharing for

Transp/a!ltation".Keuntungan transfusi darah pre-transplantasi yang dilaporkan

Opelz dkk. tahun 1973 ternyata dalam era siklQsporin keuntungantersebut tidak terlihat lagi (Opelz dkk., 1985). Menghiiangnya efekbaik transfusi pada akhir-akhir ini tidak diketahui dengan pasti, tapirupa-rupanyya bukan karena pengaruh pengg'Jnaan siklosporin. Disamping menyebabkan sensitisasi terhadap antigen HLA, transfusidarah juga mempunyai fisiko untuk tertularnya infeksi HIV clanhepatitis non A non B. Pada saat ini untuk penanggulangan anemiapada penderita gagal ginjal terminal yang sedang dialisis kronikuntuk menunggu mendapatkan donor tidak lagi diatasi dengantransfusi darah, tetapi cukup baik diatasi dengan pemberianeritrop:}ietin rekombinal! (rEPO). Eritropoietin rekombinan jugamempunyai potensi sebagai modulator dengan menekan aktivasi selT clan sel B dengan menekan produksi interleukin (11-1).(18)

Pada transplantasi ginjal dengan donor hidup keluarga denganHLA an tara donor clan resipien tidak identik, usaha untukmenaikkan panjang harapan hid up ginjal telah dilakukan aniara laindengan pemberian "Donor Specific Transftlsion" (DST). DST adalahtransfusi di mariadarah yang diberikan kepada resipien berasal daricalon donor jPemberian DST memberikan hasil panjang harapanhidup ginjal mendekati HLA idetltik. Kerugian\ pemakaian DSTadalah kemungkinan terjadinya sensitisasi terhadapHLA. Pemakai-an imunosupresan (azatioprin atau siklosporin) selama berlang-sungnya prosedur DST, dapat menekan sensitisasi sekecil mungkin

"CST'

10

IMUNG-SUPRESAN

(10%). Namun dalam era siklosporin di mana hasil transplantasiginjal donor hidup keluarga dengan HLA tidak identik sudah

sangat baik, banyak pusat transplantasi tidak setuju pemakaianDST. Mengingat mahalnya siklosporin, masih banyak pusattransplantasi ginjal di negara berkembang menggunakan DST.Pengalaman kami sendiri di Semarang, meskipun dengan jumlahkasus terbatas, cukup baik.(19)

Imunosupresan yang banyak digunaican dalam lransplantasiginjal pad a saat ini adalah: prednison (prednisolon), azatioprin(Imuron), siklosporin, antibodi poliklonal (globulin anlilimfosil clanglobulin anlilimosil), anlibodi monoklonal (olthoc/one OKTJ at auanli-IL-2), Bredinin clan desoxyspe'6'ilo/in. Prolokol imunosupresiuntuk mencegah lerjadinya rcaksi penolakan sangal bervariasimengenai obal at au kombinasi obat yang dipakai clan besarnyadosis. Pada saat ini kecenderungannya memberikan obal kombinasisehingga dosis rnasing-masing obat dapal dikurangi agar ke-mungkinan terjadinya efek samping obal sekecil mungkin.Irnunosupresi kovensional telap banyak dipakai terutama dinegara-negara yang berkembang seperti Indonesia yaitu kombinasiprednison (prednisolon) clan azatioprin (Imuron). Selain imuno-supresi konvensional yang banyak dipakai adalah lerapi induksidengan obat multipel. Konst:p ini dimulai dengan pemberian dosiskeci! siklosporin atau lidak sarna sekali selama periode k.:lis yaill!peri ode di mana g:nja! yang dicangkokkan belum berfungsi. Dosissiklosporin mu!ai dinaikkan bila ginjal yang dicangkokkan sl:dahbcrfungsi secara normai. Namu!1 periode k!"itis ter~ebut memerlu-kan lambahan imunosuperesi lain scperli kortikosleroid, azalioprin,anlibodi poliklonal "1lau antibodi monoklonal. Dengan dasar konseplersebul telah dikembangkan bermacam-macam protokol pem-berian imunosupresi lernyata memberikan hasil kurang lebih sarna.Pernakaian siklosporin disertai antagonis kalsium (diltiazem) at auanalog prostasiklin dapal mengurangi kemungkinan efek nefro-toksik akut dari siklosporii1.(20)

Pada saal ini lerus dilakukan penelitian-penelitian. untukmendapatkan imunosupresi yang lebih kuat clan lebih spesifikkerjanya serta dapat menimbulkan loleransi spesifik. Obal-obattersebut rnasih da:am pcnelitian pada binatang percobaan maupundalam penelitian klinik. Dapal kiranya kami sebutkan di sinibeberapa obat yang mempunyai prospek baik di masa mendatang

yaitu: golongan siklosporin (mizoribin, deoX)'spe'6'ilo/ill. ropom)ocin,/eflunomid). sedangkan dan golongan antibodi monoklonal antaralain FK 506, BMA 031, BT 563 clan lain-lain. Untuk mengatasireaksi penolakan akut yang sudah terjadi dapat digunakankortikosteroid dosis tinggi, antibodi poliklonal atau antibodi

11

monoklonaJ. l{eaksi penolakan akut yang tidak dapat diatasi dengankortikosteroiJ dosis tinggi, sering masih dapat diatasi denganantibodi poliklonaJ atau antibodi monoklonal. Lebih daTi 90%reaksi penolakan akut dapat diatasi dengan antibodi monoklonal(OKT3). Pada era siklosporin ternyata penghentian steroid dapatdilakukan pada sebagian besar (60%) pender ita transplantasi ginjaldengan cukup aman. Keuntungan penghentian steroid adalahmenurunnya insidens hipertensi (50%) da~ m~ngurangi k~-mungkinan terjadinya infeksi yang dapat mengancam jiwa clankeuntungan lain.(13)

Efek nefrotoksik kronik siklosporin menyebabkan banyak ahliberusaha setelah waktu tertentu melakukan konversi keimunosupresi konvensional. Konversi ini terbukti disertai denganperbaikan faal ginjal, namun kerugiannya adalah kemungkinanterjadinya reaksi penolakan akut pad a saat dilakukan konversi.Konversi dilakukan setelah 3-12 bulan post-transplanatasi dengansyarat selama i. u tidak pernah mengalami reaksi penolakan clan faalginjal daJam keadaan tetap stabil. Konversi juga sering dilakukanatas dasar mahalnya harga siklosporin. Pengalaman kami dengankasus yang tidak banyak, karena aJasan ekt'nomi ternyata cukupaman.(21) Pada saat konversi dosis kortikosteroid kami naikkan clank~mudian secara bertahap diturunkan sampai mencapai dosisseperti sebelum konvelsi. Konversi kar.li lakukan 3 bulan setelahtranspl3ntasi dengan syarat faal ginjal stabil dan selama itu tidakpe:'l!ah mengalami reaksi penolakan akut.

