sudarlin, m.si. mazlan - forum kajian islam dan sains … ·  · 2017-12-23menjadi inspirasi bagi...

24

Upload: vantruc

Post on 12-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Pembina

Penanggung Jawab

Pimpinan Redaksi

Desain & Layout

Sudarlin, M.Si.

Ernita Apriani

Ahmad Zanuri

Rochan Rifai

Redaktur

Sekar Wangi Retno .PUmi Uswatun HasanahMazlan

Alhamdulillah. Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, akhirnya majalah M-KIST edisi ketiga dapat terbit. Dengan mengusung nama M-KIST dan memiliki jargon “Inspirasi Saintis Muslim” diharapkan majalah ini dapat benar-benar menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama bagi seluruh anggota FKIST. M-KIST tentu saja masih terdapat banyak kekurangan yang terjadi di sana-sini, baik dari segi konten maupun layout dari majalah ini, untuk itu kami selaku tim redaksi selalu mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kedepannya majalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Kami dari tim redaksi juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang telah mengirimkan naskah ataupun tulisan yang dimuat dalam majalah ini. Namun kami dari tim redaksi juga meminta maaf karena tidak semua tulisan dari teman-teman dapat dimasukkan ke dalam majalah ini. Akhirnya kami dari tim redaksi mengucapkan selamat membaca majalah ini.

Dari�Meja�Redaksi

M-KIST “Inspirasi Saintis Muslim”Yogyakarta, Oktober 2017

Tim Redaksi

Diterbitkan oleh Departemen Media & JaringanFKIST 2017/2018

01Edisi�IV/Oktober/2017

Daftar Isi

Departemen FKIST 14

Al-Khawarizmi 05

Ukhwah di Ujung Hayat 12

Mengapa Menulis 06

Alam Semesta Menurut

Ibnu Rusyd dan Al-Ghazali 03

02Edisi�IV/Oktober/2017

Pentingnya Mengatur Waktu bersama Smartphone 10

Riset Camping 22

dianggap kafir dan sisanya dianggap bid'ah. Tiga buah pemikiran para filosof yang dinyatakan kafir oleh Al-Ghazali adalah Alam bersifat Qadim, Tuhan tidak mengetahui perincian segala sesuatu ( juziyyat ) melainkan secara umum, Penolakan terhadap kebangkitan jasmani ( hasyr al-ajsad ) di akhirat. Menurut Al-Ghazali, konsep Alam Semesta Qadim tidak sesuai dengan ajaran Islam. Qadim yang berarti tidak bermula, berarti juga tidak ada penciptaaan. Hal ini bertentangan dengan dua ajaran Islam. Pertama, jika alam bersifat Qadim berarti sama halnya dengan sifat Allah yang sejatinya tidak memiliki permulaan. Kedua, Allah adalah Pencipta dapat diartikan sebagai yang menciptakan segala sesuatu. Jika alam ada dengan sendiri tanpa adanya permulaan ataupun penciptaan, berarti eksistensi Allah sebagai Pencipta tidak berlaku disini. Dengan demikian, Tuhan dan alam semesta berbeda dalam kedudukan dan sifatnya. Sebagai Pencipta, Tuhan bersifat Qadim, sedangkan alam semesta, sebagai ciptaan bersifat baru. Tuhan merupakan sebab adanya wujud yang baru. Sementara wujud yang baru selalu membutuhkan sebab yang menjadikannya. Karena alam ini baru, maka ia membutuhkan sebab yang menjadikannya. Dengan begitu, alam semesta ini mustahil bersifat Qadim. Jika alam dikatakan Qadim,

Pembahasan mengenai Alam Semesta tidak jarang memunculkan perdebatan dikalangan Filosof, Kosmolog, ataupun Agamawan. Diantara perdebatan ini, ada perdebatan yang sangat menarik untuk dikaji, yaitu perdebatan antara Ibnu Rusyd dan Imam Al-Ghazali. Dua Ilmuwan Muslim ini sangat terkenal didunia barat maupun timur. Seringkali karya dari kedua Ilmuwan ini memunculkan argumen yang membuat pembacanya geleng-geleng kepala. Pemikiran para Filosof Muslim kala itu banyak dipengaruhi oleh pemikiran para Filosof Yunani, utamanya Aristoteles. Salah satunya mengenai penciptaan Alam Semesta. Dalam bukunya ( Tahafut Al-Falasifah ), Imam Al-Ghazali mengkritik pedas pemikiran para filosof muslim, utamanya Al-Farabi dan Ibnu Sina, yang mengatakan Alam Semesta bersifat Qadim ( tidak bermula ). Bahkan Al-Ghazali menganggapnya sebagai kekafiran. Karena hal ini tidak sesuai dengan apa yang diterangkan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Disisi l a i n I b n u R u s y d m e n g u n g k a p k a n sanggahannya dan mengkritisi pendapat Al-Ghazali dalam bukunya Tahafut At Tahafut. Abu Hamid ibn Muhammad ibn Ahmad al-Ghazali (dikenal dengan nama Al-Ghazali) diberi gelar Hujjah al-Islam. beliau lahir di Thus, Kurasan, Iran pada 405 H ( 1056 M ). Beliau ahli dibidang Fiqih, Tasawuf, Filsafat dan Mantiq. Karyanya yang terkenal adalah Ihya' 'Ulum al-Din ( menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama ). Dalam hal penciptaan Alam Semesta, beliau menulis buku Tahafut Al-Falasifah ( kerancuan para Filosof ). Didalam bukunya, setidaknya ada 20 kerancuan pemikiran para Filosof. Tiga diantaranya

Alam Semesta dalam pandanganIbnu Rusyd dan Al-Ghazali

03Edisi�IV/Oktober/2017

Oleh : Adi Ahmad Dimisa/Fisika 2016

terjadi, karena tidak mungkin dari “tidak ada” menjadi “ada”. Yang mungkin terjadi adalah dari “ada” menjadi “ada dalam bentuk baru”. Pendapat beliau didukung dengan Q. S. Hud : 7 , “Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) diatas air, agar dia menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya, … “. Pada ayat tersebut mengisyaratkan bahwa sebelum adanya alam semesta telah ada unsur lain, yaitu air. Bukan ketiadaan. Dan sebelum diciptakan air, pasti ada unsur lain pula. Menurutnya penciptaan alam itu terus menerus dalam bentuk yang berkelanjutan. Semua bagian alam berubah menjadi bentuk yang baru dan menggantikan bentuk yang lama. Sehingga alam bersifat kekal atau abadi ( Fusilat : 48 ). Namun abadinya alam berbeda dengan abadinya Allah. Karena Allah adalah “sebab” utama. Menurut Ibn Rusyd, Al-Ghazali keliru menarik kesimpulan, tidak ada seorang filosof Muslim pun yang berpendapat bahwa Qadimnya alam sama dengan Qadimnya Allah, tetapi yang mereka maksudkan adalah yang “ada”. Karena penciptaan dari yang tiada, menurut filosof Muslim adalah suatu hal yang mustahil dan tidak mungkin terjadi. Dari tidak ada ( nihil yang kosong ) tidak bisa terjadi sesuatu. itulah, materi asal alam ini mesti Qadim. Untuk mendukung pendapatnya ini, Ibn Rusyd mengemukakan sejumlah ayat Al-Qur'an: Q. S. Ibrahim : 48, dan Fusilat : 11. Dari sini timbul pertanyaan, siapa yang benar ?. jawaban yang tepat adalah mungkin semua benar atau mungkin semua salah. Karena pada hakikatnya kebenaran “mutlak” hanya pada Allah semata. Kebenaran yang dimiliki manusia merupakan kebenaran “relatif”. Sebab akal manusia terbatas dalam memahami kebenaran mutlak. Keberagaman pemikiran manusia itu wajar, respon manusia atas keberagaman pemikiran inilah yang tidak wajar. Maka dari itu menghargai dan toleransi itu penting sekali. “Salah dalam berfikir itu tidak masalah, yang menjadi masalah adalah jika kita tidak mau berfikir”. Akal diciptakan untuk berfikir. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Dan pada saatnya nanti kita akan berkata, “ Ya Tuhan kami, tiadalah Kau menciptakan ini dan itu dengan sia-sia “.

