sumber media dan pembelajaran sdkelompok 6

23
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT ,bahwa penulis telah menyelesaiakan tugas mata kuliah sumber dan media pembelajaran dengan membahas materi pembelajaran berbasis E-learning meliiputi pemahaman tentang mengakses internet. Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini,tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.Sehingga dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi menyempurnakan makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam memberikan informasi tentang materi yang terkait. Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi motifasi,khususnya bagi penulis. Matangglumpangdua, Desember 2015

Upload: mahasiswa

Post on 23-Jan-2017

143 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT ,bahwa penulis

telah menyelesaiakan tugas mata kuliah sumber dan media pembelajaran dengan

membahas materi pembelajaran berbasis E-learning meliiputi pemahaman tentang

mengakses internet.

Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini,tidak sedikit

hambatan yang penulis hadapi.Sehingga dalam penulisan makalah ini penulis

merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun

materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.Untuk itu kritik dan

saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi menyempurnakan  makalah

ini.

Dalam pembuatan makalah ini penulis juga menyampaikan ucapan

terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam

memberikan informasi tentang materi yang terkait. Semoga materi ini dapat

bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi motifasi,khususnya bagi

penulis.

Matangglumpangdua,   Desember 2015

                                                                                                                                                                                          

Penulis

DAFTAR ISI

Page 2: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................   ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2  Rumusan Masalah...................................................................................... 2

1.3  Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN                                                                               

2.1  Sejarah Dan Perkembangan E-Learning…............................................... 3

2.2  Pengertian E-Learning.............................................................................. 4

2.3  Karakteristik E-Learning.......................................................................... 5

2.4  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi E-Learning...................................... 5

2.5  Cara Membelajaran E-Learning............................................................... 7

2.6  Landasan Teori Belajar Dalam Sistem Pembelajaran E-Learning............8

2.7  Kelebihan Dan Kelemahan E-Learning................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 11

3.2 Saran ......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA         

Page 3: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

Pembelajaran Berbasis E-Learning Meliputi Pemahaman

Tentang Kemampuan Menagkses Internet

Di susun

Oleh :

Kelompok 6

Nama anggota :

HUSNIAH                            (1302090128)

FATMAWATI                        (13020901130)

MAHLIGA AIDA FITRI      (1302090132)

ROHANI                                (1302090127)

MARHAMI                            (1302090129)

RESKI MAULIDA                (1302090     )

Dosen pembimbing : Dra.H Hambali, M.Pd

                                                                                    

PROGRAM STUDI PGSD FAKULTAS FKIP

UNIVERSITAS ALMUSLIM MATANGGLUMPANGDUA

2015

Page 4: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

BAB I

PENDULUAN

1.1  Latar Belakang

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang

mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan

media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru /

fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator

perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat

mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk

menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs

mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar

terjadi proses belajar.

Media pembelajaran yang saat ini sedang panas diperbincangkan adalah

internet. Internet memiliki potensi besar untuk dijadikan media pembelajaran

mengingat kelebihannya yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Sumber

informasi bisa diakses kapan saja dan dari mana saja.

Menurut Kamarga, Internet adalah jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan

jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan

melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauannya mencakup seluruh dunia

(Suyanto : 2005)Internet pertama kali muncul di Amerika pada tahun 1970 yakni

dengan diawali munculnya TCP/IP (Transmissiaon Control Protocol / Internet

protocol oleh sebuah penelitian  di Stanford University Of Utah. Sebelum

munculnya TCP/IP, Amerika telah menggunakan jaringan komputer yang pertama

untuk menghubungkan empat situs, yaituStanford Reseach University Institude, 

University of California at Los Angeles, University of California at Santa Barbara

dan University of Utah. Jaringan komputer ini disebut dengan ARPAnet. Jadi, dari

Page 5: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

sejarah kemunculannya dapat dilihat bahwa internet pertama kali digunakan untuk

akses informasi pendidikan.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Apa itu definisi E-learning ?