Komplikasi tran3plantasi ginjal yang merupakan komplikasibedah pada umumnya sudah sangat kecil daD biasanya mudah

ditangani. Komplikasi transplantasi ginjal yang sampai sekarangmasih menjadi persoalan adalah reaksi penolakan kronik daDkomplikasi akibat pemakaian imunosupresi menahun yaitu infeksidaD keganasan. Reaksi penolakan hiperakut sudah jarang terjadi,sedangkan reaksi penolakan akut sebagian besar (l~bih daTi 90%)dapat diatasi dengan pemberian imunosupresan. Reaksi penolakankronik sekali terjadi, akan berjalan terus clan akhirnya akan sampaigagal ginjal terminal yang memerlukan dialisis kembali atautransplantasi ginjal ulang. Reaksi penolakan kronik ini yangmenyebabkan basil transplantasi gif1jal untuk jangka panjang masihbelum memuaskan. Infeksi yang 'sering menjadi masalah pad atransplantasi ginjal adalah infeksiivirus (CMV. Hepatitis, Epstein-Barr daD HIV); infeksi nosokdnial (Aspergillus, Legionella danPseudomonas). Kombinasi antara infeksi virus menahun daDimunosupresi menahun akan menimbulkan sindrom klinik baruyang tidak pernah dijumpai pacta pender ita tanpa imunosupresi.Sindroma baru tersebut adalah: Progressive CMV Chorioretinis,

KOMPLIKASI

HASllJANGKA

PANJANG

WHEN A THINGCEASES TO BE

A SUBJECT OF

CONTROVERSY,IT CEASES TO BE

A SUBJECT OF

INTEREST

(William Hazlitt,1830)

Epstein-Ban- virus induced B-cell o'mphoproliferative disease daDHepatitis-B related hepatic carcinoma. Insidens keganasan tertentusangat meningkat yaitu karsinoma kulit daD bibir (4-21 kali),limfoma bukan Hodgin (28-49 kali), sarkoma Kaposi (400-500 kali),daD karsinoma vulva dan anus (100 kali). Pada penggunaanimunosupresan konvensional karsinoma tersebut terjadi rata-ratasetelah 59 bulan, sedangkan pada penggunaan siklosporin rata-rataseteJah 114 bulan. Setiap penor.rita transp!antas! harus selalu di-fol/ow up clan harus selalu waspada terhadap kemungkinan

terjadinya keganasan.

Dengan siklosporin, ,fisiko jangka pendek dapat diatasi, namunfisiko jangka panjang" masih belum terpecahkan. Rupanyasiklosporin tidak mempunyai efek kuat alas kehilangan ginjal yangdicangkokkan pada jangka lama. Lima tahun setelah transplantasirata-rata 1/3 resipien akan kembali menjalani dialisis clan setelah 10tahun post-transplantasi lebih daTi separuh resipien hidupnya akankembali tergantung daTi mesin dialisis.(13) Ini semua terutamakarena terjadinya reaksi penolakah kronik. Sampai saar ini faktortunggal terpenting yang sudah diketahui dapat mempengaruhiterjadinya reaksi penolakan kronik adalah histokompatibilitasantCir" donor clan resipien. Dalam jangka panj3ng hilangnya graflflap tahun adalah antara 2-4%. Kematian yang terjadi pada jangl;apanjang pada umumnya karer.a: penyakit jantung ,koroner,keganasan, sepsis clan gagal hati.

Dalam seti"p bidacg IImu Ptngetahuan selalu terdapat kontro-versi-kontroversi pendapat, masing-masing dengan fakta clanargumentasi yang kuat. Dalam bidang transplantasi juga tidak luputadanya kontroversi-kontroversi pendapat. Membaca at au men-dengarkan diskusi antara yang setuju clan tidak setuju terhadapsuatu masalah bagi sara merupakan sesuatu hat yang menarik.Bukan maksud saya membicarakan kontroversi-kontroversi dalampidato pengukuhan ini, namun hanya ingin kami tunjukkan

beberapa topik yang sering menjadi pembicaraan pada kongres-kongres international

Kontroversi dalam bidang etika:

* Apakah secara etis dapat dibenarkan transplantasi ginjal dengan

menggunakan donor hidup bukan keluarga?* Apakah secara etis dapat dibenarkan memberikan "imball1n"

pada donor sebagai rasa ucapan terimakasih?* Apakah secara etis dapat dibenarkan "jua.! beli" ginjal untuk

kepentingan transplantasi, seperti yang banyak dikenal secaraluas yang torjadi di Bombay, India clan di tempat lain?

13

Kontroversi di luar bidang etika:

.Siklosporin digunakan selamanya atau dilakukan konversisetelah waktu tertentu?

.Dalam era siklosporin, apakah perlu mencocokkan tipe jaringan(HLA) antara donor clan resipien pad a transplantasi ginjaldengan donor jenasah?

.Untuk preservasi ginjal mana yang lebih baik: simple cold storageat au machine preservation.

THE ONLY WAY

TO PREDICT

THE FUTURE IS

TO HAVE POWER

TO SHAPE

THE FUTURE

(Eric Hoffer, 1956)

IMUNCSUPAESI

MENGATASIKEKURANGANDONORJENASAH

TRANSPLANATASI GINJAL MASA DEPAN

Hadirin yang saya muliakan,

Marilah kita meninjau secara sepintas lalu, kemungkinan-kemungkinan yang akari dicapai di masa yang akan datang terutamaaplikasinya dalam transplantasi klinik yang secara langsung ber-manfaat bagi para penderita transplantasi ginjal. Meskipun Lelahdicapai perkembangan yang demikian cepat akhir-akhir ini, namunmasih tetap banyak masal~~Jx~ng diharapkan terpecahkan di masa-masa mendatang. .i

Imunosupresan yang lebih kuat, lebih spe~ifik, kurang toksik,tidal< mengganggu respcins fmun yang lain pasti akan segera dapatdigunakan di klinik secar-a rutin. Cajon imuno~upresan tersebutantara lain: golongan siklosporin (deoX}'spe'8llalin, rapamycin,lej1unolnid) dan daTi antibodi monoklonal (BMA 031, FK 506):20)Perhatian akan ballyak ditujuka!1 terhadap TLI (Total LymphoidI/Tadiation) karl'na sampai $aat ini merupakan satu-satunya carayang dafat meng-induksi toleransi spesifik pad a transplantasiginjal.(13 Antibodi monoklonal yang kemungkinan juga dapatmenimbulkan toleransi spesifikantara lain adalah BMA 031. Tujuandunia transplantasi untuk meoimbulkan toleransi spesifik- sempurnaserta permanen, rupany~ Iplikasinya dalam klinik masih jauh.meskipun suatu saat pasti tercapai.

Laporan dari seluruh dunia menunjukkan kekurangan donorginjal bila dibandingkan deng,n kebutuhan. Oi masa mendatangdiharapkan akan lebih ban~~ ;tersedia donor ginjal dengan usaha-usaha antara lain: -

.Meningkatkan kampanye me:alui berbagai-bagai jalur komuni-kasi clan kalau perlu daTi pintu ke pintu dan diharapkan akanmeayebabkan perubahan sosial dan meningkatnya kesadaranmasyarakat.

.Pt;mberian penghargaan kepada donor jenasah/keluarga dekat.lni sudah dilakukan pada beberapa negara seperti: pembebasanbiaya Rumah Sakit, keringanan biaya bila keluarga donor sakit,

"XENOGRAFT"

TRANSPLANTASISELULER

pembebasan biaya penguburan atau fasilitas lain bagi keluargayang ditinggalkan. Untuk memberikan efek positif kepada donorjenasah yang telah memberikan seseorang kehidupan, perludiberikan penghargaan misalnya statusnya disamakan denganveteran perang.

.Pemanfaatan jenasah henti jantung (non hean beating cadaverdonor) yang telah dipelopori oleh Kootstra dkk. (1981) dankemudian diikuti para ahli daTi Jepallg, It..li, Spailyol clanlain-laiJ1, meskipun masih perlu penelitian lebih lanjut untukdipakai secara rutin, mempunyai prospek yang baik di masad~t~ng., dalam rangka menaikkan tersedianya jumlah donor

gmJal.~_3)Dengan makin kurangnya donor ginjal, para ahli mulai banyak

menaruh minat kembali terhadap Xenograft. Dan xenograft yangtidak lama lagi dapat dilakukan dalam klinik adalah Xenograftsel-sel pulau Langerhans.(24) Keberhasilan ini nantinya tentunyasangat berguna dalam pengembangan transplantasi ginjal Xenograft.Kalau kita menengok kembali ke belakang yaitu sekitar tahun1963-1965 di mana grup Tulane telah cukup berhasil dalammenolong penderita gagal ginjal terminal dengan menggunakanginjal Chimpanzee (sejenis kera).(25) Pt:nderita pertama dalam seritersebut menu~juk"an faal ginjal yang baik secara dini, namunterjadi reaksi penolakan akut pad a nari ke!ima. Reaksl penolakanakut tersebut dapat diatasi clan fungsi ginjal tetap ba~. sampaiakhirnya penderita meninggal sete.lah 9 minggu karena pnemouia.Penderita ketiga hidup sampai 9 bulan dengan faal ginjal tetap baiksampai 8 bulan clan meninggal karena gangguan elektrolit. Denganberkembangnya dialisis kronik clan transplanlasi ginjal dengandonor jenasah, program tersebut dihentikan dalam tahun 1965. Atasdasar tersebut saya berkeyakinan bahwa harapan masyarakal duniatransplantasi akan kemungkinan dilakukannya transplantasi ginjalxenograft akan tercapai di masa mendatang.

