studi reaksi anhidrida ftalat dengan n-amil …

69
STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n- AMIL ALKOHOL DALAM SUASANA ASAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Sains (S.Si.) Program Studi Ilmu Kimia Pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia Jogjakarta Disusun oleh: SITIRODIYAH No Mhs: 01612023 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2005

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n- AMILALKOHOL DALAM SUASANA ASAM

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salahsatu syarat mencapaigelar Sarjana Sains (S.Si.) ProgramStudiIlmu Kimia

Pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Islam Indonesia

Jogjakarta

Disusun oleh:

SITIRODIYAH

No Mhs: 01612023

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA2005

Page 2: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n- AMILALKOHOL DALAM SUASANA ASAM

oleh

SITI RODIYAH

No. Mhs : 01 612 023

Telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji SkripsiJurusan Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Islam Indonesia

Tanggal: 20 Agustus 2005

Dewan Penguji

1. Rudy Syahputra, M.Si.

2. Is Fatimah, M.Si.

3. Dr. H. Chairil Anwar

4. Dwiarso Rubiyanto, S.Si.

Dekan

Taada tangan

CWh^

Of~^^^x

Mengetahui,matika dan Ilmu Pengetahuan Alam

m Indonesia

ha, M.Si.)

Page 3: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

Allah tidak akan membebani seseoarang kecuali sepadan

dengan kemampuannya (AL-BAQARAH : 286)

MOTTO

Hidup ini adalah perjuangan, apabila kamu ingin meraih

apa yang kamu inginkan berjuanglah untuk

mendapatkannya.

Karya sederhana ini aku persembahkan buat kedua orang

tua aku yang selalu memberikan dukungan baik moral

maupun spiritual, juga buat Kedua adek ku (Taufik & Riza).

(Buat seseorangyang seCaCu memotivasi aku disaat akuputus asa, males,

sedih,danjuga disaat a£u seneng, ma^asih banyaftja atas

semuayang kamu berikan buat aku

(Buat temenku Nitha, NisaJLnnX katian adalah teman seperjuangan

(susah, seneng), makasihyajeng... .(Berkat kerjasama fata dapat

menyetesaikgn semuanya. Juga buat Lina, (Purwo, makasihya kalian dah

nungguin fata waktu kita tagi berperang. (Dan buat temenl angkatan

2001... <YUl)JlCL IS WE (&ESCT(F<RI(KK(D

in

Page 4: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan skripsi ini dengan baik. Laporan skripsi ini berjudul

" STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n- AMIL ALKOHOL

DALAM SUASANA ASAM"

Laporan skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat

mencapai gelar Sarjana Sains (S.Si.) program studi Ilmu Kimia pada Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia Jogjakarta.

Tidak lupa penulis juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penulisan laporan skripsi ini, sehingga laporan ini dapat

terselesaikan dengan baik, terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Jaka Nugraha, M.Si. selaku Dekan FMIPA UII Jogjakarta

2. Bapak Rudy Syahputra, M.Si. selaku Ketua Jurusan Kimia FMIPA UII Jogjakarta

3. Bapak Dr. Chairil Anwar sebagai Dosen Pembimbing I

4. Bapak Dwiarso Rubiyanto, S.Si. sebagai Dosen pembimbing II

5. Kepala laboratorium kimia organik, Bapak/ Ibu Laboran laboratorium kimia

organik jurusan kimia FMIPA UGM Jogjakarta

IV

Page 5: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini, untuk itu penulis

mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun. Sehingga laporan ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Jogjakarta, Juli 2004

Penulis

Page 6: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL j

HALAMAN PENGESAHAN ii

HALAMAN PERSEMBAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

INTISARI viii

ABSTRAC ix

BABI. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4ManfaatPenelitian 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5

BAB III. DASAR TEORI 8

3.1 Anhidrida Ftalat 8

3.2Alkohol 10

3.3 Reaksi Esterifikasi 11

3.4 Kromatografi 15

3.4.1 KLT 15

3.4.2 Kromatografi Gas 17

3.4.2.1 Instrumentasi Kromatografi Gas 19

3.5 Spektroskopi Massa 21

3.5.1 Instrumentasi Spektrometer Massa 22

3.5.2 Fragmentasi 23

3.6Hipotesis 24

vi

Page 7: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN 25

4.1 Alat dan Bahan 25

4.2 CaraKerja 26

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 27

BABA VI. KESIMPULAN DAN SARAN 43

6.1 Kesimpulan 43

6.2 Saran 43

DAFTAR PUSTAKA 44

LAMPIRAN

vn

Page 8: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n- AMIL

ALKOHOL DALAM SUASANA ASAM

INTISARI

Siti RodiyahNo Mhs: 01612023

Telah dilakukan penelitian tentang studi reaksi anhidrida ftalat dengan n-amilalkohol dalam suasana asam. Anhidrida ftalat sebanyak 3,32 g ( 0,02 mol) dilarutkandalam 10 ml (0.09 mol) dan 3 tetes H2S04, dipanaskan pada suhu di atas 100°Cselama 6 jam. Setiap satu jam sekali diambil sampel dan dicek dengan KLT, hasilKLT dilihat dengan sinar UV untuk mengetahui perkembangan reaksi. Hasilesterifikasi setelah 6 jam kemudian dimasukkan dalam corong pisah dan dicucidengan akuades hingga pH netral. Lapisan organik dikeringkan dengan menggunakanNa2S04 anhidrat, dan dilakukan penyaringan. Hasil yang didapat kemudian didestilasivakum, residu yang didapat dianalisis menggunakan kromatografi gas dankromatografi gas- spectrometer massa.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa reaksi antara anhidrida asam ftalatdengan n-amil alkohol menghasilkan produk yaitu di-isoamil ftalat dan di- amil ftalat,serta produk samping di- amil eter.

Kata kunci: Anhidrida ftalat, reaksi esterifikasi,kromatografi

vui

Page 9: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

STUDY OF PHTALIC ANHYDRIDE REACTION WITH n- AMYLALCOHOL IN ACID SOLUTION

ABSTRAC

Siti RodiyahNo Mhs: 01612023

It have been done a research about study of phtalic anhydride reaction withn- amyl alcohol in acid solution. Phtalic anhydride for 3.32 g (0.02 mole) isdissolved into 10 ml (0.09 moles) and 3 drops of H2S04 heated on temperatureabove 100°C for 6 hours. Every an hour sample was taken and tested by TLC, theTLC result is looked under UV to know the development of reaction. Theesterification result after 6 hours is put into saparation funnel and washed byaquadest till the pH is neutral. Organic layer is dried by using Na2S04 anhydrate,and then refined. The product obtained is then vacuum destilated, the residualobtained is analyzed by using gas chromatography and gas chromatography- massspectrometer.

Result of the research shows that reaction between phtalic anhydride andn- amyl alcohol yields products such as di- isoamyl phtalic, as well as sideproducts such as di- amyl eter.

Key word: phtalic anhydride, esterification reaction, chromatography

IX

Page 10: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar penggunaan anhidrida ftalat adalah untuk plastik yang

diperkuat serat. Seperti diketahui, serat gelas terutama digunakan sebagai material

konstruksi, peralatan kelautan, bagian-bagian mobil, komponen elektronik dan

peralatan rumah tangga. Contoh nyata barang yang dibuat dari resin poliester tak

jenuh adalah barang-barang saniter, kancing, kayu lapis dekoratif, manner sintetik

hingga kapal pesiar dan dapat memperkuat serat kain. Diperkirakan 70% resin alkid

yang diproduksi di dunia berbahan dasar anhidrida ftalat. Resin alkid ini terutama

digunakan untuk pelapis permukaan, pembuatan cat misalnya cat di industri dan lalu

lintas, dan pembuat cetakan (Ismundar,2004).

Anhidrida ftalat dapat digunakan sebagai pewarna, apabila bereaksi dengan

fenol akan membentuk phenophtalin (Harold,1996). phenophtalin ini merupakan zat

warna yang digunakan sebagai indikator asam-basa, tidak berwarna di bawah pH 8

dan berwarna merah di atas pH 9,6. Senyawa ini digunakan dalam titrasi yang

melibatkan asam lemah dan basa kuat dan digunakan sebagai pencahar (Daintith,

1994).

Perkembangan yang sangat pesat dari industri polimer sintetik membuat

kehidupan kita selalu dimanjakan oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk yang

Page 11: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

mereka hasilkan. Bahkan plastik dianggap sebagai salah satu ciri kemunculan

zaman modern yang ditandai dengan kehidupan yang serba praktis dan nyaman.

Namun, beberapa laporan ini menguak sisi lain dari kemudahan yang diberikan oleh

bahan-bahan yang terbuat dari polimer sintetis ( Hadi, 2003 ).

