supply

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. Teori asas penawaran dan permintaan (laws of supply and demand) menyatakan bahawa keseimbangan harga pasaran dan kuantiti sesuatu barang berada pada titik pertemuan antara permintaan pengguna dan penawaran pengeluar. Di sini, kuantiti yang ditawarkan sama dengan kuantiti yang diminta adalah seimbang. Jika harga berada di bawah titik keseimbangan di mana pengguna meminta barang dari apa yang mahu dikeluarkan oleh pengeluar ia dipanggil kekurangan barangan. Kekurangan barangan menyebabkan harga naik di mana pengeluar akan menaikkan harga sehingga ia mencapai titik keseimbangan. Jika harga barang berada di atas titik keseimbangan maka berlaku lebihan barangan. Pengeluaran akan menurunkan harga sehingga ia mencapai titik keseimbangan.

Upload: pipit-ratnasari

Post on 30-Oct-2014

112 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

promosi kesehatan

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. Teori asas penawaran dan permintaan (laws of supply and demand) menyatakan bahawa keseimbangan harga pasaran dan kuantiti sesuatu barang berada pada titik pertemuan antara permintaan pengguna dan penawaran pengeluar. Di sini, kuantiti yang ditawarkan sama dengan kuantiti yang diminta adalah seimbang. Jika harga berada di bawah titik keseimbangan di mana pengguna meminta barang dari apa yang mahu dikeluarkan oleh pengeluar ia dipanggil kekurangan barangan. Kekurangan barangan menyebabkan harga naik di mana pengeluar akan menaikkan harga sehingga ia mencapai titik keseimbangan. Jika harga barang berada di atas titik keseimbangan maka berlaku lebihan barangan. Pengeluaran akan menurunkan harga sehingga ia mencapai titik keseimbangan.

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Permintaan A. Pengertian Permintaan. Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang diinginkan dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan dalam ilmu ekonomi adalah sebuah fungsi yang menunjukan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta oleh masyarakat. "Fungsi Permintaan" berasal dari dua kata, yaitu fungsi dan permintaan. "Fungsi" adalah ketergantungan suatu variabel dengan variabel lainnya. Fungsi secara umum ditulis y = F(x). Secara grafik, digambarkan dengan y = sumbu vertikal, x = sumbu horizontal dan F menyatakan ketergantungan y terhadap x. Sedangkan "permintaan" adalah banyaknya barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Dalam ilmu ekonomi, fungsi permintaan ditulis sebagai p = F(q). Dimana p, garis vertikal, adalah Price (harga barang), dan q, garis horizontal, adalah Quantity of Goods (Banyaknya barang), dan F menyatakan ketergantungan antara harga dengan jumlah barang.

Fungsi permintaan memiliki beberapa sifat khusus, di antaranya: Fungsi permintaan bersifat negatif. Artinya, jika nilai p bertambah, maka nilai q akan berkurang, begitu juga sebaliknya. Hingga suatu saat nilai p akan menyentuh titik tertinggi (harga maksimal), titik q akan menyentuh titik terendah (barang tidak ada), sebaliknya, q akan menjadi barang bebas jika titik p mencapai titik terendahnya (harga 0 atau gratis). Titik titik pada fungsi permintaan tidak dapat memiliki nilai negatif dan tidak mungkin bernilai tak terhingga (~), ini berarti fungsi permintaan selalu terletak di kuadran I. Fungsi permintaan bisa berbentuk linier atau kurva. Fungsi permintaan memiliki fungsi satu-satu, artinya, satu titik p hanya untuk satu titik q, begitu juga sebaliknya. Misalnya, pada tingkat harga (p) Rp. 500,00, jumlah barang (q) yang diminta adalah 5 buah; pada tingkat harga Rp. 100,00 jumlah barang yang diminta naik menjadi 10 buah. B. Kurva Permintaan. Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas yang diminta, jika hal-hal lainnya konstan/ceteris paribus. Permintaan ber-slope negatif terhadap harga (hukum permintaan). Dengan kata lain, ketika harga naik permintaan akan turun, dan ketika harga turun permintaan akan naik. Kurve permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para spembeli. Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riel di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk tabel.

