supervised practicum statistik prodi geoinfo

Upload: wahyu-widiyatmoko

Post on 26-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    1/15

    MODULE I

    REGIONAL RESOURCE ECONOMICS

    SUPERVISED PRACTICUM 1

    ANALISIS KINERJA PEREKONOMIAN KAWASAN

    SEBAGIAN PROVINSI JAMBI

    Lecturer

    Ayutia Nurwita, S.E.,M.T.

    By :

    Wahyu Widiyatmoko (14/370741/PMU/8199)

    GEO-INFORMATION FOR SPATIAL PLANNING AND RISK MANAGEMENT

    GRADUATE SCHOOL GADJAH MADA UNIVERSITY

    YOGYAKARTA

    2015

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    2/15

    1.Analisis Laju Pertumbuhan Kawasan dan Antar Bagian Kawasan

    Analisis pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengetahui kenaikan produksi riil yang

    dihasilkan oleh suatu daerah. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah menggunakan

    data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) harga kosntan dan bukan menggunakan

    harga berlaku. PDRB harga konstan meningkat disebabkan oleh peningkatan produksi riil

    bukan kenaikan harga. PDRB harga berlaku tidak digunakan karena PDRB harga berlaku

    meningkat disebabkan oleh peningkatan produksi dan harga.

    Terdapat 2 metode untuk menghitung pertumbuhan ekonomi, yaitu menggunakan metode

    sederhana dan metode end to end.

    Metode sederhana

    (,) = 100%PBRBt = PDRB tahun tertentuPDRB(t-1) = PDRB satu tahun sebelumnya

    Metode end to end

    = [ ] 1 1 0 0 %tn = tahun akhir observasi

    t0 = tahun awal observasi

    n = jumlah observasi

    a.Analisis Laju Pertumbuhan Kawasan

    Tabel 1. PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan 2009-2012

    TahunPDRB Kawasan

    (Miliar Rupiah)

    Pertumbuhan Ekonomi

    Kawasan (%)

    2009 8876.58

    2010 9524.80 7.30

    2011 10241.80 7.53

    2012 10999.68 7.40

    PDRB kawasan pada tahun 2009-2012 selalu menunjukkan adanya peningkatan, hal ini

    menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi kawasan selalu bernilai positif. Pertumbuhan

    ekonomi kawasan juga menunjukkan nilai yang cukup besar, yaitu pertumbuhan selalu

    diatas 7% melebihi pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional. Kenaikan PDRB kawasan

    tidaklah konstan, melainkan dinamis sesuai dengan keadaan ekonomi kawasan pada

    tahun tersebut. Dari gambar 1, dapat dilihat bahwa, walaupun PDRB selalu meningkat,

    akan tetapi laju kenaikan tidaklah sama. Pada tahun 2010-2011 laju pertumbuhan

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    3/15

    mengalami kenaikan, akan tetapi pada periode 2011-2012 laju pertumbuhan mengalami

    penurunan. Walaupun mengalami penurunan, angka pertumbuhan ekonomi masih diatas

    7% pada periode 2011-2012. Angka pertumbuhan ekonomi kawasan pada table 1

    dihitung menggunakan metode sederhana.

    Gambar 1. Grafik PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Tahun 2009-2012

    b.Analisis Laju Pertumbuhan Antar Bagian Kawasan

    Analisis laju pertumbuhan antar kawasan dihitung menggunakan metode end to end.

    Kawasan yang menjadi objek analisis terdiri atas 6 Kabupaten, yaitu Merangin,

    Sorolangun, Batanghari, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, dan Tanjung Jabung

    Barat. PDRB dan laju pertumbuhan ekonomi setiap kabupaten disajikan pada Tabel 2.

