sungai gangga

10
 1 SUNGAI GANGGA I. Letak Geografis  Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Windya-Kedna. Sungai itu bermata air di Pegunungan Himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares, melalui wilayah Bangladesh dan beruaram di teluk Benggala. Sungai Gangga bertemu dengan sungai Kwen Lun. Dengan keadaan alam seperti ini tidak heran bila Lembah Sungai Gangga sangat subur. II. Mata Pencaharian Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang termasuk bangsa Indo German. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur. Bangsa Aria memasuki wilayah India antara tahun 2000-1500 SM, melalui celah Kaiber di pegunungan Himalaya. Mereka adalah bangsa peternak dengan kehidupannya terus mengembara. Tetapi setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravisa di Lembah Sungai  

Upload: theo-ajhe

Post on 14-Jul-2015

1.862 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUNGAI GANGGA

5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 1/10

 

1

SUNGAI GANGGA

I.  Letak Geografis 

Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan

Pegunungan Windya-Kedna. Sungai itu bermata air di Pegunungan

Himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra,

Allahabad, Patna, Benares, melalui wilayah Bangladesh dan beruaram di

teluk Benggala. Sungai Gangga bertemu dengan sungai Kwen Lun.Dengan keadaan alam seperti ini tidak heran bila Lembah Sungai Gangga

sangat subur.

II.  Mata Pencaharian 

Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang

termasuk bangsa Indo German. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan

menyebar ke arah timur. Bangsa Aria memasuki wilayah India antara

tahun 2000-1500 SM, melalui celah Kaiber di pegunungan Himalaya.

Mereka adalah bangsa peternak dengan kehidupannya terus mengembara.

Tetapi setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravisa di Lembah Sungai 

Page 2: SUNGAI GANGGA

5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 2/10

 

Shindu dan menguasai daerah yang subur, mereka akhirnya bercocok 

tanam dan hidup menetap. Selanjutnya mereka menduduki Lembah

Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya.

III.  Sistem K epercayaan 

 

Pada dasarnya peradaban dan kehidupan bangsa Hindu telah tercantum

dalam kitab suci Weda (Weda berarti pengetahuan), juga dalam kitab

Brahmana dari Upanisad. Ketiga kitab itu menjadi dasar kehidupan orang-

orang Hindu.

Kitab suci Weda merupakan kumpulan dari hasil pemikiran para pendeta

(Resi). Pemikiran-pemikiran para pendeta (Resi) itu dibukukan oleh ResiWiyasa.

Empat bagian Kitab Weda

· Reg-Weda, berisi syair-syair pemujaan kepada dewa-dewa.

· Sama-Weda, memuat nyanyian-nyanyian yang dipergunakan utk 

Memuja dewa-dewa.

· Yayur-Weda, memuat bacaan-bacaan yang diperlukan untuk 

keselamatan.

· Atharwa-Weda, memuat ilmu sihir untuk menghilangkan marabahaya.

Keempat buku itu ditulis pada tahun 550 SM dalam bahasa Sansekerta.

Ajaran agama Hindu memuja banyak dewa (polytheisme).

Dewa utama yang dipuja dalam agama Hindu adalah:

-  Dewa Brahma sebagai pencipta

-  Dewa Wisnu sebagai pemelihara atau pelindung

-  Dewa Siwa sebaga pelebur (pembinasa/penghancur).

Di samping itu, juga dipuja dewa-dewa seperti :

-  Dewi Saraswati (Dewi Kesenian)

-  Dewi Sri (Dewi Kesuburan)

Page 3: SUNGAI GANGGA

5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 3/10

 

-  Dewa Baruna (Dewa Laut)

-  Dewa Bayu (Dewa Angin)

-  Dewa Agni (Dewa Api)

-  dan lain-lain.

Umat Hindu yang ada di India berjiarah ke tempat-tempat suci seperti kota

Benares, yaitu sebuah kota yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya

Dewa Siwa.

Sungai Gangga juga dianggap keramat dan suci oleh umat Hindu.

Menurut kepercayaan umat Hindu India, ³air Sungai Gangga´ dapat

menyucikan diri manusia dan menghapus segala dosa.