Dalam perkembangan industri pada saat ini anhidrida ftalat ikut berperanan

dalam perkembangan ini khususnya pada produksi pembuatan plastik. Separuh dari

anhidrida ftalat digunakan dalam produksi pembuatan plastik. Dalam produksi

pembuatan plastik ini anhidrida ftalat digunakan sebagai pelunak dalam produksi

lembaran Polivinil Klorida (PVC) dan industri penggunanya adalah pembuat karet

sintesis, pembungkus kabel, dan pipa PVC atau sering masyarakat menyebutnya pipa

paralon. Sekitar 20% pemanfaatan anhidrida ftalat untuk produksi resin poliester tak

jenuh ( Ismundar, 2004). Kebanyakan plastik seperti PVC, agar tidak bersifat kaku

dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelunak (plasticizers). Bahan pelunak ini

kebanyakannya terdiri atas kumpulan ftalat (ester turunan dari asam ftalat). Beberapa

contoh pelunak adalah epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate

(DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan

dan pemrosesan makanan, acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(-2ethylhexyl)

phthalate (DEHP) yang digunakan dalam industri pengepakan film (Pontianak

online,2004)

Pemanfaatan plastik terbesar adalah dalam bidang kemasan, bangunan,

peralatan rumah tangga, peralatan listrik dan bidang lainnya. Dari tahun ke tahun

penggunaan plastik berkembang semakin pesat, karena plastik mempunyai banyak

Page 12: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

keunggulan antara lain fleksibilitasnya tinggi, tidak mengalami korosi, sifat

isolasinya baik, dapat dibuat transparan dan kekuatannya dapat divariasi sesuai

kebutuhan (dalam Mintarsih, 1998). Benda-benda plastik banyak disekitar kita,

karena benda plastik umumnya ringan, mudah dibentuk, murah dan tahan lama.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat manfaat dari anhidra ftalat. Dari

fenomena tersebut perlu kiranya diketahui produk yang akan dihasilkan dari reaksi

esterifikasi antara sampel yaitu anhidrida ftalat dengan n- amil alkohol, dari produk

yang didapat apakah bisa dijadikan sebagai bahan pemlastik. Analisis yang digunakan

yaitu dengan menggunakan kromatografi gas dan kromatografi gas- spektrometer

massa.

1. 2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah anhidrida ftalat direaksikan dengan n- amil alkohol dalam

suasana asam?

2. Apakah produk akhir dari reaksi anhidrida ftalat dengan n- amil alkohol dalam

suasana asam?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui reaksi antara anhidrida ftalat dengan n- amil alkohol dalam

suasana asam.

2. Mengetahui produk akhir dari reaksi anhidrida ftalat dengan n- amil alkohol

dalam suasana asam.

Page 13: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

1.4 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu

pengetahuan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada

masyarakat, khususnya di bidang ilmu kimia yaitu tentang manfaat dari

anhidrida ftalat dan aplikasinya di dunia industri.

Page 14: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Ismundar (2004), mengatakan bahwa anhidrida ftalat merupakan senyawa

organik kristalin, tak berwarna yang merupakan bahan baku dalam produksi plastik,

resin poliester tak jenuh, pewarna atau pigmen, dan bahan-bahan kimia penting

lainnya seperti herbisida, poliester poliol, dan Iain-lain. Sampai saat ini belum ada

bahan yang dapat menggantikan peran anhidrida ftalat untuk aplikasi-aplikasi tadi.

Xylena (dimetilbenzena) diperoleh dari petroleum bersih seperti campuran

dari isomer orto-meta-para bersama dengan etilbenzena. Setelah pemisahan, maka

yang paling utama digunakan adalah isomer orto dimana dapat dioksidasi menjadi

anhidrida ftalat. Reaksi yang terjadi:

,CH,

CH,

O-xylena

Pengubahan kesebuah variasi dari ester dapat digunakan sebagai plasticizer.

Plasticizer yang ditambahkan dalam polimer dapat digunakan untuk merubah bentuk

polimer dari keras, bahan yang gampang rusak, menjadi lunak dan elastis (seperti

karet) (Hornback, 1998).

0

Anhidrida asam ftalat

Page 15: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

Ruyani (2001), Plastik sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, telah diakui pula bahwa pemakaian berlebihan bahan sintetik itu termasuk

tindakan tidak ramah lingkungan. Dampak negatif lain terutama berasal dari

pemakaian ester ftalat sebagai bahan pelentur dalam industri plastik. Semakin banyak

penggunaan plastik, semakin besar peluang pencemaran ester ftalat di lingkungan.

Ester ftalat ternyata tidak sekedar polutan, tetapi juga dapat lagsung masuk ke dalam

tubuh manusia melalui berbagai cara. Ester ftalat yang merupakan pelentur utama

dalam pembuatan plastik polivinil klorida (PVC), dapat larut dalam plasma darah

selama darah tersebut disimpan dalam kantung plastik PVC dan selama pencucian

darah. Salah satu ester ftalat yang paling berbahaya adalah dimetoksietil ftalat

(DMEP). Bahan ini, selain bersifat toksik juga teratogenik terhadap embrio hewan.

Dalam Mintarsih (1998), salah satu bahan pembuat plastik adalah bahan

pemlastik yang berfungsi untuk menaikkan fleksibilitas, menurunkan titik leleh, dan

menurunkan viskositas pada proses. Bahan pemlastik dapat diklasifikasikan menjadi

dialkil ftalat, alifatik diester, dan trialkil trimetilitat. Contohnya pada dioktil phalat

(DOP), DIOP (diisooktil ptalat) dan DOA (dioktil adipat). Secara umum teknik yang

digunakan dalam analisa polimer adalah dengan spektrofotometri inframerah (IR),

kromatografi gas, H-NMR, dan instrumen lainnya.

Suhendi (2004), telah meneliti tentang pemanfaatan limbah 2-etil heksanol

sebagai bahan untuk produksi dioktil ftalat dan analisisnya menggunakan

kromatografi gas. Limbah 2 - etil heksanol tersebut direaksikan dengan anhidrida

asam ftalat untuk menghasilkan dioktil ftalat. Dioktil ftalat termasuk dalam poliester

Page 16: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

atau polimer-polimer sintesis yang berguna sebagai bahan untuk pembuatan plastik

(Sopyan,2001).

Menurut Sapto Nugroho dari Departemen Biokimia IPB, kebanyakan plastik

seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan

pemlastis (plasticizers). Bahan pemlastis ini kebanyakannya terdiri atas kumpulan

ftalat (ester turunan dari asam ftalat). Beberapa contoh pemlastis adalah epoxidized

soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl) adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB)

yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan makanan, acetyl tributyl

citrate (ATBC) dan di(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP) yang digunakan dalam

industri pengepakan film (Pontianak online, 2004 ).

Respati (1980), menuliskan bahwa ester umumnya dibuat dari reaksi antara

alkohol atau fenol dengan asam atau derivat asam. Esterifikasi adalah suatu reaksi

pembentukan ester, esterifikasi suatu alkohol dengan asam karboksilat merupakan

reaksi yang lambat bila tanpa katalis asam kuat. Dengan katalis asam kuat seperti

H2S04 atau HC1 reaksi akan mencapai keseimbangan dalam beberapa jam. Hasil

esterifikasi dapat ditingkatkan dengan jalan memindahkan atau mengambil air dari

campuran reaksi (dalam Kurniawan, 2002). Dari semua turunan asam karboksilat asil

halida adalah senyawa yang paling reaktif untuk reaksi esterifikasi dengan alkohol.

Seperti anhidrida asam biasanya tidak dibuat langsung dari asam karboksilat, tetapi

dibuat dari turunan asam karboksilat yang lebih reaktif. Anhidrida asam lebih reaktif

daripada asam karboksilat, oleh karena itu senyawa ini sering digunakan untuk

mensintesis senyawa lain seperti keton, ester dan amida (Hardjosudirdjo, 1993).

Page 17: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

BAB III

DASAR TEORI

3.1 Anhidrida ftalat

Anhidrida ftalat merupakan senyawa organik kristalin, tak berwarna yang

merupakan bahan baku dalam produksi plastik,resin poliester tak jenuh, pewarna atau

pigmen, dan bahan-bahan kimia penting lainnya seperti herbisida, poliester poliol,

dan Iain-lain (Ismundar, 2004).

Naftalena dapat dioksidasi menjadi produk-produk dalam mana sebagian

besar aromatisasi dipertahankan. Anhidrida ftalat dibuat secara komersial dengan cara

mengoksidasi naftalena.

Naftalena

V,02^5

udarakalor

COH

COH

Asam 0-ftalat

-H,0

Anhidrida asam ftalat

(Fessenden,1982)

Anhidrida ftalat dapat juga dibuat dari o-xylena yang dioksidasi dan juga

menggunakan katalis vanadium pentoksida. Pembuatan anhidrida ftalat dengan

o-xylena berlangsung sangat eksotermik.

Page 18: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

CH, 0

0

CH,

O-xylena Anhidrida asam ftalat

(Harold, 1996)

Dari sisi sifat, anhidrida ftalat berwujud padat pada suhu kamar. Anhidrida

ftalat meleleh pada suhu 132°C dan mendidih pada angka 295°C, memiliki bau

menyesakkan yang khas, dan keadaan fisikanya kristal putih, anhidrida ftalat larut

dalam alkohol dan sedikit larut dalam eter. Padatan anhidrida ftalat cukup stabil pada

kondisi penggunaan dan penyimpanan. Namun, panas akan berkontribusi pada

ketakstabilan padatan ini. Jadi kemungkinan besar ledakan dan kebakaran itu dipicu

oleh panas yang dialami bahan anhidrida ftalat. Dalam keadaan leleh bahan ini harus

diliputi dengan gas yang inert. Bahan ini akan menghasilkan CO atau C02 bila

terdekomposisi (terurai). Anhidrida ftalat juga diklasifikasikan sebagai bahan yang

berbahaya, korosif, dapat menyebabkan luka bakar bila terjadi kontak dengan kulit,

berbahaya bila tertelan atau terhirup, dan mungkin menyebabkan alergi kulit dan

reaksi pemapasan. Efek akut (jangka pendek) terkontak anhidrida ftalat antara lain

iritasi mata, gangguan saluran pemapasan, dan kulit. Sedang efek kronis (jangka

panjang) antara lain konjungtivitis, rhinitis, rhinoconjunctivitis, bronkitis, serta iritasi

kulit danmembran mucous (Ismundar,2002).

Page 19: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

10

Anhidrida bila dihidrolisis akan menghasilkan asam karboksilat, laju reaksi

berbanding langsung dengan kepekatan larutan anhidrida di dalam air.