    Tabel 2. PDRB Setiap Kabupaten Per Tahun 2009-2012

    Kabupaten

    PDRB (Miliar Rupiah)Rerata

    PDRB

    Rerata

    Pertumbuhan

    Ekonomi (%)2009 2010 2011 2012

    Merangin 1097.54 1183.70 1266.79 1348.81 1224.21 7.11

    Sorolangun 1139.44 1231.63 1339.99 1444.75 1288.95 8.23Batanghari 1124.40 1192.42 1286.56 1378.01 1245.35 7.01

    Muaro Jambi 1117.66 1242.11 1331.27 1431.72 1280.69 8.60

    Tanjung Jabung Timur 2271.69 2402.97 2566.99 2758.00 2499.91 6.68

    Tanjung Jabung Barat 2125.85 2271.97 2450.20 2638.39 2371.60 7.47

    Kawasan 8876.58 9524.80 10241.80 10999.68 9910.72 7.41

    Dari ke 6 kabupaten yang menjadi objek analisis, semua kabupaten menunjukkan

    pertumbuhan ekonomi yang positif, hal ini menunjukkan bahwa PDRB setiap kabupaten

    terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. PDRB terbesar yang terdapat padakawasan ini adalah PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Nilai PDRB ini 2 kali lipat

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    4/15

    dari PDRB Kabupaten Merangin yang mempunyai PDRB terkecil diantara 6 kabupaten.

    Perbandingan besarnya PDRB setiap kabupaten dapat dilihar pada gambar 2. Kabupaten

    Merangin, Sorolangun, Batanghari dan Muaro Jambi memiliki PDRB yang hampir sama

    besarnya. Sedangkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur

    memiliki PDRB yang jauh lebih besar dibandingkan 4 kabupaten yang lain.

    Gambar 2. Grafik Rata-Rata PDRB Setiap Kabupaten Per Tahun 2009-2012 (Miliar

    Rupiah)

    Gambar 3. Grafik Rata-Rata Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Tahun 2009-2012 (%)

    Laju pertumbuhan ekonomi juga berbeda setiap kabupaten. Kabupaten yang memiliki

    PDRB yang besar belum tentu memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dari

    hasil perhitungan, laju pertumbuhan kawasan memiliki angka 7,41%. Terdapat 3

    kabupaten yang memiliki laju pertumbuhan dibawah laju pertumbuhan kawasan, yaitu

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    5/15

    Kabupaten Merangin, Batanghari, dan Tanjung Jabung Timur. Laju pertumbuhan

    terendah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dimana memiliki nilai PDRB terbesar

    di kawasan. Laju pertumbuhan tertinggi adalah Kabupaten Muaro Jambi.

    Tabel 3. Rata-Rata PDRB Setiap Kabupaten Per Sektor Tahun 2009-2012 (Miliar Rupiah)

    Lapangan Usaha/Industrial Origin Merangin Sorolangun BatanghariMuaro

    Jambi

    Tanjung

    Jabung

    Timur

    Tanjung

    Jabung

    Barat

    Kawasan

    Pertanian, Peternakan, Kehutanan &

    Perikanan520.81 597.52 384.25 469.74 691.08 602.30 3265.69

    Pertambangan & Penggalian 92.34 137.24 95.23 235.50 947.61 318.57 1826.48

    Industri Pengolahan 50.37 53.36 153.30 188.73 240.74 688.24 1374.74

    Listrik, Gas & Air Bersih 6.57 4.36 2.09 2.72 3.08 11.90 30.70

    Konstruksi 115.84 86.04 47.00 44.94 33.71 33.71 361.24

    Perdagangan, Hotel & Restoran 204.71 196.24 289.73 194.07 369.95 398.13 1652.82

    Pengangkutan & Komunikasi 59.38 75.40 37.30 40.21 94.66 82.59 389.53

    Keuangan, Real Estat & Jasa

    Perusahaan50.03 63.93 30.61 27.33 33.53 42.78 248.20

    Jasa-jasa 124.18 74.87 205.86 77.48 86.83 193.39 762.60

    Produk Domestik Bruto 1224.21 1288.95 1245.35 1280.69 2499.91 2371.60 9910.72

    Jika dilihat dari PDRB tiap sector, PDRB kawasan paling besar disumbang oleh sektor

    pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Sektor ini juga menjadi penyumbang

    utama PDRB dari setiap kabupaten kecuali Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dimana

    sektor terbesar penyumbang PDRB adalah pertambangan & penggalian dan Kabupaten

    Tanjung Jabung Barat dimana sektor terbesar penyumbang PDRB adalah industri

    pengolahan. Penyumbang terkecil PDRB kawasan adalah sektor listrik, gas, dan air

    bersih. Nilai sektor ini jauh lebih kecil dari nilai sektor yang lain. Sektor ini juga menjadi

    penyumbang terkecil PDRB setiap kabupaten di kawasan. .

    Tabel 4. Rata-Rata Pertumbuhan Ekonomi Setiap Kabupaten Per Sektor Tahun 2009-2012 (%)

    Lapangan Usaha/Industrial Origin Merangin Sorolangun BatanghariMuaro

    Jambi

    Tanjung

    Jabung

    Timur

    Tanjung

    Jabung

    Barat

    Kawasan

    Pertanian, Peternakan, Kehutanan &

    Perikanan 4.15 4.47 4.48 12.51 4.34 11.05 6.83

    Pertambangan & Penggalian 15.52 19.31 7.02 4.12 11.14 12.41 11.59

    Industri Pengolahan 5.63 19.93 3.68 4.95 3.53 4.10 6.97

    Listrik, Gas & Air Bersih 9.93 12.64 12.65 54.13 8.44 8.88 17.78

    Konstruksi 8.90 9.96 6.14 10.71 6.52 12.48 9.12

    Perdagangan, Hotel & Restoran 10.48 11.57 9.89 9.48 8.70 6.82 9.49

    Pengangkutan & Komunikasi 12.11 5.13 8.89 6.37 3.70 3.78 6.66

    Keuangan, Real Estat & Jasa

    Perusahaan 10.14 10.92 7.19 4.44 -8.84 5.62 4.91

    Jasa-jasa 4.72 4.50 10.31 7.61 2.79 3.99 5.65

    Produk Domestik Bruto 7.11 8.23 7.01 8.60 6.68 7.47 7.41

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    6/15

    Laju pertumbuhan tertinggi di kawasan adalah sektor listrik, gas, dan air bersih. Sektor

    ini mengalami laju pertumbuhan yang tinggi karena sektor ini memiliki nilai yang sangat

    kecil dibanding dengan sektor lain. Sektor ini berkembang sangat cepat di Kabupaten

    Muaro Jambi. Di kabupaten ini, sektor listrik, gas, dan air bersih bertumbuh dengan

    kelajuan 54,3 %. Pertumbuhan ekonomi terendah di kawasan adalah sektor keuangan,

    real estate, dan jasa perusahaan. Laju pertumbuhan terkecil sektor ini terletak di

    Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Di kabupaten ini, sektor keuangan, real estate, dan

    jasa keuangan bahkan mengalami pertumbuhan yang negatif, yaitu sebesar -8,84%.

    2.Analisis Struktur Ekonomi Kawasan

    Analisis struktur ekonomi digunakan untuk mengetahui sumbangan atau peranan masing-

    masing kegiatan ekonomi atau sector dalam perekonomian kawasan perencanaan secara

    keseluruhan dalam suatu tahap tertentu.

