practicum apkindustrial engineering 2012 bab i · pdf filetujuan dari praktikum lingkungan...

28
practicum apk industrial engineering 2012 restu,anis, afif Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern saat ini, masyarakat yang saling berkompetisi dalam bekerja di dalam ruangan yang sejuk dan dingin atau di luar ruangan yang cenderung lebih panas dibandingkan dengan bekerja di dalam ruangan. Kondisi lingkungan kerja tersebut akan mempengaruhi kinerja yang berkaitan keefektifan dan keefisienan pekerja tersebut, karena kondisi lingkungan kerja merupakan seluruh keadaan yang ada di sekitar tempat kerja seperti temperatur, sirkulasi udara, kelembaban udara, pencahayaan, getaran mekanis, kebisingan, aroma-aroma, serta hal-hal lain yang terkait dengan lingkungan fisik. Hal ini akan sangat mempengaruhi hasil dari pekerjaan orang tersebut, kondisi tubuh dari pekerja tersebut akan mengalami perubahan-perubahan secara otomatis menyesuaikan dengan lingkungan di sekitar ia melakukan pekerjaan. Tubuh mempunyai batas untuk penyesuaian terhadap suhu di luar, batas tersebut tidak melebihi 20 % untuk kondisi panas dan 35 % untuk kondisi dingin. Dengan lingkungan kerja yang baik dan sesuai, maka kinerja dari pekerja akan lebih maksimal sehingga hasil pekerjaan dapat memuaskan. Namun sebaliknya, jika lingkungan kerja kurang baik dan cenderung tidak sesuai dengan kondisi tubuh dari pekerja, maka kinerja dari pekerja cenderung kurang maksimal dan akan berdampak buruk dengan hasil pekerjaan kurang memuaskan Oleh sebab itu, sangat diperlukan kajian lebih lanjut mengenai penyesuaian lingkungan fisik terhadap pekerja. Untuk mempelajari tentang kondisi lingkungan fisik, maka dilakukan beberapa percobaan di laboratorium dengan suhu yang berbeda (dingin, normal, dan panas) untuk mengetahui produktivitas kerja dari operator dalam menghitung data pada tiga suhu tersebut (dingin, normal, dan panas).

Upload: vucong

Post on 01-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era modern saat ini, masyarakat yang saling berkompetisi dalam bekerja di dalam

ruangan yang sejuk dan dingin atau di luar ruangan yang cenderung lebih panas

dibandingkan dengan bekerja di dalam ruangan. Kondisi lingkungan kerja tersebut akan

mempengaruhi kinerja yang berkaitan keefektifan dan keefisienan pekerja tersebut,

karena kondisi lingkungan kerja merupakan seluruh keadaan yang ada di sekitar tempat

kerja seperti temperatur, sirkulasi udara, kelembaban udara, pencahayaan, getaran

mekanis, kebisingan, aroma-aroma, serta hal-hal lain yang terkait dengan lingkungan

fisik. Hal ini akan sangat mempengaruhi hasil dari pekerjaan orang tersebut, kondisi

tubuh dari pekerja tersebut akan mengalami perubahan-perubahan secara otomatis

menyesuaikan dengan lingkungan di sekitar ia melakukan pekerjaan. Tubuh mempunyai

batas untuk penyesuaian terhadap suhu di luar, batas tersebut tidak melebihi 20 % untuk

kondisi panas dan 35 % untuk kondisi dingin.

Dengan lingkungan kerja yang baik dan sesuai, maka kinerja dari pekerja akan lebih

maksimal sehingga hasil pekerjaan dapat memuaskan. Namun sebaliknya, jika

lingkungan kerja kurang baik dan cenderung tidak sesuai dengan kondisi tubuh dari

pekerja, maka kinerja dari pekerja cenderung kurang maksimal dan akan berdampak

buruk dengan hasil pekerjaan kurang memuaskan

Oleh sebab itu, sangat diperlukan kajian lebih lanjut mengenai penyesuaian lingkungan

fisik terhadap pekerja. Untuk mempelajari tentang kondisi lingkungan fisik, maka

dilakukan beberapa percobaan di laboratorium dengan suhu yang berbeda (dingin,

normal, dan panas) untuk mengetahui produktivitas kerja dari operator dalam

menghitung data pada tiga suhu tersebut (dingin, normal, dan panas).

Page 2: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 2

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak mengenai perbedaan suhu terhadap

kinerja kerja,

2. Untuk mengetahui tingkat kesalahan dan waktu rata-rata dari kinerja kerja pada

suhu yang berbeda-beda,

3. Untuk mengetahui suhu optimal yang dapat memberikan waktu tercepat dan hasil

penghitungan data yang benar, dan

4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mengurangi tingkat ketelitian pada suhu yang

tidak optimal.

Page 3: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 3

BAB II

LANDASAN TEORI

Lingkungan fisik (menurut Moekijat, 1995) adalah sesuatu yang berada di sekitar para

pekerja yang meliputi cahaya, warna, udara, suara, serta musik yang mempengaruhi

dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. The Liang Gie (2000) juga

berpendapat bahwa lingkungan fisik merupakan segenap faktor fisik yang bersama-

sama merupakan suatu suasana fisik yang melingkupi suatu tempat kerja.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan lingkungan fisik adalah keadaan di sekitar pekerja/operator yang

meliputi: cahaya, warna, siklus udara, kebisingan, suhu, dan temperature yang

mempengaruhi pekerja/operator dalam menjalankan aktivitasnya.

2.1 Kondisi Lingkungan Fisik yang Mempengaruhi Kerja

Berikut beberapa faktor lingkungan fisik yang mempengaruhi kerja, antara lain:

1. Temperatur

Temperatur pada tubuh manusia selalu tetap. Suhu konstan dengan sedikit fluktuasi

sekitar 37 derajat celcius terdapat pada otak, jantung dan bagian dalam perut yang

disebut dengan suhu tubuh (core temperature). Suhu inti ini diperlukan agar alat-

alat itu dapat berfungsi normal. Sebaliknya, lawan dari core temperature adalah

shell temperature, yang terdapat pada otot, tangan, kaki dan seluruh bagian kulit

yang menunjukkan variasi tertentu.