2.      Bagaimana karakteristik e-learning ?

3.      Apa saja faktor-faktor e-learning ?

1.3  Tujuan

1.      Mengetahui definisi e-learning

2.      Mengetahui karakteristik e-learning

3.      Mengetahui faktor-faktor e-learning

Page 6: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan

E-Learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh

universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi

berbasis komputer (computer-assisted instruction) dan komputer bernama

PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai

berikut:

Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai

bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun

berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun

multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.

Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak

tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan

diproduksi secara massal.

Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan

perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan

internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai

dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan

lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat

pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu

dengan  lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar

yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM,

IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web.

Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara

total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya.

LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar.

Page 7: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta

penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan

berukuran kecil.

2.2 Pengertian E_Learning

E-learning merupakan suatu teknologi informasi yang realtif baru di

Indonesia. E-learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan

dari ‘elektronic’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti

pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika,

khususnya perangkat komputer. Karena itu, maka e-learning sering disebut pula

dengan ‘online course’.

Sistem pembelajaran elektronik adalah cara baru dalam proses belajar

mengajar. E-learning merupakan konsekuensi logis dari teknologi komunikasi dan

infortmasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk

di kelas untuk menyimak setiap ucapa guru secara langsung. E-learning juga dapat

mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat

biaya yang harus dikeluarkan program studi atau program pendidikan.

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang

memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning

memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka

masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di

kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran

berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet.

Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik

melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan

media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi

belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media

CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan

belajar di tempat di mana dia berada.

Page 8: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

2.3  Karakteristik E_Learning

1.  Interactivity (Interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak,

baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak

langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu.

2.  Independency (Kemandirian); flesibilitas dalam aspek penyediaan waktu,

tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran lebih

terpusat kepada siswa (student-centered learning)

3.  Accessibility (aksesibilitas); sumber-sumber belajar jadi lebih mudah diakses

melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas daripada

pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.

4.  Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan

materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat

teknologi informan seperti video streaming, simulasi dan animasi

2.4  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi E_Learning

1.  Analisis Kebutuhan (Need Analysis)

Kalau analisis ini dilaksanakan dan jawabanya adalah membutuhkan e-

learning maka tahap berikutnya adalah membuat studi kelayakan, yang komponen

penilaianya adalah:

a)   Apakah secara teknis dapat dilaksanakan misalnya apakah jaringan internet

bisa dipasang, apakah infrasruktur pendukungnya, seperti telepon, listrik,

komputer tersedia, apakah ada tenaga teknis yang bisa mengoperasikanya tersedia.

b)   Apakah secara ekonomis menguntungkan, misalnya apakah dengan e-learning

kegiatan yang dilakukan menguntungkan atau apakah return on investment nya

lebih besar dari satu.

c)  Apakah secara sosial penggunaan e-kearning tersebut diterima oleh masyarakat

Page 9: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

2.  Rancangan Intruksional

Dalam menentukan rancangan instruksional ini perlu dipertimbangkan

aspek-aspek (Soekartawi, 1999) :

a) Course content and learning unit analysis, seperti isi pelajaran, cakupan, topik

yang relevan dan satuan kredit semester.

b)  Learner analysis, seperti latar belakang pendidikan siswa, usia, seks, status

pekerjaan, dan sebagainya.

c) Learning context analysis, seperti kompetisi pembelajaran apa yang

diinginkan hendaknya dibahas secara mendalam di bagian ini.

d) Instructional analysis, seperti bahan ajar apa yang dikelompokan menurut

kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah hingga yang sulit,

dan seterusnya.

e) State instructional objectives, Tujuan instuksional ini dapat disusun

berdasarkan hasil dari analisis instruksional.

f) Construct criterion test items, penyusunan tes ini dapat didasarkan dari tujuan

instruksional yang telah ditetapkan.

g) Select instructional strategy, strategi instruksional dapat ditetapan berdasarkan

fasilitas yang ada.

