studi pembangunan plta kolaka 2 x 1000 kw untuk … · memperkirakan konsumsi energi listrik yang...
TRANSCRIPT
STUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA
Madestya Yusuf – 2204 100 023
Pembimbing :
Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.EngNIP. 194612111974121001
Ir. Teguh YuwonoNIP. 195008061976121002
Latar Belakang Pertumbuhan pelanggan di Kabupaten Kolaka yang pesat mengakibatkan
kebutuhan akan energi listrik juga meningkat.
Beban Puncak di Kabupaten Kolaka yang dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Kebutuhan akan pembangkit dengan energi terbarukan yang semakin mendesak.
Permasalahan Bagaimana kondisi eksisting kelistrikan di Kabupaten Kolaka saat ini.
Seberapa besar potensi tenaga air yang ada di Kabupaten Kolaka.
Bagaimanakah analisa ekonomi dan investasi yang akan diterapkan untuk pembangunan PLTA.
Bagaimana dampak pembangunan PLTA terhadap lingkungan sekitarnya.
Bagaimana pengaruh PLTA Kolaka terhadap kondisi kelistrikan di Kabupaten Kolaka.
Batasan Masalah
Analisa ketersediaan air untuk PLTA Kolaka 2 x 1000 KW
Analisa peramalan beban di Kabupaten Kolaka.
Peranan PLTA Kolaka 2 x 1000 KW terhadap sistem kelistrikan di Kabupaten Kolaka.
Analisa ekonomi PLTA Kolaka 2 x 1000 KW.
Tujuan
Memperkirakan konsumsi energi listrik yang diperlukan di Kabupaten Kolaka.
Menganalisa pembangunan PLTA untuk mengatasi persoalan listrik di Kabupaten Kolaka.
Sebagai masukan dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik di Kabupaten Kolaka.
Data Input Energi Jual, Jumlah Pelanggan per sektor, JumlahPenduduk, dan PDRB Kabupaten
Kolaka
TahunEnergi terjual
(kWH)Y
RTX1
BisnisX2
IndustriX3
PublikX4
PendudukX5
PDRB(milyar)
X6
2003 30,253,751 19,221 702 89 134 169,751 1,547,856
2004 30,789,357 19,568 713 105 173 173,244 1,853,887
2005 31,306,715 19,881 746 124 234 178,432 2,079,456
2006 31,960,311 20,082 776 148 283 183,022 2,298,589
2007 32,910,789 20,284 807 193 314 184,239 2,510,712
2008 33,309,635 20,465 839 228 368 186,597 2,565,244
2009 36,045,686 20,628 873 261 376 189,318 2,620,653
Proyeksi Energi Terjual, Jumlah Pelanggan per Sektor, Jumlah Penduduk, dan PDRB dengan metode Regresi
linier berganda
TahunEnergi terjual
(kWH)Y
RTX1
BisnisX2
IndustriX3
PublikX4
PendudukX5
PDRB(milyar)
X6
2010 38,175,923 21,246 903 290 382 191,968 2,756,927
2011 39,882,006 21,884 934 299 387 194,656 2,900,287
2012 41,664,310 22,540 966 308 397 197,381 3,051,102
2013 43,526,296 22,991 999 314 407 200,145 3,209,759
2014 45,471,513 23,681 1,033 323 417 202,947 3,376,667
2015 47,503,710 24,391 1,068 333 425 205,788 3,552,254
2016 49,626,763 25,123 1,104 343 434 208,669 3,736,971
2017 51,844,737 25,877 1,141 353 443 211,590 3,931,293
2018 54,161,878 26,653 1,180 364 452 214,552 4,135,720
Proyeksi Konsumsi Energi Listrik per Kelompok Pelanggan (GWh) dengan Metode Regresi Linier
Berganda
Tahun Rumah Tangga Bisnis Industri Publik Total
