sulfa ppt
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 sulfa ppt
1/25
GOLONGAN SULFA
01Nama Kelompok :Olivia Liona (1300056)Putri Nazira (1300058)
Sulastri (1300072)Sulistiani Kembari (300073)
Zaki Khairi (1300083)
-
8/10/2019 sulfa ppt
2/25
Pengertian Sulfonamida
02
02
Sulfonamida adalah kemoterapeutik yangpertama digunakan secara sistemik untuk
pengobatan dan pencegahan penyakit
infeksi pada manusia.Sulfonamidamerupakan kelompok obat penting pada
penanganan infeksi saluran kemih
(ISK).Sulfonamida merupakan kelompokkemoterapi dengan rumus dasar.
-
8/10/2019 sulfa ppt
3/25
Tata nama
03 Nama umum : sulfonamid
Turunan para aminobenzensulfonamid/
sulfonamida
Gugus fungsi sulfonamida dituliskan -S(=O)2-NH2,sebuah gugus sulfonat yang berikatan dengan amina.
Senyawa sulfonamida adalah senyawa yang
mengandung gugus tersebut. Beberapa sulfonamida
dimungkinkan diturunkan dari asam sulfonat denganmenggantikan gugus hidroksil dengan gugus amina
-
8/10/2019 sulfa ppt
4/25
Golongan Sulfonamida
04Sulfonamida dapat dibagi menjadi dua kelompok, Antibiotik dan
Non Antibiotik.
1. Golngan sulfonamida Antibiotik, contoh :
- Sulfamethoxazole,
- Sulfisoxazole- Sulfacetamide
2. Golongan sulfonamida non antibiotik,contoh:
- Clortiazid
- Furosemid- Celecoxib
-
8/10/2019 sulfa ppt
5/25
Contoh-contoh sulfonamida
04
Sulfacetamida (N-[(4-aminofenil)sulfonil]-asetamida);
Sulfadiazin
Sulfadimetoksin (4-amino-N-(2,6-dimetoksi-4 Pirimidinil)
benzenesulfonamida)
Sulfadimidin (=sulfametazin: 4-amino-N-(4,6-dimetil-2-
pirimidinil) benzenesulfonamida);
Sulfaguanidin(4-amino-N-(aminoiminometil)
benzenesulfonamide);
Sulfametizol(4-amino-N-(5-metil-1,3,4-tiadiazol-2-il)
benzenesulphonamide);
Sulfametoksazol(4-amino-N-(5-metil-3-isoxazolil)benzenesulfonamida);
sulfatiazol(4-amino-N-2-tiazolilbenzenesulfonamida).
-
8/10/2019 sulfa ppt
6/25
Senyawasenyawa sulfonamida
Sulfadiazin
- berupa bubuk volumineus, berwarna kekuningan, TL = 250 o-256o
- Sedikit larut dalam air, alkohol dan aseton, larut baik dalam asam mineral, NaOH, basa-
basa
- Dengan pereaksi p-DAB-HCl : Kuning jingga
- Dengan pereaksi Roux : ungu biru hijau
- Dengan CuSO4: ungu dan ada kristal
- Dengan pereaksi indophenol : merah rosa
- Dengan pirolisa : merah coklat- hijau
- Dengan reaksi Raybin :
Zat : resorsinolo 5 % dalam alkohol 96 % + 1 cc H2SO4p dipanasi : merah carmin, bila
diencerkan + 25 cc HAc biang, netralknan dengan amoniak : biru , berfluor, kuning hijau
- Reaksi kristal
Asam pikrat, bouchardat, dragendorf dan aseton- air
http://1.bp.blogspot.com/_etMN1ZHAax4/SCk9dXQwz-I/AAAAAAAAAIY/obbcyRg3XBE/s1600-h/ag_sulfadiazin.gif -
8/10/2019 sulfa ppt
7/25
Sulfamerazin
- Berupa bubuk tak berwarna dan kuning muda, hampir tidak
