studi komparasi guru sertifikasi dan non sertifikasi...

79
STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI DALAM KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PADA KELOMPOK KERJA MADRASAH IBTIDAIYAH (KKMI) KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS TAHUN 2019 Disusun Oleh : ALI MURTADLO NIM. 12020170030 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 22-Mar-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON

SERTIFIKASI DALAM KOMPETENSI PEDAGOGIK

DAN PROFESIONAL PADA KELOMPOK KERJA

MADRASAH IBTIDAIYAH (KKMI) KECAMATAN

GEBOG KABUPATEN KUDUS TAHUN 2019

Disusun Oleh :

ALI MURTADLO

NIM. 12020170030

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 2: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON

SERTIFIKASI DALAM KOMPETENSI PEDAGOGIK

DAN PROFESIONAL PADA KELOMPOK KERJA

MADRASAH IBTIDAIYAH (KKMI) KECAMATAN

GEBOG KABUPATEN KUDUS TAHUN 2019

Disusun Oleh :

ALI MURTADLO

NIM. 12020170030

Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan

Page 3: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya
Page 4: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya
Page 5: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya
Page 6: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya
Page 7: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya
Page 8: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya
Page 9: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya
Page 10: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya
Page 11: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya
Page 12: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya
Page 13: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya
Page 14: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya
Page 15: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pendidikan, guru merupakan salah satu komponen yang paling penting

selain komponen lainnya. Guru yang memiliki keahlian pada bidangnya akan

menghasilkan mutu pendidikan yang baik, sebaliknya guru yang "mandul" maka

kualitas pendidikan yang dihasilkannya akan rendah, oleh karena itu syarat

menjadi guru yang baik harus profesional. Perbaikan kualitas pendidikan

berpangkal dari guru dan berujung pada guru pula.1

Undang-undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta PP.

No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara resmi profesi

guru disejajarkan dengan profesi lainnya sebagai tenaga profesional. Sebagai

tenaga profesional harus memiliki kualifikasi akademik, memiliki kompetensi,

memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani dan memiliki kemampuan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.2

Sertifikasi guru bertujuan

meningkatkan kualitas sumber daya guru untuk menciptakan siswa berprestasi dan

lulusan yang mampu bersaing secara nasional dan internasional. Titik utama dari

sertifikasi guru adalah peningkatan kesejahteraan guru, namun pada pelaksanaan

masih terdapat beberapa kesenjangan dengan realitas yang ada.3

1Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2007, 5.2Sarimaya, Farida, Sertifikasi Guru, Apa, Mengapa dan Bagaimana?, Bandung: Yrama

Widya, 2008, 14.3Moh. Syahrun Ibrahim, “Teachers’ Certification to Deal with Teachers’ Professionalism

and Prosperity, A Case Study on Teachers’ Hopes, Challenges and Reality in Indonesia”, Inovasi,

Volume 7, Nomor 1 (Maret 2010), 176-185.

Page 16: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

2

Pendidikan yang menurut Barmawy Umari bertujuan membentuk orang

agar berilmu sempurna, berakhlak baik, serta bertujuan membimbing manusia

menuju kebaikan dan kesempurnaan lahir batin di dunia dan akhirat,4

ternyata

hanya sebatas teori dan harapan yang belum dapat diwujudkan. Situasi diperparah

lagi adanya realita bahwa menjadi guru adalah profesi loncatan setelah mencapai

kegagalan dalam mencari profesi yang lain. Rekrutmen atau pengangkatan guru

tidak dilakukan secara profesional yang didasarkan pada kemahiran dan

kemampuannya dibidangnya tetapi berdasarkan adanya koneksi dan lobi atau

dengan menyuap memakai uang untuk dapat lolos menjadi guru.5

Keadaan tenaga pendidik di Indonesia sangat memprihatinkan. Bahkan

sebagian guru dinyatakan "tidak layak mengajar". Persentase guru menurut

kelayakan mengajar pada tahun 2015-2016 sebagai berikut; untuk guru SD yang

layak mengajar hanya 74,83% (negeri) dan 88,00% (swasta), untuk guru SMP

yang layak mengajar 78,55% (negeri) dan 80,31% (swasta), untuk SMA yang

layak mengajar 80,84% (negeri) dan 86,17% (swasta).6

Hasil analisis berdasarkan

indikator menunjukkan jumlah guru layak mengajar atau memiliki ijazah S1 atau

D4 sebesar 84,82% masih 15,18% yang tidak layak mengajar. Guru perempuan

sebesar 57,80%, guru laki-laki hanya 42,20%. Guru PNS sebesar 57,29%

sedangkan 42,71% bukan PNS dan Guru pensiun 10,51%.7

4Zulkarnain, Transformasi nilai-nilai Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008,

21.5Dewi Hasanah, dkk, “Dampak Sertifikasi Profesi dan Sertifikasi Kompetensi Akuntansi

terhadap Kinerja Guru Akuntansi SMK”, Journal of Vocational and Career Educational Vol.2,

No.1 (2017), 37-496Yopa Taufik Saleh, “Sertifikasi untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru”, Naturalistic,

Vol.1, No.1 (2016), 96-108.7Kemendikbud, Analisis Sumber Daya Manusia Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta:

Bidang Pendayagunaan dan Pelayanan Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan, 2016, 74.

Page 17: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

3

Penelitian kualitas pendidikan dasar oleh Asian South Pacific Beurau of

Adult Education (ASPBAE) dan Global Campaign for Education. Studi di 14

negara pada Maret-Juni 2005, tentang kualitas input pengajar atau guru, Indonesia

diberi nilai E dan menduduki peringkat ke-14 dari 14 negara. Ini artinya, guru di

Indonesia memiliki kualitas terburuk di kawasan Asia Pasifik.8

Bahkan penelitian

terhadap guru sertifikasi oleh mahasiswa Jember menyatakan, The result of impact

measurement showed that the teacher certification program has a low positive

impact to the education quality, hasil pengukuran dampak menunjukkan bahwa

program sertifikasi guru memiliki dampak positif yang rendah terhadap kualitas

pendidikan.9

Berdasarkan hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Tahun

Pelajaran 2017/2018, Kecamatan Gebog menempati peringkat ke-5 dari 9

Kecamatan, menjadikan peneliti bermaksud melakukan penelitian berjudul " Studi

Komparasi Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi dalam Kompetensi Pedagogik

dan Profesional pada Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan

Gebog Kabupaten Kudus Tahun 2019."

B. Rumusan Masalah

Permasalahan guru sertifikasi dan non sertifikasi di lokasi penelitian dapat

diidentifikasi sebagai berikut: beberapa guru belum menyiapkan atau membuat

sendiri perangkat pembelajarannya yang disebut RPP, kesulitan mengorganisir

dan mengadministrasikan kelas, tidak membawa dan menggunakan media atau

8Sujono Samba, Lebih baik tidak sekolah, Yogyakarta: LKiS, 2007, 10.

9Kalvin Edo Wahyudi, “Measuring Performance of Teacher Certification Program”,

International Journal of Administrative Science & Organization, Vol.19, No.3 (September 2012),

153-166.

Page 18: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

4

alat pembelajaran, jarang membawa siswa ke dunia nyata dan hanya monoton di

kelas, jarang menggunakan metode yang menyenangkan, jarang memadukan

proses pembelajaran dengan pelajaran lain, jarang menanamkan unsur-unsur nilai,

norma, etika sehingga menipis kesopanan siswa dalam belajar, pengelompokan

kemampuan awal siswa kurang diperhatikan, belum melakukan evaluasi

terstruktur, jarang membaca buku referensi lain, jarang berkomunikasi dengan

siswa secara lebih dekat terutama siswa yang bermasalah, belum adanya cara

pembelajaran yang baru supaya siswa dapat lebih aktif.10

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka batasan masalah

penelitian ini adalah bagaimana kompetensi pedagogik dan profesional serta

problematika guru dalam pembelajaran antara guru sertifikasi dan non sertifikasi.

Dari beberapa permasalahan yang ada, rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi pedagogik antara guru sertifikasi dan non sertifikasi di

Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Gebog?

2. Bagaimana kompetensi profesional antara guru sertifikasi dan non sertifikasi di

Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Gebog?

3. Apa problematika kompetensi pedagogik dan profesional guru sertifikasi dan

non sertifikasi di Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Gebog?

C. Signifikansi Penelitian

Tujuan penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1) Mencari perbedaan tentang

profesionalisme guru terkait keterampilan mengajar dan pengelolaan

10Hasil Kunjungan ke beberapa madrasah secara acak sesuai lokasi tanggal 20 sampai 24

Januari 2019.

Page 19: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

5

pembelajaran (pedagogik), antara lain: penyiapan perangkat pembelajaran,

penggunaan media atau alat pembelajaran dan teknologi, pembelajaran ke dalam

dunia nyata, penggunaan metode, pemaduan proses pembelajaran antar pelajaran,

penggunaan sarana dan prasarana, pengelompokan kemampuan awal siswa,

pengorganisiran dan pengadministrasian kelas, serta evaluasi. Penguasaan materi

(professional) seperti: penguasaan kurikulum, perencanaan pembelajaran, proses

belajar mengajar oleh guru sertifikasi dan non sertifikasi. Disamping itu

mengidentifikasi problematika dan solusi pembelajaran bagi guru; 2) Memberikan

informasi kepada para pembaca terutama pemerhati pendidikan dan Pengawas

Pendidikan Madrasah tentang profesionalitas guru MI di Kecamatan Gebog.

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat dan informasi: 1) Secara

teoretis, memberikan paradigma tentang kewajiban yang dimiliki seorang guru

dalam meningkatan profesionalisme dan mutu pendidikan serta menjadi referensi

bagi semua yang terlibat dalam dunia pendidikan; 2) Secara praktis, menjadi

bahan informasi bagi masyarakat dan praktisi pendidikan tentang profesi guru

sangat penting mengingat guru dituntut untuk mengandalkan ilmu praktik

kependidikan dalam pengajaran, mutu profesionalitas guru yang banyak

ditentukan oleh pendidikan, pelatihan, dan pengembangan diri lain.

Adapun fokus penelitian antara lain: 1) Mengetahui beberapa kewajiban

yang harus dimiliki seorang guru. Kompetensi yang harus dimiliki guru ada 4

macam,11

namun peneliti memfokuskan 2 kompetensi yaitu: a) Kompetensi

pedagogik merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik; b)

11Masnur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2007, 7-9.

Page 20: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

6

Kompetensi profesional, kemampuan penguasaan materi pelajaran. 2) Meneliti

tentang problematika (tantangan dan solusi) guru yaitu hasil penelitian yang akan

diperoleh oleh peneliti setelah terjun ke lapangan untuk meningkatkan

profesionalisasi guru sertifikasi dan non sertifikasi dalam pembelajaran.

D. Kajian Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Penelitian Ahmad Mubarok mahasiswa Program Pascasarjana UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta berjudul Studi Komparasi Kompetensi Pedagogik dan

Professional Guru Bersertifikasi dengan Guru Non Sertifikasi Pendidik Mata

Pelajaran Sains Pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Di Kota Metro Lampung.12

Hasil penelitian mengungkapkan kompetensi pedagogik dan profesional guru

pengampu mata pelajaran sains bersertifikasi pendidik telah baik, sedangkan guru

non sertifikasi terdapat kelemahan dibeberapa hal. Persamaan dengan penelitian

ini adalah ingin mengetahui perbedaan antara guru sertifikasi dengan guru yang

belum sertifikasi, dan perbedaan dengan peneliti sebelumnya pada penelitian

terdahulu hanya memfokuskan pada mata pelajaran sains, sedang penelitian

sekarang meneliti secara keseluruhan mata pelajaran (sekarang guru kelas).

Hasil penelitian Alinatul Khusna13

berjudul Studi Komparasi Antara Guru

yang Belum Sertifikasi Dengan Guru yang Sudah Sertifikasi Terhadap

Profesionalisme Guru IPA di SD NU Kepanjen Malang, bahwa tidak ada

12Ahmad Mubarok, “Studi Komparasi Kompetensi Pedagogik dan Professional Guru

Bersertifikasi dengan Guru Non Sertifikasi Pendidik Mata Pelajaran Sains Pada Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Di Kota Metro Lampung”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013.13

Alinatul Khusna, “Studi Komparasi Antara Guru yang Belum Sertifikasi Dengan Guru

yang Sudah Sertifikasi Terhadap Profesionalisme Guru IPA di SD NU Kepanjen Malang”, Tesis,

UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2013.

Page 21: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

7

perbedaan signifikan antara kinerja guru yang belum sertifikasi dengan guru

bersertifikasi di SD NU Kepanjen Malang. Persamaan dengan penelitian sekarang

adalah bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara guru yang sudah sertifikasi

dengan guru yang belum sertifikasi, sedangkan perbedaannya adalah penelitian

terdahulu dalam mengalisis empat kompetensi, sedang penelitian ini dalam

memfokuskan kompetensi padagogik dan professional.