berarti alam bukanlah yang diciptakan, maka Tuhan bukanlah pencipta. Sedangkan dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Tuhan adalah pencipta segala sesuatu. Tidak ada orang islam yang menganut pandangan bahwa alam itu tidak diciptakan. Karena, faham ini bisa membawa kepada syirik dan atheisme. Allah sebagai pencipta langit dan bumi dijelaskan dalam Q. S. Al-Fathir : 1, “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan… “ . pada ayat tersebut disebutkan secara jelas bahwa Allah Pencipta. Hal tersebut juga tertulis dalam surat Saba' : 22, Az-Zumar : 46, Asy-Syu'ara' : 11, Al-'An'am : 101, dan lain sebagainya. Kemudian, dari pendapat Al-Ghazali tersebut muncul sanggahan dari Abu al-Walid Muhammad ibn Muhammad ibn Rusyd, dibarat beliau dikenal dengan nama Averroes. Beliau lahir di Cordova pada 520 H (1126 M) dari keluarga yang terkenal alim dan ahli Fiqh. Beliau adalah seorang ahli dibidang Fiqh, Filsafat, Logika, Teologi, Astronomi, dan Medis.

Dalam bukunya Tahafut At-Tahafut yang merupakan sanggahan dari buku Tahafut Al-Falasifah karangan Al-Ghazali beliau membela para Filosof yang dianggap kafir, sebenarnya kekacauan/kerancuan itu bukan pada diri para Filosof tetapi pada diri Al-Ghazali itu sendiri. Al-Ghazali salah dalam memahami pemikiran para Filosof tersebut. Beliau juga melanjutkan, penciptaan dari ketiadaan itu tidak mungkin

04Edisi�IV/Oktober/2017

Surah Al-Ard yaitu buku yang berisi tentang rekonstruksi planetarium dan berbagai karya lainnya. Algebra yaitu buku yang diklasifikasi oleh para sejarawan bahwa buku ini berisi tentang dasar- dasar ilmu matematika yang dapat diterapkan di kehidupan sehari hari. Bidang astronomi Buku Zīj al-sindhind (tabel astronomi) Karyanya yang berjudul al-Kitab al mukhtasar fi hisab aljabr wa'l-muqabala (The Book of Restoring and Balancing) adalah karyanya yang menjadi titik awal Aljabar dalam dunia islam. Lewat buku tersebut Ia dikenal sebagai Bapak Aljabar. Keperibadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam dan juga Barat. Al-Khawarizmi telah dianggap sebagai sarjana matematik yang masyhur oleh orang Islam dan ia diperakui oleh orang Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sartonmengatakan “pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah doperolehi oleh orang-orang Timur….” Maka temasuklah al-Khawarizmi itu sendiri. (S'Ayun)

Muhammad Bin Musa Al-Khawarizmi ada lah seorang tokoh I s lam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia. Al-Khawarizmi bernama asli Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi, Beliau lahir di Bukhara dan hidup di Khwarizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) pada sekitar tahun 780 M di dan Beliau wafat pada sekitar tahun 266 H/850 M di Bagdad. Al-Khawarizmi juga dikenali dengan nama Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff, di dunia Barat Al-Khawarizmi dikenali sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa ejaan lainnya. Semasa hidupnya Al-khawarizmi mengabdikan diri menjadi seorang dosen. Karya al Kharizmi antara lain al-Kitab al mukhtasar fi hisab aljabr wa'l-muqabala yaitu buku yang berisi tentang rangkuman p e r h i t u n g a n , p e n i m b a n g a n s e r t a perlengkapan (berisi rangkuman dasar-dasar aljabar). Kitab al-Jam'a wal-tafriq bi-hisab al-Hind atau Dixit Algirizmi yaitu buku yang berisi ten tangpeng i raan dan pen jumlahan berdasarkan sistem kalkulasi hindu. Kitab

Muhammad Bin Musa Al-Khawarizmi

#Quotes

#Quotes

“ “05Edisi�IV/Oktober/2017

Sekar Wangi Retno/Kimia 2016

Jangan Tanyakan Apa yang FKIST Berikan Kepada Kita Tetapi Tanyakan Apa yang Telah Berikan untuk FKIST

QUOTES

secara luas agar bermanfaat bagi orang lain. Melaui menulis pula orang dapat menjangkau banyak orang di luar dirinya dan meninggalkan karya nyata bagi orang lain. Selan itu, menulis juga memberikan kita ruang dan kesempatan untuk mengasah kreatifitas diri serta peluang di masa kini dan di masa yang akan datang. Dengan menulis berarti kita memberika kesempatan bagi diri kita untuk berkembang secara aktif. Menulis memang merupakan kegiatan yang membutuhkan ketekunan dan kesabaran yang tinggi. Meskipun demikian, bukan berarti menulis menjadi kegiatan yang tidak menyenangkan. Mungkin, bagi sebagaian orang menulis memang membosankan, harus duduk berlama-lama di depan layar monitor dan membaca banyak referensi, sama sekali tidak ada tantangannya. Tapi, inilah yang tidak disadari sebagian orang tersebut, bahwa tantangan dari menulis yang sebenarnya adalah mengatasi kejenuhan dari menulis itu sendiri. Mengatasi kejenuhan dalam menulis bisa dimulai dengan menemukan alasan yang baik dan tepat untuk tetap menulis. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan membaca dan mengetahui banyak hal, dengan demikin akan lebih banyak pengetahuan yang kita dapatkan sehingga melatih kita untuk menyalurkannya dalam bentuk tulisan. Karena hal yang paling m u d a h u n t u k d a p a t m e n y a l u r k a n p e n g e t a h u a n , a p a b i l a s u l i t u n t u k m e n g a j a r k a n n y a , a d a l a h d e n g a n menuliskannya. Hal yang terpenting, adalah ketika tidak tahu lagi apa yang harus ditulis, maka cobalah untuk menemukan hal-hal yang ingin ditulis. Masukan atau input pengetahuan yang kita