Umum:

O OII

R- C- O—C—R' + H20

Hidrolisis anhidrida asam ftalat:

0 + H20

Anhidrida asam ftalat

(Carey,2000)

02RCOH

(Hardjosudirdjo,1993)

0

COH

COH

Asam ftalat

3.2 Alkohol

Alkohol adalah senyawa yang mempunyai mmus umum ROH dimana R

adalah gugus alkil atau alkil tersubtitiisi. Alkohol mempakan molekul polar, dalam

senyawaini oksigenmengemban muatan negatifparsial.

Page 20: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

11

Sifat fisis alkohol:

1. Titik didih

Karena alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul-

molekulnya, maka titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkil halida atau

eter yang bobot molekulnya sebanding. Misalnya titik didih etanol (CH3CH2OH)

78,3°C dan titik didih etil klorida (CH3CH2C1) 13°C (Fessenden,1982).

2. Kelamtan dalam air

Alkohol berbobot molekul rendah lamt dalam air, sedangkan alkil halida

padanannya tidak lamt. Kelamtan dalam air ini langsung disebabkan oleh ikatan

hidrogen antara alkohol dan air ( Fessenden,1982). Alkohol mempunyai berat jenis

yang lebih tinggi daripada alkana tetapi masih rendah dari air. Alkohol-alkohol

rendah seperti methanol, etanol, n-isopropanol dan tert butanol dapat lamt dengan air

dengan tidak terbatas (Respati, 1980).

1- pentanol , memiliki nama lain yaitu pentil alkohol atau n- amil alkohol dan

mempunyai mmus molekul C5H12O. Dalam keadaan cair mempunyai karakteristik

yaitu titik didih 137,5°C dan titik leleh -79°C dan lamt dalam air (Windholz,1983).

3.3 Reaksi Esterifikasi

Suatu ester asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugus -

CO2R dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Salah satu jenis reaksi subtitusi

terhadap gugus karbonil yang banyak dilakukan adalah reaksi esterifikasi. Reaksi

Page 21: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

12

esterifikasi ini dikenal juga sebagai reaksi asilasi, dimana reaksi esterifikasi ini reaksi

yang menghasilkan ester dan air (Daintitth, 1990). Esterifikasi berkataliskan asam

dan mempakan reaksi yang reversible.

Umum:

?RCOH

Suatu asam

karboksilat

OII

CH3COH

Asam asetat

+ R'OH

suatu

alkohol

H+, kalor PRCOR' + H20

+ CH3CH2OH

etanol

suatu ester

H+, kalor_ V* CH3COCH2CH3 + H20

etil asetat

Esterifikasi suatu asam karboksilat berlangsung melalui serangkaian tahap

protonasi dan deprotonasi. Oksigen karbonil diprotonasi, alkohol nukleofilik

menyerangkarbon positif, dan eliminasi air akan menghasilkan ester yang dimaksud.

Page 22: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

YRC-OH

H+

H+

OH

rc^Sh2R'O:

H,0

:OH

RC—OHI

R'̂ -H

/:OH

RC+ -I

R'O:

H+

+OH

IIRC

IR'O:

13

OHI ..

RC-OHI "

R'O:

H+

ZZ5* RCOR'

(Fessenden,1982)

Mekanisme ini dapatdiringkas sebagai berikut:

O

RCOH + R'OH Z^:

Suatu asam

karboksilat

H+R— C — OH

OR'

Secara umum reaksi anhidrida asam dengan alkohol:

O O

11 !iR- C— O—0—R' +R' OH-

Asam anhidridaalkohol

R'i

ester

I?^ RCOR' + H20

Suatu ester

(Fessenden, 1982)

o o•• II

OR' + RCOH

Asam karboksilat

Page 23: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

mekanismenya:

R-C-O-C—R + R-OH'V IP

R-C^_Q-C-R1+

R- NHAnhidrida

contoh reaksi:

"T

alkohol

R-C—O-R'

Ester

iP+ R—C-OH

,0

OH

O + CH3CH2CHCH

2-butanol

O

Anhidrida asam ftalat

(Fessenden,1982)

•'ffR—C

R' H

IP-II'O-C-R

(wade,1999)

14

0 CH3

COCHCH2CH3

COH

O

2-butil hidrogen ftalat (97%)

Page 24: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

15

3.4 Kromatografi

Kromatografi mempakan suatu metode pemisahan senyawa antara dua fasa,

yaitu fasa diam dan fasa gerak. Pemisahan diantara fasa diam dan fasa gerak terjadi

bila campuran molekul terserap pada permukaan partikel dan dalam celah antar

partikel atau terpartisi kedalam sejumlah cairan yang terikat pada permukaan pori.

Laju perpindahan komponen dalam sampel didalam kolom atau lapis tipis

dipengaruhi oleh fasa diam dan fasa gerak (Khopkar, 1985).

Semua pemisahan dengan kromatografi tergantung pada kenyataan bahwa

senyawa-senyawa yang dipisahkan terdistribusi sendiri diantara fasa-fasa bergerak

dan tetap dalam perbandingan yang sangat berbeda-beda dari satu senyawa terhadap

senyawayang lain ( Sastrohamidjojo, 2002).

3.4.1 Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Kromatografi lapis tipis ialah metode pemisahan fisikokimia. Lapisan yang

memisahkan terdiri atas bahan berbutir-butir (fase diam), ditempatkan pada

penyangga bempa pelat gelas, logam atau lapisan yang cocok. Campuran yang akan

dipisah bempa lamtan ditotolkan bempa bercak atau pita (awal). Setelah pelat atau

lapisan ditaruh didalam bejana tertutup rapat yang berisi lamtan pengembang yang

cocok (fase gerak), pemisahan terjadi selama perambatan kapiler (pengembangan)

selanjutnya senyawa yang tidak berwarna hams ditampakkan (dideteksi)

(Stahl,1985).

Page 25: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

16

Kromatografi lapis tipis mempakan salah satu jenis kromatografi serapan

(padat-cair), dimana fasa diamnya dilapiskan pada suatu plat pendukung. Plat

pendukung dapat bempa kaca, plastik atau kertas aluminium. Sebagai pengikat pada

plat pendukung biasanya digunakan kalsium sulfat yang dikenal dengan silika gel G.

Beberapa keuntungan metode kromatografi lapis tipis dengan kromatografi lainadalah :

1. Pelarut yang digunakan hanya sedikit

2. Polaritas pelarut dapat diubah dengan mudah

3. Proses pemisahan hanya memerlukan waktu yang singkat

Identifikasi senyawa yang terpisah pada lapis tipis dilakukan dengan pereaksi lokasi

kimia dan reaksi-reaksi warna. Identifikasi yang umum digunakan adalah harga Rf,yang didefinisikan sebagai berikut:

Harga Rf = Jarak yang digerakkan oleh senyawa dari titik asal

jarak yang digerakkan oleh pelamt dari titik asal.

Harga Rf untuk senyawa-senyawa murni dapat dibandingkan dengan harga Rfstandar. Untuk membandingkan harga Rf suatu senyawa yang tidak diketahui dibuat

noda untuk tiap senyawa pada plat KLT. Noda yang telah kering dikembangkan padapelamt yang sesuai untuk memisahkan komponen campuran. Identitas senyawa yangtidak diketahui dapat disimpulkan dengan melihat harga Rf (Sastrohamidjojo, 2002 )

Page 26: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

22

Ion-ion molekuler, ion-ion pecahan dan ion-ion radikal pecahan dipisahkan

oleh pembelokan dalam medan magnet yang dapat berubah sesuai dengan massa dan

muatan mereka, dan menimbulkan ams (ion ams) pada kolektor yang sebanding

dengan limpahan relatif mereka. Spektrum massa adalah mempakan gambar antara

limpahan relatif lawan perbandingan massa/muatan (m/e). Spektrometer massa adalah

suatu teknik analisis yag mendasarkan pemisahan berkas ion-ion yang sesuai dengan

perbandingan massa dengan muatan dan pengukuran intensitas dari berkas ion-ion

tersebut (Sastrohamidjojo, 2001).

3.5.1 Instrumentasi spektrometer massa

Spektrum massa minimal terdiri dari tempat menginjeksi sampel, ruangan

pengion, pengumpulan ion, penguat sinyal dan pencatat. Fungsi dari penganalisis

massa adalah menguraikan partikel-partikel (seperti prisma atau monokromator pada

spektrometer) (Khopkar, 1990).

Injektor sampel Tempat masukSumber ion

1Sensor sinyal

Detektor Massa transfer

1Perekam

Gambar 1. Komponenperalatan Spektroskopi massa

Page 27: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

23

Dalam membicarakan dasar-dasar dari spektrometri massa, pertama-pertama

hams mengetahui cara pemasukan beberapa mikrogram uap cuplikan kedalam sistem

pengurangan tekanan tinggi (kira-kira 10"6 mmHg) dari spektrometer. Uap kemudian

dialirkan melalui celah A ke dalam kamar ion dimana ia ditembak dengan seberkas

elektron yang dipercepat dari suatu filamen, biasanya dengan tenaga sekitar 70 eV.

Berbagai ion positif dihasilkan oleh elektron yang menumbuk molekul,

kemudian dipercepat melalui celah yang kedua dengan potensial penolakan yang

diberikan diantara A dan B. Akhirnya potensial pemercepat yang besar (kira-kira 8

kv) yang ditempatkan antara B dan C memungkinkan ion-ion positif berjalan dengan

kecepatan yang tinggi masuk ke dalam bagian penganalisa spektrometer massa,

dimana mereka akan dipisahkan sesuai dengan perbedaan-perbedaan m/e mereka

(Sastrohamidjojo, 2001).

