sumber belajar penunjang plpg 2017 mata …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/modul...

27
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN LUAR BIASA BAB VI PENGEMBANGAN PRIBADI DAN SOSIAL BAGI PESERTA DIDIK TUNALARAS Penyusun: TIM PENGEMBANG SUMBER BELAJAR PLB-FIP- UNESA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Upload: vuquynh

Post on 02-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

PENDIDIKAN LUAR BIASA

BAB VI

PENGEMBANGAN PRIBADI DAN SOSIAL BAGI

PESERTA DIDIK TUNALARAS

Penyusun:

TIM PENGEMBANG SUMBER BELAJAR PLB-FIP- UNESA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 2: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

1

BAB VI

PENGEMBANGAN PRIBADI DAN SOSIAL BAGI PESERTA DIDIK

TUNALARAS

A. PENDAHULUAN

Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan dapat menguasai materi, struktur,

konsep dan pola pikir keilmuan terkait pengembangan pribadi dan social bagi peserta

didik tunalaras. serta menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan

yang mendukung mata pelajaran yang diampu

1. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung

mata pelajaran yang diampu

2. Kompetensi Dasar (KD)/Kelompok Kompetensi Dasar (KKD).

a. menguasai konsep pengembangan pribadi dan sosial sebagai sarana

pemenuhan kebutuhan dasar peserta didik tunalaras

b. menguasai prinsip, teknik dan prosedural pembelajaran pengembangan

pribadi dan sosial peserta didik tunalaras

c. menguasai prosedur, teknik, dan prosedural pembelajaran bina pribadi dan

sosial

d. menguasai materi bina pribadi dan sosial untuk pengembangan diri

B. Materi

1. Konsep Pengembangan Pribadi Dan Social Bagi Peserta Didik

Tunalaras

a. Konsep Hambatan Emosi Dan Social (Anak Tunalaras)

Di masyarkata kita bayak istilah untuk memberikan label kepada anak

tunalaras. Istilah yang digunakan biasanya tergantung pada sudut pandang

keilmuan yang mereka geluti. Misalnya, guru menyebut anak sulit diatur, anak

sukar, anak nakal. Pedagog menyebutnya anak tunalaras. Dalam literatur asing

banyak istilah yang mengupas tentang pendidikan dan psikoterapi bagi anak

yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah yang

bermakna sama dengan istilah anak tunalaras, seperti: serious emotional

disturbance children, emotional conflict children, emotional disturbance

Page 3: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

2

children, emotional handicap children, emotional impairment children,

behavior disorder children, behavior handicap children, behavior impairment

children, severebehavior children, social and emotional children, dan

sebaginya.

Menurut Samuel A. Kirk bahwa anak tunalaras adalah mereka yang

terganggu perkembangan emosi, menunjukkan adanya konflik dan tekanan

batin, menunjukkan kecemasan, penderita neurotis atau bertingkahlaku

psikotis. Dengan terganggunya aspek emosi dapat merugikan dirinya sendiri

dan orang lain atau lingkungannya. Anak tunalaras adalah suatu tingkahlaku

yang tidak sesuai dengan cultur permissive atau menurut norma keluarga,

sekolah dan masyarakat luas. Sedangkan menurut Nelson (1981), seorang anak

dikatakan tunalaras apabila tigkahlaku mereka menyimpang dari ukuran

menurut norma, usia, jenis kelamin, dilakukan dengan frekwensi dan intensitas

relatif tinggi, serta dalam waktu relatif lama.

Maud A.Merril, seorang anak digolongkan tunalaras apabila tingkahlaku

mereka ada kecenderungan-kecenderungan anti social yang memuncak dan

menimbulkan gangguan-gangguan, sehingga yang berwajib terpaksa

mengambil tindakan dengan jalan menangkap dan mengasingkannya.

Ibrahim Husien, mejelaskan bahwa anak-anak menjadi delinquent apabila

tingkahlakunya menyeret dia ke dalam daerah hukum. Dan menurut Romli

Atmasasmita, delinquency adalah suatu tindakan atau perbuatan yeng

dilakukan oleh seorang anak yang dianggap bertentangan dengan ketentuan

hukum yang berlaku disuatu negara dan oleh masyarakat itu sendiri dirasakan

dan ditafsirkan sebagai perbuatan tercela.

b. Klasifikasi dan Karakteristik

Dalam konteks ini, yang dimaksud klasifikasi adalah pengelompokan

ketunalarasan berdasarkan jenis dan tingkat penyimpangan prilaku yang

dialami anak. Sedangkan karakteristik dimaksudkan yaitu ciri-ciri khusus yang

pada umumnya disandang oleh anak tunalaras, baik dalam aspek kognitif,

emosi, sosial, kemampuan akademik, maupun kepribadiannya.

Page 4: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

3

Pengklasifikasian anak tunalaras tidak mudah, hal ini karena belum adanya

batasan/ konsep yang jelas. Tetap bukan berarti tidak mungkin dilakukan,

nyatanya banyak para ahli yang berupaya untuk membuatnya.

Samuel A. Kirk membuat klasifikasi anak tunalaras melalui proses

pengamatan gejala-gejala tingkah lakunya, secara garis besar ia

mengelompokan menjadi tiga katagori yaitu:

1) Socially Maladjusted Children

Socially maladjusted children yaitu kelompok anak yang tidak dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Kelompok anak ini

menunjukkan tingkahlaku yang tidak sesuai dengan ukuran “cultural

permissive” atau norma-norma masyarakat dan kebudayaan yang berlaku,

baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.

2) Delinquency

Delinquency adalah tingkah laku anak atau remja yang melanggar norma-

norma hukum tertulis atau merupakan salah satu bentuk penyesuaian anak

yang salah, tidak sesuai dengan tuntutan dan harapan lingkungan

masyarakat

3) Emotionally Disturbed Children

Emotionally disturbed children yaitu kelompok anak yang terganggu atau

terhambat perkembangan emosinya, dengan menunjukan adanya gejala

ketegangan atau konflik batin, menunjukan kecemasan, penderita neurotis

atau bertingkahlaku psikotis. Beberapa tingkah laku dari anak ini dapat

dikatagorikan sebagai tingkahlaku socially maladjusted. Apabila tingkah laku

tersebut sudah merugikan dan mengganggu kehidupan orang lain, seperti

mencuri, mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, dan

sebagainya.