C. Faktor Penyebab terjadinya permintaan.

1. Rata-rata pendapatan konsumen. Apabila pendapatan naik, setiap orang akan cenderung mengkonsumsi lebih/membeli lebih banyak barang meskipun harga barang tidak berubah, misalnya orang kaya lebih memilih ruangan VIP dibandingkan orang berekonomi rendah. 2. Ukuran pasar. Kota yang populasinya lebih besar cenderung akan membeli lebih banyak dari pada kota yang populasinya kecil. 3. Harga dan ketersediaan produk-produk yang berkaitan. Salah satunya yang penting adalah produk substitusi. Misalnya saja, permintaan akan layanan kesehatan berukuran sedang akan rendah apabila layanan kesehatan berukuran kecil murah (tidak maximal) 4. Selera. Berbagai perbedaan sejarah dan budaya akan mempengaruhi selera konsumen. Produk tertentu mungkin laku di suatu wilayah, namun tidak di wilayah lainnya. Misalnya saja, dukun beranak tidak akan laku di kalangan masyarakat yang mengenal layanan medis karena tabu (Dukun tidak steril). 5. Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya saja, permintaan masker ketika gunung meletus, payung menjelang musim hujan. Lima faktor diatas dapat mengakibatkan pergeseran kurva permintaan, karena merupakan faktor-faktor diluar harga. Perhatikan bahwa kenaikan/penurunan harga akan mengakibatkan permintaan berubah di sepanjang kurva permintaan, sedangkan kelima faktor diatas akan mengakibatkan pergeseran kurva permintaan.

D. Hukum permintaan.

Pada saat harga naik permintaan turun dan pada saat harga turun permintaan naik. Kuantitas permintaan cenderung turun ketika harga naik karena dua alasan dasar : a. Efek substitusi. Naiknya harga suatu produk akan mengakibatkan konsumen mencari substitusi yang harganya tidak naik. Misalnya saja, biaya berobat naik di rumah sakit, maka dapat diganti dengan berobat di Puskesmas. (Produk substitusi adalah produk-produk yang memiliki fungsi sama/serupa). b. Efek pendapatan. Apabila harga naik sementara pendapatan konsumen tidak berubah, maka daya beli riil konsumen tersebut berkurang.

Pada hukum permintaan dapat dijelaskan dengan mengamati bahwa perubahan harga secara mendadak akan mempengaruhi daya beli konsumen. Jika harga menjadi lebih rendah dari diharapkan, dana yang tersisa itu akan menyebabkan konsumen dapat membeli lebih banyak. Suatu peningkatan harga secara mendadak akan menyebabkan konsumen untuk membeli lebih sedikit. E. Jenis permintaan. 1. Permintaan Absurd/Absolut. Permintaan Absurd / Absolut adalah permintaan yang tidak diikuti dengan kemampuan untuk membeli. 2. Permintaan Potensial. Permintaan potensial adalah permintaan yang sudah didukung oleh daya beli, namun belum terdapat keinginan untuk membeli. 3. Permintaan Efektif. Permintaan Efektif adalah permintaan yang didukung oleh kemampuan untuk membeli (mempunyai daya beli). 4. Permintaan Individu.

Permintaan Individu adalah permintaan yang dilakukan oleh satu konsumen saja. 5. Permintaan Pasar adalah permintaan yang dilakukan oleh konsumen secara keseluruhan dalam pasar. F. Pengaruh Subtitusi (Penggantian). Hukum permintaan dapat juga dijelaskan oleh pengaruh subtitusi (penggantian). Jika harga suatu barang lebih rendah dari yang diperkirakan,maka konsumen akan melihat adanya kesempatan tawar-menawar dengan memperbandingkannya dengan barang yang masih memiliki harga penuh. Konsumen untuk sementara waktu akan merubah pola konsumsinya dengan menggantikan barang yang masih memiliki harga penuh. Andaikan ada seorang yang masih ragu-ragu antara membeli obat farmasi atau obat tradisional. Jika kemudian obat farmasi mempunyai suatu promosi khusus dengan diturunkannya harga, sedangkan harga obat tradisional tidak berubah, maka hal itu mungkin akan mempengaruhi pelanggan untuk membeli obat farmasi tanpa ada keraguan. Ini adalah suatu ilustrasi efek subtitusi (penggantian). 2.2. Penawaran. A. Pengertian Penawaran. Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang disediakan untuk dijual pada berbagai tingkatan harga pada waktu dan tempat tertentu. Pengertian lain dari pesnawaran adalah keinginan dan kemampuan para penjual atau penyalur untuk menawarkan berbagai jumlah barang dalam suatu relevansi harga. B. Kurva penawaran. Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas yang ditawarkan (kuantitas yang bersedia diproduksi/dijual), jika hal-hal lainnya konstan/ceteris paribus. Kurva penawaran ber-slope positif, yaitu jika harga naik maka kuantitas penawaran akan bertambah, dan sebaliknya.