Manusia mempunyai kemampuan untuk mempertahankan keadaan normal tubuh

(mempunyai kemampuan untuk beradaptasi). Kapasitas untuk beradaptasi inilah

yang membuat manusia mudah untuk mentolerir kekurangan panas secara temporer

yang berjumlah ratusan kilo kalori pada seluruh tubuh. Dengan kata lain, tubuh

manusia dapat menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan proses

konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan atau kelebihan panas yang

membebaninya. Tetapi, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan temperatur

luar adalah jika perubahan temperatur luar tubuh tersebut tidak melebihi 20% untuk

Page 4: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 4

kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin dari keadaan normal tubuh. Perbedaan

tingkat temperatur akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda, yaitu sebagai

berikut (Sutalaksana, 1979):

a. 49C, temperatur dapat ditahan sekitar 1 jam, tetapi jauh diatas kemampuan

fisik dan mental,

b. 30C, aktivitas mental dan daya tangkap mulai menurun dan cenderung untuk

membuat kesalahan dalam pekerjaan dan timbul kelelahan fisik,

c. 24C, kondisi kerja optimum, dan

d. 10C, kelakuan fisik yang ekstrim mulai muncul.

Hasil penyelidikan didapatkan bahwa produktivitas manusia akan mencapai

tingkat yang paling tinggi pada temperatur sekitar 24-27°C.

2. Kelembaban

Banyaknya kadar air yang terkandung di dalam udara (dinyatakan dalam %)

disebut kelembaban. Kelembaban sangat berhubungan atau dipengaruhi oleh

temperatur udara. Suatu keadaan dimana udara sangat panas dan kelembaban

tinggi akan mengakibatkan penguapan panas dari tubuh secara berlebihan

(karena sistem penguapan). Pengaruh lainnya adalah semakin cepatnya denyut

jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan akan

oksigen.

3. Siklus Udara (Ventilation)

Kotornya udara di sekitar kita dapat mempengaruhi kesehatan tubuh dan

mempercepat proses kelelahan. Udara di sekitar kita mengandung sekitar 21%

oksigen, 0,03% karbon dioksida, dan 0,9% campuran gas-gas lain. Sirkulasi

udara akan menggantikan udara kotor dengan udara yang bersih, agar sirkulasi

terjaga dengan baik, dapat ditempuh dengan memberi ventilasi yang cukup

(lewat jendela), dapat juga dengan meletakkan tanaman untuk menyediakan

kebutuhan akan oksigen yang cukup.

4. Pencahayaan (Lighting)

Pencahayaan adalah faktor yang penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang

baik. Lingkungan kerja yang baik akan dapat memberikan kenyamanan dan

meningkatkan produktivitas pekerja. Efisiensi kerja seorang operator ditentukan

pada ketepatan dan kecermatan saat melihat dalam bekerja, sehingga dapat

Page 5: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 5

meningkatkan efektifitas kerja, serta keamanan kerja yang lebih besar. Cahaya

merupakan sumber yang memancarkan energi, sebagaian dari energi diubah

menjadi cahaya tampak.

Tingkat penerangan yang baik merupakan salah satu faktor untuk memberikan

kondisi penglihatan yang baik. Dengan tingkat penerangan yang baik akan

memberikan kemudahan bagi seorang operator dalam melihat dan memahami

display, simbol-simbol dan benda kerja secara baik pula. Indra yang yang

berhubungan dengan pencahayaan adalah mata. Karakteristik dan batasan daya

lihat menusia penting untuk dipahami oleh seorang desainer display.

Penerangan akan mempengaruhi seorang pekerja untuk dapat melihat dengan baik.

Untuk dapat melihat dengan baik maka dibutuhkan suatu penerangan yang baik

pula. Ciri-ciri penerangan yang baik yaitu:

a. Sinar / cahaya yang cukup,

b. Sinar / cahaya yang tidak berkilau atau menyilaukan,

c. Kontras yang tepat,

d. Kualitas pencahayaan (brightness) yang tepat, dan

e. Pemilihan warna ruangan yang tepat.

5. Kebisingan (Noise)

Salah satu polusi yang tidak dikehendaki oleh telinga adalah kebisingan, karena

dalam jangka panjang bunyi-bunyian tersebut akan dapat mengganggu ketenangan

kerja, merusak pendengaran dan menimbulkan kesalahan komunikasi. Dalam

kaitan ini kebisingan memiliki efek yang berbeda terhadap kinerja. Definisi ini

dapat meliputi variasi yang luas dari situasi bunyi yang dapat merusak

pendengaran. Suara radio tetangga bisa anda anggap sebagai bising/mengganggu

karena musik yang mereka senangi itu mungkin tidak cocok dengan kesukaan anda.

Bising juga berasal dari dunia sekitar yang bisa benar-benar merusak indra

pendengaran. Ada pengaruh kebisingan pada produktivitas khususnya untuk

pekerjaan yang rumit dan memerlukan konsentrasi penuh. Ada tiga aspek yang

menetukan kualitas bunyi yang menentukan tingkat gangguan terhadap manusia

yaitu:

Page 6: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 6

a. Lama waktu bunyi tersebut terdengar,

b. Intensitas biasanya diukur dengan desibel (dB) yang menunjukan besarnya arus

energi per satuan luas, dan

c. Frekuensi suara yang menunjukan jumlah gelombang suara yang sampai

ditelinga seseorang setiap detik (Hz).

Peralatan kerja bertenaga listrik maupun mekanis yang konvensional, seperti

misalnya gergaji lingkar (circular saws), drill, gerinda, pengencang mur-baut dan

lainnya yang sejenis, akan menghasilkan tingkat kebisingan yang dapat

menimbulkan masalah serius bagi indera pendengaran kita bahkan dapat

menyebabkan ketulian atau yang disebut dengan Noise Induced Deafness. Sumber

kebisingan dapat berupa apa saja, mulai dari mesin-mesin dipabrik (suara bernada

tinggi dari mesin bubut, suara hempasan dari mesin tekan), suara “klik“ dari

keyboard, pesawat yang melintas diangkasa, lalu-lintas dijalan raya (kendaraan

bermotor).

Pada prinsipnya kebisingan merupakan suara yang mengganggu atau suara yang

tidak dikehendaki oleh yang mendengarnya. Bising atau tidaknya suatu suara tidak

hanya ditentukan oleh keras atau lemahnya suara itu saja, tetapi juga ditentukan

oleh selera atau persepsi seseorang terhadap sumber bunyi tersebut.

6. Bau-bauan

Adanya bau-bauan yang dipertimbangkan sebagai polusi akan dapat mengganggu

konsentrasi pekerja. Temperatur dan kelembaban adalah dua faktor lingkungan

yang dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian air conditioning yang

tepat adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan

yang mengganggu sekitar tempat kerja.

7. Getaran Mekanis

Getaran atau vibrasi adalah faktor fisik yang ditimbulkan oleh subjek dengan

getaran-getaran osilasi, misalnya mesin, peralatan atau perkakas kerja yang

bergetar dan memajani pekerja melalaui transmisi. Adapun besar getaran

ditentukan oleh:

a. Sifat getaran, yaitu frekuensi, intensitas/amplitudo, dan durasi dari vibrasi.

b. Mekanika input indenpen, yaitu tahanan yang diberikan oleh struktur tubuh

terhadap getaran.

