studi komparasi tingkat kepuasan nasabah...
TRANSCRIPT
STUDI KOMPARASI TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP
PELAYANAN DI UNIT CUSTOMER SERVICE DAN TELLER BANK
SYARIAH MANDIRI CABANG PONDOK INDAH
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
ADRIANSYAH
108046100174
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
ii
v
ABSTRAK
ADRIANSYAH. NIM:108046100174. Studi Komparasi Tingkat Kepuasan
Nasabah terhadap Pelayanan di Unit Customer Service dan Teller Bank Syariah
Mandiri Cabang Pondok Indah. Strata Satu (1), Konsentrasi Perbankan Syariah,
Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014.
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu rahasia keberhasilan suatu bisnis.
Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu bank syariah di indonesia memiliki produk
pembiayaan dengan skala mikro dimana yang menjadi targetnya adalah pelaku usaha
menengah kebawah. Salah satu faktor kunci yang menjadi perhatian Bank Syariah
Mandiri dalam hal ini adalah loyalitas pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis tingkat kepuasan nasabah terhadap Pelayanan di Unit Customer Service
dan Teller Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistical Package for
Social Science (SPSS). Hasil analisis menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri
mampu memberikan kualitas pelayanan yang prima bagi para nasabah. Terdapat
perbedaan yang signifikan antara kualitas pelayanan teller saat jam sibuk dan jam
tidak sibuk, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas
pelayanan Customer Service saat jam sibuk dan jam tidak sibuk di Bank Syariah
Mandiri Cabang Pondok Indah.
Kata Kunci : Kepuasan Nasabah, Pelayanan Customer Service, Pelayanan Teller,
Statistical Package for Social Science (SPSS)
Pembimbing : Hermawan Setiawan, M. Kom
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah swt yang telah memberikan rahmat dan ridho untuk
mempelajari ilmu-Nya, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kehadirat
Rasul pembawa cahaya, Muhammad saw. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “STUDI KOMPARASI TINGKAT KEPUASAN
NASABAH TERHADAP PELAYANAN DI UNIT CUSTOMER SERVICE
DAN TELLER BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PONDOK INDAH ”
maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. JM. Muslimin, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA
selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat.
3. Bapak Hermawan Setiawan, M.Kom selaku dosen pembimbing yang
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen serta segenap Civitas Akademika UIN Syarif
Hidayatullah yang telah memberikan ilmunya semoga bermanfaat.
5. Kedua orang tua dan semua keluarga besar Yaminar terimakasih atas doa,
cinta dan dukungannya selama ini semoga Allah membalas semua kebaikan
kalian dengan pahalaNya.
vi
6. Adinda Tya Ryandini yang tak bosan memarahi dan mengingatkan untuk
menyelesaikan penelitian ini.
7. Ust. Ali Sakti selaku murabbi dan teman-teman liqoers, selalu di rumah yang
penuh berkah.
8. Teman-teman FAP Badminton Club yang selalu menemani malam sabtu
penulis.
9. Teman-teman seangkatan Perbankan Syariah 2008, khususnya Keluarga
Besar Perbankan Syariah kelas E.
10. Teman-teman LDK Syahid UIN Jakarta khususnya Komda Fakultas Syariah
dan Hukum periode 2008-2012.
11. Teman–teman pengurus dan anggota Lingkar Studi Ekonomi Syariah
(LiSEnSi) UIN Syahid Jakarta periode 2010 – 2011 dan 2011-2012.
12. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi
ini dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dengan segala kelemahan, kekurangan dan kelebihan yang ada, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca.
Jakarta, Desember 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………………….. i
Persetujuan Pembimbing……………………………………………………….. ii
Lembar Pengesahan Penguji…………………………………………………… iii
Lembar Pernyataan……………………………………………………………... iv
Abstrak…………………..……………………………………………………….. v
Kata Pengantar………………………………………………………………….. vi
Daftar Isi………………………………………………………………………… viii
Daftar Tabel……………………………………………………………………... xi
Daftar Gambar………………………………………………………………….. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah………………………………………………… 5
C. Pembatasan Masalah……………………………………………….. 6
D. Rumusan Masalah…………………………………………………... 6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitan
1. Tujuan Penelitian……………………………………………….. 7
2. Kegunaan Peneliian……………………………………………... 7
F. Tinjauan Studi Terdahulu………………………………………….. 8
G. Kerangka Teori……………………………………………………… 16
H. Hipotesis……………………………………………………………... 17
I. Sistematika Pembahasan……………………………………………. 17
ix
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran…………………………………………………………… 19
B. Kualitas Pelayanan
1. Pengertian Kualitas Pelayanan………………………………… 20
2. Dimensi Kualitas Pelayanan……………………………………. 22
3. Definisi Jasa……………………………………………………... 26
4. Metode Mengukur Jasa………………………………………… 29
5. Mengelola Kualitas Jasa………………………………………... 30
C. Kepuasan Pelanggan
1. Pengertian Kepuasan Pelanggan………………………………. 31
2. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan…………………… 33
3. Pelanggan Tidak Puas………………………………………….. 34
4. Cara Mencapai Kepuasan Pelanggan………………………... 35
5. Metode Mengukur Kepuasan Pelanggan……………………… 37
6. Manfaat Kepuasan Pelanggan…………………………………. 39
7. Pelanggan dan Kebutuhan Pelanggan…………………………. 45
8. Kaitan Kepuasan Pelanggan Deangan Pelayanan……………. 48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian…………………………………….. 56
B. Metode Penelitian…………………………………………………… 56
C. Populasi dan Sampel………………………………………………... 57
D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………... 58
x
E. Teknik Analisis Data………………………………………………. 60
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Pelayanan Terhadap Nasabah Bank Syariah Mandiri...... 63
B. Kendala Kualitas Pelayanan pada Bank Syariah Mandiri Cabang
Pondok Indah....................................................................................... 66
C. Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………………..… 67
D. Analisis Perbedaan Kualitas Pelayanan Pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah……………………………………………… 71
E. Pembahasan…………………………………………………………. 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 89
B. Saran.................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 91
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
I.1 Tinjauan Studi Terdahulu……………………………………………… 8
IV.1 Pair Sample Test 1……………………………………………………….. 68
1V.2 Pair Sample Test 2……………………………………………………….. 69
IV.3 Pair Sample Test 3 ……………………………………………………….. 71
IV.4 Pair Sample Test 4……………………………………………………….. 72
xii
DAFTAR GAMBAR
I.1 Kerangka Teori…………………………………………………………. 8
II.1 Berbagai Alternatif Tindakan Konsumen Akibat Ketidakpuasan ….. 41
II.2 Manfaat Kepuasaan Pelanggan dan Kualitas Jasa…………………… 47
II.3 Delapan Kategori untuk Menerapkan Manajemen Terpadu............... 54
IV.2 Hasil Uji T 1............................................................................................... 70
IV.3 Hasil Uji T 2................................................................................................ 72
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan usaha dewasa ini, telah diwarnai dengan berbagai macam
persaingan di segala bidang. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat,
setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus
berkembang. Dengan memberikan kualitas produk yang baik berarti
membantu perusahaan mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.
Kualitas harus diukur melalui sudut pandang konsumen terhadap kualitas
produk itu sendiri, sehingga selera konsumen disini sangat berpengaruh.
Dengan semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus
menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama.
Banyaknya produk perusahaan perbankan yang menawarkan varians
produk yang sama membuat persaingan semakin ketat. Suatu kewajaran jika
perusahaan yang berada pada masa hyper competition seperti saat ini
menyiapkan berbagai kegiatan untuk mempertahankan diri agar tetap dapat
eksis di pasar. Sehingga setiap perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya
dengan sangat serius agar dapat memenangkan persaing tersebut.
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu rahasia keberhasilan suatu
bisnis. Sekalipun demikian, masih banyak orang yang dengan sengaja atau
tidak sengaja melupakan hal ini. Banyak kegagalan bisnis terjadi karena
pelanggan dikecewakan sehingga mereka mencari alternatif ke produk sejenis
2
lainnya. Pendekatan berdasarkan kepentingan pelanggan (customer oriented)
sebaiknya dilakukan secara lebih sistematis dan efektif.
Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu bank syariah yang ada di
indonesia berdiri sejak tahun 1999 memiliki produk pembiayaan dengan skala
mikro dimana yang menjadi targetnya adalah pelaku usaha menengah
kebawah. Salah satu faktor kunci yang menjadi perhatian Bank Syariah
Mandiri dalam hal ini adalah loyalitas pelanggan.
Menurut Kotler kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan
dengan harapannya1. Menurut Wilkie kepuasan pelanggan adalah suatu
tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu
produk atau jasa2. Dari definisi tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa pada
dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan
dan kinerja atau hasil yang dirasakan.
Identifikasi kepuasan pelanggan dapat dilakukan prosedur secara ringkas
sebagai berikut:
1. Identifikasi faktor-faktor preferensi pelanggan terhadap produk sejenis
yang beredar dipasaran;
2. Identifikasi alasan-alasan mengapa pelanggan memilih produk
tersebut;
1 Tjiptono, Chandra, Service Quality and Satisfaction, ( Yogjakarta: Penerbit Andi, 2005 ),
hal.102
2 Tjiptono, Chandra, Service Quality and Satisfaction, ( Yogjakarta: Penerbit Andi, 2005 ),
hal.102
3
3. Identifikasi karaktersitik-karakteristik yang menonjol dalam produk
yang disukai tersebut;
4. Identifikasi penyebab pelanggan memakai produk tersebut;
5. Gunakan temuan-temuan di lapangan sebagai sarana evaluasi terhadap
produk/layanan yang dijual;
6. Kembangkan produk sesuai dengan keinginan pelanggan, dengan cara
memodifikasi, menambah atau mengubah sama sekali dengan
penampilan baru;
Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan
pelanggan. Kualitas pelayanan memberikan suatu dorongan kepada pelanggan
untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka
panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami
dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan
demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan di mana
perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan
meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan.3
Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah sebagai badan usaha yang
bergerak di sektor perbankan khususnya dalam pembiayaan mikro, dituntut
untuk dapat menciptakan bisnis dengan memberikan pelayanan yang terbaik
dalam upaya tetap unggul untuk persaingan jangka panjang dengan
menawarkan janji berupa jaminan pelayanan produk perbankan yang terbaik
bagi nasabahnya.
3 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, ( Yogjakarta: Penerbit Andi, 1996 ), h. 96
4
Semakin meningkatnya tingkat persaingan dalam dunia bisnis menuntut
perusahaan untuk lebih memperhatikan konsumen agar konsumen merasa
puas atas jasa yang diterima. Sehingga konsumen yang merasa puas bisa
memberikan keuntungan bagi perusahaan yakni berupa loyalitas. Perusahaan
perbankan sebagai perusahaan yang bergerak di sektor jasa menawarkan janji-
janji pada nasabah dengan jalan memberikan pelayanan yang berkualitas yang
nantinya aka menciptakan suatu kepuasan bagi nasabahnya.
Faktor manusia merupakan salah satu unsur terpenting dalam
meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam upaya mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas tinggi dan mampu meningkatkan daya serap
teknologi secara menyeluruh diperlukan persiapan yang matang dengan
sebanyak mungkin menjaring manusia yang mampu mengelola kehidupan
secara produktif, efisiensi dan berkesadaran kebangsaan yang tinggi serta
berwatak sosial yang serasi, selaras dan seimbang dalam bereksistensi
terhadap lingkungannya.
Dalam mewujudkan keberhasilan dalam peningkatan kemampuan
karyawan disamping dari beberapa indikator-indikator seperti yang tersebut
diatas, kemampuan karyawan dapat berhasil dengan cara adanya kemauan dari
diri karyawan itu sendiri. Artinya bagaimana cara karyawan tersebut
menunjukkan kemampuannya dalam bekerja. Dalam mengembangkan tingkat
kemampuan dan pengetahuan karyawan sangat diperlukan, karena dalam hal
ini karyawan dituntut harus dapat memiliki atau dapat menciptakan suatu
metode yang dapat digunakan untuk mengarahkan dan membentuk atau
5
menciptakan suatu tatanan metode kerja yang tepat sehingga akan
menghasilkan suatu hasil kinerja yang berkualitas.
Peningkatan, kompetensi karyawan, dan kualitas layanan kepada
pelanggan merupakan upaya meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan
membentuk kualitas layanan terpadu, yaitu sistem kualitas layanan kepada
pelanggan yang dilakukan secara terpadu antara instansi terkait, memudahkan
pelanggan atau konsumen dalam mendapatkan kualitas layanan.
Berdasarkan uraian diatas mendorong penulis untuk melakukan
penelitian yang yang berjudul “STUDI KOMPARASI TINGKAT
KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN DI UNIT
CUSTOMER SERVICE DAN TELLER BANK SYARIAH MANDIRI
CABANG PONDOK INDAH”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, serta didorong keinginan dari penulis
untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan di teliti lebih lanjut, maka
penulis mengidentifikasikan sebagai berikut :
1. Bagaimana kualitas Pelayanan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok
Indah?
2. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah?
3. Kendala apa saja yang ditemukan dalam hal kualitas pelayanan pada
Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah?
6
4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas pelayanan
teller, customer service di Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas jika dibahas
secara keseluruhan penulisan ini tentu sangat luas, maka agar lebih fokus
dalam membahas skripsi ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas.
Agar tidak melebarnya pembahasan di atas, penulis merasa perlu untuk
memberikan batasan dan perumusan masalah terhadap objek yang dikaji.
Masalah yang dibahas adalah perbandingan tingkat kepuasan nasabah
terhadap pelayan di unit customer service dan teller Bank Syariah Mandiri
cabang Pondok Indah. Selain itu penelitian ini hanya mengkomparasi atau
memperbandingkan kualitas pelayanan pada saat jam kerja tidak sibuk dan
jam kerja sibuk pada unit pelayanan customer service dan teller.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas,
supaya permasalahan yang akan diteliti dapat terjawab dengan akurat,
maka penulis merumuskan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas pelayanan pada unit pelayanan di Bank Syariah
Mandiri Cabang Pondok Indah?
7
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas pelayanan
customer service dan teller di Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok
Indah pada saat jam kerja sibuk dan jam kerja tidak sibuk?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitan
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, penulis mengemukakan tujuan
dari penelitian ini, sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui Bagaimana kualitas pelayanan di Bank Syariah
Mandiri Cabang Pondok Indah.
b. Untuk mengetahui perbandingan kualitas pelayanan pada unit
pelayanan customer service dan teller di Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah pada saat jam kerja tidak sibuk dengan jam
kerja sibuk.
2. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi
tentang pelayanan prima terhadap kepuasan pelanggan. Dan hasil
penelitian ini diharapkan juga dapat berguna untuk :
a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan tambahan
informasi dan pengalaman mengenai pemasaran terutama kepuasan
nasabah.
8
b. Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan pertimbangan
bagi perusahaan dalam merumuskan upaya-upaya dari Bank Syariah
Mandiri Cabang Pondok Indah, dalam menelaah kebutuhan dan
keinginan nasabah, serta mengetahui tingkat kepentingannya, dilihat
dari segi kualitas pelayanan yang diberikan sehingga dapat memenuhi
harapan bagi kepuasan nasabah.
c. Bagi peneliti yang lain, penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan
untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut.
F. Tinjauan Studi Terdahulu
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan studi terdahulu. Diantaranya adalah:
Tabel I.1
Tinjauan Studi Terdahulu
No Aspek
Perbandingan
Studi Terdahulu Rencana Studi
1 Nama Zakwan Efendi
( 203046101773 ) Prodi
Muamalat FSH 2000
Adriansyah (
108046100174)
Prodi Muamalat FSH
Judul Tingkat Kepuasan Nasabah
Usaha Kecil Terhadap
Studi Komparasi Tingkat
Kepuasan Nasabah
9
Pelayanan pembiayaan Pada
Bank Syariah Mandiri
Cabang Warung Buncit
Terhadap Pelayanan di unit
Customer service dan teller
Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
Fokus Skripsi ini fokus membahas
kepuasan nasabah usaha
kecil terhadap pelayanan
pembiayaan di BSM
Rencana skripsi ini fokus
membahas komparasi
pelayanan di unit customer
service dan teller BSM
Cabang Pondok Indah
Objek
Penelitian
Objek penelitian terfokus
pada Bank Syariah Mandiri
cabang Warung Buncit
Objek penelitian terfokus
pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
Metode
Penelitian
kuantitatif kuantitatif
Hasil
penelitian
Dilihat dari nilai mean yang
didapat rata-rata menjawab
puas dengan pelayanan
pembiayaan yang diberikan
oleh Bank Syariah Mandiri
cabang Warung Buncit
Untuk mengetahui
perbandingan kualitas
pelayanan di unit customer
service dan teller BSM
Cabang Pondok Indah
Waktu dan
Tempat
Penelitian ini dilakukan dari
September 2007 sampai mei
2008 di Bank Syariah
Rencana penelitian
dilakukan tahun 2013 di
Bank Syariah Mandiri
10
Mandiri cabang Warung
Buncit
Cabang Pondok Indah
2 Nama Syahrul ( 204046102993 )
Prodi Muamalat
FSH 2011
Adriansyah (
108046100174)
Prodi Muamalat FSH
judul Analisa Kepuasan Nasabah
Terhadap Kualitas Kinerja
Teller
Studi Komparasi Tingkat
Kepuasan Nasabah
Terhadap Pelayanan di unit
Customer service dan teller
Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
fokus Skripsi ini hanya fokus pada
kepuasan nasabah terhadap
kualitas kinerja teller di BPR
Syariah Wakalumi Ciputat
Rencana skripsi ini fokus
membahas komparasi
pelayanan di unit customer
service dan teller BSM
Cabang Pondok Indah
Objek
Penelitian
Objek penelitian terfokus
pada BPR Syariah
Wakalumi Ciputat
Objek penelitian terfokus
pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
Metode
penelitian
kuantitatif kuantitatif
Hasil Adanya korelasi yang sangat Untuk mengetahui
11
Penelitian signifikan antara kualitas
kinerja teller dengan tingkat
kepuasan nasabah pada PT.