Transplantasi seluler (terutama sel pulau Langerhans) di masamendatang akan merupakan tindakan rutin sehari-hari di klinik.Hal tersebut mengingat pad a saat ini telah dicapai prospekkeberhasilan dalam klinik setelah beberapa dekade dilakukanpenelitian secara intensif.(24)

Preservasi organ diharapkan akan terus berkembang setelahdimulainya langkah besar awal penggunaan cairan UW di klinik.Bila pada ginjal dapat dilakukan freeze drying at au cryopreservasitidak mustahil nantinya akan berdiri bank ginjal. Bio lmplal:tServices (BIS) yang did!rikan alas prakarsa Eurotransplant pada saatini sudah mempunyai bank kornea (1976), bank tulang clan katub

PRESERVASI

15

REAKSIPENOLAKANKRONIK

KERJASAMAINTERNASIONAL

jantung (1987) clan diperkirakan pada tahun 1993 akan bertambahdengan bank sel pankreas!26)

Reaksi penolakan kronik yang sampai sekarang masihmerupakan hai yang menyakitkan dalam dunia transplantasi ginjalmulai banyak mendapat perhatian dengan adanya revolusi biologimolekuler. Ekspresi dari reseptor growth faclor rupa-rup3nyamerupakan talon pertama untuk menegakkan diagnosis secara dini.Obat-obat yang kemungkinan dapat mempengaruhi reaksipenolakan kronik antara lain yang mempengaruhi metabolismreicosanoid, metabolisme lipid clan fungsigrowlhfactor.(27) .J.

Kerjasama dunia dalam bidang transplantasi yang merupakantema Konggres pertama Society of Organ Sharing akan makin ber-kembang di masa-masa mendatang. Keijasama antar pusat trans-plantasi di seluruh dunia perlu untuk memperbaiki basiltransplantasi clan akan menumbuhkan kultur transplantasi yangbersifat universal dari berbeda-beda kebangsaan, sosial. agama,etika clan lain sebagainya. Kita semua sarna di hadapan .I"uhan YangMaha Esa. Kultur transplantasi yang bersifat universal ini akanmeningkatkan pengertian, persaudaraan, keadilan clan perdamaianantara manusia dari berbagai bangsa clan agama.(28)

Kemajuan-kemajuan dalam bidang transplantasi gin.ial di masamendatang jf".las salah sat~ sebabnya yang terpenting adalahperkembangan-perkembangan penelitian dal~j11 biologi molekuler.Demikian besar dampak revolusi biologi molekuler dalam bidangpertan:an. perindustrian, peternakan clan juga dalam bidangkedokteran pacta umumnya clan khususnya dalam bidang imunologitransplantasi. Banyak orang yang menakutkan dikembangka:1 dandi-aplikasikannya pengetahuan biologi molekuler karena dapa!disalahgunakan dengan akibal yang tidak dapat dibayangkan clanmengerikan. "Thnjukkan kttmi jalan yang lurus, yaitu jalanorang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepadamereka, bukan Galan) mereka yang dimurkai dan bukan (pulajalan) mereka yang sesat".

Hadirin yang saya muliakan,

Sampailah kit a pada bagian kedua pidato pengukuhan ini yaitu:

II. PROSPEK PENGEMBANGAN TRI\NSPLANTASI GINJALDIINDONESIA

Sudah sejak lama para nefrolog Indonesia menyadari bahwadalam suatu negara )ldfig berkembang seperti negara kita ini,ja'Naban yang tepat dalam menghadapi penderila gagal ginjalterminal adalah transplantasi ginjalatau cangkok ginjal.

DONOR HIDUP

16

Transplantasi ginjal pertama di Indonesia dilakukan tahun 1moleh Sidabutar dengan timnya di Jakarta. Transplantasi ginjaladalah tindakan medik yang bersifat multidisipliner termasuktindakan bedah. Di Indonesia terutama yang berminat menekuniclan merasa berkepentingan adalah para ahli penyakit dalam clankhususnya ahli penyakit ginjal. Ini terutama karena tiap hari selaludihadapkan pada kenyataan banyaknya peuderita gagal ginjalterminal yang memerlukan penanganan yang ieoih sempurna.Se!ama hampir 14 tahl!n (1977-1991) berbagai pusat kedokteral1kemudian melaksanakan transplantasi ginjal (TabeI1).(29)

Semarang merupakan kota kedua yang telah berhasil melakukantransplantasi ginjal pada bulan Februari 1985 yang dilakukan olehTim Ginjal Fakultas Kedokteran UNDIP/RS. Dr. Kariadi Sema-rang. Sampai saat ini sudah ada 8 rumah sakit di Indonesia yangsudah dapat melakukan transplantasi ginjal yaitu enam rumah sakitpemerintah clan dua rumah sakit swasta.

lumlah transplantasi ginjal di Indonesia dari tahun 1977 sampaidengan Juli 1991 sebanyak 186 (Lihat Gambar 1). Di Semarang/FK.UNDIP/RS. Dr. Kariadi -RS. Telogorejo sampai akhir tahun 1991telah dilakukan 34 transplantasi ginjal (Lihat Gambar 2).(31.33)

Dilihat dari basil transplantasi ginjal di Indoncsia, panjangharapan hidup ginjal yang diccngkokkan cukup baik clan tidakbanyak berbeda dengan basil yang dicapai pusat-pusat transplantasiginjal di luar Deger; (Imam Parsoedi, 1989; Sidabutar, 1989).(30.33)Hasil jangka pendek transplantasi ginjal di Indonesia cukup baik,sedangkan hasilnya jangka panjang belum daput dievaluasi.

Tabel1Pusat Transplantasi Ginial di Indonesia sampai akhir 1991

Pusat Transplantasi/Rumah Sakit Kota Tahun

FKUI Jakarta 1977

Jakarta

Semarang

Semarang

Bandung

Surabaya

Jakarta

Yogyakarta

1977

1985

1985

1987

1988

1988

1991

FK UNDIP

FK UNPAD

FK UNAIR

1 RS. Dr. Cipto

Mangunkusumo

2 RS. PGI. Cikini

3 RS. Dr. Kariadi

4 RS. Telogorejo

5 RS. Hasan Sadikin

6 RS. Dr. Soetomo

7 RS. Gatot Subroto

8 RS. Dr. Sardjito FK UGM

17

Garnbar 1Jumlah Transplantasi Ginjal di Indonesia

sejak 1977 sarnpai dengan pertengahan 1991(R. Sidabutar, 1991)

(R Sidobu~r. 1991)

KctcnnpnI. FKUI .RSCM " RS 001 ClKlN!2. FK UNDIP. RSDK A RS TELOGOREJO3. FK UNP AD .RS HASAN SADIKIN4.RSGATOTSU9ROTO5. FK UNAIR. RS Dr. StrroMO6. FK UGM -RS Dr. SARDJn"O

Gambar 2.Jumla\1 kumulatifTransplantasi Ginjal

di FK UNDIP -RS Dr. Kariadi & RS. TelogorejoSemarang

~

19

DONORJENASAI

MATIBATANGOTAK

Angka kejadian gagal ginjal terminal di Indonesia yang tepatmem.mg sampai saat ini belum ada. Dan kepustakaan umumnyadidapatkan angka kejadian sekitar 20-60 pender ita per jutapenduduk. Indonesia dengan penduduk 170 juta dapat diharapkansetidak-tidaknya 3400 penderita gagal ginjal terminal pertahun yangakan kita hadapi daD jumlah atersebut bertambah terus setiap tahundengan jumlah yang sarna. Bila ini kit a bandingkan dengan jumlahtransplantasi ginjal yang dilalrukan selama ini, jelas masih ban yakpenderita yaiig belum bisa menikmati kemajuan dalam bidangtransplantasi. Di seluruh Indonesia hampir semua pusat hemo-dialisis pada saat ini tidak mampu menangani seluruh kasus gaga!ginjal terminal karena terjadinya kenaikan jumlah penderita,terutama setelah peserta asuransi kesehatan mendapat penggantianpenuh. Jurnlah transplantasi ginjal yang terlalu sedikit tersebutbukan karena penyebab medik, namun sebagian besar karena tidaktersedianya caJon donor daD juga biaya. Penderita yang mampu adayang Il'encari donor ke luar negeri, pada umumnya saat ini ke India(Bombay) clan di sana dapat "membe/i" ginjal. Jelas ini secara etis,moral daD undang- undang kit a, tidak dapat dibenarkan.