Page 7: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 7

Getaran dapat didefinisikan dalam beberapa arti, seperti : osilasi mekanik, gerakan

partikel di sekitar equilibrium (salah satu bagian otak) yang memberikan efek pada

kesehatan, kenyamanan, dan performance dari seseorang. Getaran dipengaruhi oleh

frekuensi dan intensitas getaran itu sendiri. Frekuensi diukur dengan hertz (Hz) dan

intensitas getaran dapat diukur dengan berbagai cara misalnya : tinggi amplitudo,

akselerasi, kecepatan dan tinggi penempatan getaran (Pulat, 1996).

Ada beberapa istilah umum yang digunakan dalam Vibrasi, antara lain:

a. Osilasi, osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi

keseimbangannya,

b. Frekuensi, frekuensi dapat diartikan sebagai banyaknya osilasi dalam setiap

detik,

c. Amplitudo, amplitudo adalah simpangan penuh yang terjadi ketika bergetar,

d. Periode, periode didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan benda untuk

melakukan satu osilasi penuh,

e. Resonansi, resonansi adalah keadaan tertentu yang terjadi pada suatu benda

ketika padanya datang stimulus berupa gaya periodik yang frekuensinya sama

dengan frekuensi alamiah benda yang dapat bergetar itu,

f. Akselerasi, akselerasi sering disebut percepatan atau perlajuan,

g. Kecepatan, kecepatan itu sendiri dapat diartikan sebagai satuan yang

dibutuhkan suatu benda untuk berpindah tempat sejauh satu meter dalam satu

detik, dan

h. Intensitas, intensitas dapat diartikan banyaknya osilasi dalam jarak yang sama.

Seperti yang dijelaskan di awal konsep, getaran mekanis dapat memberikan efek

kepada kesehatan, kenyamanan, dan performance dari seseorang.

2.2 Lingkungan Kerja

Menurut Mardiana (2005), Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana

pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif

memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja

optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai

menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah

di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan

Page 8: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 8

secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja

tersebut mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan

hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai

bekerja. Lingkungan kerja (menurut Nitisemito, 2001) adalah segala sesuatu yang ada

di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-

tugas yang diembankan.

Telah dikatakan sebelumnya bahwa lingkungan dan kondisi kerja yang tidak optimal

dapat memberikan beban tambahan kepada operator dalam menjalankan aktivitasnya

yang jelas akan sangat mempengaruhi hasil kerjanya. Sebaliknya lingkungan kerja yang

optimal, yang meliputi pencahayaan yang optimal, siklus udara yang baik, serta tingkat

kebisingan yang relative kecil akan meningkatkan etos kerja dan motivasi operator yang

nantinya diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal.

Lingkungan kerja dibedakan menjadi dua, yakni lingkungan fisik dan lingkungan sosial

dan kedua-duanya saling keterkaitan terhadap kesehatan fisik dan emosional operator.

Lingkungan fisik mencakup pencahayaan, kebisingan, siklus udara, suhu dan

temperatur, kondisi bangunan, dan sebagainya. Lingkungan sosial menyangkut

hubungan emosi antara operator itu sendiri baik dengan rekan kerja maupun dengan

atasan serta tingkat ketelitian (Nitisemito, 2001).

2.3 ANOVA (Analysis of Variances).

Teknik statistik yang memungkinkan kita untuk mengetahui apakah dua atau lebih mean

populasi akan bernilai sama dengan menggunakan data dari sampel masing-masing

populasi disebut dengan analisis varians. Akan tetapi, biasanya analisis varians lebih

efektif digunakan untuk menguji tiga atau lebih populasi. Tentunya jumlah variabel

yang berkaitan dengan sampel bisa satu atau lebih.

Dalam terjemahan Bahasa Indonesia, ANOVA adalah “sidik ragam” atau “analisis

ragam”, pertama kali diperkenalkan oleh R.A. Fisher pada tahun 1925 yang kemudian

dianugerahi gelar Baronet oleh Ratu Inggris.

Sidik ragam merupakan pengembangan dari uji t untuk dua sampel bebas. Jadi,

ANOVA dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai rata-rata lebih

Page 9: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 9

dari dua macam perlakuan atau lebih. Bila tetap dipergunakan uji t untuk

membandingkan lebih dari nilai rata-rata akan memerlukan banyak uji secara terpisah.

Hal akan menjemukan dan kemungkinan akan menjadi besarnya galat jika uji itu

dilakukan berulang-ulang. Perlakuan dalam statistika tidak harus memberikan sesuatu

terhadap unit eksperimen, tetapi dapat berbentuk seperti jenis kelamin, ras, umur, waktu

siang dan malam serta yang lainnya. Pada ANOVA jumlah kuadrat total dibagi menjadi

komponen-komponen berdasarkan sumber keragaman yang diketahui. ANOVA dapat

dikelompokkan menjadi ANOVA satu arah dan ANOVA dua arah.

1. ANOVA satu arah adalah ANOVA yang terdiri atas satu peubah bebas atau faktor

dengan taraf lebih dari dua. Sampel dibagi menjadi beberapa kategori dan ulangan.

Komponen-komponen Tabel Analisis Variansi satu arah dapat dijelaskan pada

persamaan-persamaan Tabel 2.2 sebagai berikut:

Tabel 2.2 ANOVA Ekaarah (Satu Arah)

Sumber Variasi DerajatKebebasan

JumlahKuadrat

RataanKuadrat Fhit H0 tolak

bila fhit

Perlakuan k-1 JKA = ( ) ss >fα; k-1 ; k(n-

1)

Galat k(n-1) JKGJKGk(n − 1)

∑ nk-1 JKT

Sumber: Walpole, Ronald E. 1995. hal. 532

dimana: k : banyaknya kolomN : banyaknya pengamatan keseluruhan datan : banyaknya ulangan di kolom ke-iJKT : jumlah kuadrat total

2. ANOVA 2 Arah tanpa interaksi

Dalam kategori, terdapat blok/sub-kelompok sebagai berikut:

Kolom : kategori-1

Baris : blok, kategori-2

Setiap sel berisi satu data. Apabila terdapat himpunan data random yang saling

independent, dan tidak ada faktor yang mempengaruhi, maka data tersebut akan

bervariasi terhadap meannya. Pada data random yang dipengaruhi oleh suatu faktor,

variasi terhadap pengaruh faktor ikut berkontribusi.