Sedangakan beberapa ahli lain yakni Quay mengelompokkan anak tunalaras

menjadi empat kelompok, yaitu :

1) Conduct Disorder/Unsocialized Aggression

Kelompok anak yang tidak mampu untuk mengendalikan diri. Jenis prilaku

yang sering nampak pada anak-anak tersebut seperti berkelahi, pemarah,

Page 5: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

4

tidak patuh, merusak barang/benda orang lain, mencari perhatian, sombong,

hiperaktif, tidak jujur, bicara kasar, iri hati, tidak bertanggung jawaab, mudah

beralih perhatian, kejam dsb.

2) Socialized Aggresion

Prilaku agresi yang dilakukan secara kelompok, seperti tawuran, mencuri

secara berkelompok, menjadi anggota suatu gang, bolos, dan keluar rumah

sampai larut malam.

3) Anxiety Withdrawal/Personality Problem

Jenis gangguan berupa kecemasan, dan kekhawatiran yang tidak jelas, tidak

beralasan atau karakter pribadi yang membatasi diri sehingga menganggu

pencapaian hubungan harmonis dengan orang lain. Prilaku yang menonjol

pada kelompok ini seperti: cemas, pemalu, sedih, mudah

tersinggung/sensitive, rendah diri, kurang percaya diri, mudah bingung,

sering menangis tanpa alasan, dan tertutup.

4) Immaturity/Inadequacy

Yaitu kelompok anak yang menunjukkan sikap dan prilaku tidak dewasa.

Prilaku yang sering nampak diantaranya: kurang dapat berkonsentrasi,

perhatian singkat, sering melamun, gerak motorik kaku, pasif/ kurang

inisiatif, mudah dipengaruhi, sering mengalami kegagalan, dan ceroboh

dalam segala hal.

Dari empat pendapat yang diuraikan di atas, klasifikasi anak tunalaras dapat

disimpulkan, bahwa: Anak tunalaras menurut bentuknya dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu anak tunalaras yang mengalami gangguan emosi dan anak

tunalaras yang mengalami penyimpangan sosial. Menurut tingkat

penyimpangannya dikelompokkan menjadi anak tunalaras taraf sedang, taraf

berat, dan taraf sangat berat.

Setiap bentuk dan tingkat ketunalarasan memiliki karakteristik secara umum yang

disandang anak tunalaras dan karakteristik khusus yang disandang setiap jenis dan

tingkat ketunalarasan. Baik dalam aspek social, emosi kognitif, prestasi akademik

maupun kepribadian.

Page 6: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

5

Klasifikasi dan karakteristik tersebut penting dipahami oleh mahasiswa sebagai

calon pendidik anak tunalaras karena akan membantu kelancaran dalam

menyusun program dan pelayanan pendidikannya.

2. Konsep Teori Pengembangan Pribadi Anak Tunalaras

Shepherd (2010) mengatakan bahwa anak dengan gangguan perilaku mengalami

hambatan keterampilan sosial sehingga mereka sering ditolak baik oleh guru ataupun

sebaya, gagal dalam menjalankan tugas sekolah, dan tidak mampu bersosialisasi dengan

baik. US. Department of Education (dalam Sheperd, 2010) menyebut karakteristik

gangguan perilaku dalam hubungannya dengan interaksi sosial, sebagai berikut :

a. ketidakmampuan untuk membangun atau menjaga hubungan interpersonal dengan

sebaya dan guru, dan

b. perilaku atau perasaan yang tidak sesuai dengan situasi di sekitar.

Menurut teori perspective taking Selman, anak yang rendah keterampilan

sosialnya dan berperilaku agresif mengalami kesulitan membayangkan pikiran dan

perasaan orang lain, mereka selalu memperlakukan orang lain dengan buruk tanpa rasa

bersalah dan tanpa menyadari pandangan orang lain akan perilakunya (Berk, 2006). Anak

dengan gangguan perilaku mengalami kesulitan berempati, mengidentifikasi perilaku

yang benar dalam hubungan interpersonal dan sosial, dan sulit berinisiatif melakukan

kontak sosial sesuai perkembangan usianya (Shepherd, 2010, Cohen & Strayer dalam

Burke dkk., 2002).

Kesulitan keterampilan sosial pada anak dengan gangguan perilaku berbeda

dengan anak normal pada umumnya. Teori perspective taking Selman menyatakan bahwa

pada rentang usia 7-14 tahun, anak seharusnya mampu menilai dirinya dari sudut

pandang orang lain, mampu memahami situasi atau mengatasi masalah dari perspektif

lingkungannya, dan mampu menghubungkan pikiran dan perilakunya pada sistem sosial

yang lebih luas (Berk, 2006).

3. Konsep Teori Pengembangan Sosial Anak Tunalaras

Proses menjalin hubungan dengan lingkungan sosial memerlukan suatu kemampuan

yang disebut keterampilan sosial. Keterampilan sosial secara umum diartikan sebagai

Page 7: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

6

perilaku yang membantu seseorang untuk berhubungan sosial dengan lingkungan

(Gresham dalam Shepherd, 2010; Maag, 2006).

Sedangkan keterampilan sosial meliputi beberapa perilaku dan kemampuan yang

berhubungan dengan konteks sosial. Constantino, dalam Mazurik-Charles & Stefanou

(2010) menyebutkan aspek-aspek dalam keterampilan sosial dalam the Social

Responsiveness Scales meliputi:

a. kesadaran sosial atau kemauan untuk memahami harapan lingkungan.

b. kognisi sosial atau kemampuan untuk menginterpretasikan harapan lingkungan dan

berperilaku sesuai dengan harapan lingkungan.

c. kemampuan berkomunikasi sosial; dan

d. motivasi untuk terlibat dalam interaksi sosial-interpersonal.