Mengingat keadaan transplantasi ginjal di Indonesia dengandonor hid up keluarga seperti tersebut oi alas, ml.ka sudahsepa~t3snya hila kita semua perlu mengusahakan dapat ter-laksan3.nya transplantasi ginjal d~llgan donor jenasah hila kita tidakm~nginginkai1 makin banyak kematian akibat gaga I ginjal terminal.TranspJantasi ginjal dengan donor jenasah hanya mt:rnungkio1kanbila donor dalam keadaan mati balang otak. Dari ~egi mediksebetulnya sudah tidak ada persoalan clan pusat-pusat transplantasiyang ada di lndocesia saar ini pasti mampu melakukan transplantasiginjal dengan donor jenasah, hanya memerlukan pengaturan,koordinasi clan organisasi yang baik. Persoalan atau hambatanutama justru terletak di luar medik yang perlu penanganan terpadudan terkoordinasi secara nasional untuk mendapatkan basil gunayang maksimal.

Digunakannya ginjal dari donor jenasah memerlukan per-syaratan tertentu antara lain:(34)

.Umur di bawah 65 tahun

.Diagnosis mati berdasarkan mati batang otak (brail/ 5111m dealh)

.Dipertahankan dengan ventilator (alar bantu nafas)

.Tekanan darah sistolik dipertahankan di at as 90 mmHg.

.Produksi kencing lebih besar dari 40 mi/menit

.Tidak menderita infeksi, keganasan, hipertensi, sakit ginjal clankencing manis.

PENGEMBANGANASPEKMEDIK

Dengan kemajuan teknologi kedokteran, berhentinya parU/jantung bila belum terlalu lama, dapat digantikan dengan alat banturesusitasi. Ini tentunya hanya dapat dilakukan di ruang ICU(Intensive Care Unit) yang tersedia alat bantu nafas clan alat pacujantung. Mati batang otak yang dapat didiagnosis di ICU kira-kirahanya merupakan 1% dari seluruh kematian. Hila seseorang karenasesuatu kecelakaan lalu lintas menyebabkan kerusakan strukturalpad a b2tang otak, umumnya datang di rumah sakit dalam keadaantak sadar (koma) clan henti nafas (tidak bernafas secara spontan).Selama perjalanan ke rumah sakit kemungkinan memerlukanbantuan pernafasan buatan clan demikian sampai di [CU, segeraakan dipasang alat bantu nafas agar faal pernafasan dapatdipertahankan clan pereda ran oksigen masih dapat diteruskan keseluruh tubuh. Hila prakondisi clan hal-hal yang perlu disingkirkansudah memenuhi syarat maka akan dilakukan test retleks-retleksbatang otak (ada 5 macam) clan test henti nafas yang dilakukan oleh2 orang dokter yang saling bebas satu sarna lain. Hila penderitasudah dinyatakan oleh kedua dokter tersebut mati batang otakmaka test clan prosedur tersebut diulang sekali lagi dengan jarakwaktu 25 menit sampai 24 jam tergantung kasus per kasus. Hilaulangan tes me!Ilberikan hasil yang sarna maka diagnosis matibat?ng otak dapat dit~gakkan da" penderita dinYdtakan meninggal(surat keterangan meninggal dibuat sa;:! diagnosis mati batang otakditegakkan clan ditanda-tangani olch kedua orang dokter yangmelakuk3n test tersebut). Penderita k~mudi?n diperlakukan sebagaijenasah, sehingga semua alat bantu nafas clan tindakan mf:dislainnya segera dihentikan. Namuc alat bantu nafas clan tindakan'Dedi:; tetap ~rtahankarl hila ada kepentingan lain yaitu hanyadalam 2 hal: (

a) Wanita hamil, di mana bayi yang dikandungnya masih hidup,sehingga memungkinkan bayi dikeluarkan dengan selamat

b) Sebagai donor jenasah sehingga memungkinkan ginjal atau organlain diambil dalam keadaan baik untuk dicangkokkan.

Hila untuk kepentingan transplantasi, hendaknya kedua doktertersebut tidak ada hubungannya sarna sekali dengan tim trans-

plantasi.

Dari aspek medik tidak banyak yang harus kita persiapkan untukmenyongsong pelaksanaan transplantasi ginjal dengan donor jena-sah. Persiapan-persiapan tersebut lebih bersifat koordinatif clan

integratif yaitu:

.Perlunya /lIdo-Transplant semacam Eurotra"splant yang di-motori oleh PERTRANSI (Perhimpunan Transplantasi Indo-nesia) yang sudah ada pada waktu ini.

PENGEMBANGAN

ASPEK

NON MEDIK

.Dilakukannya koordinasi antar laboratorium imunologi seluruhIndonesia dalam rangka standardisasi teknik clan reagen untukpemeriksaan imunologik seperti HLA-A, B clan Dr, crossmatching clan lain-lain.

.Dilakukan sentralisasi di pusat Indo-Transplant tentang semuapopulasi di semua Unit Dialisis yang potensial untuk dapatdilakukan transplantasi ginjal. Perlunya standardisasi data, baikk!inik, laboratorik clan imunologik.

.Ditentukannya sistem baku dalam pe;ni'ihan donor-resipienberdasarkan golongan darah ABa, HLA, UrgellC)' class, waitingtime clan lain-lain

.Perlunya informasi standar tentang potensial donor.

.Standardisasi clan perluasan ketrampilan nefrektomi donor agardicapai basil maksimal.

.Perlunya dipikirkan aspek logistik seperti transportasi, finansialclan lain sebagainya.

.Setiap pusat transplantasi hendaknya sudah menyiapkan seorangkoordinator transplantasi (Transplant Coordinator) yang pera-nannya sangat penting untuk keberhasilan program transplantasiginj~ dengan donor jenasah.

Bila aspek medik sebeJulnya sudah tidak banyak yang harus kitabenahi dalam rangka pengcmbangan transplantasi ginjal dengandonor jenasah marilah kita tinjau sekarang aspek non mediknya.

Aspek hukum at au landasan ht:kum di !ndonesia mengenaitransplantasi dengan donor jenasah adalah: " Peraturdn Pemerintah

Republik Indonesia nomor: 18 tahun 1981" t~ntang bedah mayatklinis clan bedah mayat anatomis serta transpJantasi alaI clan ataujaringan tubuh manusia.(36) Namun pada peraturan pemerintahtersebut kurang jelas clan memerlukan penjelasan terutama untukkepentingan teknik lapangan. Berdasarkan hal tersebut PengurusBesar Ikatan Dokt~r Indoile:;ia (PB IDI) perIn membuat fatwadengan:SK PB IDI No. 336/PB.IDI/A.4 tertanggal15 Maret 1988clan disusul dengan SK PB IDI NO. 231/PB/A.4/07/90 mengenai:Pemyataan Ikatan Dokter Indonesia tentang mati yang dapatdipakai sebagai pegan~an bagi dokter dalam mengamalkan kegiatanprofesi kedokteran.(3) Dalam SK PB IDI tersebUl dinyatakantentang defmisi mati yaitu: Seorang dinyatakan mati bilamana:a. Fungsi spontan pernafasan dan jantung telah berhenti secara

pasti atau ireversibel, ataub. Bila terbukti telah terjadi kematian batang otak.

