sumber hukum perpajakan internasional

Upload: trisnaeni

Post on 21-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Sumber Hukum Perpajakan Internasional

    1/9

    Sumber Hukum Perpajakan Internasional

    Perjanjian perpajakan internasional pertama sekali dicetuskan oleh Liga Bangsa-Bangsa

    pada tahun 1921, model inilah yang menjadi dasar yang dikembangkan pada tahun 1928 yang

    kemudian dipakai oleh Negara-negara yang tergabung dalam rgani!ation "or #conomic

    $ooperation dan %e&elopment '#$%( yang semula merupakan kon&ensi bilateral yang

    tergabung dalam )he $ouncil o" rgani!ation *or #uropean #conomic $operation '##$(

    dengan + anggota Negara

    .odel ini kemudian disempurnakan dalam model me/ico tahun 190 dan .odel London

    tahun 190, komite "iscal dalam #$% kemudian membuat dra"t kon&ennsi guna memecahkan

    permasalahan pajak ganda agar dapat diterima oleh semua anggota #$%, kemudian pada tahun

    19 dibuatlah laporan "inal dengan judul dra"t double ta/ation con&ention on income and

    capital yang kemudian diubah beberapa kali 3emudian untuk perjanjian )a/ )reaty untuk

    Negara berkembang ,dibuat oleh )he #conomic dan 4ocial $ouncil " )he 5nited Nation pada

    tahun 19+ 3emudian pada tahun 198 diubah lagi dengan nama )he 6roup o" #/perts yang

    anggotanya terdiri dari 27 negara, yang terdiri dari 1 negara maju dan 17 negara berkembang

    3emudian pada tahun 19+0 dan 19+9 Pada tahun 19+9 the group o" e/perts mere&ie lagi dra"t

    5nited Nation .odel $on&ention dan diubah beberapa kali pada tahun 1997, 199+, 1998, 1999,

    2 dan terakhir 27 3on&ensi kon&ensi inilah yang kemudian menjadi sumber hokum

    perpajakan internasional %i dunia ini, ada dua model treaty yang sering dijadikan acuan dalam

    menyusun suatu treaty yaitu model #$% dan model PBB

    Prinsip Non Deskriminasi

    Prinsip ini mengatur tentang persamaan perlakuan perpajakan yang diberikan oleh suatu

    Negara kepada arga Negara dan kepada bukan arga Negara 4uatu Negara yang tekait ta/

    treaty memiliki keajiban untuk memberikan perlakuan perpajakan yang sama untuk arga

    negaranya dan untuk mereka yang bukan arga negaranya Perlakuan perpajakan yang sama ini

    mengandung arti baha dalam suatu kondisi yang sama, pihak yang lebih berat dari pada yang

    ditanggung oleh arga Negara dari Negara tersebut Perlakuan yang sama juga harus diberikan

    kepada mereka yang bukan merupakan arga Negara yang terkait perjanjian

  • 7/24/2019 Sumber Hukum Perpajakan Internasional

    2/9

    Konsep Penghindaran Pajak Berganda

    pemajakan atas suatu penghasilan secara bersamaan oleh Negara yang menerapkan

    domisili dan Negara yang menerapkan a!as sumber menimbulkan pajak ganda internasional

    'international double ta/ation( leh para in&estor dan pengusaha, pajak ganda tersebut dianggap

    kurang memperlancar mobilitas arus in&estasi, bisnis, dan perdagangan internasional leh

    karena itu, perlu dihilangkan atau diberikan keringanan 4elain diatur dalam ketentuan pajak

    domestic, keringanan pajak ganda dimaksud pada umumnya juga diatur dalam PB Pajak

    Berganda :nternasional muncul apabila terdapat benturan yuridiksi pemajakan, baik yang

    melekat oada pemerintah pusat 'Negara( maupun pemerintah daerah 'pro&insi, kota, dan

    kabupaten(, dan yang melekat pada masing-masing Negara 'o&erlapping o" ta/ jurisdiction in the

    international sphere( %alam hak pemajakan, kita menyadari baha setiap negara berdaulat akan

    melaksanakan pemajakan terhadap subjek dan;atau objek yang mempunyai pertalian "iscal '"iscal

    allegiance( dengan negara pemungut pajak dan berada dalam ilayah kedaulatannya berdasarkan

    ketentuan domestic 4eandainya dalam ketentuan domestic dari negara-negara pemungut pajak

    tersebut terdapat pengecualian atau pembebasan dari pajak terhadap subjek atau objek yang

    bertempat kedudukan atau berada di luar ilayah kedaulatannya makan tidak akan terjadi PB:

    karena kedudukan atau berada di luar ilayah kedaulatannya maka tidak akan terjadi PB: karena

    mungkin tidak terjadi benturan hak pemajakan dengan negara lain

  • 7/24/2019 Sumber Hukum Perpajakan Internasional

    3/9

    Penggertian dan Tujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B)