Page 10: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 10

2.3.1 Distribusi F

Nilai F tabel tergantung dari α dan derajat bebas. Nilai α = luas daerah penolakan Ho =

taraf nyata. Derajat bebas (db) dalam Dist F ada dua (2), yaitu :

1. db numerator = dfn

→ db kelompok; db baris; db interaksi.

2. db denumerator = dfd

→ db galat/error.

2.4 Pengolahan Data

Perhitungan yang digunakan dalam mengolah data hasil pengamatan praktikum ini perlu

dilakukan beberapa tahap berikut:

1. Waktu Total

Untuk memperoleh waktu total yakni dengan menjumlah seluruh data masing-

masing operator pada ketiga percobaan seperti pada Persamaan 2.1 sebagai berikut:

Waktu Total: X1 + X2 + … + Xn…………………….……………. ………….... (2.1)

2. Waktu Rata-Rata

Waktu rata-rata diperoleh dengan menghitung waktu total tiap operator dibagi

dengan jumlah sampel data, dengan menggunakan Persamaan 2.2 berikut:

Waktu rata-rata = ................................................................ (2.2)

3. JKK (Jumlah Kuadrat antar Kolom)

Untuk mencari nilai Jumlah Kuadrat antar Kolom menggunakan Persamaan 2.3

sebagai berikut:

JKK=N

T

n

T

i

i22

………………………..……………………………………. (2.3)

5. JKT (Jumlah Kuadrat Total)

Jumlah Kuadrat Total diperoleh menggunakan Persamaan 2.4 sebagai berikut:

JKT= N

TX

2

ij2 .............................................................................………....... (2.4)

Waktu total

Jumlah sampel data

Page 11: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 11

6. JKS (Jumlah Kuadrat Sisaan)

Untuk mencari nilai Jumlah Kuadrat Sisaan dengan menggunakan Persamaan 2.5

sebagai berikut:

JKS= JKT – JKK……………………………..……...……………………………. (2.5)

dimana: k = jumlah perlakuan / populasiN = banyaknya pengamatan

Selanjutnya dicari nilai Derajat Numenator dan Derajat Denumenator serta nilai

Ragam antar Kolom untuk memperoleh nilai Fhitung.

7. V1 (Derajat Numerator)

Untuk mencari nilai V1 yang merupakan derajat bebas antar kolom yaitu dengan

menggunakan Persamaan 2.6 sebagai berikut:

V1= k – 1 ............................................................................................................ (2.6)

8. V2 (Derajat Denumerator)

Untuk mencari nilai V1 yang merupakan derajat bebas sisaan yaitu dengan

menggunakan Persamaan 2.7 sebagai berikut:

V2= k(n – k)……………………….…………….…...…………………………….. (2.7)

9. S12 (Ragam antar kolom)

Nilai ragam antar kolom S12 diperoleh menggunakan Persamaan 2.8 sebagai

berikut:

S12 =

JKK

V1………………………………...………………….………............. (2.8)

10. S22 (Ragam antar kolom)

Sedangkan nilai ragam antar kolom S22 didapatkan dengan Persamaan 2.9 berikut:

S22=

2V

JKS ………………….………………………………………....………….. (2.9)

11. Fhitung

Selanjutnya nilai Fhitung didapatkan dengan Persamaan 2.10 sebagai berikut:

Fhit = 22

21

S

S………………………………………...…….…………………. (2.10)

Page 12: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 12

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengumpulan Data

Berdasarkan hasil pengamatan data yang diperoleh dari pengukuran waktu kinerja

operator untuk menghitung data pada lingkungan dengan suhu yang berbeda (panas,

normal, dan dingin) dan menggunakan stopwatch ditunjukkan pada Tabel 3.1 berikut

ini :

Tabel 3.1 Data Pengukuran Waktu

Percobaan Operator Waktu Tiap Produk (detik)

PANAS

1(Restu)

33,9 35,8 33,2 25,8 36,2 35,7

26,5 29,9 26,7 25,2 29,5 34,5

30,6 33,0 28,2 29,1 33,0 25,1

2(Afif)

44,0 37,5 37,5 37,9 40,1 32,4

33,5 39,0 32,5 34,5 34,1 39,4

32,6 34,1 34,3 33,4 31,3 32,0

NORMAL

1(Restu)

31,0 27,5 34,5 32,2 34,9 30,6

33,8 37,5 34,7 32,0 25,9 30,5

25,6 29,2 31,2 27,8 32,6 33,5

2(Afif)

41,2 35,1 36,4 31,0 30,2 32,4

29,7 31,0 33,5 34,7 32,6 29,2

35,2 31,0 38,7 34,5 34,5 37,2

DINGIN

1(Restu)

39,9 34,5 34,8 32,3 31,5 33,2

30,0 35,9 32,2 30,5 33,2 31,7

30,2 34,8 35,4 33,0 32,4 32,2

2(Afif)

39,7 41,5 45,1 42,9 40,4 47,2

38,1 39,1 37,6 35,8 37,8 40,4

42,7 44,3 40,9 43,4 36,0 41,8

Sumber : Pengumpulan Data

3.2 Pengolahan Data

Pengolahan data kali ini diambil secara langsung dengan melakukan pengamatan

terhadap kinerja masing-masing operator pada tiga ruangan yang memiliki suhu yang

Page 13: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 13

berbeda secara berturut-turut dengan menggunakan stopwatch, kemudian selanjutnya

data tersebut diolah dan diperoleh waktu total, waktu rata-rata, dan Tabel ANOVA.

3.2.1 Waktu Total (WT)

Setelah melakukan percobaan kita dapat memperoleh waktu total dengan cara

menjumlah seluruh data masing-masing operator pada ketiga percobaan yang telah

dilakukan seperti pada Persamaan 2.1 sebagai berikut:

1. Operator 1 (Restu)

Berikut ini adalah perhitungan waktu total operator 1 pada tiga suhu yang berbeda.

a. Suhu Panas

Berikut ini adalah perhitungan waktu total operator 1 pada suhu panas.

= 33,9 + 35,8 + 33,2 + 25,8 + 36,2 + 35,7 + 26,5 + 29,9 + 26,7 + 25,2 + 29,5 +

34,5 + 30,6 + 33,0 + 28,2 + 29,1 + 33,0 + 25,1

= 551,9 detik

b. Suhu Normal

Berikut ini adalah perhitungan waktu total operator 1 pada suhu normal.

= 31,0 + 27,5 + 34,5 + 32,2 + 34,9 + 30,6 + 33,8 + 37,5 +34,7 + 32,0 + 25,9 +

30,5 + 25,6 + 29,2 + 31,2 + 27,8 + 32,6 + 33,5

= 565 detik

c. Suhu Dingin

Berikut ini adalah perhitungan waktu total operator 1 pada suhu dingin.