berasa, T.L 234 o
- Dengan pereaksi p-DAB-HCl : merah jingga- Dengan pereaksi ROUX : unguungu birubiru, hijauhijau
bagus dalam 15 menit
- Dengan CuSO4: coklatabuabu
- Dengan Indophenol : rosa
- Dengan Vanilin : merah stabil- Sublimat : 159160 0C
- Memberi reaksi Raybin : (+)
- Dengan reaksi kristal
- Sulblimasi, asam pikrat, asetonair, dragendorf, bouchardat,
dan Fe-kompleks
http://4.bp.blogspot.com/_etMN1ZHAax4/SCk9tHQwz_I/AAAAAAAAAIg/idB2Z_3CM3I/s1600-h/sulfamerazin.jpeg -
8/10/2019 sulfa ppt
8/25
Sulfamethyl Thiazol
Berupa kristal putih, TL = 238240 oC
Sedikit larut dalam air, tak larut dalam eter dan alkohol
Larut dalam alkali dan alkaloid
Dengan pereaksi p-DAB-HCl : jingga Dengan KBrO3: ungu lalu mengendap
Dengan KBrO3 pekat : kuning coklat
Dengan KBrO3encer : kuning saja
Dengan reaksi kristal
Asetonair, bouchardat, dan sublimasi
-
8/10/2019 sulfa ppt
9/25
Sulfanilamid
Berupa bubuk tabur, berwarna putih, TL + 163 0C
Larut dalam air
Dengan Roux : hijau coklat, hijau ungu, hijau kotor
Dengan p-DAB-HCl : kuning jingga
Dengan korek api : (+)
Dengan vanilin : kuning hijau
KBrO3: ungu merah coklat
Dengan Indophenol : endapan biru langit
Dengan CuSO4
: biru
Pyrolisa : biru violet (gas NH3) bila + H2SO4 p + air : biru tinta
Diazotasi : (+)
Dengan amil alkohol : rosa
Bila di(+) Hac : Flour; ungu biru
Reaksi Kristal Sublimasi, aseton air, Fe-kompleks, asam pikrat, asam pikrolon,
http://3.bp.blogspot.com/_etMN1ZHAax4/SCk_B3Qw0AI/AAAAAAAAAIo/x7PhwfyFXO0/s1600-h/sulfanilamide.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_etMN1ZHAax4/SCk_WHQw0BI/AAAAAAAAAIw/iktSE8zr1_0/s1600-h/sulfaguanidin.gif -
8/10/2019 sulfa ppt
10/25
Sulfaguanidin
Berupa bubuk putih tak berasa dengan TL = 185 0C
Larut dalam air (13 mg/100 cc), tak larut dalam NaOH, sedikit
larut dalam aseton dan alkohol dan larut dalam asam mineral
Dengan pereaksi p-DAB-HCl : jingga Dengan Roux : kuning, hijau-hijau
Dengan CuSO4: Alkalis : biru tua
Netral : negatif
Dengan indofenol ; kuning coklat (basa)
Pyrolisa : NH3dan ungu
KBrO3 : ungucoklat tua
Penambahan NaOH dipanaskan NH3keluar
zat + 3 tts HCl + 1 ml air + 2 tts NaNO20,1 % spritus : merah
ungu ditarik dengan CHCl3: hijau kuning
http://4.bp.blogspot.com/_etMN1ZHAax4/SCk_WHQw0BI/AAAAAAAAAIw/iktSE8zr1_0/s1600-h/sulfaguanidin.gif -
8/10/2019 sulfa ppt
11/25
Kelarutan golongan sulfonamida
Umumnya tidak larut dalam air, tapi ada kalanya larut dalam air
panas. Elkosin biasanya larut dalam air panas dan dingin.
Tidak larut dalam eter, kloroform, petroleum eter.
Larut baik dalam aseton, kecuali Sulfasuksidin, Ftalazol dan Elkosin.
Sulfa-sulfa yang mempunyai gugus amin aromatik tidak bebas akanmudah larut dalam HCl encer. Irgamid dan Irgafen tidak larut dalam
HCl encer.