C. Faktor Penyebab terjadinya penawaran. a. Teknologi/IPTEK. Teknologi berkaitan erat dengan biaya produksi. Perkembangan teknologi cenderung menurunkan biaya produksi. Semakin rendah biaya produksi atas suatu produk, semakin banyak jumlah yang diproduksi/dijual. b. Harga input. Harga input seperti tenaga kerja, mesin, dan material juga sangat mempengaruhi biaya produksi. Semakin rendah harganya, semakin banyak kuantitas yang bersedia diproduksi. c. Harga produk-produk yang berkaitan. Ini terutama berlaku untuk output substitusi yang diproduksi oleh satu perusahaan. Misalnya perusahaan motor memproduksi model A dan B. Jika model A lebih laku dan/atau harganya naik, maka kapasitas untuk memproduksi model B akan dialihkan untuk menambah produksi model A. d. Kebijakan pemerintah. Kebijakan seperti pajak, teknologi yang boleh/tidak boleh digunakan, lingkungan hidup, harga listrik, upah minimum, dan lain-lainnya akan mempengaruhi biaya produksi, dan pada akhirnya mempengaruhi kuantitas yang bersedia diproduksi. e. Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya cuaca mempengaruhi produksi pertanian, dorongan yang tinggi akan inovasi menghasilkan produk inovatif, dls.

Sama seperti pada kurva permintaan, perubahan pada kelima faktor ini akan mengakibatkan pergeseran pada kurva penawaran. Kelima faktor ini adalah faktor diluar harga. D. Hukum penawaran. a. Pada saat harga naik permintaa naik dan pada saat harga turun permintaan turun.

b. Berbanding lurus dengan harga.

Hukum penawaran menyatakan hubungan antara harga dan jumlah penawaran di dalam pikiran para penjual atau produsen adalah berbanding lurus. Kapan terjadi peningkatan harga maka demikian juga dengan jumlah penawaran.

E. Jenis penawaran. a. Penawaran sub marginal : Penawaran yang dilakukan oleh penjual yang mampu menjual dibawah harga pasar. b. Penawaran marginal : Penawaran yang dilakukan oleh penjual yang mampu menjual sama dengan harga pasar. c. Penawaran super marginal : Penawaran yang dilakukan oleh penjual yang menjual produknya diatas harga pasar. d. e. Penawaran individu : Penawaran yang dilakukan oleh satu individu. Penawaran pasar : Penawaran yang dilakukan oleh banyak penjual dipasar. 2.3. Teori asas permintaan dan penawaran. Model ini digunakan dalam pasaran bebas yang terdapat persaingan sempurna di mana tiada seorang pun pembeli atau penjual yang banyak mempengaruhi harga dan harga diketahui. Kuantiti barang yang dibekalkan oleh pengeluar dan kuantiti yang dikehendaki oleh pengguna adalah bergantung kepada harga pasaran barang tersebut. Dalam teori asas penawaran (law of supply), kuantiti yang ditawar berkait dengan harga. Ia mempunyai kecerunan positif, lebih tinggi harga lebih banyak penawaran (dengan andaian ceteris paribus). Teori asas permintaan (law of demand) pula menunjukkan kaitan berlawanan antara kuantiti yang diminta dan harga iaitu lebih tinggi harga sesuatu barang, lebih rendah permintaannya (dengan andaian ceteris paribus). Faktor-faktor lain kecuali harga dianggap

tidak berubah. Kaitan ini dipanggil "keluk penawaran" dan "keluk permintaan" atau ringkasnya "penawaran" dan "permintaan". Teori asas penawaran dan permintaan (laws of supply and demand) menyatakan bahawa keseimbangan harga pasaran dan kuantiti sesuatu barang berada pada titik pertemuan antara permintaan pengguna dan penawaran pengeluar. Di sini, kuantiti yang ditawarkan sama dengan kuantiti yang diminta (rajah) adalah seimbang.

Kekurangan barangan menyebabkan harga naik di mana pengeluar akan menaikkan harga sehingga ia mencapai titik keseimbangan. Jika harga barang berada di atas titik keseimbangan maka berlaku lebihan barangan. Pengeluaran akan menurunkan harga sehingga ia mencapai titik keseimbangan. 2.4. Keseimbangan (Ekuilibrium) Kurva Permintaan dan Penawaran. Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi imereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagabi model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.

