supervisi dalam keperawatan

8
SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN A. Pengertian Supervisi Supervisi berasal dari bahasa latin, super = atas, dan videre = melihat. Supervisi yaitu melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan, dan jika ditemukan masalah segera diberi petunjuk atau bantuan langsung untuk mengatasi masalah tersebut. Supervisi mempunyai pengertian yang sangat luas, yaitu meliputi segalam bantuan dari pemimpin/penanggung jawab keperawatan yang tertuju untuk perkembangan para perawat dan staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan.Kegiatan supervisi semacam ini adalah merupakan dorongan, bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan para perawat. Supervisi mengandung pengertian yang lebih demokratis. Dalam pelaksanaannya supervisi bukan hanya mengawasi apakah seluruh staf keperawatan menjalankan tugasnya dengan sebaik- baiknya sesuai dengan instruksi atau ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga bersama para perawat bagaimanan memperbaiki proses keperawatan yang sedang berlangsung. Jadi dalam kegiatan supervisi seluruh staf keperawatan bukan sebagai pelaksanan pasif, melainkan diperlukan sebagai patner kerja yang memiliki ide-ide, pendapat dan pengalaman yang perlu didengar, dihargai dan diikutsertakan dalam usaha-usaha perbaikan proses keperawatan. Dengan demikian supervisi diartikan sebagai suatu aktifitas pembinaan yang I Wayan Sumaryana Supervisi Dalam Keperawatan | 1

Upload: yan-ghayut

Post on 07-Aug-2015

497 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN

SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN

A. Pengertian Supervisi

Supervisi berasal dari bahasa latin, super = atas, dan videre =

melihat. Supervisi yaitu melakukan pengamatan secara langsung dan

berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh

bawahan, dan jika ditemukan masalah segera diberi petunjuk atau

bantuan langsung untuk mengatasi masalah tersebut. Supervisi

mempunyai pengertian yang sangat luas, yaitu meliputi segalam

bantuan dari pemimpin/penanggung jawab keperawatan yang tertuju

untuk perkembangan para perawat dan staf lainnya dalam mencapai

tujuan asuhan keperawatan.Kegiatan supervisi semacam ini adalah

merupakan dorongan, bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan

keahlian dan kecakapan para perawat.

Supervisi mengandung pengertian yang lebih demokratis. Dalam

pelaksanaannya supervisi bukan hanya mengawasi apakah seluruh staf

keperawatan menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai

dengan instruksi atau ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga

bersama para perawat bagaimanan memperbaiki proses keperawatan

yang sedang berlangsung. Jadi dalam kegiatan supervisi seluruh staf

keperawatan bukan sebagai pelaksanan pasif, melainkan diperlukan

sebagai patner kerja yang memiliki ide-ide, pendapat dan pengalaman

yang perlu didengar, dihargai dan diikutsertakan dalam usaha-usaha

perbaikan proses keperawatan. Dengan demikian supervisi diartikan

sebagai suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu

para tenaga keperawatan dan staf lainnya dalam melakukan pekerjaan

mereka secara efektif.

Muninjaya (1999) menyatakan bahwa supervisi adalah salah satu

bagian proses atau kegiatan dari fungsi pengawasan dan pengendalian

(controlling). Swanburg (1990) melihat dimensi supervisi sebagai suatu

proses kemudahan sumber-sumber yang diperlukan untuk penyelesaian

suatu tugas ataupun sekumpulan kegiatan pengambilan keputusan

I Wayan Sumaryana Supervisi Dalam Keperawatan | 1

Page 2: SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN

yang berkaitan erat dengan perencanaan dan pengorganisasian

kegiatan dan informasi dari kepemimpinan dan pengevaluasian setiap

kinerja karyawan. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa kegiatan supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang terencana

seorang manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi,

motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau

tugas sehari-hari (Arwani, 2006). Prajudi Atmosudiro (1982), Supervisi

diartikan sebagai pengamatan atau pengawasan secara langsung

terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin.