Adapun Gresham & Elliot; Guerrero & Jones, Marlowe, dan Yüksel dalam Samanci

(2010) menyebutkan bahwa kemampuan individu yang menggambarkan keterampilan

sosial meliputi kemampuan berkomunikasi, memahami orang lain, bertindak sesuai

dengan lingkungan sosialnya, berteman, berperilaku yang diterima lingkungan,

mengekpresikan diri sendiri, mampu menghadapi problem, dan menciptakan

hubungan yang baik dengan lingkungan.

Gilay dkk. (dalam Gulay, Akman,& Kargi, 2009) menyebutkan manfaat

keterampilan sosial dalam kehidupan anak di sekolah, yakni mendukung keterampilan

komunikasi, keberhasilan akademik, adaptasi di sekolah, hubungan pertemanan, dan

mendukung lingkungan pembelajaran yang positif.Keterampilan sosial yang diperlukan

anak untuk kesiapan sekolah yakni keterampilan komunikasi sederhana, berbagi ide,

perilaku patuh pada peraturan dan mengikuti arahan, dan kemampuan menyusun

target dan membuat keputusan.

Walker & Mc.Connell (dalam Merrell, 2001) menyebutkan tiga kategori perilaku yang

menjadi indikator keterampilan sosial yang mendukung kegiatan pembelajaran pada

anak usia sekolah dasar, yaitu:

a. Teacher-Preferred Social Behavior yang meliputi perilaku sosial dasar dalam

interaksi sosial umum (kontak dan komunikasi, simpati dan empati, kompromi dan

Page 8: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

7

kerjasama), dan perilaku mengatasi masalah (merespon gangguan dan masalah

dan mengatasi dorongan perilaku agresi).

b. Peer-Preferred Social Behavior, meliputi perilaku sosial interaksi berteman di luar

pembelajaran, meliputi penerimaan teman terhadap anak, perilaku interaksi

berteman, adaptasi, perilaku membantu, inisiatif, dan kemampuan menunjukkan

bakat positif.

c. School Adjustment Behavior atau penyesuaian diri terhadap aktivitas

pembelajaran, meliputi kemampuan manajemen waktu, mengikuti arahan

pembelajaran, kemampuan berkarya, dan respon terhadap pembelajaran.

4. Kompetensi dan Indikator Pengembangan Perilaku Pribadi dan Sosial

Kompetensi dikembangkan secara fleksibel, dalam penerapan disesuaikan dengan

kondisi kemampuan anak, artinya dalam pelaksanaan tidak tergantung pada jenjang

pendidikan dan tingkat kelas, melainkan berorientasi pada kebutuhan anak.