Untuk tujuan transplantasi organ, penentuan mati didasarkanpada mati batang otak. Sebelum dilakukan pengambilan organ,~

22

semua tindakan medis diteruskan agar organ tetar- baik. Sadarbahwa pernyataan tentang kematian ini akan mempunyai implikasihukum daD implikasi teknik lapangan, dengan ini Ikatan DokterIndonesia mengajukan usul perubahan daD penambahan terhadapPP. No. 18 Tahun 1981, terutama yang berkenaan dengan definisiseperti yang tercantum dalam pasal 1, ayat 9 daTi PeraturanPemerintah tersebut. Jadi jelas bahwa Ikatan Dokter Indonesiatempat bernaung hampir seluruh dokter di Indonesia telah dapatmenerima konsep mati batang otak daD Lelah mengusulkanperubahan Peraturan Pemerintah nomor 18 Tahun 1981 terutamaten tang definisi mati yang dapat merancukan dalam pelaksanaanteknik lapangan. Mengingat pentingnya menentukan kematianseseorang maka dalam SK PB IDI tersebut juga dicantumkandiagnosis mati batang otak secara terperinci daD operasional yangdapat digunakan sebagai pegangan dokter dalam melakukantugasnya. Sudah pada tempatnya bila SK PB lDI tersebut disebarluaskan di kalangan para anggautanya agar mempuny; i peganganstandar dalam membuat diagnosis mati batang otak.

Untuk mengetahui sikap clan pandangan masyarakat terhadaptransp[antasi ginjal dengan donor jenasah telah dilakukan berbagaiseminar atau diskusi di berbagai kala besar seperti Jakarta,Semarang, Surabaya clan kota-kota lain. Dalam setiap pertemuant-:.rsebut s-:.lalu di:kut ser!akan tokoh-tokoh masyarakal, tokohberbagai macam agama clan kepercayaan terhad3p Tuhan YangMaha Esa. Pada diskusi d3n pertemuan telsebut pada umumnyatokoh-tokoh tersebut dapat menerima donasi organ baik selamamasih hidup atau setelah meninggal sepanjang alas kerelaanpenyurnbang, tanpa paksaan clan tidak ada unsur jual-beli. Jelasjual-beli organ dilarang clan diancam hukuman sesuai dengan PP.No. 18 Tahun 1981. Dalam istilah hukum kita kenaI adanya sistem"opting in" clan "opting out". Opting in mengharuskan ijin yang dapatdiberikan pad a saat masih hidup atau ijin dari keluarga terdekat.Sedangkan sistem opting out semua penduduk diharuskan menjadidonor jenasah, kecuali bila semasa hidupnya secara aktif membuatpernyataan tertulis menolak akan hal tersebut. Contoh negara yangberhasil melakukan sistem opting out adalah Belgia daD Austria. DiIndonesia jelas kit a harus memakai sistem opting i/!. Singaporeadalah negara di kawasan Asia-Pasifik yang pertama kali memakaio.Dting out dengan diberlakukannya pada tahun 1987 (HOTA: "77lcHuman Organ Transplant Act"), sedangkan sebelumnya memakaiopting in (77le Medical 77lerapy Act. 1972). Tetapi bagi pendudukyang berag,,-ma Islam masih tetap diberlakukan undang-undanglama yaitu dengan sist~m opting in, sehingga HOTA (1987) tidakberlaku bagi penduduk Singapore yang beragama Islam.(38)

PANDANGANISLAMTERHADAPTRANSPLANTASIGINJAL

Pada bulan Februari 1989 Tim Ginjal Fakultas KedokteranUNDIP/RS. Dr. Kariadi melakukan diskusi serial dengan paratokoh masyarakat dan agama (Islam, Katolik, Kristen, Hindu,Budha) serta aliran kepercayaan yang ada di Semarang tentang matibatang otak dan transplantasi ginjal dengan donor jenasah. Semuafihak dapat menerimanya dengan catatan sepanjang sumbanganginjal tersebut disertai kerelaan ikhlas penyumbangnya dan tanpapaksa:tn dan imbalan material.

Pesan khtisus yang diberikan olt:.h P2US Pope John Paul II dalampembukaan Kongres Ke-1 Society of OrgQJI Sharing pada tanggal 20Juni 1991 menunjukkan sikap agama katolik yang dapat menerimasecara etik, moral daD agama tentang donor hidup daD donorjenasah sepanjang prinsip bebas, keputusan yang disadari daridonor jenasah at au orang ~ang diberi mandat oleh donor daDumumnya keluarga terdekat. 39)

Saudi Arabia sebagai negara Islam telah melakukan trans-plantasi ginjal dengan donor hidup keluarga sejak tahun 1979.Konsep mati batang otak clan transplantasi ginjal dengan donorjenasah disetujui pemerintah Saudi Arabia pada tahun 1985 dengancatalan bahwa ginjal dapat diberikan juga pada bukan Islam d~ngansyarat atau perjanjian bahwa urg2n tersebut tidak boJeh dikremasibila resipien nantinya meninggal. Ginjal tersebut harus diambil clandikuburkan sesuai perc:turan agama Islam.(40,41)

Hadirin yang saya muliakan,

;\.gama Islam del1gan jclas rnenerima transplar.tasi ginjal dengandonor hidup maupun donor jenasah. Dunia medik Islam sudahmenerimanya pada tahun 1981 pad a saat diadakan KGngresInternasional I tentang Kedokteran Islam (First IntemlllionalConference on Islamic Medicine) yang dihadiri oleh wakil-wakil daTi30 negara, clan diadakan pada tanggal12-16 Januari1981 di Kuwait.Pada Kongres tersebut telah ditetapkan Kode Etik KedokteranIslam (Islamic Code of Medical Ethics) di mana di dalamnya antaralain berisi tentang penerimaan konsep mati batang otak clantransplantasi ginjal dengan donor hidup maupun donor jenasah.(42)Peraturan Islam yang menjadi pegangan dalam hal-hal yang belumpernah ada dalam teks atau Hukum Islam adaJah ketentuan Islamyang menyatakan: "Di mana soja didapatkan kesejahteraan. di sanaterdapat Hukum Allah ".

Individu penderita adalah tanggung jawab kolektif masyarakatyang harus menjamin kebutuhan kesehatannya dengan cara apa sajatanpa menimbulkan kerugian pada orang lain, Dalam hal initern!.as{!k sumbangan darah at au transplantasi ginjal pada penderitayang mengalami kerusakan kedua ginjal bilateral. Hal ini hukumnya

fardu kifayah, sebagai k.:wajiban yang harus dipenuhi oleh donoratas nama masyarakat. S'imbangan bagian-bagian tubuh tidak bolehkarena paksaan, mempersulit keluarga, penekanan sosial clanpemerasan. Sumbangan tidak boleh menyebabkan penyumbangnyateraniaya.

Umar bin Khatab, khafilah kedua, mengeluarkan peraturansebagai berikut: Jika ada seseorang yang tinggal di suatu tempatmati kelaparan karena ketidak mampuan diri!1ya, maka masyarakatharus membayar uang tebusan ljidiyah), seolah-olah mereka telahmembunuhnya. Dalam hal ini sarna halnya ("Di Qiaskan") denganorang yang mati karena tidak mendapat sumbangan darah atauginjal.

Dua tradisi Nabi Mohammad saw tampak berhubungan denganlDl:

Pertama: "Hubullgall kasih sayallg seorallg mukmill dellgall mukmmlam seperti salli lIibuh, jika salah salIl allggauta 1Ilbuh sakit,maka selzinlh 1I1b.1l1 merasakallll)'a" (Riwayat Abu Musa).

Kedua : "Mukmm salIl d':llgall mukmmlam seperti salU ballgl/llallyullg mellgzlutkflll .I'alIl soma lam" (Riwayat Abu Musa).