Yuyun Elizabeth Patras, dalam jurnal seminar berjudul Analysis of Impact

from Teacher Certification,14

bahwa terdapat peningkatan proses pembelajaran

pada guru sertifikasi di SDN Bojangrangkas 02 Bogor. Hasil penelitian

menunjukkan terdapat perbedaan antara kinerja guru sebelum sertifikasi dengan

guru sesudah sertifikasi. Persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan

dalam menganalisis data menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan

perbedaannya adalah penelitian terdahulu lebih menekankan pada kompetensi

profesional dan peningkatan proses pembelajaran setelah program sertifikasi guru,

sedang penelitian sekarang membandingkan kompetensi profesional dan

peningkatan proses pembelajaran guru sertifikasi dan guru non sertifikasi.

Judul penelitian Pengaruh Sertifikasi, Iklim Kerja, dan Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Guru di SD Negeri Kabupaten Lampung Selatan oleh Yulistian

Arismunandar15

, menunjukkan apabila program sertifikasi dilaksanakan dengan

baik, terciptanya iklim kerja yang kondusif, dan guru memiliki motivasi kerja

tinggi maka kinerja guru juga akan mengalami peningkatan. Persamaan dengan

14Yuyun Elizabeth Patras, “Analysis of Impact from Teacher Certification”, Proceedings of

the 2nd SULE – IC, FKIP, October 7th – 9th, (2016), 1357-137115

Yulistian Arismunandar, “Pengaruh Sertifikasi, Iklim Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap

Kinerja Guru di SD Negeri Kabupaten Lampung Selatan”, Tesis, Universitas Lampung, Bandar

Lampung, 2016.

Page 22: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

8

penelitian ini adalah penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui kinerja guru

sertifikasi, sedangkan perbedaannya adalah penelitian terdahulu hanya mengalisis

kinerja guru sertifikasi, sedang penelitian sekarang selain mengalisis kinerja guru

sertifikasi juga guru non sertifikasi.

Penelitian Herman, berjudul Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi (Studi

Kasus di Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama RI di Kecamatan Pragaan

Sumenep)16

bahwa bentuk profesionalisme guru pasca sertifikasi di Dinas

Pendidikan Kecamatan Pragaan melalui empat kompetensi yaitu: kompetensi

kepribadian, pedagogik, profesional dan sosial, namun kompetensi yang

mencolok hanya kompetensi pedagogik melalui penyusunan rencana pengajaran

dan kompetensi professional melalui lesson study. Persamaan dengan penelitian

yang peneliti lakukan adalah mengetahui profesionalisme guru pasca sertifikasi

melalui empat kompetensi, perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah hanya

mengalisis profesionalisme guru pasca sertifikasi, sedang penelitian sekarang

selain mengalisis profesionalisme guru pasca sertifikasi juga guru pra sertifikasi.

2. Kerangka Teori

Secara etimologi, profesionalisme adalah kualitas, mutu dan tindak tanduk yang

merupakan ciri suatu profesi.17

Sedangkan secara Terminologi, dapat diartikan

sebagai kualitas atau mutu suatu pekerjaan seseorang yang sangat mampu untuk

mengerjakannya didasari dengan keahlian yang dimiliki. Sedangkan Guru, dalam

Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya (profesi) mengajar.

16Herman, “Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi (Studi Kasus di Dinas Pendidikan dan

Kementrian Agama RI di Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep)”, Tesis, UIN Sunan Ampel,

Surabaya, 2018.17

Windi Novia, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Kashiko, 2008, 471.

Page 23: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

9

Menurut Poerwadarminta, guru adalah orang yang kerjanya mengajar dan

mendidik orang lain.18

Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.19

Profesionalisme berkaitan erat dengan kompetensi guru, yaitu suatu hal

yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang. Mc. Achsan

mengatakan bahwa kompetensi: “.... is a knowledge, skills, and abilities or

capabilities that a person achleves. Wich become part of his or her being to the

exent her or she can satisfactorily perform particuler cognitive, afective, and

psychomotor behaviors.” Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi

bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif, dan

psikomotorik dengan sebaik-baiknya.20

Ciri–ciri profesionalisme guru menurut Huole, C.O. dalam Suyanto adalah:

memiliki landasan pengetahuan yang kuat, harus berdasarkan atas kompetensi

individual bukan atas dasar KKN, memiliki sistem seleksi dan sertifikasi, ada

kerjasama dan kompetisi yang sehat antar sejawat, adanya kesadaran profesional

yang tinggi, memiliki prinsip–prinsip etik yang berupa kode etik, memiliki sanksi

profesi, adanya militansi individual dan memiliki organisasi profesi.21

18Nurdin, Muhamad, Kiat menjadi guru Profesional, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2008, 127

19Penerbit Asa Mandiri, Permendiknas tentang Standar Kepala sekolah, Standar Pengawas

Sekolah, Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, Jakarta, 2008, 157.20

Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011,

51-5321

Sujanto, Bejo, Cara Efektif Menuju Sertifikasi Guru, Jakarta: Raih Asah Sukses, 2009, 77.

Page 24: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

10

Menurut Muh. Saeful Effendi, menjadi guru yang profesional adalah proses

bertindak dan mencerminkan pembelajaran yang terus dikembangkan oleh guru

secara kolaboratif.22

Jadi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai

kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya. Artinya, guru

yang piawai dalam menjalankan tugas disebut sebagai guru profesional.23

Adapun indikator-indikator guru profesional antara lain: 1) memiliki

keterampilan mengajar yang baik; 2) memiliki wawasan yang luas; 3) menguasai

kurikulum; 4) menguasai media pembelajaran; 5) penguasaan teknologi; 6)

menjadi teladan yang baik; 7) memiliki kepribadian yang baik.24

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) adalah suatu kepengurusan

organisasi yang bertujuan meningkatkan mutu guru dan pendidikan serta forum

konsultasi antar sesama Madrasah Ibtidaiyah, Sedangkan tugas fungsional

Pengawas Madrasah adalah melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial

pada madrasah yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan

pembinaan, pemantauan pelaksanaan Delapan Standar Nasional Pendidikan,

penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil

pelaksanaan pengawasan, dan pelaksanaan kepengawasan di daerah khusus.25

Berdasarkan signifikansi, penelitian ini memfokuskan pada kompetensi

pedagogik dan profesional. Dijelaskan dalam Standar Nasional Pendidikan,

22Muh. Saeful Effendi, “Improving Teacher Professionalism trough Lesson Study”, Ahmad

Dahlan Journal of English Studies (ADJES), Vol. 2, Issue 3 (March 2015), 72-8623

Moh. Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Persada Karya, 2008, 14.24

Deitje S. Borang, “Upaya Peningkatkan Kompetensi Dan Profesionalisme Guru SMK

Di Era Sertifikasi”, Universitas Negeri Jakarta, Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan

Vokasi di Indonesia, Apektindo, Seminar Internasional, (2010), 245-25025

Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, Pedoman Pembinaan Pengawas Madrasah

dan Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, Jakarta: 2014, 2.

Page 25: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

11

kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru pengelolaan pembelajaran

yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan mengembangkan peserta didik untuk

mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya, sedangkan kompetensi profesional

adalah kemampuan penguasaan meteri pembelajaran secara mendalam untuk

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.26

Amanat Permendiknas No.16 Tahun 2007, kompetensi pedagogik guru

mengandung 10 kompetensi inti, yaitu: 1) Menguasai karakteristik peserta didik;

2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran; 3) Mengembangkan

kurikulum mata pelajaran yang diampu; 4) Menyelenggarakan pembelajaran; 5)

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi; 6) Berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; 7) Menfasilitasi pengembangan

potensi; 8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses; 9) Memanfaatkan

hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran; 10) Melakukan tindakan reflektif untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. Sedangkan kompetensi profesional memuat

5 kompetensi inti, yaitu: 1) Menguasai materi, konsep, dan pola pikir keilmuan; 2)

Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar; 3) Mengembangkan materi

pembelajaran secara kreatif; 4) Mengembangkan keprofesionalan berkelanjutan;

5) Memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan diri..27

Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru.

yang meliputi: Guru Sebagai Demonstrator, Pengelola Kelas, Mediator dan

26Abdorrakhman Gintings, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung:

Humaniora, 2012, 12-1327

Imam Wahyudi, Panduan Lengkap Uji Setifikasi Guru, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012,

22-23

Page 26: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

12

Fasilitator, Evaluator, Pengembang Kurikulum, Pembaharu (Inovator), Model dan

Teladan, dan Peneliti.28

Program sertifikasi merupakan proses pemberian sertifikat pendidik untuk

guru dan dosen sebagai pengakuan tenaga profesional.29

Sertifikasi, di Negara

bagian (Amerika Serikat) terdapat badan independen The American Association of

Colleges for Teacher Education (AACTE) yang berwenang menilai dan

menentukan calon pendidik layak atau tidak untuk diberikan lisensi pendidik.30

Sertifikasi guru adalah konsekuensi pengakuan profesional guru Indonesia.

Tinjauan mendalam dari aspek filosofis, karakteristik dari semua pembelajaran

adalah keterampilan dan pengalaman langsung yang merupakan persyaratan

prioritas tinggi bagi guru.31

Guru profesional dapat ditentukan dari pendidikan,

pelatihan, pengembangan diri, dan berbagai aktivitas yang terkait profesinya.32

E. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif (descriptive research) yaitu penelitian yang

berusaha mengungkapkan dan menginterpretasikan fenomena yang sedang

berkembang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu menyajikan

28Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010, 24-25

29Yamin, Martinis, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Jakarta: Gaung Persada

Press, 2006, 2.30

Costantinus Rudy Prihantoro, “Sertifikasi Sebagai Sarana Peningkatan Profesionalisme

Guru dalam Peningkatan Mutu Pendidikan”, Universitas Negeri Jakarta, Peran LPTK Dalam

Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia, Apektindo, Seminar Internasional, (Mei 2010),

179-18931

Yuyun Estriyanto, “A Review of Indonesian Pre-Service Teacher Certification Policy

from the Point of View of the Philosophy of Vocational Education”, Prosiding ICTTE FKIP, Vol

1, Nomor 1 (Januari 2016), 245-25832

Lili Ng Chui Mi, “Meningkatkan Kemampuan Guru Yang Telah Disertifikasi Dalam

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Bimbingan Berkelanjutan Pada Sekolah

Binaan Di Sambas”, Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, Vol 2, No 1 (2010), 269-282

Page 27: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

13

secara langsung hubungan antara peneliti dengan responden.33

Penelitian ini dapat

digolongkan penelitian pembanding atau komparatif yang membandingkan

profesionalisme guru sertifikasi dan non sertifikasi dalam pembelajaran.

Lokasi penelitian di madrasah ibtidaiyah yang ada di Kecamatan Gebog

Kudus sebanyak 26 madrasah dengan jumlah 305 guru. Adapun waktu penelitian

pada semester genap tahun pelajaran 2018-2019. Dalam penelitian kualitatif ini,

responden yang dimaksud adalah guru bersertifikasi dan non sertifikasi anggota

KKMI di Kecamatan Gebog dengan metode Purposive Sampling. Purposive

sampling adalah salah satu teknik penentuan sampel yang menggunakan

pertimbangan tertentu dengan menggunakan dasar-dasar yang ditentukan peneliti

agar bisa mendapatkan sampel yang sesuai dengan kegiatan penelitian.34

Sampling didasarkan pada wilayah (dataran rendah dan pegunungan, kota

Kecamatan dan pinggiran), dengan sasaran usia 25 sampai 40 tahun dan 41

sampai 55 tahun, gender (laki-laki dan perempuan), dan siswa (bila diperlukan).

Metode pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.35

Langkah-langkah dalam

pengumpulan data sebagai berikut: 1) Interview (wawancara), dilakukan secara

terstruktur dan dilakukan melalui tatap muka (face to face) dengan menggunakan

interview guide atau panduan agar wawancara lancar dan tidak tersendat. Penulis

menggunakan metode wawancara untuk pihak terkait yaitu kepada Pengawas

Pendidikan Madrasah, Ketua KKMI, Kepala Madrasah serta kepada guru dan

33Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Tindakan, Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2006, 72.34

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2013,

226.35

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…, 231.