= 39,9 + 34,5 + 34,8 + 32,3 + 31,5 + 33,2 + 30,0 + 35,9 +32,2 + 30,5 + 33,2 +

31,7 + 30,2 + 34,8 + 35,4 + 33,0 + 32,4 + 32,2

= 597,7 detik

2. Operator 2 (Afif)

Berikut ini adalah perhitungan waktu total operator 2 pada tiga suhu yang berbeda.

a. Suhu Panas

Berikut ini adalah perhitungan waktu total operator 2 pada suhu panas.

= 44,0 + 37,5 + 37,5 + 37,9 + 40,1 + 32,4 + 33,5 + 39,0 + 32,5 + 34,5 + 34,1 +

39,4 + 32,6 + 34,1 + 34,3 + 33,4 + 31,3 + 32,0

= 640,1 detik

Page 14: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 14

b. Suhu Normal

Berikut ini adalah perhitungan waktu total operator 2 pada suhu normal.

= 41,2 + 35,1 + 36,4 + 31,0 + 30,2 + 32,4 + 29,7 + 31,0 + 33,5 + 34,7 + 32,6 +

29,2 + 35,2 + 31,0 + 38,7 + 34,5 + 34,5 + 37,2

= 608,1 detik

c. Suhu Dingin

Berikut ini adalah perhitungan waktu total operator 2 pada suhu dingin.

= 39,7 + 41,5 + 45,1 + 42,9 + 40,4 + 47,2 + 38,1 + 39,1 + 37,6 + 35,8 + 37,8 +

40,4 + 42,7 + 44,3 + 40,9 + 43,4 + 36,0 + 41,8

= 734,7 detik

3.2.2 Waktu Rata-Rata

Setelah menghitung waktu total dari masing-masing operator di ketiga ruangan, kita

dapat mendapatkan waktu rata-rata dengan menggunakan Persamaan 2.2 berikut ini:

1. Operator 1 (Restu)

Berikut ini adalah perhitungan waktu rata-rata operator 1 pada tiga suhu yang

berbeda.

a. Suhu Panas =18

9,551= 30,66 detik

b. Suhu Normal =18

565= 31,39 detik

c. Suhu Dingin =18

7,597= 33,21 detik

2. Operator 2 (Afif)

Berikut ini adalah perhitungan waktu rata-rata operator 2 pada tiga suhu yang

berbeda.

a. Suhu Panas =18

1.640= 35,56 detik

b. Suhu Normal =18

1,608= 33,78 detik

c. Suhu Dingin =18

7,734= 40,82 detik

Page 15: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 15

Dari perhitungan waktu total dan waktu rata-rata diatas, dapat disajikan pada Tabel 3.2

berikut ini :

Tabel 3.2 Data Perhitungan Waktu Total dan Waktu Rata-rata

Percobaan Operator Waktu Tiap Produk (detik)

WaktuRata-rata

(detik)

WaktuTotal

(detik)

PANAS

1(Restu)

33,9 35,8 33,2 25,8 36,2 35,7

30,66 551,926,5 29,9 26,7 25,2 29,5 34,5

30,6 33,0 28,2 29,1 33,0 25,1

2(Afif)

44,0 37,5 37,5 37,9 40,1 32,4

35,56 640,133,5 39,0 32,5 34,5 34,1 39,4

32,6 34,1 34,3 33,4 31,3 32,0

NORMAL

1(Restu)

31,0 27,5 34,5 32,2 34,9 30,6

31,39 56533,8 37,5 34,7 32,0 25,9 30,5

25,6 29,2 31,2 27,8 32,6 33,5

2(Afif)

41,2 35,1 36,4 31,0 30,2 32,4

33,78 608,129,7 31,0 33,5 34,7 32,6 29,2

35,2 31,0 38,7 34,5 34,5 37,2

DINGIN

1(Restu)

39,9 34,5 34,8 32,3 31,5 33,2

33,21 597,730,0 35,9 32,2 30,5 33,2 31,7

30,2 34,8 35,4 33,0 32,4 32,2

2(Afif)

39,7 41,5 45,1 42,9 40,4 47,2

40,82 734,738,1 39,1 37,6 35,8 37,8 40,4

42,7 44,3 40,9 43,4 36,0 41,8

Sumber : Pengolahan Data

3.2.3 Tabel ANOVA

Setelah melakukan pengukuran waktu total dan waktu rata-rata dilanjutkan dengan

pembuatan Tabel ANOVA yang berasal dari data pengukuran waktu kinerja masing-

masing operator dengan tiga kondisi suhu ruang yang berbeda-beda yaitu ruangan

bersuhu panas, suhu normal, dan suhu dingin.

Page 16: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 16

1. Operator 1 (Restu)

Berdasarkan data hasil perhitungan di atas dapat disajikan waktu kerja operator 1

pada Tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3 Waktu Kerja Operator 1

Suhu Panas (detik) Suhu Normal (detik) Suhu Dingin (detik)

X1 X12 X2 X2

2 X3 X32

33,9 1149,21 31,0 961 39,9 1592,0135,8 1281,64 27,5 756,25 34,5 1190,2533,2 1102,24 34,5 1190,25 34,8 1211,0425,8 665,64 32,2 1036,84 32,3 1043,2936,2 1310,44 34,9 1218,01 31,5 992,2535,7 1274,49 30,6 936,36 33,2 1102,2426,5 702,25 33,8 1142,44 30,0 90029,9 894,01 37,5 1406,25 35,9 1288,8126,7 712,89 34,7 1204,09 32,2 1036,8425,2 635,04 32,0 1024 30,5 930,2529,5 870,25 25,9 670,81 33,2 1102,2434,5 1190,25 30,5 930,25 31,7 1004,8930,6 936,36 25,6 655,36 30,2 912,0433,0 1089 29,2 852,64 34,8 1211,0428,2 795,24 31,2 973,44 35,4 1253,1629,1 846,81 27,8 772,84 33,0 108933,0 1089 32,6 1062,76 32,4 1049,7625,1 630,01 33,5 1122,25 32,2 1036,84

T1 = 551,9 T2 = 565 T3 = 597,7 1714,6T1

2 = 304593,61 T22 = 319225 T3

2 = 357245,29 981063,9N1 = 18 N2 = 18 N3 = 18 54∑ X1

2 = 17174,77 ∑ X22 = 17915,84 ∑ X3

2 = 19945,95 55036,56

Sumber : Pengolahan Data

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

a. JKK (Jumlah Kuadrat antar Kolom)

Untuk mencari nilai Jumlah Kuadrat antar Kolom menggunakan Persamaan 2.3

sebagai berikut:

JKK =18

9,551 2

+18

5652

+18

7,597 2

–54

6,1714 2

= [16921,87 + 17734,72 + 19846,96] – 54441,73

= 54503,55 – 54441,73

= 61,82

Page 17: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 17

b. JKT (Jumlah Kuadrat Total)

Dan untuk menentukan nilai dari Jumlah Kuadrat Total yakni menggunakan

Persamaan 2.4 sebagai berikut:

JKT = 55036,56 –54

6,1714 2

= 55036,56 – 54441,73

= 594,83

c. JKS (Jumlah Kuadrat Sisa)

Setelah mendapatkan nilai JKK dan JKT kita dapat menghitung nilai JKT dengan

menggunakan Persamaan 2.5 sebagai berikut:

JKS = 594,83 – 61,82

= 533,01

d. V1 (Derajat Numerator)

Untuk mencari nilai V1 yaitu dengan menggunakan Persamaan 2.6 sebagai berikut:

V1 = 3 - 1

= 2

e. V2 (Derajat Denumerator)

Untuk mencari nilai V2 yang merupakan derajat bebas sisaan yaitu dengan

menggunakan Persamaan 2.7 sebagai berikut:

V2 = 3 (18-1)

= 51

f. S12 (Ragam Antar Kolom)

Setelah mendapatkan nilai V1 dan V2 kita bisa menghitung nilai ragam antar kolom

(S12) dengan menggunakan Persamaan 2.8 sebagai berikut:

S12 =

2

61,82

= 30,91

g. S22 (Ragam Antar Kolom)

Untuk menghitung nilai ragam antar kolom S22 didapatkan dengan menggunakan

Persamaan 2.9 sebagai berikut:

S22 =

51

533,01

= 10,84

Page 18: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 18

h. Fhitung

Setelah mendapatkan nilai S12 dan S2

2, selnjutnya kita dapat menghitung nilai Fhitung

dengan menggunakan Persamaan 2.10 sebagai berikut:

Fhitung =10,84

30,91

= 2,85

Setelah melakukan perhitungan, selanjutnya memasukkan data hasil perhitungan di atas

ke dalam Tabel ANOVA. Adapun hasil perhitungan data pada operator 1 di atas

dimasukkan ke dalam Tabel ANOVA pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Tabel ANOVA pada Operator 1

SumberKeragaman

JumlahKuadrat (JK)

DerajatBebas (db)

KuadratTengah f hitung f tabel

Rata-Rata Kolom 61,82 2 30,91 2,85 F(2;51) = 3,179Galat – 9894,78 51 –194,02Total – 9839,06 53

Sumber : Pengolahan Data

2. Operator 2 (Afif)

Dari data waktu perhitungan kinerja masing-masing operator, dapat di sajikan waktu

dari operator 2 pada Tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5 Waktu Kerja Operator 2

Suhu Panas (detik) Suhu Normal (detik) Suhu Dingin (detik)

X1 X12 X2 X2

2 X3 X32

44,0 1936 41,2 1697,44 39,7 1576,0937,5 1406,25 35,1 1232,01 41,5 1722,2537,5 1406,25 36,4 1324,96 45,1 2034,0137,9 1436,41 31,0 961 42,9 1840,4140,1 1608,01 30,2 912,04 40,4 1632,1632,4 1049,76 32,4 1049,76 47,2 2227,8433,5 1122,25 29,7 882,09 38,1 1451,6139,0 1521 31,0 961 39,1 1528,8132,5 1056,25 33,5 1122,25 37,6 1413,7634,5 1190,25 34,7 1204,09 35,8 1281,6434,1 1162,81 32,6 1062,76 37,8 1428,8439,4 1552,36 29,2 852,64 40,4 1632,1632,6 1062,76 35,2 1239,04 42,7 1823,2934,1 1162,81 31,0 961 44,3 1962,49

Sumber : Pengolahan Data

Page 19: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 19

Lanjutan Tabel 3.5 Waktu Kerja Operator 2

Suhu Panas (detik) Suhu Normal (detik) Suhu Dingin (detik)

X1 X12 X2 X2

2 X3 X32

34,3 1176,49 38,7 1497,69 40,9 1672,8133,4 1115,56 34,5 1190,25 43,4 1883,5631,3 979,69 34,5 1190,25 36,0 129632,0 1024 37,2 1383,84 41,8 1747,24

T1 = 640,1 T2 = 608,1 T3 = 734,7 1982,9T1

2 = 409728,01 T22 = 369785,61 T3

2 = 539784,09 1319297,71N1 = 18 N2 = 18 N3 = 18 54∑ X1

2 = 22968,91 ∑ X22 = 20724,11 ∑ X3

2 = 30154,97 73847,99

Sumber : Pengolahan Data

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

a. JKK (Jumlah Kuadrat antar Kolom)

Untuk mencari nilai jumlah kuadrat antar kolom dapat menggunakan Persamaan 2.3

sebagai berikut:

JKK =18

1,640 2 +18

1,608 2 +18

7,734 2

–54

9,1982 2

= [22762,67 + 20543,65 + 29988,01] – 72812,82

= 73294,32 – 72812,82

= 481,49

b. JKT (Jumlah Kuadrat Total)

Selanjutnya untuk mendapatkan nilai jumlah kuadrat total dapat menggunakan

Persamaan 2.4 sebagai berikut:

JKT = 73847,99 –54

9,1982 2

= 73847,99 – 72812,82

= 1035,17

c. JKS (Jumlah Kuadrat Sisa)

Setelah mendapatkan nilai JKK dan JKT kita dapat menghitung nilai jumlah kuadrat

sisa dengan menggunakan Persamaan 2.5 sebagai berikut:

JKS = 1035,17 – 481,49

= 553,68

Page 20: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 20

d. V1 (Derajat Numerator)

Untuk mencari nilai derajat numerator dapat menggunakan Persamaan 2.6 sebagai

berikut:

V1 = 3 – 1

= 2

e. V2 (Derajat Denumerator)

Untuk mencari nilai derajat numerator didapat dengan menggunakan Persamaan 2.7

sebagai berikut:

V2 = 54 – 3

= 51

f. S12 (Ragam Antar Kolom)

Selanjutnya adalah mencari nilai ragam antar kolom yang didapatkan dengan

menggunakan Persamaan 2.8 sebagai berikut:

S12 =

2

481,49

= 240,75

g. S22 (Ragam Antar Kolom)

Kemudian untuk mencari nilai ragam antar kolom didapatkan dengan menggunakan

Persamaan 2.9 sebagai berikut:

S22 =

51

553,68

= 10,86h. Fhitung

Setelah mendapatkan nilai dari S12 dan S2

2 maka dapat dicari nilai Fhitung dengan

menggunakan Persamaan 2.10 sebagai berikut:

Fhitung =86,10

75,240

= 22,17

Setelah melakukan perhitungan, selanjutnya memasukkan data hasil perhitungan di atas

ke dalam Tabel ANOVA. Adapun hasil perhitungan data pada operator 2 di atas

dimasukkan kedalam Tabel ANOVA pada Tabel 3.6 berikut:

Page 21: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 21

Tabel 3.6 Tabel ANOVA untuk Operator 2

SumberKeragaman

JumlahKuadrat (JK)

DerajatBebas (db)

KuadratTengah f hitung f tabel

Rata-Rata Kolom 1481,51 2 740,76 22,17 F(2;51) = 3,179Galat 553,66 51 10,86Total 2035,17 53

Sumber : Pengolahan Data

3.3 Analisa

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pekerjaan seorang

operator, maka selanjutnya dilakukan analisa terhadap hasil pengolahan data di atas.

3.3.1 Pengaruh Iklim Terhadap Kerja

Setelah proses pengolahan data telah dilakukan, maka didapatkan hasil yang digunakan

untuk membuat suatu analisa sesuai data tersebut. Berikut adalah analisa pengaruh iklim

terhadap kinerja masing-masing operator dalam suhu ruangan yang berbeda yaitu dalam

suhu ruangan panas, dingin, dan normal.

1. Operator 1 (Restu)

Berikut ini akan dijelaskan hasil analisa pengaruh iklim terhadap kinerja operator 1:

a. Pada percobaan pertama berada di ruangan yang bersuhu dingin < 16⁰C dengan

tempat yang lebih nyaman dan luas yang membuat suasana kerja lebih nyaman

sehingga operator menjadi lebih konsentrasi. Pencahayaan yang baik membuat

operator lebih teliti dalam menghitung data tersebut walaupun waktu rata-rata

operator untuk menghitung data paling besar dibandingkan dengan ruangan

yang lain karena masih dalam percobaan pertama sehingga kelincahan jari dari

operator tersebut masih kurang, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk

menghitung data-data tersebut.

b. Pada percobaan kedua berada di ruangan yang bersuhu panas > 30⁰C dengan

tempat yang kecil, siklus udara yang sangat minim, pencahayaan yang cukup

terang dan banyaknya orang dalam satu ruangan menyebabkan operator

menjadi tidak teliti dalam menghitung data, diakibatkan karena terburu-buru

ingin cepat menyelesaikan pekerjaan. Walaupun operator sudah cukup cepat

dalam menghitung data pada ruangan ini dibandingkan dengan ruangan yang

lain, tetapi hal tersebut tidak terlalu berpengaruh karena ketidaknyamanan yang

Page 22: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 22

dirasakan oleh operator membuat operator tersebut kehilangan konsentrasi

karena rasa panas yang dirasakan.

c. Pada percobaan ketiga berada di ruang yang bersuhu normal 20-30⁰C dengan

siklus udara yang cukup baik dan pencahayaan yang kurang dalam ruangan

tersebut. Hal ini mengakibatkan operator kurang teliti dalam menghitung data

yang dikarenakan ruangan cukup gelap. Pada ruangan ini juga tidak terdapat

fasilitas yang memadai untuk memudahkan operator menghitung data seperti

tidak tersedianya kursi dan meja sehingga pekerjaan tersebut dilakukan dengan

tidak ergonomis.

2. Operator 2 (Afif)

Berikut ini akan dijelaskan hasil analisa dari pengaruh iklim terhadap kinerja

operator 2.

a. Pada percobaan pertama berada di ruangan bersuhu dingin < 16⁰C yang

mengakibatkan hasil kerja operator 2 menjadi paling lamban dan kurang teliti

dari ruangan yang lain, dikarenakan karena operator merasa terlalu nyaman

dalam melakukan perhitungan data. Waktu rata-rata operator 2 dalam ruangan

yang bersuhu dingin ini paling besar dibandingkan dengan ruangan lainnya

karena masih dalam percobaan pertama sehingga kelincahan jari dari operator

tersebut masih kurang, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk

menghitung data-data tersebut.

b. Pada percobaan kedua berada di ruangan bersuhu panas >30⁰C yang

menyebabkan kinerja operator menjadi lebih cepat dari sebelumnya walaupun

minimnya siklus udara yang ada dan panasnya udara menyebabkan operator

terburu-buru untuk menyelesaikan pekerjaan. Kelincahan jari operator 2

menjadi lebih baik dalam percobaan kedua ini menyebabkan waktu rata-rata

yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan ruangan yang bersuhu dingin.

c. Pada percobaan ketiga berada di ruangan yang bersuhu normal sekitar 20-30⁰C,

operator 2 melakukan perhitungan data paling baik daripada berada dalam

ruangan dingin dan panas sebelumnya walaupun pada ruangan bersuhu normal

kurang adanya pencahayaan namun sirkulasi udara pada ruangan tersebut cukup

baik. Operator 2 lebih mahir dalam menggunakan kalkulator sehingga waktu

Page 23: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 23

rata-rata yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan ruangan-ruangan

sebelumnya.

3.3.2 Grafik Perbandingan Iklim

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dalam melihat pengaruh antara suhu dan

kinerja kerja operator, maka setelah melakukan data pengukuran waktu yang

ditunjukkan pada Tabel 3.1, data tersebut disajikan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Grafik Perbandingan Iklim Operator 1

Pada gambar diatas dijelaskan tentang perbandingan iklim dari operator 1 dalam

mengitung data dalam ruangan bersuhu dingin, panas,dan normal dengan 18 kali

melakukan perhitungan data. Berdasarkan grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa

iklim lingkungan kerja tidak terlalu mempengaruhi kinerja dari operator 1. Walaupun

pada saat penghitungan pertama kali yang berada di ruangan bersuhu dingin terdapat

rentan waktu yang cukup jauh dikarenakan kelincahan jari yang kurang baik.

Gambar 3.2 Grafik Perbandingan Iklim Operator 2

05

1015202530354045

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Dingin

Panas

Normal

Grafik Perbandingan Iklim Operator 1

Waktu

Jumlah Perhitungan

0

10

20

30

40

50

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Dingin

Panas

Normal

Grafik Perbandingan Iklim Operator 2

Waktu

Jumlah Perhitungan

Page 24: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 24

Pada gambar di atas terlihat jelas bahwa iklim kerja dapat mempengaruhi kinerja

operator 2. Pada gambar tersebut tertera waktu operator 2 melakukan perhitungan data

paling lama pada ruangan bersuhu dingin, dan waktu untuk melakukan perhitungan data

yang paling cepat berada pada ruangan yang bersuhu normal.

