sungai gangga
TRANSCRIPT
5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 1/10
1
SUNGAI GANGGA
I. Letak Geografis
Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan
Pegunungan Windya-Kedna. Sungai itu bermata air di Pegunungan
Himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra,
Allahabad, Patna, Benares, melalui wilayah Bangladesh dan beruaram di
teluk Benggala. Sungai Gangga bertemu dengan sungai Kwen Lun.Dengan keadaan alam seperti ini tidak heran bila Lembah Sungai Gangga
sangat subur.
II. Mata Pencaharian
Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang
termasuk bangsa Indo German. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan
menyebar ke arah timur. Bangsa Aria memasuki wilayah India antara
tahun 2000-1500 SM, melalui celah Kaiber di pegunungan Himalaya.
Mereka adalah bangsa peternak dengan kehidupannya terus mengembara.
Tetapi setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravisa di Lembah Sungai
5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 2/10
2
Shindu dan menguasai daerah yang subur, mereka akhirnya bercocok
tanam dan hidup menetap. Selanjutnya mereka menduduki Lembah
Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya.
III. Sistem K epercayaan
Pada dasarnya peradaban dan kehidupan bangsa Hindu telah tercantum
dalam kitab suci Weda (Weda berarti pengetahuan), juga dalam kitab
Brahmana dari Upanisad. Ketiga kitab itu menjadi dasar kehidupan orang-
orang Hindu.
Kitab suci Weda merupakan kumpulan dari hasil pemikiran para pendeta
(Resi). Pemikiran-pemikiran para pendeta (Resi) itu dibukukan oleh ResiWiyasa.
Empat bagian Kitab Weda
· Reg-Weda, berisi syair-syair pemujaan kepada dewa-dewa.
· Sama-Weda, memuat nyanyian-nyanyian yang dipergunakan utk
Memuja dewa-dewa.
· Yayur-Weda, memuat bacaan-bacaan yang diperlukan untuk
keselamatan.
· Atharwa-Weda, memuat ilmu sihir untuk menghilangkan marabahaya.
Keempat buku itu ditulis pada tahun 550 SM dalam bahasa Sansekerta.
Ajaran agama Hindu memuja banyak dewa (polytheisme).
Dewa utama yang dipuja dalam agama Hindu adalah:
- Dewa Brahma sebagai pencipta
- Dewa Wisnu sebagai pemelihara atau pelindung
- Dewa Siwa sebaga pelebur (pembinasa/penghancur).
Di samping itu, juga dipuja dewa-dewa seperti :
- Dewi Saraswati (Dewi Kesenian)
- Dewi Sri (Dewi Kesuburan)
5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 3/10
3
- Dewa Baruna (Dewa Laut)
- Dewa Bayu (Dewa Angin)
- Dewa Agni (Dewa Api)
- dan lain-lain.
Umat Hindu yang ada di India berjiarah ke tempat-tempat suci seperti kota
Benares, yaitu sebuah kota yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya
Dewa Siwa.
Sungai Gangga juga dianggap keramat dan suci oleh umat Hindu.
Menurut kepercayaan umat Hindu India, ³air Sungai Gangga´ dapat
menyucikan diri manusia dan menghapus segala dosa.
Agama Budha muncul ketika beberapa golongan menolak dan menentang pendapat kaum Brahmana. Golongan ini dipimpin oleh Sidharta Gautama
(531 SM).
Sidharta Gautama adalah putera mahkota dari kerajaan Kapilawastu (Suku
Sakia). Ia termasuk kasta Ksatria. Setelah kurang lebih tujuh tahun
mengalami berbagai cobaan berat, penyesalan dan penderitaan, akhirnya
ia mendapatkan sinar terang di hati sanubarinya dan menjadilah Sidharta
Gautama Sang Budha (artinya Yang Disinari).
Pertama kali Sang Budha berkotbah di Taman Rusa (Benares). Agama
Budha tidak mengakui kesucian kitab-kitab Weda dan tidak mengakui
aturan pembagian kasta di dalam masyarakat. Oleh karena itu ajaran
agama Budha sangat menarik bagi golongan kasta rendah. Kitab suci
agama Budha bernama Tripitaka (Tipitaka).
IV. Tehnologi
Sungai Gangga dan Yamuna, yang disucikan uman Hindu itu, pada
jaman teknologi mutahir ini, banyak dipergujingkan orang. Lebih-lebih
yang bukan umat Hindu, yang memeluk agamanya dengan fanatic.
5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 4/10
4
Mereka menuduh umat Hindu " Sungai Gangga dan Yamuna, yang kotor
itu dianggap suci. Dimana letak kesucian agamanya?" Demikianlah
mereka menuduh, setelah mereka melihat secara lahiriah. Anehnya,
mereka tidak mengadakan penyelidikan "Mengapa sungai-sungai itu
disucikan?" Mungkin mereka sengaja mencari-cari kelemahan agama lain,
yang selanjutnya mereka pakai bahan propaganda. Agar dunia mengakui
bahwa agama yang mereka anut, adalah agama yang paling suci, yang
paling benar, yang paling««. dan seterusnya.