2010 25,616,044 6,299,027 2,977,722 3,283,129 38,175,923
2011 26,760,826 6,580,531 3,110,796 3,429,853 39,882,006
2012 27,956,752 6,874,611 3,249,816 3,583,131 41,664,310
2013 29,206,144 7,181,839 3,395,051 3,743,261 43,526,296
2014 30,511,385 7,502,800 3,546,778 3,910,550 45,471,513
2015 31,874,989 7,838,112 3,705,289 4,085,319 47,503,710
2016 33,299,558 8,188,416 3,870,887 4,267,902 49,626,763
2017 34,787,818 8,554,382 4,043,889 4,458,647 51,844,737
2018 36,342,620 8,936,710 4,224,626 4,657,921 54,161,878
Dengan metode regresi linier berganda diperoleh bahwa laju pertumbuhanrata-rata konsumsi energi sebesar 5,23% per tahun
Proyeksi Konsumsi Energi Listrik per Kelompok Pelanggan (GWh)dengan Metode DKL 3,01
Tahun Rumah Tangga Bisnis Industri Publik Total
2010 24,975,643 6,043,769 2,830,829 2,507,565 36,357,806
2011 26,091,806 6,305,408 2,979,030 3,286,262 38,662,505
2012 27,257,833 6,587,197 3,112,162 3,433,125 40,390,318
2013 28,475,991 6,881,575 3,251,243 3,586,549 42,195,359
2014 29,748,601 7,189,114 3,396,542 3,746,833 44,081,089
2015 31,078,114 7,510,400 3,548,335 3,914,281 46,051,131
2016 32,467,069 7,846,052 3,706,916 4,089,217 48,109,254
2017 33,918,123 8,196,711 3,872,587 4,271,973 50,259,394
2018 35,434,054 8,563,047 4,045,665 4,462,901 52,505,668
Dengan metode DKL 3.01 diperoleh bahwa laju pertumbuhan rata-rata konsumsi energi sebesar 4,44% per tahun
Peranan PLTA Kolaka 2 x 1000 KW
Tahun
Daya Mampu (KW)Beban
PuncakReserve
Margin KeteranganPembangkit
MilikPLNPembangkit Baru PLN
Pembangkit Sewa Total
2010 7,900 0 8,000 15,900 11,200 1.4196
2011 7,900 0 8,000 15,900 11,700 1.3590
2012 7,900 0 8,000 15,900 12,200 1.3033
2013 7,900 0 8,000 15,900 12,800 1.2422
2014 7,900 2,000 6,000 15,900 13,400 1.1866 PLTA 2 x1MW
2015 8,900 7,000 4,000 19,900 13,900 1.4317 PLTU 1 x 7 MW
2016 14,900 7,000 0 21,900 14,600 1.5000 PLTU 1 x 7 MW
2017 21,900 0 0 21,900 15,300 1.4314
2018 21,900 0 0 21,900 16,100 1.3602
Note : Tahun 2015 & 2016 Mesin Diesel yang usia tua dikeluarkan masing masing 1 MW
Analisa Teknis PembangkitDari data yang diperoleh yaitu : Flow rate (Q) = 3,2 m3/s Head (H) = 82 m Gravitasi (g) = 9,81 Effisiensi (η) = 0,8
Maka akan diperoleh daya yang terbangkitkan dapat dihitung menggunakan rumus:
P = Q x H x g x η
P = 3,2 x 82 x 9,81 x 0,8
P = 2059,31 KW
P = 2000 KW
Analisa Teknis Pembangkit
Untuk ukuran pipa yang digunakan dapat dihitung :
Luas pipa = Flowrate / Kecepatan
Bila diasumsikan kecepatan di pertahankan konstan pada 10 mph atau sama dengan 4,47 m/s maka dapat dihitung :
Luas pipa = 3,2 / 4,47
Luas Pipa = 0,7159 m2
Jari-jari Pipa = 0,4775 m
Diameter Pipa = 0,955 m
Analisa Teknis Pembangkit
Dengan menggunakan chart seperti diatas, dengan parameter yang digunakan yaitu :
•Flowrate (m3/s)•Head (m)
Maka dapat ditentukan bahwa pada PLTA Kolaka 2 x 1000 KW dipakai turbin jenis Francis Turbine.