3.5.2 Fragmentasi

Sangat berguna untuk mengetahui kejadian-kejadian dimana elektro-elektron

bertumbukan dengan sumber ion pada saat energi dinaikkan. Mula-mula potensial

berkisar antara 8-12 eV dimana ion-ion mulai terbentuk. Ion ini dikenel dengan ion

molecular atau ion induk, dengan naiknya potensial ikatan-ikatan maka ion induk

akan terfragmentasi lebih lanjut. Biasanya spektrometer massa dioperasikan pada 70

eV, suatu nilai yang cukup untuk memecahkan semua ikatan. Setiap komponen

memberikan rangkaian fragmentasi yang spesifik dan disebut sebagai pola

Page 28: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

24

fragmentasi. Pola fragmentasi mempakan deretan garis puncak-puncak yang

kelimpahannya kecil disebut puncak isotop (Khopkar,1990).

Dalam fragmentasi, fragmentasi mudah dimengerti dengan pengertian

pergeseran elektron dengan konsep stabilisasi muatan oleh induksi dan resonansi.

Pemecahan ion molekular (atau setiap elektron ganjil) dapat terjadi oleh pemutusan

ikatan dengan dua cara yaitu heterolitik dan homolitik. Pemutusan heterolitik

dinyatakan dengan anak panah /^~^ untuk menyatakan perpindahan sepasang

elektron. Pemutusan homolitik dinyatakan dengan anak panah ^"^ untuk

menyatakan perpindahan elektron tunggal (Sastrohamidjojo,2001).

3.6 Hipotesis

Berdasarkan uraian dari latar belakang, tinjauan pustaka dan dasar teori maka

dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

1. Anhidrida ftalat direaksikan dengan n-amil alkohol dalam suasana asam

mempakan reaksi reversibel dan pada pembentukan produk akhir, reaksi

esterifikasi anhidrida mempunyai dua tingkatan, pertama dibentuk dengan n-

amil alkohol. Pada tahap pertama anhidrida ftalat bereaksi dengan n- amil

alkohol membenruk mono-amil ftalat. Kemudian pada tahap kedua mono-amil

ftalat yang terbentuk pada tahap pertama akan menjadi di-amil ftalat.

2. Reaksi antara anhidrida ftalat dengan n- amil alkohol dalam suasana asam

dapat menghasilkan suatu produk akhir yaitu di- amil ftalat.

Page 29: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Alat dan Bahan

4.1.1 Alatyangdigunakan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Labu leher tiga 11. Pipa kapiler

2. Pendingin bulat 12. Plat silika

3. TermometerllO°C 13. Kertas pH

4. Magnet stirrer 14. Satu set alat destilasi

5. Pemanas stirrer vakum

6. Pipettetes 15. Batu didih

7. Labuukur 16. Kertas saring

8. Erlenmeyer 17. GC-MS SHIMADZU

9. Corongpisah QP-5000

10. Kacaarloji

4.1.2 Bahan yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Anhidrida asam ftalat E Merck 6. Akuades

2. Amil alkohol E Merck 7. Na2S04 anhidrat E Merck

3. H2S04 pekat E Merck

4. Metanol E Merck

5. Diklorometan E merck

25

Page 30: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

26

4.2 Cara Kerja

Asam ftalat ditimbang sebanyak 3,32 g ( 0,02 mol) dicampur dengan amil

alkohol 10 ml (0,09 mol) dimasukkan dalam labu leher tiga dan direfluk dengan

menggunakan pemanas stirer dan ditambahkan katalis asam, dimana katalis asam

yang dipakai yaitu H2S04 sebanyak 3 tetes, selama pemanasan juga diaduk dengan

magnet stirrer sampai lamt dengan pemanasan menggunakan suhu > 100°C. Setelah

lamt kemudian dipanaskan lagi dan setiap satu jam sekali lamtan ditotolkan pada plat

silika untuk dilakukan KLT. Eluen yang digunakan adalah metanol: diklorometan

( lml : 5 ml ), ini dilakukan setiap satu jam sekali sampai asamnya sudah bereaksi

dengan n-amil alkohol. Standar yang digunakan adalah anhidrida ftalat yang

dilarutkan dengan eluen yag digunakan untuk KLT. Setelah dilakukan KLT hasil

yang didapat dilihat nodanya dengan menggunakan sinar UV.

Langkah selanjutnya, setelah diketahui asam memisah dari lamtan dilakukan

pemisahan lagi menggunakan corong pisah. Cara kerjanya lamtan yang telah direfluk

dan diKLT, dimasukkan dalam corong pisah dan dicuci dengan akuades 5 ml

sebanyak 3 kali, dilakukan sampai lamtan netral yaitu pada pH 7, kemudian lapisan

atas (lapisan organik) dikeringkan dengan menggunakan Na2S04 anhidrat kemudian

disaring dan hasil penyaringan didestilasi vakum, hasil dari destilasi vakum yaitu

residunya dianalisis menggunakan kromatografi gas dan kromatografi gas-

spektrometer massa.

Page 31: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

BABV

HASIL DAN PEMBAHASAN

^Jiii

:t ~\\1>fttRPUSTAKAMir.i

Pada penelitian ini yaitu studi reaksi anhidrida ftalat dengan n- amil alkohol

dalam suasana asam, pada dasarnya penelitian ini untuk mengetahui produk yang

akan dihasilkan dari reaksi antara anhidrida ftalat dengan n-amil alkohol, dimana

digunakan reaksi esterifikasi. Pada reaksi esterifikasi ini ditambahkan katalis asam

( H2S04) tujuannya untuk mempercepat reaksi, karena reaksi esterifikasi tanpa

adanya katalis akan berjalan lambat. Selain dengan penambahan katalis untuk

mempercepat reaksi juga digunakan suhu yang tinggi, suhu yang digunakan yaitu di

atas 100°C. Selama reaksi esterifikasi ini berlangsung setiap satu jam sekali dilakukan

KLT (Kromatografi Lapis Tipis) dan noda dilihat menggunakan sinar UV dengan

panjang gelombang yang digunakan 254 nm. KLT ini dilakukan untuk mengetahui

perkembangan reaksi antara anhidrida ftalat dengan alkohol dalam membentuk ester.

Proses ini berlangsung selama 6 jam dengan suhu di atas 100°C. Proses reaksi

esterifikasi anhidrida mempunyai dua tingkatan, pertama dibentuk dengan n- amil

alkohol, dimana pada tahap pertama ini, sangat cepat membentuk separuh ester, yaitu

satu mol anhidrida ftalat bereaksi dengan satu mol n- amil alkohol membentuk mono-

amil ftalat. Kemudian pada tahap kedua mono-amil ftalat yang terbentuk pada tahap

pertama akan menjadi di-amil ftalat dengan melepaskan satu mol H20. Reaksi yang

terjadi:

27

Page 32: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

Tahap I

ft:0:

-6-(p-C5Hn

'•or

m

:0:

H

f.C-0-C5H„

:-oh

Mono-amil ftalat

H

Tahap II £>: *

:0: CsH"QH

V

\/C-0-C5Hn

-OH

f:0:

-H

28

-H,0

Page 33: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

O:II ..C-p-C5Hn

^p-Q-c3Hn*:OH

-H

C-0-C5Hn

C-0-C5Hn

O

Di- amil ftalat

29

Langkah selanjutnya, setelah dilakukakan KLT lamtan yang dihasilkan

dimasukkan dalam corong pisah dan lamtan dicuci dengan akuades sebanyak 5 ml

sampai akuades mempunyai pH netral. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bahwa

lamtan sudah tidak mengandung asam di dalamnya. Kemudian lamtan dikeringkan

dengan menambahkan Na2S04 anhidrat, tujuannya untuk mengikat air yang masih

tersisa dalam lamtan dan disaring. Kemudian dilakukan destilasi vakum untuk

memisahkan pelarut-pelarut yang masih bercampur dengan lamtan. Residu yang

didapat kemudian ditimbang dan diperoleh hasil sebanyak 4,1 g sehingga rendemen

yang didapat sebanyak 0,67%, kemudian dianalisis dengan menggunakan GC dan

GC-MS.

Kromatografi gas digunakan karena cepat, pengoprasiannya sederhana,

sensitif, analisis kualitatif-kuantitatif dan keterulangan tinggi. Pada analisis

kromatografi gas ini dapat menentukan analisis kualitatif dan kuantitatif,

kromatogramdisajikan pada gambar2 :

Page 34: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

IPV

Gambar 2. kromatogram hasil kromatografi gas

Tabel 2. Data hasil kromatografi gas

Peak No Time menit Area Height MV Cone

1 3.404 1917458 301181 20.58072 14.395 670146 77325 7.19293 14.990 3136268 301340 33.66264 15.544 3592912 191578 38.5639Jumlah 9316784 972424 100.0000

30

Secara kualitatif waktu retensi yang berbeda menunjukan senyawa yang

berbeda, berarti dapat dibaca pula bahwa setiap puncak yang muncul menunjukan

senyawa yang berbeda juga. Pada kromatogram di atas terdapat empat puncak yang

muncul, ini berarti ada empat senyawa yang berbeda yang terkandung dalam sampel.

Secara kuantitatif ketinggian atau luas puncak menyatakan kuantitas (%) senyawa.

Page 35: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

31

Berarti dapat diketahui bahwa analisis kuantitatif ditunjukkan dengan luas area,

semakin besar area maka semakin besar pula konsentrasinya.

Kromatografi gas tidak dapat mengidentifikasi tiap-tiap puncak yang ada

pada kromatogram, oleh karena itu perlu dilakukan analisis menggunakan GC-MS.

Sedangkan untuk analisis kuantitatif, analisis ini dapat digunakan untuk analisis

campuran, baik senyawa organik maupun anorganik yang bertekanan uap rendah.