“Jika kau ingin melihat dunia maka membacalah, tapi jika kau ingin dunia melihatmu maka menulislah!” Karena begitulah hebatnya dua hal tersebut sampai-sampai dunia pun dapat terpengaruh karenanya. Kita dapat melihat manusia dan peradabannya dengan membaca tulisan dan karya-karya besar mereka. Begitupun sebaliknya, kita dapat menuangkan gagasan-gagasan cermerlang kita dalam tulisan agar dunia dapat membacanya. Megapa harus menulis? Ada banyak alasan untuk tetap menulis. Meski keduanya memiliki peran masing-masing dalam hal memberikan pengaruh bagi dunia, akan tetapi hanya dengan membaca tanpa aktif menuangkan pengetahuannya dalam tulisan maka pengetahuan itu akan usang dalam pikiran manusia. Bukankah dengan tulisan, buah pikiran manusia bisa sampai ke manusia yang lain? Membaca dan menulis adalah satu kesatuan karena itu hanya dengan membaca kita hanya bertindak sebagai pelaku pasif bagi peradaban dunia. Begitu pentingnya menulis, hingga seorang Pramoedya Ananta Toer berkata “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Menulis bukan hanya membuat penulisnya dilihat oleh dunia tapi juga dikenang oleh dunia tergantung pada apa yang ditulisnya. Melalui menulis seseorang dapat menyampaikan pikirannya secara terbuka sekaligus menyebarkan pengetahuannya

Mengapa Menulis ?

Opini

06Edisi�IV/Oktober/2017

dapatkan akan sangat berpengaruh pada tulisan yang akan kita hasilkan. Pengetahuan yang kita miliki akan sangat berpengaruh pada tulisan kita. Bukankah sebuah teko berisi madu hanya dapat menuangkan madu ke dalam gelas dan bukannya teh? Karena bahan tulisan dan pengetahuan kita mengenai bahan terebut sangat penting. Meskipun demikan tidak perlu merasa takut untuk memulai menulis karena pada awalnya semua penulis juga belajar untuk dapat mengahasilkan tulisan yang baik. Penulis yang jenius bukan dilahirkan tapi ditemukan. Memang perlu latihan yang tekun, tapi jika itu pun tidak pernah dimulai, maka kapan kita bisa meghasilkan sebuah karya yang disebut tulisan. Jadi cobalah untuk

Opini

07Edisi�IV/Oktober/2017

Di langit-langit kotabising aromamenerobos indra Namun tuan berdasi hanya berjalan sekenanya bertengger kacamata dan penutup telinga dengan tangan terikat kemegahan

AROMAMASA

Anis Fa

Jangan pernah cepat merasa puas a t a s a p a y a n g s u d a h menjadikanmu bangga. Teruslah lakukan yang terbaik dan syukuri atas semua nikmat yang telah Allah berikan""Penilain orang tiada habisnya. Penilaian Allah diatas segalanya" (daqumovie)

Motivasi Corner

Sekeras dan sedalam luka yang ku buat olehku sendiriAmbruk lantas tegeletakBak ombak yang menabrak karang di lautanMimpi… Ah hanya sekedar mimpi… Aku sangat tidak percaya pada mimpi. Bisakah aku percaya pada mimpi bila rintik hujan tak bisa memberi kesegaran pada bumi ini. Bisakah aku menggantungkan mimpi pada titik tertiggi bila mimpi tak pernah bisa kita raih.Hidup adalah setitik goresan pena di tengah hamparan tulisan. Berjuang dalam kesendirian adalah hal yang paling nyata saat kita menghadapi kegagalan. Kegagalan adalah rasa pedih yang menancap dengan sakitnya. Kebangkitan adalah sebuah rekayasa yang di bangun tanpa adanya landasaan yang menopang.Dalam senja aku duduk bersimpuh dalam sunyinya sudut kota. Diam …Diam seribu bahasa yang bisa ku lakukanMencoba lari dari pahitnya hidup iniSetidaknya Tuhan mengetahuiAku hanya bisa berlari mengitari dirimu yang tak pernah bisa sirnaSendu … Hanya sendu yang mengiringi langkahkuKala senja menapik dan mentari beranjak pergi. Ku melihat refleksi mars di barat sana. Ku menatap birunya laut yang mengalir bersama-sama, yang kemudian menguap menjadi awan. Ku melihat gumpalan awan yang tersenyum melihatku. Namun satu hal di benakku mencuatkan tanya. Takdir adalah misteri kehidupan yang penuh tanda tanya.Mau dibawa kemana takdirku?Sebuah harapan memang tak selalu sama dengan kenyataan. Hidup bagaikan kapal yang terombang ambing, tehempas deburan ombak yang begitu kejam. Sama halnya dengan deru derita kehidupan, kita tak pernah tahu kapan hidup kita berakhir dan berlabuh.Mimpi dan realita bagaikan sebuah entitas yang tak jelas batasnya. Perlu proses yang panjang untuk melewati satu masa kehidupan.Apa yang kita inginkan belum tentu menjadi kenyataan.Pasrah dan berserah kepada Allah yang hanya bisa kulakukan ketika manusia tak tahu arah. Aku sadar di atas kehendak manusia masih ada Takdir Allah. Semua yang terjadi tak perlu di sesali lagi. Dengan semua rasa yang ada… Ku sandarkan semuanya kepada keilahian…

Puisi

Deru Derita Kehidupan(Oleh : Umi Uswatun Hasanah/Biologi 2016)

08Edisi�IV/Oktober/2017

Mentari tersenyum dari balik nuansa

Indah

Dan kita bernafas mendekap sinarnya

Menghangatkan setiap gigil yang membayang

Udara berbisik lembut

Memenuhi setiap kata yang tergerai

Manis

Maka apa lagi

Yang membuatmu ragu

Tuk bersyukur pada Tuhanmu

Puisi

Kasih Sayang-Nya

09Edisi�IV/Oktober/2017

Seringkali kita begitu asyik menonton layar smartphone kita dan menyentuh-nyentuh layarnya. Media sosial yang begitu banyak kita ikuti pun menjadi salah satu penyebab kita terlalu sering bermain smartphone, tak lupa juga berbagai macam aplikasi game yang beragam dan memiliki inovasi permainan yang leb ih bervar ias i seh ingga membuat k i ta—apalag i yang menyuka i dun ia game—terbawa rasa asyik dari game tersebut. Pada akhirnya, waktu-waktu luang yang kita miliki dihabiskan bersama smartphone. Teknologi in formasi zaman in i kecanggihannya sudah tidak diragukan lagi. Perkembangannya begitu pesat di abad 21 ini, satu penemuan kecil pun nantinya dengan cepat akan diinovasi dan dikembangkan lagi. Seperti penemuan komputer yang awalnya hanya kalkulator. Penemuan komputer ini menjadi salah satu faktor penyebab teknologi informasi begitu cepatnya berkembang. K i ta sangat ser ing menjumpai banyaknya pilihan aplikasi di smartphone kita, aplikasi tersebut didapatkan melalui aplikasi bawaan smartphone seperti android dengan playstore-nya. Hal tersebut menambah daftar aplikasi di smartphone dan membuat penggunanya menjadi ingin membukanya,