BPR Syariah Wakalumi
Ciputat.
perbandingan kualitas
pelayanan di unit customer
service dan teller BSM
Cabang Pondok Indah
Waktu dan
Tempat
Penelitian dilakukan pada 1
juli 2011 sampai 31 juli
2011 di PT. BPR Syariah
Wakalumi Ciputat
Rencana penelitian
dilakukan tahun 2013 di
Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
3 Nama Hiliyati Min Umayya (
204046102922 ) Prodi
Muamalat FSH 2009
Adriansyah (
108046100174)
Prodi Muamalat FSH
judul Analisis Tingkat Kepuasan
Nasabah BMT berbasis
pelayanan ( studi kasus ks-
bmt masjid al-azhar jakarta)
Studi Komparasi Tingkat
Kepuasan Nasabah
Terhadap Pelayanan di unit
Customer service dan teller
Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
fokus Skripsi ini focus pada
kepuasan nasabah pada
semua aspek pelayanan
Rencana skripsi ini fokus
membahas komparasi
pelayanan di unit customer
service dan teller BSM
12
Cabang Pondok Indah
Objek
Penelitian
KS-BMT Masjid al-Azhar
Jakarta
Objek penelitian terfokus
pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
Metode
penelitian
kuantitatif kuantitatif
Hasil
Penelitian
Ada hubungan positif dan
kuat antara tingkat kualitas
pelayanan yang diberikan
dengan tingkat kepuasan
nasabah di KS-BMT Masjid
AL-Azhar
Untuk mengetahui
perbandingan kualitas
pelayanan di unit customer
service dan teller BSM
Cabang Pondok Indah
Waktu dan
Tempat
Penelitian ini dilakukan pada
bulan Desember 2008 di KS-
BMT Masjid Al-Azhar Pasar
Minggu
Rencana penelitian
dilakukan tahun 2013 di
Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
4 Nama Siti Humaeroh (
208046100078 ) Prodi
Muamalat
FSH 2013
Adriansyah (
108046100174)
Prodi Muamalat FSH
judul Kepuasan Nasabah Terhadap
Pelayanan Pembiayaan
Studi Komparasi Tingkat
Kepuasan Nasabah
13
Hunian Syariah di Bank
Muamalat Cabang Ciledug
Terhadap Pelayanan di unit
Customer service dan teller
Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
fokus Skripsi ini fokus pada
kepuasan nasabah dinilai
dari pelayanan pembiayaan
hunian syariah
Rencana skripsi ini fokus
membahas komparasi
pelayanan di unit customer
service dan teller BSM
Cabang Pondok Indah
Objek
Penelitian
Bank Muamalat Cabang
Ciledug
Objek penelitian terfokus
pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
Metode
Penelitian
kuantitatif kuantitatif
Hasil
Penelitian
Pelayanan produk hunian
syariah di Bank Muamalat
Cabang Ciledug belum
memberikan kepuasan
terhadap nasabah
pembiayaan hunian syariah
dikarenakan ada beberapa
factor kendala
Untuk mengetahui
perbandingan kualitas
pelayanan di unit customer
service dan teller BSM
Cabang Pondok Indah
Waktu dan Penelitian ini dilakukan pada Rencana penelitian
14
Tempat tahun 2012 di Bank
Muamalat Cabang Ciledug
dilakukan tahun 2013 di
Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
5 nama Irham Lynarbi (
108046100188 ) Prodi
Muuamalat
FSH 2013
Adriansyah (
108046100174)
Prodi Muamalat FSH
judul Pengaruh Pelayanan
Electronic Banking
Terhadap Kepuasan Nasabah
di Bank BNI Syariah Cabang
Jakarta Selatan
Studi Komparasi Tingkat
Kepuasan Nasabah
Terhadap Pelayanan di unit
Customer service dan teller
Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
Fokus Skripsi ini fokus membahas
pengaruh pelayanan
electronic banking ( ATM,
internet banking, phone
banking, sms banking )
terhadap kepuasan nasabah
Rencana skripsi ini fokus
membahas komparasi
pelayanan di unit customer
service dan teller BSM
Cabang Pondok Indah
Objek
penelitian
BNI Syariah Cabang Jakarta
Selatan
Objek penelitian terfokus
pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
15
Metode
penelitian
Kuantitatif
kuantitatif
Hasil
penelitian
Variable ATM memiliki
pengaruh yang paling
signifikan terhadap tingkat
kepuasan nasabah dibanding
tiga variable yang lain.
Untuk mengetahui
perbandingan kualitas
pelayanan di unit customer
service dan teller BSM
Cabang Pondok Indah
Waktu dan
tempat
Penelitian ini dilakukan
tahun 2013 di BNI Syariah
Cabang Jakarta Selatan
Rencana penelitian
dilakukan tahun 2013 di
Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
16
G. Kerangka Teori
Gambar I.1
Kerangka Teori
BANK SYARIAH MANDIRI
CABANG PONDOK INDAH
PERSEPSI PELANGGAN
Unit
Customer
Service
Unit
Teller
PERBANDINGAN KUALITAS
PELAYANAN
17
H. Hipotesis
Hipotesis penelitian atas permasalahan ini adalah :
1. Ho ( hipotesis nol ) : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
kualitas pelayanan customer service dan teller di BSM Cabang Pondok
Indah pada saat jam kerja tidak sibuk dengan jam kerja sibuk.
2. Ha ( hipotesis alternatif/ hipotesis kerja ) : terdapat perbedaan yang
signifikan antara kualitas pelayanan customer service dan teller di BSM
Cabang Pondok Indah pada saat jam kerja tidak sibuk dengan jam kerja
sibuk.
I. Sistematika Pembahasan
Untuk memperoleh gambaran dan memudahkan pembahasan dalam
skripsi ini, maka akan disajikan sistematika penulisan yang merupakan garis besar
dari skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini mambahas tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi
Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan
Kegunaan Penelitian, Tinjauan Studi Terdahulu, Kerangka Pemkiran,
Hipotesis dan Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
18
Pada bab ini membahas tentang teori-teori yang yang memiliki
hubungan erat dengan penelitian yang dilakukan.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metodologi penelitian, waktu dan lokasi
penelitian, obyek penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan
data, teknik analisis data .
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dikemukakan tentang data yang berhubungan dengan
masalah penelitian, antara lain; gambaran umum tentang perusahaan,
penyajian data, serta pembahasan masalah.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan pembahasan serta
saran-saran yang dapat diberikan atas masalah yang ada, yang
mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
perusahaan untuk menetapkan kebijakan selanjutnya.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
Pemasaran merupakan seni bagi mengidentifikasikan dan memahami
kebutuhan konsumen dan kemudian menentukan pemecahannya agar
konsumen merasa puas sekaligus memberikan laba bagi perusahaan.
Pemasaran dapat didefinisikan dalam berbagai konteks kata-kata yang
berbeda tetapi pada prinsipnya mengandung maksud dan tujuan yang sama.
Berikut ini beberapa definisi mengenai pemasaran yang dikemukakan oleh
para ahli pemasaran.
“Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan pihak lain. 4
“Marketing is the process of planning and executing the conception,
pricing, promotion, and distribution of ideas, goods, and services to create
exchanges that satisfy individual and organizational goals 5
Artinya bahwa
pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep,
harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, produk dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan
organisasi
4 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Terjemahan, Edisi Millenium, Jilid 1, (Jakarta: PT.
Prehalindo, 2003), hal. 10. 5 Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel, Pemasaran,Terjemahan, Edisi Pertama,
(Jakarta : Salemba Empat, 2001), hal. 6.
20
“Marketing is a total system of business activities designed to plan,
price, promote, and distribute products want to target markets to achieve
organizational objectives”.6 Definisi tersebut menjelaskan bahwa pemasaran
adalah suatu sistem keseluruhan dan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan menetapkan harga, promosi, disribusi barang dan jasa yang
sesuai dengan sasaran pasar untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan uraian dari pengertian di atas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan bisnis yang dilakukan oleh individu dan kelompok ditujukan untuk
merencanakan, menetapkan harga, promosi, distribusi barang dan jasa kepada
pihak lain, dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan.
B. Kualitas Pelayanan
1. Pengertian Kualitas Pelayanan
Menurut J. Supranto7 kualitas pelayanan adalah sebagai berikut:
”Kualitas pelayanan adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan
sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik, aplikasi kualitas sebagai sifat dari
penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi peruszahaan
dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai
pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh”.
6 Saladin Djaslim, Manajemen Pemasaran (Bandung : Linda Karya, 2004), hal. 2.
7 J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar
(Jakarta: Rineke Cipta, 2006), hal. 228
21
Kesimpulan dari definisi tersebut menjelaskan bahwa keunggulan suatu
produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta kualitas yang diperlihatkan
oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan
nasabah. Kualitas layanan pada dasarnya merupakan kesesuaian antara
pelayanan yang dirasakan dengan harapan pada pelanggan.
Kesesuaian kedua hal tersebut akan menunjukkan tingkat kepuasan
pelanggan sehingga dengan demikian dapat dikatakan bila mengetahui
kualitas pelayanan berarti dapat diketahui kepuasan pelanggan.
Suatu cara perusahaan jasa untuk tetap dapat unggul bersaing adalah
memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaingnya secara
konsisten. Harapan pelanggan dibentuk oleh perjalanan masalahnya,
pembicaraan dari mulut ke mulut serta promosi yang dilakukan oleh
perusahaan jasa, kemudian dibandingkannya;.
Menurut J. Supranto8 model kualitas pelayanan mengidentifikasi lima
kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan penyampaian jasa yaitu :
a. Kesengajaan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.
Manajemen tidak selalu memahami benar apa yang menjadi keinginan
pelanggan.
b. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa.
Manajemen mungkin benar dalam memahami keinginan pelanggan,
tetapi tidak menetapkan standar pelaksanaan yang spesifik.
8 J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, (Jakarta
: Rineke Cipta, 2006), hal. 230
22
c. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa.
Para personel mungkin tidak terlatih dan tidak mampu memenuhi
standar.
d. Kesenjangan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat
wakil- wakil dan iklan perusahaan.
e. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa diharapkan. Terjadi bila
konsumen mengukur kinerja perusahaan dengan cara yang berbeda dan
memiliki persepsi yang keliru mengenai kualitas jasa.
2. Dimensi Kualitas Pelayanan
Keputusan seorang pelanggan untuk mengonsumsi atau tidak
mengonsumsi suatu barang-jasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain presepsinya terhadap kualitas pelayanan, untuk mengetahui kualitas
pelayanan yang dirasakan secara nyata oleh pelanggan, menurut Zeithaml,
Parasuraman, Berry seperti dikutip oleh Rambat terdapat lima dimensi
SERVICE QUALITY sebagai berikut :
a. Tangibles (Bukti fisik)
Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensi
kepada pihak eksternal, sarana dan prasarana fisik merupakan bukti
nyata pelayanan yang di berikan oleh pemberi jasa, yang meliputi
sarana fisik perkantoran, komputerisasi, adminitrasi, ruang tunggu,
tempat informasi, serta penampilan pegawainya.
b. Reliability (Keandalan)
23
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai
yang dijanjikan secara akurat dan terpecaya.
c. Responsiveness (Ketanggapan)
Yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan
yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian
informasi yang jelas.
d. Assurance (Jaminan dan kepastian)
Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para
pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para
pelanggan kepada perusahaan.
e. Empathy
Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual yang
di berikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami
keinginan konsumen.9
Menurut Philip Kotler terdapat lima penentu mutu jasa yang dapat
dirincikan sebagai berikut :10
a. Keandalan (Reability)
Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat
dan terpercaya.
b. Keresponsifan (Responsiveness)
9 Lupiyoadi Rambat, , Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hal. 148
10 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Terjemahan, Buku Satu (Jakarta : Salemba
Empat, 2005), hal. 123.
24
Kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan
dengan cepat atau ketanggapan.
c. Keyakinan (Confidence)
Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan perusahaan
untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau assurance.
d. Empati (Empathy)
Syarat untuk peduli, memberi prehatian pribadi bagi pelanggan.
e. Berwujud (Tangible)
Penampilan fasilitas fisik, peralatan personel dan media komunikasi.
Dari kelima dimensi tersebut keandalan terbukti terus-menerus menjadi
faktor yang terpenting dalam penilaian kualitas pelayanan oleh pelanggan.
Keandalan menjadi kualitas inti pelayanan karena pelayanan yang tidak dapat
diandalkan adalah jasa yang buruk walaupun ada atribut lainnya. Jika
pelayanan intinya tidak dikerjakan dengan handal, pelanggan akan
menganggap perusahaan tersebut tidak kompeten dan akan berpindah ke
penyedia jasa lain.
Perlu diketahui bahwa pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan
tidak selamanya dapat memenuhi seluruh harapan pelanggan. Hal tersebut
disebabkan dalam proses pemberian layanan seringkali muncul berbagai
kesenjangan. Pelanggan akan memilih pemberi layanan sesuai dengan
harapannya dan setelah menikmati layanan tersebut mereka akan
membandingkan apa yang diharapkannya.
25
Menurut Philip Kotler11 berbagai hasil studi menunjukkan bahwa
perusahaan jasa yang dikelola dengan sangat baik memiliki sejumlah
persamaan antara lain :
a. Konsep strategi
Perusahaan jasa ternama memiliki pengertian yang jelas mengenai
pelanggan sasaran dan keburukkan pelanggan yang akan mereka
puaskan. Untuk itu dikembangkan strategi khusus untuk memuaskan
kebutuhan ini yang menghasilkan kesetiaan pelanggan.
b. Sejarah komitmen kualitas manajemen puncak
Tidak hanya melihat pada prestasi keuangan bulanan melainkan juga
pada kinerja layanan.
c. Penetapan standar tinggi
Penyedia jasa terbaik menetapkan standar kualitas jasa yang tinggi,
antara lain kecepatan respon terhadap keluhan pelanggan.
d. Sistem untuk memonitor kinerja jasa
Secara rutin memeriksa kinerja jasa perusahaan dan pesaingnya.
e. Sistem untuk memuaskan keluhan pelanggan.
Menanggapi keluhan pelanggan dengan cepat dan ramah
f. Memuaskan karyawan sama seperti nasabah
Percaya bahwa hubungan karyawan akan mencerminkan hubungan
pelanggan. Secara teratur manajemen memeriksa kepuasan karyawan
akan pekerjaannya
11
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Terjemahan, Edisi Millenium, Jilid 1, (Jakarta: PT.
Prehalindo, 2003), hal. 561.
26
3. Definisi Jasa
Menurut Lovelock dan Wright Jasa adalah tindakan atau kinerja
yang ditawarkan satu pihak kepada pihak lainnya walaupun prosesnya
mungkin terkait dengan produk fisik,kinerjanya pada dasarnya tidak nyata
dan biasanya tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor
produksi.12
Menurut Kotler dan Amstrong jasa adalah sebagai berikut :
”Service is all economic activities and whose output is not a physical,
product or construction is generally consumed at that time it is produced,
and provides added value in forms (such as convenience, amusement,
comfort or health)”.13
Definisi tersebut menjelaskan bahwa jasa adalah suatu kegiatan
ekonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi bersamaan dengan
waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti kenikmatan,
hiburan, santai, sehat). Maraknya sektor jasa kemudian mengundang
berbagai analisis dan pemikiran strategis guna pengembangan sektor jasa.
Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan
berbagai industri jasa seperti perbankan, asuransi, penerbangan,
telekomunikasi, ritel, pariwisata, dan perusahaan-perusahaan jasa
12
Christoper, Lovelock dan Laurent K. Wright, 2005, Manajemen Pemasaran Jasa,
Terjemahan, (Jakarta : PT Indeks, 2005), hal. 5.
13 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Principles of Marketing, (Pearson Prentice Hall : New Jersey,
2004), Tenth Edition, hal. 4.