    4ehubungan dengan pengertian pajak berganda 'double ta/ation(, pajak berganda dapat di

    bedakan sebagai berikut>

    a 4ecara luas, Psjsk berganda adalah bentuk pembebanan pajak dan pungutan lainnya lebih

    dari satu kali, yang dapat berganda atau lebih atas suatu "akta "iscal

    b 4ecara 4empit, Psjsk berganda dianggap terjadi pada semua kasus pemajakan beberapa

    kali tehadap suatu subjek dan;atau objek pajak dalam satu administrasi pajak yang sama,

    yang mengesampingkan pembebanan pajak oleh pemerintah daerah 4elanjutnya pajak

    berganda sesuai dengan Negara 'yuridiksi( pemungut pajaknya, dapat dikelompokkan

    menjadi pajak berganda>1 :nternal 'domestic(2 :nternasional

    %alam kedua kelompok tersebut terdapat pajak berganda &ertical, hori!ontal dan diagonal

    'terutama dalam Negara yang berbentuk "ederal(

    %e"inisi lain Perjanjian penghindaran pajak berganda adalah perjanjian antara dua negara

    bilateral yang mengatur pembagian hak pemajakan atas penghasilan yang "iperoleh atau diterima

    oleh penduduk oleh salah satu atau ke"ua negara pihak pada persetujuan 'Both $onstacting

    4tate(

  • 7/24/2019 Sumber Hukum Perpajakan Internasional

    4/9

    .emahami treaty yang berlaku antara suatu negara dengan negara lainnya, bias dimulai

    dengan memahami prinsp-prinsip dasar tersebut %alam kenyataanya, memahami suatu ta/ treaty

    tidaklah semudah membalikan telapak tangan Bahasa yang digunakan, jumlah klausal yang

    cukup banyak, pemahaman seseorang tentang dasar-dasar perpajakan dan berbagai sebab lainnya

    merupakan hal yang dapat mempengaruhi kesulitan tersebut %engan memahami prinsip-prinsip

    dasar dan prinsip umum yang berlaku dalam suatu treaty, seseorang akan menjadi lebih mudah

    memahami suatu treaty yang secara spesi"ik berlaku untuk negara tertentu

    4ebagai suatu perjanjian, sebuah treaty adalah kontrak yang mengikat suatu negara

    dengan negara lain dalam hal perlakuan perpajakan leh sebab itu, didalamnya selalu berisi

    klausul-klausul, pasal-pasal dan ayat-ayat yang berkaitan dengan suatu aspek transaksi dan pihak

    tertentu Pasal-pasal atau ayat-ayat 'article atau artikel( yang terdapat dalam sebuah ta/ treaty

    pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi empat bagian besar yaitu bagian yang

    mengungkapkan cakupan ta/ treaty, bagian yang mengatur minimalisasi pengenaan pajak

    berganda, bagian tentang pencegahan penghindaran pajak dan bagian yang mencakup hal-hal

    lainnya

    4emua bagian itu cenderung lebih mudah dipahami dari Pada berbagai de"inisi istilah dan

    pengertian yang sering disebutkan dalam suatu ta/ treaty Berbagai de"inisi, istilah dan

    pengertian inilah yang menjadi lebih penting untuk dipahami setiap pihak khususnya berkaitan

    dengan kepentingan dalam praktek bisnis sehari-hari

    %isamping tujuan utama seperti disebutkan diatas PB juga mempunyai tujuan khusus

    lainnya yaitu>

    a .enghindari pemajajakan ganda yang memberatkan iklim dunia usaha

    %engan PB maka pengenaan pajak atas laba usaha tidak dapat dikenakan di kedua

    tempat 'negara sumber dan negara domisili( Laba usaha dikenakan pajak di tempat di