KOMPETENSI DAN INDIKATOR

KOMPETENSI

INDIKATOR

1. Jujur

a. Memahami perilaku jujur

Menjelaskan arti kejujuran dengan

benar

Menyebutkan 3 contoh perilaku

jujur

b. Mengimplementasikan

perilaku jujur dalam

kehidupan sehari-hari

Berperilaku Jujur dalam berbelanja

Berperilaku jujur dalam berbicara

Berperilaku jujur dalam

melaksanakan tugas

Berperilaku jujur dalam membagi

Berperilaku jujur dalam

menyampaikan pesan

Tidak menyontek saat ulangan

Page 9: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

8

2. Tanggung Jawab

a. Memahami arti tanggung

jawab

Menjelaskan arti tanggung jawab

Menyelesaikan tugas dan pekerjaan

yang diterima

Menyadari perbuatan yang telah

dilakukan

b. Mengimplementasikan

perilaku tanggung jawab

dalam kehidupan sehari-hari

Menepati janji

Menggunakan fasilitas umum

dengan baik

Memelihara fasilitas umun dengan

baik

Menjaga ketertiban lingkungan

dengan baik

Memiliki sikap tanggung jawab

dalam kehidupan sehari-hari

Melaksanakan tugas secara teratur

Melaksanakan tugas tanpa disuruh

3. Disiplin

a. Memahami arti kedisiplinan

Menjelaskan arti kedisiplinan

Menyebutkan contoh kegiatan

penanaman disiplin

Menjelaskan manfaat disiplin dalam

kehidupan sehari hari

b. Mengimplementasikan

kedisiplinan dalam lehidupan

sehari-hari

Menerapkan disiplin dalam

memanfatkan waktu

Menerapkan disiplin dalam

melaksanakan ibadah

Memiliki sikap disiplin dalam

kehidupan sehari-hari

Page 10: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

9

Memiliki catatan kegiatan

Hadir tepat waktu di setiap kegiatan

4. Sopan-santun

a. Memahami sopan santun

Menjelaskan arti sopan santun

Mengidentifikasi ciri –ciri perlaku

sopan santun

Menyebutkan contoh sopan santun

yang berlaku di keluarga, sekolah

dan masyarakat

b. Mengimplementasikan sikap

sopan dan santun dalam

kehidupan sehari-hari

Bersikap sopan dan santun dalam

mengemukakan pendapat

Bersikap sopan dan santun dalam

menerima pendapat

Berpakaian sopan di setiap

penampilan

Berperilaku sopan dalam

berlalulintas

Berperilaku sopan dan santun sesuai

dengan aturan yang berlaku di

keluarga, sekolah dan masyarakat

Menghargai orang lain

5. Norma dan Aturan

a. Memahami norma dan aturan

Menjelaskan arti norma dan aturan

Mengidentifikasi norma dan aturan

yang berlaku di keluarga, sekolah

dan masyarakat

b. Mengimplementasikan norma

dan aturan dalam kehidupan

sehari-hari

Mematuhi norma dan aturan yang

berlaku di keluarga

Mematuhi norma dan aturan yang

berlaku di sekolah

Page 11: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

10

Mematuhi norma yang berlaku di

masyarakat

6. Kerja Sama

a. Memahami arti kerja sama

Mendefinisikan arti kerja sama

Menyebutkan 3 contoh kerja sama

dalam kehidupan sehari-hari

b. Mengimplementasikan kerja

sama dalam kehidupan sehari-

hari

Bekerja sama dengan orang lain

Bekerja sama dengan kelompok lain

Bekerja sama dalam menyelesaikan

tugas

Memiliki sikap gotong royong

7. Kepemimpinan

a. Memahami arti

kepemimpinan

Mendefinisikan arti pemimpin

Menyebutkan 5 nama pemimpin

idola

b. Mengimplementasikan sikap

kepemimpinan dalam

kehidupan sehari-hari

Mempraktikan cara bicara pemimpin

idola dalam kehidupan sehari-hari

Mempraktikan menjadi pimpinan di

lingkungan sekolah

8. Percaya diri

a. Mampu memahami sikap

percaya diri

Menjelaskan arti sikap percaya diri

Memberi 3 contoh sikap percaya diri

dalam penampilan di depan umum

b. Mengimplementasikan sikap

percaya diri dalam kehidupan

sehari-hari

Memiliki rasa percaya diri saat

berbicara di depan umum

Memiliki rasa percaya diri saat

tampil di depan umum

Memiliki keberanian untuk berbicara

di depan orang banyak

Page 12: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

11

Memiliki keberanian untuk

mengambil keputusan

9. Penguasaan diri

a. Mampu memahami arti

penguasaan diri

Menjelaskan arti penguasaan diri

Menyebutkan 3 ciri orang yang

memiliki sikap percaya diri

b. Mengidentifikasi sikap

penguasaan diri

Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan

yang berkaitan dengan penguasaan

diri

c. Mengimplementasikan sikap

penguasaan diri dalam

kehidupan sehari-hari

Dapat menguasai diri saat

mengemukakan pendapat

Dapat menguasai diri saat

mengambil keputusan

Dapat menguasai diri dari pengaruh

lingkungan

10. Penyalahgunaan narkoba

a. Memahami pengetahuan

tentang dampak dan akibat

penyalahgunaan narkoba

Menjelaskan dampak dan akibat

penyalahgunaan narkoba

b. Mengidentifikasi dampak

penyalahgunaan narkoba

Menyebutkan 3 contoh jenis

narkoba

Menyebutkan 3 dampak

penyalahgunaan narkoba

c. Mengimplementasikan

dampak penyalahgunaan

narkoba dalam kehidupan

sehari-hari

Menyebutkan 3 cara menghindarkan

diri dari penyalahgunaan narkoba

Menyebutkan resiko terhadap

dirinya bila menggunakan narkoba

Menyebutkan resiko yang diterima

Page 13: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

12

dari masyarakat terhadap dirinya

bila menyalahgunakan narkoba

Menghindarkan diri dariperbuatan

penyalahgunaan narkoba

5. Prinsip Dasar Pengembangan Perilaku Pribadi dan Sosial

Prinsip dasar pelaksanaan program pengembangan perilaku pribadi dan sosial bagi

anak tunalaras antara lain

a. Prinsip assesmen.

Dalam pelaksanakan program pengembangan perilaku pribadi dan sosial bagi

peserta didik tunalaras harus berdasar kepada assesmen, karena dengan

assesmen guru dapat menentukan perlakuan atau treatmen, memilih kemampuan

apa yang harus diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki atau

mengubah perilaku pribadi dan sosial mereka.

b. Prinsip Individual.

Penyimpangan tingkah laku pribadi dan sosial pada peserta didik tunalaras

mempunyai tingkat yang berbeda dari segi kualitas, dan tingkat penyimpangan.

Oleh karena antara peserta didik satu dengan yang lain mempunyai masalah yang

berlainan, sehingga dalam memberikan pelayanan pembinaan yang dilakukan

bersifat indifidual

c. Prinsip Partisipasi

Pelaksanaan program pengembangan perilaku pribadi dan sosial memerlukan

partisipasi dari berbagai unsur yang kompeten maka guru / pembina

hendaknya dapat memberi motivasi peserta didik dalam memecahkan

masalah perilaku, pribadi, dan sosial mereka

d. Prinsip Kerahasiaan

Pada pelaksanaan program pengembangan perilaku pribadi dan sosial, guru

wajib merahasiakan segala permasalahan anak didik, kecuali kepada kawan

sejawat dan seprofesi serta orang tua dalam upaya pemecahan masalah yang

dihadapi anak didik.

e. Prinsip Menerima

Page 14: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

13

Program pengembangan perilaku pribadi dan sosial dilaksanakan dengan

sikap menerima sepenuhnya, tentang kondisi dan permasalahan yang dialami

peserta didik, oleh karena itu guru wajib menerima secara wajar, ramah,

simpati dan memberikan layanan pembinaan yang bertanggung jawab.

f. Prinsip Disiplin

Disiplin pada peserta didik yang mengalami kelainan emosi dan tingkah laku

sangat diperlukan dan wajib ditanamkan. Karena dengan disiplin, secara

bertahab akan mengubah dan mengarahkan kepada keseimbangan tingkah

laku dan emosi. Oleh karena guru harus tegas dan tepat dalam bertindak,

selain itu kewibawaan dan ketulusan hati masih sangat diperlukan dalam hal

ini.

g. Prinsip Kasih Sayang

Pelaksanaan program pengembangan perilaku pribadi dan sosial diberikan

dengan prinsip kasih sayang. Kasih sayang merupakan sikap utama pelayanan

pembinaan bagi peserta didik tunalaras. Oleh karena itu guru harus berusaha

memberi layanan pembinaan kepada peserta didik tunalaras dengan kasih

sayang

6. Rambu-rambu Pelaksanaan Pengembangan Perilaku Pribadi dan Sosial

Rambu-rambu pelaksanaan program pengembangan perilaku pribadi dan sosial bagi

peserta didik tunalaras adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan perilaku pribadi dan sosial dibuat tidak berdasarkan jenjang dan

tingkatan kelas;

b. Pengembangan perilaku pribadi dan sosial bukan merupakan mata pelajaran;

c. Metoda, alat pembelajaran, strategi, dan evaluasi diserahkan sepenuhnya kepada

guru, dengan memperhatikan tingkat ketunalarasan serta kebutuhan peserta didik

d. Proses pelayanan dilaksanakan dengan mengutamakan aspek sikap, motorik dan

psikomotor, serta pengetahuan

e. Penguasaan kemampuan dan indikator tidak harus dilakukan secara berurutan,

tetapi guru diberi wewenang untuk memilih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

peserta didik.