27
profesional seperti kantor akuntan, konsultan dan pengacara. Organisasi
nirlaba, seperti LSM, lembaga pemerintah, rumah sakit, universitas dan
lain-lain yang kini telah menyadari perlunya peningkatan orientasi
pelayanan kepada konsumen / pelanggan. Bahkan perusahaan-perusahaan
manufaktur juga telah menyadari perlunya unsur jasa pada produnya
sebagai upaya peningkatan keunggulan kompetitif bisnisnya.
Menurut Philip Kotler14
definisi jasa adalah sebagai berikut: ”Jasa
adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau
tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik”.
Kesimpulan di atas menjelaskan bahwa jasa merupakan suatu
kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan
dari pada dimiliki, serta pelanggan dapat lebih berpartispasi aktif dalam
proses mengkonsumsi jasa tersebut. Dalam strategi pemasaran, definisi
jasa harus diamati dengan baik, karena pengertiannya sangat berbeda
dengan produk berupa barang. Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan
jasa akan sangat tergantung pada penilaian pelanggan terhadap kinerja
atau penampilan yang ditawarkan oleh pihak produsen.
Jasa banyak macamnya mulai dari salon kecantikan sampai kepada
armada angkatan laut, dari taman hiburan rakyat sampai dunia fantasi, dari
14
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Terjemahan, Edisi Millenium, ( Jakarta: PT.
Prehalindo, 2003), hal. 486.
28
mess sampai ke hotel berbintang lima, dsb. Secara umum kita melihat
karakteristik umum dari jasa. Beberapa karakteristik jasa dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Intangible (tidak berwujud)
Suatu jasa yang mempunyai sifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan
dan dinikmati sebelum dibeli oleh konsumen.
b. Inseparibility (tidak dapat dipisahkan).
Pada umumnya jasa yang diproduksi dapat dirasakan pada waktu
bersamaan dan apabila dikehendaki oleh seseorang untuk diserahkan
kepada pihak lainnya, maka dia akan tetap merupakan bagian dari jasa
tersebut.
c. Variability (bervariasi)
Jasa senantiasa mengalami perubahan tergantung dari siapa penyedia
jasa, penerima jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.
d. Perisability (tidak tahan lama)
Daya tahan suatu jasa tergantung pada suatu situasi yang dapat
diciptakan oleh berbagai faktor.
Berdasarkan karakteristik tersebut menyebabkan timbulnya
perbedaan dalam pemasaran layanan. Persepsi pelanggan terhadap layanan
yang diberikan oleh suatu perusahaan akan dinilai baik atau tidak
tergantung apakah tingkat layanan yang diperolehnya sesuai atau melebihi
harapannya. Oleh karena itu perusahaan yang ingin memuaskan
pelanggannya harus meletakkan harapan pelanggannya pada tingkat yang
29
wajar. Bila perusahaan banyak mengobral janji-janji, hal tersebut dapat
meningkatkan harapan pelanggan sampai ke suatu tingkat yang tidak
realistis.
Macam-macam jasa dibagi menjadi lima bagian atau disebut juga
dengan klasifikasi jasa sebagai berikut :
a. Barang berwujud murni
Disini hanya terdiri dari barang berwujud seperti sabun, pasta gigi.
Tidak ada jasa yang menyertai jasa.
b. Barang berwujud yang disertai jasa.
Terdiri dari barang berwujud yang disertai jasa dengan satu atau lebih
jasa untuk mempertinggi daya tarik pelanggan.
c. Campuran
Terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi yang sama.
d. Jasa utama yang disertai dengan jasa tambahan.
Terdiri dari jasa utama dengan jasa tambahan dan barang pelengkap.
e. Jasa murni
Dini hanya terdiri dari jasa (contohnya jasa menjaga bayi).
4. Metode Mengukur Jasa
Dalam rangka menghasilkan suatu pelayanan yang berkualitas
suatu perusahaan dapat mengukur pelayanan yang telah diberikan kepada
pelanggannya dengan skala pengukuran yang telah dihasilkan dari hasil
penelitian beberapa orang sebelumnya. Dalam hal ini SERVQUAL
30
memiliki aplikasi skala pengukuran yang disebut dengan multiple item
scale yang merupakan hasil penelitian Parasuraman, Zeithmal, dan Berry.
Instrumen dalam skala tersebut didesain untuk bermacam bentuk
pelayanan. Intrumen tersebut merupakan suatu format dalam menentukan
harapan dan presepsi pelanggan, serta dapat digunakan untuk menentukan
kualitas pelayanan suatu perusahaan atas dasar lima dimensi kualitas
pelayanan. Caranya dengan merata-ratakan perbedaan nilai yang
dihasilkan dari masing-masing bagian yang membentuk kelima dimensi.
5. Mengelola Kualitas Jasa
Kualitas jasa suatu perusahaan diuji dalam setiap pertemuaan jasa.
Jika karyawan-karyawan eceran merasa bosan, tidak dapat menjawab
pertanyaan sederhana, atau saling berkunjung pada saat pelanggan sedang
menunggu, pelanggan akan berfikir dua kali untuk melakukan bisnis lagi
dengan penjual tersebut. Pelanggan menciptakan harapan-harapan layanan
dari pelayanan dari mulut ke mulut, dan iklan. Pelanggan
membandingkan jasa yang dipresepsikan dengan jasa yang diharapkan.
Menurut Philip Kotler berbagai penelitian telah menunjukkan
bahwa perusahaan-perusahaan jasa yang dikelola dengan sangat baik
sama-sama melakukan praktik umum berikut : konsep strategis, sejarah
komitmen manajemen puncak terhadap kualitas, standar yang tinggi,
31
tehnologi, sistem untuk memantau kinerja jasa dan keluhan pelanggan dan
penekanan pada kepuasan karyawan.15
C. Kepuasan Pelanggan
1. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Menurut J. Supranto16
kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja / hasil yang dirasakannya dengan
harapannya.
“Kepuasan adalah keadaan emosional, reaksi pasca pembelian
mereka dapat berupa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan, atau
kesenangan“.17
“Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja hasil yang dirasakan dibandingkan dengan
harapannya “.18
Dari definisi di atas dijelaskan bahwa tingkat kepuasan merupakan
fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan
apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, bila
kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Sedangkan bila
15
Philip Kotler, Manajamen Pemasaran, Terjemahan, Buku Kedua, Edisi Kedua Belas, (Jakarta:
PT. INDEKS, 2005), hal. 123.
16 J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar,
(Jakarta: Rineke Cipta, 2006), hal. 223
17
Lovelock, Christoper dan Laurent K. Wright, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta : PT
Indeks, 2005), hal 102.
18 Philip Kotler, Marketing Management, Edisi Milenium, International Edition. (New Jersey
:Prentice Hall International,2000), hal. 52
32
kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. Sedangkan bila
kinerja dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari
kerabatnya serta janji dan informasi pemasar dan saingannya. Pelanggan
yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan
memberi komentar yang baik tentang perusahaan. Untuk menciptakan
kepuasan pelanggan, perusahaan harus menciptakan dan mengelola suatu
sistem untuk memperoleh pelanggan yang lebih banyak dan kemampuan
untuk mempertahankan pelanggannya.
Oleh Oka A. Yoeti19
yang mengutip para ahli “What the business
think it produces is not first importance. What customer think they are
buying, what they consider value determines what a business
is“.Maksudnya bagi pelanggan, apa yang dihasilkan suatu perusahaan,
baginya tidak begitu penting. Pelanggan memikirkan apa yang akan
dibelinya untuk memuaskan kebutuhannya atas dasar pertimbangan nilai,
dan pertimbangan nilai inilah selanjutnya akan menentukan bentuk apa
yang perlu dikembangkan.
Kepuasan pelanggan tidak berarti memberikan kepada pelanggan,
apa yang perusahaan perkirakan disukai oleh pelanggan. Ini berarti
perusahaan harus memberikan kepada pelanggan apa yang sebenarnya
mereka inginkan (want), kapan (when), dan cara mereka memperolehnya
(the way they want it).
Tingkat kepuasan pelanggan dibedakan dengan tiga cara :
19
Oka A. Yoeti, Cara Efektif Memuaskan Pelanggan, Cetakan Keempat, (Jakarta: PT.
PRADNYA PARAMITA, 2005), hal. 31
33
a. Menemukan kebutuhan pokok pelanggan (the basic needs of the
customers)
b. Mencari tahu apa sebenarnya yang menjadi harapan dari pelanggan,
sehingga pelanggan mau kembali dating kepada perusahaan untuk
membeli jasa.
c. Selalu memperhatikan apa yang menjadi harapan pelanggan, dan
lakukan melebihi seperti apa yang diharapkan pelanggan.20
Untuk menciptakan kepuasan pelanggan, perusahaan harus menciptakan
dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pelanggan yang lebih
banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pelanggannya
2. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler metode yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah :21
a. Sistem Keluhan Dan Saran
Sebuah perusahaan yang berfokus pada pelanggan mempermudah
pelanggannya untuk memberikaan saran dan keluhan.
b. Survei Kepuasan Pelanggan
20
Ibid, Hal. 33.
21
Philip Kotler, Marketing Management, Edisi Milenium, International Edition. (New Jersey
:Prentice Hall International,2000), hal. 45.
34
Perusahaan yang responsive mengukur kepuasan pelanggan secara
langsung dengan mengunakan survei berkala. Perusahaan juga
meminta pendapat pelanggan tentang kinerja para pesaing perusahaan.
c. Belanja Siluman
Perusahaan dapat membayar seseorang untuk bertindak sebagai
pelanggan potensial guna melaporkan hasil temuannya tentang
kekuatan dan kelemahan yang mereka alami ketika membeli jasa
perusahaan dan jasa pesaing.
d. Analisis Pelanggan Yang Hilang
Perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli
jasa perusahaan untuk mempelajari sebabnya.
3. Pelanggan Tidak Puas
Bila pelanggan tidak puas terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan, maka dengan inisiatifnya sendiri, dia akan menceritakannya
kepada orang lain, sebagai komplain atas ketidakpuasannya.
Menurut Oka A. Yoeti22
terdapat suatu studi yang pernah
dilakukan oleh Technical Assistance Research Programmes di Amerika
Serikat, memberikan hasil sebagai berikut:
a. Sembilan puluh persen dari pelanggan yang tidak puas itu tidak akan
kembali lagi untuk membeli jasa di tempat yang sama.
22
Oka A. Yoeti, Cara Efektif Memuaskan Pelanggan, (Jakarta: PT. PRADNYA PARAMITA,
2005), Cetakan Kempat, hal. 22
35
b. Setiap orang yang tidak terpuaskan keinginannya, akan mencerutakan,
paling sedikit kepada sembilan orang temannya atau kerabatnya.
c. Tiga belas persen dari pelanggan yang kecewa akan menceritakan
kejadian tersebut kepada lebih dari 20 orang.
d. Setiap pelanggan yang merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan
suatu perusahaan, paling sedikit akan menceritakannya kepada lima
orang lain dan diantaranya langsung menjadi pelanggan.
e. Peluang yang terbaik untuk meningkatkan penjualan haruslah dengan
jalan membina hubungan yang baik dengan pelanggan.
Konsekuensi dari pelanggan yang tidak puas itu merupakan
tantangan yang sangat serius bagi suatu perusahaan karena akan banyak
memakan waktu, energi dan biaya untuk membuat pelanggan bersedia
datang kembali.
4. Cara Mencapai Kepuasan Pelanggan
Menurut Oka A. Yoeti 23
: Customer deserves to receive exactly
what we have promised to produce, a clean room, a hot coffee, nonporous
casting, a trip to the moon on gossamer wings. Whatever it is, real or
implied, we must do or make it well. Maksud dari pernyataan tersebut
adalah pelanggan patut mendapatkan atau memperoleh barang yang
pernah perusahaan janjikan, apakah kamar yang bersih pada suatu hotel,
23
Oka A. Yoeti, Cara Efektif Memuaskan Pelanggan, (Jakarta: PT. PRADNYA PARAMITA,
2005), Cetakan Kempat, hal. 59
36
secangkir kopi panas pada suatu restoran, atau paket wisata yang menarik
kebulan. Dalam bentuk apapun, barang apa saja yang kita hasilkan, dan
dalam pelayanan apa yang dapat kita berikan, kita harus melaksanakan
yang terbaik untuk pelanggan.
Dalam membantu pelanggan untuk mencapai kepuasan, tiap orang
di dalam perusahaan memegang peranam yang penting, apakah sebagai
pesuruh, bagia administrasi, bagian penjualan, telepon operator atau
sebagai satpam sekalipun.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan agar
pelanggannya merasa puas adalah :
a. Falsafah Perusahaan
Untuk menentukan kepuasan pelanggan, suatu perusahaan pertama-
tama harus komitmen pada filosofi yang digunakan dalam menetapakn
misi dan tujuan perusahaan.
b. Kebutuhan dan Kepuasan Pelanggan
Sebelum suatu perusahaan menetapkan akan memberikan kepuasan
kepada pelanggan, perusahaan terllebih dahulu harus mempelajari apa
itu kebutuhan dan harapan pelanggan.
c. Ukuran dan Standar Kepuasan Pelanggan
Untuk mengarahkan karyawan dalam mencapai kepuasan
pelanggan perusahaan hendaknya menentukan suatu standar dan
ukuran tertentu mengenai pelaksanaannya.
d. Orientasi Karyawan
37
Bila karyawan merasa puas, akan lebih mudah bagi mereka
menerapkan kepada pelanggan tentang bagaimana rasa puas itu.
e. Pelatihan
Pelatihan akan banyak membantu karyawan bagaimana melakukan
pekerjaan secara efisien dan memberikan pelayanan yang disenangi
oleh pelanggan.
f. Keterlibatan Karyawan
Karyawan yang melakukan identifikasi bersama dengan perusahaan
dan membuat program biasanya berusaha keras untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan.
g. Penghargaan
Untuk membuat staf lebih berorientasi kepada pelanggan , sebuah
penghargaan perlu diberikan kepada mereka yang berprestasi dalam
memberikan kepuasan kepada pelanggan.24
5. Metode Mengukur Kepuasan Pelanggan.
Menurut Philip Kotler25
, ada beberapa cara mengukur kepuasan
pelanggan adalah sebagai berikut :
a. Sistem keluhan dan saran
24
Oka A. Yoeti, Cara Efektif Memuaskan Pelanggan, (Jakarta: PT. PRADNYA PARAMITA,
2005), Cetakan Kempat, hal. 39
25
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Terjemahan, Edisi Millenium, Jilid 1 (Jakarta: PT.
Prehalindo, 2003), hal. 121.
38
Banyak perusahaan membuka kotak saran dan menerima keluhan yang
dialami oleh pelanggan. Ada juga perusahaan yang memberi amplop yang
telah ditulis alamat perusahaan untuk digunakan menyampaikan saran,
keluhan serta kritik. Saran tersebut dapat juga disampaikan melalui kartu
komentar, costumer hot line, telepon bebas pulsa. Informasi ini dapat
memberikan ide dan masukan kepada perusahaan yang memungkinkan
perusahaan mengantisipasi dan cepat tanggap terhadap kritik dan saran
tersebut.
b. Survey kepuasan pelanggan
Dalam hal ini perusahaan melakukan survei untuk mendeteksi
komentar pelanggan survey ini dapat dilakukan melalui pos,
telepon atau wawancara pribadi atau pelanggan diminta mengisi
angket.
c. Pembeli bayangan
Perusahaan menyuruh orang tertentu sebagai pembeli ke perusahaan lain
atau ke perusahaannya sendiri. Pembeli misteri ini melaporkan
keunggulan dan kelemahan pelayanan yang melayaninya. Juga
dilaporkan segala sesuatu yang bermanfaat sebagai bahan pengambilan
keputusan oleh manajemen. Bukan saja orang lain yang di sewa untuk
menjadi pembeli bayangan tetapi juga manejer itu sendiri harus turun ke
lapangan, belanja ke toko saingan dimana ia tidak dikenal. Pengalaman
manajer ini sangat penting karena data dan informasi yang diperoleh
langsung ia alami sendiri
39
d. Analisa pelanggan yang lain
Langganan yang hilang, dicoba dihubungi . Mereka diminta untuk
mengungkapkan mengapa mereka berhenti, pindah ke perusahaan
lain, adakah sesuatu masalah yang terjadi yang bisa diatasi atau
terhambat diatasi. Dari kontak semacam ini akan diperoleh informasi
dan akan memperbaiki kinerja perusahaan sendiri agar tidak ada
langganan yang lari dengan cara meningkatkan kepuasan mereka.
Macam-macam ketidakpuasan pelanggan terhadap sesuatu produk (jasa)
adalah sebagai berikut :
a. Tidak sesuai harapan dengan kenyataan
b. Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan
c. Perilaku personil kurang memuaskan
d. Suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak menunjang
e. Biaya terlalu tinggi, karena jarak terlalu jauh, banyak waktu terbuang
dan harga tidak sesuai.
f. Promosi / iklan terlalu muluk, tidak sesuai dengan kenyataan.