Allah menerangkan ten tang orang-ora~g mukmin dalan Qur'an:"Mereka melldahulI~kalll/lllIlk oralIE lain, meskipull mereka temlasukorallg-orallg yallg n;embulIlhkall (AI- HaS}T ayat 9). !ni mail: setapaklagi pada sumbangan ginjal, karcna donor dapat menyumbangkansebuah ginjal clan ia bisa hid up normal dengan sebuah ginjal,

sebagaimana yang dijamin secara medis sebt:lum sumbangandiberikan. Jika orang yang hidup dapal menyumbang, tentu yangsudah mati lebih-lebih lagi, clan tidak ada aniaya yang menimpa

jenasah, jika jantung, ginjal, mata. atau urat nadi yang matidipindahkan untuk dimanfaatkan oleh yang masih hidup. 'ni adalahsuatu amal besar yang langsung memenuhi fi-rman Allah: "Barallgsiapa yang memelihara kehidupan mal/llsia, .maka orang illi berartitelah memelihara kehidupall mallusia selunlhnya" (Al-Mauidah, ayat32) "Dan berbuat baiklah kepada orallg laul, sebagaimalla Allah telahberbuaibaik kepadamu" (Surat AI-Qoshosh ayat 77). Untuk diingat,sumbangan harus sukarela atas kemauan pemberi yang bersifatbcbas, atau jika tidak, kediktatoran akan menyita semua bagiantubuh manusia sehingga akan melaitggar dua hak dasar dalam Islamyaitu: Hak untuk bebas dan hak untuk memiliki.

Dalam masyarakat muslim, sumbangan harus merupakan

pemberian dengan keihlasan hati clan harus merupakan buah darikepercayaan clan kecintaan kepada Allah clan mahluknya.

Indonesia sebagai ne"gara yang berazaskan tunggal Pancasila

25

jelas pemerintah clan masyarakatnya akan mendukung programdonor jenasah karena usaha kemanusiaan yang mulia tersebutmerupakan pengamalan Pancasila.

Dari uraian-uraian tersebut terlihat jelas bahwa transplantasiginjal dengan donor jenasah akan dapat dilakukan di Indonesia danini merupakan kunci untuk perkembangan transplantasi ginjalselanjutnya dan akan membuka era baru dalam transplantasi organdi Inaonesia.

"It is difficult to say what is impossible, for the dream of yesterdayis the hope of to-day, O/1d the reality of to-morrow".

(RH. Goddard).

BELAJARBERTOLAKMASALAH

Hadirin yang sara muliakan,

Pada kesempatan ini kami akan meninjau secara sekilasmengenai pendidikan di Fakultas Kedokteran, yang akhir-akhir inimempunyai kecenderungan pengembangan dari Traditional MedicalCurriculum menuju ke Innovative Curriculum. Kita kenai adanyaenam strategi pendidikan yang digunakan dalam rangka pengem-bangan kurikulum. Pada kurikulum baru strategi pendidikannyaberupa: s/Udent-centered, problem-based, integrated, conmlunil)'-based, £lective dan systematl.c. Kurikulum baru tersebut ditcrapkanpada beberapa Fakultas Kedokteran antara lain: Mc Master diCanada, N:w Castl~ di Australia, Gezira di Sudar! dan Mastricht diNegeri Belanda. Mereka menggunakan kurikulum bertolak masalahyang memlingkinkan peserta didik dalam proses belajar-mengajarmengembangkan BBM (Belajar Bertolak Masalah). BBM adalahkonsep tentang belajar, khususnya sebagai pendekatan dalammengembangkan proses belajar mengajar. Proses belajar bermuladaTi suatu "masalall" baik masalah fisiologik, patologik, klinikmaupun masalah komunitas. Kemud:an aDak didik mencari secaraaktif yang diperlukan dalam upaya menyelesaikan masalah tersebut.Dengan demikian diharapkan aDak didik terlatih dalam prosespemecahan ma:;aIah daD terbinakemampuan penalaran daD belajarmandiri. Problem-problem klinik hendaknya sudah mulai dikenal-kan sejak dini clan diharapkan pendidikannya menjadi menarik clanlebih dirnungkinkan untuk mencapai tujuan pendidikan denganIf'bih eflSien.

Di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro konsep BBMmulai dirintis clan dikembangkan melalui program PANUM(Kepaniteraan Umum).(43) Dalam program PANUM yang me-rupakan jembatan pendidikan non-klinik menuju klinik, konsepBBM dikembangkan baik dalam proses belajar-mengajar motorikmaupun kognitif. Beberapa metode cara belajar-mengajar yangdigunakan di dalam PANUM antara lain: MEQ (Modified Essay

KEPANITEAAANUMUM

(PANUM)

26

TIGA PESANBAGI

MAHASISWA

Question), Catatan Medik Orientasi Masalah, POPS (PatientOriented Problem Solving) clan lain sebagainya.(44) Diharapkanprogram PANUM terse but secara berkala dilakukan uji ulang clandikembangkan baik ke tingkat yang lebih bawah maupun ke tingkatyang lebih at as dari kurikulum Fakultas Kedokteran UniversitasDiponegoro. Program PANUM mendapat sambutan baik daribeberapa Fakultas Ktdokteran di Indonesia clan juga sejalandengan Pola Pengembangan Pendidikan Kedokteran Indonesia olehCHS.

Hadirin yang saya muliakan,

Perkenankanlah saya menyampaikan pesan kepada paramahasiswa, khususnyamahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro.

Adik-adik mahasiswa yang kami ci~tai,

Dalam era globalisasi saat ini, tak ketinggalan ilmu kedokteranberkembang sangat pesat terutama dengan terjadinya revolusibiologi molekuler. Untuk mengantisipasi kelak bila anda sudahmenjadi dokter, maka persiapkanlah dengan sebaik-baiknya mulaisekarang. Pe~an sara an tara lain: Biasakan membaca, kembangkankemampuan membaca yang baik, kembangkan kemampuan belajarmandiri clan berlatihlah sebanyak mu!lgkin memecahkan masalahsehingga kemampuan anda dalam memecahkan masalah akanterbirla deGgan baik. D"lam segi ketrampilan hendaknya saudaratidak jemu untuk berlatih mellgerj2kan sendiri ketrampilan-ketrampilan dasar yang diptrlukan untuk qiagnosis maupun terapibagi seorang dokter umum. lngatlah kata-kata Confucius beb~rapaabad yang lalu:

"We hear; and we forget;

We see, and we remember;

We do, and we understand",

Pada akhir-akhir ini makin banyakgodaan terhadap para dokteruntuk melanggar kode etik kedokteran clan saya percaya bila andasemua sudah menjadi dokter godaan-godaan tersebut akan semakinbanyak. Untuk itu bacalah clan pelajari mulai sekarang "Kode EtikKedokteran Indonesia", resapilah clan mulailah berlatih menerap-kannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai mahasiswa.

Pendidikan kedokteranm meskipun sering dianggap sebagaisuatu hal yang istimewa, tak lain hanya sebagai serabut pada suatumata jala yang dibuat untuk makin percaya kepada Allah,ke-Esaan-Nya, kemaha-~uasaan-Nya serra bahwa Dia sendirilahPencipta dan Pemberi Kehidupan, pengetahuan, kematian di duniaini clan hari kemudian.

27

PENGHARGAANDANUCAPANTERIMAKASIH

Adik-adik mahasiswa sebagai cajon seorang dokter hendaknyamenyadari daD mengetahui dengan keyakinan bahwa "kehidupan"itu kepunyaan Allah, dianugerahkan hanya oleh-Nya dan bahwakematian itu akhir hidup seseorang yang merupakan permulaanhidup berikutnya. Kematian merupakan kebenaran yang tidak bisadibantah. Dalam profesi saudara kelak sebagai dokter tugassaudara adalah penyelamat bagi "kehidupan", hanya memper-tahankan daD mcme!iharanya sebaik mungkill dan semampumun!!:kin. Hendaknya dalam setiap tindakan ingal akan firmanAllah: "Engkau menyembah Allah seakan engkau melihal- Nya,meskipun engkau lidilk melihal-Nya fa melihalmu".