Page 28: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

14

siswa jika dianggap perlu; 2) Observasi, peneliti mengamati beberapa kegiatan

guru dengan survei ke Madrasah Ibtidaiyah anggota KKMI Kecamatan Gebog,

diantaranya mengamati tentang proses belajar mengajar di kelas, lingkungan

madrasah guru dan siswa serta warga madrasah; 3) Dokumentasi, Mengumpulkan

berbagai macam dokumen pengajaran guru (RPP, promes dan prota), dokumen

kepegawaian, gambar foto kegiatan pengajaran, dan data lain yang diperlukan.36

Untuk mencocokkan metode dengan data di lapangan baik wawancara,

observasi maupun dokumentasi, peneliti menggunakan pendekatan Triagulasi, ini

menjadi sangat penting dalam penelitian kualitatif dengan mencocokkan metode

dan sumber, karena dapat meningkatkan kedalaman pemahaman peneliti baik

mengenai fenomena yang diteliti maupun konteks fenomena itu muncul.37

Analisis data yang digunakan peneliti bersifat induktif maksudnya analisis

atas data spesifik dari lapangan menjadi unit-unit dilanjutkan dengan

kategorisasi.38

Peneliti mencari abstraksi-abstraksi yang disusun atas dasar data

yang terkumpul dan dikelompokkan dengan cara: 1) Reduksi data, bentuk analisis

yang bertujuan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang

yang tidak relevan dan mengorganisasi data tentang profesionalisme guru

sertifikasi dan non sertifikasi sehingga kesimpulan akhir dapat diambil,39

menyeleksi secara ketat, membuat ringkasan dan rangkuman inti; 2) Penyajian

36Margono, Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK, Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2007, 18737

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009,

33038

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

Bandung: Alfabeta, 2011, 245-25239

Karlingger, Fred N., Asas-Asas Penelitian Bevavioral, Yogyakarta: UGM Stoner, James

AF. 1982 Principal of Managemen II Edition. Publisher, Prentice-Hall, 2006, 49.

Page 29: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

15

data, penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi dari guru

sertifikasi dan non sertifikasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan

adanya penarikan kesimpulan.40

Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks

naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan; 3)

Penarikan kesimpulan, bertujuan untuk memberi arti atau memakai data yang

diperoleh baik melalui observasi, wawancara, maupun dokumentasi.

F. Sistematika penulisan

Penulisan tesis ini terdiri lima bab, dengan sistematika sebagai berikut: Bab I

Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, signifikansi

penelitian, kajian pustaka, metode penelitian serta sistematika penulisan tesis. Bab

II Kompetensi Pedagogik Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi, memaparkan

tentang gambaran umum lokasi penelitian, diskripsi data, dan analisis data. Bab

III Kompetensi profesional Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi, berisi tentang

diskripsi data, dan analisis data. Bab IV Problematika Kompetensi Pedagogik dan

Profesional Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi, berupa diskripsi data, dan

analisis data. Bab V Penutup, berisi kesimpulan dan saran yang diharapkan

berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak.

40Milles, M.B. and Huberman, M.A., Qualitative Data Analysis, London: Sage Publication,

1984, 133.

Page 30: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

BAB II

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SERTIFIKASI

DAN NON SERTIFIKASI

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Madrasah Ibtidaiyah di wilayah Kecamatan Gebog berjumlah 26 Madrasah dan

berstatus madrasah swasta binaan Kemenag. Setiap Madrasah Ibtidaiyah dikelola

oleh Pengurus Yayasan, 25 Madrasah menginduk ke Lembaga Pendidikan Ma'arif

NU Kabupaten Kudus, dan 1 Madrasah menginduk Dikdasmen Muhammadiyah.

Sebagian lokasi Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Gebog terletak di lereng

deretan gunung Muria bagian barat dan terpencar di berbagai desa antara lain;

Getassrabi terdapat 3 Madrasah, Padurenan 2 Madrasah, Klumpit ada 3 Madrasah,

Gribig 1 Madrasah, Karangmalang ada 2 Madrasah, Besito 3 Madrasah, Jurang 3

MI, Gondosari 1 Madrasah, Desa Kedungsari 6 MI, Menawan 1 Madrasah dan

Desa Rahtawu 1 Madrasah Ibtidaiyah.40

Berikut ini tabel keadaan guru Madrasah Ibtidaiyah anggota KKMI di Kecamatan

Gebog pada Tahun Pelajaran 2018/2019:41

Tabel I

NoNama Madrasah

Ibtidaiyah

GuruJml

Guru

Sertifikasi

SiswaJml

L P L P

1 MI NU Manafi'ul Ulum 01 6 6 12 7 94 74 168

2 MI NU Manafi'ul Ulum 02 3 9 12 8 102 88 190

3 MI NU Islahussalafiyah 5 8 13 3 100 103 203

4 MI NU Al Huda 01 6 5 11 6 83 81 164

5 MI NU Al Huda 02 6 4 10 5 88 76 164

6 MI NU Miftahul Huda 01 7 5 12 7 82 86 168

40Papan demografi kantor PPA Gebog dan wawancara dengan Anik (TU PPA Kec. Gebog)

tanggal 2 Mei 2019.41

Dokumen papan demografi kantor PPA Kecamatan Gebog.

Page 31: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

17

7 MI NU Miftahul Huda 02 9 5 14 8 156 108 264

8 MI NU Tarb. Banatil Isl. 6 5 11 8 0 120 120

9 MI NU Sabilul Ma'arif Is. 7 5 12 9 135 20 155

10 MI NU Khiyarul Ummah 5 5 10 0 55 35 90

11 MI Nahdlatul Ulama 4 6 10 5 72 74 146

12 MI NU Al Khurriyah 01 6 6 12 6 103 114 217

13 MI NU Al Khurriyah 02 4 8 12 7 84 71 155

14 MI NU Al Khurriyah 03 7 4 11 8 102 97 199

15 MI NU Tsamrotul Wathon 7 8 15 5 233 127 360

16 MI NU Al Azhariyah 7 5 12 5 73 85 158

17 MI NU Attarbiyatul Islam. 9 8 17 5 200 212 412

18 MI NU Hidayatul Athfal 5 5 10 3 48 44 92

19 MI Muhammadiyah 4 7 11 4 54 57 111

20 MI NU Matholi'ul Huda 5 7 12 8 55 56 111

21 MI NU Math. Ulum 01 5 5 10 4 59 72 131

22 MI NU Math. Ulum 02 8 4 12 6 110 89 199

23 MI NU Math. Ulum 03 5 7 12 5 45 46 91

24 MI NU Math. Ulum 04 5 6 11 5 65 51 116

25 MI NU Bidayatul Hidayah 9 2 11 2 35 37 72

26 MI NU Wahid Hasyim 8 2 10 0 39 30 69

Jumlah 158 147 305 139 2272 2053 4325

Sedangkan dalam Purposive sampling, pengambilan sampling madrasah

berdasarkan pada wilayah madrasah sebanyak 4 madrasah dengan jumlah 40

responden termasuk 4 kepala madrasah dan pengawas pendidikan antara lain:

Dataran rendah; MI Nahdlatul Ulama sebanyak 10 guru, dengan 5 guru

sertifikasi yaitu kepala madrasah dan guru tetap yang mengajar dikelas atas

lainnya serta 5 guru tetap yang berstatus non sertifikasi.42

Selanjutnya madrasah di wilayah pegunungan; MI NU Manafiul Ulum 02

Getassrabi yang mempunyai guru tetap sebanyak 12 guru dengan mengambil 10

guru sebagai responden, yaitu 5 guru sertifikasi termasuk kepala madrasah dan 5

guru tetap non sertifikasi.43

42Hasil wawancara dengan Sukrul Anam (Kepala MI Nahdlatul Ulama) tanggal 2 Mei 2019

43Hasil wawancara dengan Feri Andriawan (guru dan TU MI NU Manafiul Ulum 02)

tanggal 2 Mei 2019

Page 32: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

18

Wilayah dalam kota Kecamatan; MI NU Miftahul Huda 01 berjumlah 12

guru, peneliti mengambil 10 responden yaitu 5 guru sertifikasi termasuk kepala

madrasah dan 5 guru non sertifikasi sebagai pembandingnya.44

Sedangkan wilayah pinggiran kota Kecamatan; MI NU Al Huda 02

mempunyai 10 guru tetap, dengan 5 guru sertifikasi dan 5 guru non sertifikasi

sebagai responden.45

B. Diskripsi Data

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik yang meliputi pemahaman terhadap perserta didik, pengembangan potensi,

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta pengevaluasian hasil belajar.46

Berdasarkan indikator yang diamanatkan Permendiknas No.16 Tahun 2007 dan

Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru yang menjelaskan bahwa

kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik sekurang-

kurangnya meliputi:

a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, b) Pemahaman

terhadap peserta didik, c) Perancangan pembelajaran, d) Pelaksanaan

pembelajaran yang mendidk dan dialogis, e) Pemanfaatan teknologi

pembelajaran, f) Evaluasi Hasil Belajar, g) Pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.47

Pengumpulan data di lapangan, dapat disampaikan temuan penelitian

sebagai berikut:

44Hasil wawancara dengan Noor Hakim (guru dan TU MI NU Miftahul Huda 01) tanggal 2

Mei 201945

Hasil wawancara dengan Lisnawati Fahrida (guru dan TU MI NU Al Huda 02) tanggal 2

Mei 201946

Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi, & Kompetensi

Guru, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2013, 101.47

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.

Page 33: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

19

1. Guru Bersertifikasi

Kegiatan guru bersertifikasi dalam hal mengelola pembelajaran peserta didik,

seperti yang sudah diungkapkan oleh siswa kelas 5 Umi Salamah: “Ustadz F

menyenangkan jika mengajar tidak bikin bosan. Biasanya beliau kasih pertanyaan

yang sudah dipelajari minggu lalu agar kita tidak lupa sama pelajaran yang sudah

kita pelajari dan nanti waktu ujian, yang nilainya paling bagus dapat hadiah dari

beliau.”48

Begitu pula menurut Nabilatul Qoyyimah siswa kelas 6

mengungkapkan: “Bu G kalau mengajar enak dan runtut, sudah terlihat kalau bu

G sangat menguasai materi apa yang akan diajarkan tetapi kalau sudah selesai

pelajaran dan ada siswa yang tidak faham dengan apa yang dipelajarinya, maka bu

titin tidak marah dan membimbing dengan ramah.”49

Hal senada disampaikan oleh siswa-siswi dari guru A, B, C, E, I, J, K, M, N

P, Q, S, T yang merasa nyaman dan senang bila mengikuti proses belajar

mengajar oleh guru-guru tersebut, walaupun masih terdapat beberapa guru yang

dirasa kurang nyaman dan menyenangkan oleh siswa. Sedangkan dalam hal

pemilihan media pembelajaran sebagian besar guru sertifikasi telah memilih dan

menggunakan media pembelajaran dengan tepat walaupun hanya dengan media

yang sederhana, sebagai disampaikan ustadz K selaku kepala madrasah bahwa:

“guru M, N dan O sering mengajak siswa belajar di halaman dan taman madrasah,

bahkan terkadang siswa diajak ke sungai dekat madrasah”.50

48Hasil wawancara dengan Umi Salamah siswa kelas 5 (siswa Ustadz F) tanggal 3 Mei

201949

Hasil wawancara dengan Nabilatul Qoyyimah siswa kelas 6 (siswa Ibu G) pada tanggal 3

Mei 201950

Hasil wawancara dengan Ustadz K, selaku Kepala Madrasah pada tanggal 5 Mei 2019.

Page 34: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

20

Hasil penilaian dari dokumentasi dan pengamatan sebanyak 88,47% guru

sertifikasi telah membuat RPP dan melaksanakan pembelajaran sesuai indikator-

indikator kompetensi dan 11,53% guru belum melaksanakannya.

Berkaitan dengan perencanaan pembelajaran guru tersertifikasi secara

keseluruhan sudah baik, meskipun beberapa guru masih perlu dioptimalkan.

Seperti pengakuan R, selaku guru kelas 3 yang sudah sertifikasi menyatakan

bahwa: “Sebelum melaksanakan pembelajaran, saya seringkali tidak membuat

RPP dan perangkat pembelajaran lainnya.”51

Ia juga mengaku kurang ada

kemampuan menyampaikan materi yang akan dipelajari berkaitan dengan isu-isu

terkini, namun dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

memeriksa kesiapan siswa sebelum pembelajaran, memotivasi, dan kegiatan

apersepsi terhadap peserta didik telah dilakukan.

Pada kegiatan inti (proses pembelajaran), beberapa guru tersertifikasi masih

belum menggunakan media dan iptek secara efektif dan efisien. Bahkan Ibu C,

mengatakan: “Laptop tidak saya gunakan karena belum mahir menggunakannya,

umur saya sudah 56 tahun tetapi saya masih tetap belajar mengoperasikan

laptop.”52

Ia juga mengaku kurang mampu mengelola pembelajaran peserta didik

yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik. Berdasarkan pendapat siswa

kelas 5 M. Farikhin yang mengungkapkan: “Kalau di ajar Bu C saya tidak

mengerti apa yang diajarkan, dan saya yakin teman-teman yang lain juga merasa

seperti itu. Beliau kalau mengajar sering kali cerita yang macam-macam dan

keluar dari pembahasan serta kelas juga ramai, berbeda dengan Bu B yang

51Hasil wawancara dengan Bapak R, guru kelas 3 pada tanggal 3 Mei 2019.