B. Waktu Supervisi

Tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap

harinya (bittel,a987) adalah sebagai berikut:

1. Sebelum Pertukaran Shift (15-30 menit)

a. Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu

b. Mengecek jadwal kerja

2. Pada Waktu Mulai Shift (15-30 menit)

a. Mengecek personil yang ada

b. Menganalisa keseimbangan personil dan pekerjaan

c. Mengatur pekerjaan

d. Mengidentifikasi kendala yang muncul

e. Mencari jalan supaya pekerjaan dapat diselesaikan.

3. Sepanjang Hari Dinas (6-7 jam)

a. Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat mengarahkan,

instruksi, mengoreksi atau memberikan latihan sesuai

kebutuhannya.

b. Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga dapat

segera membantu apabila diperlukan

c. Mengecek pekerjaan rumah tangga

d. Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja,

terutama untuk personil baru.

e. Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan, permintaan

bantuan atau hal-hal yang terkait.

I Wayan Sumaryana Supervisi Dalam Keperawatan | 2

Page 3: SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN

f. Mengatur jam istirahat personil

g. Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul pada saat itu

dan mencari cara memudahkannya.

h. Mengecek kembali kecukupan alat/fasilitas/sarana sesuai

kondisi operasional

i. Mencatat fasilitas/sarana yang rusak kemudian

melaporkannya

j. Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja

k. Menyiapkan dan melaporkan secara rutin mengenai pekerjaan.

4. Sekali dalam sehari (15-30 menit)

a. Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu

untuk 15 menit.

b. Melihat dengan seksama hal-hal yang mungkin terjadi seperti :

Keterlambatan pekerjaan, lamanya mengambil barang,

kesulitan pekerjaan dan lain sebagainya.

5. Sebelum Pulang

a. Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan

berusaha untuk memecahkan persoalan tersebut keesokan

harinya.

b. Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari

dengan mengecek hasilnya, kecukupan material dan

peralatannya.

c. Lengkapi laporan harian sebelum pulang

d. Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang

memperlajari di rumah sebelum pergi bekerja kembali.

C. Supervisi dalam Keperawatan

1. Pemberian segala bantuan dari pimpinan keperawatan yang tertuju

untuk perkembangan perawat atau staf lain dalam mencapai

tujuan asuhan keperawatan.

2. Kegiatan supervise adalah memberikan dorongan, bimbingan, dan

kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan perawat.

I Wayan Sumaryana Supervisi Dalam Keperawatan | 3

Page 4: SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN

3. Suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu

para tenaga keperawatan dan staf lainnya dalam melakukan

pekerjaan mereka secara efektif.

4. Kegiatan supervise didasarkan pada perencanaan yang matang.

5. Bukan hanya mengawasi apakah seluruh staf keperawatan telah

menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan yang

ditetapkan, akan tetapi juga mencakup penentuan kondisi-kondisi

atau syarat-syarat personal maupun material yang diperlukan

untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan secara efektif dan

efisien.

Materi supervisi atau pengawasan disesuaikan dengan uraian tugas

masing-masing staf perawat yang disupervisi. Untuk kepala ruangan

materi supervisi adalah kemampuan manejerial dan kemampuan dalam

asuhan keperawatan. Ketua Tim disupervisi terkait dengan kemampuan

pengelolaan di timnya dan kemampuan asuhan keperawatan.

Sedangkan perawat pelaksana disupervisi terkait dengan kemampuan

asuhan kepeawatan yang dilaksanakan.

Agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan dan tidak menjadi

momok bagi staf maka perlu disusun standar penampilan yang

diharapkan dari masing-masing staf yang sudah dipahami oleh staf dan

jadwal pasti dalam supervisi.

D. Macam-macam Supervisi

1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu

:

a. supervisi standar praktek keperawatan

b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding

untuk menetapkan pencapaian.

c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan

kualitas asuhan.