Harapan sara semoga anda semua menjadi dokter denganpenguasaan ilmu kedokteran yang baik, menjunjung tinggi moralclan etika kedokteran serta selalu taat akan perintah danlarangan-Nya.

Hadirin yang sara muliakan,

Perkenankanlah sara mengakhiri pidato pengukuhan ini denganmenyampaikan ucapan terimakasih clan penghargaan. Bagi sara inimerupakan bagian yang cukup sulit dari pidato pengukuhan ini.Pertama sara merasa berhutang budi pacta banyak orang karenakarunia-Nya sejak kecil merasa dikasih-sayangi dan dimanjakano!eh banyak orang, jt!uh lebih banyak dari apa yang seharusnya s2yaterima se~ua; dengan tingkah laku dan perbuatan amal sara. Namunbila Sem\lanya kam! sampaikan di sini pasti upacaril ini akan selesaimt!.lam nanti. KedU2 sangat sulit bagi sara untuk menemukan kata-kala yang tt:pat sebagai ungkapan rasa terimakasih saya yang sesuaidengan apa yang selama ini sara tcrima dari banyak orang. Ketigaketerbatasan ingatan sara sebagai manusia pasti acta yang tidaktersebutkan dalam pidato sara, ini bukannya mengecilkan reransaudara. Untuk ini semua, sebelumnya kami mohon maar sebesar-besarnya.

Pertama sekali sara harus mengulang rasa syukur danterimakasih sara kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah mem-berikan karunia dan nikmat-Nya yang tak "enti-hentinya pad a dirisara beserta keluarga.

Ucapan pt;nghargaan dan terimakasih sara ~ampaikan kepadaBapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesiaalas pengangkatan sara sebagai Guru Besar Madya dalam bidangIlmu Penyakit Dalam, semoga sara tidak mengecewakan keputusanbeliau.

Kepada yang terhormat Bapak Rektor Universitas Diponegoro,Saudara-Saudara Anggota Senat, Dewan Guru Besar sertaDekan/Ketua Senat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

29

Seluruh anggota Tim Ginjal Fakultas Kedokteran UniversitasDiponegoro/RS. Dr. Kariadi, sara merasa bangga bekerjasamadengan anda dalam suasana kekeluargaan dan saling hormatmenghormati. Tiada kata lain, selain ucapan terimakasih danpenghargaan terhadap anda sekalian.

Prof. R.P. Sidabutar, sebagai pelopor transplantasi ginjal diIndonesia beserta sel!.lruh anggauta Perhimpunan NefrologiIndonesia, sara merasa mendapat ke.hormatan pada hari yangbahagi.. ini dapat menyampaikan penghargaan dan uc«par;terimakasih atas bantuan dan kerjasama selama ini.

Pada kesempatan ini perkenankanlah sara menyampaikanucapan terimakasih kepada selutuh penderita dan keluarganya yangmempercayakan pada sara, tanpa mereka sadari mereka telahmemperkaya ilrnu sara dalam bidang IImu Penyakit Dalam dankhususnya dalam bidang Nefrologi dan Hipertensi.

Ayah, Ibu, nenek H. Abdulfatah, Ny H. Siti Sakdiyah; Ny H.Mariyam almarhumah yang sangat sara hormati dan cintai, denganperasaan terharu dan sedih bila mengenang beliau pada saat-saatseperti ini, kutundukkan kepala untuk mengenang belaian k"sihsayangnya yang tak t~rhingga yang pernah diberikan kepada dirisaya dan keluarga. Sungguh amat sayang bahwa jerih payahbeliau-beliau selama ini dalam mcndidik dan membesarkan sayalidak dapat beliau saksikan. Sebagai ungkapan penghargaan danterimakasih sara wujudkan dalam beTlruk doa-; semoga ama: b~liauditt;rima di sisi Tuhan clan mendapat pengampunaTl-Nya.

Kepada sesepl4h dan pinisepuh keluarga besar H. Abdulfatah,Ny. H. Siti Sakdiyah dan Prawiro Atmodjo, yang tidak mungkin sayasebutkan satu persatu, saya ingin mengucapkan terimakasih atasbantuan serta kasihsayangnya selama ini yang telah diberikankepada diri sara dan keluarga.

Ayah dan Jbu Masdiro Hadikoesoemo yang sara hormati,perke!lankan sara mengucapkan terimakasih atas bantuan,bimbingan serta kasih sayang yang telah diberikan kepada sara sertakeluarga. Semoga beliau selalu mendapat rahmat danpetunjuk-Nya.

Yu Mi, Mas No, Mas Moen, Yu Niek beserta seJuruh kelu3rga,saat seperti ini mengingatkan kasih sayangmu yang engkaucurahkan pada diri sara dan keluarga selama ini. Tidak adakata-kata yang tepat ur;tuk mengungkapkan isi hatiku sebagai rasaterimakasihku padamu sekalian. Semoga rasa persatuan kita bertigamendapat ridho-Nya dan dapat menjadi teladan bagi anak cucukita.

31

DAFTAR RUJUKAN1. Lyons AS and PetnlCelli R.I. Medicine, An Illustrated HistOI)". Abradale

Press, Harty N Abrams Inc. Publisher, New York. 1987.2. Hamilton D. Kidney Transplantion: A History. In: Kidney Transplantation,

Principles and PraCtice, edited by Morris PJ, Grune & Stratton LId, 2nd

edition. London, 1984: 1-133. Moore FD. The Histol)" of Trdnsplantation -A Lesson for our time. In:

Organ Transplantation and Replacement. edited by Cerilli GJ. JB Lippincott

Company, Philadelphia, 1988: 3-15.4. Murray JE, Merrill and Harrison JH. Renai homotran:;?lantation in identical

twins. Surgical Forum 1955;6: 432~.5. Caine RY. The development of immunosupression in organ transplantation.

Progress In Transplantation. Volume I. edited by Morris PJ and Tilney NL

Churchill Livingstone. New York, 1984: 1-10.6. Southard JH and Belzer FO. Kidney preseJVation by perfusion. In: Organ

Transplantation and Replacement. edited by Cerilli GJ. JB Lippincott

Company, Philadelphia. 1988: 296-311.7. Collins GM, Bravo-Shugarman M. Terasaki PI. Kidney preservation for

-transportation. Initial perfusion and 30 hour' ice storage. Lancet 1969;2:

1219-22.8. Opelz G. and Terasaki Pl. Poor kidney-transplant sul"'ival in recipients with

frozen-blood transfusions or no transfusions. Lancet 1974;2: 696-89. Ting A. and Morris PJ. Matching for B-cell antigens of the HLA-DR series

in cada\'Cr renal transplantation. Lancet 1978;2: 575-7.10. Caine RY, Thiru S, McM3ster P. Graddock GN, Whit~ DJG, Evans DB.

Dunn DC, Pentlow BD, Rolles K. Cyclosporine-A il1 patients receiving renalallograft fro~ cadaver donors. Lancet 1978;2: 1323-7.

11. Shield III CF, Cosimi AB, 1101;"ff-Rubin ;\:. Rubi!1 RH. Herrin J a!\d RussellPS. Use of antithym':>C)'!e globu!in for reversal of acute allograft rejection.Transpiantation 1979;28: 4614.

12. Cosimi An, Colvir. RB. B\irton RC. Rubin RH. Goldstein G. Kung PC.Hansen WP, Delmonico FL and Russell PS. Use of monoclonal anlibodies toT-cell subsets for immuo,ologi. monitoring and treatment in recipients of

renal allografts. N Engl J Med 1981; 305: 308-1413. LandW. Kidney transplantation -state of the art. Transplant Proc 1989;21:

1425-9.14. Nossal GJV. Second generation transplantation biology through the

molecular revolution. Transplant Proc 1989;21: 5-9.15. Bay WH and Hebert LA. The Living Donor in Kidney Transplantation. In:

Organ Transplantation and Replacement, edited by Cerilli GJ. JB Lippincott

Company, Philadelphia, 1988: 272-83.16- Southard JH. Advances in organ preservation. Transplant Proc 1989;21:

1195~.17. Opelz G. HLA matching shollid be utilized for improving kidney -transplant

success rates. Transplant Proc 1991;23: 46-50.18. Kimball PN and Kerman RH. El)"thropoietin: A potential immuno

modulator: Transplant Proc 1991;23: 336.19. wtariningsih, AG Suwito, Lisyani. Hendro W,Shofa. Fail; H, Rifki M, Imam

Parsudi A. Donor spesific transfusion (DS!) in living related renaltransplantation betWeen one-haplotype matched pairs. The Second Congressof Asian Society of Transplantation, Taipei, 1991 (Abstract).