52Hasil wawancara dengan Ibu C, guru kelas 5 pada tanggal 3 Mei 2019.

Page 35: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

21

mengajar di kelas 6 yang menggunakan video dan LCD yang menampilkan

gambar berjalan dalam mengajar, kelihatan menarik dan mengasikkan”.53

Begitu

pula yang diungkapkan oleh A. Miftahuddin: “Bu C kalau mengajar tidak enak

dan kurang memahamkan sepertinya beliau kurang menguasai apa yang beliau

ajarkan sehingga sulit memahami apa yang beliau ajarkan dan akhirnya teman-

teman jenuh, ngantuk dan sebagainya, tidak seperti pembelajaran di kelas 6.”54

Kegiatan penutup pembelajaran terdapat beberapa guru sertifikasi

menindaklanjuti penilaian evaluasi belajar. Kepala Madrasah F terhadap guru H

mengaku bahwa: “Refleksi dan membuat rangkuman yang melibatkan siswa

jarang saya lakukan karena waktunya terbatas dengan tugas tambahan saya

sebagai operator madrasah.”55

Guru H juga terkadang tidak melakukan penilaian

hasil belajar, ini selaras dengan apa yang disampaikan siswa kelas 4 Novita Aini

bahwa: “Pak H jarang menilai dan mengoreksi ulangan, padahal saya sering

ditanya bapak ibu di rumah, dapat nilai berapa ulangan hari ini? Saya menjawab,

tidak dinilai bu, tidak seperti bu G guru kelas 6, selain hasil ulangan dibagikan bu

G juga sering memberikan hadiah kepada anak yang nilainya paling bagus.”56

Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar guru

sertifikasi sudah melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik namun sebagian

belum optimal, bahkan masih ada yang menilainya hanya cukup baik. Hasil telaah

terhadap guru sertifikasi sebanyak 95,88% kegiatan pembelajaran telah

53Hasil wawancara dengan M. Farikhin siswa kelas 5 (siswa ibu C) pada tanggal 3 Mei

2019.54

Hasil wawancara dengan A. Miftahuddin siswa kelas 5 (siswa Ibu B) tanggal 3 Mei 201955

Hasil wawancara dengan Bapak F, selaku Kepala Madrasah pada tanggal 3 Mei 2019.56

Hasil wawancara dengan Novita Anggreini siswa kelas 4 (siswa bapak H) tanggal 4 Mei

2019.

Page 36: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

22

dilaksanakan guru dan sesuai indikator dan sebanyak 4,12% kegiatan

pembelajaran belum dilaksanakan guru yang bersangkutan.

2. Guru Non Sertifikasi

Penilaian pedagogik pada guru non sertifikasi menurut ustadz K selaku kepala

madrasah menyatakan: “Dalam hal RPP, guru non sertifikasi memang sebagian

besar telah membuatnya namun hanya sebatas melaksanakan tugas-tugas sebagai

guru bahkan penerapan dalam pembelajaran banyak yang tidak sesuai dengan

yang ditulis dalam RPP seperti pendekatan dan metode pembelajaran yang masih

menggunakan siswa sebagai obyek, pemanfaatan media lingkungan yang belum

optimal dan pelaksanaan remedial dan pengayaan yang sering ditinggalkan.”57

Ia

menambahkan karena memang kurangnya sarana dan prasarana bukan berarti

pembelajaran tidak menarik tetapi dengan media sederhana pembelajaran tetap

menyenangkan tapi nyatanya mereka kurang kreatif dalam hal itu.

Saifuddin Zuhri siswa kelas 3 yang menyatakan bahwa: “Bu Cc, saat

menyampaikan pelajaran tidak bisa menguasai anak-anak jadi ada yang ngomong

sendiri, bermain dan ada juga yang tidur, udah gitu aja.”58

Begitu pula pendapat

Emi Febrianingrum siswa kelas 6 bahwa: “Pak Mm tidak enak kalau mengajar,

tidak pernah membawa alat praktek dalam pembelajaran, beliau pembelajarannya

ya begitu-begitu saja, tidak ada yang baru sehingga tidak menarik.”59

Hal senada

disampaikan oleh beberapa siswa dari guru Aa, Dd, Ff, Gg, Hh, Jj, Kk, Nn, Pp,

Rr, dan Ss yang menyatakan bapak dan ibu guru tersebut saat mengajar kurang

57Hasil wawancara dengan Ustadz, selaku Kepala Madrasah pada tanggal 5 Mei 2019.

58Hasil wawancara dengan Saifuddin Zuhri siswa kelas 3 (siswa Ibu Cc) tanggal 3 Mei

2019.59

Hasil wawancara dengan Emi Febrianingrum siswa kelas 6 (siswa bapak Mm) tanggal 5

Mei 2019.

Page 37: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

23

enak, jarang praktek pakai alat belajar dan jarang bahkan tidak pernah melakukan

ulangan susulan (remidi dan pengayaan).

Hasil penilaian dokumentasi dalam kompetensi pedagogik, sebanyak

66,53% guru non sertifikasi telah membuat RPP dan melaksanakan pembelajaran

sesuai indikator dan sisanya 33,47% guru belum melaksanakannya.

Dalam hal perencanaan dan proses pembelajaran guru non tersertifikasi

secara keseluruhan cukup baik, namun masih banyak kegiatan pembelajaran yang

belum dilaksanakan. Pengakuan guru Oo, selaku guru kelas 5 yang belum

sertifikasi oleh kepala madrasah mengatakan: “Terkadang ia bingung bagaimana

caranya supaya anak-anak bisa faham dan mengerti dengan materi yang ia ajarkan

apalagi pelajaran tematik K13 tapi ia mengaku memang salahnya juga karena

sebelum pembelajaran ia jarang membuat RPP dan kurang bisa dalam hal

membuat media pembelajaran sederhana.”60

Guru Oo juga mengaku kurang ada

kemampuan menyampaikan materi yang akan dipelajari berkaitan dengan isu-isu

terkini karena materi K13 berbentuk tematik antara pelajaran satu dengan

pelajaran lain saling berkaitan dengan tema. Guru Pp mengatakan: “Memang saya

belum bisa mendampingi siswa secara penuh, setelah menyampaikan materi

terkadang siswa saya tinggal ke kantor untuk menyelesaikan administrasi

madrasah sebagai tugas tambahan tata usaha.”61

Ia juga mengaku terkadang

meninggalkan siswa ke luar madrasah sebagai ketua organisasi kemasyarakatan,

namun tak lupa menitipkan kelas kepada guru sebelah. Hal senada disampaikan

guru Bb, bahwa: “Saya belum bisa melaksanakan pembelajaran siswa aktif dan

60Hasil wawancara dengan Ustadz K selaku Kepala Madrasah pada tanggal 5 Mei 2019.

61Hasil wawancara dengan Bapak Pp guru kelas 2 pada tanggal 3 Mei 2019.

Page 38: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

24

interaktif secara penuh karena alat dan media kurang mendukung seperti laptop

dan LCD yang belum punya sendiri dan milik madrasah masih digunakan secara

bergantian.”62

Siswa kelas 6 bernama Andika mengatakan: “Pak Bb kalau

mengajar hanya di dalam kelas sambil duduk, ndak pernah belajar keluar kelas

sehingga saya dan teman-teman merasa jenuh dan ngantuk.”63

Tegar Wibowo juga

mengatakan: “Pak Bb kalau mengajar tidak enak, bikin bosan dan sering tidur, apa

yang beliau ajarkan sulit dipahami dan akhirnya teman-teman malas

mendengarkan bahkan banyak yang mengantuk atau berbicara sendiri.”64

Pada kegiatan penutup pembelajaran banyak guru non sertifikasi belum

melakukan refleksi, membuat rangkuman, pengoreksian hasil kerja siswa, bahkan

tidak melakukan remidi atau pengayaan. Ibu Rr mengaku: “Remidi dan pengayaan

jarang dilakukan karena kesulitan pelaksanaannya di kelas 1 yang siswanya selalu

mengiri teman yang tidak remidi sehingga ia tidak mau mengerjakannya.”65

Demikian guru non sertifikasi yang mengajar di kelas bawah lainya banyak yang

mengaku jarang melakukan remidi dan pengayaan dengan alasan yang sama.

Berdasarkan hasil interview dan pengamatan menunjukkan bahwa guru non

sertifikasi sudah melaksanakan pembelajaran dengan cukup baik namun sebagian

besar dari mereka kurang bisa mengembangkan materi yang mereka ajarkan

menjadi materi yang lebih menarik. Hasil telaah terhadap guru non sertifikasi

dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 71,28% kegiatan telah dilaksanakan dan

sesuai indikator dan 28,72% belum dilaksanakan guru yang bersangkutan.

62Hasil wawancara dengan Bapak Bb guru kelas 4 pada tanggal 3 Mei 2019.

63Hasil wawancara dengan Andika siswa kelas 6 (siswa Bapak Bp) tanggal 3 Mei 2019.

64Hasil wawancara dengan Tegar Wibowo siswa kelas 6 (siswa Bapak Bp) pada tanggal 3

Mei 201965

Hasil wawancara dengan Ibu Rr guru kelas 4 pada tanggal 3 Mei 2019.

Page 39: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

25

C. Analisis Data

1. Guru Bersertifikasi

Hasil penilaian kompetensi pedagogik yang dilakukan dengan penilaian RPP

disertai pengamatan lapangan, secara umum guru sertifikasi telah memenuhi

kriteria pembuatan RPP diantaranya terdapat tujuan pembelajaran, materi yang

sesuai KI dan KD, metode, skenario dan langkah-langkah pembelajaran,

pemilihan sumber dan media pembelajaran, penilaian dan evaluasi, serta kegiatan

pengayaan dan remedial yang diterapkan sesuai dengan karakteristik siswa. Hasil

penilaian dokumentasi dan pengamatan sebanyak 88,47% guru bersertifikasi telah

membuat RPP dan melaksanakan pembelajaran sesuai indikator dan 11,53% guru

belum melaksanakannya dikarenakan mereka masih kesulitan membuat RPP dan

perangkat lainnya dalam kurikulum K13 yang menggunakan pembelajaran

tematik dan sebagian lagi telah berumur tua serta kesulitan mengoperasikan

tehnologi computer dalam membuat perangkat pembelajaran.

Analisis data terhadap perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran oleh

guru sertifikasi terdapat beberapa hasil observasi menonjol dalam penilaian

kegiatan pembelajaran yaitu sebesar 95,88% dengan demikian menunjukkan

bahwa guru sertifikasi madrasah ibtidaiyah anggota KKMI Kecamatan Gebog

ketika akan mulai mengajar memeriksa kesiapan siswa terlebih dahulu,

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan

dicapai, melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dan banyak

yang sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai indikator-indikator guru

Page 40: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

26

professional. Sedangkan sisanya sebanyak 4,12% kegiatan pembelajaran belum

dilaksanakan guru yang bersangkutan dikarenakan saat proses KBM sebagian

guru belum menggunakan media dan alat pembelajaran sebab sarana dan

prasarana yang dimiliki madrasah kurang menunjang seperti alat peraga

matematika dan IPA, dari pihak madrasah bahwa alat peraga manual memang

sebagian besar sudah rusak dimakan usia namun sekarang guru sudah

menggunakan laptop dan LCD untuk menyampaikan media pembelajaran.

Persoalan lain muncul bagi guru yang sudah tua, sulit membuat alat peraga dalam

bentuk slide yang akan ditampilkan dalam pembelajaran, guru tersebut juga belum

mahir menggunakan computer atau laptop. Kaitan dengan kegiatan penutup dalam

pembelajaran, sebagian guru tidak melakukan penilain atau koreksi terhadap

evaluasi pembelajaran dan tidak membuat laporan perkembangan siswa, hal ini

dikarenakan guru yang bersangkutan mendapat tugas lain sebagai tata usaha atau

operator madrasah yang harus menyelesikan tugas-tugasnya sesegera mungkin,

itupun dilakukan waktu-waktu tertentu saja dan tidak setiap hari.

2. Guru Non Bersertifikasi

Observasi yang sama terhadap guru non sertifikasi, terdapat 66,53% telah

membuat perangkat pembelajaran dan 33,47% guru masih belum membuatan

perangkat pembelajaran dikarenakan ketika merumuskan tujuan pembelajaran dan

perencanaan evaluasi serta dalam memilih materi ajar dan media belum sesuai

dengan tujuan dan karakteristik siswa. Guru non sertifikasi masih kesulitan

membuat RPP dan perangkat lainnya dalam kurikulum K13 yang menggunakan

pembelajaran tematik sebab sebagian besar adalah guru-guru baru yang sebagian

Page 41: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

27

atau bahkan belum pernah mengikuti pelatihan kurikulum K13 tematik yang

berbeda dengan kurikulum 2006.

