sumber bahaya kebakaran.docx
TRANSCRIPT
Contoh Kejadian Akibat Api
Salah satu kecelakaan akibat api adalah kebakaran. Penggunaan api terbuka di daerah
berbahaya atau terdapat bahan yang mudah menyala adalah salah satu yang dapat menjadi
sumber penyebab kebakaran, antara lain : Pengelasan, dapur api dan sebagainya.
Hampir segala sesuatu di lingkungan industri dapat membakar. Logam mebel, mesin, plester,
dan dinding beton yang dicat. Kebanyakan cat dan lak akan mudah terbakar. Oleh karena itu,
metode utama pencegah kebakaran pasif adalah tidak adanya panas. Dalam lingkungan kita,
berbagai kondisi meningkatkan resiko kebakaran yang disebut dengan bahaya kebakaran.
Api diklasifikasikan menurut sifat yang berhubungan dengan bahan bakar. Tanpa sumber
bahan bakar, tidak ada bahaya kebakaran. Namun, hampir segala sesuatu di lingkungan kita
dapat menjadi bahan bakar. Bahan bakar sebagai padatan, cairan, uap, dan gas. Bahan bakar
padatan dapat dibuat sebagai penahan api. Bahkan dinding api tidak menghasilkan api,
meskipun mereka didefinisikan oleh kemampuan mereka untuk memperlambat penyebaran
api. Kesalahan penanganan bahan bakar cair yang mudah terbakar dan gas yang mudah
terbakar merupakan penyebab utama kebakaran industri. Dua hal yang menyebabkan cairan
mudah terbakar adalah titik nyala dan titik api. Titik nyala adalah suhu terendah untuk bahan
bakar menghasilkan uap dalam konsentrasi yang cukup untuk flash dengan adanya sumber
api. Titik api adalah suhu minimum di mana uap terus menyala sebagai sumber api. Suhu
otomatis pengapian adalah titik terendah dimana uap dari zat cair atau padat terbakar tanpa
ada suatu sumber api.
Cairan mudah terbakar memiliki titik nyala pada atau lebih tinggi dari 100 F. Cairan yang
mudah terbakar diklasifikasikan sebagai berikut:
Kelas A : Bahan padat seperti kayu, plastik, tekstil, dan kertas produk perumahan, pakaian.
Kelas B : Bahan mudah terbakar berupa cairan dan gas
Kelas C : Listrik
Kelas D : Bahan mudah terbakar, mudah teroksidasi logam seperti aluminium, magnesium,
titanium, dan zirkonium.
Khusus : Oksidasi aktif atau campuran, bahan mudah terbakar yang mengandung oksigen,
asam nitrat, hidrogen peroksida, propelan padat.
Pemicu atau penyebab lain terjadinya kebakaran:
a. Permukaan Panas Pesawat atau instalasi pemanas, pengering, oven dll, apabila tidak
terkendali/ kontak dengan bahan yang dapat terbakar hingga mencapai suhu
penyalaan maka akan dapat menyebabkan kebakaran.
b. Peralatan Listrik jika tidak memenuhi syarat keamanan (PUIL), Pembebanan lebih,
tegangan melebihi kapasitas, dan bunga api pada motor listrik.
c. Reaksi Exothermal yaitu reaksi yang menghasilkan panas dan juga gas yang mudah
terbakar.
d. Reaksi batu karbit dengan air.
e. Reaksi bahan kimia yang peka terhadap zat yang bersifat asam.
f. Gesekan Mekanis, akibat gerakan secara mekanis seperti pada peralatan yang
bergerak yang tidak diberi pelumasan secara teratur dapat menimbulkan panas. Bunga
api mekanis atau gram bubutan/ gerinda dapat menjadi sumber nyala bila kontak
dengan bahan yang mudah terbakar.
g. Loncatan Bunga Api Listrik Statis dapat berakibat mempengaruhi mekanis pada
bahan non konduktor akan terjadi penimbunan elektron (akumulasi listrik statis)
Contoh : Minyak adalah non konduktor. Bila minyak dialirkan melalui slang dengan tekanan
tinggi, elektron akan tertimbun pada minyak tersebut. Pada keadaan tertentu akan terjadi
loncatan elektron dan dapat menjadi sumber penyebab kebakaran.