Page 15: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

14

7. Mengembangkan Keterampilan Sosial Empati

Empati adalah sebuah sikap yang dimiliki seseorang, yang membuat seseorang

tersebut mampu memahami perasaan orang lain sekaligus perasaan yang dimilikinya

bergabung atau menyatu dengan perasaan orang lain (Hernowo, 2005:11). Psikolog

Michael Nichols dari Albany Medical Collage berkata bahwa empati mempunyai dua

bahan yang penting, yakni pengertian akan perasaan orang lain tersebut. Ditambah

penerimaan akan perilaku yang ditampakan oleh orang lain yang sedang menghadapi

suatu tekanan dalam hidupnya atau kebahagian yang menggelora. Sehingga orang lain

berempati atas perihal yang terjadi pada dirinya.

Dalam buku Social Psychology karangan Robert A Baron dinyatakan: empati

adalah kemampuan seseorang untuk bereaksi terhadap emosi negatif atau positif

orang lain seolah-olah emosi itu dialami sendiri (Eko June,2008).Seorang anak

terkadang menunjukkan bentuk primitif dari sikap empati, misalnya dengan menangis

saat melihat ibunya sedang menangis memikirkan sesuatu yang tidak langsung ia

rasakan. Begitupun dengan orang dewasa, apalagi wanita yang cendrung lebih peka

perasaannya ketimbang lelaki.

Melihat konsep di atas, maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa empati adalah

sebuah perasaan dimana seseorang mengerti dan menerima perasaan orang lain.

Karena itu, seseorang tersebut akan cendrung melakukan sesuatu untuk orang lain itu,

walau dengan hal sekecil apa pun yang bisa ia perbuat. Ada sebuah penelitian yang

menyatakan juga bahwa rasa empati pada anak berhubungan erat dengan pola asuh

ibu dan stimulasi yang diberikan oleh ibu sebelum usia lima tahun ke atas. Membina

keterampilan empati:

a. Mulai dari diri sendiri. Merekam perasaan kita dengan menuliskannya dan berbagi

pada peserta didik kita.

b. Mengajari mereka menjadi pendengar cerita yang baik, masalah dan perasaan

orang lain maka perasaan kita akan semakin kaya dan pada akhirnya bisa semakin

tau cara memahami masalah dan perasaan orang lain tersebut.

c. Kalah kejadian sama saya. Coba untuk membayangkan apa yang bakal kita rasakan

kalau mengalami satu perasaan atau kondisi yang sedang dialami orang lain.

Page 16: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

15

Dengan begitu akan muncul emosi yang sama baik positif maupun negatif entah

itu marah, sedih, gembira. Memposisikan diri kita dalam posisi orang lain.

d. Memperlihatkan pada anak bahwa kita ber-empati .

1) Beri tahu apa akibatnya.

Coba pikirkan perilaku dan perkataan kita ke orang lain sebelum kita

melakukannya atau mengucapkannya. Apakah akan menyakitinya, apakah

cukup bijak dll.

2) Adil, jangan menyuruh orang lain melakukan sesuatu yang kita sendiri malas

atau tidak melakukannya. Misal menyuruh orang lain untuk berjualan door to

door padahal kita sendiri malas melakukannya, maka jangan menyuruh seperti

itu.

3) Kasih bantuan. Beri aksi nyata dengan menanyakan apa yang bisa kita lakukan

untuk membantu seseorang. Jika tidak bisa memberikan apa yang diminta cari

alternatif lain atau menanyakan apakah ada orang lain yang juga bisa ikut

membantu. Marilah kita asah selalu rasa empati kita. Bukan bermaksud riya

bahwa kita telah memilikinya dan kita berjiwa sok sosial namun siapa tau

suatu saat kitalah yang mengalami posisi yang sama sulitnya dan tanpa

disangka karena kita sudah berempati maka akan ada yang berempati balik

tanpa kita harapkan.

8. Mengembangkan Kemandirian

Kemandirian berasal dari kata dasar mandiri yang sering orang mengatakan berdiri di

atas kaki sendiri, merupakan kemampuan seorang untuk tidak tergantung pada orang

lain serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukanya. Selain itu dalam Studi Kasus

Hambatan Psikologis Dependensi terhadap Orangtua, Musdalifah mengatakan bahwa

kemandirian adalah hasrat untuk melakukan segala sesuatu bagi diri sendiri. Secara

singkat dapat dipahami bahwa kemandirian mengandung pengertian:

a. Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi

kebaikan dirinya.

b. Mampu mengambil keputusan dan berinisiatif untuk mengatasi masalah yang

dihadapi.

c. Memiliki kepercayaan diri dalam menyelesaikan tugas- tugasnya.

Page 17: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

16

d. Bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.