Analisis data terhadap perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran guru

non sertifikasi sebanyak 71,28% kegiatan telah dilaksanakan dan sesuai indikator

dan 28,72% belum melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai indikator, hal ini

dikarenakan walaupun alat penunjang LCD dan proyektor disiapkan madrasah

namun sebagian besar guru non sertifikasi belum mempunyai alat penunjang lain

seperti laptop atau notebook untuk menyampaikan materi yang menyenangkan,

disamping itu pembelajaran guru non sertifikasi sebagian masih belum

mencerminkan pembelajaran aktif, belum dapat menyesuaikan metode dan materi

dengan karakteristik siswa, dan dalam mengajar sering tidak dilengkapi

instrument seperti soal, kunci jawaban dan pedoman penskoran serta pengayaan

maupun remedial karena mereka masih minim dalam tersebut dan kurangnya

pelatihan yang diberikan baik dari madrasah dan KKMI maupun Kemenag

Kabupaten, demikian juga masih jarang sekali melakukan refleksi atau membuat

rangkuman dengan melibatkan siswa sebab siswa yang dihadapi masih tingkatan

dasar, oleh karena itu guru harus membuat konklusi pada setiap akhir pertemuan

sebagai stressing atau penekanan materi yang diajarkan.

Dalam hal ini, sebaiknya guru sertifikasi maupun guru non sertifikasi harus

mempelajari dan menerapkan PAIKEM GEMBROT (pembelajaran aktif inovatif

kreatif efektif menyenangkan, gembira dan berbobot) dalam pembelajaran yang

dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.

Page 42: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

BAB III

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SERTIFIKASI

DAN NON SERTIFIKASI

A. Diskripsi Data

Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara mendalam dan memiliki berbagai keahlian di bidang

pendidikan. Meliputi: penguasaan materi, memahami kurikulum dan

perkembangannya, pengelolaan kelas, penggunaan strategi, media, dan sumber

belajar, memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan, memberikan bantuan dan

bimbingan kepada peserta didik, dan lain-lain.40

Kemampuan guru dalam

menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan

budaya yang diampunya sekurang-kurangnya meliputi:

a) Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi

atau kompetensi inti program satuan pelajaran, mata pelajaran,

dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu, dan b) Konsep

dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang

secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan

pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang

diampu.41

Perolehan data tentang kompetensi professional diperoleh dari responden

yang sama antara guru sertifikasi dan non sertifikasi serta kelas bawah dan kelas

atas yaitu menggunakan alat penilaian soal akhir semester yang dibuat KKMI

bersama PMWC NU Gebog. Soal yang diberikan adalah soal kelas 5 materi

tematik yang hasil sebagai berikut:

40Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional …. 114-115

41Departemen Agama, UU RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta UU RI

No.20 tahun 2003 tenteng Sisdiknas, dilengkapi Permendiknas No.11 tahun 2005 tentang Buku

Teks Pelajaran dan PP RI No.19 tahun 2005 tentang SNP, 136

Page 43: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

29

1. Guru Sertifikasi

Penilaian Guru sertifikasi dalam kompetensi professional menunjukkan beberapa

guru belum bisa menyelesaikan soal yang berkaitan pelajaran kelas atas, sebanyak

87,33% guru telah menguasai materi pembelajaran yang sesuai indikator-indikator

kompetensi dengan terbukti dapat mengerjakan soal-soal ulangan akhir semester

dan sisanya 12,67% belum menguasai materi pembelajaran dan belum dapat

mengerjakan soal-soal tersebut secara benar.

Berkaitan dengan pembelajaran, kesesuaian program sertifikasi sebagai guru

kelas, guru mata pelajaran atau guru PAI memang sangat membantu guru

menyampaikan materi kepada peserta didik. Misalnya, M. Fadloli mengatakan

“Bu B (sebagai guru kelas 6) yang menggunakan video dan LCD yang

menampilkan gambar berjalan dalam mengajar, menarik dan mengasikkan”.42

bu

B meyampaikan materi Tematik dengan alat peraga yang sangat menunjang

pemahaman terhadap siswa sekaligus menarik. Hal yang sama didapat dari

pengamatan terhadap guru C, D, G, H, I, L, M, N, Q, R dan S yang mengasikkan

dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Menurut Kepala Madrasah U yang sekaligus ketua KKMI Kecamatan

Gebog, penugasan guru-guru di Kecamatan Gebog telah sesuai dengan

kompetensinya terutama guru tersertifikasi akan mendapatkan tugas mengajar

sesuai dengan tugas yang tertulis di sertifikat pada sertifikasinya seperti guru

kelas, maka akan mengajar mata pelajaran umum dalam kelas tertentu walaupun

ijasah pendidikan formal yang didapatnya bukan jurusan guru kelas atau

42Hasil wawancara dengan M. Fadloli siswa kelas 6 (siswa ibu B) pada tanggal 3 Mei 2019.

Page 44: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

30

PGMI/SD, karena ini juga akan berpengaruh terhadap tunjangan profesi yang

akan diterimanya.

2. Guru Non Sertifikasi

Penilaian guru non sertifikasi dalam kompetensi professional sebanyak 76,53%

guru telah melaksanakan pembelajaran dan sesuai indikator dan sisanya 23,47%

belum sepenuhnya dapat mengerjakan soal-soal ulangan akhir semester dengan

benar. Guru yang belum dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan benar, baik

guru sertifikasi maupun guru non sertifikasi dikarenakan para guru mengajar di

kelas bawah (kelas 1, 2 dan 3) sedangkan soal yang disampaikan dari kelas atas.

“Kami mengajar di kelas bawah, jadi sebagian soal tidak dapat kami kerjakan”

ujar pak J seorang guru sertifikasi.

Saat menyampaikan materi, Saifuddin Zuhri siswa kelas 3 yang menyatakan

bahwa: “Bu Cc, tidak bisa menguasai anak-anak jadi ada yang ngomong sendiri,

bermain dan ada juga yang tidur.”43

Begitu pula pendapat Emi Aida siswa kelas 6

bahwa: “Pak Mm tidak enak kalau mengajar, tidak pernah membawa alat praktek

dalam pembelajaran, beliau pembelajarannya ya begitu-begitu saja, tidak ada yang

baru sehingga tidak menarik.”44

Hal senada disampaikan oleh beberapa siswa dari

guru Aa, Dd, Ff, Gg, Hh, Jj, Kk, Nn, Pp, Rr, dan Ss.

B. Analisis Data

Penilaian kompetensi professional kepada guru, oleh peneliti diberikan dalam

bentuk ulangan akhir semester dengan menggunakan batas nilai KKM 70, dan

43Hasil wawancara dengan Saifuddin Zuhri siswa kelas 3 (siswa Ibu Cc) tanggal 3 Mei

2019.44

Hasil wawancara dengan Emi Febrianingrum siswa kelas 6 (siswa bapak Mm) tanggal 5

Mei 2019.

Page 45: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

31

hasil penilaian kompetensi professional guru bersertifikasi menunjukkan 87,33%

guru sertifikasi dalam pembelajaran sudah menguasai materi dan sisanya 12,87%

belum dapat menjawab dengan benar dikarenakan soal yang ditanyakan soal kelas

atas, menurut bapak dan ibu guru “seharusnya soal yang diberikan sesuai dengan

kelas yang diampu oleh guru yang bersangkutan.” Akan tetapi karena peneliti

hanya ingin mengetahui kemampuan kompetensi guru secara umum maka peneliti

menggunakan satu alat yang sama.

Hal senada disampaikan oleh guru non sertifikasi yang mendapatkan hasil

jawaban benar sebesar 76,53% sehingga dapat dikatakan kompetensi professional

guru non sertifikasi cukup baik namun sisanya 23,47% belum dapat

menyelesaikan soal dengan benar, seperti jawaban guru sertifikasi, guru non

sertifikasi juga merasa soal yang diberikan tidak sesuai kelas dan mata pelajaran

yang diampu jadi para guru hanya mengerjakan soal-soal yang mereka ketahui

saja. Jadi setiap guru seharusnya menekuni dan mempelajari secara kontinyu

pengetahuan-pengetahuan yang berhubungan dengan tehnik atau proses belajar

mengajar secara umum, melakukan kegiatan-kegiatan mandiri yang relevan,

mengembangkan materi dan metodologi yang sesuai kebutuhan pengajaran.

Oleh karena itu guru sertifikasi maupun guru non sertifikasi selain harus

menerapkan Paikem Gembrot, juga diadakan bedah kajian kaitan kegiatan

pembelajaran serta tugas-tugas guru professional agar terwujud pembelajaran

yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Page 46: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

BAB IV

PROBEMATIKA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL

GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI

A. Diskripsi Data

Kewajiban yang harus dipenuhi dalam melaksanakan tugas pembelajaran, seorang

guru harus memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, beriman dan bertaqwa, berbudi

pekerti luhur, memiliki pengetahuan. Sesuai pertanyaan kepada kepala madrasah

tentang realita kegiatan dan kompetensi guru di madrasah.

Menurut ustadz K selaku Kepala menyatakan bahwa: “Dalam hal tugas

seorang guru, baik tugas pribadi seperti pembuatan RPP, silabus, promes, prota,

evaluasi pembelajaran dan laporan perkembangan siswa, maupun tugas madrasah

seperti kegiatan exstrakurikuler, menghadiri rapat berkaitan kegiatan siswa, antara

guru sertifikasi dengan guru non sertifikasi memang berbeda. Selain itu, dalam

pemanfaatan teknologi, guru non sertifikasi memang jarang menggunakan

teknologi apapun di dalam kelas, karena memang kurangnya sarana dan prasarana

yang dimiliki madrasah. Namun saya berharap guru bisa membuat pembelajaran

lebih menarik dengan menggunakan media pembelajaran sederhana.”40

Sesuai ungkapan Bapak F selaku Kepala Madrasah yang menyatakan

bahwa: “Saya mengerti sebenarnya anak-anak jenuh dengan pembelajaran yang

hanya monoton begitu-begitu saja, kalau menggunakan media sederhana itu

40Hasil wawancara dengan Bapak K selaku Kepala Madrasah pada tanggal 5 Mei 2019.

Page 47: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

33

terlalu ribet, mungkin kalau ada proyektor atau LCD, itu akan sedikit membantu

agar pembelajaran lebih menarik, misalnya dengan video, gambar-gambar atau

power point dan lain sebagainya tapi ya kita syukuri saja apa yang ada, dan pasti

nanti kedepannya akan lebih baik.”41

Begitu pula pendapat Bapak P selaku Kepala Madrasah menyatakan bahwa:

“Kebanyakan ibu guru baik guru sertifikasi maupun guru non sertifikasi telah

memenuhi tugas dalam membuat perangkat pembelajaran tetapi kurang dalam

mengembangkan inovasi pembelajaran, berbanding terbalik dengan bapak guru

yang telah mengajar dengan berbagai pengembangan pembelajaran tetapi lemah

dalam menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP, silabus, promes, prota,

evaluasi, laporan perkembangan siswa dan lain sebagainya.”42

Pendapat bapak A selaku Kepala Madrasah menyatakan bahwa: “Beberapa

ustadz non sertifikasi enak kok kalau ngajar, ya meskipun terkadang terlalu cepat

dalam mengajar tapi mereka tetap asyik diajak tanya jawab. Kalau media

pembelajaran yang kurang menarik tapi kalau dalam pengelolaan kelas, biasanya

dapat mengkondisikan dalam pelajarannya.”43

Data hasil observasi dan dokumenasi terhadap guru serta interview kepada

kepala madrasah dan pengawas pendidikan memberikan penilaian guru sertifikasi

sebanyak 89,20% telah melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi dan tujuan

pembelajaran serta menyiapkan perangkat sebelum melaksanakan pembelajaran

kemudian membuat laporan setelah pembelajaran, sedangkan sisanya 10,80%

belum melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi dan tujuan pembelajaran.

41Hasil wawancara dengan Bapak F selaku Kepala Madrasah pada tanggal 3 Mei 2019.

42Hasil wawancara dengan Bapak P selaku Kepala Madrasah pada tanggal 4 Mei 2019.

43Hasil wawancara dengan Bapak A selaku Kepala Madrasah pada tanggal 3 Mei 2019.

Page 48: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

34

Sedangkan hasil penilaian untuk guru non sertifikasi mendapatkan data 68,80%

telah melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi dan tujuan pembelajaran

serta mempersiapkan perangkat sebelum melaksanakan pembelajaran dan laporan,

sedangkan 31,20% guru non sertifikasi belum melaksanakan pembelajaran sesuai

kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas lainnya.