Biaya Pembangkitan PLTA Kolaka 2 x 1000 KW
PerhitunganSuku Bunga
6% 9 % 12%
Biaya Pembangunan (US$ / kW) 2.200 2.200 2.200
Umur Operasi (Tahun) 25 25 25
Kapasitas (MW) 2000 2.000 2.000
Biaya Bahan Bakar (US$ / kWh) 0 0 0
B. O & M (US$ / kWh) 0,700 0,700 0,700
Biaya Modal (US$ / kWh) 0,02448 0,03202 0,03987
Total Cost (US$ / kWh) 0,03148 0,03902 0,04687
Investasi (jutaUS$) 4,4 4,4 4,4
Investasi pd th ke-1 (,jutaUS$) 4,66 4,79 4,92
Bila harga 1 US$ = Rp 9.000,00 Biaya Pokok Produksi Pembangkit(Rp/Kwh): 283,32 – 421,83
Analisa Investasi NPV ( Net Present Value )
NPV untuk suku bunga 9% dan 12 % dengan harga jual 0,07 atau 0,08 US$/kWh nilai NPV nya negatif.
Sedangkan untuk suku bunga 6%, pada harga jual 0,07 US$/kWh NPVnya tetap negatif, baru pada harga 0,08 US$/kWh NPVnya bernilai positif.
Suku Bunga Harga Jual ( US$ / kWh )
0,07 0,08
6% -521.973,32 1.215.990,429% -3.131.036 -1.795.61612% -4.099.491 -3.645.192
Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Listrik
PembangkitDi Kab. Kolaka PLTD PLTA Total
Kapasitas (KW) 7900 - 7900
BPP(Rp/kWh) 2438,47 - 2438,47
PembangkitDi Kab. Kolaka PLTD PLTA Total
Kapasitas (KW) 7900 2000 9900
BPP(Rp/kWh) 1821,04 30,08 1851,12
BPP di Sebelum PLTA Kolaka 2 x 1000 KW Masuk
BPP di Setelah PLTA Kolaka 2 x 1000 KW Masuk
CDM ( Clean Development Mechanism )
• Penjualan karbon melalui mekanisme CDM (Clean Development Mechanism) bertujuan untuk mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global di seluruh dunia.
• Penjualan karbon dapat merangsang pengembangan energi terbarukan.
PLTA Kolaka menghasilkan penjualan Karbon Kredit melalui CDM sebesar Rp 45,00 / kWh
CDM =728 − 0
728× 0,5cent
= 0,5cent= 0,005$US= Rp45,00
Kesimpulan Kelistrikan di Kabupaten Kolaka saat ini seluruhnya di supply oleh
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebesar 7900 KW dengan rasio elektrifikasi hanya sekitar 40% yg berarti ada lebih dari setengah yg belum mendapatkan listrik.
Pembangunan PLTA Kolaka yg memanfaatkan aliran sungai Sabilambo dengan debit rata-rata 3,2 m3/s dan ketinggian head 82m mampu menghasilkan daya sebesar 2000 KW.
Dari perhitungan kelayakan investasi PLTA Kolaka 2 x 1000 KW, tampak bahwa pada kombinasi suku bunga 6% dengan harga jual listrik 0,08 US$/kWh, nilai NPV-nya positif, hal ini berarti investasi untuk PLTA ini layak untuk dilakukan.
Kesimpulan
Dari sisi dampaknya terhadap lingkungan, PLTA merupakan pembangkit listrik yang relatif bersih dibandingkan pembangkit lainnya. Hal ini disebabkan karena PLTA tidak menyebabkan polusi udara yang dikarenakan pembakaran.
Dari Analisa yang telah dilakukan, diperoleh bahwa pembangunan PLTA Kolaka 2 x 1000 KW dapat menurunkan BPP listrik dari Rp. 2438,47/kWh menjadi Rp.1851,12/kWh.
Saran Perlunya segera dilakukan upaya-upaya efisiensi untuk meningkatkan
penyediaan tenaga listrik di Wilayah Sulawesi Tenggara seperti salah satunya PLTA Kolaka 2 x 1000 KW agar dapat membantu menekan biaya pokok penyediaan tenaga listrik dan mencapai tingkat keuangan yang diinginkan.
Perlunya penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan energi terbarukan untuk pembangkit listrik sehingga didapatkan alternatif untuk diversifikasi dan mendapatkan harga energi yang lebih kompetitif untuk jangka panjang.
Saran Perlunya penyuluhan terhadap masyarakat sekitar untuk menjaga
kelestarian hutan dan memanfaatkan hutan secara bijaksana agar debit sungai dan sumber air tetap terjaga secara kualitas dan kuantitas.
Strategi pembangunan pembangkit di Sulawesi Tenggara haruslah mengutamakan pembangkit yang memanfaatkan energi dengan efisien, ekonomis, serta ramah lingkungan.