    mana mereka berkedudukan %engan adanya ketentuan ini diharapkan dunia usaha

    mendapatkan kepastian hokum, karena membayar pajak hanya dikenakan satu kali yaitu

    di negara domisili

    b .eningkatkan in&estasi modal dari luar negeri

    Pemajakan atas in&estasi berupa bunga dari pinjaman, di&iden dari penanaman saham,

    royalty dari pemilik hak cipta, jika dikenakan pemajakan yang tinggi, maka dapat

  • 7/24/2019 Sumber Hukum Perpajakan Internasional

    5/9

    dipastikan pendudukan atau earga negara asing akan mempertimbangkan untuk

    menanamkan modalnya, karena hasil dari in&estasinya tidak sesuai dengan yang

    diharapkan

    c Peningkatan sumber daya manusia

    %engan adanya pembebasan pajak atas mahasisa dan pelatihan karyaan di negara dimana mereka menempuh pendidikan dan pelatihan, maka dapat meningkatkan jumlah

    peserta pendidikan dan pelatihan ke luar negeri, dampaknya akan meningkatkan

    kemampuan 4%. negara pengirim peserta pelatihan dan pendidikan 4ebaliknya jika

    penghasilan mahasisa dan karyaan yang mengikuti pelatihan dikenakan pajak maka

    akan membebani mereka sehingga mereka tidak berangkat keluar negeri ini akan

    berdampak kurang baik terhadap pengembangan 4%.

    d Pertukaran in"ormasi guna mencegah pengelakan pajak

    %engan membangun jaringan komunikasi yang baik diantara kedua negara, makain"ormasi tentang penduduk yang tidak memenuhi keajiban perpajakannya di kedua

    negara tersebut akan dapat terdeteksi 'untuk mengintensi"kan penerimaan pajak( Negara

    yang terkait dengan ta/ )reaty dapat melaporkan penghasilan penduduk asing di negara

    sumber, misalnya saja dengan mengirimkan bukti penerimaan penghasilan dari negara

    sumber, in"ormasi penghasilan tersebut seharusnya dilaporkan oleh penerima penghasilan

    di negara domisili, dan diperhitungkan kembali pada akhir tahun pajake 3eadilan dalam hal pemajakan penduduk antar kedua negara

    PB juga mengatur adanya pemajakan yang sama dan setara antara kedua negara, dengan

    prinsip saling menguntungkan dan tidak memberatkan penduduk asing antar kedua

    negara dalam menjalankan usaha Negara yang mengadakan ta/ treaty terikat dengan

    ketentuan dalam perjanjiannya sehingga tidka boleh seenang-enang dalam hal

    pemajakannya

    Transer Pri!ing

    )rans"er pricing adalah suatu kebijakan perusahaan dalam menentukan harga trans"er

    suatu transaksi baik barang, jasa, harta tak berujud ataupun transaksi "inancial yang dilakukan

    oleh perusahaan )erdapat dua kelompok transaksi dalam trans"er pricing, yaitu intra-company

    dan inter-company trans"er pricing :ntra-company trans"er pricing merupakan trans"er pricing

  • 7/24/2019 Sumber Hukum Perpajakan Internasional

    6/9

    antardi&isi dalam satu perusahaan 4edangkan intercompany trans"er pricing merupakan trans"er

    pricing antara dua perusahaan yang mempunyai hubungan istimea )ransaksinya sendiri bisa

    dilakukan dalam satu negara 'domestic trans"er pricing(, maupun dengan negara yang berbeda

    'international trans"er pricing(

    Pengertian di atas merupakan engertian yang netral, alaupun sering sekali istilah

    trans"er pricing dikonotasikan dengan sesuatu yang tidak baik 'sering disebut abuse o" trans"er

    pricing(, yaitu suatu pengalihan penghasilan dari suatu perusahaan dalam suatu negara dengan

    tari"" pajak yang lebih tinggi ke perusahaan lain dalam satu group di negara dengan tari"" pajak

    yang lebih rendah sehingga mengurangi total beban pajak group perusahaan tersebut