Model permintaan dan penawaran menerangkan interaksi dalam pasaran untuk sesuatu barangan di antara pengeluar dan pengguna, dan hubungannya dengan harga dan penawaran barangan itu. Ia merupakan model asas mikroekonomi dan digunakan untuk menjelaskan beberapa senario, dan juga sebagai konsep asas untuk berbagai-bagai model perekonomian dan teori yang lain. Ia asalnya diterangkan oleh Antoine Augustin Cournot, dan dipopularkan oleh Alfred Marshall.

Model ini meramalkan bahawa dalam sebuah pasaran bebas yang sempurna, harga berfungsi untuk menyeimbangkan jumlah diperlukan oleh pengguna dan jumlah dibekal oleh pengeluar dalam menghasilkan sebuah ekonomi seimbang.

Kurva permintaan dan penawaran memiliki slope yang berlawanan. Apabila kedua kurva tersebut bertemu, yang berarti pada tingkat harga tertentu kuantitas diminta sama dengan kuantitas ditawarkan, maka terjadi keseimbangan (ekuilibrium) di pasar. Harga pada posisi ekuilibrium ini disebut juga harga kliring pasar (market clearing price).

BAB III KESIMPULAN Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang diinginkan dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan dalam ilmu ekonomi adalah sebuah fungsi yang menunjukan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta oleh masyarakat. Sedangkan Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang disediakan untuk dijual pada berbagai tingkatan harga pada waktu dan tempat tertentu atau penawaran adalah keinginan dan kemampuan para penjual atau penyalur untuk menawarkan berbagai jumlah barang dalam suatu relevansi harga. Teori penawaran dan permintaan dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar.

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. Penawaran dan permintaan http://id.wikipedia.org /wiki/ Penawaran_dan_permintaan Wikipedia . Fungsi Permintaan. http://id.wikipedia.org/wiki/Fungsi_permintaan. Yasinta,2008.Permintaan dan Penawaran. http:// Yasinta.Wordpress.Com/ 2008/08/19/ Permintaan-Dan-Penawaran/

images.firstpearl.multiply.multiplycontent.com/.../Penawaran&Permintaan.ppt? http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=2&fname=eko103_27.htm.Diposkan oleh Hendri Haryadi di 05:45

http://handri-haryadi.blogspot.com/2011/12/makalah-ekonomi-kesehatan-permintaan.html

Teori Penawaran (Supply): Hukum penawaran berasumsi bahwa dengan menganggap hal lainnya tetap, kuantitas barang yang ditawarkan akan meningkat ketika harga barang tersebut terus meningkat. (Mankow, 2002). Hubungan antara harga produk dengan kuantitas yang ditawarkan dapat dilihat dalam skedul penawaran (supply schedule). (Mankiw, 2002) Kurva penawaran memperlihatkan perubahankuantitas barang yang ditawarkan ketika harganya berubah. Karena harga yang lebih tinggi menaikan kuantitas yang ditawarkan, maka kurva penawaran memiliki kemiringan ke atas atau positif. (Mankiw, 2002). Kurva Penawaran adalah kurva yang menggambarkan hubungan atara harga barang dengan kuantitas yang ditawarkan. (Mankiw, 2002). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran diantaranya adalah: 1. Harga barang tersebut. Hubungan antara harga dan penawaran barang itu adalah berbanding lurus. Semakin murah harga maka jumlah barang yang ditawarkan akan semakin sedikit dan semakin mahal harga, maka jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. 2. Harga barang lain. Semakin mahal harga barang substitusi maka semakin sedikit penawaran barang itu. 3. Harga faktor-faktor produksi. Bila harga faktor-faktor produksi semakin meningkat maka akan menyebabkan biaya produksi menjadi mahal. Bila biaya produksi semakin mahal, maka produsen menjadi berkurang kemampuannya untuk berproduksi. 4. Ekspektasi harga di masa yang akan datang. Bila ada anggapan bahwa di masa yang akan datang akan terjadi kenaikan harga pada suatu barang maka penawaran akan barang tersebut akan semakin menurun. 5. Jumlah produsen. Apabila jumlah produsen bertambah maka semakin banyak penawaran.