Berdasarkan data interview dan dokumentasi serta menganalisis beberapa

hal dengan cara observasi dan mencocokkan data menggunakan pendekatan

Triagulasi, peneliti mendapatkan beberapa problema dalam pembelajaran yang

dialami guru sertifikasi dan guru non sertifikasi di Kecamatan Gebog.

B. Analisis Data

Setelah data terkumpul secara lengkap, kemudian mengklasifikasikan data

tersebut agar sesuai akar permasalahan dengan menganalisis hasil interview,

observasi dan dokumentasi tentang tugas guru terkait dengan UU Guru dan Dosen

No.14 tahun 2005 yang telah baku dan disahkan oleh pemerintah,44

Guru tetap Madrasah Ibtidaiyah anggota KKMI Kecamatan Gebog telah

memiliki kualifikasi akademik ditunjukkan dengan ijazah yang merefleksikan

kemampuan bagi guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik pada jenjang,

jenis dan satuan pendidikan atau mata pelajaran yang diajarkannya sesuai Standar

Nasional Pendidikan yaitu untuk guru pada pendidikan SD/MI memiliki

kualifikasi akademik minimal Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dan semua

guru tetap serta responden 100% telah memenuhi kualifikasi tersebut.

44Penerbit Asa Mandiri, Permendiknas tentang Standar Kepala sekolah, Standar Pengawas

Sekolah, Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, Jakarta: 2008, 161.

Page 49: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

35

Selanjutnya memiliki sertifikat pendidik guru dalam jabatan oleh seorang

yang telah bertugas sebagai guru pada satuan pendidikan yang ada dalam binaan

Kemendiknas atau Kemenag. Data pada tabel.I menunjukkan 45,57% telah

memiliki sertifikat pendidik dan sisanya masih menunggu proses pemanggilan

yang didasarkan pada kuota yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan

Nasional dengan pertimbangan Menteri Agama.

Guru harus sehat jasmani dan rohani maksudnya kondisi kesehatan fisik dan

mental yang memungkinkan guru dapat melaksanakan tugas dengan baik. Kondisi

kesehatan fisik dan mental tersebut tidak ditujukan kepada penyandang cacat. Ada

sebuah ungkapan "Mens sana in corpore sano", di dalam tubuh yang kuat terdapat

jiwa yang sehat, walaupun tidak seluruhnya benar.45

Semua guru anggota KKMI

di wilayah kecamatan gebog menunjukkan kondisi sehat fisik dan mental.46

Sebagian besar guru telah memiliki kemampuan untuk mewujudkan Tujuan

Pendidikan Nasional, Tujuan Pendidikan Dasar (mengembangkan sikap dan

kemampuan serta memberikan pengetahuan, keterampilan dasar) dikarenakan

semua guru madrasah ibtidaiyah sudah pernah mengikuti pelatihan yang diadakan

KKMI Kecamatan Gebog.

Memiliki kompetensi atau seperangkat pengetahuan, keterampilan dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan

tugas keprofesionalannya yang ditampilkan melalui unjuk kerja. Dari keempat

kompetensi guru, peneliti mengkaji pada kompetensi pedagogik dan profesional

guru dengan pertanyaan, observasi dan dokumen kepada responden.

45Nurdin, Muhamad, Kiat menjadi guru…. 131.

46Hasil wawancara dengan H. Ahmad Ni’am, S.Ag, M.Pd.I (Pengawas Pendidikan

Kecamatan Gebog) tanggal 2 Mei 2019

Page 50: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

36

Berdasarkan data interview dan observasi dengan mencocokkan data

menggunakan pendekatan triagulasi, maka beberapa masalah yang dihadapi guru

beserta solusinya antara lain:

a. Sebagian guru belum menyiapkan perangkat pembelajaran dan laporan

perkembangan siswa. Solusinya adalah membuat RPP, Promes, Prota, silabus

dan evaluasi pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang ada agar

penyampaian materi dapat diprediksi selesainya, laporan perkembangan siswa

dilaksanakan setiap hari dan dibawa ketika mengajar karena digunakan

sebagai pedoman pengajaran agar materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.

b. Sebagian besar guru tidak mengikuti kegiatan kesiswaan karena merasa tidak

mendapat tugas dari kepala MI dan tidak menguasai meteri kegiatan. Sebagai

solusi, guru ikut melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler karena disamping

sebagai pembelajaran juga mengetahui karakter siswa yang dihadapi.

c. Kurangnya pendidikan, pelatihan, seminar, sarasehan, workshop, penataran

guru, karena semakin banyak pengalaman maka guru akan semakin smart

(cerdas) dalam mengelola bidang pendidikan. Hendaknya beberapa pelatihan

tersebut lebih ditingkatkan di tingkat Madrasah, KKMI maupun Kemenag

Kabupaten dari setahun dua kali menjadi empat sampai lima kali.

Maka, sangat penting bagi guru sertifikasi maupun non sertifikasi untuk

meningkatkan kinerjanya sehingga perlu dilakukan uji kompetensi secara berkala.

Page 51: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian guru sertifikasi dan non sertifikasi dalam kompetensi pedagogik

dan profesional di KKMI Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus Tahun 2019,

peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penilaian kompetensi pedagogik guru bersertifikasi menunjukkan

bahwa sebagian besar memiliki kemampuan untuk mengelola pembelajaran

dengan persentase 88,47% walaupun masih terdapat beberapa guru belum

mempunyai kemampuan tersebut dikarenakan faktor usia yang tidak

menunjang. Sedangkan guru non sertifikasi baru sebesar 66,53% karena

masih kurang kreatif menggunakan bahan-bahan sekitar dalam proses

pembelajaran, kurang kajian dan membaca buku-buku yang terkait dengan

pembelajaran sebab madrasah tidak menyediakan buku pendamping

pembelajaran serta para guru belum mampu membelinya.

Demikian juga penilaian kompetensi pedagogik dalam perumusan tujuan

pembelajaran, perencanaan evaluasi, pemilihan materi ajar dan media telah

sesuai dengan tujuan dan karakteristik siswa dengan persentase sebesar

95,88%. Sedangkan pada guru non sertifikasi dengan 88,47% masih kurang

dapat menyesuaikan metode dan materi dengan karakteristik siswa serta

dalam pembelajaran sering tidak didukung instrumen disebabkan kurangnya

alat penunjang, LCD dan proyektor serta laptop atau notebook untuk

menyampaikan materi yang menyenangkan, disamping itu pembelajaran

Page 52: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

38

masih belum mencerminkan pembelajaran aktif, karena mereka masih minim

pengetahuan dan kurangnya pelatihan yang diberikan baik dari madrasah dan

KKMI maupun Kemenag Kabupaten.

2. Kompetensi profesional guru sertifikasi telah menguasai materi pelajaran,

dengan batas nilai KKM 70 guru dapat mengerjakan soal yang diberikan dan

memenuhi nilai standar kompetensi pencapaian sebesar 87,33%. Sedangkan

guru non sertifikasi hanya terdapat separo item jawaban yang menonjol

dengan 76,53% pencapaian dalam mengerjakan soal dikarenakan merasa soal

yang diberikan tidak sesuai kelas dan mata pelajaran yang diampu sehingga

hanya mengerjakan soal-soal yang diketahui saja. Seharusnya guru menekuni

dan mempelajari secara kontinyu pengetahuan-pengetahuan yang

berhubungan dengan tehnik atau proses belajar mengajar secara umum,

melakukan kegiatan-kegiatan mandiri yang relevan, mengembangkan materi

dan metodologi yang sesuai kebutuhan pengajaran.

3. Beberapa masalah yang dihadapi guru MI di Kecamatan Gebog antara lain: a)

Sebagian guru belum menyiapkan perangkat pembelajaran dan laporan

perkembangan siswa setiap hari serta evaluasi pembelajaran karena faktor

usia bagi guru tua dan kurangnya pelatihan dan praktek bagi guru muda; b)

Sebagian besar guru tidak mengikuti kegiatan kesiswaan karena merasa tidak

mendapat tugas dari kepala MI yang mempertimbangkan biaya kegiatan dan

kurang menguasai meteri kegiatan tersebut; c) Beberapa guru belum

melaksanakan tugas pembelajaran dengan tepat waktu karena tugas ganda

lainnya dari madrasah; d) Kurangnya pendidikan, pelatihan, seminar,

Page 53: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

39

sarasehan, workshop, penataran bagi guru dikarenakan kurangnya alokasi

biaya kegiatan.

B. Saran

1. Melihat kondisi guru sertifikasi dan non sertifikasi yang ada di Kecamatan

Gebog dalam perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran, maka perlu ada

pihak yang selalu memberikan sosialisasi serta motivasi tentang pentingnya

studi agar mutu ilmu dan pengetahuan guru lebih meningkat. Guru sertifikasi

maupun guru non sertifikasi harus menerapkan PAIKEM GEMBROT

(pembelajaran aktif inovatif kreatif efektif menyenangkan, gembira dan

berbobot) dalam pembelajaran yang dilaksanakan di kelas maupun di luar

kelas. Sosialisasi dan motivasi dapat disampaikan oleh Pengawas Pendidikan

Madrasah, KKMI, Kepala Madrasah Ibtidaiyah, Pengurus Madrasah

Ibtidaiyah, dan pihak-pihak yang berkompeten.

2. Selain menerapkan Paikem Gembrot, guru sebagai tenaga pendidik dan

pengajar hendaknya lebih meningkatkan potensi diri dengan mengikuti bedah

kajian kaitan kegiatan pembelajaran serta kompetensi pedagogik dan

professional guna memacu diri menapak pendidikan di Indonesia yang lebih

baik dan cerah, demi mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional.

3. Agar problema yang dihadapi guru terselesaikan dan profesionalisasi guru

dapat meningkat, maka perlu dilakukan beberapa pembekalan yang dapat

meningkatkan profesionalisme guru, diantaranya: mengadakan pendidikan

dan pelatihan, workshop, seminar, dan sebagainya minimal 2 kali dalam satu

tahun; mengadakan akreditasi dan apel administrasi terkait dengan

Page 54: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

40

kompetensi pedagogik guru yaitu administrasi pembelajaran; mengadakan

latihan pembuatan soal Ulangan Akhir Semester yang dikoordinir oleh

KKMI; mengadakan supervisi terhadap guru dan madrasah untuk meneliti

kelengkapan administrasi guru dan madrasah minimal dalam satu tahun

sekali; memberikan bantuan kesejahteraan guru, seperti: tunjangan fungsional

dan APBD. Bantuan ini sangat terkait dengan profesionalisme guru.

Page 55: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

41

Daftar Pustaka

Arismunandar, Yulistian, “Pengaruh Sertifikasi, Iklim Kerja, dan Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Guru di SD Negeri Kabupaten Lampung Selatan”,

Tesis,Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2016.

Borang, Deitje S., “Upaya Peningkatkan Kompetensi Dan Profesionalisme

Guru SMK Di Era Sertifikasi”, Universitas Negeri Jakarta, Peran LPTK

Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia, Apektindo, Seminar

Internasional, (2010), 245-250.

Dewi Hasanah, Rodia Syamwil, & I Made Sudana, “Dampak Sertifikasi Profesi

dan Sertifikasi Kompetensi Akuntansi terhadap Kinerja Guru Akuntansi

SMK”, Journal of Vocational and Career Educational, Vol.2, No.1 (2017),

37-49.

Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, Pedoman Pembinaan Pengawas

Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, Jakarta:

2014.

Effendi, Muh. Saeful, “Improving Teacher Professionalism trough Lesson Study”,

Ahmad Dahlan Journal of English Studies (ADJES), Vol. 2, Issue 3 (March

2015), 72-86

Estriyanto, Yuyun, “A Review of Indonesian Pre-Service Teacher Certification

Policy from the Point of View of the Philosophy of Vocational Education”,

Prosiding ICTTE FKIP, Vol 1, Nomor 1 (Januari 2016), 245-258

Gintings, Abdorrakhman, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung:

Humaniora, 2012.

Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010.

Herman, “Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi (Studi Kasus di Dinas

Pendidikan dan Kementrian Agama RI di Kecamatan Pragaan Kabupaten

Sumenep)”, Tesis, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2018.

Ibrahim, Moh. Syahrun, “Teachers’ Certification to Deal with Teachers’

Professionalism and Prosperity, A Case Study on Teachers’ Hopes,

Challenges and Reality in Indonesia”, Inovasi, Volume 7, Nomor 1 (Maret

2010), 176-185.

Kemendikbud, Analisis Sumber Daya Manusia Pendidikan Dasar dan Menengah,

Jakarta: Bidang Pendayagunaan dan Pelayanan Data dan Statistik Pendidikan

dan Kebudayaan, 2016.