Spektrometer massa akan memberikan hasil yang lebih baik jika dikombinasikan

dengan GC,olehkarena itu GC-MS digunakan dalam penelitian ini.

Analisis dengan menggunakan kromatografi gas - spektrometer massa

dimaksudkan untuk mengetahui berat molekul senyawa, dalam penentuan struktur

senyawa yang terdapat dalam sampel melalui kromatografi gas - spektrometer massa.

Kondisi parameter kromatografi gas yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Temperatur injektor: 300°C Temperatur kolom: 300°C

Panjang kolom : 25 m Diameter kolom : 0,25 mm

Pada penelitian ini dihasilkan 10 puncak, hal ini dapat dilihat dari spektra

yang disajikan pada gambar 3 :

Page 36: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

17

KLT terutama berguna untuk tujuan berikut:

1. Mencari pelamt untuk kromatografi kolom

2. Analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom

3. Menyigi arah atau perkembangan reaksi seperti hidrolisis / metilasi

4. Prediksi identifikasi

5. Isolasi skala kecil

(Markham, 1988)

3.4.2 Kromatografi gas

Kromatografi gas mempakan metode pemisahan suatu campuran menjadi

komponen - komponennya diantara fasa gerak dan fasa diam. Fasa gerak bempa gas

yang stabil sedang fasa diam bisa zat padat atau zat cair yang sukar menguap

( Hendayana, 1994). Pada kromatografi gas-cair (fasa diam yang digunakan adalah

cairan), dimana mempunyai syarat yaitu:

1. Tidak mudah menguap

2. Inert dan stabil

3. Sangatkental

4. Tersebar dan terikat pada padatan pendukung

5. Lamt dalam pelamt organik

Jenis fasa diam ada tiga yaitu: polar, semipolar dan nonpolar.

Page 37: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

Tabel 1. Dasar pemisahan mengikuti kaidah " Like dissolves like'

Senyawa Fasa diam Kelamtan

Polar Polar Lamt

Non- polar Non-polar Lamt

Polar Non-polar Tidak lamt

Non-polar Polar Tidak lamt

18

( Sastrohamidjojo, 2003)

Metode ini sangat cepat bekerjanya dalam waktu beberapa detik dapat

memisahkan secara sempurna. Kromatografi gas dapat digunakan untuk analisis

kualitatif maupun kuantitatif senyawa organik. Cuplikan dalam bentuk uap dibawa

oleh aliran gas ke dalam kolom pemisah, hasil pemisahan dapat dianalisis dari

kromatogram. Kromatogram adalah kurva yang diperoleh dari pengukuran

kromatografi. Alat yang digunakan untuk percobaan ini adalah kromatograf. Jumlah

(Hendayana, 1994). Kromatografi gas dapat digunakan sebagai alat analisis

kuantitatif dengan cara menghitung luas masing-masing puncak, sehingga akan

diperoleh kadar komponen- komponen yang ada dalam sampel tersebut dengan

membandingkan luas puncak pembanding. Kromatografi gas juga dapat digunakan

untuk alat analisis kualitatif untuk memperoleh identitas senyawa dengan cara

Page 38: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

19

membandingkan waktu retensi sampel yang dianalisis dengan waktu retensi dari

senyawa pembanding (Sastrohamidjojo.2001).

3.4.2.1 Instrumentasi kromatografi gas

1. Gas pembawa

Gas pembawa berfungsi sebagai pelamt (eluen), yang hams stabil secara

kimia, misalnya helium argon, nitrogen dan hydrogen, helium paling banyak

digunakan. Kecepatan mengalir diatur oleh pengatur tekanan.

2. Sistem pemasukan cuplikan

Cuplikan yang dimasukkan bisa bempa cairan, padatan, atau gas, asalkan

cuplikan mudah menguap pada suhu ditempat masukan cuplikan. Senyawa anorganik

yang sukar menguap dapat diubah menjadi zat yang mudah menguap dengan

mereaksikannya dengan zat lain. Cuplikan bempa cairan disuntikkan ke dalam tempat

masukkan cuplikan. Permulaan kolom yang suhunya 50°C, jumlah cuplikan yang

dimasukkan berkisar antara beberapa perpuluhan rnikroliter sampai 20 ul. Kolom

kapilermemerlukan cuplikan jauh lebih kecil (10 ul).

3. Kolom

Kolom mempakan tempat berlangsungnya pemisahan komponen campuran.

Kolom bempa tabung gelas atau logam (stainless steel, tembaga atau alumunium)

dengan panjang 2 -3 m dan garis tengah dalam 2-4 mm. Fasa diam bempa cairan

Page 39: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

20

sukar menguap dan stabil secara kimia, diletakkan pada partikelzat padat penahan di

dalam kolom. Proses pemisahan komponen-komponen terjadi di kolom.

4. Termostat

Suhu kolom adalah variable penting yang hams dikontrol hingga beberapa

perpuluhan derajat pada pengerjaan yang perlu teliti. Suhu kolom optimum

bergantung pada titik didih cuplikan dan derajat pemisahan yang diperlukan. Kolom

biasanya disimpan di dalam termostat.

5. Detektor

Detektor yang digunakan pada sistem kromatografi gas - spektrometri massa

hams stabil dan tidak memsak senyawa yang dideteksi, yang berfungsi sebagai

detektor adalah spektrometri massa itu sendiri dari sistem ionisasi dan sistem analisis.

Alat ini akan mendeteksi komponen- komponen yang meninggalkan kolom.

6. Recorder

Bagian alat ini akan mencetak hasil percobaan pada lembaran kertas bempa

kumpulan puncak yang disebut kromatogram (Hendayana,1994).

Pengaruh suhu, ada tiga tempat dalam kromatografi dimana suhu hams

dikontrol yaitu:

1. Suhu injeksi menentukan kecepatan cuplikan diuapkan. Tempat injeksi diatur pada

suhu agak tinggi, untuk cuplikan yang tidak terurai kena, biasanya sekitar 50°C di

atas titik didihnya. Hal ini diperlukan supaya semakin cepat cupUikan masuk ke

dalam kolom dalam volume sangat kecil.

Page 40: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

21

2. Detektor hams cukup panas sehingga penyusun panas menurun sesuai dengan

penurunan suhu, sehungga suhu optimum dipilih sedikit diatas suhukolom.

3. Suhu kolom itu sendiri mempakan faktor penting yang menenrukan retensi dan

resolusi. Pada suhu tinggi senyawa-senyawa yang dipisahkan akan cenderung ke fasa

gas karena penurunan kelamtan. Senyawa-senyawa akan keluar cepat dan

berhimpitan- resolusi jelek. Pada suhu rendah, senyawa-senyawa itu cenderung lebih

senang ke fasa cair, akan terelusi lambat dan biasanya resolusi menjadi lebih baik

(Sudjadi, 1986).

3.5 Spektroskopi Massa

Spektroskopi massa seringkali digabung dengan kromatografi gas cair

sehingga dengan sekali kerja memperoleh hasil identifikasi kualitatif dan kuantitatif

dari sejumlah komponen yang strukturnya rumit (Harborne,1987). Dalam

spektroskopi massa, molekul-molekul ditembak berkas elektron berenergi tinggi dan

hasilnya direkam sebagai spektrum dari pecahan-pecahan (fragmen) ion bermuatan

positif. Jika suatu molekul ditembak dengan elektron berenergi tinggi maka akan

dihasilkan suatu ion molekular atau kation radikal.

M + e" ~ • M-+ + 2e"

Ion molekular tidak hanya bempa kation tapi juga suatu radikal karena berisi

sejumlah elektron ganjil (Nur, 1989).

Page 41: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

22

Ion-ion molekuler, ion-ion pecahan dan ion-ion radikal pecahan dipisahkan

oleh pembelokan dalam medan magnet yang dapat berubah sesuai dengan massa dan

muatan mereka, dan menimbulkan ams (ion ams) pada kolektor yang sebanding

dengan limpahan relatif mereka. Spektrum massa adalah mempakan gambar antara

limpahan relatif lawan perbandingan massa/muatan (m/e). Spektrometer massa adalah

suatu teknik analisis yag mendasarkan pemisahan berkas ion-ion yang sesuai dengan

perbandingan massa dengan muatan dan pengukuran intensitas dari berkas ion-ion

tersebut ( Sastrohamidjojo, 2001).

3.5.1 Instrumentasi spektrometer massa

Spektrum massa minimal terdiri dari tempat menginjeksi sampel, ruangan

pengion, pengumpulan ion, penguat sinyal dan pencatat. Fungsi dari penganalisis

massa adalah menguraikan partikel-partikel (seperti prisma atau monokromator pada

spektrometer) (Khopkar, 1990).

Injektor sampel Tempat masukSumber ion

iSensor sinyal

Detektor Massa transfer

1Perekam

Gambar 1. Komponen peralatan Spektroskopi massa

Page 42: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

23

Dalam membicarakan dasar-dasar dari spektrometri massa, pertama-pertama

hams mengetahui cara pemasukan beberapa mikrogram uap cuplikan kedalam sistem

pengurangan tekanan tinggi (kira-kira 10"6 mmHg) dari spektrometer. Uap kemudian

dialirkan melalui celah A ke dalam kamar ion dimana ia ditembak dengan seberkas

elektron yangdipercepat dari suatu filamen, biasanya dengan tenaga sekitar 70 eV.

Berbagai ion positif dihasilkan oleh elektron yang menumbuk molekul,

kemudian dipercepat melalui celah yang kedua dengan potensial penolakan yang

diberikan diantara A dan B. Akhirnya potensial pemercepat yang besar (kira-kira 8

kv) yang ditempatkan antara B dan C memungkinkan ion-ion positif berjalan dengan

kecepatan yang tinggi masuk ke dalam bagian penganalisa spektrometer massa,

dimana mereka akan dipisahkan sesuai dengan perbedaan-perbedaan m/e mereka

(Sastrohamidjojo, 2001).