Rober (dalam Santrock) mengatakan bahwa kemandirian merupakan suatu

sikap otonomi dimana seseorang relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat,

dan kenyakinan orang lain. Dengan otonomi tersebut seorang remaja diharapkan

akan lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Jadi kemandirian adalah suatu sikap yang dihasilkan secara kumulatif selama

perkembangan seorang anak, dimana individu akan terus belajar untuk menghadapi

berbagai situasi di lingkungannya, sehingga pada akhirnya individu tersebut akan

mampu bertindak dan berpikir sendiri. Agar anak dapat mandiri, dukungan dan

dorongan dari keluarga serta lingkungan disekitarnya, agar dapat mencapai otonomi

atas diri sendiri. Peran orangtua dan respon dari lingkungan sangat diperlukan bagi

anak sebagai “penguat” bagi setiap perilakunya. Apa saja yang bias kita lakukan untuk

mereka? Diantaranya adalah:

a. Melatih anak berani berjalan sendiri tanpa ditemani, dan atau orang tua melihat

dari jauh.

b. Membiasakan anak mempunyai catatan, atau hapal alamat dan nomor telepon

yang mudah dihubungi.

c. Melatih anak mengenal lingkungan tempat tinggal.

d. Melatih anak agar tak mudah mempercayai orang yang baru dikenal

e. Melatih anak mengerjakan pekerjaannya.

f. Sebagai orang tua, hendaknya sedini mungkin mendeteksi kebohongan anak, dan

berilah pengertian dan pemahaman bahwa ia tidak sepatutnya berkata yang

tidak sesuai dengan faktanya. Beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan

orang tua terkait dengan ini misalnya.

9. Mengembangkan Kejujuran

Jujur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah tulus, tidak culas, lurus hati.

Sedangkan jujur menurut Al Quran adalah Shidq, yang mempunyai makna dasar

“kuat”. Orang yang shidq (benar / jujur) adalah orang yang kuat, karena itu dia berani

menyatakan kebenaran walau sepahit apa pun.

Page 18: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

17

Namun menurut Albert Hendra Wijaya, jujur jika diartikan secara baku adalah

"mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan

kebenaran". Secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan

pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan

yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika

seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui

suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai

tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya. Dengan demikian

kejujuran ini bisa kita definisikan sebagai sikap yang berlandaskan pada kebenaran dan

keobjektifan dalam menilai, menerima, memperjuangkan dan mengakui sesuatu

perbuatan.

10. Prosedur Pengembangan Perilaku Pribadi dan Sosial

Program Pengembangan perilaku pribadi dan sosial dilaksanakan secara

terprogram dan sesuai dengan usia peserta didik tunalaras. Prosedur pelaksanaannya

seperti pada bagan di bawah ini.

Page 19: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

18

11. Pelaksanaan Program Pengembangan Perilaku Pribadi dan Sosial

(Diadopsi dari Kemendikbud, 2014)

a. Jujur

1) Indikator

a) Menjelaskan arti kejujuran dengan benar

b) Menyebutkan 3 contoh perilaku jujur

c) Dapat berperilaku jujur dalam berbelanja

d) Dapat berperilaku jujur dalam berbicara

e) Dapat berperilaku jujur dalam melaksanakan tugas

f) Dapat berperilaku jujur dalam membagi

g) Berperilaku jujur dalam menyampaikan pesan

h) Tidak menyontek saat ulangan

2) Langkah-langkah Pelaksanaan Program

a) Membawa peserta didik pada kegiatan yang menampilkan perbuatan

kejujuran, berupa kegiatan sehari-hari yang dapat dilaksanakan di

rumah atau di sekolah misalnya :

(1) berbelanja, peserta didik diberi tugas untuk berbelanja atau

membeli sesuatu yang ada pengembalian uang.