Page 56: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

42

Khusna, Alinatul, “Studi Komparasi Antara Guru yang Belum Sertifikasi Dengan

Guru yang Sudah Sertifikasi Terhadap Profesionalisme Guru IPA di SD NU

Kepanjen Malang”, Tesis, UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2013.

Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2011.

Lili Ng Chui Mi, “Meningkatkan Kemampuan Guru Yang Telah Disertifikasi

Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Bimbingan

Berkelanjutan Pada Sekolah Binaan Di Sambas”, Jurnal Visi Ilmu

Pendidikan, Vol 2, No 1 (2010), 269-282

Moh. Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Persada Karya, 2008.

Mubarok, Ahmad, “Studi Komparasi Kompetensi Pedagogik dan Professional

Guru Bersertifikasi dengan Guru Non Sertifikasi Pendidik Mata Pelajaran

Sains Pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Di Kota Metro Lampung”, Tesis,

UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013.

Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2007.

Muslich, Masnur, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2007.

Novia, Windi, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Kashiko, 2008.

Nurdin, Muhamad, Kiat menjadi guru Profesional, Ar-ruzz Media, Jogjakarta,

2008.

Patras, Yuyun Elizabeth, “Analysis of Impact from Teacher Certification”,

Proceedings of the 2nd SULE – IC 2016, FKIP, October 7th – 9th, (2016),

1357-1371

Penerbit Asa Mandiri, Permendiknas tentang Standar Kepala sekolah, Standar

Pengawas Sekolah, Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru,

Jakarta, 2008.

Prihantoro, Costantinus Rudy, “Sertifikasi Sebagai Sarana Peningkatan

Profesionalisme Guru dalam Peningkatan Mutu Pendidikan”, Universitas

Negeri Jakarta, Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di

Indonesia, Apektindo, Seminar Internasional, (Mei 2010), 179-189.

Saleh, Yopa Taufik, “Sertifikasi untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru”,

Naturalistic, Vol.1, No.1 (2016), 96-108.

Page 57: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

43

Samba, Sujono, Lebih Baik tidak Sekolah, Yogyakarta: LKiS, 2007.

Sarimaya, Farida, Sertifikasi Guru, Apa, Mengapa dan Bagaimana?, Bandung:

Yrama Widya, 2008.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2013.

Sujanto, Bejo, Cara Efektif Menuju Sertifikasi Guru, Jakarta: Raih Asah Sukses,

2009.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Tindakan, Bandung: Remaja

Rosda Karya, 2006.

Suprihatiningrum, Jamil, Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi, &

Kompetensi Guru, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2013.

Wahyudi, Imam, Panduan Lengkap Uji Setifikasi Guru, Jakarta: Prestasi Pustaka,

2012.

Wahyudi, Kalvin Edo, “Measuring Performance of Teacher Certification

Program”, International Journal of Administrative Science & Organization,

Vol.19, No.3 (September 2012), 153-166.

Yamin, Martinis, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Jakarta: Gaung

Persada Press, 2006.

Zulkarnain, Transformasi nilai-nilai Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2008.

Page 58: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 59: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

44

INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN

Responden : 1 / 2 / 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 / 10

11 / 12 / 13 / 14 / 15 / 16 / 17 / 18 / 19 / 20

Kelompok : Guru Sertifikasi (A) / Guru Non Sertifikasi (Aa)

Skor butir-butir penilaian pembelajaran dengan melingkari angka pada kolom

skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik, 2

= tidak baik, 3 = kurang baik, 4 = baik, 5 = sangat baik.

No Indikator/Aspek yang dinilai/diamati Skor

A. Perencanaan

1 Memeriksa kesiapan siswa sebelum pelajaran dimulai

secara fisik dan mental (meliputi pengaturan tempat duduk

siswa, penyampaian salam, berdo’a, menanyakan kondisi

siswa, dan presensi).

1 2 3 4 5

2 Memotivasi siswa, dan menyampaikan manfaat materi

yang akan dipelajari.

1 2 3 4 5

3 Melakukan kegiatan apersepsi (meningkatkan perhatian

siswa, misalnya dengan melakukan demonstrasi,

mengajukan pertanyaan terkait pengetahuan sebelumnya

dengan materi yang akan dipelajari, mengaitkan dengan

kehidupan sehari-hari, mengaitkan dengan isu mutakhir).

1 2 3 4 5

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan

tema/subtema, relevan dengan indikator pembelajaran.

1 2 3 4 5

5 Menyampaikan cakupan materi (berupa pokok-pokok

materi dan disampaikan secara berurutan).

1 2 3 4 5

B. Kegiatan Inti / Proses Pembelajaran

1 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. 1 2 3 4 5

Lampiran 1

Page 60: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

45

2 Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan

tujuan pembelajaran pada RPP, konsep disampaikan secara

benar, sistematis (dari mudah ke sulit, konkrit ke abstrak,

dari yang dekat dengan lingkungan siswa ke jauh), dan

mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan.

1 2 3 4 5

3 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan memberikan

contoh-contoh riil, mengaitkan dengan informasi terkini,

mengaitkan dengan salingtemas (sains, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat).

1 2 3 4 5

4 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai.

1 2 3 4 5

5 Melaksanakan model/pendekatan/strategi mencerminkan

pembelajaran aktif/pembelajaran saintifik melaksanakan

langkah-langkah pembelajaran mencerminkan

pembelajaran aktif/pembelajaran saintifik (mendorong

siswa untuk melakukan kegiatan mengalami langsung:

mengamati/melakukan percobaan, mengajak siswa untuk

melakukan kegiatan berinteraksi, mendiskusikan bagian

sulit, membuat inferensi, menstimulasi kemampuan siswa

berpikir tingkat tinggi, menumbuhkan keceriaan).

1 2 3 4 5

6 Membiasakan siswa bertindak disiplin, kerja sama,

mendorong siswa untuk berani berpendapat atau bertanya,

membiasakan siswa berkomunikasi secara santun,

memberi apresiasi secara tepat dan proporsional.

1 2 3 4 5

7 menggunakan alat/bahan dan media dan TIK secara efektif

dan efisien (dilakukan secara tepat dan aman, terampil

menggunakan alat/bahan/media/TIK, menumbuhkan

partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, menguatkan

pemahaman siswa, menarik perhatian siswa).

1 2 3 4 5

Page 61: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

46

8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 1 2 3 4 5

9 Melaksanakan penilaian proses belajar berkeliling

memantau kemajuan belajar siswa, mengajukan

pertanyaan untuk memantau capaian siswa, memotivasi

siswa untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi,

melaksanakan penilaian proses sesuai rencana.

1 2 3 4 5

10 Menguasai pengelolaan kelas, terampil membimbing siswa

secara klasikal, kelompok dan individual, kelas tetap

kondusif, selalu memberikan penguatan dan motivasi,

dapat menarik perhatian siswa agar tetap fokus dalam

melaksanakan kegiatan, mobilitas guru di dalam kelas

memiliki tujuan, kontak mata dengan siswa terjaga.

1 2 3 4 5

11 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual dan

menghasilkan pesan yang menarik.

1 2 3 4 5

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang

direncanakan.

1 2 3 4 5

13 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa. 1 2 3 4 5

14 Memberi keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar. 1 2 3 4 5

15 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai dan

menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan

benar.

1 2 3 4 5

C. Menutup Pembelajaran

1 Memantau kemajuan belajar selama proses. 1 2 3 4 5

2 Melakukan penilaian hasil belajar melakukan penilaian

sesuai tujuan, melaksanakan penilaian hasil sesuai dengan

perencanaan, menggunakan rubrik di dalam menilai,

menindaklanjuti hasil penilaian selama pembelajaran.

1 2 3 4 5

Page 62: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

47

3 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan

melibatkan siswa.

1 2 3 4 5

4 Melaksanakan tindaklanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.

1 2 3 4 5

5 Membimbing siswa melakukan evaluasi diri menemukan

manfaat, memberikan umpan balik terhadap proses

pembelajaran, memberikan tugas, menginformasikan

rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya.

1 2 3 4 5

Jumlah Nilai :

Rata-Rata :

Kudus, Mei 2019

Peneliti

Ali Murtadlo

Page 63: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

48

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK (RPP)

Responden : 1 / 2 / 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 / 10

11 / 12 / 13 / 14 / 15 / 16 / 17 / 18 / 19 / 20

Kelompok : Guru Sertifikasi (A) / Guru Non Sertifikasi (AA)

Skor butir-butir penilaian pembelajaran dengan melingkari angka pada kolom

skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik, 2

= tidak baik, 3 = kurang baik, 4 = baik, 5 = sangat baik.

No Indikator/Aspek yang dinilai/diamati dalam pembelajara Skor

1 Perumusan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru

jelas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda dan

mengandung perilaku hasil belajar.

1 2 3 4 5

2 Telah sesuai tujuan pembelajaran dengan indikator

pencapaian kompetensi serta kata kerja operasional yang

digunakan dapat diamati dan diukur.

1 2 3 4 5

3 Tujuan pembelajaran mencakup sikap (disiplin, kerjasama,

dan lain-lain), pengetahuan (berpikir tingkat tinggi/HOTS,

berpikir kritis, dan lain-lain), dan keterampilan

(menggunakan alat ukur, melakukan percobaan, dan lain-

lain).

1 2 3 4 5

4 Perumusan tujuan pembelajaran mencakup A, B, C, D

(Audience, Behavior, Condition, Degree). Contoh: Siswa

(A) dapat mengidentifikasi kata-kata yang berkaitan

dengan waktu pagi hari (B) sekurang-kurangnya tiga kata-

kata yang sesuai (C) berdasarkan pengamatan di

lingkungan sekolah (D) berdasarkan tingkat kemapuan

berfikir siswa.

1 2 3 4 5

Lampiran 2

Page 64: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

49

5 Sesuai materi pembelajaran dengan kompetensi dasar dan

indikator yang akan dicapai.

1 2 3 4 5

6 Pemilihan materi ajar memperhatikan relevansi dan

kemutakhiran sesuai dengan tujuan dan karakteristik siswa.

1 2 3 4 5

7 Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika

materi dan kesesuaian alokasi waktu) sudah tepat.

1 2 3 4 5

8 Model, pendekatan, dan metode pembelajaran ditulis

secara lengkap dan sesuai dengan KD, karakteristik materi

yang diajarkan dan karakteristik siswa.

1 2 3 4 5

9 Langkah-langkah/sintaks pembelajaran sesuai dengan

model pembelajaran yang digunakan.

1 2 3 4 5

10 Skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan

pembelajaran: awal, inti dan penutup) yang disampaikan

oleh guru sudah jelas.

1 2 3 4 5

11 Langkah-langkah pembelajaran mencerminkan

pembelajaran aktif/pembelajaran saintifik (misal: siswa

diajak melakukan percobaan, pengamatan lingkungan, dan

lain-lain).

1 2 3 4 5

12 Pemilihan sumber/media pembelajaran oleh guru sesuai

dengan tujuan, materi, karakteristik siswa dan

memperhatikan keselamatan.

1 2 3 4 5

13 Penilaian mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan

keterampilan sesuai dengan tujuan/indikator.

1 2 3 4 5

14 Instrument evaluasi (kisi-kisi, soal, kunci, pedoman

penskoran) yang disediakan oleh guru lengkap.

1 2 3 4 5

15 Merencanakan/memberikan kegiatan pengayaan bagi siswa

yang memiliki kemampuan lebih, merencanakan/

1 2 3 4 5

Page 65: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

50

memberikan remedial bagi siswa yang memiliki

kemampuan kurang, dan menyediakan bahan ajar untuk

kegiatan pengayaan dan remedial.

Jumlah Nilai :

Rata-Rata :

Kudus, Mei 2019

Peneliti

Ali Murtadlo

Page 66: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

51

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PROFESIONAL

Responden : 1 / 2 / 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 / 10

11 / 12 / 13 / 14 / 15 / 16 / 17 / 18 / 19 / 20

Kelompok : Guru Sertifikasi (A) / Guru Non Sertifikasi (Aa)

Petunjuk Umum

Tujuan penelitian ini adalah semata-mata untuk meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia pada umumnya. Sedangkan titik beratnya di khususkan pada

kompetensi professional yang merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran pembelajaran secara mendalam dan memiliki berbagai keahlian di

bidang pendidikan antara guru sertifikasi dan guru non sertifikasi dalam

mengimplementasikan kompetensi yang dimiliki secara maksimal.

Dalam mengisi tes ini bapak/ibu guru tidak perlu ragu-ragu, karena hasilnya

tidak mempengaruhi apapun pada diri anda. Jawablah dengan jujur sesuai dengan

hati nurani dan pengetahuan bapak/ibu guru. Kami akan menjamin kerahasiaannya.

Jawablah semua pertanyaan yang tersedia pada lembar jawaban yang disediakan.