    = 100%Tabel 5. PDRB dan Struktur Ekonomi Kawasan Tahun 2009-2012

    Lapangan Usaha/Industrial

    Origin

    PDRB Kawasan (Miliar Rupiah) Struktur Ekonomi Kawasan (%)

    2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 Pertanian, Peternakan,Kehutanan & Perikanan 2933.94 3166.26 3377.37 3585.17 33.05 33.24 32.98 32.59

    -0.46

    Pertambangan & Penggalian 1591.90 1727.32 1910.56 2076.13 17.93 18.13 18.65 18.87 0.94

    Industri Pengolahan 1288.93 1343.30 1388.14 1478.58 14.52 14.10 13.55 13.44 -1.08

    Listrik, Gas & Air Bersih 25.28 29.00 32.84 35.68 0.28 0.30 0.32 0.32 0.04

    Konstruksi 319.80 337.17 373.40 414.57 3.60 3.54 3.65 3.77 0.17

    Perdagangan, Hotel & Restoran 1446.93 1568.59 1719.41 1876.34 16.30 16.47 16.79 17.06 0.76

    Pengangkutan & Komunikasi 355.32 378.06 400.33 424.39 4.00 3.97 3.91 3.86 -0.14

    Keuangan, Real Estat & Jasa

    Perusahaan 219.11 236.58 260.37 276.75 2.47 2.48 2.54 2.52

    0.05

    Jasa-jasa 695.42 738.52 784.39 832.06 7.83 7.75 7.66 7.56 -0.27

    Produk Domestik Bruto 8876.58 9524.80 10241.80 10999.68 100.00 100.00 100.00 100.00 0.00

    Struktur ekonomi kawasan terbesar disumbang oleh sektor pertanian, peternakan,

    kehutanan, dan perikanan. Sektor ini menyumbang lebih dari 30% PDRB kawasan pada

    tahun 2009-2012. Walaupun sektor ini adalah penyumbang terbesar PDRB, sektor ini

    mengalami pergesaran negatif, artinya sektor ini semakin berkurang porsinya setiap tahun

    dalam menyumbang PDRB dan digantikan oleh sektor lain, namun nilai pergesaran sangat

    kecil. Listrik, gas, dan air bersih adalah sektor terkecil yang menyumbang PDRB kawasan.

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    7/15

    Nilainya sangat kecil bila dibandingkan dengan sektor lain. Sektor ini juga mengalami

    pergeseran sektor yang sangat kecil. Pada umumnya, pergeseran struktur ekonomi di

    kawasan adalah sangat kecil atau bahkan hampir tidak mengalami perubahan dari tahun

    2009-2012. Pergeseran struktur ekonomi yang paling terlihat adalah industri pengolahan

    yang menunjukkan tren negatif. Grafik pergeseran struktur ekonomi dapat dilihat pada

    Gambar 4.

    Gambar 4. Pergeseran Struktur Ekonomi Kawasan Tahun 2009-2012

    Tabel 6. Struktur Ekonomi Kabupaten-Kabupaten Tahun 2009-2012 (%)

    Lapangan Usaha/Industrial Origin Merangin Sorolangun BatanghariMuaro

    Jambi

    Tanjung

    Jabung Timur

    Tanjung

    Jabung Barat

    Pertanian, Peternakan, Kehutanan

    & Perikanan

    42.54 46.36 30.85 36.68 27.64 25.40

    Pertambangan & Penggalian 7.54 10.65 7.65 18.39 37.91 13.43

    Industri Pengolahan 4.11 4.14 12.31 14.74 9.63 29.02

    Listrik, Gas & Air Bersih 0.54 0.34 0.17 0.21 0.12 0.50

    Konstruksi/Contruction 9.46 6.68 3.77 3.51 1.35 1.42

    Perdagangan, Hotel & Restoran 16.72 15.22 23.26 15.15 14.80 16.79

    Pengangkutan & Komunikasi 4.85 5.85 2.99 3.14 3.79 3.48

    Keuangan, Real Estat & Jasa

    Perusahaan4.09 4.96 2.46 2.13 1.34 1.80

    Jasa-jasa 10.14 5.81 16.53 6.05 3.47 8.15

    Produk Domestik Bruto 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    8/15