Pentingnya Mengatur Waktu bersama Smartphone

bayangkan kalau aplikasinya ada banyak sekitar 30 aplikasi hasil download dari playstore. Jika, setiap aplikasi tersebut memberikan vitur-vitur yang menarik bisa dimungkinkan kita atau sebagai pengguna smartphone akan betah berlama-lama bersama aplikasi tersebut, dan dengan 30 aplikasi tersebut membuat kita menghabiskan banyak waktu hanya bersama smartphone serta power bank, charger, dan kabel usb sebagai penyuplai daya baterai. Sebagai pengguna yang baik kita harus bijak dalam menggunakan smartphone. Ada beberapa kasus yang menimpa saudara kita karena pengaruh lamanya penggunaan smartphone. Pertama terjadi pada teman SD adik saya, teman adik saya terkena dampak yang cukup fatal pada syaraf di bagian otaknya sehingga membuat dirinya kejang-kejang. Alhamdulillah, ia segera dibawa ke Rumah Sakit Bethesda untuk diberi penanganan. Orang tua si anak memaparkan bahwa anaknya terlalu sering bermain dengan smartphonenya keterangan dari orang tuanya berasal dari penjelasan dokter yang menangani si anak tersebut. Kedua terjadi pada kerabat/teman dari penjual daging ayam yang berada di pasar dekat rumah saya, nama pasar tersebut adalah Pasar Bantengan. Menurut beberapa teman penjualnya yang dihampiri oleh ibu saya ketika sedang pergi berbelanja di pasar itu bahwa kerabat/teman si penjual itu meninggal dunia karena tidak segera diambil tindakan ke rumah sakit, pada akhirnya ia meninggal dunia dan

10Edisi�IV/Oktober/2017

Oleh : Rakha Saputra/Fisika 2016

salah satu penyebabnya adalah lamanya ia berinteraksi dengan smartphone. Seseorang pendiri Microsoft, Bill Gates dan ia adalah orang terkaya di dunia ini menyatakan bahwa ia melarang/tidak membolehkan anaknya bermain smartphone sebelum usia 14 tahun. Kita pahami bersama bahwa usia anak-anak sangat rentan sekali ia mudah menerima dan menangkap informasi dengan cepat karena di usia anak-anak perkembangan otak sangat memil ik i performa/kemampuan berpikir yang baik daripada usia dewasa. Sehingga sangatlah tidak baik apabila terlalu lama bermain dengan smartphone. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun juga memiliki resiko yang sama contohnya seperti kerabat/teman penjual ayam di pasar kampung saya. Kita pun tahu pancaran sinar yang dipancarkan oleh layar smartphone terdapat sinar radioaktif walaupun kadarnya tidak seperti pancaran sinar radioaktif pada reaksi nuklir. Akan tetapi, kita sebagai pengguna harus waspada dan ingat akan kesehatan mata kita karena mata kita memiliki syaraf yang terhubung dengan otak dan jaraknya sangat pendek ketimbang beberapa organ lainnya. Mata ketika terlalu lama menatap layar smartphone atau alat elektronik lainnya seperti laptop, notebook, monitor televisi, dan lain-lain. Meskipun teknologi layar atau monitor pada alat elektronik sudah berbasis LCD dan LED bahkan ada yang memadukan keduanya, yang mana pancaran radiasi sinar radioktifnya tidak sebanyak layar tabung CRT, tetapi sekali lagi kita harus bijak menggunakan smartphone. Pada akhir artikel ini, saya menghimbau kepada para pengguna smartphone untuk bijak dalam menggunakan smartphone khususnya bagi para pembaca artikel ini, seperti ketika kita telah lelah menatap layar smartphone sebaiknya jangan dipaksakan usahakan untuk melepas pandangan kita darinya dan melihat ke objek yang lain, syukur-syukur jika ada tumbuhan hijau di sekitar kita segeralah untuk melihatnya dan tenangkan diri kita sejenak. Saya juga menghimbau bagi para pembaca untuk lebih memperhatikan saudarnya,

anaknya, atau adiknya yang masih di usia anak-anak agar memola hidupkan mereka untuk tidak tergantung dengan smartphone yang membawa mereka menjadi terlalu lama bermain dengan smartphone setidak-tidaknya mengatur waktu penggunaannya.

11Edisi�IV/Oktober/2017

"Jangan jelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang membencimu tidak percaya itu dan yang menyukaimu tidak butuh itu" (Ali bin Abi Thalib)Terus semangat para pejuang FKIST (Forum Kajian Islam dan Sains Teknologi), kita disini belajar bersama, di FKIST bukan hanya belajar untuk gelar dunia tapi juga belajar ilmu agama. Seperti firman Allah yang artinya : "Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia; sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai." (Q.S Ar-Rum : 7). So, saling mengingatkan ya :D, semoga selalu diistiqomahkan dalam kebaikan :D

Motivasi Corner

Pesan dan KesanJaga terus kekompakan anggota FKIST, makin solidJadikan FKIST sebagai wahana untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, meskipun langkah yang kau ambil hanya mampu menggeser sedikit ke arah tujuanmu

- D‘Ubudiyah

“Saya harus pulang, Pak.” suaranya terdengar bergetarPria tua itu masih sibuk menyantap makanannya. “Saya mungkin tidak akan bertemu Ramadhan lagi.” Ia mendadak berhenti menyuap makanan ke mulutnya. Raut wajahnya tampak tidak bahagia setelah mendengar kata-kata itu. Pria tua itu memilih untuk menyudahi makannya lalu pergi ke belakang sambil membawa piring. Ia tahu betul pria tua itu takkan pernah kembali lagi ke meja makan ketika dia memilih untuk selesai. Alhasil, ia yang harus pergi menemuinya ke belakang. Di belakang, pria itu tampak sedang duduk santai sambil mengisap sebatang rokok yang biasa dibuatnya sendiri. Ia duduk bersilau sambil bersandar di badan kursi. “Bapak?” “Jangan datang menghampiriku untuk membahas masalahmu itu.” jawabannya tegas“Saya harus pergi dalam waktu beberapa hari untuk menemui keluarga saya, Pak. Saya harus menyelesaikan masalah saya dengan mereka secepat mungkin.” ujarnyaPria tua itu hanya diam, tanpa mengatakan sepatah kata pun. “Bapak, saya...”, “Pergi!” timpalnya dengan nada keras, “Aku tidak akan melarang!” sambungnya dengan cepat“Tapi saya tidak bisa pergi jika sikap bapak seperti ini. Cuma bapak satu-satunya keluarga saya.”, pria tua justru pergi meninggalkannya begitu saja.***“Ini, saya sudah siapkan semua barang-barangmu. Sekarang pergilah!” kata pria tua itu“Saya minta maaf, karena saya harus menyerah sekarang. Saya tidak bisa hidup selama yang saya mau untuk membalas semua kebaikan bapak. Saya sungguh menyesal, Pak.” Pria tua itu langsung memeluknya begitu erat. “Saya...tidak butuh balas budimu.” bisiknya“Saya hanya butuh ditemani, saya butuh kamu menemani saya.” suara itu terdengar bergetar“Maafkan saya Pak, karena tidak bisa mewujudkan keinginan bapak.” ucapnya penuh haru“Pergilah Nak, saya ikhlas.” pria itu melepas peluknyaMeskipun ini berat, namun ia tak ingin menabur kesedihan lebih dalam lagi di hati pria tua itu. Ia tidak ingin kepergiannya menjadi duka yang teramat dalam bagi pria tua itu. Sudah saatnya ia kembali kepada keluarganya.“Assalamu'alaikum, Pak.”, ia pun pergi.***“Mama! Mama! Kakak pulang!!” teriak seorang gadis remaja begitu tahu siapa yang datang“MasyaAllah, Keenan!!” sang ibu langsung memeluknya erat, “Ini benar-benar Keenan, 'kan? Ini Keenan anak mama, 'kan?”, sang ibu pun lalu menciumi kedua pipi dan jidat Keenan. Entah bagaimana cara yang tepat untuk mengekspresikan kebahagiaannya begitu tahu anak lelakinya akhirnya pulang ke rumah. “Ayo, kita masuk Ma.” ajak anak perempuannya,Sang ibu mengangguk. Mereka pun masuk ke rumah bersama.

