suku pamona 2
TRANSCRIPT
SUKU PAMONA
KELOMPOK 4 BIA PERMATA PUTRI FAKHRY ABDURROHMAN FIORENTINA A.M.S LUTHFI MAULANA NI MADE MARIANDA SYIFA AMALIA D. Z
Alasan Pemilihan Suku Pamona
Alasan kami memilih suku Pamona adalah untuk memperkenalkan salah satu suku yang namanya kurang familiar atau terdengar yang berada di kabupaten Poso
Sulawesi Selatan serta karena tradisi suku Pamona menyangkut aspek kehidupan yang dipelihara dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari.
Seperti Kepercayaan lama adalah warisan budaya suku Pamona yang tetap dipelihara dengan berbagai
pengaruh modernisasi serta keyakinan.
LETAK SUKU PAMONASULAWESI SELATAN
IDENTITAS SUKU PAMONA
Suku Pamona, atau sering juga disebut suku Poso, mendiami hampir seluruh wilayah Kabupaten Poso,
Kabupaten Tojo Una-Una, Morowali,bahkan provinsi Sulawesi Selatan (Luwu Utara), sedangkan
sebagian kecil hidup merantau di berbagai daerah di Indonesia. Jika di suatu daerah terdapat suku Pamona,
biasanya selalu ada Rukun Poso, yaitu wadah perkumpulan orang-orang sesuku untuk melakukan
sesuatu kegiatan di daerah tersebut
MARGA SUKU PAMONA
Awundapu, Banumbu, Bali'e, Baloga, Betalino, Beto, Botilangi, Bulinde, Bungkundapu, Bungu, Buntinge, Dike, Dongalemba, Gilirante, Gimbaro, Gugu, Gundo, Kampindo, Kambodji, Kalembiro, Kalengke, Karape, Karebungu, Kayori, Kayupa, Koedio, Kogege, Kolombuto, Kolobinti, Kuko, Langgari, Lambangasi, Labiro, Liante, Lidongi, Lu'o, Lumaya,Lolongudju, Manganti, Meringgi, dll.
BANGUAN PENDUDUK SUKU PAMONABANGUNAN AULA
Rumah Adat Suku Pamona
Bagian Dalam
AGAMA Agama yang dianut hampir seluruh anggota suku ini adalah Kristen. Agama
Kristen masuk ke daerah itu sekitar 100 tahun yang lalu dan sampai sekarang diterima sebagai agama rakyat. Sekarang semua gereja-gereja yang sealiran dengan gereja ini bernaung dibawah naungan organisasi Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) yang berpusat di Tentena, Poso.
MATA PENCAHARIAN SUKU PAMONA
Petani
Pegawai Negeri
Pendeta
Wiraswasta
BUDAYA ATAU TRADISI SUKU PAMONA
Alat Musik Suku PamonaMusik dan Tarian di Sulawesi Tengah bervariasi
yaitu perpaduan antara daerah yang satu dengan daerah lainnya. Musik tradisional memiliki Instrumen seperti suling, gong, dan bahkan gendang. Alat musik ini lebih berfungsi sebagai hiburan dan bukan sebagai ritual keagamaan. Dengan perkembangan yang ada bahkan sudah banyak lagu daerah Sulawesi Tengah yang tercipta, dengan perpaduan musik khas tersebut.
Alat Musik Suku Pamona
Pakaian Adat Suku Pamona
Katiana (Upacara Kehamilan)
Suku Pamona memandang penting lahirnya generasi penerus untuk
terus melanjutkan eksistensi mereka di atas muka bumi. Oleh karena itu,
jika ada janin sedang dikandung oleh salah satu warga Pamona, janin
tersebut dijaga dari segala kemungkinan yang kurang baik dengan
mengadakan upacara. Upacara ini disebut "Katiana", yaitu upacara
selamatan pada masa kehamilan. Tujuan upacara ini adalah untuk
memohonkan keselamatan baik untuk keselamatan ibu yang sedang
mengandung, rumah tangga, dan bayi yang berada di dalam kandungan.
Nilai-Nilai Dalam upacara Katiana, terdapat banyak nilai luhur yang
sepatutnya kita renungkan dan cermati sehingga kita dapat mengambil hikmahnya.
1. Nilai religius
2. Nilai sosial3. Nilai budaya
Tarian DeroTarian Dero merupakan ungkapan kebahagiaan dan tanda
syukur masyarakat Pamona karena telah berhasil memanen padi mereka. Tarian dero ini diadakan setiap hari Padungku, hari raya dimana sanak keluarga dari berbagai tempat datang bersua untuk merayakan ucapan syukur panen dan saat penutupan hari raya Padungku Karena saat itulah seluruh penduduk berkumpul di alun-alun atau daerah datar yang lapang untuk menari bersama. Tarian Dero ini dilaksanakan pada malam hari hingga mata hari terbit.
Tarian Dero
Click to edit Master text styles• Second level• Third level
Fourth level Fifth level
Menyimpan Mayat Dalam Gua
Gua yang dijadikan oleh suku pamona untuk mengubur mayat adalah Gua Latea. Gua ini merupakan pekuburan leluhur suku pamona yang berasal dari bukit wawolembo. Sistem
penguburan seperti ini bagi masyarakat Pamona diperkirakan berakhir sekitar abad ke 19 dimana saat itu misonaris-misionaris Kristen sudah mulai memasuki wilayah-wilayah suku pamona. Pada awal penemeuan situs ini, ditemukan empat pasang peti mati dan 36 buah tengkorak. Gua latea
sendiri merupakangua kapur yang usianya diperkirakan sudah sekitar 30 juta tahun.
Gua Latea