3.3.3 Faktor Ketelitian

Masing-masing operator memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda. Semua itu

terjadi karena banyaknya faktor yang mempengaruhi tingkat ketelitian setiap operator,

seperti kebisingan, pencahayaan dan lain-lain. Ada beberapa yang mempengaruhi

tingkat ketelitian masing-masing operator pada tiga ruangan yang memiliki suhu

ruangan yang berbeda-beda.

1. Operator 1

Faktor yang mempengaruhi kinerja operator 1 pada suhu panas yaitu kebisingan,

tidak tersedianya fasilitas yang memadai, seperti meja dan kursi untuk melakukan

pekerjaan, dan sirkulasi udara kurang. Pada suhu normal, faktor yang

mempengaruhi kinerja operator 1 yaitu kebisingan, kurang adanya pencahayaan, dan

tidak tersedianya fasilitas yang memadai, seperti meja dan kursi untuk melakukan

pekerjaan. Dan pada suhu dingin, faktor yang mempengaruhi kinerja operator 1

yaitu kebisingan, dan tidak tersedianya fasilitas yang memadai, seperti meja dan

kursi untuk melakukan pekerjaan.

2. Operator 2

Adapun faktor yang mempengaruhi kinerja operator 2 pada suhu panas yaitu

kebisingan, tidak tersedianya fasilitas yang memadai, seperti meja dan kursi untuk

melakukan pekerjaan, dan sirkulasi udara kurang. Pada suhu normal, faktor yang

mempengaruhi kinerja operator 2 pada suhu normal yaitu kebisingan, dan kurang

adanya pencahayaan. Dan pada suhu dingin, faktor yang mempengaruhi kinerja

operator 2 pada suhu dingin yaitu kebisingan, serta tidak tersedianya fasilitas yang

memadai, seperti meja dan kursi untuk melakukan pekerjaan.

Masing-masing operator pun memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda pada setiap

ruangan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor diatas. Terdapat operator yang memiliki

Page 25: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 25

kinerja yang baik dengan hasil optimal pada saat berada dalam ruangan dengan suhu

dingin, dan sebaliknya seperti pada Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.7 Tingkat Ketelitian Setiap Operator

Suhu Panas Suhu Normal Suhu Dingin

Operator 1 9 10 7

Operator 2 5 3 7

Sumber : Pengamatan Data

3.3.4 Uji Hipotesis ANOVA

Setelah melakukan analisa terhadap data real yang diambil secara langsung dan telah

diolah pada tabel ANOVA pada pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan mengenai beberapa hal pada pembahasan uji hipotesis ANOVA berikut

untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh iklim kerja terhadap kinerja kerja masing-

masing operator.

1. Operator 1 (Restu)

a. Formula Hipotesis

H0 = Tidak ada pengaruh iklim kerja terhadap kinerja kerja operator.

H1 = Ada pengaruh iklim kerja terhadap kinerja kerja operator.

b. Tingkat Signifikansi

α = 0,05,

c. Aturan Keputusan

Tolak H0 dan terima H1 jika Fhit > Ftabel.

d. Pengambilan Keputusan

Fhit = 2,85

Karena Fhit < Ftabel = Fhit < 3,179.

e. Kesimpulan

Tidak ada pengaruh iklim kerja terhadap kinerja kerja operator.

2. Operator 2 (Afif)

a. Formula Hipotesis

H0 = Tidak ada pengaruh iklim kerja terhadap kinerja kerja operator.

H1 = Ada pengaruh iklim kerja terhadap kinerja kerja operator.

Page 26: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 26

b. Tingkat Signifikansi

Untuk α = 0,05

c. Aturan Keputusan

Tolak H0 dan terima H1 jika Fhit > Ftabel.

d. Pengambilan Keputusan

Fhit = 22,17

Karena Fhit > Ftabel = Fhit > 3,179

e. Kesimpulan

Ada pengaruh iklim kerja terhadap kinerja kerja operator.

Page 27: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 27

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka kesimpulan yang dapat diambil

adalah sebagai berikut.

1. Operator 1 tidak ada pengaruh iklim terhadap kinerja kerja karena H0 diterima,

sedangkan terdapat pengaruh iklim terhadap kinerja kerja untuk operator 2 karena

H0 ditolak .

2. Pada suhu dingin waktu rata-rata operator 1 adalah 33,21 detik dan memiliki tujuh

kesalahan, dan waktu rata-rata dari operator 2 adalah 40,82 detik dan memiliki

tujuh kesalahan. Pada suhu panas waktu rata-rata dari operator 1 adalah 30,66 detik

dan mempunyai sembilan kesalahan, dan waktu rata-rata dari operator 2 adalah

35,56 detik dan mempunyai lima kesalahan. Pada suhu normal waktu rata-rata

operator 1 adalah 31,39 detik dan mempunyai sepuluh kesalahan, dan waktu rata-

rata dari operator 2 adalah 33,78 detik dan mempunyai tiga kesalahan.

3. Perbedaan suhu sangat mempengaruhi optimalnya operator dalam bekerja, ini

dapat dilihat pada suhu dingin kerja operator 1 lebih optimal dibandingkan dengan

suhu normal dan panas. Operator 1 melakukan tujuh kesalahan dan memiliki waktu

rata-rata sebesar 33,21 detik sedangkan operator 2 memiliki kinerja yang optimal

pada suhu normal yaitu melakukan tiga kesalahan dan memiliki waktu rata-rata

33,78 detik, ini lebih baik dibandingkan dengan di suhu panas dan normal.

4. Berdasarkan pengolahan data dan analisa pada bab sebelumnya, kedua operator

tidak melakukan kinerja yang optimal pada ruangan dengan suhu panas, ini di

karenakan panas di dalam ruangan mengakibatkan ketelitian operator terganggu

oleh faktor-faktor yang mengurangi efektifitas kerja, seperti kebisingan, panas, bau-

bau, ruangan sempit sehingga pengap dan sesak.

Page 28: practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

practicum apk industrial engineering 2012

restu,anis, afif Page 28

4.2 Saran

Adapun saran pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam praktikum suhu dalam ruangan sebaiknya diukur dengan memperlihatkan

hasil pengukuran suhu tersebut kepada praktikan agar data yang dilaporkan lebih

valid sehingga benar-benar berpengaruh pada aktivitas kerja.

2. Ketika praktikan melakukan perhitungan data, sebaiknya disediakan meja dan kursi

agar kinerja operator lebih maksimal dengan mempertimbangkan tingkat

ergonomisnya dan operator dapat menggambarkan kondisi kerja yang

sesungguhnya.