    Pada Tabel 6 menunjukkan bahwa sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan

    menjadi sektor penyumbang terbesar dalam PDRB hampir di setiap kabupaten. Sektor ini

    menyumbang 46,36% terhadap total PDRB di Kabupaten Sorolangun. Sedangkan sektor

    penggalian dan pertambangan menyumbang 37,91% terhadap total PDRB di Kabupaten

    Tanjung Jabung Timur. Sedangkan sektor industri pengolahan menyumbang 29,02%

    terhadap total PDRB di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sektor listrik, gas, dan air bersih

    adalah penyumbang terkecil terhadap total PDRB di semua kabupaten. Sektor ini hanya

    menyumbang kurang dari 1% PDRB setiap kabupaten. Secara lebih jelas, grafik struktur

    ekonomi setiap kabupaten dapat dilihat pada Gambar 5.

    Gambar 5. Grafik Struktur Ekonomi Kabupaten-Kabupaten Tahun 2009-2012

    3.Analisis Struktur Keruangan Ekonomi Kawasan

    Analisis pola keruangan ekonomi wilayah digunakan untuk mengetahui sumbangan atau

    peranan masing-masing bagian wilayah dalam perekonomian kawasan perencanaan secara

    keseluruhan dalam suatu tahap tertentu. Secara umum PDRB kabupaten diurutkan dari yang

    memiliki PDRB terbesar adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat,

    Sorolangun, Muaro Jambi, Batanghari, dan Merangin. Peringkat PDRB kabupaten di

    kawasan dapat dilihat pada Gambar 6.

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    9/15

    Gambar 6. Grafik Rangking PDRB Kawasan

    Pada Tabel 7 disajikan data tentang peranan masing-masing kabupaten dalam menyumbang

    PDRB tiap sektor yang ada di kawasan. Pola keruangan ekonomi dapat menyajikan

    informasi tentang daerah mana yang menyumbang PDRB terbesar pada sektor tertentu di

    kawasan. PDRB sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan tertinggi terletak di

    Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sektor pertambangan dan penggalian juga terletak di

    Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan persentase lebih dari 50%. Sektor industri

    pengolahan tertinggi terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan persentase lebih

    dari 50%. Hampir semua PDRB sektor tertinggi terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Baratdan Tanjung Jabung Timur, karena kedua kabupaten ini memiliki PDRB tertinggi di

    kawasan, kecuali PDRB sektor konstruksi tertinggi terletak di Kabupaten Merangin dan

    sektor keuangan, real estate, dan jasa peusahaan terletak di Kabupaten Sorolangun.

    Tabel 7. Pola Keruangan Ekonomi Kawasan 2009-2012 (%)

    Lapangan Usaha/Industrial Origin Merangin Sorolangun BatanghariMuaro

    Jambi

    Tanjung

    Jabung

    Timur

    Tanjung

    Jabung

    Barat

    Kawasan

    Pertanian, Peternakan, Kehutanan

    & Perikanan 15.95 18.30 11.77 14.38 21.16 18.44 100.00

    Pertambangan & Penggalian 5.06 7.51 5.21 12.89 51.88 17.44 100.00

    Industri Pengolahan 3.66 3.88 11.15 13.73 17.51 50.06 100.00

    Listrik, Gas & Air Bersih 21.39 14.19 6.79 8.85 10.02 38.76 100.00

    Konstruksi 32.07 23.82 13.01 12.44 9.33 9.33 100.00

    Perdagangan, Hotel & Restoran 12.39 11.87 17.53 11.74 22.38 24.09 100.00

    Pengangkutan & Komunikasi 15.24 19.36 9.57 10.32 24.30 21.20 100.00

    Keuangan, Real Estat & Jasa

    Perusahaan20.16 25.76 12.33 11.01 13.51 17.24 100.00

    Jasa-jasa 16.28 9.82 26.99 10.16 11.39 25.36 100.00

    Produk Domestik Bruto 12.35 13.01 12.57 12.92 25.22 23.93 100.00

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    10/15

    Gambar 7. Pola Keruangan Ekonomi Kawasan Tahun 2009-2012

    4.