Sulfa-sulfa dengan gugusan aromatik sekunder sukar larut dalam
HCl, misalnya septazin, soluseptazin, sulfasuksidin larut dalam HCl,
akan tetapi larut dalam NaOH. Sulfa dengan gugusanSO2NHR akan terhidrolisis bila dimasak
dengan asam kuat HCl atau HNO3.
-
8/10/2019 sulfa ppt
12/25
-
8/10/2019 sulfa ppt
13/25
Penggunaan
- Infeksi saluran kemih : kotrimoksazol
- Infeksi mata : sulfasetamid- Radang usus : sulfasalazin
- Malaria tropikana : fansidar.
- Mencegah infeksi pada luka bakar : silver
sulfadiazine.
- Tifus : kotrimoksazol.- Radang paru-paru pada pasien AIDS :
kotrimoxazol.
Sebaiknya tidak digunakan pada kehamilan teruama
trimeseter akhir : icterus, hiperbilirubinemia.
-
8/10/2019 sulfa ppt
14/25
ANALISIS KUALITATIF
SULFONAMIDA A. Reaksi Umum sulfonamida
1. Reaksi korek api
Zat ditambahkan HCl encer, kemudian ke dalamnya
dicelupkan batang korek api, timbul warna jinggaintensif-kuning jingga.
2. Reaksi diazo
Zat (10mg) dalam 2 tetes HCl 2 A lalu ditambah
dengan 1 ml air. Pada larutan ini ditambahkan 2 tetesdiazo B (larutan 0,9% NaNO2) dan teteskan larutan 0.1
g -naftol dalam 2 ml NaOH terbentuk warna jingga lalu
merah darah.
-
8/10/2019 sulfa ppt
15/25
3. Reaksi erlich (-DAB HCl)
Sedikit zat padat pada pelat tetes lalu
ditambahkan 1-2 tetes pereaksi DAB HCl
terbentuk warna kuning-jingga.
-
8/10/2019 sulfa ppt
16/25
B. Reaksi spesifik Sulfadiazin
1. Reaksi vanillin
Di atas kaca objek 1 tetes H2SO4 p ditambahkan
beberapa serbuk vanillin, setelah dicampur ditambah
dengan zat, dipanaskan di atas nyala api kecil, warna
dilihat di atas dasar putih. sulfadiazin tidak akan
memberikan reaksi dengan vanilin
2. Reaksi dengan CUSO4
Zat dalam tabung reaksi ditambahkan 2 ml air,
dipanaskan sampai mendidih lalu ditambah NaOH 2
tetes. Setelah dingin ditambah larutan CuSO4 1 tetes
kemudian teteskan HCl encer sampai reaksi netrasl atau
asam lemah dan jika positif sulfadiazine membentuk
warna ungu
-
8/10/2019 sulfa ppt
17/25
3. Reasi indofenol
Sebanyak 50-100 mg zat dilarutkan dalam 2 ml air,
dipanaskan sampai mendidih lalu ditambah 2 tetes
NaOH dan 2 ml larutan NaOCl atau kaporit kemudian
ditambahkan 1 tetes fenol. Dan jika positif mengandung
sulfadiazin membentuk warna merah tua
4. Reaksi Roux
Zat diletakkan di atas plat tetes kemudian ditambahkan 1
tetes pereaksi Roux, aduk dengan batang pengaduk.
Dan jika positif mengandung
Sulfadiazin membentuk warna ungu - hijau biru
-
8/10/2019 sulfa ppt
18/25
5. Reaksi denagn KBrO3
Di atas plat tetes, lebih kurang 10 mg zat
ditambahkan 1 ml H2SO4 encer kemudian
ditambah 1 tetes pereaksi KBrO3 jenuh.
Dan jika positif mengandung sulfadiazinemembentuk warna kuning jingga - coklat
merah
6. Reaksi Kristal dengan aseton
Serbuk sampel ditetesi aseton di atas
objek gelas akan membentuk Kristal yang
bentuknya berbeda-beda.
-
8/10/2019 sulfa ppt
19/25
7. Reaksi Parri
Serbuk sulfadiazin dilarutkan dalam
alkohol, ditetesi pereaksi Parri dan
ammonia akan membentuk warna ungu
untuk sulfadiazin.