3.5.2 Fragmentasi

Sangat berguna untuk mengetahui kejadian-kejadian dimana elektro-elektron

bertumbukan dengan sumber ion pada saat energi dinaikkan. Mula-mula potensial

berkisar antara 8-12 eV dimana ion-ion mulai terbentuk. Ion ini dikenel dengan ion

molecular atau ion induk, dengan naiknya potensial ikatan-ikatan maka ion induk

akan terfragmentasi lebih lanjut. Biasanya spektrometer massa dioperasikan pada 70

eV, suatu nilai yang cukup untuk memecahkan semua ikatan. Setiap komponen

memberikan rangkaian fragmentasi yang spesifik dan disebut sebagai pola

Page 43: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

24

fragmentasi. Pola fragmentasi mempakan deretan garis puncak-puncak yang

kelimpahannya kecil disebut puncak isotop (Khopkar,1990).

Dalam fragmentasi, fragmentasi mudah dimengerti dengan pengertian

pergeseran elektron dengan konsep stabilisasi muatan oleh induksi dan resonansi.

Pemecahan ion molekular (atau setiap elektron ganjil) dapat terjadi oleh pemutusan

ikatan dengan dua cara yaitu heterolitik dan homolitik. Pemutusan heterolitik

dinyatakan dengan anak panah /^v untuk menyatakan perpindahan sepasang

elektron. Pemutusan homolitik dinyatakan dengan anak panah /"~v untuk

menyatakan perpindahan elektron tunggal (Sastrohamidjojo, 2001).

3.6 Hipotesis

Berdasarkan uraian dari latar belakang, tinjauan pustaka dan dasar teori maka

dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

1. Anhidrida ftalat direaksikan dengan n-amil alkohol dalam suasana asam

mempakan reaksi reversibel dan pada pembentukan produk akhir, reaksi

esterifikasi anhidrida mempunyai dua tingkatan, pertama dibentuk dengan n-

amil alkohol. Pada tahap pertama anhidrida ftalat bereaksi dengan n- amil

alkohol membentuk mono-amil ftalat. Kemudian pada tahap kedua mono-amil

ftalat yang terbentuk pada tahap pertama akan menjadi di-amil ftalat.

2. Reaksi antara anhidrida ftalat dengan n- amil alkohol dalam suasana asam

dapat menghasilkan suatu produk akhir yaitu di- amil ftalat.

Page 44: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

TIC

Tabel 3. Datahasil kromatografi gas

10

I

10 15 20 25

Gambar 3.Kromatogram hasil kromatografi gas

32

30

PKNO RTime I.Time-F. Time Area Height AZH(sec) %Total1 3.852 3.775-4.025 14373340 4567979 3.147 0,32 4.616 4.508-4.808 34202578 9488208 3.605 0.713 8.758 8.558-11.525 147405695 1365781 107.928 3.054 11.612 11.525- 11.708 7991524 2608128 3.064 0.175 11.775 11.707-11.975 5271201 1101434 4.786 0.116 12.210 12.092-12.358 20027884 6972061 2.873 0.417 12.769 12.658-12.925 18246486 8004033 2.280 0.388 18.537 18.392-18.825 739155778 93726678 7.886 15.309 19.125 18.825-19.275 1936153878 131592621 14.713 40.0710 19.575 19.275-20.040 1908633777 130430270 14.633 39.50Total 1 4831462141 100.00

Tabel 4. Datayang dianalisis dengan Dpectrometer massa

PKNO RTime I.Time-F. Time Area Height A/H(sec) %Total1 4.616 4.508 - 4.808 34202578 9488208 3.605 0.712 8.758 8.558-11.525 147405695 1365781 107.928 3.053 18.537 18.392-18.825 739155778 93726678 7.886 15.304 19.125 18.825-19.275 1936153878 131592621 14.713 40.075 19.575 19.275-20.040 1908633777 130430270 14.633 39.50Total 4831462141 100.00

166635524

Page 45: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

33

Spektra massa puncak 2 pada waktu retensi 4.62 dapat diperkirakan bahwa

senyawa di-n- amil eter atau di-n- pentil eter, mempunyai mmus molekul C)0H22O.

Senyawa ini mempunyai massa untuk ion molekuler m/z = 158, hal ini dapat dilihat

dari spektrayang disajikanpada gambar4:

43

71

55

87 101 115 129 158

50 100 150 200 250 3(

Gambar 4. Spektra massa puncak 2

Pada puncak 2 ini dihasilkan senyawa di-n-amil eter disebabkan karena bila

suatu alkohol direaksikan H2S04, berlangsung sederetan reaksi reversibel. Produk

mana yang lebih melimpah bergantung pada stmktur alkohol, konsentrasi relatif

pereaksi-pereaksi dan temperatur campuran reaksi. Pada umumnya alkohol primer

menghasilkan eter pada temperatur sedang (Fessenden, 1982), dimana reaksi yang

terjadi sebagai berikut:

Page 46: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

Mekanisme umum:

R-OH + H

R-OH + R

Reaksi yang terjadi

C5HuOH + H

r+C5H11OH + C5Hn

+

R-OH2

R-O-RH

R

34

H,0

R-O-R + rf

•C5H„OH2 -*• C5H„ + H,0

C5HU O C5Hn-

H

C5Hir OrC5Uu + H

Pada puncak 2 ini dihasilkan senyawa di- n- amil eter, seperti diterangkan

diatas karena pada penelitian ini digunakan n-amil alkohol sehingga sesuai dengan

hterature bahwa alkohol primer atau alkohol rantai lums pada temperatur sedang akan

membentuk eter, ini terbukti dengan hasil yang didapat. Senyawa ini mengalami

fragmentasi, dimana fragmentasi yang terjadi disajikan pada gambar 5 :

CH3 CH2- CH2-CH2 CH2- QCH? CHr CHj-CHj- CH3

m/z =158 1 "QH^CHj-CH-cJ-CH-CH

m/z = 71 -C2H4

"•O-CH.-CHf

CH,-C+

m/z = 43

Gambar 5. Fragmentasi senyawa puncak 2

Page 47: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

35

Spektra massa puncak 3 pada waktu retensi 8.79 dapat diperkirakan bahwa

senyawa 1,3 - isobenzenafurandion atau anhidrida ftalat, mempunyai rumus molekul

CglLA. Senyawa ini mempunyai massa untuk ion molekuler m/z =148, hal ini dapat

dilihat pada spektra massa disajikan pada gambar 6:

7/6

50

\2

50

m/z = 148

1Q4

148

100 150 200

Gambar 6. Spektra massapuncak 3

Pada senyawa puncak 3 ini dihasilkan senyawa anhidrida ftalat, senyawa

mempakan bahan utama dalam penelitian ini. Anhidrida ftalat mengalami

fragmentasi, dimana fragmentasi yang terjadi disajikan pada gambar 7 :

Vc

CO, -co

m/z = 104 m/z=76

Gambar 7. Fragmentasi senyawa puncak 3

250

ini

m/z=50

3(

Page 48: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

36

Spektra massa puncak 8 pada waktu retensi 18.54 dapat diperkirakan bahwa

senyawa di-isopentil ftalat, mempunyai mmus molekul Ci8H2604. Senyawa ini

mempunyai massa untuk ion molekuler m/z= 237, hal ini dapat dilihat pada spektra

massa disajikan pada gambar 8 :

A371

55

_L,_..|L__...*u50 100

104

K9

121 132 i51

150

167

219237

200 250

Gambar 8. Spektra massa puncak 8

Pada senyawa puncak 8 ini didapatkan senyawa di- isopentil ftalat ini

mempakanproduk dalam penelitian ini yaitu suatu ester ftalat dimana ini mempakan

hasil reaksi esterifikasi antara anhidrida ftalat dengan n- amil alkohol. Senyawa ini

mempunyai titik didih 225°C, berat jenis 1,028, tidak lamt dalam air, lamt dalam

pelamt organik, tidak berbau dan tidak berwarna. Senyawa ini mengalami

fragmentasi atau pemecahan, fragmentasi yang terjadi disajikanpada gambar 9:

Page 49: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

r^-'

iP: tf-sir1tXJ_t/C-&- CH" ^-CH—CH3CH3 H

vC-0-CH- CHj CH,- CH3*): ch3

m/z = 306

:0:

C-O-H,

H

C5H9

- C=CH

r.Q-+0:

m/z =167

CH" CH

OP1T

.0:

m/z= 149m/z = 55

-C5OH2

/HCH

CH

^Om/z = 71

H-M

Gambar 9. Fragmentasi senyawa puncak 8

37

,C-6-CH2- CH3

H

\C-0-CH,-CH2-CH3ll •'

-fO:

m/z = 237

CH3-H2H

yC~0'-CH2- CH3

4m/z = 219

^H-

c-o^ch=c

•a

CH-C+

m/z = 43

Page 50: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

38

Spektra massa puncak 9 pada waktu retensi 18.91 dapat diperkirakan bahwa

senyawa di-isopentil ftalat, mempunyai ramus molekul C18H26O4. Senyawa ini

mempunyai massa untuk ion molekuler m/z= 237, hal ini dapat dilihat pada spektra

massa disajikan pada gambar 10:

43

55

50

71

J-93 104, _.i_.

100 150 200

Gambar 10. Spektra massa puncak 9

121

149

•51 167

150

219 237

250

Pada puncak 9 ini dihasilkan senyawa yang sama dengan puncak 8, tetapi ada

sedikit perbedaan pada fragmentasinya, dimana fragmentasi yang terjadi disajikan

pada gambar 11:

.300

Page 51: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

C-fhCH-^CHrCH,CH3 H

C" O- CH- CH2- CH2- CH3*): CH3

C5H9

m/z = 306

:0:

/C-0-H2

H

to:

m/z= 167

- C=CH

CH- CH

H-HfHc.