Ukhuwah di Ujung Hayat

12Edisi�IV/Oktober/2017

Oleh : Diis Yosri/Fisika 2014

“Kenapa wajah kamu pucat sekali, Nak? Kamu sakit?” tanya sang ibu penuh kekhawatiranTanpa banyak bicara, Keenan langsung bersimpuh di hadapan sang ibu, “Maafkan saya, karena tidak mampu menjadi seorang anak lelaki yang bisa membanggakan keluarga. Maafkan saya karena tidak bisa tumbuh menjadi lelaki yang baik sesuai dengan keinginan ayah dan ibu. Tolong maafkan semua kesalahan saya.” ucapnya sambil menangis“Saya sudah bilang bahwa tidak ada yang boleh membiarkan dia masuk, sekalipun ia bersimpuh dan menangis darah sekalipun!” ayahnya begitu murka ketika melihat Keenan“Ayah!!” bentak anak perempuannya, “Kalau ayah masih terus begini, ibu dan Keisya juga akan angkat kaki dari rumah ini!!” sang istri mulai berangKeenan pun berdiri dan meminta sang ibu beserta adiknya untuk tenang lebih dulu. “Ibu, saya tidak ingin melihat ikatan keluarga saya hancur seperti ini. Saya pulang, untuk kembali merukunkan keluarga saya, mencoba memperbaiki kesalahan yang buat di keluarga ini, meskipun itu tidak mungkin.Jadi, ibu dan Keisya, tolong tenang lebih dulu. Oke?” “Kamu pergi sekarang juga atau saya usir kamu dengan cara kasar?” bentak sang ayah“Kalau ayah terus begini, baik ayah. Ibu dan Keisya akan segera angkat kaki sekarang juga!” tantang istrinya“Tolong dengarkan saya!!” teriak Keenan dengan keras, “Waktu saya tidak banyak, jadi tolong dengarkan saya!” kata Keenan begitu pahit. “Apa maksud kamu, Keenan?” kata sang ibu dengan nada menekanKeenan terdiam dan menundukkan kepalanya. Tak lama kemudian, terdengar suara isak tangis dari Keenan. “Keenan, jawab ibu!”, Keenan masih diam seribu bahasa. Sang ibu terus memaksanya bicara. Namun tanpa terduga, sang ayah tiba-tiba menghampiri lalu memeluknya dengan erat. “Maafkan ayah, Nak.” kata sang ayah, “Saya...yang seharusnya minta maaf. Karena saya, hubungan ibu dan ayah hancur.” ucap Keenan lirih“Pergilah, Nak. Ayah ikhlas.”, Keenan memeluk erat sang ayah dalam tangis kepahitannya. Sang ibu dan adiknya pun juga ikut memeluk Keenan.“Selamat tidur, putraku.” katanya sambil mengecup kening KeenanKeenan pun memberikan senyuman terakhirnya kepada sang ibu dan adiknya. “Keenan sangat mencintai kalian...”, ia pun akhirnya pulang untuk selamanya. Selamat jalan, Keenan.

13Edisi�IV/Oktober/2017

Departemen

Departemen Kajian merupakan salah satu departemen FKIST yang memiliki visi misi untuk membangun jiwa - jiwa islami dalam pribadi saintis umumnya d a n p a r a s a i n t i s F K I S T

khususnya. Sejalan dengan visi dan misi fakultas sains dan teknologi UIN sunan kalijaga yogyakarta, yaitu "Integrasi dan Interkoneksi"

maka departemen kajian didirikan agar semua anggota FKIST memiliki kemampuan untuk menemukan keterkaitan antara islam dan sains. Selain memiliki kemampuan tersebut, diharapkan semua anggota FKIST juga memiliki kepribadian yang berlandaskan Al - Qur'an dan As - Sunnah, sehingga bisa menjadi contoh bagi Masyarakat umumnya, maupun Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga khususnya

Kajian

14Edisi�IV/Oktober/2017

Departemen Media

Jaringan

15Edisi�IV/Oktober/2017

Departemen Media d a n J a r i n g a n m e r u p a k a n departemen FKIST yang bertanggung j a w a b u n t u k

membangun relasi dengan organisasi lain, baik organisasi di dalam kampus maupun di luar kampus. sehingga FKIST dapat menjalin kerjasama yang baik dengan organisasi lain. Departemen media dan jaringan juga bertugas untuk memgelola dan bertanggung jawab untuk mengisi konten akun media sosial yaitu Facebook, Instagram, ataupun Blog baik dengan konten artikel, tips-tips, cerpen, puisi, event internal FKIST dll. Harapannya dengan publikasi karya melalui tulisan di sosial media, FKIST bisa bermanfaat bagi banyak orang dan semakin banyak dikenal, terutama dikalangan mahasiswa muda yang mempunyai passion dibidang sains dan teknologi. Sehingga mahasiswa semakin tertarik dan bersemangat dalam berkarya dan menuntut ilmu. Program kerja yang terbaru dari departemen media dan jaringan adalah Seminar Technopreneurship dengan tema “Cara Jitu Bangun Bisnis Berbasis Teknologi untuk Mahasiswa Muda yang Mandiri”. Acara tersebut berkerjasama dengan departemen ekonomi, dengan adanya seminar tersebut harapannya dapat menggugah mahasiswa untuk menjadi individu yang mandiri.

Departemen

Ekonomi

16Edisi�IV/Oktober/2017

Departemen Ekonomi ini merupakan salah satu d e p a r t e m e n y a n g bertugas mengadakan kegiatan yang bersifat p e m b e l a j a r a n d a n p e n i n g k a t a n Kewirausahaan dan salah satu sumber dana internal FKIST. Pada t a h u n p e r t a m a

departemen ekonomi berdiri, dept ekonomi bekerjasama dengan Dept.