3.  Tahap Pengembangan

Berbagai upaya dalam pengembangan e-learning bisa dilakukan mengikuti

perkembangan fasilitas ICT yang tersedia hal ini kadang-kadang fasilitas ICT

tidak dilengkapi dalam waktu yang bersamaan. Begitu pula halnya dengan

prototype bahan ajar dan rancangan intruksional yang akan dipergunakan terus

dipertimbangkan dan dievaluasi secara kontinu.

4.  Tahap Pelaksanaan

Prototype yang lengkap bisa dipindahkan ke komputer (LAN) dengan

menggunakan format misalnya format HTML. Uji terhadap prototype hendaknya

Page 10: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

terus menerus dilakukan. Dalam tahapan ini sering kali ditemukan berbagai

hambatan, misalnya bagaimana menggunakan management course tool secara

baik, apakah bahan ajarnya benar-benar memenuhi standar bahan ajar mandiri.

5.  Tahap Evaluasi

Sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil

beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi. Proses dari

kelima tahapan diatas diperlukan waktu yang relatif lama, karena prototype perlu

dievaluasi secara terus menerus. Masukan dari orang lain atau dari siswa perlu

diperhatikan secara serius. Proses dari tahapan satu sampai lima dapat dilakukan

berulang kali, karena prosesnya terjadi terus-menerus.Akhirnya harus pula

diperhatikan masalah-masalah yang sering dihadapi sebagai berikut :

a) Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti ketersediaan

jaringan internet, listrik, telepon, dan infrastruktur yang lain.

b) Masalah ketersediaan software (peranti lunak). Bagaimana mengusahakan

peranti lunak yang tidak mahal.

c) Masalah dampaknya terhadap krikulum yang ada .

d) Masalah skill dan knowledge .

e) Attitude terhadap ICT.

2.5 Cara Pembelajaran dengan E-Learning

Cara pembelajaran dengan E-learning Yaitu one way communication

(komunikasi satu arah) dan two way communication (komunikasi dua arah).

Komunikasi atau interaksi antara guru dan murid memang sebaiknya

melalui system dua arah.Dalam e-learning,system dua arah ini juga bisa

diklasifikasikan menjadi dua yaitu, dilaksanakan melalui cara langsung

(synchronous) artinya pada saat guru memberikan pelajaran siswa dapat langsung

mendengarkan dan dilaksanakan melalui cara tidak langsung (a-synchronous)

misalnya pesan dari guru dahulu sebelum digunakan.

Page 11: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

2.6 Landasan Teori Belajar dalam Sistem Pembelajaran E-Learning

Teori Belajar dalam Sistem Pembelajaran E-Learning

1)  Psikologi perilaku bahwa belajar merupakan suatu perubahan perilaku yang

dapat diamati yang disebabkan oleh rangsangan eksternal dari lingkungan.

Implikasi Teori Belajar Perilaku terhadap E-Learning

a) Pebelajar perlu diberikan secara ekplisit hasil belajar yang menjadi tujuan

pembelajaran.

b) Pebelajar perlu di uji untuk menentukan apakah mereka telah mancapai tujuan

pembelajaran.

c) Bahan ajar perlu diurutkan sedemikian rupa sehingga memudahkan pebelajar

untuk mempelajarinya.

2)   Psikologi Kognitif

Memandang belajar sebagai sebuah proses yang melibatkan penggunaan

memori,motivasi,dan berfikir. Implikasi Teori Belajar Kognitif terhadap E-

Learning

a) Rancangan strategi untuk mrenarik perhatian sehingga pebelajar dapat

mempersepsi informasi yang disajikan.

b) Supaya pebelajar memfokuskan perhatian pada hal-hal yang menjadi tujuan

kompetensi pada e-learning.

c) Hubungkan bahan ajar yang merupakan informasi baru bagi pembelajar

dengan pengetahuan yang telah dikuasai sebelumnya oleh pembelajar.

d) Informasi perlu dipenggal-penggal untuk memudahkan pemprosesan dalam

memori jangka pendek.

e) Untuk memfasilitasi pebelajar memproses informasi secara mendalam.

f) Supaya pebelajar memproses informasi secara mendalam.

g) Bahan ajar pada e-learning perlu mengakomodasi gaya belajar pebelajar.