PENILAIAN AKHIR SEMESTER

MADRASAH IBTIDAIYAH DI PMWC LP MA’ARIF NU

KECAMATAN GEBOG TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Mata Pelajaran : Tematik (Tema 9)

Kelas : V (lima)

I . Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b, atau c pada jawaban yang benar!

PPKn

1. Perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan di sekolah adalah ….

a. tawuran c. kerja bakti

b. mengejek teman d. acuh tak acuh

2. Salah satu contoh corak kehidupan dimasyarakat yang mencerminkan upaya

menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan adalah….

a. bertengkar dengan tetangga c. belajar dengan rajin

b. kerja bakti dimasyarakat d. bekerja sungguh-sungguh

Lampiran 3

Page 67: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

52

3. Contoh kegiatan gotong royong di lingkungan masyarakat adalah….

a. mendirikan poskamling c. memperhatikan guru saat mengajar

b. melaksanakan tugas piket d. mengembalikan buku di perpustakaan

4. Salah satu manfaat gotong royong adalah.....

a. meningkatkan kesenjangan c. menumbuhkan kebersamaan

b. menimbulkan pertentangan d. mengakibatkan rasa rendah diri

5. Gotong royong harus dilaksanakan dengan hati yang….

a. Marah b. Malas c. Ikhlas d. Sedih

6. Berikut ini yang bukan termasuk perilaku yang mencerminkan persatuan dan

kesatuan dalam kehidupan masyarakat adalah….

a. Setiap warga masyarakat menyelesaikan masalah sosial bersama-sama

b. Bekerjasama dalam menjaga keamanan lingkungan

c. Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan antarmasyarakat

d. Bergaul sesama warga yang membeda-bedakan suku agama, ras dan suku

7. Menjaga kerukunan antar sesama merupakan tugas dari….

a. anggota TNI c. presiden RI

b. anggota Polri d. seluruh warga RI

B. Indonesia

8. Bahasa dalam iklan selalu membuat pembaca atau pendengarnya tergugah

hatinya untuk menyimak dan bahkan membeli produk yang ditawarkan. Hal

tersebut berarti bahasa iklan bersifat….

a. Naratif b. Profokatif c. Persuasif d. Deskriptif

9. Berikut ini yang bukan merupakan unsur-unsur dalam iklan adalah….

a. Nama produk c. Cara membuat iklan

b. Keunggulan produk d. Harga produk

10. Iklan yang menggunakan media berbasis perangkat elektronik disebut….

a. Iklan media c. cetak Iklan baris

b. Iklan elektronik d. Iklan majalah

11. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri iklan adalah….

a. Komunikatif c. sulit dimengerti

b. informatif d. menarik perhatian

Page 68: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

53

12. Iklan yang memuat ajakan atau himbauan kepada masyarakat untuk

melakukan sesuatu demi kepentingan umum adalah….

a. Iklan layanan masyarakat c. Iklan penawaran

b. Iklan pengumuman d. Iklan pemberitahuan

13. Iklan yang ada di radio dikemas dalam bentuk….

a. Tulisan b. Gambar c. Gerak d. Suara

14. Salah satu manfaat iklan bagi konsumen yaitu…

a. Menerima diskon setiap bulan c. Meningkatkan keuntungan

b. Mendapat produk yang diingankan d. Mendapatkan lahan pekerjaan

IPA

15. Zat yang terdiri atas materi satu jenis disebut….

a. Zat tunggal c. Materi

b. Zat campuran d. Senyawa

16. Dibawah ini termasuk contoh zat tunggal yang berbentuk unsur adalah….

a. Oksigen b. Air c. Garam d. Cuka

17. Berikut ini yang bukan merupakan zat campuran adalah….

a. Air cuka b. Air keran c. Air sirup d.Air kapur

18. Perhatikan ciri-ciri zat di bawah ini!

- Terdiri dari berbagai materi berbeda

- Zat yang bercampur berukuran molekul

- Partikel zat tercampur merata

- Campuran tidak mengendap

Berdasarkan pernyataan di atas merupakan ciri-ciri zat….

a. Zat tunggal c. Campuran heterogen

b. Campuran homogen d. Campuran senyawa

19. Perhatikan benda-benda di bawah ini!

1. Emas murni 4. Air sirup

2. Air kapur 5. Paku besi

3. Air garam 6. Kawat tembaga

Yang termasuk zat tunggal adalah….

a. 1,2 dan 3 b. 1,5 dan 6 c. 1,2 dan 5 d. 2,3 dan 4

Page 69: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

54

20. Materi penyusun benda kursi, lemari, dan meja adalah….

a. Plastic b. Kertas c. Karet d. Kayu

21. Di bawah ini yang termasuk campuran heterogen adalah….

a. Emas dan jarum besi c. Air garam dan air oralit

b. Air keran dan air sirup d. Air kopi dan air pasir

IPS

22. Yang termasuk kenampakan alam berupa daratan adalah….

a. Selat b. Danau c. Pegunungan d. Sungai

23. Indonesia memiliki laut yang luas sehingga hasil sumber daya lautnya sangat

melimpah. Sehingga indonesia disebut Negara…

a. Agraris b. Kesatuan c. Maritim d. Republic

24. Secara astronomis Indonesia terletak di….

a. 6o

LU – 10o

LS dan 90o

BT – 140o

BT

b. 6o

LU – 10o

LS dan 95o

BT – 140o

BT

c. 6o

LU – 11o

LS dan 95o

BT – 141o

BT

d. 6o

LU – 11o

LS dan 90o

BT – 141o

BT

25. Wilayah daratan yang berada pada ketinggian 0 – 200 meter disebut….

a. Dataran rendah c. Dataran tinggi

b. Pegunungan d. Perbukitan

26. Sungai terpanjang di pulau Jawa adalah….

a. Widas b. Brantas c. Citarum d. Bengawan solo

27. Garis lintang terbagi menjadi dua yaitu…

a. lintang utara dan lintang selatan c. lintang timur dan lintang barat

b. lintang selatan dan lintang barat d. lintang utara dan lintang timur

28. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pertambangan adalah….

a. Kopi b. Karet c. Emas d. Daging

SBdP

29. Urutan tangga nada dalam lagu "Gambang Suling" adalah 1 3 4 7.

Jadi, tangga nada dalam lagu tersebut adalah tangga nada pentatonis . . . .

a. pelog b. slendro c. madenda d. degung

Page 70: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

55

30. Tangga nada “Maju tak gentar” menggunakan tangga nada diantonis…

a. Mayor b. Minor c. Pelog d. Slendro

31. Pola lantai pada tarian kecak adalah…

a. Horizontal b. Vertical c. Zig-zag d. Melingkar

32. Lagu yang dinyanyikan dengan pelan dan bernuansa sedih biasanya

bertangga nada…

a. Minor b. Mayor c. Pentatonic d. Diantonis

33. Berikut ini yang bukan termasuk jenis alat music melodis adalah…

a. Pianika b. Gitar c. Rebana d. Piano

34. Pola interval untuk tangga nada diatonis mayor adalah ....

a. 1- 1 - – 1 – 1 – 1 - c. 1 - - 1 – 1 – 1 - - 1

b. 1- - 1 – 1 - - 1 – 1 d. 1 - - 1 – 1 – 1 – 1 -

35. Tari “tangan seribu” menggunakan pola lantai…

a. Horizontal b. Vertical c. Melingkar d. Zig-zag

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Menjaga kebersihan sekolah merupakan tanggungjawab….

2. Ketika berteman sebaiknya sikap kita…

3. Iklan yang bertujuan untuk menawarkan produk disebut iklan…

4. Bahasa yang digunakan iklan bersifat.…

5. Kopi, gula, air termasuk contoh dari zat …..

6. Zat yang penyusunnya terdiri dari 2 atau lebih materi disebut…..

7. Indonesia diapit oleh dua benua yaitu benua ... dan ….

8. Kopi, teh dan cengkeh lebih cocok ditanam di daerah…

9. Gugur bunga memiliki tangga nada…..

10. Tangga nada mayor diawali dan diakhiri dengan nada….

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Berilah 2 contoh perilaku yang mencerminkan sikap toleransi!

Jawab :

Page 71: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

56

2. Sebutkan 3 unsur yang harus ada pada iklan!

Jawab:

3. Berilah 3 contoh benda zat campuran heterogen!

Jawab:

4. Sebutkan 2 contoh kegiatan konsumsi!

Jawab:

5. Sebutkan 3 contoh benda yang termasuk karya seni 3 dimensi!

Jawab:

Jumlah Nilai : Kudus, Mei 2019

Peneliti

Ali Murtadlo

Page 72: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

57

Kunci jawaban

PPKN

1. C

2. B

3. A

4. C

5. C

6. D

7. D

B.INDONESIA

8. C

9. C

10. B

11. C

12. A

13. D

14. B

IPA

15. A

16. A

17. B

18. B

19. B

20. D

21. D

IPS

22. C

23. C

24. C

25. A

26. D

27. A

28. C

SBDP

29. A

30. A

31. D

32. A

33. C

34. A

35. B

ROM II

1. Seluruh warga sekolah

2. Saling mengahargai, tidak membeda-bedakan teman

3. Iklan penawaran

4. Persuasive

5. Zat Tunggal

6. Zat campuran

7. Asia dan Australia

8. Dataran tinggi

9. Minor

10. Do

ROM III

1. Tidak membeda-bedakan teman, saling menghargai pendapat teman

2. Nama produk, gambar menarik, kalimat iklan, keunggulan produk, harga

produk, nomor telepon, alamat pengiklanan

3. Air dan pasir, air kopi, air susu,air dan minyak

4. Menggunakan computer, memakai baju

5. Patung, meja, kursi, lemari

Page 73: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

58

Lampiran Foto-foto Penelitian

Gb.1. Kegiatan proses belajar mengajar guru bersertifikasi

Gb.2. Pembelajaran aktif dalam dan luar oleh kelas guru sertifikasi

Gb.3. Kegiatan proses belajar mengajar guru non sertifikasi

Lampiran 4

Page 74: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

59

Gb.4. Kegiatan evaluasi di kelas atas dan kelas bawah

Gb.4. Wawancara dengan H. Zainuddin, S.Ag ketua KKMI Kec. Gebog

Gb.6. Wawancara dengan H. Ahmad Ni’am, S.Pd.I, M.Pd.I

Pengawas Madrasah Kec. Gebog

Page 75: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

60

Gb.7. Wawancara dengan Bpk Haryono, S.Pd.I M.Pd.I dan Bpk Syukrul Anam,

S.Pd.I kepala MI NU Manafiul Ulum 02 dan kepala MI Nahdlatul Ulama

Gb.8. Wawancara dengan Bpk Musyaddad, S.Pd.I dan Bpk Abdul Jalil, S.Pd.I

kepala MI NU Miftahul Huda 01 dan kepala MI NU Al Huda 02

Gb.9. Wawancara dengan Bpk Feri Andriawan, S.Pd dan Ibu Siti Maesaroh, S.Pd.I

Guru MI NU Manafiul Ulum 02

Page 76: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

61

Gb.10. Wawancara dengan Bapak Abadi, S.Pd.I dan Ibu Uswatun Malihah, S.Pd.I

Guru MI NU Manafiul Ulum 02

Gb.11. Wawancara dengan Bapak Nurul Huda, S.Pd.I dan Ibu Eni Shofuah, S.Pd.I

Guru MI NU Manafiul Ulum 02

Gb.12. Wawancara dengan Bapak Faizin, S.Pd.I dan Ibu Naily Shofiya, S.Ag

Guru MI NU Miftahul Huda 01

Page 77: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

62

Gb.13. Wawancara dengan Bapak Imam Fathoni, S.Pd.I dan Ibu Masri’ah, S.Pd.I

Guru MI NU Miftahul Huda 01

Gb.14. Wawancara dengan Ibu Nor Faizah, S.Pd.I dan Ibu Sulaekah, S.Pd.I

Guru MI NU Miftahul Huda 01 dan Guru MI Nahdlatul Ulama

Gb.15. Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu, S.Pd.I dan Bapak Jazuli, S.Pd.I

Guru MI Nahdlatul Ulama

Page 78: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya

63

Gb.16. Wawancara dengan Bpk Mustahal, S.Pd.I dan Ibu Niamah Asroriyah, S.Pd.I

Guru MI NU Al Huda 02

Gb.17. Wawancara dengan Ibu Hj. Syufaati, S.Pd.I dan Bapak H. Suparjan, S.Ag

Guru MI NU Al Huda 02

Gb.18. Wawancara dengan Ibu Ati Yuchanna, S.Pd.I dan Ibu NAilun Nadhifah, S.Ag

Guru MI NU Al Huda 02

Page 79: STUDI KOMPARASI GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6437/1/TESIS ALI MURTADLO - 1.pdf · Kamus Bahasa Indonesia sebagai orang yang pekerjaannya