Medjar mengadakan Seminar Technopreneurship yang akan diadakan pada tanggal 30 September

Departemen Kaderisasi

17Edisi IV/Oktober/2017

Departement kaderisasi merupakan perwujudan dari kami untuk kalian, untuk kalian generasi FKIST (Forum Kajian

Islam dan Sains Teknologi), untuk kalian penggerak INDONESIA, kami butuh kalian, kalian para kader penerus masa depan, walaupun perjalanan nanti akan terasa berat, kami akan menjaga kalian, mencoba membimbing kalian, menjadi lebih dewasa, menjadi pribadi lebih baik. Ketika saat itu tiba, izinkan kami sekalilagi membimbing kalian, kalian untuk masa depan, masa

depan yang butuh akan paham apa y a n g t e l a h d i a m a n a h k a n , menjunjung tinggi loyalitas dan paham akan prioritas. Mungkin ekspetasi kami terlalu tinggi, tapi mari kuatkan pundak satu sama

lain. Mari saling m e r i n g a n k a n beban satu sama l a i n … k a r e n a kami butuh kalian, karena FKIST b u t u h k a l i a n , k a r e n a I N D O N E S I A b u t u h k a l i a n . S e m o g a b i s a m e n j a d i k a n j a w a b a n a t a s persoalan negeri

ini. Ingat.. tahun akan datang kalianlah yang akan menulis… manfaat itu memang tidak akan terasa langsung saat ini juga, because something more beautiful when we know what life means

Departemen

RISET

18Edisi IV/Oktober/2017

Departemen Riset merupakan departemen FKIST yang bergerak dalam bidang kepenulisan ilmiah serta lomba-lomba terkait ilmiah. Dept Riset merupakan jantung dari FKIST karena merupakan inti dari tujuan dibentuknya FKIST itu sendiri. Progam Kerja dari Dept Riset salah satunya yaitu KIST yang merupakan perlombaan LKTI yang diikuti oleh mahasiswa seluruh Indonesia yang diadakan oleh FKIST, pada tahun menginjak pada KIST3 dengan harapan FKIST semakin maju dan semakin tinggi inovasi dalam berkarya.

Selain mengadakan lomba, Dept riset menyediakan wadah bagi anggota FKIST untuk selalu mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam berkarya ilmiah. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kader FKIST yang memiliki tingkat keilmuan tinggi.

19Edisi IV/Oktober/2017

RumputOleh : Dawamul ‘Ubudiyah/P. Fis 2014

Ku rebahkan tubuh di atas kasur setelah selesai membersihkan diri dan makan malam bersama Ayah dan Ibu. Makan malam yang jarang sekali bisa kami lakukan bersama. Sebenarnya ada yang kurang, kursi makan kakak perempuanku kosong. Ia harus pergi jauh lagi bersama suaminya meninggalkan rumah setelah lama juga meninggalkan rumah karena kuliah di Kota Yogyakarta.

Seperti biasanya suasana hening, sepi dan tenanglah yang menemani malam-malamku. Aku sudah terbiasa dengan masa-masa ini. Sendiri tanpa ada yang menemani. Aku terbiasa berbagi cerita dengan bintang-bintang. Meski tak didengar tapi aku merasakan ketenangan ketika mengungkapkan padanya. Kilauan gerlapnya seakan balasan atas semua curhatanku. Tak kusadari bahwa malam ini adalah malam minggu. Malam mingguku tak seperti teman-teman sebayaku. Kebanyakan dari mereka menghabiskan weekend-nya untuk sekedar bersantai dan berbagi tawa dengan sahabat, teman dekat atau pun dengan keluarganya. Sedangkan aku menghabiskan malam minggu di dalam kamar, menghabiskan titik energiku yang masih tersisa setelah ku hamburkan untuk berorganisasi di sekolah. Itulah hal yang sengaja ku lakukan untuk membuang rasa galau di malam minggu yang biasa ku lalui. Bukan aku tak punya sahabat, teman dekat bahkan keluarga. Aku punya semua itu, tapi aku tak pernah merasakan kehangatan memilikinya. Aku punya banyak sahabat di organisasiku, tapi hanya sebatas itu saja. Tak pernah ada yang lebih, mereka tak selalu ada di saat-saat tertentu ketika aku benar-benar merasa sepi. Mereka hanyalah teman di organisasi, kekeluargaan muncul ketika organisasi itu berjalan. Di luar semua itu kami mempunyai hidup masing-masing beserta beban hidupnya.

Banyak teman yang ingin mendekat lebih dekat padaku. Bersedia meminjamkan telinganya untuk sekedar mendengarkan keluh kesah yang kualami dan meminjamkan lidahnya untuk memberikan nasehat yang menenangkan diriku. Aku sempat terhanyut di dalamnya, meski dekat namun sungguh aku masih meragu. Aku berusaha tetap mengontrol diriku dalam hal semacam itu. Aku harus benar-benar selektif. Aku tak mau menjadi bunga yang dengan mudahnya dipetik. Aku masih ingin merekah hingga aku layu karena takdir-NYA. Bukan karena di petik oleh tangan-tangan usil yang hanya tergoda oleh nafsu memiliki sesaat. Meski tak terlalu dekat dengan keluargaku, namun aku selalu mempertimbangkan berbagai dampak dari tindakan yang ku lakukan, apakah hal tersebut kelak akan membuat Ibu, Ayah dan keluarga merasa malu atau tidak, membanggakan atau merugikan. Bagaimana pun aku berusaha semaksimal mungkin untuk menyayangi dan menjaga perasaan mereka atas segala tindakanku. Meski tak pernah ku dapatkan kehangatan itu.

Dengan spontan aku merogoh saku bajuku, aku mengambil sebuah amplop berwarna hijau muda yang dipadukan dengan warna putih, warna yang sangat digemari oleh kakakku. Surat itu adalah surat dari kakak perempuanku, Mbak Rahma, yang dititipkan kepada ibu sebelum keberangkatannya ke pulau Sumatra mengikuti suaminya yang bekerja di sana. Aku tak sempat mengantarkannya karena kesibukanku di sekolah tadi.

Assalamu'alaikum…..Dik Tanti, apa kabar? Bagaimana keadaan di sekolah? Apa masih ada teman yang jailin adiknya mbak

yang cantik ini? Sudah sekitar 6 tahun yang lalu sampai saat ini Mbak tak pernah mendengar dik Tanti curhat sama mbak lagi. Padahal sebelumnya dik Tanti bersemangat sekali bercerita semua masalah apa pun pada mbak. Mbak rindu masa itu, dik. Maaf, sejak masuk kuliah mbak berubah. Mbak kurang memperhatikan dik Tanti. Mbak sibuk dengan kegiatan kampus. Sebenarnya mbak sadar benar dengan hal itu, mungkin hal ini yang membuat dik Tanti memilih untuk menjauh dari mbak. Mbak tau juga sebenarnya semua aktifitas organisasi yang kamu ikuti adalah salah satu pelarian dik Tanti dari semua kejenuhan yang ada di keluarga kita. Sedikit sekali waktu untuk sekedar bercengkrama ringan bagi kita di rumah. Ibu dan Ayah sibuk dengan pekerjaannya dari pagi hingga sore hari. Malam pun masih sempat berjumpa tapi hanya sebentar, karena kita tahu kalau Ibu dan Ayah sudah terlalu lelah dengan rutinitasnya. Bahkan selepas sholat isya' saja beliau sudah bergegas untuk istirahat karena harus kembali beraktifitas di pagi buta.