Agama Budha muncul ketika beberapa golongan menolak dan menentang pendapat kaum Brahmana. Golongan ini dipimpin oleh Sidharta Gautama

(531 SM).

Sidharta Gautama adalah putera mahkota dari kerajaan Kapilawastu (Suku

Sakia). Ia termasuk kasta Ksatria. Setelah kurang lebih tujuh tahun

mengalami berbagai cobaan berat, penyesalan dan penderitaan, akhirnya

ia mendapatkan sinar terang di hati sanubarinya dan menjadilah Sidharta

Gautama Sang Budha (artinya Yang Disinari).

Pertama kali Sang Budha berkotbah di Taman Rusa (Benares). Agama

Budha tidak mengakui kesucian kitab-kitab Weda dan tidak mengakui

aturan pembagian kasta di dalam masyarakat. Oleh karena itu ajaran

agama Budha sangat menarik bagi golongan kasta rendah. Kitab suci

agama Budha bernama Tripitaka (Tipitaka).

IV.  Tehnologi 

 

Sungai Gangga dan Yamuna, yang disucikan uman Hindu itu, pada

  jaman teknologi mutahir ini, banyak dipergujingkan orang. Lebih-lebih

yang bukan umat Hindu, yang memeluk agamanya dengan fanatic.

Page 4: SUNGAI GANGGA

5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 4/10

 

Mereka menuduh umat Hindu " Sungai Gangga dan Yamuna, yang kotor 

itu dianggap suci. Dimana letak kesucian agamanya?" Demikianlah

mereka menuduh, setelah mereka melihat secara lahiriah. Anehnya,

mereka tidak mengadakan penyelidikan "Mengapa sungai-sungai itu

disucikan?" Mungkin mereka sengaja mencari-cari kelemahan agama lain,

yang selanjutnya mereka pakai bahan propaganda. Agar dunia mengakui

  bahwa agama yang mereka anut, adalah agama yang paling suci, yang

 paling benar, yang paling««. dan seterusnya.

Memang kenyataan lahiriah, kalau kita datang ketepian sungai Gangga

dan Yamuna, akan melihat sendiri airnya sangat keruh, apalagi sedang

  banjir. Keruh bukan akibat erosi tanah, tapi juga karena abu hasil

 pembakaran jenasah yang dihanyutkan. Malahan kadang-kadang, bangkai-

  bangkai manusiapun kita temukan di sana. Mengapa sungai yang

disucikan dikotori dengan bangkai-bangkai manusia?" Umat Hindu di

  jagat ini memiliki filsafat, yang dipercayai kebenarannya.

Percaya bahwa pada hakekatnya badang kasar manusia itu tak berbedadengan pakaian. Jika ia sudah robek atau usang, dapat dibuang begitu

saja.Badan kasar manusia, terbentuk dari unsur panca maha bhuta, yakni:

  pertiwi, membentuk tulang-tulang dan daging; apah membentuk segala

Page 5: SUNGAI GANGGA

5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 5/10

 

cairan dalam tubuh; bayu membentuk udara yang diperlukan dalam

  pernafasan; teja membentuk panas badan dan sinar mata; dan akasa

membentuk rambut dan bulu. Unsur-unsur pembentuk badan kasar 

tersebut, sama dengan unsur kasar tersebut, sama dengan unsur yang

membentuk alam sementa ini. Oleh karena itulah, umat Hindu membakar 

  jenazah, yang bertujuan untuk mempercepat proses kembalinya unsur 

tersebut kepada asalnya, yaitu alam semesta.

Umat Hindu di India, terutama yang bertempat tinggal disekitar sungai

Gangga dan Yamuna, mereka yang mampu, dapat malakukan pembakaran

mayat dengan sempurna. Tetapi bagi mereka yang tidak mampu,

membakar mayat hanya sampai habis kayu api yang dapat disediakan.

Sedangkan tulang-tulang yang belum menjadi abu, dibuang begitu saja ke

sungai tersebut. Malahan pada saat terjadinya wabah, yang banyak 

menimbulkan kematian, sehingga tidak mungkin mempu membakarnya,

maka mayat-mayat itu dihanyutkan begitu saja ke Sungai Gangga ataupun

Sungai Yamuna. Pada saat seperti inilah, pamandangan di Sungai Gangga,

yang penuh dengan bangkai bergelimpangan itu sangat mejijikkan dan

mengerikan.