6. Teknologi. Dengan adanya teknologi yang semakin meningkat, berarti biaya untuk memproduksi menjadi lebih rendah, dengan demikian jumlah barang yang dapat diproduksi menjadi lebih banyak. (Samuelson, 2003). Download Slide PPSnya

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2011/06/permintan-demand-dan-penawaran-supply.html

Supply dalam pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang disampaikan kepada individu oleh kombinasi tenaga pelayanan kesehatan (seperti dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti rumah sakit, klinik rawat jalan, dan laboratorium klinis). Fungsi supply (produksi) menggambarkan hubungan antara output yang berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas dan sumber daya (resources) yang digunakan untuk memproduksinya.

Faktor yang Mempengaruhi Supply dalam pelayanan kesehatan Supply pelayanan kesehatan merupakan derivate (turunan) dari supply pada umumnya. Dengan demikian supply pelayanan kesehatan juga merupakan fungsi produksi dimana yang mempengaruhi supply adalah faktor internal organisasi. Faktor yang mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan antara lain 6M, 2T, 1I yang dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Man : dokter, dokter spesialis, bidan, perawat, skm, farmasis, tenaga administrasi, dan lain sebagainya. b. Money : biaya operasional, biaya investasi dan biaya lain-lain. c. Material : berhubungan dengan logistik pelayanan kesehatan, misalnya obat, suntik, bahan makanan, dan lain sebagainya. d. Method : SOP rumah sakit, Standart Pelayanan Minimal (SPM), dll.

e. Machine : peralatan laboratorium, peralatan unit penunjang, incenerator, dll f. Market : wilayah kerja pelayanan kesehatan, segmentasi pasar, masyarakat sasaran yang dibidik berdasarkan proses STP (segmenting, targeting dan posisioning) g. Teknologi : kecanggihan dan kemutakhiran teknologi yang digunakan misalnya finger print, dan lain sebagainya. h. Time : waktu yang digunakan untuk pelayanan, unit pelayanan. i. Informasi : melalui internet, pamflet dan leaflet. Dari seluruh faktor produksi yang mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan, tidak semuanya berperan dominan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas pada pasien. Untuk mengetahui faktor dominan di antara 6M, 2T, 1I, berikut ini akan dipaparkan contoh supply pada pelayanan keperawatan. Jika input adalah pelayanan keperawatan tiap pasien, maka yang termasuk dalam input dapat berupa jumlah dan tipe perawat dalam unit keperawatan. Hubungan antara pelayanan keperawatan pada tiap pasien dengan tipe perawat dapat ditampilkan dalam fungsi berikut ini:

Qnpc = f (RNs, LPNs, ADs, UN)

Keterangan : Qnpc = Quantity of nursing patient care (kuantitas pelayanan keperawatan pasien) RNs = Registered Nurse (Perawat yang terdaftar) LPNs = Licensed Practical Nurse (Perawat yang telah terlisensi/tersertifikasi) ADs = Nursing Aides (pembantu perawat) UN = The type of nursing unit (Unit atau tipe perawatan)

Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa dalam pelayanan keperawatan RNs (perawat yang mahir, sudah memiliki surat ijin praktek, sudah bisa mandiri sebagai

perawat panggilan), AD (pembantu perawat) dan LPN (perawat praktek yang masih harus dinaungi oleh institusi), ketiga faktor di atas (RNs, LPNs, Ads) terkategori dalam man, sedangkan UN terkategori dalam machine. Dari kesimpulan di atas dapat dirumuskan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi supply pelayanan kesehatan adalah man dan machine : a. Man Pelayanan kesehatan merupakan bisnis jasa, jadi man yang memberi pelayanan (man sebagai pemberi jasa). Man pada pelayanan kesehatan memiliki kompetensi secara khusus. Kompetensi ini meliputi keterampilan, kemampuan yang disertai kewenangan yang dilindungi undang-undang. b. Machine Machine dalam pelayanan kesehatan dapat berupa fasilitas ataupun sarana khusus untuk pelaksanaan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, seperti dental chair, X-ray, tempat tidur rumah sakit, dan lain-lain.