6. Manfaat Kepuasan Pelanggan
Produk, penjualan, dan pelayanan merupakan trio yang tidak dapat
dipisahkan. Suksenya suatu usaha berkat suatu dukungan, dan dukungan
itu membuahkan hasil yaitu pelayanan yang baik, tetapi itu saja tidak
cukup, pelayan yang diberikan kepada pelanggan juga harus baik. Dengan
40
cara itu maka usaha dapat berkembang sampai mencapai kapasitas
optimumnya.
Walaupun setiap pemasar yang berhasil ingin memberikan jasa
yang memuaskan pelanggan, ini bukanlah satu-satunya sasaran.
Perusahaan tidak dapat melupakan sasaran bisnis mendasar lainnya,
seperti mencapai keunggulan bersaing atau mencetak keuntungan.
Sebagaimana diperlihatkan pada gambar II.1, kepuasan pelanggan
memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, dan tingkat kepuasan
pelanggan yang semakin tinggi akan menghasilkan loyalitas pelanggan
yang lebih besar. Dalam jangka panjang, akan lebih mengntungkan
mempertahankan pelanggan yang baik dari pada terus menerus menari dan
membina pelanggan baru untuk menggantikan pelanggan yang pergi.
Pelanggan yang sangat puas akan menceritakan cerita yang positif
dari mulut ke mulut dan bahkan akan menjadi iklan berjalan dan berbicara
bagi suatu perusahaan, yang akan menurunkan biaya untuk menarik
pelanggan baru. Hal ini terutama penting bagi penyedia jasa profesional,
karena nama baik dan cerita dari mulut ke mulut merupakan suatu sumber
informasi utama bagi pelanggan baru.
Pada dasarnya kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan atas produk
akan berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya. Hal ini ditunjukkan
pelanggan setelah terjadi proses pembelian. Apabila pelanggan merasa puas,
maka dia akan menunjukkan besarnya kemungkinan untuk kembali membeli
produk (jasa) yang sama. Pelanggan yang puas juga cenderung akan
41
memberikan referensi yang baik terhadap produk (jasa), atau secara ekstrem
bahkan dapat mengajukan gugatan terhadap perusahaan melalui seorang
pengacara. Hal tersebut haruslah dapat diantisipasi oleh perusahaan, karena
seorang pelanggan yang tidak puas dapat merusak citra perusahaan.
Perusahaan harus memiliki cara untuk meminimalkan jumlah pelanggan yang
tidak puas setelah proses pembelian terjadi.
Gambar II.1
Berbagai Alternatif Tindakan Konsumen Akibat Ketidakpuasan
Sumber : Amstrong dan kotler (2004), Dasar-dasar Pemasaran.
Kajian-kajian loyalitas pelanggan sejauh ini dapat dibagi menjadi
tiga kategori yaitu :
a. Pendekatan perilaku
Pendekatan ini berfokus pada perilaku konsumen untuk pembelian dan
mengukur loyalitas berdasarkan tingkat pembelian (frekuensi dan
kemungkinan membeli lagi).
Terjadi
ketikpuasan
Mengambil
tindakan
Tidak
mengambil
tindakan
Mengambil
bentuk tindakan
umum
Mengambil
bentuk tindakan
pribadi
Menuntut ganti rugi langsung
dari perusahaan
Menempuh jalur hukum
untuk memperoleh ganti rugi
Memutuskan untuk berhenti
membeli produk atau merek,
atau memboikot penjual
Mengadu ke perusahaan
lembaga pemerintah / swasta
Memperingatkan teman
tentang produk dan penjual
42
b. Pendekatan sikap
Menyimpulkan loyalitas pelanggan dari aspek keterlibatan psikologis,
favoritisme, dan sense of goodwill pada jasa tertentu.
c. Pendekatan terintegrasi
Mengombinasikan dua variabel untuk menciptakan sendiri konsep
loyalitas pelanggan
Dengan mencoba mengadopsi pendekatan ini dalam menyusun
model sehingga konsep loyalitas pelanggan dipahami sebagai kombinasi
sikap senang pelanggan dan perilaku pembelian ulang. Studi-studi
terdahulu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan
biasanya fokus pada kepuasan pelanggan dan hambatan pindah. Pelanggan
yang mengalami kepuasan yang tinggi cenderung bertahan pada penyedia
jasa saat ini. Namun kepuasan pelanggan meskipun berpengaruh positif
pada loyalitas pelanggan, tidak selalu menjadi syarat cukup terjadinya efek
seperti ini. Oleh karena itu perlu dianalisis faktor-faktor lain yang
potensial.
Kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan akan suatu produk (jasa)
sebagai akhir dari suatu proses penjualan memberikan dampak tersendiri
kepada perilaku pelanggan terhadap produk tersebut. Pembentukan sikap
dan pola perilaku seorang pelanggan terhadap pembelian dan penggunaan
produk (jasa) merupakan hasil dari pengalaman mereka sebelumnya. Sikap
seorang pelanggan kerap terbentuk sebagai alat dari kontak langsung
dengan obyek sikap. Pelanggan yang menikmati produk (jasa) mungkin
43
akan mengembangkan sikap yang mendukung perusahaan penghasil
produk (jasa) tersebut. Karakteristik penting dari sikap yang didasarkan
pada pengalaman langsung adalah sikap yang biasanya dianut dengan
kepercayaan yang lebih besar. Konsisten dengan konsumen memiliki
keyakinan yang jauh lebih kuat mengenai sikap terhadap produk (jasa)
mereka bila didasarkan pada pemakaian produk dibandingkan bila
didasarkan pada iklan saja.
Hal tersebut secar teoritis dikonfigurasikan ke dalam beberapa
dimensi perilaku yaitu :
a. Kesetiaan kepada perusahaan
b. Keinginan untuk mengganti atau beralih produk
c. Kemauan untuk membayar lebih harga produk
d. Respons lingkungan eksternal untuk penyelesaian masalah
e. Respons lingkungan internal untuk penyelesaian masalah
Membuat analisis faktor pendorong perilaku pelanggan untuk
menguji besarnya dimensionalitas dari masing-masing bagian faktor
pendorong. Hal ini disebabkan karena faktor pendorong didesain untuk
mewakili beberapa kategori dimensi perilaku pelanggan. Ada beberapa
faktor pendorong perilaku pelanggan adalah sebagai berikut :
a. Loyalitas
1) Membicarakan hal-hal positif kualitas jasa kepada orang lain.
2) Merekomendasikan jasa kepada orang lain.
3) Mendorong teman atau relasi bisnis untuk berbisnis.
44
4) Mempertimbangkan sebagai pilihan pertama dalam membeli /
menggunakan jasa.
5) Melakukan bisnis lebih banyak di waktu mendatang.
b. Pindah
1) Melakukan bisnis lebih sedikit di waktu mendatang
2) Mengalihkan bisnis kepada kompetitor karena harga lebih baik
c. Membayar lebih
1) Melanjutkan hubungan bisnis walaupun terjadi kenaikan harga.
2) Membayar dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga
yang ditawarkan kompetitor karena manfaat lain.
d. Respons eksternal
1) Beralih ke kompetitor jika mengalami masalah dengan pelayanan.
2) Mengeluh kepada pelanggan lain jika mengalami masalah dengan
pelayanan.
3) Mengeluh / mengadukan kepada lembaga tersebut.
e. Respons internal
Mengadukan kepada karyawan jika mempunyai pengalaman
bermasalah dengan pelayanan.
Faktor pendorong perilaku pelanggan ini dibentuk dengan maksud
untuk menstandarisasi jangkauan atau lebarnya perilaku pelanggan dan
dikelompokkan ke dalam empat kategori awal, yaitu : komunikasi dari
mulut ke mulut (word of mouth communication) keinginan membeli
45
(purchase intentions), sensitivitas terhadap harga (price sensitivity), dan
perilaku pengaduan (complaining behavior).
7. Pelanggan dan Kebutuhan Pelanggan
a. Pengertian Pelanggan
Menurut Oka A. Yoeti26
pelayanan itu diberikan kepada dua
macam pelanggan yaitu :Internal customer dan external customer.
Internal Customer adalah orang-orang yang terlibat dalam proses
produksi jasa yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan external
customer adalah orang-orang yang berada diluar organisasi suatu
perusahaan yang menerima jasa-jasa dari perusahaan.
Pada dasarnya pelanggan yang membeli produk dan jasa-jasa
pada suatu perusahaan adalah pelanggan perusahaan tersebut. Secara
umum batasan pelanggan suatu perusahaan adalah masyarakat pada
umumnya yang potensial untuk melakukan dan membutuhkan jasa dan
berpotensi untuk melakukan pembelian, disebut sebagai pelanggan.
Internal customernya sendiri adalah karyawan perusahaan itu sendiri.
Sebenarnya semua orang adalah pelanggan, tiap batasan
tentang pelanggan adalah berbalasan (mutual), artinya bahwa
pelanggan juga menganggap perusahaan juga pelanggan mereka, bila
mereka melakukan interaksi dengan perusahaan.
26
Oka A. Yoeti, Cara Efektif Memuaskan Pelanggan, (Jakarta: PT. PRADNYA PARAMITA,
2005), Cetakan Kempat, hal. 9
46
b. Kebutuhan Pelanggan
Untuk mengetahui kepuasan pelanggan perusahaan harus
selangkah lebih maju dari pelanggannya sendiri. Perusahaan harus
terlebih dahulu mengetahui apa yang diperlukan pelanggan dan
bagaimana cara mengantisipasi kebutuhan itu.
Menurut Oka A. Yoeti27
macam-macam kebutuhan pelanggan
adalah:
1) Pelanggan selalu berharap agar jasa yang dibelinya akan dapat
memuaskannya dan jangan sampai mengecewakannya.
2) Bagi pelanggan mereka lebih menyukai kualitas yang baik dari
pada harga yang murah tetapi kualitas tidak sesuai dengan
kebutuhan atau keinginannya.
3) Pelanggan mengharapkan pelayanan yang diberikan dapat
dipercaya dan dengan kualitas yang tidak disangsikan lagi.
4) Pelanggan mengharapkan cara penyampaian pelayanan pada waktu
yang diinginkan atau yang dijanjikan dengan cara yang
menyenangkan.
27
Oka A. Yoeti, Cara Efektif Memuaskan Pelanggan, (Jakarta: PT. PRADNYA PARAMITA,
2005), Cetakan Kempat, hal. 41
47
Gambar II.2
Manfaat Kepuasan Pelanggan dan Kualitas Jasa
Sumber : Lovelock, C. dan Wright L.K, Manajemen Pemasaran
Jasa, Jakarta : PT. Indeks, 2005 : 105
Jelas bagi perusahaan sekarang bahwa kepuasan pelanggan tidak
berakhir begitu saja. Kepuasan memberikan bermacam-macam
manfaat bagi perusahaan dan karyawan.
Kalau kepuasan pelanggan yang diberikan berkualitas baik, dengan
sendirinya membantu perusahaan untuk membina hubungan dengan
pelanggan lama dan sekaligus menarik pelanggan baru.
c. Mempertahankan Pelanggan
Dengan semakin ketatnya persaingan, maka perusahaan-perusahaan
merasa perlu untuk mempertahankan pelanggannya.
Menurut J. Supranto terdapat berbagai cara untuk menarik dan
mempertahankan pelanggan, antara lain : ”Memberikan potongan
harga kepada pelanggan yang setia dan memberikan pelayanan yang
Kepuasan
pelanggan dan
kualitas jasa
Mengisolasi
pelanggan dari
pesaing
Dapat
menciptakan
keunggulan yang
berklanjutan
Mendorong
pelanggan
kembali
Mempromosikan dari mulut
kemulut
Mengurangi
biaya kegagalan
Menurunkan
biaya untuk
menarik
pelanggan baru
48
lebih baik daripada pesaing, sehingga pelanggan merasa puas dan tidak
akan beralih ke pesaing”.28
Menurut J. Supranto kiat pemasaran yang dapat digunakan perusahan
untuk mengembangkan ikatan serta kepuasan pelanggan yang lebih
kuat adalah tiga pendekatan penciptaan nilai pelanggan, yaitu:29
1) Pendekatan I adalah memberikan keuntungan finansial bagi
pelanggan.
2) Pendekatan II adalah meningktkan ikatan sosial antara perusahaan
dengan pelanggan dengan cara mempelajari kebutuhan masing-
masing pelanggan serta memberikan pelayanan yang lebih pribadi
sifatnya.
3) Pendekatan III adalah meningkatkan ikatan struktural.
Pemasaran yang didasarkan pada hubungan dengan pelanggan
merupakan kunci mempertahankan pelanggan dan mencakup
pemberian keuntungan finansial serta sosial di samping ikatan
struktural dengan pelanggan.
8. Kaitan Kepuasan Pelanggan Dengan Pelayanan
Dalam era globalisasi saat ini, upaya suatu perusahaan untuk
memenangkan persaingan tidak lagi hanya didasarkan pada kualitas jasa
28
J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan,Edisi Baru, (Jakarta : Rineka Cipta,
2001), hal. 236
29 Ibid
49
yang tinggi dan harga jual yang murah semata. Diperlukan suatu upaya
terpadu untuk dapat memuaskan keinginan pelanggan.
Pelanggan yang meras puas akan memberi peluang yang besar
untuk melakukan pembeliaan kembali dari perusahaan tersebut pada masa
yang akan datang. Hal ini sebaliknya akan terjadi bila pelanggan merasa
tidak puas dan perusahaan harus terus berupaya dapat memuaskan
pelanggannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kunci utam untuk
dapat memenangkan persaingan adalah dengan memberi nilai dan
kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian jasa yang berkualitas
dan harga yang bersaing.
Ada hubungan erat antara mutu pelayanan dengan kepuasan
pelanggan serta keuntungan perusahaan. Mutu yang lebih tinggi
menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus
mendukung harga lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah. Karena
itu program peningkatan mutu umumnya meningkatkan keuntungan.
Peningkatan daya saing layanan dilakukan melalui peningkatan
kualitas berlandaskan kepuasan pelanggan internal dan eksternal, dengan
memberikan nilai lebih kepada pelanggan. Kualitas harus dikaitkan
dengan bebagai hal strategis seperti misalnya pelayanan dan kepuasan
pelanggan, persaingan usaha, budaya kualitas perncanaan strategis jangka
panjang dengan menciptakan keterpaduan implementasi manajemen
kualitas di setiap bagian perusahaan. Salah satu kunci untuk
menghidupkan manajemen kualitas adalah kepemilikan budaya kualitas
50
dan untuk menghidupkan budaya kualitas tersebut diperlukan adanya
komitmen penuh dari manajemen tingkat atas.
Faktor-faktor utama dalam membentuk budaya kualitas, antara lain
perencanaan jangka panjang yang terpola dengan jelas, komitmen dan
keteladanan dari manajemen tingkat atas serta kepercayaaan dan
partisipasi. Selain itu kecepatan dalam mengantisipasi masa depan dan
kecepatan dalam melaksanakan perubahan serta sistem prosedur yang jelas
merupakan faktor yang dapat membentuk budaya kualitas.
Kualitas terpadu mencakup juga peningkatan strategis perencanaan
kualitas, kualitas kerjasama dengan pihak-pihak terkait, kualitas
pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia dan kualitas dalam
menganalisis dan memanfaatkan informasi, serta kontribusi positif
perusahaan pada pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap kepentingan
masyarakat dan terhadap kesadaran untuk mengimplementasikan usaha
kelestarian lingkungan.
Menurut Kotler metode penilaian mutu total menggunakan 3
dimensi penilaian berupa satu rangkaian yang tidak terputus satu sama
lain, ketiga dimensi tersebut adalah :30
a. Pendorong.
30
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Indeks,2000), Edisi Milenium 1, hal. 70
51
Adalah pendorong dalam suatu sistem, biasa diwujudkan dengan
kepemimpinan yang kuat dan mendukung pencapaian mutu yang
terpadu.
b. Sistem.
Menggambarkan sistem yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian
pemuasan kebutuhan pelanggan.
c. Sasaran.
Merupakan sasaran yang ingin dicapai dan merupakan penggambaran
dari keberhasilan perusahaan, misalnya pendapatan bersih, laba
produktivitas dan lain-lain.
Menurut Kotler ketiga dimensi tersebut diterapkan ke dalam
delapan kategori, yaitu:31
a. Kepemimpinanan Budaya kualitas
Tanpa kepemimpinan yang kuat dan mendukung, seluruh usaha
peningkatan mutu akan sia-sia karena tidak adanya tujuan dan
komitmen yang membuat kategori-kategori lainnya dalam sistem ini
berfungsi. Karena kepemimpinan dapat menciptakan nilai, sasaran ,
dan system.
b. Analisis Data dan Pemanfaatan Informasi
Bagaiman perusahaan mengumpulkan dan memanfaatka data untuk
tujuan kepuasan pelanggan.