2. Area Supervisi :

a. Pengetahuan dan pengertian tentang klien.

b. Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.

I Wayan Sumaryana Supervisi Dalam Keperawatan | 4

Page 5: SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN

c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran,

empati

E. Teknik Supervisi

Tehnik pokok supervisi pada dasarnya identik dengan tehnik

penyelesaian masalah. Bedanya pada supervisi tehnik pengumpulan

data untuk menyelesaikan masalah dan penyebab masalah

menggunakan tehnik pengamatan langsung oleh pelaksana supervisi

terhadap sasaran supervisi, serta pelaksanaan jalan keluar. Dalam

mengatasi masalah tindakan dapat dilakukan oleh pelaksana supervisi,

bersama-sama dengan sasaran supervisi secara langsung di tempat .

Dengan perbedaan seperti ini, jelaslah bahwa untuk dapat

melaksanakan supervisi yang baik ada dua hal yang perlu diperhatikan

(Bachtiar dan Suarli, 2009):

1. Pengamatan langsung

Pengamatan langsung harus dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya. Untuk itu ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan.

a. Sasaran pengamatan. Pengamatan langsung yang tidak jelas

sasarannya dapat menimbulkan kebingungan, karena

pelaksana supervisi dapat terperangkap pada sesuatu yang

bersifat detail. Untuk mencegah keadaan yang seperti ini,

maka pada pengamatan langsung perlu ditetapkan sasaran

pengamatan, yakni hanya ditujukan pada sesuatu yang

bersifat pokok dan strategis saja (selective supervision).

b. Objektivitas pengamatan. Pengamatan langsung yang tidak

terstandardisasi dapat menggangu objektivitas. Untuk

mencegah keadaan yang seperti ini, maka pengamatan

langsung perlu dibantu dengan dengan suatu daftar isi yang

telah dipersiapkan. Daftar tersebut dipersiapkan untuk setiap

pengamatan secara lengkap dan apa adanya.

c. Pendekatan pengamatan. Pengamatan langsung sering

menimbulkan berbagai dampak dan kesan negatif, misalnya

I Wayan Sumaryana Supervisi Dalam Keperawatan | 5

Page 6: SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN

rasa takut dan tidak senang, atau kesan menggangagu

kelancaran pekerjaan. Untuk mengecek keadaan ini

pengamatan langsung harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga berbagai dampak atau kesan negatif tersebut tidak

sampai muncul. Sangat dianjurkan pengamatan tersebut

dapat dilakukan secara edukatif dan suportif, bukan

menunjukkan kekuasaan atau otoritas.

2. Kerja sama

Agar komunikasi yang baik dan rasa memiliki ini dapat

muncul, pelaksana supervisi dan yang disupervisi perlu bekerja

sama dalam penyelesaian masalah, sehingga prinsip-prinsip kerja

sama kelompok dapat diterapkan. Masalah, penyebab masalah

serta upaya alternatif penyelesaian masalah harus dibahas secara

bersama-sama. Kemudian upaya penyelesaian masalah tersebut

dilaksanakan secara bersama-sama pula.

DAFTAR PUSTAKA

Githa, I Wayan. 2010. Manajemen Keperawatan. Denpasar: Poltekkes

Depkes Denpasar Jurusan Keperawatan

______. (2010) Teknik Supervisi (Online)

(http://hafismuaddab.wordpress.com diakses tanggal 28

September 2012)

I Wayan Sumaryana Supervisi Dalam Keperawatan | 6

Page 7: SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN

______. (2012) Supervisi Dalam Keperawatan (Online)

(http://yayannerz.blogspot.com diakses tanggal 28 September

2012)

______. (2012) Supervisi Dalam Menejemen Keperawatan (Online)

(http://ppnisardjito.blogspot.com diakses tanggal 28 September

2012)

I Wayan Sumaryana Supervisi Dalam Keperawatan | 7