    PDRB Per Kapita

    PDRB Per Kapita digunakan untuk mengetahui tingkat kemakmuran rata-rata penduduk.

    = Tabel 8. PDRB Per Kapita Setiap Kabupaten Tahun 2011-2012

    KabupatenPDRB (Miliar Rupiah) Jumlah Penduduk PDRB Per Kapita

    2011 2012 2011 2012 2011 2012 Pertumbuhan

    Merangin 1266.79 1348.81 341563 350062 3,708,803 3,853,060 3.89

    Sorolangun 1339.99 1444.75 252421 259963 5,308,552 5,557,522 4.69

    Batanghari 1286.56 1378.01 247386 252731 5,200,618 5,452,477 4.84

    Muaro Jambi 1331.27 1431.72 351553 363994 3,786,826 3,933,362 3.87

    Tanjung Jabung

    Timur2566.99 2758.00 210420 211057 12,199,363 13,067,560 7.12

    Tanjung Jabung

    Barat2450.20 2638.39 285731 293594 8,575,198 8,986,526 4.80

    Kawasan 10241.80 10999.68 1689074 1731401 6,063,559 6,353,052 4.77

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    11/15

    Tabel 8 menunjukkan bahwa PDRB per kapita tertinggi terletak di Kabupaten Tanjung

    Jabung Timur. Hal ini dikarenakan kabupaten ini memiliki PDRB yang tinggi, sedangkan

    jumlah penduduknya paling kecil diantara kabupaten yang lain. Kabupaten ini juga memiliki

    laju pertumbuhan PDRB per kapita tertinggi di kawasan. Kabupaten Merangin memiliki

    PDRB per kapita terendah dikarenakan kabupaten ini memiliki PDRB terendah juga

    memiliki jumlah penduduk yang cukup besar dibandingkan jumlah penduduk kabupaten

    lain. Peringkat PDRB per kapita setiap kabupaten disajikan pada Gambar 8.

    Gambar 8. Grafik Peringkat PDRB Per Kapita Antar Kabupaten Tahun 2012

    5.Disparitas Pendapatan Antar Wilayah

    a.Tipologi Klassen

    Metode ini menggambarkan klasifikasi ekonomi wilayah berdasarkan laju pertumbuhan

    ekonomi daerah dan tingkat PDRB per Kapita. Terdapat 4 karakteristik pola dan struktur

    pertumbuhan ekonomi daerah: rapid growth region, retarted region, growing region,

    relative backward region.

    Tabel 9. Rata-rata Pertumbuhan dan Pendapatan Perkapita setiap Kabupaten Tahun

    2009-2012

    KabupatenRata-rata Pertumbuhan

    (%/Tahun)

    Rata-rata Pendapatan

    Per Kapita (Rp)

    Merangin 7.11 3,718,213

    Sorolangun 8.23 5,272,262

    Batanghari 7.01 5,159,950

    Muaro Jambi 8.60 3,723,667

    Tanjung Jabung Timur 6.68 11,899,861

    Tanjung Jabung Barat 7.47 8,504,553Kawasan 7.41 6,011,728

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    12/15

    Tabel 9 menunjukkan bahwa terdapat beberapa kabupaten yang memiliki laju pertumbuhan

    dan PDRB per kapita melebihi kawasan. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 10.