Page 12: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

h) Informasi perlu disajikan dalam berbagai media untuk mengakomodasi

perbedaan individual pebelajar dan memudahkan transfer ke memori jangka

panjang.

i) Motivasi sangat penting dalam belajar.

3)   Psikologi kontruktif

Proses belajar sebagai proses pebelajar menafsirkan informasi dan dunia

sekitarnya berdasarkan realitas personal. Implikasi yang dapat diturunkan dari

psikologi kognitif terhadap rancangan e-learning ialah sebagai berikut :

a) Belajar sebaiknya merupakan suatu proses yang aktif.

b) Pebelajar difasilitasi untuk mengkontruksi pengetahuan mereka sendiri bukan

menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru.

c) Pebelajar perlu di dorong untuk belajar kolaboratif dan untuk belajar

konstrukftif.

d) Pebelajar perlu diberikan kendali terhadap proses belajar.

e) Pebelajar perlu diberikan kesempatan untuk merefleksikan pengalaman

belajarnya.

2.7  Kelebihan Dan Kelemahan

Adapun kelebihan e-learning

a) E-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya

studi lebih ekonomis (dalam kasusu tertentu).

b) E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dnegan bahan atau

materi,peserta didik dengan guru maupun sesame peserta didik.

c) Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-

bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.

d) Kehadiran guru tidak mutlak diperlukan.

Page 13: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

e) Guru akan lebih mudah melakukan alternative bahan-bahan belajar.

f) Siswa dapat belajar atau me-riview bahan ajar setiap saat dan dimana saja

kalau diperlukan.

g) Berubahnya peran siswa dari biasanya pasif menjadi aktif.

h) Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi siswa.

i) Dapat memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang (retention of

information).

Adapun kelemahan e-learning

a) Keberhasilan pembelajaran berbasis e-learning tergantung pada kemandirian

dan motivasi pembelajar.

b)  Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan e-learning

seringkali menjadi masalah bagi pembelajar. 

c) Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat

mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapat peralatan yang memadai

dan bandwidth yang cukup. 

d) Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang

elevan, karena informasi yang terdapat di dalam e-learning sangat beragam.

e) Dengan menggunakan pembelajaran berbasis e-learning, pembelajar terkadang

merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas

komunikasi. 

Page 14: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

BAB III

PENUTUP

3.1  kesimpulan

1.  E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang

memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet.

2.Karakteristik e-learning adalah

Interactivity (Interaktivitas), Independency(Kemandirian), Accessibility (aksesibil

itas), Enrichment (Pengayaan)

3.  Faktor-faktor yang mempengaruhi e-learning yaitu Analisis Kebutuhan (Need

Analysis), Rancangan intruksional, Tahap pengembangan, Tahap pelaksanaan,

Tahap evaluasi.

4.  Cara pembelajaran dengan E-learning Yaitu one way communication

(komunikasi satu arah) dan two way communication (komunikasi dua

arah).Komunikasi atau interaksi antara guru dan murid memang sebaiknya

melalui system dua arah.

3.2  saran

Dengan adanya pembelajaran berbasis e-learning dapat mempermudahkan

proses pembelajaran.

Page 15: Sumber Media dan Pembelajaran SDKelompok 6

DAFTAR PUSTAKA

Miftah faiz. 2014. Karakteristik dan pemanfaatan e-learning.

(0nline)http://faizmiftah.blogspot.co.id/2014/01/karakteristik-dan-

pemanfaatan.html(di akses pada tanggal 29 november 2015)

Juansyah. 2013. Pengertian e-learning dan distance learning

(online)https://juansyah.wordpress.com/2013/03/30/pengertian-e-learning-dan-

distance-learning/ ( diakses pada tanggal 29 november 2015)