"Mengapa tidak menguburkannya saja, dari pada mayat-mayat itu

dihanyutkan ke sungai?" Karena kepercayaan yang sangat dalamlah,

mereka memilih menghanyutkan dari pada menguburkannya. Air Sungai

Gangga tetap suci, walaupun dikotori dengan bangkai. Kesuciannya

laksana bunga teratai yang tumbuh di kolam berlumpur. Walaupun airnya

keruh tetapi teratai itu tetap berbunga cemerlang tak ternodai Lumpur 

sedikit pun.

Keanehan-keanehan disekitar sungai Gangga dan Yamuna tersebut,

dapat mengundang ahli ±ahli ilmu pengetahuan Barat. Para ahli tersebut,

Page 6: SUNGAI GANGGA

5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 6/10

 

  biasanya tidak mudah percaya begitu saja. Sebelum kebenarannya dapat

dibuktikan secara ilmiah.

Dr. D,Herelle Seorang dokter bangsa Perancis yang terkenal, suatu

hari melihat sendiri, mayat-mayat mengambang di Sungai Gangga. Mayat-

mayat yang bergelimpangan di sungai itu, merupakan korban-korban

keganasan wabah kolera dan desentri. Di hilir tidak jauh dari mayat-mayat

yang menjijikkan itu, dilihat pula oleh Dr. D,Herele, orang-orang mandi

dengan asyiknya. Malahan diantara mereka ada yang meminum air sungai

tanpa merasakan jijik. Tetapi mengapa mereka tidak ketularan kolera dan

desentri yang kejam itu? Aneh! Dr. D,Herele, yang tahu betul tentang

medis sangat keheranan menyaksikan keajaiban dunia yang satu ini.Sebagai seorang ilmuwan, dokter Prancis itu terpanggil untuk 

menyelidikinya. Ia pulang, kemudian mengumpulkan kuman-kuman itu

dibawanya ke tepian Sungai Gangga. Dan dicampur dengan air Sungai

Gangga yang telah diambilnya dengan gelas. Terkejutlah! Dokter itu

keheranan. Ternyata, dalam waktu yang relative singkat, kuman-kuman

kolera dan desentri itu mati.

Penyelidikan pun dilanjutkan.

Dr. D,Herelle mendekati mayat-mayat yang mengambang di Sungai

Gangga. Dengan menggunakan mikroskopnya mulai penyelidikannya

yang kedua. Terlihatlah olehnya, ternyata kira-kira setengah meter dari

mayat-mayat itu, tak seekor pun kuman desentri dan kolera yang hidup.

Dari hasil penyelidikkannya Dr. D,Herelle menyatakan, "suatu mineral

yang tak dikenal, yang terkandung oleh air sungai Gangga, bisa

membunuh kuman-kuman penyakit".

Dr. G.E. Nelson, yaitu seorang dokter berkebangsaan Inggris, juga

mengadakan penyelidikan. Ia membuktikan, bahwa kapal-kapal yang

  berlayar dari Calcutta, pelabuhan India paling timur , yang menuju

Page 7: SUNGAI GANGGA

5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 7/10

 

Inggris, mengambil air perbekalannya dari Sungai Hugli. Sungai Hugli,

adalah suatu muara Sungai Gangga yang airnya paling kotor. Walau

kapal-kapal itu berlayar berbulan-bulan, ternyata air yang dibawanya

masih segar, tidak berbau. Sedangkan kapal-kapal yang berlayar dari

Inggris menuju India, mengambil air perbekalan dari Pelabuhan Inggris,

setelah kapal-kapal itu berlayar selama satu minggu, setibanya di

 pelabuhan India terbarat, Bombay air perbekalannya sudah berbau busuk,

tidak dapat diminum lagi, walaupun air perbekalan itu telah diganti

terusan Suez atau di Aden (Laut merah). Dari hasil penyelidikannya itu

Dr. G.E. Nelson berpendapat, "Air sungai Gangga, mengandung anasir-

ansir, yang tak dikenal, sehingga air itu tahan berbulan-bulan". Bahkantelah dibuktikan, bahwa air Sungai Gangga itu dapat bertahan bertahun-

tahun.