31
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium 1, (Jakarta: PT Indeks,2000), hal. 70
52
c. Perencanaan Strategis
Kategori ini untuk menilai sejauh mana sistem yang digunakan dalam
perencaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang.
d. Pengembangan dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Kategori ini untuk melihat segala hal mengenai sistem dalam sumber
daya manusia dan bagaiman mereka mendukung peningkatan mutu
dan kepuasan pelanggan.
e. Manajemen Proses
Kategori ini untuk melihat sistem rekayasa jasa serta manajemen
proses dari proses utama.
f. Kesadaran akan Perlindungan Lingkungan dan Peran Perusahaan
Terhadap Masyarakat.
Bagaiman perusahaan sadar akan linkungan sekitar usahanya dan
perannya di masyarakat sekelilingnya
g. Kualitas dari Hasil Operasi
Hasil tersebut di atas bukan hanya merupakan hasil peningkatan mutu
tetapi juga merupakan keberhasilan dalam bidang keuangan,
operasional, serta kinerja karyawan.
h. Kepuasan Pelanggan
Penilaian kategori ini lebih dititik beratkan pada sistem yang diginakan
untuk pengukuran dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan.
53
Kategori 2 sampai 6 menggambarkan sistem yang diperlukan perusahaan
yang memfokuskan diri kepada pelanggan. Kelima kategori di atas harus
saling berkaitan satu sama lain sehingga mampu memberikan hasil yang
dapat dilihat dalam gambar II.3.
54
Gambar II.3.
Delapan Kategori untuk Menerapkan Manajemen Terpadu
Pendorong
sasaran
Sumber : Kotler, P. Manajemen Pemasaran, Edisi
Milenium 1, Jakarta: PT Indeks, 2000:71.
Pelindungan
linkungan dan
peran terhadap
masyarakat
Manajemen
Proses
Pengembangan
SDM
Perencanaan
Strategis
Analisis data
dan
pemanfaatan
informasi
Kepemimpinan
dan budaya
kualitas
Kepuasan
pelanggan
Kulitas dari
hasil operasi
Sistem
55
Dalam persaingan yang semakin tajam diantara perusahaan saat
ini, maka kualitas pelayanan jasa menjadi prioritas utama dimana tingkat
kepentingan dan harapan pelanggan serta pelaksanaan / kinerja yang
dilakukan perusahaan haruslah sesuai. Perusahaan harus memperhatikan
hal-hal yang dianggap penting oleh para nasabah , agar mereka merasa
puas. Untuk itulah, perusahaan perlu menilai faktor-faktor apa saja yang
akan mempengaruhi kepuasan pelanggannya / kliennya dan apakah telah
dipenuhinya. Di dalam memberikan jasa pelayanan yang baik kepada
pelanggan, terdapat lima kriteria penentu jasa pelayanan yaitu : keandalan,
keresponsifan, keyakinan, empati, berwujud.
56
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian menurut Sugiono32
didefinisikan sebagai: “Suatu cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris, dan sistematis”.
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil objek penelitian di
Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah. Penelitian mulai dilaksanakan
pada 02 Januari s.d 30 Januari 2014.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskripstif
komparatif. Metode statistik deskriptif komparatif digunakan untuk
menjelaskan fenomena yang terjadi perihal data penelitian dengan
membandingkan masing-masing variabel. Sedangkan pendekatan penelitian
metode kuantitatif digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat pada penelitian ini.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan cara
mengumpulkan data melalui instrumen penelitian, dan menyebarkan kuesioner
kepada pelanggan yang hasilnya kemudian diolah melalui program SPSS
32
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis, cetakan kesembilan, ( Bandung : CV Alvabeta, 2007) , hal.
15.
57
untuk mengetahui hubungan antar variabel yang ada. Metode tersebut
digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel bebas dan satu terikat.
C. Populasi dan Sampel
Yang dimaksud dengan populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari
suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian ini dapat
berupa mahkluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-
lain.33
Populasi dalam pengertian yang lain dikemukakan oleh Hasan (2002:98) 34
adalah: “ Populasi merupakan totalitas dari semua obyek atau individu yang
memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung Bank Syariah Mandiri Cabang
Pondok Indah yang datang ke unit pelayanan customer service dan teller BSM
Cabang Pondok Indah pada saat jam kerja sejak 02 Januari s.d 30 Januari
2014.
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-
cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, lengkap yang
dianggap dapat mewakili populasi.35
D. Teknik Pengambilan Sampel
33
Rony Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripi dan Tesis, (Jakarta: PPM, 2003), hal.
137
35
Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002 ), hal. 98
58
Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis
metode (probability sampling) yaitu peluang masing-masing responden dapat
diketahui Sedangkan teknik samplingnya menggunakan sistematik sampling
dengan menentukan jarak atau interval antar pengunjung yang dijadikan
responden.
Untuk menentukan ukuran sampel yang dijadikan objek dalam penelitian
ini menggunakan rumus Slovin, rumus perhitungan besaran sampel yaitu:36
N
Nan 21
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
= Taraf signifikansi, yaitu sebesar 10 %
Pengoperasian rumus Slovin adalah sebagai berikut:
834
)1.0(8341 2n = 89,29
Berdasarkan hasil pengoperasian rumus Slovin tersebut, maka ukuran
sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibulatkan sebesar 89 sampel
akan tetapi penulis menggunakan 150 sampel agar data semakin akurat.
E. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
36
M.Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2005), h.105.
59
pertama. Data primer tersebut meliputi pengisian kuesioner oleh nasabah Bank
Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah dan wawancara baik kepada nasabah
maupun pada karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah serta
observasi (pengamatan) yang dilakukan terhadap aktivitas nasabah dan
kegiatan operasional karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah.
Kuesioner yang merupakan alat pengumpul data pokok dalam penelitian ini
memiliki tipe pertanyaan tertutup dan terbuka.
Pertanyataan yang berhubungan dengan kualitas pelayanan diperoleh dari
buku pedoman pelayanan Bank Syariah Mandiri. Dalam hal ini setiap
pernyataan diberi bobot dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert
digunakan untuk mengetahui atau menganalisis kualitas pelayanan yang
diberikan Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah dengan kualitas
pelayanan yang diinginkan oleh nasabah. Responden diminta memilih salah
satu dari sejumlah kategori jawaban atas pernyataan-pernyataan atau peubah
yang diamati. Untuk mengukur tingkat kualitas pelayanan Customer Service
dan Teller Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah, menyangkut kualitas
pelayanan digunakan Skala Likert sebagai berikut:
1. = Tidak Puas (TPs)
2. = Kurang Puas (KPs)
3. = Cukup Puas (CPs)
4. = Puas (Ps)
5. = Sangat Puas (SPs)
60
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain,
data ini digunakan untuk melengkapi data primer. Data sekunder diperoleh
melalui internet dan studi kepustakaan yang sesuai dengan penelitian ini.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis yang akan digunakan adalah analisis
deskriptif komparatif dan uji t untuk melihat tingkat kepuasan nasabah dengan
memperhatikan perbandingan total score antara harapan nasabah dengan
kenyataan yang diterima dari pelayanan yang diberikan. Metode deskriptif
komparatif digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi perihal data
penelitian dengan membandingkan masing-masing variabel. Metode uji t
dapat digunakan untuk melihat untuk melihat perbedaan pelayanan pada unit
Teller dan Customer Service BSM Cabang Pondok indah pada saat jam sibuk
dan tidak sibuk.
Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan dalam penelitian. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 16,0 for Windows dan program Microsoft Excel
2003. Berikut analisis komparatif :
Analisis Uji Beda Dua Rata-rata
Untuk mengetahui terdapat perbedaan antara kualitas pelayanan pada unit
pelayanan customer service dan teller di BSM Cabang Pondok Indah pada
saat jam kerja tidak sibuk dengan jam kerja sibuk. Akan dilakukan
pengujian hipotesis dengan menggunakan pengujian hipotesis statistik
61
beda dua rata-rata dua arah (thitung). Pengujian statistik ini dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan Ho dan H1
Ho : μ1 = μ2 (tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan
kualitas pelayanan pada unit pelayanan customer
service dan teller di BSM Cabang Pondok Indah
pada saat jam kerja tidak sibuk dengan jam kerja
sibuk)
H1: μ1 ≠ μ2 (terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan
kualitas pelayanan pada unit pelayanan customer
service dan teller di BSM Cabang Pondok Indah
pada saat jam kerja tidak sibuk dengan jam kerja
sibuk)
2. Menghitung nilai Rata-rata
3. Menentukan Simpangan Baku.
4. Menentukan level of Significance
= 5% untuk n < 30 dan + t(;n1+n2-2)
5. Mencari nilai t hitung dengan rumus :
)(Xn
XX
)(
2
1
1
1.
221
2).12(1).11(
21
22
nnnn
snsn
XXt
1
)( 2
n
XXiS
62
Keterangan:
X1 = Nilai rata-rata kualitas pelayanan jasa melalui customer
service dan teller jam kerja tidak sibuk
X2 = Nilai rata-rata kualitas pelayanan jasa melalui customer
service dan teller jam kerja sibuk
n1 = Jumlah sampel data kualitas pelayanan jasa melalui
customer service dan teller jam kerja tidak sibuk
n2 = Jumlah sampel data kualitas pelayanan jasa melalui
customer service dan teller jam kerja sibuk
S1 = Anggaran Deviasi kualitas pelayanan jasa melalui program
customer service dan teller jam kerja tidak sibuk
S2 = Anggaran Deviasi kualitas pelayanan jasa melalui program
customer service dan teller jam kerja sibuk
= Taraf kesalahan
6. Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima apabila t hitung < t tabel, berarti tidak terdapat perbedaan
rata-rata yang signifikan kualitas pelayanan pada unit pelayanan
customer service dan teller di BSM Cabang Pondok Indah pada saat
jam kerja tidak sibuk dengan jam kerja sibuk.
Ho ditolak apabila t hitung > t tabel, berarti terdapat perbedaan rata-
rata yang signifikan kualitas pelayanan pada unit pelayanan customer
service dan teller di BSM Cabang Pondok Indah pada saat jam kerja
tidak sibuk dengan jam kerja sibuk.
63
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Pelayanan Terhadap Nasabah Bank Syariah Mandiri
1. Sistem Penerimaan Nasabah
Berdasarkan hasil observasi dan kegiatan magang yang peneliti lakukan di
kantor cabang BSM, dapat dibuat alur penerimaan nasabah dimulai dari nasabah
masuk ke bank sebagai berikut :
a. Ketika nasabah masuk kantor cabang BSM, security menghampiri
nasabah untuk menanyakan maksud kedatangan nasabah tersebut.
Kemudian nasabah memberitahu maksud kedatangannya.
b. Kemudian yang bersangkutan duduk dikursi yang telah disediakan,
sementara security memberitahukannya kepada Customer Service atau
pun teller.
c. Jika Customer Service atau teller tersebut telah selesai dengan
kegiatannya maka security akan memanggil nasabah tersebut untuk
menuju ke teller atau Customer Service.
Berdasarkan wawancara yang penulis lakukukan dengan nasabah
mengatakan Sistem yang di berlakukan pada kantor cabang BSM Pondok Indah
tergolong tidak praktis, hal tersebut dapat menyebabkan terjadi kesalahan pada
security dalam memanggil urutan nasabah sehingga berakibat pada menurunnya
tingkat kepuasan nasabah atas pelayanan Bank. Disisi lain, pihak manajemen
menganggap bahwa sistem penerimaan nasabah yang dilakukan sekarang sudah
64
cukup efisien dan efektif dibanding dengan sistem pengambilan nomor antrian
pelayanan otomatis dan sebagai pembeda dengan bank-bank lain.
Akibatnya banyak keluhan dari nasabah, mereka merasa kebingungan dan
sering kali langsung menghampiri Customer Service yang sedang melayani
nasabah lain, sehingga kegiatan pelayanannya menjadi terganggu. Untuk itu
sebaiknya BSM menetapkan sistem pengambilan nomor unit pelayanan otomatis
agar nasabah mengetahui kapan dia akan dilayani.
2. Standar Layanan Nasabah
Berdasarkan observasi dan kegiatan magang yang peneliti lakukan di
kantor cabang BSM, Customer Service atau pun teller telah melayani atau pun
bersikap kepada nasabah sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan
oleh BSM.
Standar pelayanan merupakan strategi perusahaan untuk memberikan
pelayanan kepada nasabah dengan kualitas sebaik mungkin sesuai dengan buku
Panduan Layanan PT. Bank Syariah Mandiri. Oleh karena itu, bukan hanya
Customer Service dan teller tapi semua karyawan harus mentaati standar
operasional yang telah ditetapkan dalam buku pedoman standar pelayanan
tersebut.
Untuk itu, memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada nasabah
merupakan hal mutlak dibutuhkan untuk meningkatkan eksistensi bank.
Sebagaiman J. Supranto menjelaskan, terdapat berbagai cara untuk menarik dan
mempertahankan pelanggan, antara lain : ”Memberikan potongan harga kepada
pelanggan yang setia dan memberikan pelayanan yang lebih baik dari pada
65
pesaing, sehingga pelanggan merasa puas dan tidak akan beralih ke pesaing.
Jika pihak manajemen dapat terus meningkatkan pengawasan terhadap
Customer Service dan teller agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada
nasabah, maka standar layanan nasabah yang telah ditetapkan oleh perusahaan
dapat tercapai.
3. Pengetahuan Customer Service dan teller Tentang Produk dan
Layanan
Berdasarkan observasi dan kegiatan magang yang peneliti lakukan di
kantor cabang BSM, pengetahuan Customer Service dan teller terkait produk dan
layanan yang diberikan kepada nasabah sudah cukup baik. Customer Service atau
pun teller dapat menjelaskan dengan baik terkait produk dan layanan yang
ditawarkan kepada nasabah dan apabila ada pertanyaan dari nasabah baik
Customer Service atau pun teller dapat menjawabnya dengan baik sehingga dapat
dipahami nasabah.
Ini sesuai dengan hasil wawancara dan kuisioner bahwa sebanyak 75
persen dan 50 persen nasabah setuju bahwa customer service dan teller BSM
Cabang Pondok Indah memiliki pengetahuan yang baik dalam melayani nasabah.
Menurut staf SDI, ini dikarenakan sering diadakannya updating dan
training secara berkala dan berkesinambungan. Kantor cabang BSM juga selalu
melakukan semulasi (cold play) tentang pelayanan, evaluasi pekerjaan, dan
pemberian motivasi kerja yang dilakukan setidaknya sebulan sekali untuk
meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam melayani nasabah.
66
B. Kendala Kualitas Pelayanan pada Bank Syariah Mandiri Cabang
Pondok Indah
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan
pada Bank Syariah Mandiri telah menggunakan standar pelayanan prima.
Namun masih ditemui beberapa hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan
selama jam kerja sehingga berdampak pada kualitas penilaian kinerja pegawai.
Front liner yaitu Customer Service, Teller dan Security yang merupakan
ujung tombak komunikasi antara bank dengan nasabah harus lebih
meningkatkan attitude dan skill mereka dalam memberikan pelayanan yang
memuaskan.
Melalui sumber daya manusia yang mumpunilah akan diperoleh
layanan yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan bank-bank
konvensional maupun bank syariah lainnya. Karena bentuk kompetisi yang
fair adalah dengan memberikan pelayanan terbaik yang menyediakan nilai
tambah bagi pelanggan.
Kredibilitas Bank Syariah Mandiri sangat ditentukan oleh
kemampuannya mengatasi berbagai permasalahan yang ada, Sehingga mampu
menyediakan pelayanan publik yang memuaskan sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki. Melalui strategi pengembangan organisasi dalam kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berubah. Serta kesiapan sumber daya insani
bank yang berkompeten yang mampu mengaplikasikan sistem syariah sangat
diperlukan untuk menghasilkan output yang berkualitas.
67
Akan tetapi menurut staf SDI BSM Cabang Pondok Indah, masih ada
beberapa kendala dalam pemberian pelayanan seperti :
1. Adanya staf yang memegang jabatan rangkap.
2. Dibutuhkan penyesuaian dan pelatihan bagi karyawan baru.
3. Sulit mendapatkan SDM yang berkompeten dibidang ini.
4. Belum meratanya penyebaran kantor bank syariah mandiri di seluruh
provinsi.
5. Pandangan masyarakat yang terbentuk mengenai BSM adalah bank yang
diperuntukkan hanya untuk orang Islam.
6. Masih banyaknya karyawan yang mempunyai frame berfikir seperti
karyawan bank konvensional.
C. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
dalam suatu daftar pertanyaan-pertanyaan. Validitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin anda ukur. Bisa
dikatakan, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang hendak
diteliti. Uji validitas juga berguna untuk mengetahui apakah ada
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti
karena dianggap tidak relevan.35
35
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada, 2011), h.166.
68
Untuk mengukur nilai kelayakan data dalam analisis factor
digunakan statistik KMO-MSA (Keiser Meyer-OlkinMeasure of Sampling
Adequacy),Bartlet„s Test, dan Anti Image Correlation, hair, et al. ( 1995 )
membuat klasifikasi nilai KMO. Klasifikasi nilai KMO dapat dilihat pada
tabel berikut.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.
Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan
hasil pengukuran yang konsisten. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari
waktu ke waktu.
Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menghitung
indeks reliabilitas, diantaranya metode pengukuran ulang ( re-test ),
69
metode belah dua ( split half ), dan metode konsistensi internal. Dalam
penelitian ini metode yang digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas
adalah metode konsistensi internal. Indeks t/reliabilitas dapat ditunjukkan
melalui besarnya nilai Cronbach Alpha ( ), dengan formula berikut :
Menurut Ridwan dan Kuncoro ( 2008 ), koefisien reliabilitas dapat
dikelompokkan menjadi lima kriteria, yaitu :
BesarnyaNilai α Interpretasi
(1) (2)
0,80 – 1,00 SangatKuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 CukupKuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 SangatRendah
70
Dalam penelitian, uji validitas menggunakan SPSS sebagai berikut :
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.855 5
Dalam tabel di atas jumlah item yang valid adalah 5, artinya ke
lima indikator pelayanan yang digunakan valid untuk digunakan mengukur
variabel pelayanan. Nilai crombach alpha 0,855 yang sesuai kriteria
dikategorikan baik.
Indeks reabilitas yang ditunjukkan oleh software SPSS adalah
sebagai berikut :
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .826
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 64.686
df 10
Sig. .000
Anti-image Matrices
TANGIBLES RELIABILITY RESPON ASSURANCE EMPATHY
Anti-image Covariance TANGIBLES .477 .007 -.154 -.184 -.010
RELIABILITY .007 .526 -.147 -.138 -.071
RESPON -.154 -.147 .538 .013 -.122
ASSURANCE -.184 -.138 .013 .352 -.162
EMPATHY -.010 -.071 -.122 -.162 .474
Anti-image Correlation TANGIBLES .815a .015 -.303 -.450 -.021
RELIABILITY .015 .863a -.276 -.321 -.141
RESPON -.303 -.276 .844a .030 -.242
71
Pada gambar di atas nilai indeks realibilitas adalah 0.82,
berdasarkan kategori, nilai tersebut sangat kuat. Tabel anti image
correlation menunjukkan hubungan antar indikator yang semua nilai
berada di atas 0.5.
D. Analisis Perbedaan Kualitas Pelayanan pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah
Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis uji t untuk dua
sampel yang berpasangan (paired sample t test) dengan menggunakan
Program SPSS (Statistical Product and Service Solution) Version 20.00. Uji t
untuk dua sampel yang berpasangan (paired sample t test) digunakan untuk
pengujian perbandingan dua sampel yang berpasangan atau diartikan sebuah
sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau
pengukuran yang berbeda.
Data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan Program
SPSS Ver. 20.00 adalah data yang bersumberkan dari lampiran. Disini akan
dilakukan pengujian hipotesis sebanyak 2 pengujian yang terdiri dari Teller
dan Customer Service, berikut penyajiannya :
ASSURANCE -.450 -.321 .030 .776a -.396
EMPATHY -.021 -.141 -.242 -.396 .853a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
72
1. Pengujian ke -1 (terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan terhadap
kualitas pelayanan pada unit pelayanan teller di BSM Cabang Pondok
Indah pada saat jam kerja tidak sibuk dengan jam kerja sibuk)
Untuk mengetahui perbedaan rata-rata yang signifikan kualitas pelayanan
pada unit pelayanan teller di BSM Cabang Pondok Indah pada saat jam
kerja tidak sibuk dengan jam kerja sibuk. Akan dilakukan pengujian
hipotesis statistik uji beda dua rata-rata dua arah dengan menggunakan
(thitung). Karena menggunakan perhitungan SPSS Ver. 20.00 maka rata-rata
kedua variabel dan nilai simpangan baku kedua variabel sudah diketahui
seperti terlihat pada hasil berikut :
Tabel 4.1
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 SBLMSIBUK 49.4250 40 6.60182 1.04384
JAMSIBUK 45.8750 40 6.68019 1.05623
Pada tabel diatas dapat dilihat rata-rata pelayanan teller sebelum
jam sibuk yaitu sebesar 49.4, nilai ini lebih tinggi dibandingkan pelayanan teller
setelah jam sibuk yaitu sebesar 45.9. Berdasarkan bobot yang ditentukan pada
kuesioner bahwa semakin besar bobot yang diperoleh maka nilai akan semakin
baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata pelayanan saat sebelum jam sibuk
lebih baik daripada jam sibuk.
73
Untuk melihat perbedaan secara signifikan pelayanan teller sebelum jam
kerja sibuk dan setelah jam kerja sibuk dapat dilihat pada hasil pengujian dengan
menggunakan uji thitungyang tertera pada output SPSS berikut.
Tabel 4.2
= 5% atau 0.05
ttabel = t (/2;n1+n2-2)
= t (0,025,40+50-2)
= t (0,025;88)
= 1,98
Gambar 4.1
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
SBLMSIBUK -
JAMSIBUK
3.550
00 9.62888 1.52246 .47053 6.62947 2.332 39 .025
-1,987 0 1,987 2,332
Ho Ditolak Ho Ditolak
Ho Diterima
74
Ho diterima, H1 ditolak jika -t (/2;n-2)< t hitung atau thitung< t (/2;n-2)
Ho ditolak, H1 diterima jika t hitung< - t (/2;n-2) atau t hitung > t (/2;n-2)
Ho : μ1 = μ2 Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan pada
kualitas pelayanan pada unit pelayanan tellerdi BSM Cabang Pondok Indah pada
saat jam kerja tidak sibuk dengan jam kerja sibuk
H1 : μ1 ≠ μ2 Terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan
antarakualitas pelayanan pada unit pelayanan tellerdi BSM Cabang Pondok Indah
pada saat jam kerja tidak sibuk dengan jam kerja sibuk
Berdasarkan hasil pada gambar diatas, diperoleh nilai thitungsebesar 2,332
dan nilai ttabel sebesar 1,987. Dengan demikian nilai t-hitung > nilai t-tabel
(2,332>1,987), artinya nilai 2,332 berada pada area dimana Ho ditolak, sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan rata-rata
antarakualitas pelayanan pada unit pelayanan tellerdi BSM Cabang Pondok Indah
pada saat jam kerja tidak sibuk dengan jam kerja sibuk.
2. Pengujian ke -2 ( terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan terhadap
kualitas pelayanan pada unit pelayanan Customer Service di BSM Cabang
Pondok Indah pada saat jam kerja tidak sibuk dengan jam kerja sibuk)
Berikut hasil rata-rata kedua variabel dan nilai simpangan baku kedua
variabel sudah diketahui seperti terlihat pada hasil berikut :
75
Tabel 4.3
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 SBLMSIBUK 47.9500 20 5.67056 1.26798
JAMSIBUK 47.4500 20 5.94249 1.32878
Pada tabel diatas dapat dilihat rata-rata pelayanan teller sebelum jam sibuk
yaitu sebesar 47.9, nilai ini lebih tinggi dibandingkan pelayanan teller setelah jam
sibuk yaitu sebesar 47,4, namun perbedaan tersebut tidak terlalu besar yaitu hanya
berbeda 0.5. Berdasarkan bobot yang ditentukan pada kuesioner bahwa semakin
besar bobot yang diperoleh maka nilai akan semakin baik. Sehingga dapat
dikatakan bahwa rata-rata pelayanan saat sebelum jam sibuk lebih baik daripada
saat jam sibuk, namun nilai perbedaan hampir sama antara jam sebelum sibuk dan
setelah jam sibuk.
Untuk melihat apakah terdapat perbedaan secara signifikan antara
pelayanan Customer Service sebelum jam kerja sibuk dan sesudah jam kerja sibuk
dapat dilihat pada hasil pengujian dengan menggunakan uji thitung yang tertera
pada output SPSS berikut :
Tabel 4.4
76
= 5%
ttabel = t (/2;n1+n2-2)
= t (0,025,20+40-2)
= t (0,025;58)
= 1,987
Gambar 4.2
Ho diterima, H1 ditolak jika -t (/2;n-2)< t hitung atau thitung< t (/2;n-2)
Ho ditolak, H1 diterima jika t hitung< - t (/2;n-2) atau t hitung > t (/2;n-2)
Ho : μ1 = μ2 artinya (tidak terdapat perbedaan rata-rata yang
signifikan kualitas pelayanan pada unit pelayanan Customer Service di
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
SBLMSIBUK -
JAMSIBUK
.5000
0 6.57347 1.46987 -2.57648 3.57648 .340 19 .737
-1,987 0 0,340 1,987
Ho Ditolak Ho Ditolak
Ho Diterima
77
BSM Cabang Pondok Indah pada saat jam kerja tidak sibuk dengan jam
kerja sibuk)
H1 : μ1 ≠ μ2 artinya (terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan
kualitas pelayanan pada unit pelayanan Customer Service di BSM
Cabang Pondok Indah pada saat jam kerja tidak sibuk dengan jam kerja
sibuk)
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis tentang beda dua rata-rata,
diperoleh nilai thitung sebesar 0,340 dan nilai ttabel sebesar 1,987. Dengan demikian
nilai t-hitung < nilai t-tabel (0,340<1,987), artinya nilai t-hitung terletak pada
wilayah terima Ho, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik tidak
terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antarakualitas pelayanan pada unit
pelayanan Customer Service di BSM Cabang Pondok Indah pada saat jam kerja
tidak sibuk dengan jam kerja sibuk.
E. Pembahasan
1. TELLER
a) Ketepatan Waktu Pengurusan di Bank
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas nasabah
dengan persentase 35,0 % menyatakan cukup setuju dengan Ketepatan waktu
kepengurusan di Bank yang dilakukan oleh teller sebelum jam kerja sibuk. Oleh
karena itu ketepatan waktu kepengurusan di bank lebih ditingkatkan lagi.
78
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 42 %
menyatakan setuju dengan Ketepatan waktu kepengurusan di Bank yang
dilakukan oleh teller. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
b) Pelayanan Yang Ramah
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas nasabah
dengan persentase 63,25 % menyatakan sangat setuju dengan pelayanan ramah
yang dilakukan oleh teller sebelum jam kerja sibuk. Oleh karena itu pelayanan
yang ramah ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 66 %
menyatakan setuju dengan pelayanan ramah yang dilakukan oleh teller. Oleh
karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
c) Ketanggapan bank dalam perbaikan layanan
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 47,5 % menyatakan setuju dengan kemampuan
bank untuk cepat tanggap dalam perbaikan pelayanan yang dilakukan oleh
teller sebelum jam kerja sibuk. Oleh karena itu kemampuan untuk cepat
tanggap ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 52 %
menyatakan setuju dengan kemampuan bank untuk cepat tanggap dalam
perbaikan pelayanan yang dilakukan oleh teller. Oleh karena itu, dalam hal
ini perlu dipertahankan.
d) Kemampuan CS/Teller Untuk Cepat tanggap Terhadap Keluhan Yang
disampaikan Nasabah
79
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 52,5 % menyatakan setuju dengan kemampuan
teller untuk cepat tanggap dalam menghadapi keluhan nasabah sebelum jam
kerja sibuk. Oleh karena itu kemampuan untuk cepat tanggap ini perlu
dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 46 %
menyatakan cukup setuju dengan kemampuan teller untuk cepat tanggap
dalam menghadapi keluhan nasabah. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu
ditingkatkan lagi
e) Petugas sangat mengerti kebutuhan nasabah saat mendatangi unit pelayanan
BSM Cabang Pondok.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 50 % menyatakan setuju bahwa petugas sangat
mengerti kebutuhan nasabah saat mendatangi unit pelayanan BSM Cabang
Pondok sebelum jam kerja sibuk.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 52 %
menyatakan setuju bahwa petugas sangat mengerti kebutuhan nasabah saat
mendatangi unit pelayanan BSM Cabang Pondok. Oleh karena itu, dalam hal
ini perlu dipertahankan.
f) Semua nasabah yang menunggu mendapat giliran
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 62,5 % menyatakan sangat setuju bahwa Teller
80
melayani semua nasabah yang menunggu sebelum jam kerja sibuk. Oleh
karena itu dalam hal ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 46%
menyatakan setuju bahwa Teller melayani semua nasabah yang menunggu.
Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
g) Melakukan Komunikasi yang Efektif dengan Nasabah
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 55 % menyatakan setuju bahwa teller melakukan
komunikasi yang efektif dengan nasabah sebelum jam kerja sibuk. Oleh
karena itu dalam hal ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 40%
menyatakan setuju bahwa teller melakukan komunikasi yang efektif dengan
nasabah. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
h) Pelayanan yang proporsional terhadap masing-masing nasabah
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 55 % menyatakan setuju bahwa teller melayani
dengan proporsional terhadap masing-masing nasabah sebelum jam kerja
sibuk. Oleh karena itu dalam hal ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 40%
menyatakan setuju bahwa teller melayani dengan proporsional terhadap
masing-masing nasabah. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
i) Nasabah merasa aman melakukan transaksi keuangan
81
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 50 % menyatakan setuju bahwa mereka merasa
aman melakukan transaksi keuangan sebelum jam kerja sibuk. Oleh karena itu
dalam hal ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 54%
menyatakan setuju bahwa mereka merasa aman melakukan transaksi
keuangan. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
j) Kebersihan kantor
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan Berdasarkan persentase 50 % menyatakan setuju bahwa
keadaan kantor BSM Cabang Pondok Indah cukup bersih sebelum jam kerja
sibuk. Oleh karena itu dalam hal ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 54%
menyatakan setuju keadaan kantor BSM Cabang Pondok Indah cukup bersih.
Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
k) Penataan interior ruangan membuat nasabah nyaman
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 55 % menyatakan setuju dengan penataan interior
kantor yang membuat mereka nyaman sebelum jam kerja sibuk. Oleh karena
itu dalam hal ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 52%
menyatakan cukup setuju dengan penataan interior kantor yang membuat
mereka nyaman. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu ditingkatkan lagi.
82
l) Ketersedian tempat parkir yang nyaman
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 37,5 % menyatakan cukup setuju bahwa tempat
parkir nyaman sebelum jam kerja sibuk. Oleh karena itu dalam hal ini perlu
ditingkatkan lagi.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 48%
menyatakan cukup setuju bahwa tempat parkir nyaman. Oleh karena itu,
dalam hal ini perlu ditingkatkan lagi.
2. Costumer Service
a. Ketepatan Waktu Pengurusan di Bank
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 45 % menyatakan setuju dengan Ketepatan waktu
kepengurusan di Bank yang dilakukan oleh CS sebelum jam kerja sibuk. Oleh
karena itu ketepatan waktu kepengurusan di bank perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 45 %
menyatakan cukup setuju dengan Ketepatan waktu kepengurusan di Bank
yang dilakukan oleh CS. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
b. Pelayanan yang Ramah
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 45 % menyatakan sangat setuju dengan pelayanan
ramah yang dilakukan oleh CS sebelum jam kerja sibuk. Oleh karena itu
pelayanan yang ramah ini perlu dipertahankan.
83
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 50 %
menyatakan sangat setuju dengan pelayanan ramah yang dilakukan oleh CS.
Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
c. Ketanggapan bank dalam perbaikan layanan
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 50 % menyatakan setuju dengan kemampuan bank
untuk cepat tanggap dalam perbaikan pelayanan yang dilakukan oleh CS
sebelum jam kerja sibuk. Oleh karena itu kemampuan untuk cepat tanggap ini
perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 47,5 %
menyatakan setuju dengan kemampuan bank untuk cepat tanggap dalam
perbaikan pelayanan yang dilakukan oleh CS. Oleh karena itu, dalam hal ini
perlu dipertahankan.
d. Kemampuan CS/Teller untuk cepat tanggap terhadap keluhan nasabah
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 55 % menyatakan setuju dengan kemampuan CS
untuk cepat tanggap dalam menghadapi keluhan nasabah sebelum jam kerja
sibuk. Oleh karena itu kemampuan untuk cepat tanggap ini perlu
dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 45 %
menyatakan setuju dengan kemampuan CS untuk cepat tanggap dalam
menghadapi keluhan nasabah. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu
dipertahankan.
84
e. Petugas sangat mengerti kebutuhan nasabah saat mendatangi unit pelayanan
BSM Cabang Pondok.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 75 % menyatakan setuju bahwa petugas sangat
mengerti kebutuhan nasabah saat mendatangi unit pelayanan BSM Cabang Pondok
sebelum jam kerja sibuk.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 40 %
menyatakan setuju bahwa petugas sangat mengerti kebutuhan nasabah saat
mendatangi unit pelayanan BSM Cabang Pondok. Oleh karena itu, dalam hal ini
perlu dipertahankan.
f. Semua nasabah yang menunggu mendapat giliran pelayanan.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 50 % menyatakan sangat setuju bahwa CS
melayani semua nasabah yang menunggu sebelum jam kerja sibuk. Oleh
karena itu dalam hal ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 47,5 %
menyatakan sangat setuju bahwa CS melayani semua nasabah yang
menunggu. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
g. Melakukan Komunikasi yang Efektif dengan Nasabah
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 50 % menyatakan setuju bahwa CS melakukan
komunikasi yang efektif dengan nasabah sebelum jam kerja sibuk. Oleh
karena itu dalam hal ini perlu dipertahankan.