    Tabel 10.Tipologi Klassen untuk Kabupaten-Kabupaten di Kawasan Tahun 2009-2012Pendapatan/kapita (Y)

    Laju

    Pertumbuhan (R)

    Y1> Y2 Y1< Y2

    R1> R2 Daerah maju dan tumbuh

    cepat (rapid growth region)

    Tanjung Jabung Barat

    Daerah berkembang cepat

    (growing region)

    Sorolangun

    Muaro Jambi

    R1< R2 Daerah maju tetapi tertekan

    (retarted region)

    Tanjung Jabung Timur

    Daerah relative tertinggal

    (relative backward region)

    Merangin

    Batanghari

    R1= Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten

    R2= Laju Pertumbuhan PDRB Kawasan

    Y1= PDRB per Kapita Kabupaten rata-rata

    Y2= PDRB per Kapita Kawasan rata-rata

    Gambar 9. Hasil Tipologi Klassen untuk Kabupaten-Kabupaten di Kawasan Tahun 2009-

    2012

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    13/15

    Klasifikasi disparitas menggunakan metode ini berdasarkan laju pertumbuhan dan PDRB

    per kapita kawasan. Jika terdapat salah satu kabupaten di kawasan yang memiliki PDRB

    per kapita yang sangat tinggi, jauh dari kabupaten yang lain, maka akan mempengaruhi

    rata-rata PDRB per kapita dan laju pertumbuhannya. Hal ini akan menyebabkan

    kabupaten di kawasan yang memiliki PDRB kecil dan laju pertumbuhan yang rendah

    akan menjadi daerah tertinggal. Sehingga analisis disparitas wilayah dengan

    menggunakan metode ini sangat bergantung pada kondisi ekonomi kabupaten yang

    menjadi bagian dari suatu kawasan. Dalam hal ini, kawasan yang menjadi objek analisis

    memiliki 2 kabupaten yang memiliki PDRB jauh diatas rata-rata, yaitu Kabupaten

    Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, sehingga mempengaruhi klasifikasi

    daerah yang berada di kawasan. Hal ini menunjukkan jika terdapat kabupaten yang

    tergolong daerah maju dan tumbuh cepat namun juga terdapat daerah yang relatif

    tertinggal pada suatu kawasan, maka kawasan tersebut memiliki ketimpangan antar

    bagian wilayah yang cukup tinggi.

    Gambar 10. Pola Perkembangan Ekonomi Antar Bagian Kawasan Tahun 2009-2010

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    14/15

    b.Index Williamson

    Index Williamson merupakan koefisien persebaran (coefficient of variation) dari rata-rata

    nilai sebaran dihitung berdasarkan estimasi dari nilai-nilai PDRB dan penduduk daerah-

    daerah yang berada pada lingkup wilayah yang dikaji dan dianalisa. Angka indeks

    Williamson (IW) berkisar antara 0 sampai dengan 1.

    IW < 4 artinya tingkat ketimpangan rendah

    0,4 < IW < 0,5 artinya tingkat ketimpangan moderat

    IW > 0,5 artinya tingkat ketimpangan tinggi

    Rumus Indeks Williamson:

    = () 2

    fi adalah jumlah penduduk kabupaten i

    n adalah jumlah penduduk kawasan

    yi adalah PDRB per kapita kabupaten i

    Y adalah PDRB per kapita rata-rata kawasan

    Tabel 11. Indeks Williamson Kawasan Tahun 2009-2012

    Tahun IW

    2009 0.8385

    2010 0.8400

    2011 0.8400

    2012 0.8403

    Gambar 11. Grafik Indeks Williamson Tahun 2009-2012

  • 7/25/2019 Supervised Practicum Statistik prodi Geoinfo

    15/15

    Indeks Williamson di kawasan berkisar pada angka 0,84 artinya antar bagian kawasan

    memiliki ketimpangan yang tinggi. Gambar 11 juga menunjukkan bahwa indeks

    Williamson di kawasan terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikan nilai

    indeks Williamson menunjukkan bahwa ketimpangan antar bagian kawasan semakin

    besar dari tahun ke tahun. Perlu adanya peran pemerintah untuk dalam mengurangi

    ketimpangan antar bagian kawasan. PDRB daerah tertinggal perlu di tingkatkan agar

    ketimpangan antar kabupaten dapat dikurangi.