Dik…. Mbak tau pasti ada rasa iri dalam diri dik Tanti ketika melihat teman-temanmu yang sangat dekat dan memiliki banyak waktu dengan keluarganya. Mbak juga sempat merasakannya. Mbak sempat mengumpat pada Allah mengapa mereka merasakan hal itu sedangkan mbak tidak. Apa salah mbak sampai harus menderita di dalam rumah kita sendiri. Derita yang entah datangnya dari mana. Sungguh iri yang tak tertahankan. Tapi hari demi hari, mbak mencoba memaklumi dan memahami semua keadaan ini. Ayah dan Ibu sebenarnya sangat sayang pada kita. Namun mereka tak pernah terbiasa mengungkapkan rasa sayangnya seperti orang tua lain yang biasa kita lihat di luar sana. Memanjakan anak-anak mereka dengan rasa sayang di depan umum. Ayah dan Ibu kita berbeda. Mereka memanjakan kita dengan cara yang luar biasa. Lihat saja, segala kebutuhan yang kita butukan selalu diusahakan. Mereka tak membiarkan kita sengsara. Bahkan sampai sebesar ini selagi Ibu dan Ayah masih mampu membiayai,mereka tak mengizinkan mbak untuk bekerja. Mereka hanya mewajibkan mbak fokus dalam mencari ilmu. Segalanya diusahakan mereka untuk mencukupkan kebutuhan kita. Semua itu kehendak Allah, kita tak diberi rasa kekeluargaan yang kita damba-dambakan selama ini. Tapi Alloh mencukupkan apa yang kita butuhkan. Dengan konsekuensi bahwa waktu berkumpul untuk keluarga kita disedikitkan. Hal ini yang lama sekali mbak pelajari. Inilah alasan mengapa dalam keadaan seperti ini mbak tetap berjuang fokus meraih apa yang mbak inginkan untuk membanggakan kedua orang tua kita. Karena meskipun sepertinya mereka terlihat biasa-biasa saja melihat prestasi kita, tapi di luar sana sungguh mereka membanggakan kita di depan teman-teman di tempat bekerjanya. Itu yang memotivasi mbak untuk terus maju dan mencoba menepis rasa iri yang sepantasnya tidak tumbuh dalam hati kita meskipun keadaan kita di rumah sangat membosankan. Tapi mbak memahaminya. Cukup untuk kita bersyukur atas semua nikmat ini. Banyak orang-orang di luar sana yang lebih kurang beruntung dari kita. Diberikan nikmat kedekatan keluarga namun disedikitkan rizkinya.

Mbak salut sebenarnya dengan dik Tanti, untuk anak seusiamu, dik Tanti sudah bisa mandir i . Mempersiapkan segala sesuatunya sendiri, mulai dari keperluan sekolah hingga pribadi. Hal yang dahulu juga mbak alami diusiamu. Mbak faham bahwa sebenarnya ada bagian yang sangat kita dambakan dalam lingkup keluarga kita. Yaitu perhatian dan rasa saling memiliki satu sama lain. Hal yang pernah mbak cita-cita kan dan ingin mbak rubah dari dulu. Mbak tak rela sebenarnya jika kamu juga merasakan apa yang mbak rasakan ini. Tapi apa daya, kamu tetap merasakan hal ini. Mbak harus jauh dari rumah untuk melanjutkan studi di salah satu universitas negeri di Yogyakarta. Ini yang menjadikan misi mbak dalam merekatkan keluarga kita terhambat. Mbak memilih fokus untuk keberhasilan mbak di kampus.

Mbak sibuk dengan segala rutinitas di kampus dan tak sengaja melupakanmu di sana,dik. Tapi sungguh sebenarnya mbak tetap memikirkanmu. Bagaimana agar kelak dik Tanti bisa sukses dan hidup layak. Mbak sering sekali mencoba menghubungimu. Tapi selalu saja waktunya yang tak tepat. Selalu saja tertunda dan tertunda hingga lama sekali. Di saat ulang tahunmu yang ke-17 kemarin mbak ingin sekali mengajakmu berlibur di Yogyakarta. Mbak sudah mempersiapkan semuanya, tiket kereta, hari dan tempat tinggalmu di sini. Tapi semuanya gagal karena mbak harus menyelesaikan tugas kuliah mbak terlebih dahu lu . Akh i rnya mbak hanya b isa mengirimkan hadiah untukmu melalui pos seperti tahun-tahun yang lalu. Tapi sepertinya dik Tanti kurang senang dengan hadiah yang mbak berikan. Mbak tak pernah melihat dik Tanti memakai tiap hadiah yang mbak kirimkan. Entah… Apakah memang dik Tanti tidak senang dengan apa yang mbak kirimkan atau karena dik Tanti marah sama mbak. Mbak hanya ingin dik Tanti bisa mulai memahami apa yang kita alami ini. Mencoba bersahabat dengan takdir. Kita bisa menepis semua rasa itu dan berusaha bersama menciptakan rasa kekeluargaan itu bersama. Hanya butuh kesabaran dan pemahaman saja, dik Tanti sayang.

20Edisi IV/Oktober/2017

Ibu, Ayah dan mbak Rahma sungguh amat menyayangimu. Maaf karena ketidak pandaian kami dalam mengungkapkanya. Maaf untuk semuanya, dik. Mbak belum bisa menjadi kakak yang baik untukmu. Mbak harus kembali meninggalkanmu jauh. Mbak pamit pergi ke Sumatra. Mbak harus ikut kak Didi, dik Tanti tau sendiri kalau kak Didi pekerjaan tetapnya di sana. Jadi mbak harus ikut ke sana.

Insyaallah…. Semoga masih diberikan waktu dan kesempatan bagi kita untuk bisa mewujudkan suasana keluarga yang selama ini kita dambakan dikemudian hari. Aamiin.

Tak terasa rintihan air mata melandaku. Sungguh sesak rasanya membaca surat itu. Mbak Rahma tau benar apa yang kurasakan selama ini. Aku bungkam tapi ia mendengar. Ia tak pernah berubah seperti yang ku fikirkan selama ini. Ia tetap teman curhatku yang sangat memahamiku. Hanya saja kami lama tak berkomunikasi. Aku merasa bodoh, terus saja menyalahkan takdir dan silau dengan rumput diseberang rumah. Padahal hijaunya rumput itu tidak menjamin kebahagiaan bagi pemiliknya. Sungguh banyak nikmat Allah padaku, hanya aku kurang pandai memahaminya saja. Aku menyesal tak ikut mengantar mbak Rahma berangkat ke Sumatra siang tadi. Padahal bisa saja aku izin pulang lebih awal dari acara organisasi tadi. Mbak Rahma pasti kecewa denganku. Cepatlah pulang, mbak Rahma. Rindu ini tengah menghantamku keras.

Kesan : Awal masuk FKIST terkesan krik krik, bingung mau ngapain. tapi kalau udah berbaur dan bekerja sesama tim semua akan merasakan keindahan

Pesan : Hati hati dengan FKIST. karena kalau udah masuk di dalamnya Anda akan dibuat tdk karuan. karena FKIST bukan organisasi yg membuat anda diam tpi membuat utk lebih produktif dan berkarya. so, manfaatkanlah FKIST sbg wadah utk mengaktualisasikan diri, karena pda hakikatnya kitalah yg akan menghidupkan organisasi, bukan organisasi yg menghidupi kita .

FKIST adalah keluarga di perantauan ini. rasa memiliki dan kekeluargaannya berhasil diciptakan oleh pengurus dan anggotanya. tetap solid mbak,mas,kawan-kawan,dan adik. terimakasih sudah menjadi wadah saya dalam mengembangkan diri. jaya selalu FKIST semoga semakin lebih baik dan lebih produktif lagi dalam hal implementasi program kerja dan memberdayakan anggota-anggotanya.