(2) diberi tugas untuk menyelesaikan satu pekerjaan

(3) membagi sesuatu (makanan, uang, atau benda lain) kepada teman

dengan adil

(4) menyampaikan pesan atau informasi kepada seseorang atau

kelompok

b) Bersama-sama membuat daftar tugas kegiatan–kegiatan yang

memerlukan kejujuran

c) Anak diberi waktu untuk berdiskusi tentang daftar tugas yang telah

disusun, untuk mengidentifikasi perbuatan yang berkaitan dengan

contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari

d) Melakukan pengecekan atas tugas yang telah disusun dan didiskusikan

b. Tanggung Jawab

Page 20: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

19

1) Indikator

a) Menjelaskan arti tanggung jawab

b) Menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diterima

c) Menyadari perbuatan yang telah dilakukan

d) Menepati janji

e) Menggunakan fasilitas umum dengan baik

f) Memelihara fasilitas umun dengan baik

g) Menjaga ketertiban lingkungan dengan baik

h) Memiliki sikap tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari

i) Melaksanakan tugas secara teratur

j) Melaksanakan tugas tanpa disuruh

2. Langkah-langkah Pelaksanaan Program.

a) Memberi tugas kepada peserta didik pekerjaan di sekolah atau

rumah tangga yang harus diselesaikan dengan batasan waktu

b) Berdiskusi tentang arti dan pengertian tanggung jawab, yang

dikaitkan dengan kehidupan sehari – hari

c) Memberi contoh tentang kegiatan-kegiatan yang dapat menahan

amarah dan mengendalikan emosi

d) Berdiskusi dengan anak tentang contoh kegiatan yang berkaitan

dengan pembagian tugas yang harus dilaksanakan dalam kegiatan

sehari-hari, yang dilaksanakan di rumah, di sekolah dan di lingkungan

sekitar misalnya : pekerjaan kerumah tanggaan, pemeliharaan milik

pribadi, kebersihan pribadi, membersihkan kelas dan selalu membuat

catatan atas pekerjaan yang sudah dilakukan atau yang belum

dilaksanakan

c. Disiplin

1) Indikator

a) Menjelaskan arti kedisiplinan

b) Menyebutkan contoh kegiatan penanaman disiplin

c) Menjelaskan manfaat disiplin dalam kehidupan sehari hari

Page 21: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

20

d) Menerapkan disiplin dalam memanfatkan waktu

e) Menerapkan disiplin dalam melaksanakan ibadah

f) Memiliki sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari

g) Memiliki catatan kegiatan

h) Hadir tepat waktu di setiap kegiatan

2) Langkah-langkah Pelaksanaan Program

a) Melakukan apel/baris sebelum masuk kelas melaksanakan kegiatan

belajar mengajar, dan setelah selesai melaksanakan kegiatan belajar

mengajar

b) Mengecek, menegur dan memberi sangsi kepada pesrta didik apabila

tidak mengenakan seragam dan kelengkapan yang tidak sesuai dengan

peraturan sekolah

c) Membuat jadwal kegiatan sehari-hari di sekolah maupun di rumah,

(waktu belajar, bermain, waktu melaksanakan kegiatan keluarga), dll

d) Mengarahkan peserta didik untuk beribadah sehari-hari dengan tepat

waktu sesuai kepercayaan yang dianutnya

e) Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin dan hari besar di

sekolah

d. Sopan Santun

1) Indikator

a) Menjelaskan arti sopan santun

b) Mengidentifikasi ciri –ciri perlaku sopan santun

c) Menyebutkan contoh sopan santun yang berlaku di keluarga, sekolah

dan masyarakat

d) Bersikap sopan dan santun dalam mengemukakan pendapat

e) Bersikap sopan dan santun dalam menerima pendapat

f) Berpakaian sopan di setiap penampilan

g) Berperilaku sopan dalam berlalulintas

h) Berperilaku sopan dan santun sesuai dengan aturan yang berlaku di

keluarga, sekolah dan masyarakat

i) Menghargai orang lain

Page 22: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

21

2) Langkah-langkah Pelaksanaan Program

a) Berdiskusi tentang pengertian sopan santun, cara bersopan- santun

di keluarga, sekolah dan masyarakat

b) Menghargai dan mendengar pendapat orang lain

c) Memberi contoh cara berpakaian yang wajar sesuai dengan

kebutuhan dan situasi, yang tidak terlepas dari adap dan sopan

santun serta cara berpakaian

d) Bermain peran sebagai :

(1) anak dan orang tua

(2) anak dengan orang yang lebih tua

(3) tamu dengan tuan rumah

(4) guru dengan peserta didik

e) Berdiskusi mengenai sopan santun berlalu-lintas

f) Mengenalkan rambu-rambu lalu-lintas beserta artinya

g) Berdiskusi tentang sopan-santun berlalu-lintas dan bahaya

pelanggarannya bagi diri sendiri dan orang lain

h) Memberi arahan kepada peserta didik secara terus menerus untuk

selalu sopan dalam tindakan dan menghargai orang lain

i) Memberi contoh cara menghargai orang lain, selalu mengucapkan

kalimat terima kasih setiap mendapatkan sesuatu dari orang lain,

mengucapkan kata tolong untuk meminta bantuan orang lain

e. Norma dan Aturan

1) Indikator

a) Menjelaskan arti norma dan aturan

b) Mengidentifikasi norma dan aturan yang berlaku di keluarga, sekolah

dan masyarakat

c) Mematuhi norma dan aturan yang berlaku di keluarga

d) Mematuhi norma dan aturan yang berlaku di sekolah

e) Mematuhi norma yang berlaku di masyarakat

2) Langkah-langkah Pelaksanaan Program

Page 23: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

22

a) Mengenalkan aturan dan norma-norma yang berlaku di rumah,

sekolah, dan masyarakat

b) Berdiskusi tentang norma dan aturan yang berlaku di rumah, sekolah,

dan masyarakat, dilanjutkan menginventaris norma dan aturan yang

ada dan berlaku di keluarga, sekolah dan masyarakat, peserta didik

bertugas membuat laporan darinhasil diskusi

c) Mencatat norma dan peraturan yang pernah dilaksanakan dan yang

pernah dilanggar di rumah, sekolah dan masyarakat

d) Menceritakan akibat pelanggaran norma dan aturan yang pernah

dilakukan, di rumah, sekolah dan di masyarakat

e) Menceritakan sangsi apakah yang pernah didapatkan akibat dari

pelanggaran norma dan aturan yang dilakukan

f) Bersama-sama secara berkelompok peserta didik membuat solusi dan

janji agar tidak terulang perbuatan-perbuatan yang pernah

dilanggarnya

g) Mencatat/membuat jurnal harian kegiatan-kegiatan yang melanggar,

dan yang tidak melanggar norma dan aturan di rumah, sekolah dan

masyarakat

h) Membuat kesepakatan akan selalu mematuhi noma dan aturan yang

berlaku

i) Guru harus selalu mengecek dan memantau semua tugas yang

diberikan kepada peserta didik

f. Kerja Sama

1) Indiaktor

a) Mendefinisikan arti kerja sama

b) Menyebutkan 3 contoh kerja sama dalam kehidupan sehari-hari

c) Dapat bekerja sama dengan individu lain

d) Dapat bekerja sama dengan kelompok lain

e) Bekerja sama dalam menyelesaikan tugas

f) Memiliki sikap gotong royong

2) Langkah-langkah Pelaksanaan Program

Page 24: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

23

a) Berdiskusi mengenai arti kebersamaan.

b) Guru memberi pengertian bahwa pekerjaan yang berat akan menjadi

ringan bila dikerjakan bersama-sama

c) Menyelesaiakan tugas secara kelompok misalnya :