Memang kenyataan lahiriah, kalau kita datang ketepian sungai Gangga
dan Yamuna, akan melihat sendiri airnya sangat keruh, apalagi sedang
banjir. Keruh bukan akibat erosi tanah, tapi juga karena abu hasil
pembakaran jenasah yang dihanyutkan. Malahan kadang-kadang, bangkai-
bangkai manusiapun kita temukan di sana. Mengapa sungai yang
disucikan dikotori dengan bangkai-bangkai manusia?" Umat Hindu di
jagat ini memiliki filsafat, yang dipercayai kebenarannya.
Percaya bahwa pada hakekatnya badang kasar manusia itu tak berbedadengan pakaian. Jika ia sudah robek atau usang, dapat dibuang begitu
saja.Badan kasar manusia, terbentuk dari unsur panca maha bhuta, yakni:
pertiwi, membentuk tulang-tulang dan daging; apah membentuk segala
5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 5/10
5
cairan dalam tubuh; bayu membentuk udara yang diperlukan dalam
pernafasan; teja membentuk panas badan dan sinar mata; dan akasa
membentuk rambut dan bulu. Unsur-unsur pembentuk badan kasar
tersebut, sama dengan unsur kasar tersebut, sama dengan unsur yang
membentuk alam sementa ini. Oleh karena itulah, umat Hindu membakar
jenazah, yang bertujuan untuk mempercepat proses kembalinya unsur
tersebut kepada asalnya, yaitu alam semesta.
Umat Hindu di India, terutama yang bertempat tinggal disekitar sungai
Gangga dan Yamuna, mereka yang mampu, dapat malakukan pembakaran
mayat dengan sempurna. Tetapi bagi mereka yang tidak mampu,
membakar mayat hanya sampai habis kayu api yang dapat disediakan.
Sedangkan tulang-tulang yang belum menjadi abu, dibuang begitu saja ke
sungai tersebut. Malahan pada saat terjadinya wabah, yang banyak
menimbulkan kematian, sehingga tidak mungkin mempu membakarnya,
maka mayat-mayat itu dihanyutkan begitu saja ke Sungai Gangga ataupun
Sungai Yamuna. Pada saat seperti inilah, pamandangan di Sungai Gangga,
yang penuh dengan bangkai bergelimpangan itu sangat mejijikkan dan
mengerikan.
"Mengapa tidak menguburkannya saja, dari pada mayat-mayat itu
dihanyutkan ke sungai?" Karena kepercayaan yang sangat dalamlah,
mereka memilih menghanyutkan dari pada menguburkannya. Air Sungai
Gangga tetap suci, walaupun dikotori dengan bangkai. Kesuciannya
laksana bunga teratai yang tumbuh di kolam berlumpur. Walaupun airnya
keruh tetapi teratai itu tetap berbunga cemerlang tak ternodai Lumpur
sedikit pun.
Keanehan-keanehan disekitar sungai Gangga dan Yamuna tersebut,
dapat mengundang ahli ±ahli ilmu pengetahuan Barat. Para ahli tersebut,
5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 6/10
6
biasanya tidak mudah percaya begitu saja. Sebelum kebenarannya dapat
dibuktikan secara ilmiah.
Dr. D,Herelle Seorang dokter bangsa Perancis yang terkenal, suatu
hari melihat sendiri, mayat-mayat mengambang di Sungai Gangga. Mayat-
mayat yang bergelimpangan di sungai itu, merupakan korban-korban
keganasan wabah kolera dan desentri. Di hilir tidak jauh dari mayat-mayat
yang menjijikkan itu, dilihat pula oleh Dr. D,Herele, orang-orang mandi
dengan asyiknya. Malahan diantara mereka ada yang meminum air sungai
tanpa merasakan jijik. Tetapi mengapa mereka tidak ketularan kolera dan
desentri yang kejam itu? Aneh! Dr. D,Herele, yang tahu betul tentang
medis sangat keheranan menyaksikan keajaiban dunia yang satu ini.Sebagai seorang ilmuwan, dokter Prancis itu terpanggil untuk
menyelidikinya. Ia pulang, kemudian mengumpulkan kuman-kuman itu
dibawanya ke tepian Sungai Gangga. Dan dicampur dengan air Sungai
Gangga yang telah diambilnya dengan gelas. Terkejutlah! Dokter itu
keheranan. Ternyata, dalam waktu yang relative singkat, kuman-kuman
kolera dan desentri itu mati.
Penyelidikan pun dilanjutkan.
Dr. D,Herelle mendekati mayat-mayat yang mengambang di Sungai
Gangga. Dengan menggunakan mikroskopnya mulai penyelidikannya
yang kedua. Terlihatlah olehnya, ternyata kira-kira setengah meter dari
mayat-mayat itu, tak seekor pun kuman desentri dan kolera yang hidup.
Dari hasil penyelidikkannya Dr. D,Herelle menyatakan, "suatu mineral
yang tak dikenal, yang terkandung oleh air sungai Gangga, bisa
membunuh kuman-kuman penyakit".