I

Gambar 11. Fragmentasi senyawa puncak 9

39

/C-p-CH2- CH3H

\ -C-p-CH2-CH2-CH3ll J- i

40:

CH3-H2Hm/z = 237

/C-pLCH2- CH3H

C-O^CH=CI.

m/z = 219

•o:

CH~C+

m/z = 43

Page 52: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

40

Spektra massa puncak 10 pada waktu retensi 19.33 dapat diperkirakan bahwa

senyawa 1,2- benzena asam dikarboksilat atau di-pentil ester ftalat, mempunyai

mmus molekul C18H26O4. Dalam literatur sifat senyawa ini samadengan senyawa di-

isopentil ftalat. Di-isopentil ftalat mempakan isomer dari di- pentil ftalat, karena

dalam keadaan panas senyawa ini tidak stabil sehingga dapat berisomerisasi.

Senyawa ini mempunyai massa untuk ion molekuler m/z = 237, hal ini dapat dilihat

pada spektra masa disajikan pada gambar 12:

43

55 76 93 104 121

50 100

149

150 200

Gambar 12. Spektra massa puncak ke 10

219 237

250

Pada senyawa puncak 10 ini mengalami fragmentasi, dimana fragmentasi yang terjadi

disajikan pada gambar 13:

30

Page 53: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

)

:P. &0-CH2-CH2 CH2_CH2-CH3

<f - C5H,jp-O- CH2- CH2-CH2" C~ CH3

m/z = 306

:0:

^C-0-H2

H

r-?:to:

m/z =167

c

-0H2

C-H

C5H202

+0-.

m/z = 149

- C=CH

CH- CH

m/z = 55

H

Pc>

41

yC-p-CH2- CH2H2

C-0-CH2-CHfCH3I, .. 2 2 3-fO:

m/z = 237

CH3-H2H

•c-orCH,-2 CH2

H,

C-0^CH=C

I.m/z = 219

•o:

chtc+

m/z = 43

Gambar 13. Fragmentasi senyawa puncak 10

Page 54: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

42

Pada hasil spektrometer massa ini sudah diketahui hasil reaksi antara

anhidrida ftalat dengan n-amil alkohol yaitu di-isoamil ftalat dan di-amil ftalat. Pada

hasil penelitian ini dihasilkan produk yang masih campuran. Adapun kegunaan dari

produk ini dapat digunakan sebagai pelunak (plasticizer). Pada literatur disebutkan

bahwa sebagian besar ester ftalat digunakan sebagai plasticizer. Senyawa yang

dihasilkan ini termasuk bahan pemlastik atau pelentur (plasticizer) dalam klasifikasi

di-alkil ftalat.

Page 55: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Anhidrida ftalat direaksikan dengan n-amil alkohol dalam suasana asam

mempakan reaksi reversibel dan pada pembentukan produk akhir, reaksi

esterifikasi anhidrida mempunyai dua tingkatan, pertama dibentuk dengan n-

amil alkohol. Pada tahap pertama anhidrida ftalat bereaksi dengan n- amil

alkohol membentuk mono-amil ftalat. Kemudian pada tahap kedua mono-amil

ftalat yang terbentuk pada tahap pertama akan menjadi di-amil ftalat.

2. Anhidrida ftalat direaksikan dengan n- amil alkohol dalam suasana asam

dapat menghasilkan produk yaitu di- isoamil ftalat, di- amil ftalat dan

menghasilkan produk samping yaitu di - amil eter.

6.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan metode yang berbeda

supaya didapatkan hasil yang lebih akurat, karena pada penelitian ini didapatkan

hasil campuran.

43

Page 56: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

DAFTAR PUSTAKA

Carey, F. A., 2000, Organic Chemistry, Fourt edition, Mcgraw - Hill HigherEducation, USA

Daintith, J., 1990, Kamus Lengkap Kimia, Erlangga, Jakarta

Fessenden, 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan oleh Pudjaatinaka, H.A., Edisiketiga, jilid I, Erlangga, Jakarta

Mntarsih, 1998, Analisis Kimia Pipa PVC S,Skripsi, Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta

Hadi, N.S., 2003, Ancaman Polimer Bagi Kesehatan Manusia, terdapat dalamwww. Chem.- is - try.org / index.php? sect=artikel & xt=69-27 K

Homback, M.J., 1998, Organic Chemistry,Brooks ICole Publishing Company, ITPLAn International Thomson Publishing Company, USA

Hardjosudirdjo, W., 1993, Kimia Organik Dasar I, Universitas Gadjah Mada,Jogjakarta

Harold, A., Wittcoflf, Reuben, B. G., 1996, Industrial Organic Chemicals, John Wileyand Sons, Inc, New York

Hendayana, S., 1994, Kimia Analitik Instrumen, edisi kesatu, IKIP- Press, Semarang

Ismundar, 2004, Mengenal Anhidrida Ftalat dan Maleat, terdapat padahttp/www.Pikiran-rakyat.com/ cetak/ 0204 / 05 / cakrawala/ index.htm

Ismundar, 2004, Anhidrida Ftalat Memang Mudah Terbakar, terdapat padahttp/www.kompas.com/kompas-cetak/04/27/humaniora/823827.htm

Khopkar, S.M., 1985, Konsep Dasar Kimia Analitik, Ul Press, Jakarta

Kurniawan, A., 2002, Esterifikasi SitronelolMenjadi Sitronelil Asetat dan SitronelilBenzoat, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas GadjahMada, Jogjakarta

44

Page 57: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

45

LG Wade, J.R., 1999,Organic Chemistry, Fourt edition, Prentice Hall International,Inc, New Jersey

Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, ITB, Bandung

Nur, A.M., Adijuwana, H., 1989, Teknik Spektroskopi Dalam Analisis Biologis,Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat JendralPendidikan Tinggi PusatAntarUniversitas Ilmu Hayati, IPB

Pontianak online, 2004, Ini DiaRacun Lainnya, terdapat dalamwww. daya kologi. com / kr / ind /2004/107/ utama2. htm-16k

Respati, 1980, Pengantar Kimia Organik, Aksara Bam,Jogjakarta

Ruyani, A., Sudarwati, S., Sutasurya, A.L., Sumarsono, H.S., 2001, Perubahan ProfitProtein Tunas Anggota Tubuh Depan Mencit (Mus musculus) SwissWebster Akibat Perlakuan Asam Metoksiasetat (MAA), terdapat dalamwww.tempo.co.id / medika / arsip/062001 /art-3htm-25k

Sastrohamidjojo, H., 2002, Kromatografi, Liberty, Jogjakarta

Sastrohamidjojo, H., 2001,Spektroskopi, Liberty, Jogjakarta

Sastrohamidjojo, H., 2003, Kromatografi Gas, Hand Out Pelatihan InstrumentasiKimia,FakultasMPA, Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta

Sudjadi, 1986,Metode Pemisahan, Fakultas Farmasi, Universitas GadjahMada,Jogjakarta

Stahl, E., 1985, Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopis, ITB, Bandung

Suhendi, 2004, Pemanfaatan Limbah 2- EtilHeksanol Sebagai Bahan UntukProduksi DioktilFtalatdanAnalisisnya Menggunakan Kromatografi Gas,Skripsi, Fakultas MIPA, Universitas Islam Indonesia,Jogjakarta

Page 58: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

LAMPIRAN

1. Mol anhidrida ftalat (3,32g)

Mol=g/BM • mol = 3,32 g/148g/mol

= 0,02 mol

2. Mol amil alkohol (10ml)

BM=88,15 g/mol 1000 ml: 0,81 kg= 10ml: x

lL=0,81kg x = 8,1.10-3kg

= 8,lg

Jadimol amil alkohol = 8,lg / 88,15 g/mol

= 0,09 mol

3. Beratteoritis = mol produk x BMproduk

= 0,02 x 306

= 6,12g

4. Hasil esterifikasi sebanyak 4,1 g, jadirendemen yang diperoleh

Rendemen = berat hasil / berat teoritis x 100 %

= 4,1 g / 6,12 gx 100%

=0,67%

Page 59: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

i

H

3_h-6T57J£>7L .

<3

Gambar 1:Bagian pokok Kromatografi Gas (GC)

Keterangan :

1. Silinder tepat gaspengangkut/pembawa

2. Pengaturaliran danpengatur tekanan

3. Tempat injeksi cuplikan

4. Kolom

5. Detektor

6. Pencatat

7. Thermostat untuk 3,4 dan 5

Page 60: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

J

0o

<±>

6N

•j\

CO

a

10

L~

Q0(D

Page 61: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

Keterangan:

Penotolan dilakukan setiap satujam sekali:

1. Penotolan pertama

2. Penotolan kedua

3. Penotolan ketiga

4. Penotolankeempat

5. Penotolan kelima

6. Penotolan keenam

A = lamtan sampel

B = lamtan standar

Page 62: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

-CillO DATA-RODIYAl.DOl 00/00/00 02l26l4(

" I "".jots^'*"1""'"0"2"10""0'0-1"1'"0'"01"*tor i Maryatl

uronatogram ***nV

010

>k Report **»

TIMH

3.40414.39514.99015.544

AREA

1917458(7014S

313(2(93593912

BS10HT

30118177325

301340292578

CONC

207

33

38

5807

1929((2(5(39

931(784 972424 100 0000

30»ln

1 - 1/1

Page 63: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

"""•k » uiMdIIIK. rrllKM UbM

niuASS'500° *** cReP°rI N°- = 1Data :SIT1R.D01SamPle •• Ester ftalat Siti RodiyahID : L6021Operator : domMethod File Name : SITI.MET