(1) memelihara tanaman

(2) membersihkan kelas

(3) membersihkan lingkungan

(4) merawat hewan peliharaan

(5) mengerjakan tugas kelompok salah satu mata pelajaran

(6) mengerjakan PR, dan belajar kelompok

(7) permainan olah raga beregu

(8) membantu pekerjaan rumah tangga : merapikan kamar, mencuci

piring, mengepel, memasak, mencuci pakaian, seterika pakaian

(9) mengikuti kerja bakti di masing-masing lingkungan rumah

(10) Mengarahkan peserta didik bagaimana cara yang baik bekerja

sama dalam kelompok

d) Memberi pengertian tertang pentingnya kerjasama dikaitkan dengan

kehidupan bermasyarakat dan agama serta kepercayaan yang

dianutnya

g. Kepemimpinan

1) Indikator

a) Mendefinisikan arti pemimpin

b) Menyebutkan 5 nama pemimpin idola

c) Mempraktikan cara bicara pemimpin idola dalam kehidupan sehari-hari

d) Mempraktikan menjadi pimpinan di lingkungan sekolah

2) Langkah-langkah Pelaksanaan Program

a) Berdiskusi tentang cara-cara memimpin yang baik

b) Bercerita tentang pemimpin-pemimpin yang terkenal, dan menanyakan

pemimpin idola dari masing-masing peserta didik

c) Setiap peserta didik menceritakan keberhasilan dan kehebatan dari

pemimpin idolanya

Page 25: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

24

d) Dengan suasana santai peserta didik dimimta untuk mengemukakan

pendapat tentang pemimpin idolanya dari berbagai segi pandang setiap

peserta didik

e) Mencari informasi dari media tentang tokoh pemimpin-pemimpin yang

diidolakan, kemudian membuat tulisan andaikan “ aku menjadi dia “

f) Mengumpulkan atau mengkoleksi gambar maupun bacaan yang

memuat tentang tokoh atau pemimpin yang berhasil, dan menjadi

idolanya

g) Memberi tugas bergantian di kelas untuk memimpin satu kegiatan yang

memerlukan satu komando dari satu pemimpin

h) Melaksanakan tugas memjadi pemimpin yang baik

h. Percaya Diri

(1) Indikator

a) Menjelaskan arti sikap percaya diri

b) Memberi 3 contoh sikap percaya diri dalam penampilan di depan umum

c) Memiliki rasa percaya diri saat berbicara di depan umum

d) Memiliki rasa percaya diri saat tampil di depan umum

e) Memiliki keberanian untuk berbicara di depan orang banyak

f) Memiliki keberanian untuk mengambil keputusan

(2) Langkah-langkah Pelaksanaan Program

a) Berdiskusi tentang bagaimana sikap percaya diri,cara berbicara dan

tampil di depan umum atau orang banyak

b) Melatih peserta didik untuk berani berbicara di depan umum atau orang

banyak, dimulai dari berbicara diantara teman sekelas, sebagai petugas

upacara

c) Tampil pada pentas seni yang diadakan sekolah

d) Sebagai pembawa acara pada suatu kegiatan yang diadakan oleh sekolah

e) Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih dan menentukan satu

kegiatan, atau satu benda dari beberapa kegiatan atau benda yang ada/

berlangsung di sekitarnya

i. Penguasaan Diri

Page 26: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

25

(1) Indikator

a) Menjelaskan arti penguasaan diri

b) Menyebutkan 3 ciri orang yang memiliki sikap penguasaan diri yang baik

c) Mengidentifikasi kegiatan yang berkaitan dengan penguasaan diri

d) Dapat menguasai diri saat mengemukakan pendapat

e) Dapat menguasai diri saat mengambil keputusan

f) Dapat menguasai diri dari pengaruh lingkungan

(2) Langkah-langkah pelaksanaan Program

a) Mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan penguasaan diri dan

pengendalian emosi

b) Belajar berorganisasi, menjadi pengurus kelas, membentuk panitia pada

kegiatan sekolah, agar anak dapat berlatih menguasai diri pada saat

mengemukakan pendapat

c) Selalu diberi arahan agar jangan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang

negatif dari lingkungan sekitar

d) Diberi arahan jangan selalu terburu-buru untuk mengambil keputusan,

karena salah menentukan keputusan akan berakibat fatal. Jadi pada saat

mengambil keputusan sebaiknya :

(1) Memikirkan sebab dan akibatnya

(2) Tidak terburu-buru

(3) Tidak terpengaruh dengan orang lain

(4) Harus sesuai dengan kemauan hati

j.Penyalahgunaan Narkoba

1) Indikator

a) Menjelaskan dampak dan akibat penyalahgunaan narkoba

b) Menyebutkan 3 contoh jenis narkoba

c) Menyebutkan 3 dampak penyalahgunaan narkoba

d) Menyebutkan 3 cara menghindarkan diri dari penyalahgunaan narkoba

e) Menyebutkan resiko terhadap dirinya bila menggunakan narkoba

f) Menyebutkan resiko yang diterima dari masyarakat terhadap dirinya bila

menyalahgunakan narkoba

Page 27: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · yang mengalami gangguan emosi dan sosial, banyak ditemukan istilah

26

g) Menghindarkan diri dari perbuatan penyalahgunaan narkoba

2) Langkah-langkah pelaksanaan program

a) Berdiskusi tentang pengertian dan bahaya yang diakibatkan dari

penyalahgunaan narkoba dari segi kesehatan

b) Memberi pengertian tentang resiko penyalahgunaan narkoba ditinjau

dari segi hukum

c) Membahas penyalahgunaan narkoba yang terjadi sehari-hari dalam

kehidupan masyarakat dengn menggunakan CD, gambar vidio, televisi ,

maupun berita dari media

d) Mengenalkan dan menunjukan contoh gambar atau visual jenis-jenis

narkoba, atau bahan yang mengandung narkoba yang beredar di

masyarakat

e) Mengarahkan peserta didik jangan sampai mendekati atau

menyalahgunakan narkoba, dengan memasang slogan-slogan anti narkoba

dan mengadakan penyuluhan tentang bahaya dan dampak penyalahgunaan

narkoba

REFERENSI

Baron,Robert A &Byrne,Donn(2004)Psikilogi Sosial,Jakarta:Erlangga

Berk,Laura(2006)Child DevolopmentPearson Education,Inc.:Boston.

Gulay,H.Akman,K.&Kargi,F.(2009). Sosial Skill offirst-grade primary school studens and pre school education.Education,133(3),663-679

Hallahan,D.P.Kauffman,J.M.Pullen,CP.Exceptional Learners Intruduction to Special education.11 th.ed.USA Pearson

Hernowo,(2005).Menjadi Guru yang Mau dan Mampu mengajar Secara Menyenangkan Bandung:Mizan Learning Cenrer

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Pedoman Pengembangan Perilaku Pribadi dan Sosial bagi Peserta Didik Tunalaras. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Shephend,T.(2010).Working with Students with Emotional and Bihavior Disorders Characteristik and Bihavior Disorder. New Jersey.Pearson

Wijaya,Albert Hendra.htt://Indonesia.siutao.com/tetesan/kejujuran.php