-Siti Rizka Nurwanti

Pesan dan Kesan

Pesan dan Kesan

M a r i b e r s a m a - b e r s a m a mengembangkan potensi diri di dalam FKIST, karena FKIST merupakan organisasi yang sempurna untuk mengembangkan potensi para saintis muda seperti kita.

- Nini Karnia

Pesan dan KesanSemoga semakin solid di antara pengurus nya dan semoga terjalin perasaan saling memiliki dan berniat memajukan FKIST

Semoga sering-sering diadakan kumpul bareng lagi sehingga bisa belajar bersama-sama

- Friska

Pesan dan Kesan

- D‘Ubudiyah21Edisi IV/Oktober/2017

iscamp (Riset Camping) adalah salah Rsatu program kerja dari Departemen Riset yag bersifat wajib bagi para kader

kader baru di FKIST (Forum Kajian Islam dan Sains Teknlogi). Riscamp tersebut merupakan wadah sebagai ajang karantina bagi para saintis muda yang terfokus pada pembuatan karya tulis ilmiah. Mengapa demikian? Karena dalam acara riscamp tersebut terdapat serangkaian acara yang notabene sebagai dasar pembuatan karya tulis ilmiah. Acara tersebut tersusun secara rapi dengan mengangkat tema “Melalui Riscamp Mari Kita Wujudkan Kader FKIST yang Berpikir Ilmiah dan Berjiwa Saintis dalam Bingkai Ukhuwah Islamiyah”. Dalam acara tesebut terdapat penyampaian materi penyusunan karya tulis ilmiah, outbound ilmiah, dan tak lupa pula acara wajib yaitu malam keakraban. Malam keakraban tersebut dibuat untuk menyatukan seluruh anggota yang memiliki background yang berbeda-beda. Sehingga dapat mewujudkan kebersamaan dalam keberagaman antar anggota yang satu dengan anggota yang lain. Riscamp kali ini merupakan acara Riscamp yang pertama dilaksanakan oleh FKIST. Riscamp ini bertujuan untuk menanamkan jiwa saintis muda para kader baru FKIST, mempererat tali silaturahmi antara kader baru FKIST dengan anggota FKIST sebelumnya, membekali kader baru FKIST dengan ilmu KTI (Karya Tulis Ilmiah).

kader baru ini terjun langsung ke lapangan. Selanjutnya, acara di lanjutkan malam keakraban guna menciptakan kebersamaan dalam keberagaman. Sacara pada hari kedua yaitu outbond ilmiah, dimmana dalam outbond tersebt para kader dibentuk kelompok dengan nama kelompok dan ye-yel masing masing dan panitia memberikan clue yang harus dipecahkan sebagai bahan penelitian. Pada puncak acara para kader inni dituntut untuk menunjukkan komitmennya kepada FKIST supaya kader ini bersungguh-sungguh dan selalu istiqomah dalam menjalankan kepengurusan yang akan datang. Adapun terlaksanakannya pada riscamp kali ini diharapkan dapat menjadikan para saintis ini sebagai saintis muda dan pejuang ilmu yang berakhlak Qur'ani. Dengan demikian hal tersebut sebagai bentuk dan peran serrta FKIST dalam mengamalkan Tri Dharma dalam Perguruan Tinggi. Dengan harapan, agenda riscamp ini berlangsung secara berkelanjutan untuk generasi sekarang dan generasi muda yang akan datang.

RISCAMP 2017

22Edisi IV/Oktober/2017

Menjadi pribadi Idaman

Be Yourself tapi jangan hanya jadi diri sendiri , tapi jadilah yang terbaik dari diri sendiri. Dalam menjadi pribadi yang idaman ada sebuah pertanyaan pnting yang harus anda tanyakan kepada diri anda masing-masing yaitu “Sejauh Mana Anda Mengenal Diri anda?” .

Hidup itu harus mampu mengenali diri sendiri sehingga nantinya akan mengarahkan kharakter dari pribadi tersebut karah yang lebih baik.

Hidup juga harus me miliki rekan jejak. Salah satu caranya adalah dengan melakukan “Me Time”, yaitu meluangkan waktu untuk evaluasi diri , menyediakan ruang untuk diri sendiri merenungkan hal hal baik dan buruk yang ada pada dirinya serta meluangkan waktu untuk bercermin dan menanyakan seberapa saya bermanfaat bagi diri sendiri ? seberapa manfaat saya untuk orang lain ?

5 manfaat menjadi diri sendiri1. Hidup dalam batas kepercayaan yang

kita anut2. Menganut ideologi diri kita3. Menumbuhkan keberanian4. Mampu mengukur diri sendiri5. Lebih mudah fokus mencapai tujuan

7 Langkah Menjadi Diri Sendiri1. Mau menerima diri kita apa adanya2. Mau memaafkan diri kita yang dimasa lalu3. Pahami bahwa diri kita punya keunikan4. Lampaui batas dari diri mu5. Jangan ujub6. Sediakan “me time”7. Membudayakan serta mengusahakan diri

ber-KPK (Kompeten, Profesional, dan Kontributif)

Urgentcy Riset & Preneurship

Riset adalah penelitian, usaha-usaha yang dilakukan dengan cara investigasi dan penyelidikan untuk menyelesaikan masalah (Cooper & Emony ; 1995). Riset secara garis besar dibedakan/digolongkan menjadi dua yaitu Exact dan Humaniora. Tergantung obyek apa yang diteliti dan dikaji dan sebuah penelitian yang masuk dalam kriteria salah satu dari golongan riset. Bagi seorang peneliti penting untuk berada dalam lingkup research community, karena komunitas akan andil bagian atas suksesnya serangkaian proses dalam penelitian. Berikut peran “Research Community” beserta manfaatnya.

Peran “Research Community”1. Pengkajian sebuah disiplin ilmu

pengetahuan lebih multidisipliner2. Jangkauan pemecahakan masalah

atau solusi lebih cepat dan luat3. Pemecahan masalah lebih spesifik4. Wahana diskusi lebih kondukti5. Arus ilmu pengetahuan lebih cepat

Manfaatnya :

1. Lebih responsif terhadap kejadian di sekitar

2. Pemahaman semakin dalam3. Pengetahuan makin luas

Wirausaha adalah inovator yang mampu mengubah kesmpatan menjadi sbuah ide yang bisa di jadikan pendapatan (uang). Research preneurship contohnya penemu dan pencipta Iphone, yaitu Steve Jobs. Di era modrn ini siapa yang tak kenal tokoh satu ini, brandnya sudah mendunia dan menjadi tolak ukur dari semua smartphone saat ini. Jika kita melirik produk dalam negeri pun tak kalah menakjubkan, sebut saja founder sekaligus CEO Go-Jek, BukaLapak.com, dan masih banyak lagi.

Peran dan Manfaat : 1. menciptakan lapangan kerja2. mengurangi jumlah pengangguran3. mengombinasilkan faktor-faktor

industri4. meningkatkan produktivitas nasional

23Edisi IV/Oktober/2017

Oleh : Muhammad Ikhsan .F