TIC

t=1 / 6 7

10 ' 1S

***dom***

110

20

166635525]

25 30

Page 64: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

Data : SITIR.D01SampleID

OperatorMethod File Name

Ester ftalat Siti RodiyahL6021

dom

SITI.MET

**** Peak Report ****PKNO R.Time I.Time -

3.775 -

4.508 -

8.558 -

11.525 -

11.708 -12.092 -

12.658 -18.392 •18.825 -19.275 -

1 3.8522 4.6163 8.7584 11.6125 11.7756 12.2107 12.7698 18.5379 19.125

10 19.575

Total

F.Time4.025

4.808

11.52511.70811.975

12.35812.92518.82519.2^520.042

Area

143733403420257814740569579915245271201

2002788418246486

7391557781936153878

4831462141

Height A/H(sec)456797994882081365781

26081281101434

69720618004033

93726678131592621

3.1473.605

107.9283.064

4.786

2.8732.2807.886

i«5£m 13S70 ]l:lll II S:50j

*dom*»

MK %Total Name0.30

0.71

3.05

0.17

V 0.11

0.410.3815.30

100.00

Page 65: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

<Unknown Spectrum>Data : SITIR.D01

Mass Peak # : 29

Scan # : 315

Base Peak : 43.10 ( 3172560)43

55

50

<Hit List>

43

29

43

41

43

41

43

41

43

29

50

lou sumo uiydniK. I-M1HA UljM

Ret. Time : 4.617B.G. Scan # : 395

71

71

70

71

70

71

70

71

70

71

70

87 101 115 12o 15a

100 150

87101

115 129 158

89 101115 128

87 101 115 158

87 101 115 158

87101

115 129 158

100 150

No

1

2

3

4

5

«. cr;:r;2,',"oxvb"" -p,nty' °a" %\^%\r-r zxr** -ru *" -"-™ ;^™0'S°"»T.»O,C ,«. ESTER .« Pr.p.^.cld. 2-j.gy,., ^hylWy. „,.r «Cisa ;*S' '•i'-™>*,s-<«»>•** ..h.r»o..„t.w, s „ D,.„3Pentyl „thsr „,

Pentane, 1,1'-oxybis- 1158 C10 H22 0 693-65-2 34629 3

Pentane, l.l'-oxybis- (CAS) Pentyl ether $$ Oi-n-amyl ether $$ Di-n-Pentyl ether $$ A

92

92

92

92

Library Name

(1) NIST12.UB (2) NIST62.LIB (3) WILEY229.LIB

***dom***

200 250 300

MSCBBCBEdBHIfe

MeJCBWXCBWe

MftCHWCCBWe

200 250 300

Page 66: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

<Unknown Spectrum>Data : SITIR.D01Mass Peak # : 32Scan # : 812Base Peak : 76.05

<Hit List>

38

38

38

50

52

50

50

61

50

61

50

52

50

61

50

38

Ret. Time : 8.758B.G. Scan # : 711

( 334004)76 104

76

76

76

76

76

100

104

104

104

104

104

73

No

1

50100

SI Mol.wgt. Mol.Form./Compound NameVb HS C8 H4 03

1,3-Isobe148 C8H40395

94

94

93

Lab Kimia Organik FMIPA

148

150

148

148

148

148

148

150

UGM

CAS No.

•enzofurandione (CASi Phfh.ii. u 85:4,4"9 26210 3-,. (CAS> Phth8hC 8nhyJ5r'* *$ °-pHTHALIC ACID ANHYDRIDE S$ ESENPhthalic anhydride $$ 1 •? i.„k , 85-44-9 9241 2 N

U8 ?Vt °l >^-ofurandione SJ ESEN SS Phthaiandione SS Phthalic Aci1,3-Isobenzofurandione tCASi Phth=i;^ l. ^ .. 26216 3I*" C8 H4 03 (CAS) PhthahC «**"* * O-PHTHALIC ACID ANHYDRIDE SS ESEN1,3-Isobenzofurandione fCA«n Phth.i,-. ,. ° .,'y 26211 3

I" C8 H6 0A CCAS) Phthal'C «**"* SS O-PHTHALIC ACID ANHYDRIDE SS ESEN1,2-Benzenedicarboxvlic acid (CAS) Phthai,>:.. 39492 3

5 hthaL'C "^ $$ °-D'«^ybenzene SS o-Benzenedi(D NIST12.LIB (2) NIST62.LI8 (3) WILEY229.LIB

***dom***

200

200

Entry26210

LIB#

3

250

250

300

C02H

C02H

300

Page 67: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

Lab Kimia Organik FMIPA UGM<Unknown Spectrum>Data : SITIR.D01Mass Peak # : 29

Scan # : 1986Ret. Time : 18.542

B.G. Scan # : 1628Base Peak : 149.20 ( 26016514)

43

55

50

<Hit Ltst>

43

41

43

71

71

70

93104

121 132

100

93 104 121

" 76 93 104 122

43

55 76 93 10* 122

43

41

42

50

70

70

93 104 i2i

93 104

100

121

149

151

150

149

149

149

149

149

150

167

167

167

SI Mol.Wgt. Mol.Form./Compound Name306 ci8 H26 04

DI-ISOPENTYLPHTHALATE SS306 Ci8H2604

1,2-Benzenedicarboxylic acid, dipentyl esterMb Ci8 H26 04 131-18-0306 ;;^~'^VHc .c,d. „ipe„ty, ••IgJ-i... » -«,L O.P»T„L,™ ^»Srnedi"rb°"V"C ""• '"WVI "!|;.i^> ""*«»<«' »-«»^ 0.P»T«,L«

1,2-Benzenedicarboxvlic acid. diDentvI PQt-or <t« di,h.,i.- •_, .. 2' a,Peruyl ester $$ Phthalic acid, dipentyl oster $$ Amoi* Library Name

(1) NIST12.LIB (2) NIST62.LIB (3) WILEY229.LIB

No SI

1 91

2 85

3 85

4 85

5 84

CAS No.

131-18-0

***dom***

219237

200 250

219 237

219 237

219 237

219 237

209 219 237

200

Entry149301

10654

149295

LIB#

3

1

3

250

300

0 Or

CdHJClWeC(<EtCIW1e

C((ltgc&MeC(0UC2We

0 Or

300

Page 68: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

tao Kimia urganu FMIPA UGM

<Unknown Spectrum>Data : SITIR.D01Mass Peak #

Scan #

Base Peak

24 Ret. Time : 18.9082030 B.G. Scan # : 2014149.10 ( 20133383)

43

55

50

<Hit List>

43

41

7193 104 121

100

/u93 104 121

4371

4170

93 104 121

43

55 76

43

55 76

4270

50

93 10*

93 104

93 104

100

122

122

121

SI Mol.Wgt. Mol.Form./Compound NameNo SI

1 91

2 91

3 90

4 90

5 89

149

151

150

149

149

149

149

149

150

167

167

167

219 237

200 250

219 237

219 237

219 237

219 237

209 219 237

200 250

6 ?1§ "26 °4 131-18-0 149296 3

306 c;s"!Lnz04 a ic ac1d'dipentyl ester (CAs}Amyl phthalate $$ n-amyl °-phth^DI-ISOPENTYLPHTHALATE $$ U9301 3

306 Cia H26 Ol, 131-18-0 149295 3306 ;«HLT yh'C 9Cid' d,'PentVl "Si \?V Amyl Phthal3te $$ ™L °-p"^"ALAi1§ 26 4 _,. . 131-18-0 10654 1

1,2-Benzenedicarboxylic acid, dipentyl ester306 CiaH2604 131-18-0 43719 2

1,2-Benzsnedicarboxyhc acid, dipentyl ester $$ Phthalic acid, dipentyl ester $$ Amoi. Library Name

(1) NIST12.LIB (2) NIST62.LIB (3) WILEY229.LIB

*dom*

300

CdOJCIWIe

c<<nca!Me

C(<HJC»MeCCdUQMIe

0 On

O Or

300

Page 69: STUDI REAKSI ANHIDRIDA FTALAT DENGAN n-AMIL …

Lab Kimia Organik FMIPA UGM<Unknown Spectrum>Data : SITIR.D01

Mass Peak # : 20 Ret. Time : 19.325Scan # 2080 B.G. Scan # : 2066

149.10 ( 12519010)Base Peak

43

55 76 93 104 12110050

<Hit List>

43

41

43

43

42

42

70 93 104 i2i

" 76 93 104 i22

55 76 93 104 122

7093 104 121

70

121

50

93 104

100

149

150

149

149

149

149

149

150

167

167

219 237

200 250

219

219

219

209 219

209 219

20C

Entry

237

237

237

237

237

250No

1

2

3

4

5

SI Mol.Wgt. Mol.Form./Compound Name94 "" CAS No.306 do H26 04 ™| N°- EntrV LIB#

306 ;;r!2e6nzor,'carboxyiic acid-dipentw ™«&nllr- *l —l ™™3°6 c;aH^rnedlCarb0XyUC -''̂ d,'P^1 -- ;«., Amyl phLlate J N-AMYL 0-PHTHALA306 ;;2"B7enedicarb«yl^ acid, dipentyl ester ^ 1306 ;;f!!?ord,carboxylic ac,di dipentyi "sJ's :hth-!ill'". -^•«««Am0i

1,2-Benzenedicarboxylic acid, dipentyl ester (CAS) Amyl phthalate SS N-AMYL O-PHTHALA

92

92

88

87

Library Name

d) NIST12.LIB (2) NIST62.LIB (3) WILEY229.LIB

*dom***

300

C(dtBC»fMeCdUCa^e

C(anc»WeCdEOCZfcMe

0 Or

0 Or

C«m,C»!MeC(dUC»(Me

300