sumber bahaya kebakaran.docx

3
Contoh Kejadian Akibat Api Salah satu kecelakaan akibat api adalah kebakaran. Penggunaan api terbuka di daerah berbahaya atau terdapat bahan yang mudah menyala adalah salah satu yang dapat menjadi sumber penyebab kebakaran, antara lain : Pengelasan, dapur api dan sebagainya. Hampir segala sesuatu di lingkungan industri dapat membakar. Logam mebel, mesin, plester, dan dinding beton yang dicat. Kebanyakan cat dan lak akan mudah terbakar. Oleh karena itu, metode utama pencegah kebakaran pasif adalah tidak adanya panas. Dalam lingkungan kita, berbagai kondisi meningkatkan resiko kebakaran yang disebut dengan bahaya kebakaran. Api diklasifikasikan menurut sifat yang berhubungan dengan bahan bakar. Tanpa sumber bahan bakar, tidak ada bahaya kebakaran. Namun, hampir segala sesuatu di lingkungan kita dapat menjadi bahan bakar. Bahan bakar sebagai padatan, cairan, uap, dan gas. Bahan bakar padatan dapat dibuat sebagai penahan api. Bahkan dinding api tidak menghasilkan api, meskipun mereka didefinisikan oleh kemampuan mereka untuk memperlambat penyebaran api. Kesalahan penanganan bahan bakar cair yang mudah terbakar dan gas yang mudah terbakar merupakan penyebab utama kebakaran industri. Dua hal yang menyebabkan cairan mudah terbakar adalah titik nyala dan titik api. Titik nyala adalah suhu terendah untuk bahan bakar menghasilkan uap dalam konsentrasi yang cukup untuk flash dengan adanya sumber api. Titik api adalah suhu minimum di mana uap terus menyala sebagai sumber api. Suhu otomatis pengapian adalah titik

Upload: lita-lianti

Post on 24-Apr-2015

31 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUMBER BAHAYA KEBAKARAN.docx

Contoh Kejadian Akibat Api

Salah satu kecelakaan akibat api adalah kebakaran. Penggunaan api terbuka di daerah

berbahaya atau terdapat bahan yang mudah menyala adalah salah satu yang dapat menjadi

sumber penyebab kebakaran, antara lain : Pengelasan, dapur api dan sebagainya.

Hampir segala sesuatu di lingkungan industri dapat membakar. Logam mebel, mesin, plester,

dan dinding beton yang dicat. Kebanyakan cat dan lak akan mudah terbakar. Oleh karena itu,

metode utama pencegah kebakaran pasif adalah tidak adanya panas. Dalam lingkungan kita,

berbagai kondisi meningkatkan resiko kebakaran yang disebut dengan bahaya kebakaran.

Api diklasifikasikan menurut sifat yang berhubungan dengan bahan bakar. Tanpa sumber

bahan bakar, tidak ada bahaya kebakaran. Namun, hampir segala sesuatu di lingkungan kita

dapat menjadi bahan bakar. Bahan bakar sebagai padatan, cairan, uap, dan gas. Bahan bakar

padatan dapat dibuat sebagai penahan api. Bahkan dinding api tidak menghasilkan api,

meskipun mereka didefinisikan oleh kemampuan mereka untuk memperlambat penyebaran

api. Kesalahan penanganan bahan bakar cair yang mudah terbakar dan gas yang mudah

terbakar merupakan penyebab utama kebakaran industri. Dua hal yang menyebabkan cairan

mudah terbakar adalah titik nyala dan titik api. Titik nyala adalah suhu terendah untuk bahan

bakar menghasilkan uap dalam konsentrasi yang cukup untuk flash dengan adanya sumber

api. Titik api adalah suhu minimum di mana uap terus menyala sebagai sumber api. Suhu

otomatis pengapian adalah titik terendah dimana uap dari zat cair atau padat terbakar tanpa

ada suatu sumber api.

Cairan mudah terbakar memiliki titik nyala pada atau lebih tinggi dari 100 F. Cairan yang

mudah terbakar diklasifikasikan sebagai berikut:

Kelas A : Bahan padat seperti kayu, plastik, tekstil, dan kertas produk perumahan, pakaian.

Kelas B : Bahan mudah terbakar berupa cairan dan gas

Kelas C : Listrik

Kelas D : Bahan mudah terbakar, mudah teroksidasi logam seperti aluminium, magnesium,

titanium, dan zirkonium.

Khusus : Oksidasi aktif atau campuran, bahan mudah terbakar yang mengandung oksigen,

asam nitrat, hidrogen peroksida, propelan padat.

Page 2: SUMBER BAHAYA KEBAKARAN.docx

Pemicu atau penyebab lain terjadinya kebakaran:

a. Permukaan Panas Pesawat atau instalasi pemanas, pengering, oven dll, apabila tidak

terkendali/ kontak dengan bahan yang dapat terbakar hingga mencapai suhu

penyalaan maka akan dapat menyebabkan kebakaran.

b. Peralatan Listrik jika tidak memenuhi syarat keamanan (PUIL), Pembebanan lebih,

tegangan melebihi kapasitas, dan bunga api pada motor listrik.

c. Reaksi Exothermal yaitu reaksi yang menghasilkan panas dan juga gas yang mudah

terbakar.

d. Reaksi batu karbit dengan air.

e. Reaksi bahan kimia yang peka terhadap zat yang bersifat asam.

f. Gesekan Mekanis, akibat gerakan secara mekanis seperti pada peralatan yang

bergerak yang tidak diberi pelumasan secara teratur dapat menimbulkan panas. Bunga

api mekanis atau gram bubutan/ gerinda dapat menjadi sumber nyala bila kontak

dengan bahan yang mudah terbakar.

g. Loncatan Bunga Api Listrik Statis dapat berakibat mempengaruhi mekanis pada

bahan non konduktor akan terjadi penimbunan elektron (akumulasi listrik statis)

Contoh : Minyak adalah non konduktor. Bila minyak dialirkan melalui slang dengan tekanan

tinggi, elektron akan tertimbun pada minyak tersebut. Pada keadaan tertentu akan terjadi

loncatan elektron dan dapat menjadi sumber penyebab kebakaran.