20. Morris PJ. ainical highlights of th<; 1990 congress. Transptar.t Proc 1991;23:

25-7.

32

21. Arwedi, E4y D, Purwanto, Chandra M, Subowo, Rifki M, Imam Parsudi A.

Immunosupp=ive conversion from cyclosporine-prednisone toazathioprine-prednisone in living related donor renal transplantation, TheSecond Congress of Asian Society of Transplantation, Taipei, 1991

(Abstract).22. Rapaport Fr and Anaise D. ~rgan donarion-I990. Transplant Proc 1991;23;

899-~.23. Rapaport Fr. Progress in organ procurement: The non-hearl-beating

cadaver donor dnd other issues in transp:antation. Transplant PfO'= 1991;23:

2699-2701.

24. Ric.:-rdi C and StzrzJ TE. Ceiiula;: transplants. Transp!ant P;:oc :991:23:73-6.25. Roemtsma K Xenografts. Transplant Proc 1989;21:517-8.26. de ByT. Tissue banking. Transplant PrtJc 1991;23;2665-6.27. Fellstrom B, Larsson E and Tufveson G. Strategies in chronic rejection of

transplanted organs: A current view On pathogeneSis, diagnosis andtreatment. Transplant Proc 1989;21: 1435-9.

28. Cortesini R Principles of world cOOperation in transplantation. TransplantProc 1991;23: 2698.

29. Sidabutar RP, Sumardjono, Suhardjono. Transplantasi ginjal: Pengafamandan beberapa aspek khusus di Indonesia. Simposium: Beberapa AspekPenatalaksanaan Penyakit Ginjal, Jakarta, 1991.

30. Sidabutar I{PPidato Pengukuhan Guru Besar FKUI, Jak3rta. 1989.31. Imam Parsudi A. Transplantasi ginjal di Semarang. KOPAPDI VtI. L'jung

Pandang, 1987:2; 79~.32. Imam Pa",udi A. Aspek Medik Transplantasi Ginjal dan I'rospek

Perkembangannya di InrJ()nesiaa. Buku Acara Ilmiah Dies L":'-'DIP. 1985.33. Imam Parsudi A. Pe:1galaman transplantasi gini~f di Semarang selama 5

taIloR (1935-1990). KOPAPDI ke VIII, Yogyak1:rta, 1989.34. F;:eier DT. Cadaver kidney donation. Kidney Transplantation, edited by

Tol~o-Pert:yra LH. FA ~avis Co, Philadelphia, 1988: 17-26.35. Pailis C. ABC of brain st"m death. British Medical Journal, 19113.36. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor; If! Tahun 1981 tentang: I3edah

Mayat KJini£ dan Bedah Mayat A..atomis serta Transplantasi Alat dan alau

Jaringan Tubuh Manusia.37. Surat Keputusan Pengurus Besar lkalan Dokter Indonesia No

231/PB/A.4/07/90. Mengenai Pernyataan Ikatan Dokter Illdonesia tentangMati beserta lampirannya.

38. Soh P and Lim SML. Impact of the opting out system on kidney procurementin Singapore. Transplant Proc 1991;23:2539-40.

39. Special message on organ donation by !'{is HolinesS Pope John -Paul II:Address of the Holy Father to the participants of th~ Society for QrganSharing, June 20. 1991. Transplant Proc 1991;23: xvii-xviii.

40. Daar AS. Ethical issues -A middle east prespective. Transplant Proc 1989;21:1402. .

41. Daar AS. Organ donation -Wor!d experience; The mirJdle east. Transplanl

Proc 1991;23: 2505.

42. Kode Etik Kedokteran Islam (Islamic Code of Medical Elhics):

diterjemahkan oleh Sudibyo Soepardi,Penerbit: Akademika -Pressindo LV,

Jakarta, edisi pertama, 1985

43. Imam Pars:ldi A dan Djokomoeljanto R Kepaniteraan Umum FakultasKedoll:teran Universitas Diponegoro, Maj Kedokter Diponegoro 1987;22: 1-4.

44. Imam Parsudi A, Riwanto Ign, Sudomo dan Djokoinoeljanto R Catatan

'medik orientasi masafah.. Maj Kedokter Diponegoro 1987;22:161-3.

33

CURICULUM VffAE

NamaTempat & TanggallahirNama isteri

Namaanak

AgamaAlamat

Pangkat/Jabatan

Imam Parsudi AbdulrochimAmbarawa, 8 September 1941

Ratna Ismoyowati MulyaniDwi Lestari Partiningroem (FK UNDIP)Imam Dhanu Mulyawan (SMA III, Semarang)

IslamJl. Singosari VIl/22, SemarangPembina Utama Muda/Guru Besar MadyaGolongan IV/c Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro

Pendidikan :

1946 -1952

1952 -1955

1955 -1958

1958 -1965

1965 -1966

1966 -1970

1970 -1975

1975

1976

1976

1979

19821984

1985

1988

Sekolah Dasar Gondoriyo, Jambu, Ambarawa

Sekolah Menengah Pertama, Ambarawa

Sekolah Menengah Atas, SalatigaFakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Pendidikan Ahli Ilmu FaalFakultas Kedokteran Universitas DiponegoroPendidika:t Ab.li Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas DipQnegoroSp(~sialis Ilmu Penyakit Dalam

Brevet Ahli Ilmu Faal

Tesis Doktor di Universitas DiponegoroPostgraduate Training di Groningen, Negeri BelandaPostgraduate Training di Princeton, New Jersey, USA

Postgraduate Training di Tokyo Woman Medical

College/Kidney Centre, Japan

Brevet Internist-NephrologistCourse: Tissue and Organ Transplantation, Sydney

Asisten mahasiswa Anatomi & AntropologiFakultas Kedokteran universitas Gadjah Mada

Asisten alili di Bagian Ilmu FaalFakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Pekerjaan:1962 -1965

1966 .1970

34

Asisten di Bagian Ilmu Penyakit DalamFiikultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Kepala Sub Bagian Ginjal clan HipertensiFakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

1970 -1975

1975 -sekarang

Jabatan:

1 Juli 1991 Guru Besar MadyaFakultas Kedoi<tcran Ui1iv::rsitas D:poncgoro.

Kepala Sub Bagian Ginjal dan Hipertensi,Bagian Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Keanggotaan:

Perhimpunan clan lain-lain:

.Anggota Ikatan Dokter Indonesia

.Anggota Ikatan Ahli Ilmu Faallndonesia

.An~ota Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)

.Anggota Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI)

.Anggota Perhimpunan Alergi-il!1l\no!ogi Indonesia (PERALMUNI)

.Anggo[a Perhimpunan Transplantasi Indonmesia (PERTRANSI)

.r\nggota Perhimpunan Kedokteran Gawat Darurat Indonesia

.Anggota Ikatan Kekaryaafl Kardiovaskuler Indonesia

.Ketua PelaksanaTim Ginjal Fakultas KedokteranUniversit~ Diponegoro/RS. Dr. Kariadi

.Wakil Ketua Tim PANUM Fakultas KedokteranUniversitas Diponegoro

.Ketua I Yayasan Ginjal Jawa Tengah

.A;lggota International Society of Nephrology

.Anggota Asian Pacific Society of Nephrology

.Anggota Asian Transplantation Society

.Ketua Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

.Wakil Pimpinan R~daksi Majalah Kedok[eran Diponegoro (MKD).