    .anipulasi harga yang dapat dilakukan dengan trans"er pricing antara lain manipulasi

    pada>

    1 ?arga penjualan=

    2 ?arga pembelian=

  • 7/24/2019 Sumber Hukum Perpajakan Internasional

    7/9

    baha %irektorat @endral Pajak '%@P( berenang untuk menentukan kembali besarnya

    Penghasilan 3ena Pajak bagi Aajib Pajak yang mempunyai hubungan istimea dengan

    Aajib Pajak lainnya sesuai dengan keajaran dan kela!iman usah ayang tidak dipengaruhi

    oleh hubungan istimea 'arms length principle( dengan menggunakan metode perbandingan

    harga antara pihak yang independen, metode harga penjualan kembali, metode biaya-plus,

    atau metode lainnya ?ubungan istimea dikatakan terjadi jika

    i Aajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung maupun tidak langsung paling

    rendah 27C pada Aajib Pajak lain

    ii Aajib Pajak menguasai Aajib Pajak lainnya atau dua atau lebih Aajib Pajak berada

    dibaah penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung

    iii )erdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan

    lurus dan;atau ke samping satu derajat

    %alam Peraturan %irjen Pajak ini juga diatur baha arms length principle dilakukan

    dengan menggunakan langkah-langkah

    i .elakukan analisis kesebandingan dan menentukan pembanding

    ii .enentukan metode penentuan harga trans"er yang tepat

    iii .enerapkan prinsip keajaran dan kela!iman usaha berdasarkan hasil analisis

    kesebandingan dan metode penentuan harga trans"er yang tepat ke dalam

    transaksi yang dilakukan antara Aajib Pajak dengan pihak yang mempunyai

    hubungan istimea

    i& .endokumentasikan setiap langkah dalam menentukan ?arga Aajar atau Laba

    Aajar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

    a .etode Perbandingan ?arga

  • 7/24/2019 Sumber Hukum Perpajakan Internasional

    8/9

    .etode ini membandingkan harga transaksi dari pihak yang ada hubungan istimea

    tersebut dengan harga transaksi barang sejenis dengan pihak yang tidak mempunyai

    hubungan istimea 'pembanding independen(, baik itu internal $5P maupun

    eksternal $5P .etode ini sebenarnya merupakan metode yang paling akurat, tetapi

    yang sering menjadi permasalahan adalah mencari barang yang benar-benar sejenis

    b .etode ?arga Penjualan 3embali

    .etode ini digunakan dalam hal Aajib Pajak bergerak dalam bidang usaha

    perdagangan, dimana produk yang telah dibeli dari pihak yang mempunyai hubungan

    istimea dijual kembali 'resale( kepada pihak lainnya 'yang tidak mempunyai

    hubungan istimea( ?arga yang terjadi pada penjualan kembali tersebut dikurangi

    dengan laba kotor 'markup( ajar sehingga diperoleh harga beli ajar dari pihak

    yang mempunyai hubungan istimea

    c .etode Biaya Plus

    .etode ini dilakukan dengan menambahkan tingkat laba kotor ajar yang diperoleh

    perusahaan yang sama dari transaksi dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan

    istimea atau tingkat laba kotor ajar yang diperoleh perusahaan lain dari transaksi

    sebanding dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimea 5mumnya

    digunakan pada usaha pabrikasi

    d .etode Pembagian Laba

    .etode ini dilakukan dengan mengidenti"ikasi laba gabungan atas transaksi a"iliasi

    yang akan dibagi oleh pihak-pihak yang mempunyai ?ubungan istimea tersebut

    dengan menggunakan dasar yang dapat diterima secara ekonomi yang memberikan

    perkiraan pembagian laba yang selayaknya akan terjadi dan akan tercermin dari

    kesepakatan antar pihak-pihak yang tidak mempunyai ?ubungan :stimea, dengan

    menggunakan .etode 3ontribusi atau metode sisa pembagian laba

    e .etode Laba Bersih )ransaksional

  • 7/24/2019 Sumber Hukum Perpajakan Internasional

    9/9

    .etode ini dilakukan dengan membandingkan persentase laba bersih operasi terhadap

    biaya, penjualan, akti&a, atau dasar lainnya atas transaksi antara pihak-pihak yang

    mempunyai hubungan istimea dengan persentase laba bersih operasi yang diperoleh

    atas transaksi sebanding yang dilakukan oleh pihak yang tidak mempunyai hubungan

    istimea lainnya