85
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 47,5 %
menyatakan setuju bahwa CS melakukan komunikasi yang efektif dengan
nasabah. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
h. Pelayanan yang proporsional terhadap masing-masing nasabah
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 60 % menyatakan setuju setuju bahwa CS
melayani dengan proporsional terhadap masing-masing nasabah sebelum jam
kerja sibuk. Oleh karena itu dalam hal ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 35%
menyatakan cukup setuju setuju bahwa CS melayani dengan proporsional
terhadap masing-masing nasabah. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu
ditingkatkan lagi.
i. Nasabah merasa aman melakukan transaksi keuangan
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 55 % menyatakan setuju bahwa mereka merasa
aman melakukan transaksi keuangan sebelum jam kerja sibuk. Oleh karena itu
dalam hal ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 55%
menyatakan setuju bahwa mereka merasa aman melakukan transaksi keuangan.
Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
j. Kebersihan Kantor
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 55 % menyatakan setuju bahwa keadaan kantor
86
BSM Cabang Pondok Indah cukup bersih sebelum jam kerja sibuk. Oleh
karena itu dalam hal ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 60%
menyatakan setuju bahwa keadaan kantor BSM Cabang Pondok Indah cukup
bersih. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
k. Penataan interior ruangan membuat nasabah nyaman
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 45 % menyatakan setuju dengan dengan penataan
interior kantor yang membuat mereka nyaman sebelum jam kerja sibuk.. Oleh
karena itu dalam hal ini perlu dipertahankan.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 47,5 %
menyatakan setuju dengan penataan interior kantor yang membuat mereka
nyaman. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dipertahankan.
l. Ketersedian tempat parkir yang nyaman
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nasabah, mayoritas
nasabah dengan persentase 50 % menyatakan cukup setuju tempat parkir
nyaman sebelum jam kerja sibuk. Oleh karena itu dalam hal ini perlu
ditingkatkan lagi.
Setelah jam kerja sibuk, mayoritas nasabah dengan persentase 57,5 %
menyatakan setuju tempat parkir nyaman sebelum. Oleh karena itu, dalam hal
ini perlu dipertahankan.
87
Sistem pelayanan yang diberikan oleh PT. Bank Syariah Mandiri sudah
lebih baik dan sangat maju untuk memenuhi kebutuhan para nasabah. Sistem
pelayanan serta prosedur yang dijalankan tentunya tidak luput dari kecacatan,
yang tak lain diakibatkan oleh pihak PT. Bank Syariah Mandiri sendiri dalam hal
pemberian pelayanan yang kurang memuaskan.
Customer Service dan Teller adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan
atau ditujukan untuk memberikan pelayanan nasabah, melalui pelayanan yang
bermutu yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah. Pelayanan yang
diberikan oleh Customer Service dan Teller pada penelitian ini menunjukkan
adanya perbedaan pelayanan sebelum jam sibuk dan pada saat jam sibuk baik dari
pelayanan Customer Service ataupun Teller. Masih rendahnya pelayanan
Customer Service dan Teller saat jam sibuk yang dinilai oleh nasabah memang
wajar, namun hal tersebut tetap harus ditanggapi serius oleh pihak bank. Temuan
ini harus segera di tanggapi oleh pihak bank yang tentu saja tidak membedakan
kualitas pelayanan terhadap kenyamanan nasabah kapanpun kondisinya.
Strategi memberikan kepuasan nasabah merupakan langkah tepat yang
dilakukan oleh manajer suatu perusahaan. J. Supranto mengungkapkan teori yang
menguatkan argumen tersebut bahwa “Kualitas pelayanan adalah sebuah kata
yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik,
aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan
bagian utama strategi perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang
berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk
88
terus tumbuh”.36
Manager PT. Bank Syariah Mandiri harus terus meningkatkan
pelayanan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan pada nasabah.
Ada banyak sekali produk layanan jasa yang ditawarkan PT. Bank Syariah
Mandiri untuk memenuhi dan memanjakan setiap masyarakat yang ingin menjadi
nasabah di PT. Bank Syariah Mandiri. Hal ini dilakukan untuk meningkat
pelayanan PT. Bank Syariah Mandiri kepada calon nasabah, strategi menjaring
nasabah dengan memberikan berbagai produk menarik merupakan salah satu
strategi bisnis yang tepat yang telah dilakukan PT. Bank Syariah Mandiri.
Langkah tersebut sudah sesuai dengan teori pemasaran yang dikemukakan oleh
Saladin Djaslim “Marketing is a total sistem of business activities designed to
plan, price, promote, and distribute want satisfying products to target markets to
achieve organizational objectives”. 37
36
J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar,
(Jakarta: Rineke Cipta, 2006), hal. 223 37
Saladin Djaslim, Manajemen Pemasaran, (Bandung : Linda Karya, 2004),hal. 2.
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kualitas Pelayanan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah
menunjukkan kualitas pelayanan yang prima.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas pelayanan teller saat
jam sibuk dan tidak sibuk di Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah,
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas pelayanan
Customer Service saat jam sibuk dan tidak sibuk di Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang peneliti dapat dalam penelitian ini, maka
terdapat beberapa saran yang bermanfaat bagi industri perbankan yaitu:
1. Kinerja Customer Service dan Teller harus terus ditingkatkan, karena
peranan Customer Service dan Teller sangat penting dan merupakan
tulang punggung dalam sistem kegiatan operasional dalam dunia
Perbankan.
2. Peran Operation Manager sangat diperlukan untuk mengontrol
semua kegiatan operasional bank agar dapat berjalan dengan baik sesuai
target.
3. Dalam memberikan pelayanan, Customer Service dan Teller harus ramah
90
dan selalu dituntut agar dapat memuaskan nasabah tanpa melanggar
harga diri atau etika.
4. Apabila ada masalah atau pengaduan dari nasabah tentang produk dan
jasa yang ditawarkan, disarankan agar Customer Service dan semua
pegawai bank yang terkait dengan sabar mendengarkan segala keluhan
yang dihadapi nasabah.
5. Dengan adanya pengakuan pihak luar tehadap pencapaian PT. Bank
Syariah Mandiri yang tercermin dalam bentuk penghargaan dari lembaga-
lembaga terkemuka dan kredibel, maka PT. Bank Syariah Mandiri harus
tetap mempertahankan kinerja keuangannya agar lebih baik lagi di
tahun berikutnya.
6. Diharapkan agar PT. Bank Syariah Mandiri terus mengembangkan
jaringan kantor lebih luas lagi untuk bisa menjangkau seluruh lapisan
masyarakat.
7. Menambah jumlah ATM BSM untuk memudahkan nasabah dalam
melakukan tarik tunai dimanapun dan kapanpun.
91
DAFTAR PUSTAKA
Djaslim Saladin, 2004, Manajemen Pemasaran, Bandung : Linda Karya.
Fandy Tjiptono, 2001, Manajemen Jasa, Yogyakarta : Penerbit Andi.
Husein Umar, 2000, Riset Pemasaran dan Perilaku Pelanggan, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
J. Supranto, 2001, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, edisi baru, Jakarta :
Rineka Cipta.
Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Buku Satu, Jakarta :
Salemba Empat.
, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium 1, Jakarta: PT
Indeks.
, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium 2, Jakarta: PT
Indeks.
Lerbin R. Aritonang 2005, Kepuasan Pelanggan, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Lovelock, Christoper dan Laurent K. Wright, 2005, Manajemen Pemasaran Jasa,
Jakarta : PT Indeks.
Oka A. Yoeti, 2003, Customer Service Cara Efektif Memuaskan Pelanggan,
Jakarta : PT Prandya Paramita.
92
Rambat Lupiyoadi, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, Jakarta :
Salemba Empat.
Rebecca L. Morgan, 2003, Melayani Pelanggan Yang Kecewa, Jakarta : PT.
Indeks.
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian, Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.
Santosa, Purbayu Budi dan Ashari, 2005, Analisis Statistik dengan Microsoft
Excell dan SPSS, Yogyakarta : Andi.
Triton, P.B. 2006. SPSS 13.0 Terapan : Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta:
ANDI.
Arikunto (2006:130), Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Buchari Alma, (2004), Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung:
Alfabeta
Buttle, F. (2004), Customer Relationship Management: Concept And Tools
Elsevier Science Publishers.
Cristhoper H Lovelock dan Lauren K. Wright, 2007, Manajemen Pemasaran
Jasa, Alih bahasa Agus Widyantoro, Cetakan Kedua, Jakarta; PT.
INDEKS.
Fandy Tjiptono, (2006), Pemasaran Jasa, Bayumedia Pubhlishing, Malang.
Gaspersz, V. 2004. Production Planning and Inventory Control, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
93
Hasan, Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:Ghalia
Indonesia
Kasmir, (2004). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja.
Grafindo Persada.
Kamus Baru Bahasa Indonesia (Syamsuri Effendi : 2000),
Kontur, Ronny. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Jakarta:PPM
Kotler, Philip. (2007). Marketing Management. (Edisi Indonesia oleh Hendra
Teguh, Ronny dan Benjamin Molan). PT Indeks: Jakarta.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, (2006). Marketing Management, twelfth
edition, New Jersey: Pearson Education, Inc.
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran. Alih bahasa Benyamin Molan Buku
kedua, Edisi keduabelas. Jakarta; PT.INDEKS.
Kotler, Philip & Armstrong, Gary, (2004), Principles of Marketing, Tenth
Edition, Pearson Prentice Hall , New Jersey.
Kotler, Philip.(2003). Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jilid 1.
Terjemahan. Jakarta: PT. Prehalindo.
Kotler, Philip. (2000). Marketing Management: Edisi Milenium, International
Edition. Prentice Hall. International, Inc, New Jersey
_______.(1993). Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Indonesia. Jilid 1. Jakarta:
Prehalindo.
94
Luthans F., (1995), Organizational Behavior. Singapore, Singapore: McGraw-Hill
International Edition
Lupiyoadi, Rambat, (2001), Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat,
Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa,
Jakarta: Salemba Empat.
_______ . (2006). Marketing Management. Prentice Hall:New Jersey.
Oliver Eric dan Wilson John, 1999, Security manual (pedoman tindakan
pengamanan), Cipta Manunggal, Jakarta.
Rangkuti, Freddy. 2003. Business Plan. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama.
Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction (Cetakan Ketiga)
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Supranto, J. (2001), Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar, Rineke Cipta, Jakarta
Supranto, J. (2006), Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar, Rineke Cipta, Jakarta
Simamora, B. (2001). Riset Pemasaran: Falsafah, Teori, dan Aplikasi. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung.
95
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, cetakan kesembilan, CV Alvabeta:
Bandung
________, 1999, Metode Penelitian Administrasi, Penerbit: Alfabeta. Bandung.
Simamora, B. (2004). Riset Pemasaran: Falsafah, Teori, dan Aplikasi. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Tjiptono dan chandra. (2005). Service Quality and Satisfaction. Edisi 2. Andi,
Yogyakarta.
Tjiptono, Fandi dan Gregorius Candra .(2004: 6). Service, Quality, and
Satisfaction. Andi Offset: Yogyakarta.
Fandy Tjiptono (2002). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi
Tjiptono, Fandy. 1996. Manajemen Jasa. Yogjakarta: Penerbit Andi.
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran (Edisi II). Yogjakarta: Penerbit Andi
Zeithaml et al., (1996). Measuring the quality of relationship in Customer Service:
An empirical study. European. Journal of Marketing.
LAMPIRAN
Uji Beda ( Paired Samples T-test )
a. Output Customer Service
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 SBLMSIBUK 47.9500 20 5.67056 1.26798
JAMSIBUK 47.4500 20 5.94249 1.32878
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 SBLMSIBUK & JAMSIBUK 20 .360 .119
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
SBLMSIBUK -
JAMSIBUK
.5000
0 6.57347 1.46987 -2.57648 3.57648 .340 19 .737
b. Output Teller
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 SBLMSIBUK 49.4250 40 6.60182 1.04384
JAMSIBUK 45.8750 40 6.68019 1.05623
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 SBLMSIBUK & JAMSIBUK 40 -.051 .754
Uji Validitas dan Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
SBLMSIBUK -
JAMSIBUK
3.550
00 9.62888 1.52246 .47053 6.62947 2.332 39 .025
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.855 5
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .826
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 64.686
df 10
Sig. .000
Anti-image Matrices
TANGIBLES RELIABILITY RESPON ASSURANCE EMPATHY
Anti-image Covariance TANGIBLES .477 .007 -.154 -.184 -.010
RELIABILITY .007 .526 -.147 -.138 -.071
RESPON -.154 -.147 .538 .013 -.122
ASSURANCE -.184 -.138 .013 .352 -.162
EMPATHY -.010 -.071 -.122 -.162 .474
Anti-image Correlation TANGIBLES .815
a .015 -.303 -.450 -.021
RELIABILITY .015 .863a -.276 -.321 -.141
RESPON -.303 -.276 .844a .030 -.242
ASSURANCE -.450 -.321 .030 .776a -.396
EMPATHY -.021 -.141 -.242 -.396 .853a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Initial Extraction
TANGIBLES 1.000 .643
RELIABILITY 1.000 .626
RESPON 1.000 .616
ASSURANCE 1.000 .760
EMPATHY 1.000 .671
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 3.315 66.302 66.302 3.315 66.302 66.302
2 .524 10.485 76.787
3 .498 9.957 86.744
4 .427 8.545 95.289
5 .236 4.711 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Component
1
TANGIBLES .802
RELIABILITY .791
RESPON .785
ASSURANCE .872
EMPATHY .819
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
a.1 components extracted.