Dalam mencapai efisiensi dari supply dalam pelayanan kesehatan, kombinasi input yang tepat sangat diperlukan. Contohnya pada pelayanan keperawatan di atas, satu orang LPNs tidak dapat menggantikan satu orang RNs. RNs mungkin memiliki keahlian yang lebih sebagai hasil dari pelatihan tambahan mereka. Oleh karena itu, LPNs mungkin dapat menggantikan sebagian pekerjaan dari RNs, namun tidak bisa semuanya. Kombinasi antara berbagai jenis tenaga kesehatan sangat penting untuk ditentukan dengan tepat oleh para pengambil keputusan, karena dapat meminimalkan biaya penyediaan keperawatan. Dari seluruh penjelasan di atas dapat disimpulkan rumus fungsi faktor yang mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan adalah :

Qsmc = f (Man, Machine I 4M, 2T, 1I)

Meskipun faktor dominan yang mempengarui supply dalam pelayanan kesehatan adalah Man dan Machine saja, namun faktor lainnya tidak boleh dihilangkan. Karena bila salah satu faktor produksi lain tidak ada, maka output dari suppy pelayanan kesehatan tersebut akan menjadi produk cacat atau pelayanan kepada pasien tidak maksimal.

Elastisitas Supply dalam pelayanan kesehatan Elastisitas adalah ukuran respons jumlah permintaan atau jumlah penawaran terhadap perubahan salah satu penentunya. Elastisitas penawaran/supply (Es) yaitu presentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri. Penawaran suatu barang dikatakan elastis apabila jumlah yang ditawarkan berubah banyak jika harganya berubah. Dalam pelayanan kesehatan, supply dipengaruhi oleh faktor produksi dari provider. Faktor dominan yang paling berpengaruh dalam supply pelayanan kesehatan adalah man dan machine. Contoh di poli gigi, penawaran pelayanan kesehatan gigi sangat ditentukan oleh faktor produksi seperti dokter gigi dan dental chair. Suatu saat harga yang ditawarkan di pelayanan kesehatan di poli gigi naik, maka kenaikan harga tersebut tidak mempengaruhi kuantitas jumlah pasien yang dapat diperiksa di poli gigi. Hal ini dikarenakan jumlah man dan machine berupa dokter gigi dan dental chair terbatas, sehingga meskipun biaya periksa per pasien naik, maka dokter gigi tetap tidak bisa memaksakan untuk melayani lebih banyak pasien dari supply maksimumnya. Selain itu, provider pelayanan kesehatan tidak mungkin menambah jumlah dokter gigi dan dental chair dalam jangka waktu pendek. Dari penjelasan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa kurva elastisitas supply

pelayanan kesehatan adalah inelastis. Sebab perubahan harga tidak mempengaruhi perubahan kuantitas pelayanan yang ditawarkan.

Supply maksimum adalah jumlah maksimum/ kemampuan maksimum/ kapasitas maksimum barang atau jasa yang dapat dihasilkan dalam periode tertentu. Dalam bidang kesehatan, cara menghitung supply maksimum dapat diterapkan dalam 3 jenis pelayanan, antara lain rawat jalan, penunjang medis, dan rawat inap, sebagai berikut :

Rawat jalan (pelayanan poli gigi) Di Puskesmas Oro-Oro Ombo Madiun, lama pelayanan poli gigi rata-rata 40 menit per pasien dengan jumlah dentist chair sebanyak dua unit. Jam buka layanan mulai pukul 08.00 sampai 13.00, (5 jam) maka perhitungan supply maksimum adalah sebagai berikut: Identifikasi sumber daya Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan poli gigi Puskesmas Oro-Oro Ombo Madiun antara lain : Man : 2 dokter gigi umum dan 1 staff administrasi Material : obat-obatan, bahan penambal gigi, kapas, dan lainnya Machine : 2 set dentist chair Market : Seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas Technologi : Orthodental tool Time : 5 jam per hari selama 24 hari kerja dalam 1 bulan Information : Poster berisi informasi identitas dokter gigi, waktu pelayanan, jam buka poli Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan untuk pasien adalah

unit dentist chair dan jumlah dokter gigi yang tersedia. Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan telah tersedia. Dentist chair merupakan alat utama dalam pelayanan di poli gigi. Sedangkan dokter gigi memiliki peran dominan untuk melakukan pemeriksaan kepada pasien. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 periode Jam buka puskesmas perhari adalah 5 jam x 24 hari (hari aktif dalam 1 bulan) = 120 jam Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan 1 kali pelayanan membutuhkan waktu 40 menit Menghitung supply maksimum supply maksimum= (lama waktu yang tersedia)/(lama waktu pelayanan per pasien) xjumlah alat dan nakes (120 jam x 60 menit)/(40 menit) x 2= (7200 menit)/(40 menit) x 2=180 pasien per bulan Keterangan : Perhatikan pada jumlah alat dan nakes. Misalnya ada 2 dokter gigi, namun hanya memiliki 1 set dentist chair, maka jumlah alat dan nakes tetap dihitung 1. Atau sebaliknya ada 2 set dentist chair, namun hanya ada 1 dokter gigi, maka jumlah alat dan nakes juga tetap dihitung 1. Baru apabila dokter gigi dan dentist chair masing-masing ada 2, maka jumlah alat dan nakes baru dihitung 2.

Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat diperiksa oleh Poli gigi Puskesmas Oro-Oro Ombo Madiun adalah 180 pasien per bulan.

Penunjang Medis (Radiologi) Identifikasi sumber daya Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan radiologi antara lain : Man : 1 orang radiolog dan 1 staff administrasi

Material : baju ronsen, negatif Machine : 1 unit X-Ray Machine Market : Masyarakat umum Time : 8 jam per hari selama 20 hari kerja dalam 1 bulan Information : Poster berisi informasi penggunaan baju khusus ronsen, waktu pelayanan, jam buka poli Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan untuk pasien adalah unit X-Ray Machine dan radiolog tersedia. Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan telah tersedia. X-Ray Machine merupakan alat utama dalam pelayanan di radiologi. Sedangkan radiolog juga memiliki peran dominan sebagai tenaga ahli yang bertugas untuk mengoperasikan alat. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 periode Jam buka poli perhari adalah 8 jam perhari x 20 hari (hari aktif dalam 1 bulan) = 160 jam Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan 1 kali pelayanan membutuhkan waktu 30 menit

Menghitung supply maksimum supply maksimum= (lama waktu yang tersedia)/(lama waktu pelayanan per pasien) x jumlah alat&nakes = (160 jam x 60 menit)/(30 menit) x 1= (9600 menit)/(30 menit) x 1=320 pasien per bulan

Keterangan : Perhatikan pada jumlah alat dan nakes. Perhitungannya sama seperti pada rawat jalan. Man dan machine keduanya harus ada dan jumlahnya sama.

Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat diperiksa oleh pelayanan radiologi adalah 320 pasien per bulan.

Rawat Inap Identifikasi sumber daya Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan rawat inap puskesmas antara lain: Man : 2 dokter umum dan 4 perawat Material : obat, infus, selimut, seprei, oksigen, dan lainnya Machine : tempat tidur (20) Market : Seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas Time : 24 jam per hari dalam 1 bulan Information : Poster berisi informasi jam besuk Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan rawat inap untuk pasien adalah jumlah tempat tidur. Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan telah tersedia. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 tahun 24 jam x 365 = 8760 jam Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan Rata-rata lama perawatan seorang pasien (AvLOS) di rawat inap adalah 6 hari Menghitung supply maksimum Penghitungan supply maksimum rawat inap terdapat dua jenis, antara lain : Supply maksimum menurut jumlah hari rawat supply maksimum=jumlah hari yang tersedia x jumlah tempat tidur = 365 hari x 20 = 7300 hari Jadi jumlah maksimum hari rawat yang dapat dihasilkan oleh 20 tempat tidur, dengan

asumsi setiap hari tempat tidur tersebut tidak pernah kosong adalah 7300 hari

Supply maksimum menurut jumlah pasien yang dirawat supply maksimum= (jumlah tempat tidur yang tersedia x jumlah hari pelayanan)/AvLOS (20 x 365)/6=1216 pasien per tahun Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat dirawat dengan adanya 20 tempat tidur dan rata-rata lama perawatan 6 hari adalah 1216 pasien per tahun.

referensi : Buku Kumpulan Materi Kuliah Ekonomi Kesehatan tahun 2006 FKM UNAIR Makalah Dasar Ilmu Ekonomi Supply tahun 2010 FKM UNAIR Makalah Ekonomi Kesehatan Review Supply tahun 2011 FKM UNAIR Makalah Ekonomi Kesehatan Supply Pelayanan Kesehatan Dan Perhitungan Supply Maksimum Di Bidang Pelayanan Kesehatan tahun 2010 FKM UNAIR http://www.cbo.gov/ftpdocs/99xx/doc9924/Chapter5.9.1.shtml diakses tanggal 11 Oktober 2011 ; pukul 10.20http://windichan.blogspot.com/2011/10/tugas-supply-dalam-pelayanan-kesehatan.html