Dr. G.E. Nelson, yaitu seorang dokter berkebangsaan Inggris, juga
mengadakan penyelidikan. Ia membuktikan, bahwa kapal-kapal yang
berlayar dari Calcutta, pelabuhan India paling timur , yang menuju
5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 7/10
7
Inggris, mengambil air perbekalannya dari Sungai Hugli. Sungai Hugli,
adalah suatu muara Sungai Gangga yang airnya paling kotor. Walau
kapal-kapal itu berlayar berbulan-bulan, ternyata air yang dibawanya
masih segar, tidak berbau. Sedangkan kapal-kapal yang berlayar dari
Inggris menuju India, mengambil air perbekalan dari Pelabuhan Inggris,
setelah kapal-kapal itu berlayar selama satu minggu, setibanya di
pelabuhan India terbarat, Bombay air perbekalannya sudah berbau busuk,
tidak dapat diminum lagi, walaupun air perbekalan itu telah diganti
terusan Suez atau di Aden (Laut merah). Dari hasil penyelidikannya itu
Dr. G.E. Nelson berpendapat, "Air sungai Gangga, mengandung anasir-
ansir, yang tak dikenal, sehingga air itu tahan berbulan-bulan". Bahkantelah dibuktikan, bahwa air Sungai Gangga itu dapat bertahan bertahun-
tahun.
Seorang sarjana Amerika yang berasal dari Kanada, Dr. F.G. Harrison,
juga mengadakan penyelidikan terhadap keajaiban Sungai Gangga.
Setelah melakukan penyelidikan, Ia berkata: "Suatu keajaiban alam yang
belum dapat diterangkan. Ternyata, kuman-kuman kolera dan lain-lainnya,
mati dengan cepatnya, setelah dalam air sungai Gangga. Anehnya, khasiat
pembunuh kuman dari Sungai Gangga itu, akan hilang, jika air itu
dimasak. Dan jika air Sungai Gangga dicampur dengan air lain, air sumur
diterpian Sungai Gangga sekalipun, dengan seketika kuman-kuman
penyakit tidak mati malah akan berkembang biak dengan cepatnya."
Seorang dokter Prancis yang paling laku di negerinya, memilih tinggal di
tepi Sungai Gangga. Ia meninggalkan negerinya, setelah mengetahui
Khasiat dari Sungai Gangga. Dan kini, ia menjadi sorang sadhu, orang
suci Hindu.
5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 8/10
8
Seorang Amerika, yang baru mendapat title dotor dalam filsafat dari
Benares Hindu University (BHU) sejak menulis thesisnya, ia
meninggalkan asrama walaupun asrama itu mewah. Ia memilih hidup di
sebuah perahu, yang mengambang ditepian Sungai Gangga. Kalau ia
mandi, tidak pernah memakai sabun. "Percuma", katanya. Ia percaya
bahwa air Sungai Gangga saja sudah membunuh segala kuman yang
mungkin ada di badan.
Jadi, setelah kita mendengar pembuktian-pembuktian ini, menganggap
wajarlah, bila orang-orang Hindu dari segenap penjuru, datang dan mandi
di Sungai Gangga maupun di Sungai Yamuna. Mereka datang, karena
terpanggil oleh keistimewaan kedua sungai itu, keistimewaan yang tak ada
duanya di dunia ini. Bagi yang belum percaya, walau sudah diadakan
penyelidikan-penyelidikan.
V. Sebab-Sebab Runtuhnya Sungai Gangga
Kerajaan Gupta didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan
pusatnya di lembah Sungai Gangga. Kerajaan Gupta mencapai masa yang
paling gemilang ketika Raja Samudra Gupta (cucu Candragupta I)
berkuasa. Ia menetap di kota Ayodhia sebagai ibu kota kerajaannya.
5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 9/10
9
Raja Samudragupta digantikan oleh anaknya yang bernama Candragupta
II (375-415 M). Candragupta II terkenal sebagai Wikramaditiya. Pada
masa pemerintahan Candragupta II terkenal seorang pujangga yang
bernama Kalidasa dengan karangannya berjudul Syakuntala.
Setelah meninggalnya Candragupta II, kerajaan Gupta mulai mundur.
Bahkan berbagai suku bangsa dari Asia Tengah melancarkan serangan
terhadap kerjaan Gupta. Maka hampir dua abad, India mengalami masa
kegelapan dan baru pada abad ke-7 M tampil seorang raja kuat yang
bernama Harshawardana.
Ibu kota Kerajaan Harsa adalah Kanay. Pujangga yang terkenal di masa
kekuasaan Harshawardana bernama pujangga Bana dengan buku
karangannya berjudul Harshacarita.
Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M
tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang berkuasa. India mengalami
masa kegelapan.
Bentuk Kebudayaan Lembah Sungai Gangga
Kebudayaan Lembah Sungai Gangga merupakan campuran antara
kebudayaan bangsa Arya dengan kebudayaan bangsa Dravida.
Kebudayaan ini lebih dikenal dengan kebudayaan Hindu. Daerah-daerah
yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta
(Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa
Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal
dengan nama kebudayaan Dravida.
5/12/2018 SUNGAI GANGGA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sungai-gangga 10/10
10