Tabel frekuensi
Tabel frekuensi untuk pernyataan teller sebelum jam kerja sibuk di BSM
cabang Pondok Indah ( 08.00-12.00 )
Ketepatan waktu di bank
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
13
11
14
2
40
32,5
27,5
35,0
5,0
100
32,5
27,5
35,0
5,0
100
32,5
60,0
95,0
100,0
Pelayanan yang ramah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
25
12
3
40
62,35
30,0
7,5
100
62,35
30,0
7,5
100
62,5
92,5
100,0
Ketanggapan bank dalam memperbaiki layanan
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
9
19
12
40
22,5
47,5
30,0
100
22,5
47,5
30,0
100
22,5
70,0
100,0
Kemampuan CS/Teller untuk cepat tanggap terhadap keluhan nasabah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
10
21
8
1
40
25,0
52,5
20,0
2,5
100
25,0
52,5
20,0
2,5
100
25,0
77,5
97,5
100,0
Petugas mengerti kebutuhan nasabah saat mendatangi unit pelayanan
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
12
20
7
1
40
30,0
50,0
17,5
2,5
100,0
30,0
50,0
17,5
2,5
100,0
30,0
80,0
97,5
100,0
Nasabah yang menunggu mendapat giliran
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
25
12
3
40
62,5
30,0
7,5
100,0
62,5
30,0
7,5
100,0
62,5
92,5
100,0
Melakukan komunikasi yang efektif dengan nasabah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
12
22
6
40
30,0
55,0
15,0
100,0
30,0
55,0
15,0
100,0
30,0
85,0
100,0
Pelayanan yang proporsional terhadap masing-masing nasabah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
12
22
6
40
30,0
55,0
15,0
100,0
30,0
55,0
15,0
100,0
30,0
85,0
100,0
Nasabah merasa aman melakukan transaksi keuangan
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
14
20
6
40
35,0
50,0
15,0
100,0
35,0
50,0
15,0
100,0
35,0
85,0
100,0
Kebersihan kantor
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
17
20
3
40
42,5
50,0
7,5
100,0
42,5
50,0
7,5
100,0
42,5
92,5
100,0
Penataan interior kantor/ perusahaan membuat nasabah merasa nyaman
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
8
22
9
1
40
20,0
55,0
22,5
2,5
100,0
20,0
55,0
22,5
2,5
100,0
20,0
75,0
100,0
Ketersedian tempat parkir
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
STS
Total
9
15
15
1
40
22,5
37,5
37,5
2,5
100,0
22,5
37,5
37,5
2,5
100,0
22,5
60,0
97,5
100,0
Tabel frekuensi untuk pernyataan teller setelah jam kerja sibuk di BSM cabang
pondokindah (12.00 –16.00)
Ketepatan waktu pengurusan di bank
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
5
21
20
4
50
10,0
42,0
40,0
8,0
100
10,0
42,0
40,0
8,0
100
10,0
42,0
92,0
100,0
Pelayanan yang ramah serta selalu siap menolong
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
13
33
4
50
26,0
66,0
8,0
100
26,0
66,0
8,0
100
26,0
92,0
100,0
Ketanggapan bank dalam memperbaiki layanan
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
6
26
17
1
50
12,0
52,0
34,0
2,0
100
12,0
52,0
34,0
2,0
100
12,0
64,0
98,0
100,0
Kemampuan CS/Teller untuk cepat tanggap terhadap keluhan nasabah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
8
18
23
1
50
16,0
36,0
46,0
2,0
100
16,0
36,0
46,0
2,0
100
16,0
52,0
98,0
100,0
Petugas mengerti kebutuhan nasabah saat mendatangi unit pelayanan
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
7
26
16
1
50
14,0
52,0
32,0
2,0
100
14,0
52,0
32,0
2,0
100
14,0
66,0
98,0
100,0
Nasabah yang menunggu mendapat giliran
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
21
23
5
1
50
42,0
46,0
10,0
2,0
100
42,0
46,0
10,0
2,0
100
42,0
88,0
98,0
100,0
Melakukan komunikasi yang efektif dengan nasabah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
9
24
17
50
18,0
40,0
34,0
100
18,0
40,0
34,0
100
18,0
66,0
100,0
Pelayanan yang proporsional terhadap masing-masing nasabah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
STS
Total
10
20
19
1
50
20,0
40,0
38,0
2,0
100
20,0
40,0
38,0
2,0
100
20,0
60,0
98,0
100,0
Nasabah merasa aman melakukan transaksi keuangan
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
STS
Total
9
27
13
1
50
18.0
54.0
26.0
2.0
100
18.0
54.0
26.0
2.0
100
18.0
72.0
98.0
100,0
Kebersihan kantor
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
11
27
11
1
50
22.0
54.0
22.0
2.0
100
22.0
54.0
22.0
2.0
100
22.0
76.0
98.0
100,0
Penataan interior kantor/ perusahaan membuat nasabah merasa nyaman
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
3
21
26
50
6.0
42.0
52.0
100
6.0
42.0
52.0
100
6.0
48.0
100,0
Ketersedian tempat parkir
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
2
14
24
10
50
4.0
28.0
48.0
20.0
100
4.0
28.0
48.0
20.0
100
4.0
32.0
80.0
100,0
Tabel frekuensi untuk pernyataan Customer Servicesebelum jam krja sibukdi
BSM cabang pondokindah ( 08.00-12.00 )
Ketepatan waktu pengurusan di bank
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
3
9
8
20
15.0
45.0
40.0
100
15.0
45.0
40.0
100
15.0
60.0
100,0
Pelayanan yang ramah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
9
9
2
20
45.0
45.0
10
100
45.0
45.0
10
100
45.0
90.0
100,0
Ketanggapan bank dalam memperbaiki layanan
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
3
10
7
20
15.0
50.0
35.0
100
15.0
50.0
35.0
100
15.0
65.0
100,0
Kemampuan CS/Teller untuk cepat tanggap terhadap keluhan nasabah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
3
11
6
20
15.0
55.0
30.0
100
15.0
55.0
30.0
100
15.0
70.0
100,0
Petugas mengerti kebutuhan nasabah saat mendatangi unit pelayanan
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
3
15
2
20
15.0
75.0
10.0
100
15.0
75.0
10.0
100
15.0
90.0
100,0
Nasabah yang menunggu mendapat giliran
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
10
9
1
20
50.0
45.0
5.0
100
50.0
45.0
5.0
100
50.0
95.0
100,0
Melakukan komunikasi yang efektif dengan nasabah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
6
10
4
20
50.0
45.0
5.0
100
50.0
45.0
5.0
100
50.0
95.0
100,0
Pelayanan yang proporsional terhadap masing-masing nasabah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
5
12
3
20
25.0
60.0
15.0
100
25.0
60.0
15.0
100
25
85
100,0
Nasabah merasa aman melakukan transaksi keuangan
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
4
11
5
20
20.0
55.0
25.0
100
20.0
55.0
25.0
100
20.0
75.0
100,0
kebersihan kantor
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
5
11
4
20
25.0
55.0
20.0
100
25.0
55.0
20.0
100
25.0
80.0
100,0
Penataan interior kantor/ perusahaan membuat nasabah merasa nyaman
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
5
9
5
1
20
25.0
45.0
25.0
5.0
100
25.0
45.0
25.0
5.0
100
25.0
70.0
95.0
100,0
Ketersedian tempat parkir
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
2
10
6
2
20
10.0
50.0
30.0
10.0
100
10.0
50.0
30.0
10.0
100
10.0
60.0
90.0
100,0
Tabel frekuensi untuk pernyataan Customer Service sebelum jam kerja sibukdi
BSM cabang pondokindah( 12.00-16.00 )
Ketepatan waktu pengurusan di bank
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
8
14
18
40
20.0
35.0
45.0
100
20.0
35.0
45.0
100
20.0
55.0
100,0
Pelayanan yang ramah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
20
14
6
40
50.0
35.0
15.0
100
50.0
35.0
15.0
100
50.0
85.0
100,0
Ketanggapan bank dalam memperbaiki layanan
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
6
19
15
40
15.0
47.5
37.5
100
15.0
47.5
37.5
100
15.0
62.5
100,0
Kemampuan CS/Teller untuk cepat tanggap terhadap keluhan nasabah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
9
18
13
40
22.5
45.0
32.5
100
22.5
45.0
32.5
100
22.5
67.5
100,0
Petugas mengerti kebutuhan nasabah saat mendatangi unit pelayanan
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
15
16
9
40
37.5
40.0
22.5
100
37.5
40.0
22.5
100
37.5
77.5
100,0
Nasabah yang menunggu mendapat giliran
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
19
16
5
40
47.5
40.0
12.5
100
47.5
40.0
12.5
100
47.5
87.5
100,0
Melakukan komunikasi yang efektif dengan nasabah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
TS
Total
12
19
8
1
40
30.0
47.5
20.0
2.5
100
30.0
47.5
20.0
2.5
100
30.0
77.5
97.5
100,0
Pelayanan yang proporsional terhadap masing-masing nasabah
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
14
12
14
40
35.0
30.0
35.0
100
35.0
30.0
35.0
100
35.0
65.0
100,0
Nasabah merasa aman melakukan transaksi keuangan
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
7
22
11
40
17.5
55.0
27.5
100
17.5
55.0
27.5
100
17.5
72.5
100,0
Kebersihan kantor
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
9
24
7
40
22.5
60.0
17.5
100
22.5
60.0
17.5
100
22.5
82.5
100,0
penataan interior kantor/ perusahaan membuat nasabah merasa nyaman
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
7
19
14
40
17.5
47.5
35.0
100
17.5
47.5
35.0
100
17.5
65.0
100,0
Ketersedian tempat parkir
Frequency Percent Valid percent
Cumulative
Percent
Valid SS
S
CS
Total
3
23
14
40
7.5
57.5
35.0
100
7.5
57.5
35.0
100
7.5
65.0
100,0
Hasil Input Kuisioner Skala Likert
TELLER ( 08.00-12.00 )
PERNYATAAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 49
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 45
4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 51
5 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 51
6 3 5 4 5 4 5 4 2 5 4 4 4 49
7 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 43
8 4 5 4 4 2 5 5 4 3 4 3 3 46
9 2 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 49
10 3 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 53
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
12 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 59
13 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47
14 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47
15 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 48
16 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 49
17 3 5 3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 52
18 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 52
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 47
20 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 39
21 5 5 5 3 3 5 3 5 5 5 4 3 51
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
25 4 3 3 4 3 5 4 4 3 4 3 3 43
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
27 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 48
28 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 53
29 5 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 45
30 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 53
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
32 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
34 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46
35 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 55
36 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50
37 4 5 3 3 4 5 3 3 4 4 4 3 45
38 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47
39 3 5 4 5 4 5 4 2 5 4 4 4 49
40 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 1 35
TELLER ( 12.00-16.00 )
KINERJA
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 43
2 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 2 45
3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 3 3 52
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 44
6 4 4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 4 43
7 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 42
8 3 5 4 5 3 3 3 5 5 5 4 4 49
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 46
10 3 3 2 2 2 2 3 1 1 2 3 3 27
11 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 43
12 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 39
13 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 44
14 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 39
15 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 52
16 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 56
17 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 55
18 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 55
19 3 4 3 3 3 5 3 3 3 3 4 4 41
20 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 43
21 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 49
22 3 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 41
23 5 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 51
24 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 53
25 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 49
26 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 2 44
27 5 3 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 53
28 3 3 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 42
29 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 38
30 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 53
31 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 37
32 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 42
33 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 47
34 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 44
35 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 47
36 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 49
37 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 37
38 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 38
39 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 47
40 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 56
41 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 44
42 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 44
43 4 4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 4 43
44 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 48
Customer Service ( 08.00-12.00 )
PERNYATAAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50
2 3 4 4 4 4 5 5 5 5 3 2 2 46
3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 52
4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 3 3 46
5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 53
6 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 39
7 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 46
8 4 4 3 3 4 5 4 4 5 5 5 4 50
9 4 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 3 45
10 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 50
11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 44
12 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 45
13 3 5 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 42
14 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 56
15 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 52
16 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 45
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
19 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 51
20 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 51
45 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 2 45
46 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 43
47 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 38
48 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 40
49 4 5 4 3 4 5 3 3 3 4 3 3 44
50 3 4 3 3 3 5 3 3 3 3 4 4 41
Customer Service ( 12.00-16.00 )
PERNYATAAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 47
2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 44
3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 3 52
4 3 4 4 4 3 5 4 5 3 5 3 3 46
5 3 5 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 44
6 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 52
7 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 41
8 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 55
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
10 5 5 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 43
11 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 44
12 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 44
13 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 51
14 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 51
15 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 44
16 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 44
17 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 59
18 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 37
19 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 44
20 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 47
21 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 38
22 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 57
24 5 5 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 43
25 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 47
26 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 44
27 3 3 3 4 5 3 5 3 3 3 4 4 43
28 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 53
29 4 5 3 3 4 5 3 3 3 4 4 4 45
30 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 47
31 3 3 3 4 5 3 5 3 3 3 4 4 43
32 3 3 3 4 4 3 4 3 5 4 5 4 45
33 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 47
34 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 57
35 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59
36 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 55
37 4 5 3 3 4 5 3 3 3 4 4 4 45
38 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 53
39 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 39
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 57
KUESIONER
STUDI KOMPARASI TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP
PELAYANAN DI UNIT CUSTOMER SERVICE DAN TELLER BANK
SYARIAH MANDIRI CABANG CIPUTAT
Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data fakta tingkat
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan. Adapun kuesioner ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran yang tepat dan benar tentang hal tersebut sehingga
akan mempermudah untuk menilainya dan menganalisanya. Selain itu penulis
mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perusahaan
dalam upaya meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik lagi sesuai dengan
harapan nasabah BSMS
Perlu penulis informasikan bahwa pengisian kuesioner ini tidak berpengaruh
negatif, oleh karena itu nasabah diharapkan dapat memberikan jawaban yang
sejujurnya. Kesediaan nasabah dalam mengisi kuesioner ini merupakan jasa yang
sangat berharga bagi penulis dan perusahaan. Atas bantuannya penulis
mengucapkan terima kasih atas waktunya.
Hormat saya,
Adriansyah
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan nasabah untuk menjawab
seluruh pertanyaan yang disediakan.
2. Berikanlah tanda √ pada kotak jawaban yang telah tersedia, nasabah pilih
sesuai keadaan yang sebenarnya.
3. Ada lima alternatif jawaban,untuk menjawab ada bobot yang ada pada tabel di
bawah ini :
Bobot Pelayanan
1 Sangat Tidak Setuju (STS)
2 Tidak Setuju (TS)
3 Cukup Setuju (CS)
4 Setuju (S)
5 Sangat Setuju (SS)
KUESIONER
Berikan tanda chechlist (√) pada kolom yang telah disediakan !
No PERNYATAAN JAWABAN
SS S CS TS STS
Indikator Tangible ( Bukti Fisik )
1. Menurut saya pelayanan CS/Teller BSM Cabang
Pondok Indah dalam pengurusan keuangan cukup
tepat waktu.
2. Menurut saya CS/Teller BSM Cabang Pondok
Indah selalu melayani dengan ramah.
3. Saya merasa pihak BSM Cabang Pondok Indah
cukup tanggap dalam perbaikan pelayanan.
Indikator Reliability ( Keandalan )
4. Saya merasa CS/Teller BSM Cabang Pondok
Indah cukup tanggap terhadap keluhan nasabah.
5. Menurut saya petugas sangat mengerti kebutuhan
nasabah saat mendatangi unit pelayanan BSM
Cabang Pondok.
Indikator Responsiveness ( Ketanggapan )
6. Menurut saya semua nasabah yang menunggu
mendapat giliran pelayanan.
7. Menurut saya komunikasi CS/Teller BSM Cabang
Pondok Indah kepada nasabah cukup efektif.
8. Menurut saya pelayanan CS/Teller BSM Cabang
Pondok Indah sangat proposional terhadap masing-
masing nasabah.
Indikator Assurance ( Jaminan dan Kepastian )
9. Saya merasa aman melakukan transaksi keuangan
pada BSM Cabang Pondok Indah.
10. Menurut saya keadaan kantor BSM Cabang
Pondok Indah cukup bersih.
Indikator Empathy ( Empati )
11. Menurut saya Penataan interior ruangan membuat
saya merasa nyaman.
12. Menurut saya ketersedian tempat parkir sangat
nyaman.
Indikator Pelayanan
Pelayanan
No Indikator butir pernyataan
1 Tangible (Bukti
fisik) Menurut saya keadaan kantor BSM Cabang Pondok
Indah cukup bersih.
Menurut saya Penataan interior ruangan membuat saya
merasa nyaman.
Menurut saya ketersedian tempat parkir sangat nyaman
2 Reliability
(Keandalan) Menurut saya pelayanan CS/Teller BSM Cabang
Pondok Indah dalam pengurusan keuangan cukup tepat
waktu.
Menurut saya semua nasabah yang menunggu mendapat
giliran pelayanan
3 Responsiveness
(Ketanggapan) Saya merasa pihak BSM Cabang Pondok Indah cukup
tanggap dalam perbaikan pelayanan.
Menurut saya pelayanan CS/Teller BSM Cabang
Pondok Indah sangat proposional terhadap masing-
masing nasabah
Saya merasa CS/Teller BSM Cabang Pondok Indah
cukup tanggap terhadap keluhan nasabah.
4 Assurance
(Jaminan dan
kepastian)
Menurut saya komunikasi CS/Teller BSM Cabang
Pondok Indah kepada nasabah cukup efektif.
Saya merasa aman melakukan transaksi keuangan pada
BSM Cabang Pondok Indah
5 Empathy Menurut saya CS/Teller BSM Cabang Pondok Indah
selalu melayani dengan ramah
Menurut saya petugas sangat mengerti kebutuhan
nasabah saat mendatangi unit pelayanan BSM Cabang
Pondok.
DAFTAR WAWANCARA
Narasumber : Bpk. M.Raid Qais M
Jabatan : General Support Assistance
Judul Skripsi : Studi Komparasi Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap
Pelayanan di Unit Customer Service dan Teller Bank Syariah
Mandiri Cabang Pondok Indah
Pertanyaan : Bagaimana sistem penerimaan nasabah di Bank Syariah Mandiri
cabang Pondok Indah?
Jawaban :
Sistem penerimaan nasabah di Bank Syariah Mandiri cabang Pondok Indah alurnya
sebagai berikut :
a. Ketika nasabah masuk kantor cabang BSM, security menghampiri
nasabah untuk menanyakan maksud kedatangan nasabah tersebut.
Kemudian nasabah memberitahu maksud kedatangannya.
b. Kemudian yang bersangkutan duduk dikursi yang telah disediakan,
sementara security memberitahukannya kepada Customer Service atau
pun teller.
c. Jika Customer Service atau teller tersebut telah selesai dengan
kegiatannya maka security akan memanggil nasabah tersebut untuk
menuju ke teller atau Customer Service.
Pertanyaan : apakah Teller dan Customer Service sudah melayani sesuai
dengan standar layanan Bank Syariah Mandiri?
Jawaban :
Teller dan Customer Service sudah melakukan tugasnya yaitu melayani sesuai
standar pelayanan Bank Syariah Mnadiri. Standar pelayanan merupakan strategi
perusahaan untuk memberikan pelayanan kepada nasabah dengan kualitas sebaik
mungkin sesuai dengan buku Panduan Layanan PT. Bank Syariah Mandiri. Oleh
karena itu, bukan hanya Customer Service dan teller tapi semua karyawan harus
mentaati standar operasional yang telah ditetapkan dalam buku pedoman standar
pelayanan tersebut.
Pertanyaan : Apakah ada kendala-kendala yang dialami Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah terkait pemberian pelayanan?
Jawaban :
Masih ada beberapa kendala yang dialami Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat
terkait pemberian pelayanan, diantaranya :
Adanya staf yang memegang jabatan rangkap sehingga terkadang
menyulitkan staf untuk bekerja maksimal.
Dibutuhkan penyesuain dan pelatihan bagi karyawan baru.
Sulit mendapatkan SDM yang berkompeten dibidannya.
Belum meratanya penyebaran kantor Bank Syariah Mandiri di seluruh
Provinsi.
Pandangan masyarakat yang terbentuk mengenai BSM adalah bank yang
diperuntukkan hanya untuk orang islam.
Masih banyaknya karyawan yang mempunyai frame berfikir seperti karyawan
bank konvensional.