Seorang sarjana Amerika yang berasal dari Kanada, Dr. F.G. Harrison,

  juga mengadakan penyelidikan terhadap keajaiban Sungai Gangga.

Setelah melakukan penyelidikan, Ia berkata: "Suatu keajaiban alam yang

 belum dapat diterangkan. Ternyata, kuman-kuman kolera dan lain-lainnya,

mati dengan cepatnya, setelah dalam air sungai Gangga. Anehnya, khasiat

  pembunuh kuman dari Sungai Gangga itu, akan hilang, jika air itu

dimasak. Dan jika air Sungai Gangga dicampur dengan air lain, air sumur 

diterpian Sungai Gangga sekalipun, dengan seketika kuman-kuman

  penyakit tidak mati malah akan berkembang biak dengan cepatnya."

Seorang dokter Prancis yang paling laku di negerinya, memilih tinggal di

tepi Sungai Gangga. Ia meninggalkan negerinya, setelah mengetahui

Khasiat dari Sungai Gangga. Dan kini, ia menjadi sorang sadhu, orang

suci Hindu.

Page 8: SUNGAI GANGGA

5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 8/10

 

Seorang Amerika, yang baru mendapat title dotor dalam filsafat dari

Benares Hindu University (BHU) sejak menulis thesisnya, ia

meninggalkan asrama walaupun asrama itu mewah. Ia memilih hidup di

sebuah perahu, yang mengambang ditepian Sungai Gangga. Kalau ia

mandi, tidak pernah memakai sabun. "Percuma", katanya. Ia percaya

  bahwa air Sungai Gangga saja sudah membunuh segala kuman yang

mungkin ada di badan.

Jadi, setelah kita mendengar pembuktian-pembuktian ini, menganggap

wajarlah, bila orang-orang Hindu dari segenap penjuru, datang dan mandi

di Sungai Gangga maupun di Sungai Yamuna. Mereka datang, karena

terpanggil oleh keistimewaan kedua sungai itu, keistimewaan yang tak ada

duanya di dunia ini. Bagi yang belum percaya, walau sudah diadakan

 penyelidikan-penyelidikan.

V.  Sebab-Sebab Runtuhnya Sungai Gangga 

 

Kerajaan Gupta didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan

 pusatnya di lembah Sungai Gangga. Kerajaan Gupta mencapai masa yang

  paling gemilang ketika Raja Samudra Gupta (cucu Candragupta I)

 berkuasa. Ia menetap di kota Ayodhia sebagai ibu kota kerajaannya.

Page 9: SUNGAI GANGGA

5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 9/10

 

Raja Samudragupta digantikan oleh anaknya yang bernama Candragupta

II (375-415 M). Candragupta II terkenal sebagai Wikramaditiya. Pada

masa pemerintahan Candragupta II terkenal seorang pujangga yang

 bernama Kalidasa dengan karangannya berjudul Syakuntala.

Setelah meninggalnya Candragupta II, kerajaan Gupta mulai mundur.

Bahkan berbagai suku bangsa dari Asia Tengah melancarkan serangan

terhadap kerjaan Gupta. Maka hampir dua abad, India mengalami masa

kegelapan dan baru pada abad ke-7 M tampil seorang raja kuat yang

 bernama Harshawardana.

Ibu kota Kerajaan Harsa adalah Kanay. Pujangga yang terkenal di masa

kekuasaan Harshawardana bernama pujangga Bana dengan buku

karangannya berjudul Harshacarita.

Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M

tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang berkuasa. India mengalami

masa kegelapan.

Bentuk Kebudayaan Lembah Sungai Gangga

Kebudayaan Lembah Sungai Gangga merupakan campuran antara

kebudayaan bangsa Arya dengan kebudayaan bangsa Dravida.

Kebudayaan ini lebih dikenal dengan kebudayaan Hindu. Daerah-daerah

yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta

(Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa

Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal

dengan nama kebudayaan Dravida.

Page 10: SUNGAI GANGGA

5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 10/10

 

10