-
8/10/2019 sulfa ppt
20/25
2. ANALISA KUANTITATIF
SULFONAMIDA 1. Metode Diazotasi
Diazotasi adalah reaksi antara amin aromatis
primer dengan asam nitrit yang berasal dari
natrium nitrit dalam suasana asam untukmembentuk garam diazonium. Metode ini
hampir digunakan terhadap sulfadiazin dan
senyawa lain yang mempunyai gugus amin
aromatis primer bebas atau yang pada hidrolisisatau reduksi mampu menghasilkan amin
aromatis primer bebas atau yang pada hidrolisis
atau reduksi mampu menghasilkan amin
aromatis primer.
-
8/10/2019 sulfa ppt
21/25
Prosedur kerja :
Untuk analisa kuantitatif, sampel dilarutkan dalam asam
mineral berlebih kemudian dititrasi dengan larutan baku
natrium nitrit. Titik akhir titrasi dapat ditunjukkan dengan:
- indikator dalam, terdiri dari campuran 5 tetes larutan
tropeolin 00 0,1% dalam air dan 3 tetes larutan metilen
biru 0,1% dalam air
- indikator luar yaitu pasta kanji-iodida
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
NaNO2 + HCl HNO2 + NaCl
R NH2 + HNO2 R N N Cl + 2H2O
2 Metode Titrasi Bebas Air (TBA)
-
8/10/2019 sulfa ppt
22/25
2. Metode Titrasi Bebas Air (TBA)
Metode titrasi bebas air digunakan pada
sulfadiazin brdsarkan pada sifat asam dari gugus -
SO2 - NH - sehingga dapat dititrasi sebagai basa.Pelarut yang dapat digunakan adalah alcohol,
aseton, dimetil formamida dan butyl amin
sedangkan sebagai titran digunakan larutan basa
dalam air atau larutan Na metoksida. Prosedur krjalbih kurang 250 mg contoh sulfadiazin yang
ditmbang seksama dilrutkan dalam aseton netral,
tambahkan 10 tetes cmpuran (0,025 bagian biru
timol dan 0,075) bagian merah fenol yangdilarutkan dalam 50 bgian alkohol dan 50 bagian
air). Titrasi dengan NaOH 0,1 N sampai terjadi
prubahan warna menjadi biru.
-
8/10/2019 sulfa ppt
23/25
3. Metode Bromometri
Metode bromometri dapat digunakan untuk
penetapan kadar sulfadiazin dimana brom akanmensubstitusi sulfadiazine pada inti benzen. reaksi
umum yang terjadi adalah sebagai berikut :Br
H2N SO2 NH R + 2Br2 H2N SO2 NH R
* Titrasi langsung
Ditimbang seksama 250 mg sulfadiazin, dilarutkan
dalam HCl 3% lalu tambahkan 5 g kalium bromide
dan asam klorida pakat. Setelah itu dititrasidengan larutan baku kalium bromat 0,1 N
menggunakan indikator metal merah. Titik akhir
titrasi ditandai dengan hilangnya warna merah.
-
8/10/2019 sulfa ppt
24/25
4. Metode Argentometri
Titrasi argentometri adalah fitrasi dengan menggunakan
perak nitrat sebagai titran dimana akan terbentuk garam
perak yang sukar larut. Sulfadiazin membentuk garamperak yang tidak larut dalam suasana basa.
Prosedur kerja :
Ditimbang seksama 250 mg sulfadiazin, dilarutkan dalam
sedikit natrium hidroksida 0,1 N (sampai warna biru lemah
dengan indikator timoftalein) dan encerkan dengan 50 ml
air. Hilangkan warna biru tersebut dengan beberapa tetes
asam sulfat 0,1 N. tambahkan 25 ml larutan perak nitrat
baku 0,1 N. Setelah didiamkan di tempat gelap, endapan
disaring. Asamkan filtrate dengan asam nitrat dankelebihan perak nitrat dititrasi dengan larutan baku
ammonium tiosianat 0,1 N dengan indikator besi (III)
ammonium sulfat.
-
8/10/2019 sulfa ppt
25/25
TERIMA KASIH
Gomawo